• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Faktor Internal

Kekuatan (S),adapun faktor internal yang menjadi kekuatan dari usahatani kopi robusta di daerah penelitian adalah petani mudah memperoleh bibit, sebagian petani ada yang mendapatkan bibit langsung dari petani tanpa harus tanpa harus membeli bibit tersebut. Dan adapula yang membeli bibit tersebut dengan harga Rp 500,-/batang yang tersedia di kios pertanian.

Lahan sebagai modal utama dalam usahatani kopi robusta cukup mudah, karena petani memiliki tanah sendiri dengan luas lahan yang berbeda-beda. Dan tidak berlakunya pajak tanah di daerah penelitian.

Untuk peralatan-peralatan yang dibutuhkan petani kopi robusta cukup sederhana. Adapun peralatan tersebut adalah cangkul, sabit, parang, ember dan semuanya dapat diperoleh di pasar kecamatan dengan harga terjangkau.

Kelemahan (W), adapun faktor internal yang menjadi kelemahan dari usahatani kopi robusta adalah penggunaan teknologi tepat guna dalam pengembangan usahatani kopi robusta yang mempunyai peranan yang cukup penting. Rendahnya minat petani untuk menggunakan teknologi dibidang pertanian dalam kegiatan budidaya kopi menjadi kendala dalam pengembangan usahatani kopi robusta. Petani menganggap bahwa dalam penggunaan teknologi tersebut membutuhkan dana yang lebih besar daripada cara-cara bertani yang dilakukan selama ini. Hal ini terlihat dari budidaya petani yang tidak menggunakan mulsa saat penenaman kopi, bibit yang dipilih dari hasil panen sendiri dan disemai dilahan tanpa menggunakan polibag. Disamping itu, sebagian besar petani tidak menggunakan pemberantas hama buah petani berpikir bahwa hama tersebut akan musnah dengan sendirinya.

Pemerintah daerah melalui dinasnya yaitu dinas pertanian yang berhubungan langsung dalam pembinanan melakukan penyuluhan kepada kelompok tani, namun hal ini tidak

dilaksanakan secara berkelanjutan. Lembaga penelitian dan pelatihan belum ada di Desa Silantom Julu, padahal petani sangat membutuhkannya. Petani juga sangat membutuhkan dukungan pemerintah khususnya dalam pembinaan dan pendampingan pemerintah langsung kepada petani agar dapat mengembangkan produktivitas kopi robusta.

Dalam masalah harga pupuk berkualitas yang mahal, menyebabkan petani kurang teratur dalam pemberian pupuk. Harga pupuk yang mahal membuat para petani mengalami kesulitan dalam membudidayakan tanaman kopi robusta dan berasumsi tanpa pupuk tanaman kopi tersebut akan menghasilkan.

Serta dengan modal yang terbatas, mengakibatkan petani melakukan pemupukan pada saat mempunyai uang untuk membeli pupuk bahkan tidak melakukan pemupukan sama sekali. Serta kurangnya perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan petani terhadap tanaman kopi robusta mengakibatkan kurangnya produksi kopi.

Disamping itu akses transportasi yang kurang di Desa Silantom Julu mempersulit kegiatan mobilitas penduduk dan hasil produksi kopi. Hasil kopi dijual kepada agen-agen yang menetapkan harga kopi yang terlalu rendah.

B.Faktor Internal

Peluang (O), adapun faktor yang menjadi peluang bagi petani kopi robusta dalam pengembangan usahataninya adalah pasar terbuka yang baik, sehingga petani tidak sulit memasarkan kopi robusta, hal ini juga menuntut petani untuk memperbaiki kualitas kopi yang dihasilkan. Permintaan kopi robusta yang selalu ada tidak menyurutkan petani untuk tetap membudidayakan kopi robusta.

Ancaman (T), adapun faktor yang menjadi ancaman bagi petani kopi robusta adalah kondisi lingkungan, kondisi lingkungan yang baik akan mempermudah petani untuk melakukan aktifitas usahataninya. Perubahan iklim dapat mempengaruhi kopi yang sedang

berbunga, bunga kopi berguguran akibat hujan deras dan angin kencang dapat mempengaruhi tingkat produksi kopi.

Dalam harga kopi robusta yang tidak menentu menjadi masalah utama bagi petani. Hal ini disebabkan kurangnya permintaan kopi robusta di daerah penelitian dan tingginya permintaan terhadap kopi arabika. Sehingga harga kopi robusta jauh lebih rendah dibandingkan kopi arabika.

Tabel 20. Matriks SWOT Pengembangan Usahatani Kopi Robusta di Desa Silantom Julu

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

- Mudah mendapatkan bibit - Lahan cukup tersedia - Petani sudah pengalaman - Peralatan Sederhana

Kelemahan (W)

-Penggunaan teknologi tradisional

-Dukungan pemerintah -Mahalnya harga pupuk -Modal terbatas -Bibit bermutu -Kurangnya perawatan -Kurangnya akses transportasi Peluang (O) - Pasar terbuka yang baik Strategi S - O

- Memperluas lahan usahatani kopi robusta yang berkualitas dengan memanfaatkan lahan yang masih kosong dan memperluas jaringan pemasaran. Strategi W - O -Memberikan pupuk secara teratur -Pemberian insektisida sesuai dosis -Menggunakan modal untuk usaha pengembang an kopi dan memperluas jaringan pemasaran

Ancaman (T)

- Kondisi Lingkungan - Harga jual yang

tidak tentu - Persaingan kopi

robusta dan kopi arabika

Strategi S – T

- Meningkatkan mutu kopi pasca panen yang baik - Membuat inovasi dalam hal

pemasaran kopi robusta sehingga nilai tambahnya dapat meningkat

Strategi W – T

- Pemberian kredit atau bantuan yang lebih mudah dari pihak-pihak yang terkait

- Perlu adanya informasi pasar yang baik mengenai harga jual kopi robusta

1. Strategi Strenghts-Opportunities (S-O)

Dengan melihat Kekuatan (S) dan Peluang (O) maka strategi yang dilakukan adalah untuk mengembangkan usahatani kopi robusta di daerah penelitian adalah dengan cara

memperluas lahan usahatani kopi robusta yang berkualitas dengan menggunakan lahan yang kosong untuk memperbanyak hasil produksinya sesuai harapan petani serta memperluas jaringan pemasaran.

2. Strategi Weakness-Opportunities (W-O)

Dengan melihat kelemahan (W) dan Peluang (O) maka strategi yang dilakukan adalah dengan melakukan pemupukan secara optimal agar diperoleh hasil produksi tanaman yang optimal pula. Adapun pupuk yang digunakan adalah pupuk organik dan pupuk anorganik. Pemupukan dilakukan untuk menyediakan hara tanaman nilam selama umur produktifnya. Dan unutk pencegahan penyakit dan penularan dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan insektisida sesuai dosis. Selain itu, perlu kedisiplinan bagi petani kopi robusta dalam pemeliharaan tanaman kopi secara teratur dan perlu tukar informasi antara sesama petani dalam hal perawatan dan pemasaran.

3. Strategi Strenghts-Threats (S-T)

Dengan melihat Kekuatan (K) dan Ancaman (T) yang ada maka strategi yang perlu dilakukan adalah usahatani kopi robusta di daerah penelitian diperlukan peningkatan dalam hal pemeliharaan dan perawatan tanaman kopi robusta untuk menghasilkan produksi yang maksimal dan mutu kopi yang baik. Dan membuat inovasi dalam hal pemasaran kopi robusta sehingga nilai tambahnya dapat meningkat.

4. Strategi Weakness-Threats (W-T)

Dengan melihat Kelemahan (W) dan Ancaman (T) yang ada maka strategi yang dilakukan adalah memperoleh kredit atau bantuan yang lebih mudah dari pihak-pihak yang terkait dengan tujuan agar dapat mempermudah petani dalam hal mengembangkan usahataninya. Dan bagi petani, perlu informasinya pasar yang baik mengenai harga jual kopi robusta yang selalu berubah-ubah.

BAB VI

Dokumen terkait