• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A.Prestasi Belajar

B. Akidah Akhlak

3. Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Jigsaw

c. Pengembangan keterampilan sosial

Tujuan penting ketiga pembelajaran Coopertaive adalah, mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

3. Model Pembelajaran Cooperative LearningTeknik Jigsaw

Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna,.selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

Model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw merupakan model pembelajran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaranyang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaranya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompok yang lain.

Dengan demikian, “ siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus

32

Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.

Pada model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan,asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.

Belajar ala Jigsaw merupakan teknik yang paling banyak dipraktikkan. Teknik ini serupa dengan pertukaran kelompok de ngan kelompok, namun ada satu perbedaan penting: yakni tiap siswa mengerjakan sesuatu. Ini merupakan alternatif menarik bila ada materi belajar yang bisa disegmentasikan atau di bagi-bagi dan bila bagian-bagiannya harus diajarkan secara berurutan. Tapi siswa mempelajari sesuatu yang bila digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa laim, membentuk kumpulan pengetahuan atau ketrampilan yang padu.

Langkah-langkah dalam penerapan teknik Jigsaw adalah sebagai berikut :

a. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (disebut dengan kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa dengan kemampuan yang heterogen). Setiap anggota kelompok nantinya diberi tugas untuk memilih dan mempelajari materi yang telah disiapkan oleh guru (misal ada 5 materi/topik).

33 -Misal 1 kelas : 40 anak

-Ada 5 topik yang akan dipelajari

Kelompok asal

b. Di kelompok asal, setelah masing-masing siswa menentukan pilihanya, mereka langsung membentuk kelompok ahli berdasarkan materi yang dipilih.

Ilustrasinya adalah sebagai berikut:

Kelompok asal

Materi A Materi B Materi C Materi D Materi E Kelompok Ahli

34

c. Setelah setiap kelompok ahli mempelajari (berdiskusi) tentang materinya masing-masing, setiap anggota dalam kelompok ahli kembali lagi ke kelompok asal untuk menjelaskan/menularkan apa-apa yang telah mereka pelajari/diskusikan di kelompok ahli. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:

Materi A Materi B Materi C Materi D Materi E

Kelompok Asal

d. Dalam tipe ini peran guru lebih banyak sebagai fasilitator, yaitu memfasilitasi agar pelaksanaan kegiatan diskusi dalam kelompok ahli maupu penularan dalam kelompok asal berjalan secara efektif dan optimal. e. Setelah masing-masing anggota dalam kelompok asal selesai

menyampaikan apa yang dipelajari sewaktu dalam kelompok ahli, guru memberikan soal/kuis pada seluruh siswa. Soal harus dikerjakan secara individual.

f. Nilai dari pengerjaan kuis individual digunakan sebagai dasar pemberian

nilai penghargaan untuk masing-masing kelompok. Teknik

penilaian/penghargaan akan dijelaskan tersendiri di akhir bab pembelajaran cooperative ini.

35

Dalam pelaksanaan di sekolah tidak selalu berjalan dengan mulus meskipun rencana telah dirancang sedemikian rupa. Hal-hal yang dapat menghambat proses pembelajaran terutama dalam penerapan model pembelajaran Cooperative learning diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran Cooperative Learning.

b. Jumlah siswa yang terlalu banyak yang mengakibatkan kerjasama guru terhadap proses pembelajaran relative kecil sehingga yang hanya segelintir orang yang menguasai area kelas, yang lain hanya sebagai penonton.

c. Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran.

d. Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran.

Agar pelaksanaan pembelajaran Cooperative Learning dapat berjalan dengan baik, maka upaya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a. Guru senantiasa mempelajari teknik-teknik penerapan model

pembelajaran Cooperative Learning di kelas dan menyesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.

b. Pembagian jumlah siswa yang merata, dalam artian tiap kelas merupakan kelas heterogen.

c. Diadakan sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran Cooperative Learning.

d. Meningkatkan sarana pendukung pembelajaran terutama buku sumber. Mensosialisasikan kepada siswa akan pentingnya sistem teknologi dan informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran.

36 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

Dokumen terkait