KAJIAN PUSTAKA A.Prestasi Belajar
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara garis besar ada dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalamdiri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ektern adalah faktor yang ada di luar individu (Slameto.1984:56).
a. Faktor Intern
Di dalam membicarakan faktor intern ini, penulis akan membahasnya menjadi tiga macam fator, yaitu:
1) Faktor Jasmaniyah a) Faktor Kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagian bebas dari penyakit.Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat.Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu.(Slameto,1984:56). Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja,tidur,makan,olah raga dan rekreasi. b) Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau sempurna mengenai badan/tubuh.Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar siswa. Siswa yang mempunyai cacat akan mengalami beberapa gangguan dalam belajar. Hendaknya siswa tersebut belajar dilembaga khusus atau diberikan alat bantu belajar untuk mengaruhi atau menghilangkan pengaruh cacatnya tersebut. 2) Faktor Psikolog
14
(1) He ability to meet and adapt to novel situations quickly and effectively.
(2) He ability to utilize abstract concepts effectively. (3) He ability to grasp relationships and to learn quickly.
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat(reber.1988) Jadi, intelegensi sebenarnya bukan soal kualitas otak saja, melainkan kualitas organ-organ tubuh lainya. Akan tetapi, memang diakui peran otak dalam hubungan dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran organ-organ
tubuh lainya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol” hampir
seluruh aktivitas manusia(syah,1995:134).
Intelegensi mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses belajar. Dalam menghadapi situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi akan lebih berhasil dari yang mempunyai tingkat intelegensi lebih rendah.
b) Perhatian
Perhatian menurut Ghazali adalah keaktivan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek(benda) atau sekumpulan objek. Siswa harus memilik perhatian terhadap objek yang dipelajari untuk menjamin mutu belajar. Jika bahan ajar tidak menjadi pusat perhatian siswa. Maka timbullah kebosanan yang dimana siswa tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka bahan ajar harus diusahakan agar selalu menarik.
15 c) Minat
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.( Syah.1995:136). Kegiatan yang diminati seseorang.Diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.
Minat mempunyai pengaruh besar terhadap belajar, karena bila bahan belajar yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena siswa tidak ada daya tarik baginya (Slameto,1984:59).
d) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan tersebut baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata setelah belajar atau berlatih. Bakat mempengaruhi belajar siswa, karena apabila bahan yang dipelajari sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar.
e) Motivasi
Motivasi berhubungan erat dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetap untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorong.
Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian,
merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang
16 f) Kematangan
Kematangan adalah suatutingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
g) Kesiapan
Kesiapan atau readinees menurut James Drever adalah: preparedness torespond or react (kesediaan memberi respon atau reaksi). Kesedian itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.
3) Faktor Kelelahan
Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a) Kelelahan Jasmani : kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubu dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
b) Kelelahan Rohani : kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
Dari uraian di atas dapatlah dimengerti bahwa kelelahan itu mempengaruhi belajar.Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.
b. Faktor Ektern
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Dalam proses belajar disekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada di luar diri siswa (Siyanti Dkk,2009:24).
17 1) Faktor Keluarga
a) Cara Orang Tua Mendidik
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang utama dan pertama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa,negara, dan dunia, cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya.
Mendidik anak dengan cara memanjakanya adalah cara mendidik yang tidak baik. Mendidik anak dengan cara memperlakukanya terlalu keras, memaksa dan mengejar-ngejar anaknya untuk belajar, adalah cara mendidik yang juga salah.
Disinilah bimbingan dan penyuluhan memegang peranan yang penting.Anak/siswa yang mengalami kesukaran-kesukaran di atas dapat ditolong dengan memberikan bimbingan belajar yang sebaik-baiknya. Tentu saja keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut.
b) Relasi Antar Anggota Keluarga
Relasi antar anggota keluarga yang penting adalah relasi orang tua dengan anaknya.Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut.Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih saying, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk menyukseskan belajar anak sendiri.
18 c) Suasana Rumah
Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tentram selain anak kerasan tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.
d) Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga hubungan erat dengan belajar anak.Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar, Fasilitas belajar itu hanya dapat dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
e) Pengertian Orang Tua
Anak belajar perlu dorong dan pengertian orang tua.Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah.Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah.Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.
f) Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar.Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
19 2) Faktor Sekolah
a) Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui di dalam mengajar. Guru angkatan lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk,pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat,efisien, dan efektif mungkin.
b) Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa.Kegiatan itu sebagia besar adalah menyiapkan bahan pelajaran.Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar.
c) Relasi Guru dengan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya.
Di dalam relasi yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikanya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya. Hal tersebut juga terjadi sebalinya. Guru yang berinteraksi dengan siswa menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar. Yang menyebabkan siswa kurang berpartisipasi aktif dalam belajar.
20
d) Relasi Siswa dengan Siswa
Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing individu tidak tampak. Menciptakan relasi yang baik sangat diperlukan untuk memberikan pengaruh yang positif terhadap proses belajar mengajar.
e) Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah berhubungan erat dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan belajar.Kedisiplinan sekolah mencakup semua dalam sekolah itu, kedisiplinan guru dalam mengjar sesuai dengan peraturan yang ada, kedisiplinan staf tata Usaha dalam pengelolaan administrasi sekolah, kedisiplinan kepala sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta siswa-siswinya.
Apabila semua warga sekolah telah melaksanakan kedisiplinan sesuai dengan peraturan sekolah maka hal itu akan berpengaruh positif terhadap proses belajar mengajar, karena dengan hal itu maka siswa akan semakin disiplin dalam mengikuti pembelajaran.
f) Alat Pelajaran
Alat pelajaran berhubungan erat dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa.
g) Waktu Sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadi proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang,
21
sore/malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa.
h) Standar Pelajaran diatas Ukuran
Guru berpendirian untuk mempertahankan
wibawanya, perlu memberi pelajaran diatas standard. Akibatnya siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru.Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajaranya, guru semacam itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian siswa yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menentukan kepenguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa, yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.
3) Faktor Masyarakat
a) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya.Tetapi jika siswa terlalu banyak ikut dalam kegiatan masyarakat dapat mengganggu kegiatan belajarnya apabila tidak dapat mengatur waktunya dengan baik.Memilih kegiatan yang dapat mendukung kegiatan belajar adalah hal yang sangat bijaksana.
b) Media Massa
Media massa mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap belajar siswa. Media massa yang positif akan memberi pengaruh positif terhadap belajar siswa, Media massa yang buruk juga akan berpengaruh buruk terhadap belajar siswa.
22 c) Teman Bergaul
Teman bergaul akan sangat berpengaruh kepada pribadi dan belajar siswa, teman bergaul yang baik akan berpengaruh yang baik terhadap belajar siswa, sedangkan teman yang tidak baik akan berpengaruh tidak baik terhadap belajar siswa. Pengawasan dan bimbingan terhadap pergaulan siswa sangat diperlukan untuk menjaga belajar siswa.
d) Lingkungan dan Budaya Masyarakat
Budaya yang berkembang di masyarakat juga berkembang terhadap belajar siswa. Siswa cenderung akan mengikuti budaya yang berkembang di masyarakat. Lingkungan yang baik akan berpengaruh positif terhadap belajar siswa sedangkan lingkungan yang buruk akan berpengaruh buruk terhadap belajar siswa. Mengawasi dan mengusahakan lingkungan yang baik sangat diperlukan untuk membantu belajar siswa.