• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Manfaat Penelitian

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Menurut Kotler (2001:144), faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor personal dan faktor psikologi seperti yang ditunjukkan gambar berikut ini.

a. Faktor Budaya

Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Sub budaya merupakan sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi. Kelas sosial merupakan divisi

masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa.

b. Faktor Sosial

Kelompok merupakan dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua seseorang. Dari orang tua, seseorang memperoleh suatu orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta suatu rasa ambisi pribadi, penghargaan pribadi dan citra. Peran dan status maksudnya setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali membeli produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat.

c. Faktor Pribadi

Umur dan tahap daur hidup Orang membeli barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dipengaruhi oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannnya.

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pekerjaan kasar cenderung membeli lebih banyak pakaian untuk bekerja, sedangkan pekerjaan kantor membeli lebih banyak jas dan dasi.

Situasi Ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat minat. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali, dan mengubah harga produknya.

Gaya Hidup merupakan pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas, interes, dan opininya. Gaya hidup seseorang merupakan pola hidup didunia yang diekspresikan melalui kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup ini seringkali mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosialnya.

Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Sedangkan konsep diri merupakan apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi pada mencerminkan identitas mereka. Jadi, agar dapat memahami tingkah laku konsumen, pertama-tama pemasar harus dapat memahami hubungan antara konsep diri konsumen dan miliknya.

d. Kelompok referensi kecil

Kelompok referensi kecil disini dalam cakupannya meliputi lingkungan di mana konsumen tersebut tinggal dan melakukan aktivitas sehari-harinya misalnya, lingkungan tetangga. Setiap

kelompok biasanya mempunyai pelopor opini (opinion leader) yang dapat mempengaruhi anggotanya dalam membeli sesuatu. Terkadang nasehat orang lain lebih berpengaruh daripada iklan di majalah, surat kabar, televisi, atau media lainnya.

e. Faktor Psikologis

Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhannya. Persepsi meurpakan proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia.

Pengetahuan menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman, keyakinan, dan sikap. Pengalaman dapat diperoleh dari semua perbuatan dimasa lalu atau dapat pula dipelajari, sebab dengan belajar seseorang dapat memperoleh pengalaman. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relatif konsisten. Kepribadian merupakan sikap pola individu yang dapat menentukan tanggapan untuk menentukan tingakah laku. Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia menggambarkan tentang diri orang lain.

5. Merek

Merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa (Tjiptono,2011:4).

a. Manfaat-manfaat merek 1) Manfaat ekonomik

a) Merek merupakan sarana bagi perusahaan untuk bersaing memperebutkan pasar.

b) Konsumen memilih merek berdasarkan value for money yang ditawarkan berbagai macam merek.

c) Relasi antara merek dan konsumen dimulai dengan penjualan. Premium harga bisa berfungsi layaknya asuransi resiko bagi perusahaan. Sebagian besar konsumen lebih suka memilih penyedia jasa yang lebih mahal namun diyakininya bakal memuaskannya ketimbanh memilih penyedia jasa yang lebih murah yang tidak jelas kinerjanya.

2) Manfaat fungsional

1) Merek memberikan peluang bagi diferensiasi, selain memperbaiki kualitas (diferensiasi vertikal) perusahaan-perusahaan juga memperluas mereknya dengan tipe-tipe produk baru (diferensiasi horisontal).

2) Merek memberikan jaminan kualitas. Apabila konsumen membeli merek yang sama lagi, maka ada jaminan bahwa kinerja merek tersebut akan konsisten dengan sebelumnya. 3) Pemasar merek berempati dengan para pemakai akhir dan

masalah yang akan diatasi merek yang ditawarkan. 4) Merek memfasilitasi ketersediaan produk secara luas. 5) Merek memudahkan iklan dan sponsorship

3) Manfaat psikologis

a) Merek merupakan penyerdehanaan atau simplifikasi dari semua informasi produk yang perlu diketahui konsumen. b) Pilihan merek tidak selalu berdasarkan pada pertimbangan

rasional. Dalam kasus faktor emosional (seperti gengsi dan merek) memainkan peran dominan dalam keputusan pembelian.

c) Merek bisa memperkuat citra diri dan persepsi orang lain terhadap pemakai/pemiliknya.

d) Brand symbolismtidak hanya berpengaruh pada persepsi orang lain, namun juga pada identifikasi diri sendiri dengan objek tertentu.

b. Fungsi Merek 1) Identifikasi

Bisa dilihat dengan jelas, memberikan makna bagi produk, gampang mengidentifikasi produk yang dibutuhkan atau dicari.

2) Praktikalitas

Memfasilitasi penghematan waktu dan energi melalui pembelian ulang identik dan loyalitas.

3) Jaminan

Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisa mendapatkan kualitas yang sama sekalipun pembelian dilakukan pada waktu tempat berbeda.

4) Optimisasi

Memberikan kepastian bahwa konsumen dapat memberi alternetif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihan terbaik untuk tujuan spesifikasi.

5) Karakterisasi

Mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen atau citra yang ditampilkan pada orang lain.

6) Kontinuitas

Kepuasan terwujud melalui familiaritas dan intimasi dengan merek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelanggan selama bertahun-tahun.

7) Hedonistis

Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo, dan komunikasinya.

8) Etis

Kepuasan terkait dengan perilaku bertanggung jawab merek bersangkutan dalam hubungannya dengan masyarakat.

Rangkuti (2002:2) merek dapat dibagi dalam pengertian lain, yaitu : a. Brand namemerupakan bagian dari yang dapat diucapkan.

b. Brand markmerupakan bagian dari merek yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain huruf atau warna khusus.

c. Trade mark merupakan merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak istimewanya untuk menggunakan nama merek (tanda merek).

d. Copyright merupakan hak istimewa yang dilindungi oleh undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, menjual karya tulis, karya musik atau karya seni.

Dapat disimpulkan bahwa merek memang bukan sekedar nama, istilah, tanda, ataupun simbol saja, namun lebih dari itu bahwa merek merupakan sebuah “janji” perusahaan untuk secara konsisten memberikan gambaran, semangat, dan pelayanan pada konsumen.

Pemberian merek pada suatu produk bukan hanya sebuah simbol, karena merek memiliki enam tingkat pengertian (Rangkuti,2002:3),yaitu:

a. Atribut

Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa saja yang dikandung dalam suatu merek.

b. Manfaat

Selain atribut, merek juga memiliki rangkaian manfaat. Konsumen tidak membeli atribut pada produk, namun mereka membeli manfaat fungsional maupun manfaat emosional.

c. Nilai

Merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut.

d. Budaya

Merek dapat juga dipakai untuk melambangkan budaya tertentu. Misalnya Panasonic mewakili budaya Jepang yang terorganisir dengan baik, memiliki cara kerja yang efisien dan selalu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

e. Kepribadian

Merek memiliki kepribadian bagi para penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek kepribadian si pengguna akan tercermin bersamaan dengan merek yang ia gunakan.

f. Pemakai

Merek menunjukkan jenis konsumen pemakai merek tersebut. Itulah sebab para pemasar selalu menggunakan analogi orang-orang terkenal untuk menggunakan mereknya.

Dokumen terkait