• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.2 Analisis Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air Irigasi Menggunakan

4.2.1.2 Faktor Kualitas Layanan

Kemampuan masing-masing pengelola sumber daya air tentu berbeda-beda. Hal ini lah yang memicu terciptanya faktor pembeda antar pengelola sumber daya air. Faktor ini disebut dengan faktor kualitas layanan. Nilai faktor kualitas layanan paling ideal adalah 100%. Anwar dan Utomo (2013) menyebutkan bahwa faktor kualitas layanan yang memberi pengaruh pada kualitas pelayanan pengelolaan sumber daya air antara lain kondisi konflik, tingkat pelayanan, dan kualitas air. Adapaun rincian faktor kualitas layanan DI Riam Kanan jika ditilik dari tiga elemen adalah sebagai berikut:

1. Kondisi konflik

Kondisi konflik pelayanan DI Riam Kanan dapat dilihat pada pemenuhan kebutuhan air irigasi yang sering disebut sebagai faktor k. Apabila disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang maka penghitungan faktor k menurut persamaan 2.14 adalah:

115

faktor k =

Maka atas dasar data sekunder dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan II dan Dinas PU Pengairan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2015 didapatkan bahwa jumlah air yang tersedia untuk mengaliri DI Riam Kanan sebesar 24,49 m3/detik, dan air yang dibutuhkan sesuai dengan pola tata tanam adalah 6,25 m3/detik. Maka nilai faktor k adalah % dengan rincian perhitungan sebagai berikut:

faktor k =

= 24,49

/

6,25

= 391,84% > 100% (memenuhi) 2. Tingkat pelayanan

Indeks pelayanan air irigasi dapat membantu menunjukkan tingkat pelayanan jaringan irigasi DI Riam Kanan. Elemen tingkat pelayanan jaringan irigasi DI Riam Kanan dapat dilihat pada enam elemen penting di antara nya adalah produktivitas tanam, sasaran penunjang, prasarana fisik, organisasi pengelola kantor, dokumentasi, dan perkumpulan petani pemakai air (P3A/HIPPA). Melalui data sekunder dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan II dan Dinas PU Pengairan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2015 didapatkan nilai indeks kinerja DI Riam Kanan adalah 85,90 %. Sehingga nilai tingkat pelayanan DI Riam Kanan tahun 2015 adalah sebesar 85,90 %.

3. Kualitas air

Penilaian kualitas air dapat dimonitor dari klasifikasi mutu air. Pembagian mutu kualitas air dapat dilihat pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yakni:

116

Penggunaan air dengan kualitas mutu kelas 1 untuk air baku air minum dan ataupun untuk peruntukkan lainnya yang sama dengan mutu air untuk kegunaan terkait.

b. Kelas 2

Kelas 2, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana / sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

c. Kelas 3

Penggunaan air dengan kualitas mutu kelas 3 untuk peternakan, perikanan air tawar, air guna mengaliri pertanaman, dan ataupun yang sama dengan mutu air untuk kegunaan terkait.

d. Kelas 4

Penggunaan air dengan kualitas mutu kelas 4 untuk mengaliri pertanaman, dan ataupun yang sama dengan mutu air untuk kegunaan terkait.

Atas dasar laporan mutu air di DI Riam Kanan diketahui bahwa DI Riam Kanan masuk kategori kelas 2. Artinya air di DI Riam Kanan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air berarti dapat dipergunakan air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana / sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Maka nilai faktor kualitas layanan DI Riam Kanan pada tahun 2015 adalah 100%.

Berdasarkan ketiga elemen faktor kualitas layanan mulai dari kondisi konflik, tingkat pelayanan, dan kualitas air maka berturut-turut bernilai sebesar 100,00%, 85,90 %, dan 100%. Faktor kodisi konflik sudah termasuk dalam indeks kinerja sehingga tidak perlu dimasukkan kembali dalam penghitungan faktor kualitas layanan. Maka nilai faktor kualitas layanan DI Riam Kanan pada

117

tahun 2015 adalah sebesar 85,90 %, dengan rincian perhitungannya sebagai berikut:

Faktor kualitas layanan = tingkat pelayanan x kualitas air = 85,90% x 100%

= 85,90%

4.2.1.3 Nilai Manfaat Ekonomi Pertanian

Penghitungan biaya jasa pengelolaan sumber daya air dengan menggunakan metode permodelan biaya jasa dasar (Anwar & Utomo, 2013) yang menitikberatkan pada faktor kualitas layanan dan nilai manfaat ekonomi pertanian di DI Riam Kanan pada penelitian kali ini.

Nilai manfaat ekonomi DI Riam Kanan dalam hal ini dibatasi hanya pada tiga sektor utama pertanian yakni padi, jagung, dan kacang tanah. Adapun rekapitulasi perhitungan NME pertanian DI Riam Kanan tahun 2015 adalah sebagai berikut (dapat dilihat pada Tabel 4.31):

Tabel 4.31 Rekapitulasi NME Pertanian DI Riam Kanan Tahun 2015

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2016)

Berdasarkan perhitungan Tabel 4.31 maka NME/luas panen untuk padi, jagung, dan kacang tanah berturut-turut adalah sebesar Rp 6.067.413,05/Ha, Rp 11.924.428,90/Ha, dan Rp 9.010.257,65/Ha. Apabila ketiga NME/Luas panen dijumlahkan maka total satuan NME/luas panen DI Riam Kanan tahun 2015 adalah sebesar Rp 27.002.099,60/Ha.

No Uraian Satuan Padi Jagung Kacang Tanah

1 Luas lahan Ha 4,554.50 684.33 1,656.39

2 Indeks pertanaman % 162 93 92.81

3 Luas panen Ha 7,355.00 645.60 1,495.89

4 Produktivitas Ton/Ha 12.70 5.19 1.16

5 Jumlah panen Ton 23,323.48 3,497.77 2,209.64

6 Harga Rp/Ton 5,903,100.00 3,050,000.00 8,300,000.00

7 Biaya satuan produksi Rp/Ha 12,718,750.00 4,600,000.00 3,250,000.00 8 Total biaya satuan produksi Rp 93,055,021,537.50 2,969,771,500.00 4,145,737,215.00 9 Penerimaan pertanian Rp 137,680,863,364.91 10,668,212,606.25 15,653,773,215.00 10 NME pertanian Rp 44,625,841,827.41 7,698,441,106.25 13,478,390,808.00 NME/Luas panen Rp/Ha 6,067,413.05 11,924,428.90 9,010,257.65

118

Atas dasar data sekunder dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan II diketahui bahwa air di saluran irigasi DI Riam Kanan diperuntukkan kegiatan pertanian dan PDAM dengan total penggunaan air di jaringan irigasi DI Riam Kanan tahun 2015 adalah 51.296.033 m3. Adapun sesuai dengan volume air yang dimanfaatkan untuk kegiatan PDAM di DI Riam Kanan pada tahun 2015 adalah 22.447.980 m3 (dapat dilihat pada Tabel 4.30). Sehingga jumlah air yang digunakan untuk kegiatan pertanian di DI Riam Kanan pada tahun 2015 adalah 28.848.053 m3. Dengan perhitungannya sebagai berikut:

Jumlah air untuk kegiatan pertanian DI Riam Kanan

= Total penggunaan air di DI Riam Kanan – penggunaan air untuk PDAM = 51.296.033 m3- 22.447.980 m3

= 28.848.053m3

Total luas panen ketiga komoditas utama DI Riam Kanan (padi, jagung, dan kacang tanah) tahun 2015 adalah 9.496,50 Ha. Dengan demikian jumlah air yang digunakan per hektar adalah 3.037,76 m3/Ha, dengan rincian perhitungannya di bawah ini:

Air yang digunakan per hektar = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑛

= 28.848.053,00 m3

( 7.355 Ha + 645,60 Ha + 1.495,89 Ha)

= 3.037,76 m3/Ha

Nilai manfaat ekonomi pertanian di DI Riam Kanan per pemakaian air pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 8.888,83/m3. Dengan rincian perhitungan NME pertanian jika diukur dengan penggunaan air yakni:

NME pertanian per m3= NME pertanian per luas panen / penggunaan air per Ha = Rp 27.002.099,60/Ha / 3.037,76 m3/Ha

119