BAB II KAJIAN TEORITIS
C. Prestasi Belajar
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses dimana di dalamnya terlihat sejumlah faktor yang saling mempengaruhinya. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor dari dalam diri (faktor internal) maupun faktor dari luar diri (faktor eksternal).
Yang tergolong faktor internal yaitu :
a. Faktor Jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan lain sebagainya.
b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang terdiri atas :
1) Faktor intelektif yang meliputi :
a) Faktor potensial kecerdasan dan bakat
56
W. S. Wingkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta : PT. Grasindo, 1996), cet. Ke-4, hal. 100
b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki 2) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.
c. Faktor kematangan fisik maupun psikis Yang tergolong faktor eksternal, ialah: a. Faktor sosial yang terdiri atas :
1) Lingkungan keluarga 2) Lingkungan sekolah 3) Lingkungan masyarakat 4) Lingkungan kelompok
b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.
c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim. d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.57
Sedangkan Drs. M. Dalyono, berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa, sebagai berikut:
a. Faktor Internal 1) Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seorang selalu tidak sehat, sakit kepala, demam, pilek, dan lain-lainnya dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar. Demikian pula halnya jika kesehatan rohani kurang baik, misalnya mengalami gangguan pikiran, perasaan kecewa karena konflik pacar, orang tua, dan lainnya, ini dapat mengganggu dan mengurangi semangat belajar.
2) Intelegensi dan Bakat
Kedua aspek kejiwaan ini besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Seseorang yang memiliki intelegensi baik
57
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1991), hal. 130-131
umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya orang yang intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran belajar, lambat berpikir, sehingga prestasi belajarnya pun rendah. Bakat pun demikian, mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar.
3) Minat dan Motivasi
Minat dapat karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi.
Motivasi adalah daya penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilannya. Karena itu motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita.
4) Cara Belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapain hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan, akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.
b. Faktor Eksternal 1) Keluarga
Faktor keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, rukun tidaknya kedua orang tua, dan lain-lain, semuanya itu dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak.
2) Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, fasilitas, semuanya sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
3) Masyarakat
Keadaan masyarakat juga prestasi belajar. Bila disekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.
4) Lingkungan Sekitar
Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim, dan lain sebagainya, dapat mempengaruhi prestasi belajar. Sebaliknya, tempat yang sepi dengan iklim yang sejuk, ini akan menunjang proses belajar.58
Jadi jelas bahwa prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang digolongkan menjadi dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Pendidik yang baik adalah pendidik yang mau berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak didiknya karena salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah kualitas pengajaran dan yang lebih dekat dengan kualitas pengajaran adalah pengajaran yang efisien dan efektif di sekolah, yaitu dengan penggunaan metode mengajar yang tepat.
58
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1997), cet., ke-1, hal. 55-60
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA Miftahul Umam Pondok Labu - Jakarta Selatan. Alamat; Jl. RS. Fatmawati Gg. H. Kamang No. 25 Pd. Labu Cilandak Jakarta Selatan 12450, Telp. (021) 7590 7354 Fax. (021) 7590 1397, Email; [email protected].
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2008-2009 bulan Oktober 2008 sampai April 2008-2009.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan korelasional. Survei adalah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang terang dan baik terhadap suatu persoalan tertentu dan di dalam suatu daerah tertentu.1 Metode survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Sedangkan pendekatan korelasional adalah pendekatan dalam penelitian yang pada pelaksanaannya menggunakan teknik
1
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), cet. Ke-4, h. 29.
analisis yang dinamakan korelasi. Teknik analisa korelasional adalah teknik analisis statistik mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih.2 Teknik ini digunakan untuk mengukur kuat lemahnya peranan tadarus al- Qur’an dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran al- Qur’an hadits.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Menurut Sugiyono, variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Independen (X) berupa Peranan tadarus al-Qur’an a. Definisi Konseptual
Tadarus al- Qur’an adalah membaca al- Qur’an, maka bagi setiap mukmin yang membaca al- Qur’an akan mendapatkan suatu ganjaran atau pahala dari Allah SWT, yaitu satu huruf dilipatgandakan oleh Allah dengan sepuluh kebajikan. Bahkan didalam suatu ayat al- Qur’an dikatakan bahwa al- Qur’an dapat menjadi obat penawar bagi orang yang jiwanya dalam keadaan gelisah.
b. Definisi Operasional
Tadarus al- Qur’an adalah skor yang diperoleh dari responden melalui instrumen yang seberapa besar peranan tadarus al- Qur’an dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran al- Qur’an Hadits.
2
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), h. 175.
3
2. Variabel Dependen (Y) berupa Prestasi belajar al-Qur’an Hadits a. Definisi Konseptual
Prestasi belajar al- Qur’an hadits adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran al- Qur’an hadits yang merupakan akumulasi hasil ujian yang dilakukan oleh guru yang diwujudkan dalam nilai raport.
b. Definisi Operasional
Prestasi belajar al- Qur’an hadits yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran al- Qur’an hadits yang merupakan akumulasi hasil ujian yang dilakukan guru dalam bentuk nilai raport semester ganjil tahun pelajaran 2008-2009.