• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEO R ITIK

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perhatian

Menurut Bimo Walgito beberapa faktor yang mempengaruhi perhatian yaitu:

a. Faktor Stimulus

1) Intensitas stimulus yaitu stimulus ynag kuat dapat lebih menarik perhatian dari pada stimulus yang lemah.

2) Ukuran stimulus yaitu stimulus yang ada perubahan lebih menarik perhatian dari pada stimulus yang kecil.

3) Perubahan stimulus yaitu stimulus yang ada perubahan lebih menarik dari pada stimulus yang statis ( tetap )

4) Ulangan dari stimulus, stimulus yang diulang - ulang akan lebih mendapatkan perhatian dari pada stimulus yang tidak diulang - ulang.11

b. Faktor Individu

1) Sifat struktural dari individu yaitu individu yang bersifat permanent atau individu yang suka memperhatikan hal yang sekalipun kecil atau tidak berarti dan individu yang acuh tak acuh terhadap keadaan yang ada pada sekitamya.

2) Sifat temporer dari individu yaitu keadaan pada suatu waktu misalnya orang yang marah akan lebih emosional dari pada orang yang dalam keadaan biasa sehingga akan lebih mudah memberi stimulus yang mengena.

27

3) Aktivitas yang sedang beijalan pada individu yaitu suatu hal atau benda pada suatu saat tidak menarik perhatian tetapi pada saat yang lain benda tersebut menarik perhatiannya. Karena pada saat itu

17 aktifitas jiwanya sedang berhubungan dengan benda tersebut.

Menurut Sumardi Surya Brata hal - hal yang dapat menarik atau mempengaruhi perhatian itu ada dua yaitu:

a. Dipandang dari segi obyak, maka dapat dirumuskan bahwa hal yang menarik perhatina adalah hal yang kelaur dari konteknya. Maksudnya sesuatu kalau di katakan secara sederhana hal -hal yang menarik perhatian adalah hal yang lain dari pada lainnya. Kelainan atau perbedaan ini dapat bermacam - macam, m isalnya: 1) Dal am sebuah barisan sal ah seorang diantaranya memakai baju

merah sedang yang lain berbaju putih, maka si baju merah akan lebih menarik perhatian.13

2) Iklan dalam surat kabar yang dipasang terbalik akan menarik perhatian karena berbeda dengan yang lain.

b. Dipandang dari subyek yang memperhatikan maka dapat dirumuskan bahwa : hal yang menarik perhatian adalah yang sangat bersangkut - paut dengan pribadi si subyek. Hal yang bersangkut - paut tersebut dapat bermacam - macam, misalnya: Hal yang bersangkut - paut dengan pekeijaan atau keahlian akan menarik perhatian; seminar tentang cara merawat bayi dengan para

12 Ibid, him, 75-76.

bidan; atau penemuan benda kuno bagi para sejarah; hasil penyelidikan psikolog bagi ahli psikologi dan sebagainya.14

Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa selaku orang tua dapat mengkonsentrasikan perhatiannya kepada anak dalam usaha menggapai cita-citanya. Sesuai dengan pendapat Sumadi Surya Brata perhatian orang tua ini dapat dipengaruhi oleh dua hal yaitu dilihat dari segi obyek dan subyek. Jadi perhatian orang tua ini muncul karena ada hal-hal yang menarik pada diri anak tersebut yang bersangkut-paut dengan permasalahan belajamya, seperti kesulitan anak dalam belajar.

Sesuatu yang lain dari yang lainnya yang terdapat pada diri anak tersebut akan mempengaruhi perhatian orang tua sepert nilai belajar menurun, malas dalam belajar, tidak mau berangkat sekolah, syahriyyah yang beluxn dibayarkan dan sebagainya.

Selain itu apabila orang tua mempunyai stimulus yang sangat kuat muncul dari rasa tanggungjawab dan kewajiban terhadap masa depan anak - anak mereka, maka orang tua akan memiliki kesadaran untuk selalu memberikan perhatian pada anak dengan cara menimbang mengarahkan serta mengawasi segala aktivitas anak agar selalu sejalan dengan cita - cita demi masa depan anak yang lebih gemilang.

29

B. Prerstasi Belajar Membaca Al-Qur’an 1. Pengertian Prestasi Belajar

Istilah prestasi belajar terdiri dan dua suku kata yaitu prestasi dan belajar. Menurut kamus besar bahas Indonesia istilah prestasi memiliki arti suatu hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilalukukan atau dikeijakan).15

Karena menunjukkan hasil yang diwujudkan dengan bentuk aktivitas - aktivitas yang sesuai dengan tujuan yang hendak di capai.

Pengertian belajar menurut Elizabeth B. Hurlock yaitu : Belajar dengan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha ( belajar )16

Belajar mungkin saja berasal dari proses latihan kegiatan yang dipilih, diarahkan dan bertujuan. Dal am latihan anak - anak diarahkan perilakunya oleh orang dewasa atau anak yang lebih besar. Yang berusaha membentuk perilaku mereka ke dal am pola yang akan membantu kesejahteraan mereka dimasa yang akan datang bisa diterima di dalam kelompok masyarakat.

Pengertian belajar menurut Hilgard dan Bower adalah perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang - ulang ( Hilgard dan Bower, 1975 )

Sedangkan belajar menurut Morgan diartikan sebagai setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang teijadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman ( M organ; 1978 )17

13 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1993), him, 787. 16 Dr. Med, Meita Sari Tjandrasa, Perkembangan Anak, (Jakarta, PT. Gelora Aksara Pratama, 1987), him, 29.

Dari uraian difinisi tersebut maka dapat disimpulkan bahw a:

a. Belajar merupakan perubahan suatu tingkah laku yang mengarah kepada yang lebih balk dari sebelumnya.

b. Belajar teijadi melalui proses latihan dan pengalaman

c. Tingkah laku yang mengalami perubahan menyangkut beberapa aspek kepribadian baik fisik maupun psikis misalnya perubahan dalam suatu masalah, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.

Anton M. Moeliana memberikan pengertian prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.17 18 Prestasi belajar erat hubungannya dengan kemampuan murid dalam evaliuasi yang diadakan oleh guru baik secara tertulis maupun lisan.

Penilaian hasil belajar pada umumnya akan memiliki makna bagi murid dimana murid dapat mengetahui sejauh mana mereka berhasil dalam mengikuti pelajaran yang telah diberikan oleh guru.

Ini berarti apabila prestasi belajamya memuaskan maka murid akan berusaha untuk meraihnya lagi pada kesempatan yang lain, sedangkan murid yang tidak puas terhadap hasil yang dicapainya maka dia akan berusaha agar lain kali mendapatkan hasil yang memuaskan.

Jadi prestasi yang dimaksud disini adalah hasil nilai belajar membaca Al-Qur'an yang diperoleh murid berdasarkan dari hasil evaluasi

17 Depag RI, Psikologi Pendidikan, (Jakarta, 2004), him, 52-53.

31

dalam masa tertentu dan seberapa jauh tingkat kemampuan membaca Al- Qur'an murid yang diukur dengan angka atau simbul - simbul yang menunjukkan apakah murid mendapatkan hasil baik atau jelek.

Dengan kata lain prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan membaca Al-Qur'an yang ditunjukkan dengan nilai tes akhir.

Dokumen terkait