• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Perbedaan individu menggambarkan faktor-faktor karakteristik individu

yang muncul dari dalam diri konsumen dan proses psikologis yang terjadi pada

diri konsumen yang sangat berpengaruh terhadap proses keputusan konsumen, Proses Keputusan

Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif Pembelian dan Kepuasan

Perusahaan Pemerintah Organisasi Nirlaba Partai Politik Faktor Lingkungan 1. Budaya 2. Karakteristik, Demografi, Sosial dan Ekonomi 3. Keluarga dan Rumah Tangga 4. Kelompok Acuan 5. Situasi Konsumen 6. Teknologi Perbedaan Individu 1. Kebutuhan dan Motivasi 2. Kepribadian 3. Konsep Diri 4. Pengolahan Informasi dan Persepsi 5. Proses Belajar 6. Pengetahuan 7. Sikap 8. Agama Implikasi Strategi Pemasaran Kebijakan Publik Pendidikan Konsumen

yaitu agama, kebutuhan dan motivasi, kepribadian, pengolahan informasi dan

persepsi, proses belajar, pengetahuan, dan sikap konsumen.4 a. Motivasi

Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen.

Motivasi adalah daya dorong yang muncul dari seorang konsumen yang akan

mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam membeli dan menggunakan

barang dan jasa.

b. Kepribadian

Memahami kepribadian konsumen adalah penting bagi pemasar karena

kepribadian bisa terkait dengan perilaku konsumen. Perbedaan dalam kepribadian

konsumen akan mempengaruhi perilakunya dalam memilih atau membeli produk

karena konsumen akan mempengaruhi perilakunya dalam memilih atau membeli

produk karena konsumen akan membeli barang yang sesuai dengan

kepribadiannya.

c. Konsep Diri

Konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya yang meliputi

kesehatan fisiknya, karakteristik lainnya, seperti kekuatan, kejujuran, dan rasa

humor dalam kaitannya dengan yang lain dan bahkan diperluas meliputi

kepemilikan barang-barang tertentu dan hasil karyannya.

4

d. Pengolahan Informasi dan Persepsi

Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu

pancaindra konsumen menerima input dalam bentuk stimulus. Stimulus bisa

berbentuk produk, nama merek, kemasan, iklan, nama produsen. Persepsi ini

bersama keterlibatan konsumen (level of consumer involvement) dan memori akan

mempengaruhi pengolahan informasi. Di dalam konteks pemasaran, maka

persepsi konsumen bisa berupa persepsi produk, persepsi merek, persepsi

pelayanan, persepsi harga, persepsi kualitas produk, persepsi toko atau persepsi

terhadap produsen.5 e. Proses Belajar

Belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dan

pengalaman. Pengetahuan dan pengalaman ini akan mengakibatkan perubahan

sikap dan perilaku yang relatif permanen.

f. Pengetahuan

Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen

mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang

terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan

fungsinya sebagai konsumen.

g. Sikap

Sikap (attidues) konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi

keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan

5

(belief) dan perilaku (behavior). Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen

tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa

menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat

dari objek tersebut.

h. Agama

Agama yaitu sistem kepercayaan dan keyakinan tentang hakikat adanya

Maha Pencipta Alam Semesta dan segala isinya, yaitu kepercayaan tentang Tuhan

Yang Maha Esa serta kepercayaan tentang adanya kehidupan setelah kematian.

Agama tersebut memberikan pedoman ajaran mengenai apa yang harus dilakukan

dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pemeluknya. Ajaran-ajaran agama

tersebut akan mempengaruhi sikap, motivasi, persepsi, dan perilaku konsumen

dalam mengkonsumsi barang dan jasa.

2. Faktor Lingkungan Konsumen6

a. Budaya

Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku,

sikap, kepercayaan, kebiasaan seseorang dan masyarakat. Budaya akan

mempengaruhi sikap, persepsi, dan perilaku konsumen.

b. Karakteristik Demografi, Sosial dan Ekonomi

Demografi akan menggambarkan karakteristik suatu penduduk, misalnya

adalah variabel demografi. Beberapa karakteristik demografi yang sangat penting

untuk memahami konsumen adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan,

6

agama, suku bangsa, pendapatan jenis keluarga, status keluarga, status

pernikahan, lokasi geografi, dan kelas sosial. Memahami usia konsumen adalah

penting, karena konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk dan jasa

yang berbeda. Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik konsumen yang

saling berhubungan. Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan

oleh seorang konsumen. Dimana seorang konsumen tinggal akan mempengaruhi

pola konsumsinya. Kelas sosial adalah bentuk lain dari pengelompokan

masyarakat ke dalam kelas atau kelompok yang berbeda. Konsumsi juga

dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang

dalam rumah tangga pada satu waktu tertentu.7 Kemudian pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan yang dibelanjakan (tingkat,

stabilitas, dan pola waktu), tabungan dan aset (termasuk persentase aset likuid),

utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan.8

c. Keluarga

Keluarga adalah lingkungan mikro, yaitu lingkungan yang paling dekat

dengan konsumen. Keluarga adalah lingkungan dimana sebagian besar konsumen

tinggal dan berinteraksi dengan anggota-anggota keluarga lainnya. Keluarga

menjadi daya tarik bagi pemasar karena keluarga memiliki pengaruh yang besar

kepada konsumen. Anggota keluarga akan saling mempengaruhi dalam

pengambilan keputusan pembelian produk dan jasa

.

7

Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management, 13th Edition, h. 172.

8

d. Kelompok Acuan

Kelompok acuan (reference group) adalah seseorang individu atau

sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang.

Kelompok acuan digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan

atau sebuah referensi dalam membentuk respon afektif, kognitif, dan perilaku.

Kelompok acuan akan memberikan standar dan nilai yang akan mempengaruhi

perilaku seseorang.

e. Lingkungan dan Situasi Konsumen

Lingkungan konsumen terbagi ke dalam dua macam, yaitu lingkungan

sosial dan lingkungan fisik. Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang

terjadi antara konsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang.

Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang berbentuk fisik di sekeliling

konsumen, termasuk di dalamnya adalah beragam produk, toko, maupun lokasi

toko dan produk di dalam toko. Situasi bukanlah lingkungan fisik atau

karakteristik lingkungan sosial. Arti situasi didefinisikan oleh seorang konsumen

yang berperilaku di sebuah lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu.

f. Teknologi

Teknologi dalam bentuk perangkat keras dan lunak telah berkembang

dengan pesat dan peralatan atau perangkat teknologi tersebut telah tersedia di

pasar dengan harga terjangkau oleh sebagian besar konsumen. Perangkat atau

peralatan teknologi yang dimiliki dan digunakan seorang konsumen akan

3. Strategi Pemasaran Perusahaan

a. Positioning dan Diferensiasi

Positioning adalah menciptakan atau membangun persepsi mengenai

karakteristik atau citra suatu produk atau merek dibandingkan dengan produk dan

merek pesaing. Positioning merek yang berhasil adalah ketika konsumen memiliki

persepsi atau citra merek sesuai dengan yang diinginkan produsen. Positioning

sangat terkait dengan tindakan diferensiasi yaitu merancang barang dan jasa yang

memiliki fitur atau karakteristik yang berbeda dengan produk pesaing.

Diferensiasi menjadi dasar untuk melakukan positioning.9

b. Bauran Pemasaran (MarketingMix)

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah sejumlah alat pemasaran yang

digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasarannya. Alat

pemasaran yang sangat populer dibagi ke dalam empat kelompok yang dikenal

dengan nama 4P, yaitu Product (Produk), price (harga), place (distribusi), dan

promotion (promosi atau komunikasi). Alat pemasaran untuk jasa dikenal dengan

sebutan 7P (4P+3P) atau 4P yang diperluas. Ke 3P itu adalah people

(orang-orang), process (proses), dan proof.

Produk yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan konsumen dan

memberikan manfaat untuk memecahkan masalah yang dihadapi konsumen.

Harga bagi konsumen adalah biaya untuk mendapatkan produk yang

dibutuhkannya, karena itu perusahaan harus mampu menetapkan harga produk

9

yang dapat terjangkau oleh konsumen yang akan membeli produk tersebut. Place

atau tempat atau distribusi adalah bagaimana perusahaan dapat mendistibusikan

produknya sehingga dapat dengan mudah diperoleh konsumen. Promotion adalah

bagaimana produsen menyampaikan pesan mengenai produk-produknya, sehingga

konsumen mengenal produk dan dapat memberikan manfaat untuk dapat

memecahkan masalah yang dihadapi konsumen.

People (orang-orang) adalah staff atau karyawan perusahaan yang

merupakan unsur penting yang akan memberikan jasa yang dibutuhkan

konsumen. Orang-orang tersebut harus memiliki kompetensi dan karakter tertentu,

sehingga dapat memberikan jasa dengan standar kualitas yang dibutuhkan

konsumen. Proses adalah bagaimana suatu jasa disampaikan jasa disampaikan dan

dikonsumsi oleh konsumen. Ketika jasa dikonsumsi oleh konsumen, seringkali

membutuhkan proses yang harus diikuti oleh konsumen dan orang-orang yang

terlibat dalam memberikan jasa kepada konsumen. Proof adalah bukti fisik yang

harus disampaikan kepada konsumen agar mereka meyakini bahwa jasa yang

ditawarkan perusahaan memiliki standar kualitas yang dibutuhkan konsumen,

karena jasa adalah produk yang tidak terlihat, maka bukti fisik yang sering

diperlihatkan kepada konsumen adalah kesaksian dari konsumen atau pelanggan

yang pernah mengkonsumsi jasa tersebut.10

Berdasarkan teori di atas maka dapat disimpulkan, bahwa banyak faktor

yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pemilihan jasa asuransi. Adapun

pada penelitian ini, peneliti hanya merumuskan 11 faktor yaitu faktor agama,

10

keluarga, kondisi ekonomi, usia dan siklus hidup, persepsi, lokasi/tempat,

pelayanan dan fasilitas, merek, promosi, produk dan teknologi.

D.Proses Keputusan Konsumen

1. Proses Keputusan Konsumen: Pengenalan Kebutuhan, Pencarian Informasi, dan Evaluasi Alternatif

Keputusan membeli atau mengkonsumsi suatu produk dengan merek

tertentu akan diawali oleh langkah-langkah sebagai berikut. Pengenalan

kebutuhan, pencarian informasi, dan evaluasi alternatif. Pengenalan kebutuhan

muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan yang

sebenarnya terjadi. Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen

memandah bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan

mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan

dalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi dari luar (pencarian

eksternal). Tahap ketiga dari proses keputusan konsumen adalah evaluasi

alternatif (pre-purchase alternative evaluation). Evaluasi alternatif adalah proses

mengevaluasi pilihan produk dan merek dan memilihnya sesuai dengan yang

diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif, konsumen membandingkan

berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.11

2. Proses Keputusan Konsumen: Pembelian, Konsumsi, dan Kepuasan

Pembelian produk produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen bisa

digolongkan kedalam tiga macam: Pembelian yang terencana sepenuhnya,

11

pembelian yang separuh terencana, pembelian yang tidak terencana. Tahap

keempat dari proses keputusan adalah konsumsi. Setelah konsumen membeli atau

memperoleh produk dan jasa, biasanya akan diikuti oleh proses konsumsi atau

penggunaan produk. Di dalam suatu proses keputusan, konsumen tidak akan

berhenti, hanya sampai proses konsumsi. Konsumen akan melakukan proses

evaluasi terhadap konsumsi yang telah dilakukannya. Inilah yang disebut sebagai

evaluasi alternatif pascapembelian atau pascakonsumsi. Proses ini bisa juga

disebut sebagai proses evaluasi alternatif tahap kedua. Hasil dari proses evaluasi

pascakonsumsi adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap konsumsi produk

atau merek yang telah dilakukannya.12

Dokumen terkait