• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAY MASYARAKAT TERHADAP AIR BERSIH

Terkait dengan kesediaan masyarakat untuk membayar air bersih, terdapat faktor atau penyebab yang mempengaruhi keputusan masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap sumberdaya air. Dalam penelitian ini variabel respon yang digunakan adalah dalam bentuk pilihan bersedia atau tidak bersedia membayar air bersih. Responden yang menjawab bersedia diberi nilai satu dan responden yang menjawab tidak diberi nilai nol. Terdapat empat variabel bebas yang mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk membayar air bersih diantaranya nilai bid, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, dan kualitas air tanah. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata dapat ditentukan dengan menggunakan analisis regresi logistik melalui software statistik yaitu dalam penelitian ini menggunakan software Minitab. Hasil analisis faktor yang mempengaruhi dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar masyarakat terhadap air bersih

Parameter Koefisien P-Value Odds ratio

Konstanta 3.22862 0.075

Bid (Rp/m3) -0.0005978 0.000* 1.00

Tingkat Pendidikan (tahun) 0.0162670 0.897 1.02

Pendapatan (Rp) 0.0000002 0.041** 1.00

Kualitas air tanah -1.45200 0.074*** 0.23

Log-Likelihood = -36.321

Test that all slopes are zero: G = 35.040, DF = 4, P-Value = 0.000 Goodness of Fit Test

Method Chi-Square DF P

Pearson 118.551 58 0.000

Deviance 62.598 58 0.316

Hosmer-Lemeshow 6.397 7 0.494

Sumber : Hasil olahan data primer (2013) Keterangan : * nyata pada taraf α = 1 %

** nyata pada taraf α = 5% *** nyata pada taraf α = 10%

Model regresi logit yang dihasilkan berdasarkan Tabel 13 adalah sebagai berikut:

Li = 3.22862 – 0.0005978BID + 0.0162670PDDKN + 0.0000002PDPTN

– 1.45200KAT Dimana:

Li : Peluang masyarakat bersedia atau tidak bersedia membayar

β0 : Intersep

β1-4 : Koefisien regresi BID : Bid (rupiah/m3)

PDDKN : Tingkat pendidikan (tahun) PDPTN : Pendapatan keluarga (Rp) KAT : Kualitas air tanah

1 = Dummy kualitas air tanah baik

0 = Dummy kualitas air tanah kurang baik

Model logit diatas terdiri dari tiga variabel bebas kontinyu yaitu bid, tingkat pendidikan, dan pendapatan keluarga, serta satu variabel bebas dummy kualitas air tanah. Apabila kualitas air tanah baik maka diberi nilai satu, dan jika tidak diberi nilai nol. Tabel 13 menunjukkan variabel-variabel bebas yang mempengaruhi peluang menjawab setuju atau tidak setuju untuk membayar air bersih sesuai bid yang ditawarkan berdasarkan analisis regresi logistik.

Hasil perhitungan analisis regresi logistik menampilkan statistik G, derajat bebas (df), dan P-Value. Hasil pengujian signifikansi regresi secara simultan didasarkan pada statistik uji G. Statistik uji G adalah pengujian hipotesis untuk melihat apakah semua koefisien faktor-faktor yaitu bid, tingkat pendidikan, pendapatan, dan kualitas air sama dengan nol. Berdasarkan hasil log-likelihood

sebesar -36.321 menghasilkan statistik G sebesar 35.040 dan P-Value bernilai 0.000 sehingga hipotesis nol harus ditolak yang berarti terdapat minimal satu slope model yang tidak sama dengan nol atau variabel bebas secara simultan berpengaruh nyata terhadap peluang menjawab setuju atau tidak setuju untuk membayar air bersih sesuai bid yang ditawarkan pada taraf nyata α = 1%.

Uji kebaikan model dengan metode Pearson, Deviance, dan Hosmer- Lemeshow diperoleh nilai P pada Pearson sebesar 0.000; Deviance sebesar 0.316; dan Hosmer-Lemeshow sebesar 0.494. Nilai P yang diharapkan dari masing-

masing metode adalah lebih besar dari 0.100 (menggunakan taraf nyata 10%) karena hipotesis nolnya adalah model baik dalam mengepas data (model fit). Metode Deviance dan Hosmer-Lemeshow dihasilkan kesimpulan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa model yang diperoleh tidak baik dalam mengepas (fit) data, sedangkan metode Pearson diperoleh kesimpulan sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan cukup baik.

Varibel bebas yang berpengaruh nyata terhadap model adalah nilai lelang/bid, pendapatan keluarga, dan kualitas air tanah. Interpretasi tiap variabel bebas adalah sebagai berikut:

1. Bid

Variabel bid berpengaruh penting karena nilai bid menentukan apakah masyarakat bersedia atau tidak membayar nilai bid yang ditawarkan. Koefisian bertanda negatif (-) yang berarti variabel bid berpengaruh negatif, semakin rendah nilai bid maka semakin besar peluang menjawab setuju. Variabel bid memilliki koefisien sebesar -0.0005978 artinya adalah kenaikan nilai bid sebesar Rp 1 000 akan mempengaruhi peluang menjawab tidak setuju sebesar 0.59%. Variabel bid memiliki P-Value sebesar 0.000 yang menandakan variabel berpengaruh

signifikan pada taraf nyata α = 1 %. Nilai odds ratio variabel bid adalah 1.00 yang berarti nilai bid yang lebih rendah mempengaruhi responden untuk bersedia membayar WTP satu kali lebih besar dibandingkan dengan nilai bid yang lebih tinggi.

2. Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga atau total pendapatan dalam satu rumah tangga sangat berpengaruh pada jumlah WTP yang ingin dikeluarkan untuk air bersih per meter kubik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan ekonomi masyarakat dalam membayar biaya untuk air bersih tersebut. Koefisian bertanda positif (+) yang berarti variabel pendapatan berpengaruh positif, semakin besar pendapatan keluarga maka semakin besar peluang menjawab setuju. Variabel pendapatan memilliki koefisien sebesar 0.0000002 artinya adalah kenaikan pendapatan keluarga sebesar Rp 1 000 000 akan mempengaruhi peluang menjawab setuju sebesar 0.2%. Variabel pendapatan memiliki P-Value sebesar 0.041 yang

ratio variabel pendapatan adalah 1.00 yang berarti tingkat pendapatan yang lebih tinggi mempengaruhi responden untuk bersedia membayar WTP satu kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang pendapatannya lebih rendah.

3. Kualitas Air Tanah

Variabel kualitas air tanah yaitu penilaian responden akan air yang diterimanya yaitu air tanah. Penilaian kualitas air tanah dapat dinilai responden dengan kualitas air tanah baik atau kurang baik. Responden yang menjawab kualitas air tanah yang kurang baik adalah responden yang mengeluhkan air yang keruh, kuning, berbau, dan kurang layak konsumsi. Variabel kualitas air tanah merupakan variabel dummy dimana kondisi kualitas air tanah baik diberi nilai satu sedangkan kondisi kualitas air tanah kurang baik diberi nilai nol. Koefisien bertanda negatif (-) yang berarti variabel kualitas air tanah berpengaruh negatif, apabila kualitas air tanah dinilai baik, maka akan semakin besar peluang menjawab tidak setuju untuk membayar WTP. Variabel kualitas air tanah memiliki koefisien sebesar 1.45200 artinya apabila kualitas air tanah baik maka peluang responden menjawab setuju untuk membayar WTP akan menurun sebesar 1.45%. Variabel kualitas air tanah memiliki P-Value sebesar 0.074 yang menandakan variabel berpengaruh signifikan pada taraf nyata α = 10 %. Nilai

odds ratio variabel kualitas air tanah adalah 0.23 yang berarti kualitas air tanah yang lebih buruk mempengaruhi responden untuk bersedia membayar WTP 0.23 kali lebih besar dibandingkan dengan kualitas air tanah yang baik.

Variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kesediaan membayar responden adalah tingkat pendidikan. Variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata karena memiliki P-Value sebesar 0.897 yang lebih besar dari taraf nyata. Hal ini disebabkan kebutuhan masyarakat akan air tidak dipengaruhi tingkat pendidikan. Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi belum tentu memiliki kebutuhan air lebih besar sehingga variabel tingkat pendidikan bukan merupakan variabel yang berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar responden.

Dokumen terkait