• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Terbentuknya persepsi sangat kompleks dan ditentukan oleh dinamika yang

terjadi dalam diri seseorang dengan melibatkan aspek psikologis dan panca

inderanya. Terbentuknya persepsi pada diri individu dipengaruhi oleh banyak hal.

David Krech dan Richard S. Crutchfield (dalam Rakhmat, 2000:55-56), membagi

faktor-faktor yang menentukan persepsi menjadi dua, yaitu:

a. Faktor Fungsional

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal lain

yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal.

b. Faktor Struktural

Faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf

Walgito (2007:55-34) mengatakan bahwa faktor – faktor penentu persepsi adalah:

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu.

Sumbernya dapat berasal dari segi kejasmanian dan psikologis. Adapun

yang dimaksud sumber kejasmanian adalah apabila sistem fisiologis

terganggu maka itu akan berpengaruh dalam persepsi. Sedangkan yang

dimaksud dengan sumber pikologis antara lain berhubungan dengan

pengalaman, perasan, kemampuan berpikir, kerangka acuan, dan motivasi.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu.

Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi ialah faktor stimulus atau

obyek dan lingkungan. Adapun yang dimaksud dengan faktor stimulus

atau obyek ialah obyek tersebut hams mempunyai kejelasan dan

kekuatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi akan berpengaruh pada

individu dalam mempersepsi suatu obyek stimulus. Tidak semua stimulus

akan mendapatkan respon dari individu. Hanya stimulus yang menarik

akibat dari dipilih, diterimanya stimulus yang disadari dan mendapatkan

respon. Reaksi yang muncul tersebut dapat ditunjukkan dengan sikap dan

Menurut Thoha (2002:130-136) dalam persepsi, yang menarik

dibicarakan adalah proses pemilihan persepsi, yaitu proses\ bagaimana

seseorang bisa tertarik pada suatu objek sehingga menimbulkan adanya

suatu persepsi mengenai objek tersebut. Adapun faktor penyebab

bagaimana seseorang tertarik pada objek tersebut dapat dikelompokkan

atas dua hal, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.

a. Faktor dari dalam, misalnya :

1) Proses pemahaman.

Semua faktor-faktor dari dalam yaang membentuk adanya perhatian

kepada suatu objek sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah

didasarkan pada dari kekomplekan jiwanya. Hal ini selaras dengan

proses pemahaman dan motivasi yang dipunyai oleh masing-masing orang.

2) Motivasi.

Pada dasaraya tidak bisa dipisahkan dari proses belajar, tetapi keduanya

juga mempunyai dampak yang amat penting dalam proses pemilihan

persepsi.

3) Kepribadian.

Unsur ini amat erat hubungannya dengan proses belajar dan motivasi,

yang mempunyai akibat tentang apa yang diperhatikan dalam

b. Faktor dari Luar, misalnya:

1) Intensitas. Prinsip dari luar dapat dinyatakan bahwa semakin besar

intensitas stimulus dari luar, layaknya semkain besar pula hal-hal itu

dapat dipahami.

2) Ukuran. Faktor ini sangat dekat dengan prinsip intensitas diats, faktor ini

menyatakan bahwa semakin besar ukuran suatu objek maka semakin

mudah untuk bisa diketahui atau dipahami.

3) Keberlawanan atau kontras. Prinsip keberlawanan ini menyatakan bahwa

stimulus luar yang penampilannya berlawanan dengan latar belakang atau

yang sama diluar sangkaan orang banyak, maka akan menarik banyak

perhatian.

4) Pengulangan. Prinsip nii dikemukakan bahwa stimulus dari luar yang

diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan

dengan yang sekali dilihat.

5) Gerakan. Prinsip gerakan ini diantaranya menyatakan bahwa orang akan

memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang bergerak dalam

jangkauan pandangannya dibandingkan dari obyek yang diam.Hal-hal

yang baru. Prinsip ini menyatakan bahwa baik situasi eksternal yang baru

Menurut Siagian (1989:101-105) ada beberapa faktor yang berperan

dalam persepsi yaitu sebagai berikut:

a. Diri orang yang bersangkutan

Dalam hal ini yang menentukan persepsi bukan jenis stimulus,

melainkan karakteristik orang yang memberikan respon pada stimulus

tersebut. Apabila seseorang melihat sesuatu ia akan memberikan

interpretasi tentang apa yang dilihatnya, hal ini dipengaruhi oleh

kerakteristik seperti sikap, motif, kepentingan, pengalaman, dan

harapan.

1) Sikap

Seorang siswa yang ingin memperoleh bantuan dari guru

pembimbing akan datang pada guru pembimbing untuk melakukan

konseling. Sebaliknya siswa yang tidak peduli atau justru takut

dengan guru pembimbing, akan cenderung menjauh dan tidak

terbuka pada guru pembimbing.

2) Motif

Motif sangat berkaitan dengan pemuasan kebutuhan. Intensitas

motif dipengaruhi oleh mendesak tidaknya pemuasan kebutuhan

tersebut. Seorang siswa yang kurang mendapat kasih sayang dari

kedua orang tuanya, akan berusaha untuk selalu dekat dengan guru

pembimbing atau guru lainnya agar kebutuhan kasih sayangnya

mereka akan menjalin relasi dengan guru pembimbing atau guru

lainnya biasa-biasa saja.

3) Kepentingan

Guru pembimbing yang baik dan bijiksana akan merasa

bahagia bila melihat para siswa mampu menjalin hubungan yang

akrab dengan guru bidang studi, kepala sekolah maupun dengan

staf sekolah lainnya. Namun terkadang guru pembimbing merasa

tidak senang atau khawatir melihat siswa dekat dengan para guru

dan kepala sekolah, karena takut apabila kekurangan mereka dalam

memberi bimbingan diceritakan.

4) Pengalaman

Persepsi siswa terhadap layanan guru pembimbing pasti akan

berbeda, tergantung pengalaman mereka saat berinteraksi dengan

guru pembimbing. Siswa yang memiliki pengalaman menarik dan

sangat terbantu dengan kehadiran guru pembimbing dalam

mengembangkan dirinya, tentu akan memiliki penilaian dan kesan

yang baik. Sedangkan siswa yang sering mendapat teguran dan

peringatan dari guru pembimbing akibat perilakunya, akan

memiliki kesan dan penilaian bahwa guru pembimbing galak dan

tidak adil sehingga membuat mereka enggan berinteraksi dengan

5) Harapan

Harapan para siswa kelas 3 setelah lulus SMA akan

melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Maka persepsi para

siswa yang berkembang yaitu semua siswa kelas 3 setelah lulus

SMA akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi pilihanya. Harapan

dapat mewarnai persepsi seseorang sehingga apa yang

sesungguhnya dilihat sering diinterpretasikan lain supaya sesuai

dengan apa yang diharapkan.

b. Sasaran persepsi

Sasaran persepsi dapat berupa orang, benda atau peristiwa. Sifat-sifat

sasaran itu biasanya sangat berpengaruh terhadap persepsi orang yang

melihatnya. Misalnya, guru pembimbing yang baik, bijaksana, dan

perhatian akan banyak didekati oleh para siswa. Sedangkan guru

pembimbing yang tidak stabil emodinya, bersikap tidak adil dan kurang

perhatian akan dijauhi dan dihindari oleh siswa. Contoh lain, seorang siswi

yang datang ke sekolah dengan dandanan yang mencolok akan menarik

perhatian teman-temannya dan akan timbul persepsi yang beragam tentang

penampilan siswi tersebut.

c. Faktor situasi.

Siagian (1989:105) menyatakan persepsi harus dilihat secara

kontekstual yang berarti dalam situasi mana persepsi itu timbul perlu pula

mendapat perhatian. Situasi merupakan faktor yang turut berperan dalam

dengan pakaian renang di komplek kolam renang tidak akan

mengherankan karena orang akan berpersepsi bahwa orang tersebut akan

berenang. Akan tetapi jika ia mengenakan pakaian renang di tempat yang

tidak ada hubungannya dengan kolam renang, tentu akan menarik

perhatian karena kehadirannya itu bukanlah hal yang biasa.

Berkaitan dengan faktor-faktor yang berperan dalam persepsi,

Walgito (2007;80) mengemukakan adanya beberapa faktor, yaitu: (1)

objek yang dipersepsi: objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat

indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang

bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja

sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar

individu. (2) alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf: alat indera atau

reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga

harus ada saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang

diterima reseptor ke pusat susunan saraf, yaitu otak sebagai pusat

kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan reseptor diperlukan syaraf

motoris. (3) perhatian: merupakan langkah pertama sebagai suatu

persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan

pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan

kepada sesuatu atau sekumpulan objek.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa ada

suatu objek. Faktor-faktor tersebut akan membuat individu mempuyai

persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu objek yang dilihatnya.

Dokumen terkait