• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut pendapat Ngalim Purwanto (2002: 102) dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Faktor Individual

Faktor yang ada organisme itu sendiri, meliputi : a. kematangan atau pertumbuhan

b. kecerdasan atau intelejensi c. latihan dan ulangan d. motivasi

e. sifat-sifat pribadi seseorang 2. Faktor Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

a. keadaan keluarga b. guru dan cara mengajar c. alat-alat pelajaran d. motivasi sosial

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Faktor Individual

a. Kematangan atau pertumbuhan

Dalam belajar, faktor kematangan atau pertumbuhan perlu diperhatikan. Anak dapat menguasai sesuatu bila anak tersebut sudah cukup matang atau pertumbuhannya telah sampai untuk menerimanya. Mangajarkan sesuatu kepada anak akan menjadi sia-sia jika anak tersebut belum cukup matang untuk menerimanya.

b. Kecerdasan atau intelegensi

Kecerdasan atau intelejensi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang akan dicapai siswa. Tinggi rendahnya prestasi yang dicapai selain faktor kematangan adalah faktor kecerdasan yang dimiliki. Walaupun anak sama-sama telah matang untuk belajar namun prestasi yang dicapai akan berbeda bila anak memiliki kecerdasan yang berbeda. Dengan adanya perbedaan kecerdasan pada anak maka prestasi belajar setiap anak akan berbeda-beda. Dengan demikian kecerdasan atau intelejensi mempunyai pengaruh dalam menentukan prestasi yang akan dicapai.

c. Latihan dan ulangan

Belajar memerlukan adanya latihan dan ulangan. Latihan dan ulangan sangat diperlukan untuk menambah pengalaman, sehingga anak akan lebih menguasai materi pelajaran. Tanpa adanya latihan dan ulangan materi yang yang diberikan kepada siswa akan mudah lupa. Dengan banyak latihan, siswa akan menemukan permasalahan yang baru dan sulit sehingga akan berusaha keras menyelesaikannya. Keberhasilan anak dalam menyelesaikan permasalahan baru tersebut akan semakin memacu anak untuk semakin giat belajar.

d. Motivasi

Motivasi merupakan salah satu penentu tinggi rendahnya prestasi yang akan dicapai. Motivasi merupakan daya penggerak atau dorongan yang ada pada individu untuk melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan. Motif

commit to user

berasal dari kebutuhan individu untuk memenuhi kebutuhannya. Motivasi dibedakan menjadi dua macam yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri siswa dan motivasi yang berasal dari luar diri siswa. Motivasi yang berasal dari dalam diri siswa dapat mendorong lebih kuat untuk belajar. Dengan motivasi yang tinggi untuk mencapai cita-cita atau tujuan maka siswa akan semakin terpacu untuk belajar.

e. Sifat pribadi seseorang

Sifat pribadi yang dimiliki oleh seseorang akan berpengaruh terhadap prestasi yang dicapai dalam belajar. Setiap orang tidak akan memiliki sifat pribadi yang sama. Setiap orang memiliki sifat masing-masing yang berbeda. Perbedaan sifat pribadi setiap orang itulah yang membuat perbedaan prestasi yang akan dicapai. Siswa yang mempunyai sifat tekun dan mau berusaha keras akan belajar dengan rajin. Dengan rajin belajar, siswa tersebut akan memperoleh prestasi yang maksimal.

2. Faktor Sosial a. Keadaan keluarga

Keadaan keluarga setiap orang tidak sama. Keadaan keluarga yang berbeda-beda menjadikan prestasi yang dicapai juga berbeda. Keluarga yang mempunyai cita-cita tinggi terhadap anaknya akan selalu mendorong anaknya untuk belajar. Dengan demikian anak akan semakin terrmotivasi untuk belajar. Keadaan kelaurga yang demikian akan membuat sang anak selalu berusaha untuk mencapai prestasi yang tinggi.

b. Guru dan cara mengajar

Peran guru dalam proses belajar mengajar cukup besar. Guru merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan bagi siswa. Guru juga merupakan panutan bagi siswanya. Kemampuan yang dimiliki guru dan cara mengajar yang digunakan akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Cara mengajar yang baik akan membuat siswa lebih mudah memahami materi pelajaran sehingga terpacu untuk belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Keberhasilan dalam belajar juga harus didukung oleh tersedianya alat-alat pelajaran. Tersedianya alat-alat pelajaran sangat membantu siswa dalam menguasai materi pelajaran yang diberikan. Dengan adanya alat-alat pelajaran dan didukung oleh kemampuan guru untuk menggunakannya akan mempercepat pemahaman dan penguasaan terhadap materi pelajaran.

d. Motivasi sosial

Motivasi merupakan daya pendorong yang dapat menggerakkan seseorang untuk mencapai tujuan. Dalam belajar motivasi sosial juga turut berperan untuk memperoleh prestasi yang maksimal. Motivasi sosial akan ikut mendorong siswa sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar.

c. Fungsi dan Kegunaan Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia, karena manusia selalu butuh akan pengakuan dan sekaligus sebagai sarana untuk mengukur kemampuan dirinya. Bagi siswa di sekolah prestasi merupakan faktor penting bagi siswa untuk mengetahui sejauh mana ia telah berhasil menguasai materi yang dipelajarinya. Prestasi juga berfungsi sebagai alat untuk mengungkapkan kebanggaan dan kepuasannya terhadap prestasi yang diraihnya.

Adapun fungsi utama dan kegunaan dari prestasi belajar menurut Zainal Arifin (2001: 3) adalah:

1. Prestasi sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik

2. Prestasi belajar sebagai lambing pemuasan hasrat ingin tahu 3. Prestasi belajar sebagai informasi dalam inovasi pendidikan

4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan

5. Prestasi belajar sebagai indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.

d. Cara mengukur prestasi belajar

Dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar, prestasi siswa dapat diketahui dari hasil evaluasi. Menurut Muhibbin Syah (2006: 141) bahwa “evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program”. Sedangkan menurut Tardif dalam Muhibbin Syah (2006: 141) menyebutkan “evaluasi berarti proses penelitian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan”.

commit to user

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa evaluasi adalah proses penilaian untuk menggambarkan prestasi belajar siswa dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program melalui kegiatan yang berencana dan berkesinambungan.

Sedangkan Oemar Hamalik (2001: 159) mendefinisikan “Evaluasi belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar, sedang prestasi belajar itu merupakan indikator dan adanya derajad perubahan tingkah laku siswa”.

Dari pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi belajar merupakan suatu proses penilaian untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program melalui kegiatan yang berencana dan berkesinambungan.

Tujuan dari penilaian adalah untuk mengetahui apakah siswa telah atau belum menguasai suatu kompetensi dasar tertentu. Selain itu untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa, mengukur pertumbuhan dan perkembangan siswa, mendiagnosis kesulitan belajar siswa, mengetahui hasil pembelajaran, mengetahui pencapaian kurikulum, mendorong siswa belajar dan mendorong guru agar mengajar dengan lebih baik.

Mengenai sistem penilaian dalam evaluasi belajar umumnya ada dua macam, sebagaimana diungkapkan oleh Nana Sudjana (2001:7), “Sistem penilaian hasil belajar pada umumnya dibedakan ke dalam dua cara atau dua sistem, yaitu Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP).”

Penilaian Acuan Norma merupakan penilaian yang mengacu pada rata-rata kelompoknya. Norma yang digunakan dalam sistem ini untuk menentukan derajad prestasi siswa dengan cara membandingkan dengan nilai rata-rata kelasnya. Dengan demikian akan diperoleh tiga kategori yaitu di atas rata-rata kelas, di sekitar rata-rata kelas, dan di bawah rata-rata kelas. Sedangkan Penilaian Acuan Patokan merupakan penilaian yang mengacu pada tujuan instruksional yang harus dikuasai siswa. Derajad keberhasilan siswa didasarkan pada tujuan yang seharusnya dicapai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

e. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Kearsipan

Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Batik 2 Surakarta berdasarkan rekomendasi dari Majelis Kejuruan Nasional memiliki tiga program pendidikan yaitu Program Normatif, Progaram Adapatif, dan Program Produktif. Program Normatif mencakup mata pelajaran kewarganegaraan, Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Program Adapatif mencakup mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, IPS, IPA, Kewirausahaan, dan Ketrampilan Komputer. Program Produktif hanya memilki satu kompetensi yaitu Administrasi Kantor.

Program Administrasi Perkantoran kantor memiliki satu kompetensi utama yaitu mengelola administrasi kantor yang terdiri dari enam kompetensi yaitu : Mengurus Tata Usaha Kepegawaian, Menyelenggarakan Tata Usaha Perlengkapan, Melaksanakan Tata Usaha Keuangan, Melakukan Penataan Ruang Kantor, Melakukan Komunikasi secara Internal dan Eksternal, serta Mengerjakan Pengarsipan Surat dan Dokumen Kantor. Sehingga mata pelajaran Kearsipan merupakan implementasi dalam kompetensi Mengerjakan Pengarsipan Surat dan Dokumen Kantor.

Mata pelajaran kearsipan memiliki 153 jam pembelajaran efektif per tahun, setiap jam pelajaran sama dengan 45 menit. Alokasi pembelajaran dalam mata pelajaran produktif minimum 70% . Materi pembelajaran Kearsipan Program Keahlian Administrasi Perkantoran tingkat XII di SMK Batik 2 Surakarta berdasarkan Rekomendasi dari Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional (MPKN) meliputi kompetensi dari sisi pengetahuan dan ketrampilan. Kompetensi Mengerjakan Pengarsipan Surat dan Dokumen Kantor memiliki 3 sub kompetensi anatara lain: (1) penerapan pengetahuan kearsipan, (2) menyimpan dan menemukan kembali surat dan dokumen, (3) melakukan pengearsipan surat dan dokumen kantor.

f. Penilaian Mata Pelajaran Kearsipan

Oemar Hamalik (2001: 159) mengatakan bahwa hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku siswa. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilai adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup tiga aspek yakni kognitif, afektif dan psikomotor. Saifuddin Anwar (2000: 9) menjelaskan bahwa seorang guru dan tenaga pengajar haruslah mengeathui dasar-dasar

commit to user

penyusunan tes prestasi belajar yang baik agar dapat memperoleh hasil ukur yang akurat dan dapat dipercaya.

Sekolah menggunakan rapor pada akhir periode tentang kelakuan, kerajinan dan kepandaian murid-murid. Dalam mata diklat kearsipan, prestasi yang dicapai siswa dalam penguasaan kompetensi-kompetensi teori dan praktek diukur dengan memberikan penilaian yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal ini disebabkan karena tidak hanya pengetahuan tentang materi saja yang diukur, tetapi juga ketrampilan yang dinilai.

Di SMK Batik 2 Surakarta nilai rapor diperoleh dari perhitungan nilai ulangan setiap sub kompetensi mata pelajaran yang dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah ulangan yang dilakukan atau dapat dirumuskan sebagai berikut:

NA= nilai ulangan subkompetensi ke-1 +nilai ulangan subkompetensi ke-2+ dst... n

atau NA = rata-rata dari nilai subkompetensi. Keterangan:

NA= nilai akhir / nilai rapor n = ulangan per sub kompetensi

(pedoman penilaian kurikulum SMK Batik 2 Surakarta) Berdasarkan uraian di atas, maka yang dapat dijadikan sebagai indikator prestasi belajar adalah nilai rapor mata diklat kearsipan pada semester ganjil.

B.

Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan penelaahan dari hasil penelitian yang terdahulu yang diperlukan untuk mempertajam penelitian yang akan dilakukan.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Oka Neny Riandari (2009) yang berjudul “Pengaruh Cara Belajar Akuntansi dan Minat Belajar Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Semester Genap Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman Tahun Ajaran 2008/2009”. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan cara belajar akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X semester genap program keahlian akuntansi SMK YPKK 2 Sleman tahun ajaran 2008/2009 dengan thitung lebih besar dari ttabel (4,814>1,99) pada taraf signifikansi 5%. Persamaan dari penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

relevan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Purwira Sari (2008) yang berjudul “Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru dan Disiplin Guru terhadap Prestasi Belajar Komputer Siswa Kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial di SMA Negeri 2 Temanggung Tahun Ajaran 2007/2008”. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar komputer siswa kelas XI ilmu pengetahuan sosial di SMA Negeri 2 Temanggung tahun ajaran 2007/2008 dengan thitung lebih besar dari ttabel (19,441>1,97) pada taraf signifikansi 5%. Persamaan dari penelitian relevan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar.

Persamaan penelitian yang akan peneliti lakukan dengan penelitian terdahulu adalah variabel-variabel yang digunakan yaitu cara belajar siswa ,keterampilan mengajar guru, dan prestasi belajar. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan adalahlokasi penelitian dan subyek yang diteliti. Penelitian sebelumnya diterapkan pada siswa di yang akan dilakukan di Sleman (2008/2009) dan Temanggung (2007/2008) sedangkan penelitian yang akan penulis lakukan diterapkan pada siswa SMK Batik 2 Surakarta tahun 2010/2011.

C.

Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir dalam penelitian menjelaskan secara teoritis model konseptual variable – variable penelitian, tentang bagaimana pertautan teori – teori yang berhubungan dengan variabel yang ingin diteliti.

1. Pengaruh Cara Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Siswa yang ingin mendapatkan prestasi belajar yang baik hendaknya dapat mengembangkan cara belajar yang baik, karena dengan itu siswa akan lebih mudah menerima, menyerap, dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa yang mempunyai cara belajar yang baik dan dapat mengembangkan cara belajar tersebut diharapkan dapat mencapaiprestasi yang baik sehingga bila dihadapkan pada suatu persoalan tentang materi pelajaran tersebut siswa akan dapat memahami dan menjawab dengan baik. Jadi cara belajar yang diterapkan siswa akan berpengaruh pada prestasi belajar yang akan dicapai.

commit to user

2. Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Keterampilan mengajar guru merupakan hal yang tidak boleh diabaikan bila menginginkan proses belajar berjalan dengan baik. Dengan penggunaan keterampilan mengajar yang tepat maka proses belajar mengajar akan berjalan sesuai dengan tujuan, maka secara otomatis siswa akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang di sampaikan guru. Logikanya semakin tepat keterampilan mengajar guru maka semakin tinggi pula daya tangkap siswa terhadap materi pelajaran sehingga akan semakin tinggi pretasi belajar yang diraih siswa. Jadi jelas bahwa keterampilan mengajar guru turut mempengaruhi prestasi belajar siswa.

3. Pengaruh Cara Belajar Siswa dan Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Keberhasilan untuk mencapai prestasi belajar merupakan harapan semua pihak, namun demikian dengan melihat kondisi individu siswa yang berbeda-beda maka prestasi belajar yang dicapai siswapun akan berbeda-beda. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yang secara garis besar di kelompokkan menjadi dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu (intern) itu sendiri dan faktor yang berasal dari luar individu (ekstern). Salah satu faktor intern adalah cara belajar dan salah satu faktor ekstern adalah keterampilan mengajar guru. Faktor cara belajar sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Dengan cara belajar yang baik maka kegiatan belajarpun menjadi lebih efektif dan efisien yang pada akhirnya menuju tercapainya prestasi belajar yang baik. Selain cara belajar, prestasi belajar juga di pengaruhi oleh keterampilan mengajar yang digunakan guru. Keterampilan mengajar guru harus tepat dan sesuai dengan tujuan proses belajar mengajar sehingga diharapkan mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Semakin tepat guru menggunakan keterampilan mengajar maka akan semakin lancar proses mengajarnya. Selanjutnya hal ini akan mempermudah siswa dalam menerima materi yang di ajarkan guru yang akhirnya akan membantu siswa dalam mencapai prestasi yang baik.

Dalam penelitian ini, beberapa faktor di atas akan dijadikan sebagai variabel X1

yaitu cara belajar siswa dan variabel X2 yaitu keterampilan mengajar guru yang akan mempengaruhi variabel Y yaitu prestasi belajar siswa, sehingga dapat digambarkan secara skematis kerangka pemikiran sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 1.1 : Kerangka Berfikir

D.

Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang dapat dibuktikan dan masih harus dibuktikan kebenarannya.. Hipotesis dari penelitian ini dibangun dari hasil kajian teoritis atau melalui proses menghubung – hubungkan sejumlah bukti empiris.

Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teori dan kerangka berfikir, dapat disusun hipotesis sebagai berikut :

1. Ada pengaruh yang signifikan cara belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

2. Ada pengaruh yang signifikan keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

3. Ada pengaruh yang signifikan cara belajar siswa dan keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Cara belajar siswa

( X1)

Keterampilan mengajar guru

(X2)

Prestasi belajar mata pelajaran kearsipan

commit to user

49