• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-fator yang mempengaruhi tingkat pelunasan piutang pada PT

Cempaka Indah Murni a. Pemberian potongan tunai

Daryonoto Wonokerto (2014) potongan tunai (cash discount) adalah potongan harga yang diberikan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit. Dari sudut penjual, potongan ini disebut potongan penjualan (sales discount), sedangkan dari segi pembeli disebut potongan pembelian (purchases discount).

Potongan tunai, misalnya dinyatakan dengan 2/14, n/20. Syarat ini berarti bahwa potongan sebesar 2% diberikan bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 14 hari setelah tanggal transaksi, sementara jangka waktu kredit yang diberikan adalah 20 hari.

b. Pemberian bonus penjualan

Pengertian bonus menurut Henry Simamora (2004:522) adalah :

“Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran kinerja”.

Menurut Robert N. Anthony (2005 : 263) bonus insentif seorang manajer unit bisnis atau campuran keduanya. Salah satu argumen untuk mengaitkan bonus ke kinerja unit adalah bahwa keputusan dan tindakan manajer tersebut

lebih berdampak secara langsung pada unitnya sendiri dan bukan pada unit bisnis yang lain. Tetapi pendekatan semacam itu dapat sangat menghambat kerjasama antar unit.

Menurut Sondang P. Siagian (2010 : 269) bonus adalah sebagai berikut :

“Insentif dalam bentuk bonus yaitu imbalan yang diberikan pada karyawan yang mampu bekerja sedemikian rupa sehingga tingkat produksi yang baku terlampaui”.

Secara umum tunjangan merupakan salah satu komponen yang diberikan oleh perusahaan atau organisasi kepada karyawannya. Dimana tunjangan merupakan kompensasi tidak langsung yang diberikan kepada karyawan dalam rangka menumbuhkan kepuasan dan ketenangan kerja.

Berikut penulis mengemukakan beberapa definisi tunjangan yang dikemukakan oleh para ahli.

Menurut Moekijat (1999 : 173) tunjangan adalah : “Tunjangan adalah balas jasa tidak langsung yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerjanya diluar upah dan gaji guna meningkatkan semangat kerja karyawan”.

Tunjangan sering juga disebut sebagai benefit seperti yang dikemukakan oleh Moekijat (1999 : 173). “Benefit dapat dipandang sebagai sumbangan -sumbangan yang berwujud uang kepada pegawai, misalnya pembayaran khusus kepada pegawai yang sakit, asuransi, perawatan rumah sakit, pensiun dan sebagainya”.

Menurut Malayu S. P Hasibuan (1997 : 133) tunjangan adalah sebagai berikut :

“Benefit adalah kompensasi tambahan (financial atau non financial) yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan mereka”.

Sedangkan tunjangan menurut Gary Dessler yang diterjemahkan oleh Agus Dharma (1993 : 444) adalah :

“Pembayaran tidak langsung yang diberikan kepada karyawan bisa mencakup misalnya, asuransi jiwa dan kesehatan, cuti, pensiun, rencana pendidikan dan rabat untuk produk-produk perusahaan”.

Produktivitas merupakan suatu perbandingan antara hasil dari suatu kegiatan dengan segala pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Sering diungkapkan jika hasil yang diperoleh suatu perusahaan tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan disebut dengan produktivitas rendah.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengertian produktivitas, berikut ini kemukakan pengertian dari para ahli, diantaranya : Menurut Moekijat (1996 : 474) :

“Produktivitas adalah nilai output dalam hubungannya dengan suatu kesatuan input tertentu. Produktivitas biasanya sebagai imbangan dari pada hasil kerja rata-rata dalam hubungannya dengan jam orang rata -rata dari tenaga kerja yang diberikan dalam proses tertentu”.

Menurut Malayu SP. Hasibuan (1997 : 105) :“Produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan).

Dimana output-nya harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik”.

Menurut Muchdarsyah Sinungan (2000 : 12) : “Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan output : input (masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik, bentuk dan nilai”.

Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). (Sedarmayanti, 2001 : 57)

Menurut J. Ravianto (2001 : 102) produktivitas tenaga kerja sebagai suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara output (hasil kerja) dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja, maksudnya bahwa produktivitas seorang tenaga kerja sangat berkaitan dengan hasil kerja yang diperoleh terhadap waktu yang diperlukan untuk menghasilkan.

Setiap perusahaan mempunyai suatu system bagaimana cara pembayaran pelunasan piutang dari langganan.Sebenarnya antara perusahaan dengan para langganan sudah ada kesepakatan sebelum terjadinya transaksi.

Rudi (2013) piutang merupakan harta perusahaan atau koperasi yang timbul karena terjadinya transaksi penjualan secara kredit atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Menurut Rusdi Akbar (2004:199)

menyatakan bahwa pengertian piutang meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan datang sebagai akibat kejadian pada masa yang lalu.

Menurut Warren Reeve dan Fess (2005:404) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut : ”Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya”.

Menurut Mohammad Muslich (2005:109) mengemukakan yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut : ”Piutang terjadi karena penjualan barang dan jasa tersebut dilakukan secara kredit yang umumnya dilakukan untuk memperbesar penjualan”.

Sedangkan menurut M.Munandar (2006:77) yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut : ”Piutang adalah tagihan perusahaan kepada pihak ain yang nantinya akan dimintakan pembayarannya bilamana telah sampai jatuh tempo”.

Dari beberapa definisi yang telah diungkapkan diatas,dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah semua tuntutan atau tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang atau barang yang timbul dari adanya penjualan secara kredit.

c. Tunai

Alat pembayaran boleh dibilang berkembang sangat pesat dan maju. Kalau kita menengok kebelakang yakni awal mula alat pembayaran itu dikenal, sistem barter antarbarang yang diperjualbelikan adalah

kelaziman di era pra moderen. Dalam perkembangannya, mulai dikenal satuan tertentu yang memiliki nilai pembayaran yang lebih dikenal dengan uang. Hingga saat ini uang masih menjadi salah satu alat pembayaran utama yang berlaku di masyarakat. Selanjutnya alat pembayaran terus berkembang dari alat pembayaran tunai (cash based) ke alat pembayaran nontunai (non cash) seperti alat pembayaran berbasis kertas (paper based), misalnya, cek dan bilyet giro. Selain itu dikenal juga alat pembayaran paperless seperti transfer dana elektronik dan alat pembayaran memakai kartu (card-based) (ATM, Kartu Kredit, Kartu Debit dan Kartu Prabayar).

- Alat Pembayaran Tunai

Alat pembayaran tunai lebih banyak memakai uang kartal (uang kertas dan logam).Uang kartal masih memainkan peran penting khususnya untuk transaksi bernilai kecil.Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral. Pada tahun 2005, perbandingan uang kartal terhadap jumlah uang beredar sebesar 43,3 persen.

Namun patut diketahui bahwa pemakaian uang kartal memiliki kendala dalam hal efisiensi.Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan pengelolaan (cash handling) terbilang mahal.Hal itu belum lagi memperhitungkan inefisiensi dalam waktu pembayaran.Misalnya, ketika Anda menunggu melakukan pembayaran di loket pembayaran yang relatif memakan waktu cukup lama karena antrian yang panjang.Sementara itu,

bila melakukan transaksi dalam jumlah besar juga mengundang risiko seperti pencurian, perampokan dan pemalsuan uang.

Menyadari ketidak-nyamanan dan inefisien memakai uang kartal, BI berinisiatif dan akan terus mendorong untuk membangun masyarakat yang terbiasa memakai alat pembayaran nontunai atau Less Cash Society (LCS).

d. Giro/Cek

Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek, berupa surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening seseorang kepada rekening lain yang ditunjuk surat tersebut. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.

Perbedaan tersebut termasuk jenis perbedaan sistem 'dorong dan tarik' (push and pull). Suatu cek adalah transaksi 'tarik': menunjukkan cek akan menyebabkan bank penerima pembayaran mencari dana ke bank sang pembayar yang jika tersedia akan menarik uang tersebut. Jika tidak tersedia, cek akan "terpental" dan dikembalikan dengan pesan bahwa dana tak mencukupi. Sebaliknya, giro adalah transaksi 'dorong': pembayar memerintahkan banknya untuk mengambil dana dari akun yang ada dan mengirimkannya ke bank penerima pembayaran sehingga penerima

pembayaran dapat mengambil uang tersebut. Karenanya, suatu giro tidak dapat "terpental", karena bank hanya akan memproses perintah jika pihak pembayar memiliki daya yang cukup untuk melakukan pembayaran tersebut. Namun ini juga berarti pihak pembayar tidak mendapatkan keuntungan dari "float".

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan pembahasan di atas, maka hipotesis yang dapat disimpulkan oleh penulis yaitu “Diduga bahwa pemberian potongan tunai, bonus penjualan sangat berpengaruh terhadap tingkat pelunasan piutang dagang pada CV Sumaru.”

BAB III

Dokumen terkait