(Studi Kasus pada PRUcahaya Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh :
VICKIH YAHYA MAULANA NIM: 1111046200005
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Konsumen Terhadap Pemilihan Jasa Asuransi Syariah (Studi Kasus pada
PRUcahaya Jakarta).” Program Studi Muamalat, Konsentrasi Asuransi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penelitian ini, penulis mengangkat suatu permasalahan yaitu faktor-faktor apakah yang akan terbentuk dari faktor-faktor agama, faktor-faktor keluarga, faktor-faktor kondisi ekonomi, faktor usia dan siklus hidup, faktor persepsi, faktor lokasi/tempat, faktor pelayanan dan fasilitas, faktor merek, faktor promosi, faktor produk faktor teknologi, dan faktor yang paling dominan terhadap pemilihan jasa asuransi syariah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang akan terbentuk dari 11 faktor tersebut serta faktor yang paling dominan terhadap pemilihan jasa asuransi syariah. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Populasi penelitian ini adalah nasabah PRUcahaya Jakarta yang periode bulan September 2015 dengan perhitungan sampel sebanyak 66 responden. Pengujian data pada penelitian ini menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan analisis faktor.
Hasil penelitian ini adalah faktor-faktor yang terbentuk adalah faktor persepsi dengan nilai Component Transformation Matrix 0,517, faktor ekonomi dan usia dengan nilai Component Transformation Matrix 0,770, faktor pelayanan dan fasilitasdengan nilai Component Transformation Matrix -0,533, faktor agama dengan Component Transformation Matrix 0,713. Kemudian faktor yang paling dominan adalah faktor kondisi ekonomi dan usia.
Kata Kunci : Pengaruh faktor-faktor, Perilaku konsumen,
Asuransi syariah
Pembimbing : AM. Hasan Ali, M.A
vi
Assalamua‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji serta syukur selalu senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT
atas segala nikmat sehat, nikmat jasmani dan rohani, karunia yang berlimpah,
cinta kasih, serta kebahagiaan yang selalu mengiringi. Alhamdulillah berkat
pertolongan-Nya pulalah penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PERILAKU KONSUMEN
TERHADAP PEMILIHAN JASA ASURANSI SYARIAH” (Studi Kasus pada
PRUcahaya Jakarta). Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, khalifah terbaik Allah SWT yang tak berhenti berjuang hingga
akhir hayatnya untuk menegakkan ajaran-Nya dan agama Islam yang rahmatan lil
„aalamin.
Penulis menyadari, bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, masih banyak
kekurangan di dalamnya. Namun, besar harapan penulis bahwa karya ilmiah yang
dibuat ini kelak dapat bermanfaat bagi semua orang. Kemudian, penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
memberikan bantuan baik berupa bantuan moril maupun materiil, doa, dukungan,
motivasi, kritik dan saran yang berarti. Oleh karena itu, dengan penuh rasa
hormat, ucapan terimakasih ingin penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah
vii
3. Bapak Dr. Abdurrauf, Lc, M.A., selaku sekretaris Program Studi Muamalat
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberi pengajaran
dan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.
5. Kepada kepala kantor pemasaran mandiri, jajaran staff marketing dan para
agen PRUcahaya Jakarta PT Prudential Life Assurance.
6. Ibu Fira Julianda selaku agen PRUcahaya yang telah memberikan informasi
dan membantu penyebaran data penelitian, penulis mengucapkan terima kasih.
7. Ayahanda Khamim dan Ibunda Aisyah yang selalu mendukung dan
memberikan arahan, motivasi, doa, keridhoan, materiil dan segalanya kepada
ananda, agar ananda menyelesaikan skripsi dan pendidikan sarjana ananda.
Tiada yang sebanding atas jasa-jasa yang telah diberikan ayahanda dan ibunda.
Ananda mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa yang telah diberikan. Semoga
Allah SWT selalu memberikan perlindungan dan kebahagian untuk ayahanda
dan ibunda di dunia dan akhirat. Amiin.
8. Kakak-kakak penulis yang sangat penulis cintai dan dibanggakan Yayu
Umamah, Mba Uun Inayah, Mas Muhammad Muji yang telah banyak
viii
motivasi serta ikut andil membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Teguh Haryono, S.ST. dan sahabat-sahabat SMA Unggulan Da‟i An-Nur Losarang Indramayu angkatan 2 yang telah banyak memberikan masukan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Sugawan dan Sugawati Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati (KMSGD)
Jabodetabek yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
13. Indrawan dan Indrawati Persatuan Mahasiswa Indramayu (Permai-Ayu) DKI
Jakarta yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
14. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga hasil karya penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi
serta khazanah bagi perkembangan Ekonomi Islam dan berguna untuk masyarakat
luas.
Jakarta, November 2015
ix
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9
E. Variabel Penelitian ... 10
F. Hipotesis Penelitian ... 11
G. Sistematika Penulisan ... 12
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Perilaku Konsumen ... 13
B. Model Keputusan Konsumen ... 13
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 14
x
E. Asuransi Syariah ... 23
1. Pengertian Asuransi Syariah ... 23
2. Asuransi Jiwa Syariah (Life Insurance) dan Produk Asuransi Jiwa ... 25
F. Review Studi Terdahulu ... 26
G. Kerangka Konseptual ... 29
H. Variabel Penelitian ... 31
I. Hipotesis ... 32
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 33
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 33
C. Jenis Penelitian ... 37
D. Metode Pengumpulan Data ... 37
E. Metode Penentuan Sampel ... 39
F. Metode Analisis ... 42
1. Uji Validitas ... 42
2. Uji Reliabilitas ... 42
3. Analisis Faktor ... 43
G. Operasional Variabel Penelitian ... 45
1. Definisi Konseptual Variabel Independen ... 45
2. Definisi Konseptual Variabel Dependen ... 47
H. Hipotesis ... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Profil Responden ... 48
xi
D. Hasil Uji Analisis Faktor ... 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 83
B. Saran ... 84
DAFTAR PUSAKA ... 86
xii
Tabel 3.1 Skala Likert ... 33
Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 49
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir ... 50
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 51
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Faktor Agama ... 54
Tabel 4.6 Statistik Deskrptif Faktor Keluarga ... 54
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Faktor Kondisi Ekonomi ... 55
Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Faktor Usia dan Siklus Hidup ... 55
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Faktor Persepsi ... 56
Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Faktor Lokasi/Tempat ... 56
Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Faktor Pelayanan ... 57
Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Faktor Merek ... 57
Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Faktor Promosi ... 58
Tabel 4.14 Statistik Deskriptif Faktor Produk ... 58
Tabel 4.15 Statistik Deskriptif Faktor Teknologi ... 59
Tabel 4.16 Uji Validitas ... 60
Tabel 4.17 Uji Reliabilitas ... 61
Tabel 4.18 KMO and Bartlett‟s Test ... 62
xiii
2.1 Model Keputusan Konsumen ... 12
4.1 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49
4.2 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 50
4.3 Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 51
1 A.Latar Belakang Masalah
Pada saat era globalisasi ini, asuransi menjadi salah satu kegiatan usaha
yang memegang peran penting dalam perekonomian di semua negara. Asuransi
juga merupakan salah satu produk jasa yang digunakan oleh perusahaan dan
masyarakat. Kegiatan utama dari asuransi adalah menghimpun dana dan
melakukan pertanggungan atas suatu objek dari risiko bahaya yang menimbulkan
kerugian. Keberhasilan asuransi dalam menghimpun dana dan melakukan
pertanggungan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang diantaranya adalah faktor
manfaat dari produk asuransi tersebut. Manfaat artinya bahwa produk ataupun
jasa tersebut secara esensial mengandung makna sehingga sangat berguna tidak
hanya bagi pemakai, tetapi juga bagi lingkungan disekitarnya dan terhindar dari
efek merusak atau merugikan akibat keberadaannya, “lebih banyak manfaat dari
pada mudharatatau bahayanya”.1 Oleh karena itu, para pelaku asuransi agar lebih
baik dalam memproduksi suatu produk jasa.
Peraturan asuransi di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang (UU),
yaitu UU No. 40 Tahun 2014 (sebelumnya UU No. 2 Tahun 1992) tentang
Perasuransian.2 Dalam Undang-Undang tersebut diatur jenis usaha, ketentuan
pelaksanaan, kelayakan usaha, dan termasuk perbedaan antara asuransi
konvensional dengan asuransi syariah. Dengan adanya Undang-Undang tersebut
1
Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta: PT. Grasindo, 2007), h.37.
2
maka terdapat perbedaan operasional asuransi, yaitu terdapat operasional asuransi
dengan menggunakan sistem syariah dan sistem non syariah. Hal ini berarti bahwa
di Indonesia berlaku dua sistem (dual system) perasuransian yaitu asuransi
konvensional dan asuransi syariah.
Selain UU No. 40 Tahun 2014, peraturan asuransi syariah juga telah diatur
di dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 18/PMK. 010/2010 tentang
Penerapan Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi
dengan Prinsip Syariah, dan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI) No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum
Asuransi Syariah. Dalam PMK dan Fatwa DSN-MUI tersebut asuransi syariah
diatur sangat jelas dan detail mengenai prinsip dasar, pemisahan kekayaan dan
kewajiban, surplus underwriting, akad-akad yang digunakan dalam asuransi
syariah dan operasional asuransi syariah. Hal ini berbeda dengan UU No. 40
Tahun 2014 yang tidak mengatur tentang akad-akad yang digunakan dalam
asuransi syariah.
Asuransi syariah memiliki perbedaan operasional yang cukup mendasar
dengan asuransi konvensional dengan menjalankan fungsinya sebagai lembaga
keuangan. Perbedaan paling mendasar antara asuransi syariah dengan asuransi
konvensional terutama terletak pada prinsip ta’awun (tanggung-menanggung)
yang menjadi tulang punggung bagi asuransi syariah, dibandingkan dengan
kepada perusahaan asuransi.3 Perbedaan yang paling mendasar menurut
Muhammad Iqbal terutama terletak pada pertanggungan risiko (risk assesment/
underwriting) dan jaminan (handling), perintah untuk menghindari
spekulatif/penipuan (Order to avoid gharar), perintah menghindari unsur judi atau
gambling (maisir) dan perintah untuk menghindari riba (usury).4 Dengan
demikian, antara asuransi syariah dan asuransi konvensional memiliki perbedaan
dalam hal pengelolaan risiko dan memiliki persamaan dalam hal pelayanan jasa
kepada para nasabah.
Sejak pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 1994, asuransi syariah
terus mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang signifikan. Perkembangan
ini ditandai dengan market share asuransi syariah yang rata-rata bertumbuh setiap
tahunnya. Untuk market share total kontribusi asuransi syariah pada kuartal IV
tahun 2014 sebesar 5,25% dibandingkan dengan total industri asuransi umum dan
jiwa di Indonesia.5 Dengan angka market share sekitar 5 %, maka dapat diartikan
industri asuransi syariah akan menjajikan perkembangan yang luar biasa di masa
yang akan datang.
Pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia cukup pesat. Pada tahun 2015,
tercatat ada 3 perusahaan asuransi jiwa syariah (PT Asuransi Jiwa Syariah
Al-Amin, PT Asuransi Takaful Keluarga, PT Asuransi Jiwa Amanahjiwa Giri Artha),
3 perusahaan asuransi umum syariah (PT Asuransi Takaful Umum, PT Jaya
3
M. Amin Suma, Asuransi Syariah & Asuransi Konvensional, (Tangerang Selatan: Kholam Publishing, 2006), h. 59.
4
M. Amin Suma, Asuransi Syariah & Asuransi Konvensional, h. 65-66.
5
Proteksi Takaful, PT Maskapai Asuransi Sonwelis), 18 unit syariah perusahaan
asuransi jiwa (PT AJB Bumiputera 1912, PT AIA Financial, PT Asuransi Allianz
Life Indonesia, PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera, PT Asuransi Jiwa
Central Asia Raya, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT Asuransi Jiwa Mega
Life, PT Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG, PT Avrist Assurance, PT Axa Financial
Indonesia, PT Axa Mandiri Financial Service, PT BNI Life Insurance, PT Great
Eastern Life Indonesia, PT Panin Life, PT Prudential Life Assuarnce, PT Sun Life
Financial Indonesia, PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia, PT ACE Life
Assurance), 23 unit syariah perusahaan asuransi umum (PT Asuransi Adira
Dinamika, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Astra Buana, PT
Asuransi Bangun Askrida, PT Asuransi Bintang, Tbk, PT Asuransi Bringin
Sejahtera Artamakmur, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Ekspor Indonesia,
PT Asuransi Jasa Indonesia-Takaful, PT Asuransi Jasa Raharja Putera, PT
Asuransi Parolamas, PT Asuransi Ramayana Tbk, PT Asuransi Sinar Mas, PT
Asuransi Staco Mandiri, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Umum
Bumiputera Muda 1967, PT Asuransi Umum Mega, PT AIG Insurance Indonesia,
PT Tgu Pratama Indonesia, PT Asuransi Bina Dana Artha Syariah, PT Asuransi
Mitra Maparya, PT Asuransi Wahana Tata, PT Pan Paciffic Insurance).
Dari sisi aset asuransi syariah juga mengalami pertumbuhan yang pesat.
Pada Triwulan IV tahun 2014, jumlah total aset asuransi syariah sebesar Rp.
22,363 triliun atau mengalami pertumbuhan sekitar 34,23% dari tahun
sebelumnya. Dari sisi kontribusi bruto asuransi syariah juga mengalami
asuransi syariah sebesar Rp. 9,281 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar
4,53% dari tahun sebelumnya.6 Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa asuransi
syariah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat setiap tahunnya.
Perkembangan dan pertumbuhan asuransi syariah ini tentunya juga harus
didukung oleh sumber daya manusia yang memadai, baik dari segi kualitas
maupun kuantitasnya. Kemudian, daripada itu terdapat beberapa hal yang perlu
menjadi perhatian guna menjamin tercapainya sasaran pengembangan industri
asuransi syariah di Indonesia, yang telah diidentifikasi, diantaranya adalah
penyempurnaan regulasi dan perundang-undangan yang sesusai dengan prinsip
hukum Islam tentang asuransi syariah, meningkatkan pemahaman masyarakat
terhadap asuransi syariah, menyediakan infrastruktur dan lembaga pendukung
yang dapat mendorong pertumbuhan asuransi syariah yang sehat dan sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah, meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi,
mutu pelayanan, daya saing usaha asuransi syariah ditingkat nasional,
menciptakan manfaat produk asuransi syariah yang terasa bagi masyarakat luas,
memberikan informasi tentang asuransi syariah, dan terciptanya asuransi syariah
yang memiliki kompetensi, profesionalisme, dan dapat memenuhi standar kriteria
usaha asuransi syariah yang ditetapkan secara internasional.
Dengan bertumbuh dan berkembangnya asuransi syariah maka terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat dalam menggunakan jasa
asuransi syariah. Dalam buku “Manajamen Pemasaran” Philip Kotler dan Kevin
Lane Keller, perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya,
6
sosial, dan pribadi.7 Kemudian dalam buku “Perilaku Konsumen” karya Ujang
Sumarwan, keputusan konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti, faktor
motivasi, kepribadian, konsep diri, pengolahan informasi dan persepsi, proses
belajar, pengetahuan, sikap, agama, budaya, ekonomi, sosial, keluarga teknologi
dan strategi pemasaran perusahaan. Dari faktor-faktor tersebut dapat
dihubungkan, jika keputusan masyarakat dalam menggunakan jasa asuransi
syariah dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.
Sehingga terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah
dalam memilih jasa asuransi syariah. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,
penulis hanya ingin mengangkat 11 faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
nasabah dalam memilih jasa asuransi syariah. Faktor-faktor tersebut adalah faktor
agama, faktor keluarga, faktor kondisi ekonomi, faktor usia dan siklus hidup,
faktor persepi, faktor lokasi/tempat, faktor pelayanan dan fasilitas, faktor merek,
faktor promosi, faktor produk, dan faktor teknologi. Penulis menduga dari 11
faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih
jasa asuransi syariah.
Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian di PT Prudential Life
Assurance kantor pemasaran mandiri PRUcahaya Jakarta. Adapun penelitian ini
difokuskan pada produk PRUlink Syariah. Pemilihan PRUlink Syariah sebagai
subjek penelitian dikarenakan produk tersebut merupakan produk asuransi syariah
yang tergolong baru beroperasi dan menjadi market leader di bidang asuransi
syariah.
7
PRUlinkSyariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT Prudential
Life Assurance. PRUlink Syariah ini hadir untuk meramaikan perindustrian
asuransi syariah yang terus mengalami perkembangan dan pertumbuhan di
Indonesia pada saat ini. Dalam perkembangan dan pertumbuhannya, PRUlink
Syariah terus memberikan inovasi dalam hal produk asuransi jiwa, sehingga
PRUlink Syariah menjadi pemimpin pasar atau market leader di perindustrian
asuransi syariah nasional. Salah satu indikasi PRUlink Syariah menjadi market
leader di bidang asuransi jiwa adalah penjualan produk unit link. Produk unit link
adalah produk asuransi jiwa yang disertakan dengan kegiatan investasi. Penjualan
produk asuransi jiwa unit link yang diterima oleh masyarakat serta strategi
promosi penjualan melalui agen, menjadi pembeda bagi PRUlink Syariah dengan
perusahaan asuransi syariah lainnya.
Kemudian selain dari sisi produk, PRUlink Syariah menjadi market leader
juga bisa dilihat dari pendapatan premi PRUlink Syariah pada kuartal I tahun
2015. Total pendapatan premi PRUlink Syariah tumbuh 21% menjadi Rp. 556,73
miliar dari Rp. 458,73 miliar pada periode yang sama pada tahun lalu.8
Dengan latar belakang yang telah diuraikan, penulis menuangkan
permasalahan dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Faktor-Faktor Perilaku Konsumen Terhadap Pemilihan Jasa Asuransi Syariah (Studi Kasus pada PRUcahaya Jakarta)”.
8
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, terdapat pengaruh
faktor-faktor perilaku konsumen terhadap pemilihan jasa asuransi syariah. Oleh
karena itu penulis akan mengidentifikasi masalah yang terdapat pada latar
belakang di atas.
Masalah yang dapat diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terhadap pemilihan jasa
asuransi syariah?
2. Faktor-faktor apakah yang akan terbentuk dari faktor agama, faktor
keluarga, faktor kondisi ekonomi, faktor usia dan siklus hidup, faktor
persepi, faktor lokasi/tempat, faktor pelayanan dan fasilitas, faktor merek,
faktor promosi, faktor produk, dan faktor teknologi terhadap pemilihan jasa
asuransi syariah?
3. Sejauh mana faktor agama, faktor keluarga, faktor kondisi ekonomi, faktor
usia dan siklus hidup, faktor persepi, faktor lokasi/tempat, faktor pelayanan
dan fasilitas, faktro merek, faktor promosi, faktor produk, dan faktor
teknologi terhadap pemilihan jasa asuransi syariah?
4. Apakah faktor yang paling dominan terhadap pemilihan jasa asuransi
syariah?
C.Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terdapat banyak permasalahan
yang untuk diteliti. Oleh karena itu agar tidak terjadi pembahasan yang terlalu
diantaranya, faktor agama, faktor keluarga, faktor kondisi ekonomi, faktor usia
dan siklus hidup, faktor persepi, faktor lokasi/tempat, faktor pelayanan dan
fasilitas, faktor merek, faktor promosi, faktor produk, dan faktor teknologi.
Adapun perumusan masalah yang dapat dirumuskan berdasarkan
pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas adalah sebagai berikut.
1. Faktor-faktor apakah yang akan terbentuk dari 11 faktor perilaku konsumen
tersebut terhadap pemilihan jasa asuransi syariah?
2. Apakah faktor yang paling dominan terhadap pemilihan jasa asuransi
syariah?
D.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui faktor-faktor apa yang akan terbentuk dari 11 faktor perilaku
konsumen terhadap pemilihan jasa asuransi syariah.
b. Mengetahui faktor yang paling dominan terhadap pemilihan jasa asuransi
syariah.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Sebagai bahan referensi dan khazanah keilmuan semakin bertambah, serta
menambah wawasan peneliti berpikir secara sistematis dalam menghadapi
permasalahan yang terjadi, sebagai wadah berpikir kreatif, alat dalam
yang diperoleh tersebut selama menempuh studi di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Bagi Perusahaan
Memberikan masukan dan sumbangan bagi perusahaan dalam hal
pemikiran dan hasil penelitian mengenai faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa asuransi syariah.
Sehingga dapat membantu menginformasikan keinginan dan kebutuhan
nasabah, agar dapat dilakukan peningkatan kerja baik dalam hal
peningkatan produksi, peningkatan pemasaran dan peningkatan lainnya.
c. Bagi Masyarakat
Sebagai informasi tambahan dalam mempertimbangkan penggunaan jasa
asuransi syariah dalam hal memilih produk asuransi syariah.
d. Perguruan Tinggi
Penelitian ini akan menambah literartur kepustakaan mengenai asuransi
syariah dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan yang berisikan suatu studi
perbandingan yang bersifat karya ilmiah tentang asuransi syariah.
E.Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai.9 Berdasarkan latar
belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka terdapat
variabel-variabel pada penelitian ini. Adapun untuk variabel-variabel penelitian, terdapat variabel-variabel
independen dan variabel dependen.
9
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent.10 Adapun untuk variabel independen pada penelitian ini adalah faktor
agama, faktor keluarga, faktor kondisi ekonomi, faktor usia dan siklus hidup,
faktor persepi, faktor lokasi/tempat, faktor pelayanan dan fasilitas, faktor merek,
faktor promosi, faktor produk, dan faktor teknologi.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen.11 Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah pemilihan
jasa asuransi syariah.
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Faktor keluarga, faktor kondisi ekonomi, faktor usia dan siklus hidup, faktor
persepi, faktor lokasi/tempat, faktor pelayanan dan fasilitas, faktor merek,
faktor promosi, faktor produk, dan faktor teknologi adalah faktor yang
terbentuk terhadap pemilihan jasa asuransi syariah.
2. Faktor agama adalah faktor yang paling dominan terhadap pemilihan jasa
asuransi syariah.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, cet.XX, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 39.
11
G.Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan pembahasan skripsi ini, penulis memuat dan mengurutkan
permasalahannya menjadi 5 bab, yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN. Bab ini memuat; latar belakang masalah,
identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian dan sistematika penulisan skripsi ini.
BAB II : LANDASAN TEORI. Bab ini memuat; landasan teori yang mana
mencakup seputar pengertian perilaku konsumen, model
perilaku konsumen, faktor-faktor utama yang mempengaruhi
perilaku pembeli, proses pengambilan keputusan, asuransi
syariah, review studi terdahulu, kerangka konseptual dan
hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN. Bab ini menyajikan data penelitian,
mendeskripsikan data berkenaan dengan variabel yang diteliti
secara objektif. Serta ruang lingkup, jenis penelitian, metode
pengumpulan data penentuan sampel dan metode analisis.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini memuat pembahasan
mulai dari gambaran umum PT Prudential Prudential Life
Assurance PRUlink Syariah dan hasil pengolahan data secara
statistik.
BAB V : PENUTUP. Bab ini memuat tentang uraian kesimpulan yang
didapat dari hasil penelitian serta beberapa saran yang akan
13 A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, dan
organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan barang,
jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka.1
Menurut Solomon, Perilaku konsumen adalah proses-proses yang terjadi
manakala individu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan, atau
menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan
kebutuhan dan hasrat tertentu. (Solomon, 2013).2
B. Model Keputusan Konsumen
Gambar 2.1 memperlihatkan sebuah model keputusan konsumen. Model
tersebut menggambarkan bahwa proses keputusan konsumen dalam membeli dan
mengkonsumsi barang dan jasa terdiri atas beberapa tahap, yaitu pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan kepuasan
konsumen. Proses keputusan konsumen tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor
utama, yaitu: strategi pemasaran, perbedaan individu, dan faktor lingkungan.3
1
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management, 12th Edition, terj. Benyamin Molan (Jakarta: PT. Indeks, 2007), h. 213.
2
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, (Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2014), h. 50.
3
Gambar 2.1 Model Keputusan Konsumen Sumber: Ujang Sumarwan, 2011:10
C.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 1. Perbedaan Individu
Perbedaan individu menggambarkan faktor-faktor karakteristik individu
yang muncul dari dalam diri konsumen dan proses psikologis yang terjadi pada
yaitu agama, kebutuhan dan motivasi, kepribadian, pengolahan informasi dan
persepsi, proses belajar, pengetahuan, dan sikap konsumen.4
a. Motivasi
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen.
Motivasi adalah daya dorong yang muncul dari seorang konsumen yang akan
mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam membeli dan menggunakan
barang dan jasa.
b. Kepribadian
Memahami kepribadian konsumen adalah penting bagi pemasar karena
kepribadian bisa terkait dengan perilaku konsumen. Perbedaan dalam kepribadian
konsumen akan mempengaruhi perilakunya dalam memilih atau membeli produk
karena konsumen akan mempengaruhi perilakunya dalam memilih atau membeli
produk karena konsumen akan membeli barang yang sesuai dengan
kepribadiannya.
c. Konsep Diri
Konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya yang meliputi
kesehatan fisiknya, karakteristik lainnya, seperti kekuatan, kejujuran, dan rasa
humor dalam kaitannya dengan yang lain dan bahkan diperluas meliputi
kepemilikan barang-barang tertentu dan hasil karyannya.
4
d. Pengolahan Informasi dan Persepsi
Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu
pancaindra konsumen menerima input dalam bentuk stimulus. Stimulus bisa
berbentuk produk, nama merek, kemasan, iklan, nama produsen. Persepsi ini
bersama keterlibatan konsumen (level of consumer involvement) dan memori akan
mempengaruhi pengolahan informasi. Di dalam konteks pemasaran, maka
persepsi konsumen bisa berupa persepsi produk, persepsi merek, persepsi
pelayanan, persepsi harga, persepsi kualitas produk, persepsi toko atau persepsi
terhadap produsen.5
e. Proses Belajar
Belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dan
pengalaman. Pengetahuan dan pengalaman ini akan mengakibatkan perubahan
sikap dan perilaku yang relatif permanen.
f. Pengetahuan
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen
mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang
terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan
fungsinya sebagai konsumen.
g. Sikap
Sikap (attidues) konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi
keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan
5
(belief) dan perilaku (behavior). Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen
tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa
menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat
dari objek tersebut.
h. Agama
Agama yaitu sistem kepercayaan dan keyakinan tentang hakikat adanya
Maha Pencipta Alam Semesta dan segala isinya, yaitu kepercayaan tentang Tuhan
Yang Maha Esa serta kepercayaan tentang adanya kehidupan setelah kematian.
Agama tersebut memberikan pedoman ajaran mengenai apa yang harus dilakukan
dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pemeluknya. Ajaran-ajaran agama
tersebut akan mempengaruhi sikap, motivasi, persepsi, dan perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi barang dan jasa.
2. Faktor Lingkungan Konsumen6
a. Budaya
Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku,
sikap, kepercayaan, kebiasaan seseorang dan masyarakat. Budaya akan
mempengaruhi sikap, persepsi, dan perilaku konsumen.
b. Karakteristik Demografi, Sosial dan Ekonomi
Demografi akan menggambarkan karakteristik suatu penduduk, misalnya
adalah variabel demografi. Beberapa karakteristik demografi yang sangat penting
untuk memahami konsumen adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan,
6
agama, suku bangsa, pendapatan jenis keluarga, status keluarga, status
pernikahan, lokasi geografi, dan kelas sosial. Memahami usia konsumen adalah
penting, karena konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk dan jasa
yang berbeda. Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik konsumen yang
saling berhubungan. Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan
oleh seorang konsumen. Dimana seorang konsumen tinggal akan mempengaruhi
pola konsumsinya. Kelas sosial adalah bentuk lain dari pengelompokan
masyarakat ke dalam kelas atau kelompok yang berbeda. Konsumsi juga
dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang
dalam rumah tangga pada satu waktu tertentu.7 Kemudian pilihan produk sangat
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan yang dibelanjakan (tingkat,
stabilitas, dan pola waktu), tabungan dan aset (termasuk persentase aset likuid),
utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan.8
c. Keluarga
Keluarga adalah lingkungan mikro, yaitu lingkungan yang paling dekat
dengan konsumen. Keluarga adalah lingkungan dimana sebagian besar konsumen
tinggal dan berinteraksi dengan anggota-anggota keluarga lainnya. Keluarga
menjadi daya tarik bagi pemasar karena keluarga memiliki pengaruh yang besar
kepada konsumen. Anggota keluarga akan saling mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan pembelian produk dan jasa
.
7
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management, 13th Edition, h. 172.
8
d. Kelompok Acuan
Kelompok acuan (reference group) adalah seseorang individu atau
sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang.
Kelompok acuan digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan
atau sebuah referensi dalam membentuk respon afektif, kognitif, dan perilaku.
Kelompok acuan akan memberikan standar dan nilai yang akan mempengaruhi
perilaku seseorang.
e. Lingkungan dan Situasi Konsumen
Lingkungan konsumen terbagi ke dalam dua macam, yaitu lingkungan
sosial dan lingkungan fisik. Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang
terjadi antara konsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang.
Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang berbentuk fisik di sekeliling
konsumen, termasuk di dalamnya adalah beragam produk, toko, maupun lokasi
toko dan produk di dalam toko. Situasi bukanlah lingkungan fisik atau
karakteristik lingkungan sosial. Arti situasi didefinisikan oleh seorang konsumen
yang berperilaku di sebuah lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu.
f. Teknologi
Teknologi dalam bentuk perangkat keras dan lunak telah berkembang
dengan pesat dan peralatan atau perangkat teknologi tersebut telah tersedia di
pasar dengan harga terjangkau oleh sebagian besar konsumen. Perangkat atau
peralatan teknologi yang dimiliki dan digunakan seorang konsumen akan
3. Strategi Pemasaran Perusahaan
a. Positioning dan Diferensiasi
Positioning adalah menciptakan atau membangun persepsi mengenai
karakteristik atau citra suatu produk atau merek dibandingkan dengan produk dan
merek pesaing. Positioning merek yang berhasil adalah ketika konsumen memiliki
persepsi atau citra merek sesuai dengan yang diinginkan produsen. Positioning
sangat terkait dengan tindakan diferensiasi yaitu merancang barang dan jasa yang
memiliki fitur atau karakteristik yang berbeda dengan produk pesaing.
Diferensiasi menjadi dasar untuk melakukan positioning.9
b. Bauran Pemasaran (MarketingMix)
Bauran pemasaran atau marketing mix adalah sejumlah alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasarannya. Alat
pemasaran yang sangat populer dibagi ke dalam empat kelompok yang dikenal
dengan nama 4P, yaitu Product (Produk), price (harga), place (distribusi), dan
promotion (promosi atau komunikasi). Alat pemasaran untuk jasa dikenal dengan
sebutan 7P (4P+3P) atau 4P yang diperluas. Ke 3P itu adalah people
(orang-orang), process (proses), dan proof.
Produk yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan konsumen dan
memberikan manfaat untuk memecahkan masalah yang dihadapi konsumen.
Harga bagi konsumen adalah biaya untuk mendapatkan produk yang
dibutuhkannya, karena itu perusahaan harus mampu menetapkan harga produk
9
yang dapat terjangkau oleh konsumen yang akan membeli produk tersebut. Place
atau tempat atau distribusi adalah bagaimana perusahaan dapat mendistibusikan
produknya sehingga dapat dengan mudah diperoleh konsumen. Promotion adalah
bagaimana produsen menyampaikan pesan mengenai produk-produknya, sehingga
konsumen mengenal produk dan dapat memberikan manfaat untuk dapat
memecahkan masalah yang dihadapi konsumen.
People (orang-orang) adalah staff atau karyawan perusahaan yang
merupakan unsur penting yang akan memberikan jasa yang dibutuhkan
konsumen. Orang-orang tersebut harus memiliki kompetensi dan karakter tertentu,
sehingga dapat memberikan jasa dengan standar kualitas yang dibutuhkan
konsumen. Proses adalah bagaimana suatu jasa disampaikan jasa disampaikan dan
dikonsumsi oleh konsumen. Ketika jasa dikonsumsi oleh konsumen, seringkali
membutuhkan proses yang harus diikuti oleh konsumen dan orang-orang yang
terlibat dalam memberikan jasa kepada konsumen. Proof adalah bukti fisik yang
harus disampaikan kepada konsumen agar mereka meyakini bahwa jasa yang
ditawarkan perusahaan memiliki standar kualitas yang dibutuhkan konsumen,
karena jasa adalah produk yang tidak terlihat, maka bukti fisik yang sering
diperlihatkan kepada konsumen adalah kesaksian dari konsumen atau pelanggan
yang pernah mengkonsumsi jasa tersebut.10
Berdasarkan teori di atas maka dapat disimpulkan, bahwa banyak faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pemilihan jasa asuransi. Adapun
pada penelitian ini, peneliti hanya merumuskan 11 faktor yaitu faktor agama,
10
keluarga, kondisi ekonomi, usia dan siklus hidup, persepsi, lokasi/tempat,
pelayanan dan fasilitas, merek, promosi, produk dan teknologi.
D.Proses Keputusan Konsumen
1. Proses Keputusan Konsumen: Pengenalan Kebutuhan, Pencarian Informasi, dan Evaluasi Alternatif
Keputusan membeli atau mengkonsumsi suatu produk dengan merek
tertentu akan diawali oleh langkah-langkah sebagai berikut. Pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, dan evaluasi alternatif. Pengenalan kebutuhan
muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan yang
sebenarnya terjadi. Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen
memandah bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan
mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan
dalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi dari luar (pencarian
eksternal). Tahap ketiga dari proses keputusan konsumen adalah evaluasi
alternatif (pre-purchase alternative evaluation). Evaluasi alternatif adalah proses
mengevaluasi pilihan produk dan merek dan memilihnya sesuai dengan yang
diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif, konsumen membandingkan
berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.11
2. Proses Keputusan Konsumen: Pembelian, Konsumsi, dan Kepuasan
Pembelian produk produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen bisa
digolongkan kedalam tiga macam: Pembelian yang terencana sepenuhnya,
11
pembelian yang separuh terencana, pembelian yang tidak terencana. Tahap
keempat dari proses keputusan adalah konsumsi. Setelah konsumen membeli atau
memperoleh produk dan jasa, biasanya akan diikuti oleh proses konsumsi atau
penggunaan produk. Di dalam suatu proses keputusan, konsumen tidak akan
berhenti, hanya sampai proses konsumsi. Konsumen akan melakukan proses
evaluasi terhadap konsumsi yang telah dilakukannya. Inilah yang disebut sebagai
evaluasi alternatif pascapembelian atau pascakonsumsi. Proses ini bisa juga
disebut sebagai proses evaluasi alternatif tahap kedua. Hasil dari proses evaluasi
pascakonsumsi adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap konsumsi produk
atau merek yang telah dilakukannya.12
E.Asuransi Syariah
1. Pengertian Asuransi Syariah
Dalam Islam asuransi syariah memiliki beberapa pemaknaan atau
pengertian. Secara pemaknaan, asuransi syariah yang mempunyai beberapa
padanan dalam bahasa Arab, diantaranya, yaitu takaful, ta’min, dan tadhamun.
Ketiga kata yang disebutkan merupakan padanan dari pengertian asuransi syariah
yang mempunyai makna saling menanggung, saling menolong.13 Ketiga padanan
kata tersebut, akan diuraikan sebagai berikut.
a. Takaful
Secara bahasa, takaful ( ف ت) berasal dari akar kata ( ف ) yang berarti
menolong, mengasuh, memelihara, memberi nafkah, dan mengambil alih perkara
seseorang. Takaful dimaksud yang akar katanya berasal dari
12
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, h. 13.
13
kafaalatan, mempunyai pengertian menanggung. Takaful dalam pengertian fikih
mua’malah adalah saling memikul risiko di antara sesama muslim sehingga antara
satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas risiko yang lainnya. Saling
pikul risiko dimaksud dilakukan atas dasar saling menolong dalam kebaikan
dengan cara, setiap orang mengeluarkan dana kebajikan (tabarru’) yang ditujukan
menanggung risiko tersebut.14 Sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Maidah
ayat 2 dan Hadits Nabi Muhammad Saw.
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
kamu kepada Allah. Sesungguhnya siksa Allah amat pedih”.15
و،ة ي ا ْوي ّك ْن ًةبّْك ْع ا جّف، يْن ّ ا ّك ْن ًةب ّْك ْس ْنع جّف ْن ْيف ّْبع ا نْوع ْيف ا
.) س اور( ْيخأ نْوع
“Barang siapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya”(HR. Muslim dari Abu Hurairah).16
b. At-Ta’min
At-Ta’min, berasal dari kata amana yang mempunyai makna memberi
perlindugan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut. Yang dimaksud
At-Ta’min dalam asuransi syariah adalah seseorang yang men-ta’min-kan sesuatu
berarti orang itu membayar atau menyerahkan sejumlah uang secara mencicil
dengan maksud ia atau ahli warisnya akan mendapat sejumlah uang sebagaimana
14
Zainuddin Ali, Hukum Asuransi Syariah, h. 3.
15
Al-Qur‟an Al-Maidah ayat 2.
16
perjanjian yang telah disepakati dan atau orang itu mendapat ganti rugi atas
hartanya yang hilang.17
c. At-Tadhamun
At-Tadhamun berasal dari kata dhamana yang berarti saling menanggung.
Hal dimaksud bertujuan untuk menutupi kerugian atas suatu peristiwa dan
musibah yang dialami oleh seseorang. Hal ini dilakukan oleh seseorang yang
menanggung untuk memberikan sesuatu kepada orang yang ditanggung berupa
pengganti (sejumlah uang atau barang) karena adanya musibah yang menimpa
tertanggung.18
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No.21/DSN-MUI/X/2001
tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah dijelaskan bahwa yang dimaksud
asuransi syariah (Ta‟min, Takaful, atau Tadhamun) adalah usaha saling
melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui
investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang
sesuai dengan syariah.19
2. Asuransi Jiwa Syariah (Life Insurance) dan Produk Asuransi Jiwa
Asuransi Jiwa Syariah, yaitu jenis usaha asuransi syariah yang khusus
mengelola risiko berkaitan dengan hidup atau meninggalnya seseorang. Termasuk
17
Zainuddin Ali, Hukum Asuransi Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 5.
18
Zainuddin Ali, Hukum Asuransi Syariah, h. 6.
19
dan tidak terbatas pada pemberian santunan apabila ada peserta yang mengalami
musibah serta perencanaan keuangan peserta pada masa mendatang.20
Pada dasarnya produk asuransi jiwa dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Asuransi Berjangka (Term Insurance), yaitu manfaat asuransi dibayarkan oleh perusahaan asuransi apabila peserta asuransi mengalami musibah yang
mengakibatkan meninggal dalam masa perjanjian.
b. Asuransi Seumur Hidup (Whole Life Insurance), yaitu manfaat asuransi yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada ahli waris apabila peserta
asuransi meninggal.
c. Asuransi Dwiguna (Endowment Insurance), yaitu manfaat asuransi dibayarkan oleh perusahaan asuransi apabila peserta meninggal dalam masa
perjanjian atau tetap hidup sampai akhir perjanjian.
F. Review Studi Terdahulu
Agar penelitian ini lebih objektif dan terhindar dari plagiasi terhadap karya
ilmiah tertentu, penulis mengambil beberapa studi terdahulu sebagai acuan dalam
menulis skripsi ini. Berikut beberapa review studi terdahulu:
Liza Septianingsih, Srata satu/S-1 konsentrasi Asuransi Syariah, program
studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, tahun 2014. Judul skripsi “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Nasabah Dalam Memilih Produk
Asuransi Kendaraan Bermotor Pada PT. Asuransi Adira Dinamika” dalam
20
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor
psikologis, sosial dan ekonomi dalam pengambilan keputusan nasabah dalam
memilih produk asuransi kendaraan bermotor. Jenis penilitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan antara
faktor psikologi, sosial dan ekonomi terhadap pengambilan keputusan nasabah.
Variabel yang paling mempengaruhi adalah variabel psikologis dan variabel
ekonomi.21 Yang menjadi pembeda dengan skripsi penulis adalah objek penelitian
penulis adalah asuransi jiwa sedangkan ini asuransi kendaraan bermotor.
Sedangkan persamaan dengan skripsi penulis adalah mengamati faktor-faktor
dalam mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan jasa asuransi.
Arista Milka Nasrul, Srata satu/S-1 konsentrasi Asuransi Syariah, program
studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
tahun 2014. Judul Skripsi “Pengaruh Faktor Perilaku Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Asuransi Jiwa (Studi pada AJB Bumiputera 1912 Syariah
Cabang Cibubur)” dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian asuransi jiwa
pada kantor cabang Cibubur AJB Bumiputera 1912 Syariah. Hasil penelitian ini
adalah secara simultan antara faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi
memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian asuransi jiwa pada AJB
21 Liza Septianingsih, “
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam
Bumiputera 1912 Syariah cabang Cibubur.22 Yang menjadi pembeda dengan
skripsi penulis adalah faktor yang diangkat penulis, terdapat 11 faktor sedangkan
pada penelitian ini, faktor-faktor yang diangkat adalah faktor budaya, sosial,
pribadi dan psikologis. Sedangkan persamaannya adalah menganalisis pengaruh
faktor-faktor keputusan konsumen dalam menggunakan jasa asuransi syariah.
Subchan Yahya, Strata satu/S-1 konsentrasi Perbankan, jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2010. Judul
skripsi “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Untuk
Menggunakan Jasa Bank Syariah (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri Tbk.
Cabang Pembantu Lebak)” dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan jasa
bank syariah. Faktor-faktor tersebut adalah faktor agama, faktor produk, faktor
fasilitas dan pelayanan, faktor lokasi/tempat, faktor promosi, faktor Sumber Daya
Manusia (SDM), faktor merek, faktor keluarga, faktor teknologi dan faktor
ekonomi. Hasil penelitian ini adalah faktor yang paling mempengaruhi keputusan
nasabah adalah faktor promosi, faktor persepsi.23 Yang membedakan penelitian
ini dengan skripsi penulis yaitu perbedaan objek penelitian. Sedangkan
persamaannya adalah menganalisis pengaruh faktor-faktor perilaku nasabah dalam
menggunakan produk jasa.
22 Arista Milka Nasrul, “
Pengaruh Faktor Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian Asuransi Jiwa (Studi pada AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Cibubur)”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Jakarta).
23 Subchan Yahya, “
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Untuk Menggunakan Jasa Bank Syariah (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Cabang
Alvernia Kurniartha, Strata dua (S-2)/Magister Kekhususan Ekonomi dan
Keuangan Syariah Program Studi Timur Tengah dan Islam Program Pascasarjana
Universitas Indonesia, tahun 2007. Judul Tesis “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Seseorang Dalam Berasuransi dan Peluangnya Untuk
Memilih Asuransi Syariah”. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana masyarakat dalam mengambil keputusan untuk berasuransi dan
kemungkinannya dalam memilih asuransi syariah.24 Yang membedakan penelitian
tesis ini dengan skripsi penulis adalah perbedaan faktor-faktor yang diangkat,
pada penelitian tesis ini hanya mengangkat faktor kebuthan akan asuransi, faktor
kepercayaan, faktor syariah, faktor ekonomis dan faktor produk, berbeda dengan
penulis yang mengangkat 11 faktor. Sedangkan persamaannya adalah terletak
pada pengaruh faktor-faktor perilaku konsumen terhadap pemilihan jasa asuransi
syariah.
G. Kerangka Konseptual
Kerangka berpikir (konseptual) adalah penjelasan sementara terhadap gejala
yang menjadi objek permasalahan. Kerangka berpikir disusun berdasarkan
tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan. Kerangka berpikir merupakan
argumentasi dalam merumuskan hipotesis.25
Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat analisis faktor untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih
24Alvernia Kurniartha, “
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Seseorang Dalam
Berasuransi dan Peluangnya Untuk Memilih Asuransi Syariah”, (Tesis S2,Program Studi Timur Tengah dan Islam Program Pascasarjana Universitas Indonesia).
25
jasa asuransi syariah. Secara skematis alur kerangka penelitian terdapat dalam
gambar di bawah ini. Kerangka konseptual tersebut adalah sebagai berikut:
H.
I. Variabel Penelitian 1. Pengertian Variabel
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau
obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu
obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981).
Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs)
atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya, tingkat aspirasi,
penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas
Faktor Agama; Faktor Pelayanan dan Fasilitas; Faktor Keluarga; Faktor Merek;
Faktor Kondisi ekonomi; Faktor Promosi; Faktor Usia dan Siklus hidup; Faktor Produk; Faktor Persepsi; Faktor Teknologi; Faktor lokasi/tempat;
Uji KMO and Bartlett‟s
Factoring Analisis Faktor
Factor Rotation
kerja, dan lain-lain. Selanjutnya kidder (1981), menyatakan bahwa variabel adalah
suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan
darinya. Pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.26
2. Macam-macam Variabel
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka
macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:27
a. Variabel Independen. Variabel independen atau bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab peubahnya atau
timbulnya variabel dependen (terikat).
b. Variabel Dependen. Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena ada variabel bebas.
c. Variabel Moderator. Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan meperlemah) hubungan antara variabel
independen dengan dependen.
d. Variabel Intervening. Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung, tidak diamati dan di ukur.
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, h. 38.
27
J. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian. Belum jawaban
yang empirik.28
28
33 A. Ruang Lingkup Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Faktor-Faktor Perilaku
Konsumen Terhadap Pemilihan Jasa Asuransi Syariah”, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor apa yang akan terbentuk dari
faktor-faktor perilaku konsumen terhadap pemilihan jasa asuransi syariah dan
mengetahui faktor yang paling dominan terhadap pemilihan jasa asuransi syariah.
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskripsi
dengan teknik pengolahan data uji validitas, uji reliabilitas dan analisis faktor.
Adapun tehnik penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini mengacu
pada buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2012.
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah nasabah PRUlink Syariah yang terdaftar di
kantor keagenan PRUcahaya Jakarta periode bulan September 2015.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah PT Prudential Life Assurance kantor keagenan
PRUcahaya Jakarta. Adapun untuk gambaran umum objek penelitian adalah
a. Sejarah Singkat Perusahaan
Didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan bagian dari Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa keuangan terkemuka di Inggris. Sebagai bagian dari Grup yang berpengalaman
lebih dari 167 tahun di industri asuransi jiwa, Prudential Indonesia memiliki
komitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Sejak peluncuran
produk asuransi terkait investasi (unit link) pertamanya di tahun 1999, Prudential
Indonesia telah menjadi pemimpin pasar (market leader) untuk kategori produk
tersebut di Indonesia. Prudential Indonesia menyediakan berbagai produk dan
layanan yang dirancang untuk memenuhi dan melengkapi setiap kebutuhan
keuangan para nasabahnya di Indonesia.1
Sampai 31 Maret 2015, Prudential Indonesia memiliki kantor pusat di
Jakarta dan kantor pemasaran di Medan, Surabaya, Bandung, Denpasar, Batam
dan Semarang. Prudential Indonesia melayani lebih dari 2,4 juta nasabah melalui
lebih dari 240.000 tenaga pemasar di 380 Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) di
seluruh Nusantara termasuk Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta,
Batam dan Bali.
b. Misi dan Kredo PT Prudential Life Assurance Misi
"Menjadi perusahaan Jasa Keuangan Ritel terbaik di Indonesia, melampaui pengharapan para nasabah, tenaga pemasaran, staf dan pemegang saham
1
dengan memberikan pelayanan sempurna, produk berkualitas, tenaga pemasaran profesional yang berkomitmen tinggi serta menghasilkan pendapatan investasi yang menguntungkan."2
Empat Pilar Misi
Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Misi, PT Prudential Life
Assurance memiliki Empat Pilar, yaitu pondasi yang merupakan dasar berdiri dan
berkembangnya perusahaan serta yang membedakannya dengan
perusahaan-perusahaan lain. Berikut ini adalah Empat Pilar:
Semangat untuk selalu menjadi yang terbaik
Untuk memberikan yang terbaik dan memperbaiki kemampuan untuk
mendapatkan hasil yang terbaik pula.
Organisasi yang memberikan kesempatan belajar
Memberikan kesempatan kepada setiap orang di perusahaan untuk
mendapatkan pengetahuan, keahlian dan pengembangan pribadi melalui
berbagi training.
Bekerja sebagai suatu keluarga
Bekerja bergandengan tangan sebagai satu keluarga besar memperlakukan satu
sama lainnya dengan rasa hormat dan penuh kasih untuk menciptakan suasana
penuh pengertian.
2
Integritas dan Keuntungan yang merata bagi semua pihak yang terkait dengan perusahaan
Komitmen untuk selalu memiliki integritas dalam setiap hal, menyediakan
pelayanan terbaik untuk nasabah, menghargai setiap orang dengan adil
berdasarkan nilai tambah bisnis, berkomunikasi dengan jelas dan memberikan
pendapatan penghasilan yang baik ke setiap orang (tanpa diskriminasi).
Nilai-nilai Inti
PT Prudential Life Assurance menjalankan "Core Values" (nilai-nilai inti)
yang dikembangkan oleh Prudential Corporation Asia (PCA) sebagai panduan
kepada setiap orang di perusahaan dalam bekerja:
Berinovasi dan menciptakan peluang - kita terus berinovasi dan menantang diri untuk menciptakan peluang.
Menunjukkan rasa peduli dan memahami - kita mengerti dan peduli akan kebutuhan dan harapan para karyawan, nasabah, agen, mitra kerja, dan para
pemegang saham.
Bekerja sama - kita menegakkan keterbukaan, saling percaya, dan kerja sama tim di seluruh tingkatan organisasi.
Memberikan yang terbaik - kita memenuhi janji kita dan memberikan yang terbaik berdasarkan harapan yang jelas dari para stakeholders, sambil terus
Kredo
Hanya dengan mendengarkan, kami dapat memahami apa yang dibutuhkan masyarakat, dan hanya dengan memahami apa yang dibutuhkan masyarakat, kami dapat memberikan produk dan tingkat pelayanan sesuai dengan yang diharapkan.3
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian
kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.4 Hipotesis yang ada diuji melalui
pengumpulan data lapangan. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan statistik deskriptif, sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang
dirumuskan terbukti atau tidak.
D. Metode Pengumpulan Data
Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian.5 Adapun
dalam metode pengumpulan data terdapat jenis data, sumber data dan tehnik
pengumpulan data.
3
http://www.prudential.co.id/corp/prudential_en_id/header/aboutus/missionandcredo/index. html, diakses 1 Oktober 2015, Jam. 16.05 WIB.
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, h. 8.
5
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perorangan, seperti hasil wawancara, hasil pengisian kuesioner, data
survei, data observasi dan sebagainya.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.6 Data ini
diperoleh dari perpustakaan, referensi terdahulu, artikel, majalah dan berbagai
sumber lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi ini.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah perorangan. Perorangan yaitu
nasabah-nasabah dari Prudential Life Assurance PRUlink Syariah.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan
data-data yang berada dilapangan. Kuesioner atau angket atau self administrated
questioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan daftar
pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.7 Adapun jenis kuesioner
menggunakan skala Likert. Skala Likert dikembangkan oleh Rensis Likert (1932)
yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
6
Misbahudin dan Iqbal hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 21.
7
responden terhadap suatu objek.8 Bentuk kuesioner skala Likert yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skala Likert
Kategori Bobot
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Dengan menggunakan skala Likert 5 poin, caranya dengan menghadapkan
responden pada sejumlah pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberikan
jawaban atas tingkat pelaksanaan yang terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu,
tidak setuju, sangat tidak setuju.
E. Metode Penentuan Sampel
Dalam memudahkan penelitian ini maka penulis akan menentukan sampel
penelitian. Adapun dalam metode penentuan sampel terdapat populasi, sampel
dan teknik sampling.
8
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.9 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah nasabah PRUlink Syariah di kantor keagenan PRUcahaya
Jakarta pada periode bulan September 2015 sebanyak 198 nasabah.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.10 Dalam penelitian ini untuk menentukan ukuran sampel dari
populasi, penulis menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:11
n =
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang digunakan (persen kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi)
Dari hasil observasi di kantor keagenan PRUcahaya Jakarta, yang terdaftar
menjadi nasabah PRUlink Syariah per bulan September 2015 adalah sebanyak
9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, h. 80.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, h. 81.
11