commit to user
i
PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR
GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XII ADMINISTRASI
PERKANTORAN SMK BATIK 2 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh:
ARNES ANANDITA
K7407166
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR
GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XII ADMINISTRASI
PERKANTORAN SMK BATIK 2 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh:
ARNES ANANDITA
K7407166
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd
NIP 19630406 198903 2 001
Pembimbing II
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari
:
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua
: Dra. C. Dyah.SI, M.Pd
……….
Sekretaris
: Tutik Susilowati, S.Sos, M.Si
……….
Anggota I
: Dra. Patni Ningharjanti, M.Pd ……….
Anggota II
: Anton Subarno, S.Pd, M.Pd
……….
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
commit to user
v
ABSTRAK
Arnes
Anandita.
PENGARUH
CARA
BELAJAR
SISWA
DAN
KETERAMPILAN
MENGAJAR
GURU
TERHADAP
PRESTASI
BELAJAR MATA PELAJARAN KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XII
ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2010/2011. Skripsi; Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Februari 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui ada tidaknya pengaruh
yang signifikan cara belajar terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran
kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta
tahun pelajaran 2010/2011. (2) mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan
keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran kearsipan
pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun
pelajaran 2010/2011; (3) mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan cara
belajar siswa dengan keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar mata
pelajaran kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2
Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan
metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII
jurusan Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran
2010/2011. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah proporsional random sampling, sebanyak sebanyak 85 siswa atau 60% dari
jumlah populasi. Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode
angket yang didukung metode dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear ganda. Dengan hasil persamaan
garis linier ganda Ŷ =31,345 + 0,651 X
1+ 0,215 X
2.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh
yang signifikan antara cara belajar terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran
kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta
tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan harga t
hitung> t
tabelatau
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
antara keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran
kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta
tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini dapat ditunjukkan dengan harga t
hitung> t
tabelatau 2,625 > 1,676 pada taraf signifikansi 5%. (3) Ada pengaruh yang signifikan
antara cara belajar siswa dan keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar
mata pelajaran kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK
Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan F
hitung>
F
tabelatau 12,488 > 3,191 pada taraf signifikansi 5%.
Sumbangan relatif cara belajar siswa (X
1) terhadap prestasi belajar mata
pelajaran kearsipan (Y) sebesar 62,14% dan sumbangan relatif keterampilan
mengajar guru (X
2) terhadap prestasi belajar mata pelajaran kearsipan (Y) sebesar
37,86%. Untuk sumbangan efektif cara belajar siswa (X
1) terhadap prestasi belajar
mata pelajaran kearsipan (Y) sebesar 21,27% dan gaya mengajar guru (X
2)
terhadap prestasi belajar mata pelajaran kearsipan (Y) sebesar 12,96%.
commit to user
vii
ABSTRACT
Arnes Anandita. THE INFLUENCE OF THE STUDENT LEARNING STYLE
AND THE TEACHER’S TEACHING SKILL TO THE LEARNING
ACHIEVEMENT ON ARCHIVES SUBJECT AT TWELFTH GRADE
STUDENTS OF OFFICE ADMINISTRATION IN BATIK 2 SURAKARTA
VOCATIONAL HIGH SCHOOL IN ACADEMIC YEAR 2010/2011. Thesis,
Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University,
February 2011.
The purpose of this study is to determine: (1) whether there is a significant
influence of learning style toward the student learning achievement on Archiving
subject of twelfth grade of Office Administration in Batik 2 Surakarta Vocational
High School in academic year 2010/2011. (2) there is a significant influence of
teacher's teaching skill toward the academic achievement of Archiving subject of
twelfth grade of Office Administration in Batik 2 Surakarta Vocational High
School in academic year 2010/2011. (3) there is a significant influence of learning
style with teacher' teaching skill toward the academic achievement of Archiving
subject of twelfth grade of Office Administration in Batik 2 Surakarta Vocational
High School in academic year 2010/2011.
This study used quantitative research approach with quantitative descriptive
method. The population is twelfth grade students of Office Administration in Batik
2 Surakarta Vocational High School in academic year 2010/2011. The sampling
technique used in this study is proportional random sampling technique of 85
people or 60% from population. Data collection techniques is to use a questionnaire
method in supporting documentation method.. Analysis data used in this study I
technique of multiple linear regression analysis. With result is a double linear
equation Y = 31.345 + 0.651 X
1+ 0.215 X
2.Based on the results of the study, it can be concluded that: (1) There is a
significant influence of learning skill toward the student learning achievement on
Archiving subject of twelfth grade of Office Administration in Batik 2 Surakarta
Vocational High School in academic year 2010/2011. It is shown by t
obs.> t
tableor
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
teacher's teaching skill toward the academic achievement of Archiving subject of
twelfth grade of Office Administration in Batik 2 Surakarta Vocational High
School in academic year 2010/2011. It is shown by t
obs.> t
tableor 2.625> 1.676 at
significance level of 5%. (3) There is a significant influence of learning style with
teacher' teaching skill toward the academic achievement of Archiving subject of
twelfth grade of Office Administration in Batik 2 Surakarta Vocational High
School in academic year 2010/2011. It is shown by F
obs.> F
tableor 12.488> 3.191 at
significance level of 5%.
Relative contribution of learning students (X
1) to the academic achievement
of Archiving subject (Y) equal to 62.14% and the relative contribution of teacher's
teaching skill (X
2) to the academic achievement of Archiving subject (Y) equal to
37.86%. For the effective contribution of student learning style (X
1) to the
academic achievement of Archiving subject (Y) equal to 21.27% and teacher's
teaching style (X
2) to the academic achievement of Archiving subject (Y) equal to
commit to user
ix
MOTTO
Seorang guru menggandeng tangan, membuka pikiran, menyentuh hati,
membentuk masa depan. Seorang guru berpengaruh selamanya, tanpa tahu kapan
berakhirnya.
( Henry Adam)
Membaca menjadikan seseorang berisi, berunding menjadikan dia siap dan menulis
menjadikan ia saksama.
(Robert Bridges)
Semua orang berusaha untuk melakukan sesuatu yang besar tanpa menyadari
bahwa hidup ini tersusun dari hal-hal yang kecil.
(Frank. A. Clark)
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila kamu
telah selesai (dari Sesuatu urusan), Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan
yang lain, dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
x
PERSEMBAHAN
Seiring rasa syukur ke hadirat Allah SWT,
akupersembahkan karya ini teruntuk:
Bapak dan Ibu tercinta, sebagai rasa hormat
dan baktiku.
Adik-adikku tersayang, Ardian Sukmana dan
Arlinia Wiliasti yang membanggakan.
Seseorang yang selalu ada dihati dan selalu
menyemangatiku.
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“
Pengaruh cara belajar siswa dan gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar
mata pelajaran kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK
Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011
”
.
Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar
Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan ministrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak mengalami
hambatan, namun atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikannya. Oleh karena itu merupakan suatu kebahagiaan bagi penulis,
penulis mengucapkan rasa terima kasih atas segala bantuannya kepada :
1.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta beserta segenap jajarannya, yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan penelitian.
2.
Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial yang telah menyetujui permohonan ijin
menyusun skripsi.
3.
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ijin
penyusunan skripsi.
4.
Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah
memberikan pengarahan dan ijin menyusun skripsi.
5.
Dra. Patni Ningharjanti, M.Pd, selaku Pembimbing I yang dengan sabar
senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi, sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
7.
Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Ekonomi BKK PAP yang
telah memberi bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi peneliti.
8.
Drs. Yusuf selaku kepala sekolah SMK Batik 2 Surakarta yang telah
memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di SMK Batik 2
Surakarta.
9.
Daryani, S.Pd selaku guru mata pelajaran Kesekretarisan SMK Batik 2
Surakarta yang telah membantu dalam perijinan dan pengumpulan data.
10.
Bapak dan Ibu tercinta, sebagai rasa hormat dan baktiku. Terimakasih selalu
menyebut namaku dalam setiap do’
a, atas kasih sayang, motivasi dan kesabaran
yang diberikan selama ini.
11.
Adik-adikku tersayang, Ardian Sukmana dan Arlinia Wiliasti yang
membanggakan, Terima kasih atas senyum kalian dalam setiap perjumpaan.
12.
Lentera Jiwaku, atas segala dukungan, kesabaran d
an do’anya
yang
memberiku semangat dalam setiap langkah yang kujalani ^^
I’m Sure.. We
Can Do It
.. :D
13.
Sahabatku Ika Ratna, Anggun, Dyah terimakasih atas dukungan dan motivasi
yang tiada henti untukku. Ratna
Sartika…
kakakku yang selalu ada untukku,
mendengar keluh kesahku dan selalu memberi solusi untukku. Kakak-kakakku
Vivin, Kemi, Sari, Rika dan Lilis terimakasih atas bimbingannya. Ady Catur,
terimakasih selalu mendengarkan curhatku (
on the Road Show, wkwkwk :p ).
Pakdhe Mamat, Om Adin, Jarot dan Ahyar atas kebersamaan dan senyum
kalian selama ini. ^^
14.
Hendrick, Ipunk dan Sister
…. Sahabatku saat aku pertama kali mengenal
kuliah. Terimakasih teman, ^^
commit to user
xiii
16.
Teman-teman Pengurus Lab. Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah
memberikan motivasi. Terimakasih atas kebersamaannya.
17.
Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-per satu yang telah
membantu penyusunan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan maka saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan. Peneliti harapkan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca umumnya
serta bagi perkembangan ilmu pengatahuan.
Surakarta, Februari 2011
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGAJUAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
HALAMAN ABSTRAK... v
HALAMAN MOTTO ... ix
HALAMAN PERSEMBAHAN ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.
Latar Belakang Masalah……….
1
B.
Identifikasi Masalah……… 5
C.
Pembatasan Masalah………...
6
D.
Perumusan Masalah………
6
E.
Tujuan Penelitian………
7
F.
Manfaat Penelitian………..
8
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
A.
Tinjauan Pustaka………
9
1.
Tinjauan tentang Proses Belajar Mengajar Mengajar .
…
.10
2.
Tinjauan tentang Cara Bela
jar Siswa………
15
3.
Tinjauan tentang Gaya Mengajar Guru
………
.
…
17
4.
Tinjauan
tentang Prestasi Belajar Siswa………
.
….
42
B.
Kerangka Berpikir..
………
.
……
.
……
51
commit to user
xv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 54
A.
Tempat dan Waktu Penelitian………
54
B.
Populasi dan Sampel
………
55
C.
Teknik Pengumpulan Data..
……….
.. 56
D.
Rancangan Penelitian………
...63
E.
Teknik Analisis Data
………
.. 63
BAB IV HASIL PENELITIAN ... . 68
A.
Deskripsi Data
………
68
1.
Variabel
cara belajar siswa……..…..……….
68
2.
Variabel gaya mengajar guru.
……..………
69
3.
Variabel P
restasi Belajar Siswa……….69
B.
Pengujian Prasyaratan Analisis……….
. 69
1.
Uji Normalitas………..
69
2.
Uji Linearitas………
70
3.
Uji Multikolinearitas
………... 70
4.
Uji Autokorelasi
………
... 70
C.
Pengujian Hipotesis………
.
………….
71
1.
Analisis Data………
.
………….
71
2.
Penafsiran Pengujian Hipotesis………
.
………….
72
3.
Kesimpulan Pengujian Hipotesis………
..
………..
73
D.
Pembahasan Hasil Analisis Data………
.
….
74
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... .. 78
A.
Simpulan………
.
………..
78
B.
Implikasi………
.
……..
78
C.
Saran
………
.
………
79
DAFTAR PUSTAKA………
..83
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
[image:16.595.170.429.245.493.2]Halaman
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Matriks Spesifikasi Data... 83
Lampiran 2 Surat Pengantar Angket ... 85
Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Angket ... 86
Lampiran 4 Hasil
Try OutCara Belajar Siswa ... 91
Lampiran 5 Hasil
Try OutGaya Mengajar Guru ... 92
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Cara Belajar Siswa ... 94
Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas Cara Belajar Siswa ... 96
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Gaya Mengajar Guru ... 98
Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Gaya Mengajar Guru ... 101
Lampiran 10 Tabulasi Data Variabel Cara Belajar Siswa ... 103
Lampiran 11 Tabulasi Data Variabel Gaya Mengajar Guru ... 105
Lampiran 12 Tabulasi Data Variabel Prestasi Belajar Siswa ... 109
Lampiran 13 Deskripsi Data ... 111
Lampiran 14 Hasil Uji Normalitas ... 115
Lampiran 15 Hasil Uji Linearitas X
1Terhadap Y ... 116
Lampiran 16 Hasil Uji Linearitas X
2Terhadap Y ... 117
Lampiran 17 Regresi Linear Ganda ... 118
Lampiran 18 Hasil Uji Multikolinearitas ... 118
Lampiran 19 Hasil Uji Autokorelasi ... 118
Lampiran 20 Hasil Uji F ... 119
Lampiran 21 Hasil Uji t ... 119
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
Lampiran 29 Jadwal Penyusunan skripsi
………....
...134
Lampiran 30
Surat Ijin Pembimbing……….13
5
Lampiran 31 Surat Ijin Menyusun Skripsi dari PD I FKIP UNS... 136
Lampiran 32 Surat Permohonan Riset dari PD III ... 137
Lampiran 33 Surat Permohonan Riset kepada Dekan FKIP UNS ... 138
Lampiran 34 Surat Ijin Menyusun Skripsi dari Pembimbing ... 139
commit to user
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan di segala bidang dalam rangka
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembangunan. Berbicara masalah pembangunan
pastilah tidak akan lepas pada sumber daya manusia yang merupakan unsur terpenting
dalam pembangunan. Oleh karena itu pembangunan sumber daya manusia haruslah
diprioritaskan. Salah satu langkah untuk membentuk sumber daya manusia yang
berkualitas adalah dengan pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat
penting untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat membangun
diri sendiri dan besama-sama membangun bangsa. Disamping itu pendidikan merupakan
masalah yang penting bagi manusia, karena pendidikan menyangkut kelangsungan hidup
manusia. Manusia muda tidak hanya cukup tumbuh dan berkembang dengan dorongan
insting saja, melainkan perlu bimbingan dan dorongan dari luar dirinya, yakni melalui
pendidikan agar ia menjadi manusia purna. Dengan pendidikan manusia dapat menambah
pengetahuan dan keterampilannya yang dapat berguna untuk membantu pelaksanaan
pembangunan.
Pemerintah telah berusaha keras untuk menyiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan lebih menigkatkan mutu pendidikan nasional. Langkah kongkrit dari
pemerintah republik indonesia adalah disusunnya undang – undang No. 20 tahun 2003
pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional, ditanyakan bahwa :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk perkembangann potensi siswa didik agar menjadi peserta
didik yang beriman, bertakwa pada Tuhan, berakhlak mulia, sehat berilmu, kreatif,
mandiri dan menjadi warga yang demokratis dan bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan nasional tersebut diatas dapat dicapai dengan tiga macam
pendidikan yaitu pendidikan formal, informal dan non formal. Pendidikan formal adalah
pendidikan yang terjadi di sekolah, pendidikan informal adalah pendidikan yang terjadi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
2
masyarakat misalnya LPK dan kursus - kursus. Yang menjadi fokus dalam penelitian ini
adalah pendidikan yang berlangsung disekolah, mengingat bahwa pendidikan formal
merupakan unsur utama dalam pencapaian tujuan Pendidikan Nasional. Sampai saat ini,
sekolah tetap dianggap sebagai lembaga pendidikan utama yang berfungsi sebagai pusat
pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan didukung oleh pendidikan di
keluarga dan masyarakat. Dengan demikian hasil pendidikan yang diperoleh di sekolah
diharapkan dapat membantu siswa dalam mempersiapkan diri dalam menjalani kehidupan
selanjutnya.
Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan
kegiatan yang paling pokok, dari pada prinsipnya berhasil tidaknya siswa dipengaruhi oleh
kegiatan tersebut. Karena masyarakat pada umumnya, siswa dan guru pada khususnya
selalu menginginkan prestasi belajar yang baik, oleh karena itu mereka harus mengetahui
bagaimana prestasi belajar yang baik itu dapat diperoleh, bagaimana prosesnya dan
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tercapainya prestasi belajar yang optimal.
Proses belajar siswa merupakan rangkaian kegiatan yang menyangkut banyak faktor dan
situasi sekitarnya. Oleh karena itu dalam pendidikan disekolah pun wajar bila misalnya
tingkat kecerdasan, cara belajar mengajar, dan minat belajar yang berbeda pada setiap
siswa, sehingga akan mengahasilkan prestasi yang berbeda.
Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar tidak terlepas dari
faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua,
yakni faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor eksternal
yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor dalam diri siswa adalah faktor yang
sangat penting dalam menentukan hasil belajar, karena siswalah yang menjadi subyek
utama sekaligus menjadi sasaran dalam proses belajar yang berlangsung. Faktor internal
yang ikut menentukan keberhasilan belajar siswa salah satunya adalah cara belajar.
Seorang siswa hendaknya menyadari kemampuannya karena ia akan dapat
menentukan apa yang terbaik baginya, terutama cara belajarnya. Cara belajar dari seorang
siswa berpengaruh besar terhadap prestasi belajar yang akan dicapainya. Slameto (2003:4) mengemukakan bahwa “faktor cara belajar yang buruk merupakan penyebab masih cukup banyaknya siswa yang sebenarnya pandai tetapi hanya meraih prestasi yang tidak lebih
commit to user
faktor penyebab rendahnya hasil belajar sehingga menyebabkan menurunnya mutu
pendidikan misalnya nilai rapor merah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian, maupun naik
kelas dengan nilai yang pas – passan.
Cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan
belajar secara kontinyu untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang dipelajari dalam usaha
meraih prestasi belajar yang tinggi, misalnya bagaimana mereka mempersiapkan belajar,
mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, cara mengahadapi ujian dan
pola belajar mereka. Kemampuan seorang siswa pastilah berbeda satu sama lain, sehingga
setiap siswa akan mempunyai perbedaan dengan siswa yang lainnya baik mengenai cara
belajarnya, prestasi belajarnya dan lain – lain. Dengan mengetahui kemampuan sendiri
maka siswa tersebut dapat menentukan cara belajar yang paling efektif dan efisien untuk
dapat mencapai hasil yang maximal seperti yang diharapkan.
Disamping cara belajar, prestasi belajar seorang siswa juga dipengaruhi oleh
faktor eksternal yaitu faktor dari luar diri siswa, salah satunya adalah keterampilan
mengajar guru. Dalam proses belajar mengajar, kegiatan yang dilakukan oleh siswa
menjadi pusat perhatian guru. Untuk itu agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa
untuk aktif dan kreatif belajar tentu saja diperlukan lingkungan belajar yang kondusif.
Salah satu upaya kearah itu adalah dengan cara memperhatikan beberapa prinsip
penggunaan keterampilan mengajar. Selain disesuaikan dengan cara belajar siswa,
keterampilan mengajar guru juga harus disesuaikan dengan materi pelajaran sehingga
dapat mempermudah siswa untuk menerima dan memahami materi yang diberikan serta
mempertinggi efektifitas belajar. Tercapai tidaknya tujuan proses belajar mengajar banyak
tergantung pada komunikasi antara guru dan siswa, maka seorang guru perlu menggunakan
keterampilan mengajar untuk mempermudah proses komunikasi tersebut. Guru yang
bijaksana akan menyadari perbedaan yang dimiliki oleh siswanya dan menerima sifat dan
corak kepribadian serta watak yang berbeda dengan penuh pengertian. Tentu saja dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar guru harus menggunakan flexibilitas sesuai dengan
situasi dan kondisi sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan maximal.
Prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran kearsipan sendiri bila dilihat dari
nilai yang diperoleh siswa sudah cukup baik, namun hal ini bisa lebih ditingkatkan lagi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Dengan mengetahui cara belajar siswa maka guru dapat menyesuaikan pada saat
ia mengajar dengan kebutuhan siswa, misalnya dengan menggunakan berbagai
keterampilan mengajar sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru
dengan baik dan mudah. Karena setiap guru mempunyai gaya mengajar sendiri, berbeda satu sama lain, sehingga tidak dapat menilai “baik” atau “tidak baik” sebelum kita mengenal pola mengajarnya terlebih dahulu. Mungkin guru akan mudah mengajar siswa – siswa tertentu dan menemui kesukaran dalam menghadapi siswa – siswa lain.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang prestasi belajar siswa ditinjau dari faktor yang
mempengaruhinya yaitu, cara belajar siswa, dan gaya mengajar guru. Sehingga dari permasalahan tersebut peneliti menetapkan judul sebagai berikut : “PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MATA PELAJARAN KESEKRETARISAN PADA SISWA KELAS XI
ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas akan muncul
berbagai masalah. Menurut Iskandar (2008: 163) “identifikasi masalah merupakan kelanjutan dari latar belakang masalah”. Tetapi untuk lebih mendalami tentang masalah tersebut, maka peneliti memilih beberapa saja faktor yang penting, yang berkaitan dengan
variable yang akan diteliti.
Dari berbagai masalah itu dapat diidentifikasikan masalah apa yang perlu
dikemukakan. Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut :
1. Cara belajar siswa yang kurang tepat akan mempengaruhi rendahnya prestasi belajar
yang diraihnya.
2. Kesadaran siswa akan kemampuan yang dimilikinya akan mempengaruhi rendahnya
prestasi belajar yang diraihnya.
3. Adanya perbedaan karakter dan kepribadian pada masing-masing siswa
mengakibatkan masing-masing siswa mempunyai cara belajar yang berbeda-beda
commit to user
4. Kurangnya pengetahuan guru tentang keterampilan mengajar yang baik akan
mempengaruhi rendahnya prestasi belajar yang diraih siswa.
5. Kurangnya keterampilan guru dalam mengajar akan mempengaruhi rendahnya
prestasi belajar yang diraih siswa.
C. Pembatasan masalah
Pembatasan masalah perlu dilakukan karena adanya keterbatasan yang dimiliki
oleh peneliti, khususnya waktu, tenaga, kemampuan teoritik yang relevan dengan
penelitian, sehingga diharapkan penelitian dapat dilakukan lebih terfokus dan mendalam
(Iskandar, 2008: 165).
Untuk memudahkan dalam pelaksaaan penelitian serta dapat menjawab
permasalahan secara fokus dan mendalam, maka perlu adanya pembatasan masalah.
Adapun masalah yang akan diteliti dalam penelitian dibatasi pada cara belajar siswa, gaya
mengajar guru dan prestasi belajar mata pelajaran kesekretarisan siswa kelas XI
Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta. Untuk menjelaskan istilah-istilah yang
berkaitan dengan permasalahan tersebut perlu ditegaskan sebagai berikut:
1. Cara belajar siswa adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam usaha
belajarnya secara berulang kali dan teratur. Cara belajar setiap siswa berbeda, ada
yang teratur ada yang tidak teratur baik tempat dan waktunya.
2. Keterampilan mengajar guru dalam penelitian ini meliputi sikap, tingkah laku, cara
atau teknik mengajar guru pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar.
3. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang berupa
pengetahuan dan ketrampilan yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf,
maupun kalimat yang diberikan oleh guru dalam bentuk nilai.
D. Perumusan masalah
Iskandar (2008: 166) menyatakan bahwa “ Rumusan masalah merupakan uraian dari masalah yang dimunculkan dalam latar belakang yang dikemukakan”. Rumusan masalah dinyatakan dengan kalimat pertanyaan atau pernyataan yang jelas dan padat.
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah diatas , maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan cara belajar terhadap prestasi belajar siswa
mata pelajaran kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar
mata pelajaran kesekretarisan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK
Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan cara belajar siswa dengan gaya mengajar guru
terhadap prestasi belajar mata pelajaran kesekretarisan pada siswa kelas XII
Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011?
E. Tujuan penelitian
Iskandar (2008: 167) menyatakan bahwa ”Tujuan penelitian adalah tujuan untuk menjawab pertanyaan masalah yang diteliti secara spesifik, untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan”. Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan cara belajar siswa
terhadap prestasi belajar siswa, pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran
SMK Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan gaya mengajar guru
terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK
Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan cara belajar siswa
dengan gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XI
Administrasi Perkantoran siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2
Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat menghasilkan informasi baru yang rinci dan dapat
memberikan manfaat dalam menjawab masalah penelitian. Secara teoritis adalah untuk
pengembangan lebih lanjut. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara
lain:
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan yang berhubungan dengan cara belajar
siswa, keterampilan mengajar guru dan prestasi belajar siswa.
b. Memberi sumbangan pemikiran karena hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
commit to user
c. Untuk mengembangkan teori-teori dari Ilmu Kependidikan yang berhubungan dengan
masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan sumbangan pemikiran dan pendapat bagi masyarakat pada
umumnya dan bagi para praktisi pendidikan untuk membantu meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia, sekaligus menerapkan ilmu yang telah penulis terima selama
mengikuti perkuliahan di Program Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
b. Sebagai pertimbangan guru untuk memilih keterampilan mengajar yang tepat serta
menyesuaikan karakteristik siswa maupun materi pelajaran agar dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
c. Agar siswa mempunyai pedoman dalam belajar yang berlandaskan cara belajar yang
tepat untuk mencapai prestasi belajar yang baik.
d. Sebagai acuan bagi peneliti lain yang sejenis untuk melaksanakan penelitian
selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB IILANDASAN TEORI
A.
Tinjauan PustakaDalam proses belajar mengajar pada mata diklat Kearsipan kelas XII Administrasi
Perkantoran di SMK Batik 2 Surakarta yang paling menonjol adalah kebanyakan siswa
kurang mengenali potensi diri yang dimilikinya, sedangkan seorang siswa hendaknya
menyadari kemampuannya karena ia akan dapat menentukan apa yang terbaik baginya,
terutama cara belajarnya. Cara belajar dari seorang siswa berpengaruh besar terhadap
prestasi belajar yang akan dicapainya. Dalam proses belajar mengajar di SMK Batik 2
Surakarta khususnya pada saat pembelajaran mata diklat kearsipan kelas XII Administrasi
Perkantoran, kegiatan yang dilakukan oleh siswa menjadi pusat perhatian guru. Untuk itu
agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar tentu saja
diperlukan lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya kearah itu adalah dengan
cara memperhatikan beberapa prinsip keterampilan mengajar. Dengan mengetahui cara
belajar siswa maka guru dapat menyesuaikan keterampilan mengajar yang sesuai dengan
kebutuhan siswa sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan
baik dan mudah.
Dari paparan diatas, maka tinjauan pustaka merupakan langkah selanjutnya untuk
melakukan sebuah penelitian ilmiah, teori atau konsep-konsep yang dituliskan, digunakan
sebagai landasan teori dalam sebuah penelitian. Dalam sebuah penelitian, landasan teori
merupakan hal yang penting, karena diperlukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang
akan diteliti yang berhubungan dengan fenomena yang akan dikaji. Menurut Suharsimi Arikunto (2005:58) “Kegiatan mendalami, mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi pengetahuan itulah yang biasa dekenal dengan mengkaji bahan pustaka atau biasa diangkat
dengan istilah kajian pustaka”.
Penyusunan landasan teori tidak akan produktif, apabila tidak bahan yang
digunakan tidak cukup banyak. Karena itu perlu dibaca terlebih dahulu sumber-sumbar
yang berkaitan dengan fenomena-fenomena yang akan dikaji. Dengan memandang
pentingnya landasan teori bagi penelitian, maka penelliti telah melakukan tugas
kepustakaan guna mencari bahan teori yang memuat keterangan tentang abstrak dari
variabel yang sesuai dengan masalah yang sedang peneliti lakukan.
commit to user
Bila terjadi proses belajar, maka bersama itu pula terjadi proses mengajar, karena
bila ada yang belajar sudah tentu ada yang mengajarnya, dan begitu pula sebaliknya. Agar
memperoleh hasil maximal maka proses belajar mengajar harus di lakukan dengan sadar
dan sengaja serta terorganisasi secara baik.
Di dalam proses belajar mengajar guru sebagai pengajar dan siswa sebagai
subyek belajar di tuntut adanya kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan,
sikap dan tata nilai serta sifat-sifat pribadi, untuk menunjang keefektifan dan keefisienan
proes belajar tersebut. Siswa sebagai subyek belajar mempunyai karakteristik tertentu, baik
fisiologis maupun psikologi. Mengenai fisiologis adalah bagai mana kondisi fisiknya,
panca inderanya, dan sebagainya. Sedangkan yang menyangkut psikologinya adalah
minatnya, tingkat kecerdasannya, motivasinya dan sebagainya. Hal ini semua sangat
mempengaruhi proses belajar mengajar dan juga hasil atau prestasi belajar yang di capai
siswa.
a. Pengertian Belajar
Menurut W. S Winkel (2000: 53), “Belajar adalah suatu aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap”. Dari pendapat tersebut tampak bahwa belajar sesungguhnya dapat dicapai melalui
proses yang bersifat aktif sehingga menghasilkan perubahan.
Syaiful Bahri Djamarah (2002: 13) mengatakan “Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah
perubahan jiwa yang mempengaruhi seseorang.
Belajar menurut Sardiman A. M (2001: 20) “upaya perubahan tingkah laku,
penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya”. Sedangkan menurut Nana Sudjana (2000: 28) bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah “ Proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh setiap individu secara sadar dan aktif
sehingga menghasilkan suatu perubahan dalam tingkah laku, kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan/kecakapan) yang dilakukan karena
adanya pengalaman dan latihan dalam waktu yang relatif lama.
b. Ciri Belajar
Beberapa ciri yang membedakan belajar dari kematangan, pertumbuhan atau
insting. Menurut Muhibbin Syah (2006: 116-118) menjelaskan ciri khas perilaku belajar
yaitu:
1. Perubahan Intensional
Karakteristikini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya
perubahan yang dialami atau sekurang-kurangnya ia merasakan adanya
perubahan dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap,
dan pandangan sesuatu, keterampilan dan seterusnya.
2. Perubahan Positif dan Aktif
Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga
bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan, yakni
diperolehnay sesuatu yang baru (seperti pemahaman sesuatu dan keterampilan
baru) yang lebih baik daripada apa ayang telah ada sebelumnya.
Perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses
kematangan, tetapi karena usaha siswa itu sendiri.
3. Perubahan Efektif dan Fungsional
Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna.
Artinya, perubahan terebut membawa pengaruh, makna, dan manfaat tertentu
bagi siswa. Selain itu, perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional dalam
arti bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan
tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan
Dari uraian mengenai ciri belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar ditandai
dengan adanya kesadaran oleh siswa akan adanya perubahan dalam dirinya, yang bersifat
baik dan karena usaha siswa itu sendiri dan memiliki manfaat dan dapat dimanfaatkan.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar.
Dalam usaha menyiapkan situasi belajar yang efisien, perlu diketahui
commit to user
yang dapat diketahui yang mempengaruhi proses belajar. Muhibbin Syah (2006: 132-139),
mendefinisikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa)
a. Aspek pisiologis yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya.
b. Aspek psikologis yaitu tingkat kecerdasan/inteligensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motifasi siswa.
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)
a. Lingkungan sosial yaitu lingkungan sosial sekolah seperti para guru, staf administrasi dan teman-teman disekolah, lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa.
b. Lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3. Faktor pendekatan belajar (appoach to learning)
Segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan
efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.
Berdasarkan penjelasan yang diuraikan diatas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa, dapat penulis simpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar (PBM), dapat dilihat dari partisipasi dan keaktifan siswa dalam PBM itu sendiri. Serta lingkungan sosial yang ada, terutama peran dari guru yang mengajarnya.
d. Pengertian Mengajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan sistem lingkungan belajar
yang lebih kondusif. Hal ini berkaitan dengan mengajar. Mengajar pada dasarnya
merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang
mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar mengajar. Beberapa
definisi mengajar adalah sebagai berikut :
Tardif (dalam Adrian, 2004) mendefinisikan, “mengajar adalah
any actionperformed by an individual
(
the teacher)
with the intention of facilitating learningin another individual
(
the learner)”, yang berarti mengajar adalah perbuatan yang
dilakukan seseorang (dalam hal ini pendidik) dengan tujuan membantu atau
memudahkan orang lain (dalam hal ini peserta didik) melakukan kegiatan belajar.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
12
1. Pengertian Kuantitatif. Mengajar diartikan sebagai
the transmission ofknowledge
, yakni penularan pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu
menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa
dengan sebaik-baiknya. Masalah berhasil atau tidaknya siswa bukan
tanggung jawab pengajar.
2. Pengertian institusional. Mengajar berarti
the efficient orchestration ofteaching skills
, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara
efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan
berbagai teknik mengajar terhadap siswa yang memiliki berbagai macam
tipe belajar serta berbeda bakat, kemampuan dan kebutuhannya.
3. Pengertian kualitatif. Mengajar diartikan sebagai
the facilitation oflearning
, yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa
mencari makna dan pemahamannya sendiri.
Sedangkan Oemar Hamalik (2001:44-53) mengemukakan, mengajar dapat
diartikan sebagai :
1. Menyampaikan pengetahuan kepada siswa,
2. Mewariskan kebudayaan kepada generasi muda,
3. Usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar
bagi siswa,
4. Memberikan bimbingan belajar kepada siswa,
5. Kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik,
6. Suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat
sehari-hari.
Burton (dalam Sagala, 2003:61) mengemukakan “mengajar adalah upaya
memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar
terjadi proses belajar”.
Berdasarkan definisi-definisi mengajar dari para pakar di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa mengajar adalah aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam
menyampaikan pengetahuan kepada siswa, sehingga terjadi proses belajar.
Aktivitas kompleks yang dimaksud antara lain adalah :
1. Mengajar merupakan suatu kegiatan atau tindakan guru untuk mengatur kegiatan belajar
siswa.
2. Mengajar adalah suatu proses dengan memanfaatkan lingkungan, baik ada di kelas
maupun yang ada di luar kelas
commit to user
4. Mengajar itu bertujuan bukan hanya menyangkut perubahan pada diri murid, tetapi
hendaknya juga pada diri guru.
Mengajar bukan semata-mata menyampaikan mata pelajaran agar anak menyerap
bahan pelajaran saja, akan tetapi mereka harus pula memahaminya dan sedapat mungkin
sanggup menggunakannya dalam situasi apapun. selain itu sebagai akibat dari pengajaran
hendaknya siswa terangsang untuk mengadakan penyelidikan dan memperluas
pengetahuannya dengan sendirinya, tanpa paksaan.
Seorang guru harus menguasai bahan pelajaran serta senantiasa memperlihatkan
semakin meluasnya perkembangan zaman. Guru hendaknya mengenal lingkungan, dapat
menyesuaikan berbagai gaya mengajar dengan bahan yang dipelajarinya, dapat
menciptakan berbagai alat peraga dan kreatif memikirkan macam-macam kegiatan untuk
mempertinggi efisiensi belajar.
2. Tinjauan Tentang Cara Belajar
Setiap siswa mempunyai cara belajar sendiri-sendiri sesuai dengan
karakteristiknya sehingga cara belajar bersifat individual, tidak dapat disamakan antara
siswa satu dengan siswa lain.
a. Pengertian cara belajar
Masih cukup banyak siswa yang mempunyai cara belajar kurang baik seperti
belajar dengan waktu yang tidak teratur (tidak memiliki jadwal), belajar sambil menonton
TV atau mendengarkan radio, melakukan belajar dengan berpindah-pindah, sering
terlambat masuk sekolah, dan hanya belajar pada waktu menghadapi ujian saja. Buruknya
cara belajar merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar sehingga
menyebabkan menurunnya mutu pendidikan.
Slameto (2002:14) mengemukakan bahwa “faktor cara belajar yang buruk merupakan penyebab masih cukup banyaknya siswa yang sebenarnya pandai tetapi hanya
meraih prestasi yang tidak lebih baik dari siswa yang sebenarnya kurang pandai tetapi
mampu meraih prestasi yang tinggi karena mempunyai cara belajar yang baik”.
Sehingga dapat dikatakan bahwa cara belajar merupakan suatu cara bagaimana
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
14
mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, cara
mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang
diperoleh. Cara belajar yang baik akan menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara
belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar.
b. Pengembangan cara belajar
Syaiful Bahri Djamarah (2000: 10) mengemukakan cara
untuk mengembangkan cara belajar yang baik adalah :
1. Keteraturan belajar
Pokok pangkal yang pertama adalah keteraturan, terutama bahan pelajaran yang
baru diberikan guru pada hari itu hendaknya langsung dibaca pada hari itu juga
sehingga benar-benar dapat dipahami. Dengan pikiran yang teratur ilmu itu
lebih mudah dipahami.
2. Disiplin
Dengan disiplin yang baik dalam usaha belajar dam menenepati apa yang telah
direncanakan akan menciptakan kemauan dan kemampuan belajar secara
teratur dan merupakan suatu proses kearah pembentukan watak yang baik.
3. Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap sesuatu hal dengan
mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Konsentrasi
dalam belajar berarti memusatkan pikiran terhadap suatu mata pelajaran
tertentu.
4. Pengaturan waktu
Pengaturan waktu ini diperlukan agar siswa yang belajar sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan sendiri sebelumnya. Dengan membuat jadwal dalam
belajar dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya serta teratur, maka siswa akan
mendapatkan hasil yang memuaskan.
c. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap cara belajar
Belajar dan cara belajar memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.
Belajar sebagai proses atau aktivitas yang diiyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau
faktor-faktor, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar siswa tersebut. Menurut
Suryabrata ( 2002 : 33 ) adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap cara belajar
adalah :
commit to user
a. Faktor psikis, yaitu : IQ, kemampuan belajar, motivasi belajar, sikap dan perasaan, minat dan kondisi akibat sosiokultural.
b. Faktor fisiologis dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Keadaan jasmani pada umumnya, hal tersebut melatarbelakangi aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar.
2) Keadaan fungsi-fungi fisiologis tertentu. 1. Faktor dari luar diri siswa meliputi :
a. Faktor pengatur belajar mengajar di sekolah yaitu kurikulum pengajaran, disiplin sekolah, fasilitas belajar, pengelompokan siswa.
b. Faktor-faktor sosial di sekolah yaitu istem sekolah, status sosial siswa, interaksi guru dengan siswa.
c. Faktor situasional yaitu keadaan sosial ekonomi, keadaan waktu dan tempat, lingkungan.
d. Indikator Cara Belajar
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menetapkan indikator yang digunakan
dalam membahas tentang cara belajar siswa adalah:
1) Keteraturan belajar mata pelajaran kesekretarisan.
2) Disiplin yang baik dalam usaha belajar mata pelajaran kesekretarisan.
3) Konsentrasi, yakni pemusatan pikiran terhadap pikiran terhadap mata pelajaran
kesekretarisan.
4) Pengaturan waktu yang tepat.
3. Tinjauan Tentang Keterampilan Mengajar Guru
Keterampilan mengajar bagi seorang guru sangat penting untruk menjadi
seorang guru yang profesional, jadi disamping seorang guru harus menguasai
sumbstansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah
merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dalam proses belajar
mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Dari uraian diatas, yang dimaksud keterampilan adalah kemampuan yang
dikuasai oleh sesorang yang menunjukkan kecakapan dalam melaksanakan dan
menyelesaikan suatu kegiatan sehingga hasil yang diharapkan tercapai.
Sardiman A.M (2004:52) berpendapat bahwa “ menurut umum, memang
mengajar diartikan sebagai usaha guru untuk menyampaikan dan menanamkan
pengetahuan kepada siswa atau anak didik. Sedangkan mengajar menurut Burton
(dalam Sagala, 2003:61)
mengemukakan “mengajar adalah upaya memberikan
stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses
belajar”.
Jadi yang dimaksud mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba
menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau
mengembangkan
skill, attitude, ideals(cita-cita),
appreciations(penghargaan) dan
knowledge
.
Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan
mengajar guru adalah kemampuan atau kecakapan guru dalam membimbing aktivitas dan
pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri dalam
proses kegiatan belajar mengajar.
Suatu kegiatan terkadang menimbulkan kebosanan termasuk juga dalam kegiatan
belajar mengajar. Siswa akan merasa bosan apabila guru dalam memberikan materi
pelajaran tidak menggunakan gaya mengajar yang baik dan monoton. Untuk menghindari
kebosanan maka perlu diadakan variasi gaya mengajar oleh guru. Tetapi variasi gaya
mengajar oleh guru harus dilakukan dengan hati-hati agar berhasil dengan baik dan
berguna untuk menarik perhatian, minat dan semangat siswa dalam belajar. Uzer Usman
(2010:74) mengemukakan ada 8 (delapan) keterampilan mengajar/membelajarkan yang
sangat berperan dan bertanya.
1. Keterampilan memberi penguatan. 2. Keterampilan mengadakan variasi. 3. Keterampilan menjelaskan.
4. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran. 5. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. 6. Keterampilan mengelola kelas.
commit to user
Udin Syaifudin Saud (2008 : 55) mengemukakan komponen-komponen dari
variasi gaya mengajar sebagai berikut :
1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran. 2. Keterampilan menjelaskan.
3. Keterampilan bertanya.
4. Keterampilan memberi penguatan.
5. Keterampilan menggunakan media pembelajaran. 6. Keterampilan membimbing kelompok kecil. 7. Keterampilan mengelola kelas.
8. Keterampilan mengadakan variasi.
9. Keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil.
Keterangan dari komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi gaya
mengajar sebagai berikut :
1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi murid agar minat dan
perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Dengan demikian usaha
tersebut akan memberikan efek positif bagi kegiatan pembelajaran. Dengan kata
lain, kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dimaksudkan untuk menciptakan
suasana mental siswa agar terpusat pada hal-hal yang dipelajarinya.
a. Tujuan keterampilan membuka pelajaran, yaitu untuk :
1) membantu siswa mempersiapkan diri agar sejak semula sudah dapat
membayangkan pelajaran yang akan dipelajarinya.
2) Menimbulkan minat dan perhatian siswa pada apa yang akan dipelajari
dalam kegiatan belajar mengajar.
3) Membantu siswa agar mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan.
4) Membantu siswa agar mengetahui hubungan antara
pengalaman-pengalaman yang telah dikuasainya dengan hal-hal baru yang
akan di pelajari atau yang belum dikenalnya.
b. Komponen-komponen dalam keterampilan membuka pelajaran, yaitu :
1) Menarik perhatian siswa, diantara dengan cara :
a) Melakukan variasi dalam mengajar.
b)Menggunakan alat bantu mengajar.
c) Menggunakan variasi dalam pola interaksi.
2) Memotivasi siswa, diantara dengan cara :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b)Menimbulkan rasa ingin tahu.
c)Mengemukakam ide yang bertentangan.
d)Memperhatikan minat siswa.
3) Memberi acuan, diantaranya dengan cara :
a)Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas.
b)Mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
c)Menyarankan langkah-langkah yang harus ditempuh siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
d)Membuat kaitan, diantaranya dengan cara menghubungkan minat,
pengalaman, dan hal-hal yang dikenal oleh siswa ketika guru
melakukan kegiatan pembelajaran.
Berbeda dari keterampilan membuka pelajaran, keterampilan menutup
pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran.
a. Tujuan keterampilan menutup pelajaran, yaitu untuk :
1) Mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran.
2) Mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam membelajarkan siswa.
3) Membantu siswa agar mengetahui hubungan antara
pengalaman-pengalaman yang telah dikuasainya dengan hal-hal yang baru
saja dipelajarinya.
b. Komponen keterampilan menutup pelajaran , yaitu :
1) Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran atau membuat ringkasan.
2) Mengevaluasi, dengan cara :
a) Mendemonstrasikan keterampilan.
b) Mengaplikasikan ide baru.
c) Mengekspresikan pendapat siswa sendiri.
d) Memberi soal-soal lisan maupun tulisan.
e) Mengadakan pengayaan, tugas mandiri, maupun tugas terstruktur.
Prinsip-prinsip Keterampilan Membuka dan Menutup pelajaran, yaitu :
a. Bermakna
Usaha untuk menarik perhatian siswa atau memotivasi siswa harus
sesuai dengan isi dan tujuan pelajaran. Cerita singkat atau lawakan yang
tidak ada hubungannya dengan pelajaran hendaknya di hindarkan.
commit to user
Kegiatan ini dilakukan oleh guru dalam memperkenalkan atau
merangkum kembali pelajaran sebagai bagian dari kesatuan yang utuh.
Perwujudan prinsip berurutan dan berkesinambungan ini memerlikan
adanya suatu susunan bahan pelajaran yang tepat, sesuai dengan minat
siswa, ada kaitan logis antara satu bagian dengan lainnya, sehingga dapat
disusun rantai kognisi yang jelas dan tepat.
Jadi tujuan pokok dalam membuka pelajaran adalah untuk menyiapkan
mental siswa agar siap memasuki mata pelajaran yang dibahas. Sedangkan
menutup pelajaran biasanya guru merangkum materi pelajaran atau membuat garis
besar dari mata pelajaran yang diajarkan sehingga siswa memperoleh gambaran
yang jelas tentang isi pelajaran, juga guru mengajukan beberapa pertanyaan
tentang isi materi pelajaran atau memberi tugas rumah kepada siswa.
2. Keterampilan menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dalam pelajaran ialah keterampilan menyajikan
informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan
adanya hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya, misalnya antar sebab
dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui.
Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan
yang cocok, merupakan cirri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan
merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kegiatan seorang guru.
Interaksi di dalam kelas cenderung dipenuhi oleh kegiatan pembicaraan, baik oleh
guru sendiri, oleh guru dan siswa, maupun antara siswa dengan siswa.
1. Tujuan keterampilan menjelaskan, yaitu :
a. Membimbing murid memahami materi yang dipelajari
b. Melibatkan murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah
c. Untuk memberikan balikan kepada murid mengenai tingkat
pemahamannyadan untuk mengatai kesalahpahaman mereka.
d. Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran
serta menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.
e. Menolong siswa untuk mendapatkan dan memahami hukum, dalil, dan
prinsip-prinsip umum secara objektif dan bernalar.
2. Komponen-komponen keterampilan menjelaskan, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Penjelasan yang diberikan oleh guru perlu direncanakan dengan baik,
terutama yang berkenaan dengan isi pesan dan penerima pesan.
1) Isi pesan (materi) meliputi :
a) Analisis masalah secara keseluruhan. Dalam hal ini termasuk
mengidentifikasi unsur-unsur apa yang akan dihubungkan dalam
penjelasan tersebut.
b) Penemuan jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur yang
dikaitkan tersebut.
c) Penggunaan hukum atau generalisasi yang sesuai dengan
hubungan yang telah ditentukan.
2) Penerima pesan
Merencanakan suatu penjelasan harus mempertimbangkan penerima
pesan. Penjelasan yang disampaikan tersebut sangat bergantung pada
kesiapan anak yang mendengarkannya. Hal ini berkaitan erat dengan
jenis kelamin, usia, kemampuan, latar belakang, sosial, dan
lingkungan belajar. Oleh karena itu, dalam merencanakan suatu
penjelasan harus selalu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut
diatas.
b. Penyajian suatu penjelasan
Penyajian suatu penjelaan dapat ditingkatkan hasilnya dengan
memperhatikn hal-hal sebagai berikut.
1)Kejelasan
Penjelasan hendaknya diberikan dengan bahasa yang mudah
dimengerti siswa dan menghundari penggunaan ucapan-ucapan dan
istilah-istilah lain yang tidak dapat dimengerti oleh siswa.
2)Penggunaan contoh dan ilustrasi
Dalam memberikan penjelasan sebaiknya menggunakan
contoh-contoh yang ada hubungannya denganj sesuatu yang dapat
ditemui oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.
3)Pemberian tekanan
Dalam memberikan penjelasan, guru haru mengarahkan perhatian
siswa agar terpusat pada masalah pokok dan mengurangi informasi
commit to user
isyarat lisan, seperti “yang terpenting”, “perhatikan baik-baik konsep ini” atau “perhatikan yang ini agak susah”
4)Penggunakan balikan
Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menunjukkan pemahaman, keraguan atau ketidak mengertiannya
ketikan penjelasan itu diberikan. Berdasarkan balikan itu, guru perlu
menyesuaikan dalam penyajiannya, misalnya kecepatannya, member
contoh tambahan atau mengulangi kembali hal-hal yang penting.
Balikan tentang sikap siswa dapat dijaring bersamaan dengan
pertanyaan yang bertujuan menjaring balikan tentang pemahaman
mereka.
3. Prinsip-prinsip keterampilan menjelaskan, yaitu :
a. Penjelasan dapat diberikan pada awal, di tengah, ataupun di akhir jam
pertemuan (pelajaran), tergantung pada keperluannya. Penjelasan itu dapat
juga diselingi dengan tujuan pembelajaran.
b. Penjelasan haru relevan dengan tujuan pembelajaran.
c. Guru dapat memberikan penjelasan apabila ada pertanyaan dari siswa
ataupun yang direncanakan oleh guru sebelumnya.
d. Materi penjelasan haru bermakna bagi siswa
e. Penjelasan harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa.
Jadi kesimpulannya, keterampilan menjelaskan merupakan penyajian informasi
secara lisan untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya,
misalnya antara sebab dan akibat, definisi dan contoh atau dengan sesuatu yang belum
diketahui. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan
urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan
merupakan salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam berinteraksi
dengan siswa didalam kelas.
Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain ( 2002 : 188 )
dalam kaitannya dengan penyajian informasi secara lisan, mengemukakan bahwa “ suara guru dapat bervariasi berintonasi, nada, volume, dan kecepatan.” Sehingga dapat dikatakan bahwa guru dapat mendramatisir suatu peristiwa, menunjukkan hal-hal yang
dinggap penting, berbicara secara pelan dengan seorang anak dan didik, atau berbicara
secara tajam dengan anak didik yang kurang perhatian.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Bertanya merupakan setiap pernyataan yang mengkaji atau menciptakan ilmu
pada diri siswa. Cara untuk mengajukan pertanyaan yang berpengaruh positif bagi
kegiatanbelajar siswa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh sebab itu seorang guru
hendaklah berusaha agar memahami dan menguasai penggunaan keterampilan
bertanya.
a. Tujuan pertanyaan yang diajukan kepada siswa, yaitu :
1) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang
sedang dibicarakan.
2) Memusatkan perhatian siswa pada suatu masalah yang sedang dibahas.
3) Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa dalam
belajar.
4) Mengembangkan cara belajar siswa aktif
5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.
6) Mendorong siswa mengemukakan pendapat dalam diskusi.
7) Menguji dan mengukur hasil diskusi
b. Komponen-komponen keterampilan bertanya, yaitu :
1) Keterampilan bertanya tingkat dasar
a) penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat dengan menggunakan
kata-kata yang mudah dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf
perkembangannya.
b) pemberian acuan. Sebelum memberikan pertanyaan, kadang-kadang guru
perlu memberikan acuan berupa pernyataan yang berisi informasi yang
releven dengan jawaban yang diharapkan dari sisiwa.
c) pemindahan giliran. Adakalanya suatu pertanyaan perlu dijawab oleh
lebih dari seorang siswa, karena jawaban belum benar atau belum
memadai. Untuk itu guru dapat menggunakan tehnik pemindahan giliran.
Mula-mula guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, kemudian
memilih salah seorang siswa untuk menjawab, dengan menunjuk siswa
itu.
d) penyebaran. Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya di dalam
pelajaran, guru perlu menyebarkan giliran untuk menjawab pertanyaan
secara acak, ia hendaknya berusaha agar siswa dapat memberikan giliran
commit to user
e) pemberian waktu berfikir. Setelah mengajukan pertanyaan kepada
seluruh siswa, guru perlu memberikan waktu beberapa detik untuk berfikir
sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya. Sedangkan
menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain ( 2002 : 189 ) mengemukakan bahwa “pemberian waktu dapat diberikan setelah guru mengajukan beberapa pertanyaan, untuk mengubahnya menjadi
pertanyaan yang lebih tinggi tingkatannya setelah keadaan memungkinkan.” Sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian waktu ini bertujuan agar siswa memakai waktu diberikan guru untuk
mengorganisasi jawabannya agar menjadi lengkap.
f) Pem