• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XII ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XII ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR

GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XII ADMINISTRASI

PERKANTORAN SMK BATIK 2 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

ARNES ANANDITA

K7407166

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR

GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XII ADMINISTRASI

PERKANTORAN SMK BATIK 2 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh:

ARNES ANANDITA

K7407166

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd

NIP 19630406 198903 2 001

Pembimbing II

(4)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari

:

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua

: Dra. C. Dyah.SI, M.Pd

……….

Sekretaris

: Tutik Susilowati, S.Sos, M.Si

……….

Anggota I

: Dra. Patni Ningharjanti, M.Pd ……….

Anggota II

: Anton Subarno, S.Pd, M.Pd

……….

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

(5)

commit to user

v

ABSTRAK

Arnes

Anandita.

PENGARUH

CARA

BELAJAR

SISWA

DAN

KETERAMPILAN

MENGAJAR

GURU

TERHADAP

PRESTASI

BELAJAR MATA PELAJARAN KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XII

ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN

PELAJARAN 2010/2011. Skripsi; Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Februari 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui ada tidaknya pengaruh

yang signifikan cara belajar terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran

kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta

tahun pelajaran 2010/2011. (2) mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan

keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran kearsipan

pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun

pelajaran 2010/2011; (3) mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan cara

belajar siswa dengan keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar mata

pelajaran kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2

Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan

metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII

jurusan Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran

2010/2011. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah proporsional random sampling, sebanyak sebanyak 85 siswa atau 60% dari

jumlah populasi. Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode

angket yang didukung metode dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear ganda. Dengan hasil persamaan

garis linier ganda Ŷ =31,345 + 0,651 X

1

+ 0,215 X

2.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh

yang signifikan antara cara belajar terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran

kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta

tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan harga t

hitung

> t

tabel

atau

(6)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

antara keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran

kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta

tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini dapat ditunjukkan dengan harga t

hitung

> t

tabel

atau 2,625 > 1,676 pada taraf signifikansi 5%. (3) Ada pengaruh yang signifikan

antara cara belajar siswa dan keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar

mata pelajaran kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK

Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan F

hitung

>

F

tabel

atau 12,488 > 3,191 pada taraf signifikansi 5%.

Sumbangan relatif cara belajar siswa (X

1

) terhadap prestasi belajar mata

pelajaran kearsipan (Y) sebesar 62,14% dan sumbangan relatif keterampilan

mengajar guru (X

2

) terhadap prestasi belajar mata pelajaran kearsipan (Y) sebesar

37,86%. Untuk sumbangan efektif cara belajar siswa (X

1

) terhadap prestasi belajar

mata pelajaran kearsipan (Y) sebesar 21,27% dan gaya mengajar guru (X

2

)

terhadap prestasi belajar mata pelajaran kearsipan (Y) sebesar 12,96%.

(7)

commit to user

vii

ABSTRACT

Arnes Anandita. THE INFLUENCE OF THE STUDENT LEARNING STYLE

AND THE TEACHER’S TEACHING SKILL TO THE LEARNING

ACHIEVEMENT ON ARCHIVES SUBJECT AT TWELFTH GRADE

STUDENTS OF OFFICE ADMINISTRATION IN BATIK 2 SURAKARTA

VOCATIONAL HIGH SCHOOL IN ACADEMIC YEAR 2010/2011. Thesis,

Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University,

February 2011.

The purpose of this study is to determine: (1) whether there is a significant

influence of learning style toward the student learning achievement on Archiving

subject of twelfth grade of Office Administration in Batik 2 Surakarta Vocational

High School in academic year 2010/2011. (2) there is a significant influence of

teacher's teaching skill toward the academic achievement of Archiving subject of

twelfth grade of Office Administration in Batik 2 Surakarta Vocational High

School in academic year 2010/2011. (3) there is a significant influence of learning

style with teacher' teaching skill toward the academic achievement of Archiving

subject of twelfth grade of Office Administration in Batik 2 Surakarta Vocational

High School in academic year 2010/2011.

This study used quantitative research approach with quantitative descriptive

method. The population is twelfth grade students of Office Administration in Batik

2 Surakarta Vocational High School in academic year 2010/2011. The sampling

technique used in this study is proportional random sampling technique of 85

people or 60% from population. Data collection techniques is to use a questionnaire

method in supporting documentation method.. Analysis data used in this study I

technique of multiple linear regression analysis. With result is a double linear

equation Y = 31.345 + 0.651 X

1

+ 0.215 X

2.

Based on the results of the study, it can be concluded that: (1) There is a

significant influence of learning skill toward the student learning achievement on

Archiving subject of twelfth grade of Office Administration in Batik 2 Surakarta

Vocational High School in academic year 2010/2011. It is shown by t

obs.

> t

table

or

(8)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

teacher's teaching skill toward the academic achievement of Archiving subject of

twelfth grade of Office Administration in Batik 2 Surakarta Vocational High

School in academic year 2010/2011. It is shown by t

obs.

> t

table

or 2.625> 1.676 at

significance level of 5%. (3) There is a significant influence of learning style with

teacher' teaching skill toward the academic achievement of Archiving subject of

twelfth grade of Office Administration in Batik 2 Surakarta Vocational High

School in academic year 2010/2011. It is shown by F

obs.

> F

table

or 12.488> 3.191 at

significance level of 5%.

Relative contribution of learning students (X

1

) to the academic achievement

of Archiving subject (Y) equal to 62.14% and the relative contribution of teacher's

teaching skill (X

2

) to the academic achievement of Archiving subject (Y) equal to

37.86%. For the effective contribution of student learning style (X

1

) to the

academic achievement of Archiving subject (Y) equal to 21.27% and teacher's

teaching style (X

2

) to the academic achievement of Archiving subject (Y) equal to

(9)

commit to user

ix

MOTTO

Seorang guru menggandeng tangan, membuka pikiran, menyentuh hati,

membentuk masa depan. Seorang guru berpengaruh selamanya, tanpa tahu kapan

berakhirnya.

( Henry Adam)

Membaca menjadikan seseorang berisi, berunding menjadikan dia siap dan menulis

menjadikan ia saksama.

(Robert Bridges)

Semua orang berusaha untuk melakukan sesuatu yang besar tanpa menyadari

bahwa hidup ini tersusun dari hal-hal yang kecil.

(Frank. A. Clark)

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila kamu

telah selesai (dari Sesuatu urusan), Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan

yang lain, dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

(10)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Seiring rasa syukur ke hadirat Allah SWT,

akupersembahkan karya ini teruntuk:

Bapak dan Ibu tercinta, sebagai rasa hormat

dan baktiku.

Adik-adikku tersayang, Ardian Sukmana dan

Arlinia Wiliasti yang membanggakan.

Seseorang yang selalu ada dihati dan selalu

menyemangatiku.

(11)

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Pengaruh cara belajar siswa dan gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar

mata pelajaran kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK

Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011

.

Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar

Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan ministrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak mengalami

hambatan, namun atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat

menyelesaikannya. Oleh karena itu merupakan suatu kebahagiaan bagi penulis,

penulis mengucapkan rasa terima kasih atas segala bantuannya kepada :

1.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta beserta segenap jajarannya, yang telah memberikan ijin untuk

melaksanakan penelitian.

2.

Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial yang telah menyetujui permohonan ijin

menyusun skripsi.

3.

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ijin

penyusunan skripsi.

4.

Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah

memberikan pengarahan dan ijin menyusun skripsi.

5.

Dra. Patni Ningharjanti, M.Pd, selaku Pembimbing I yang dengan sabar

senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi, sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

(12)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

7.

Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Ekonomi BKK PAP yang

telah memberi bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi peneliti.

8.

Drs. Yusuf selaku kepala sekolah SMK Batik 2 Surakarta yang telah

memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di SMK Batik 2

Surakarta.

9.

Daryani, S.Pd selaku guru mata pelajaran Kesekretarisan SMK Batik 2

Surakarta yang telah membantu dalam perijinan dan pengumpulan data.

10.

Bapak dan Ibu tercinta, sebagai rasa hormat dan baktiku. Terimakasih selalu

menyebut namaku dalam setiap do’

a, atas kasih sayang, motivasi dan kesabaran

yang diberikan selama ini.

11.

Adik-adikku tersayang, Ardian Sukmana dan Arlinia Wiliasti yang

membanggakan, Terima kasih atas senyum kalian dalam setiap perjumpaan.

12.

Lentera Jiwaku, atas segala dukungan, kesabaran d

an do’anya

yang

memberiku semangat dalam setiap langkah yang kujalani ^^

I’m Sure.. We

Can Do It

.. :D

13.

Sahabatku Ika Ratna, Anggun, Dyah terimakasih atas dukungan dan motivasi

yang tiada henti untukku. Ratna

Sartika…

kakakku yang selalu ada untukku,

mendengar keluh kesahku dan selalu memberi solusi untukku. Kakak-kakakku

Vivin, Kemi, Sari, Rika dan Lilis terimakasih atas bimbingannya. Ady Catur,

terimakasih selalu mendengarkan curhatku (

on the Road Show

, wkwkwk :p ).

Pakdhe Mamat, Om Adin, Jarot dan Ahyar atas kebersamaan dan senyum

kalian selama ini. ^^

14.

Hendrick, Ipunk dan Sister

…. Sahabatku saat aku pertama kali mengenal

kuliah. Terimakasih teman, ^^

(13)

commit to user

xiii

16.

Teman-teman Pengurus Lab. Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah

memberikan motivasi. Terimakasih atas kebersamaannya.

17.

Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-per satu yang telah

membantu penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan maka saran

dan kritik yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan. Peneliti harapkan

skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca umumnya

serta bagi perkembangan ilmu pengatahuan.

Surakarta, Februari 2011

(14)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGAJUAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN ABSTRAK... v

HALAMAN MOTTO ... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang Masalah……….

1

B.

Identifikasi Masalah……… 5

C.

Pembatasan Masalah………...

6

D.

Perumusan Masalah………

6

E.

Tujuan Penelitian………

7

F.

Manfaat Penelitian………..

8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A.

Tinjauan Pustaka………

9

1.

Tinjauan tentang Proses Belajar Mengajar Mengajar .

.10

2.

Tinjauan tentang Cara Bela

jar Siswa………

15

3.

Tinjauan tentang Gaya Mengajar Guru

………

.

17

4.

Tinjauan

tentang Prestasi Belajar Siswa………

.

….

42

B.

Kerangka Berpikir..

………

.

……

.

……

51

(15)

commit to user

xv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 54

A.

Tempat dan Waktu Penelitian………

54

B.

Populasi dan Sampel

………

55

C.

Teknik Pengumpulan Data..

……….

.. 56

D.

Rancangan Penelitian………

...63

E.

Teknik Analisis Data

………

.. 63

BAB IV HASIL PENELITIAN ... . 68

A.

Deskripsi Data

………

68

1.

Variabel

cara belajar siswa……..…..……….

68

2.

Variabel gaya mengajar guru.

……..………

69

3.

Variabel P

restasi Belajar Siswa……….69

B.

Pengujian Prasyaratan Analisis……….

. 69

1.

Uji Normalitas………..

69

2.

Uji Linearitas………

70

3.

Uji Multikolinearitas

………... 70

4.

Uji Autokorelasi

………

... 70

C.

Pengujian Hipotesis………

.

………….

71

1.

Analisis Data………

.

………….

71

2.

Penafsiran Pengujian Hipotesis………

.

………….

72

3.

Kesimpulan Pengujian Hipotesis………

..

………..

73

D.

Pembahasan Hasil Analisis Data………

.

….

74

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... .. 78

A.

Simpulan………

.

………..

78

B.

Implikasi………

.

……..

78

C.

Saran

………

.

………

79

DAFTAR PUSTAKA………

..83

(16)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

[image:16.595.170.429.245.493.2]

Halaman

(17)

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Matriks Spesifikasi Data... 83

Lampiran 2 Surat Pengantar Angket ... 85

Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Angket ... 86

Lampiran 4 Hasil

Try Out

Cara Belajar Siswa ... 91

Lampiran 5 Hasil

Try Out

Gaya Mengajar Guru ... 92

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Cara Belajar Siswa ... 94

Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas Cara Belajar Siswa ... 96

Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Gaya Mengajar Guru ... 98

Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Gaya Mengajar Guru ... 101

Lampiran 10 Tabulasi Data Variabel Cara Belajar Siswa ... 103

Lampiran 11 Tabulasi Data Variabel Gaya Mengajar Guru ... 105

Lampiran 12 Tabulasi Data Variabel Prestasi Belajar Siswa ... 109

Lampiran 13 Deskripsi Data ... 111

Lampiran 14 Hasil Uji Normalitas ... 115

Lampiran 15 Hasil Uji Linearitas X

1

Terhadap Y ... 116

Lampiran 16 Hasil Uji Linearitas X

2

Terhadap Y ... 117

Lampiran 17 Regresi Linear Ganda ... 118

Lampiran 18 Hasil Uji Multikolinearitas ... 118

Lampiran 19 Hasil Uji Autokorelasi ... 118

Lampiran 20 Hasil Uji F ... 119

Lampiran 21 Hasil Uji t ... 119

(18)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Lampiran 29 Jadwal Penyusunan skripsi

………....

...134

Lampiran 30

Surat Ijin Pembimbing……….13

5

Lampiran 31 Surat Ijin Menyusun Skripsi dari PD I FKIP UNS... 136

Lampiran 32 Surat Permohonan Riset dari PD III ... 137

Lampiran 33 Surat Permohonan Riset kepada Dekan FKIP UNS ... 138

Lampiran 34 Surat Ijin Menyusun Skripsi dari Pembimbing ... 139

(19)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan di segala bidang dalam rangka

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembangunan. Berbicara masalah pembangunan

pastilah tidak akan lepas pada sumber daya manusia yang merupakan unsur terpenting

dalam pembangunan. Oleh karena itu pembangunan sumber daya manusia haruslah

diprioritaskan. Salah satu langkah untuk membentuk sumber daya manusia yang

berkualitas adalah dengan pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat

penting untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti,

memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat membangun

diri sendiri dan besama-sama membangun bangsa. Disamping itu pendidikan merupakan

masalah yang penting bagi manusia, karena pendidikan menyangkut kelangsungan hidup

manusia. Manusia muda tidak hanya cukup tumbuh dan berkembang dengan dorongan

insting saja, melainkan perlu bimbingan dan dorongan dari luar dirinya, yakni melalui

pendidikan agar ia menjadi manusia purna. Dengan pendidikan manusia dapat menambah

pengetahuan dan keterampilannya yang dapat berguna untuk membantu pelaksanaan

pembangunan.

Pemerintah telah berusaha keras untuk menyiapkan sumber daya manusia yang

berkualitas dan lebih menigkatkan mutu pendidikan nasional. Langkah kongkrit dari

pemerintah republik indonesia adalah disusunnya undang – undang No. 20 tahun 2003

pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional, ditanyakan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk perkembangann potensi siswa didik agar menjadi peserta

didik yang beriman, bertakwa pada Tuhan, berakhlak mulia, sehat berilmu, kreatif,

mandiri dan menjadi warga yang demokratis dan bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan nasional tersebut diatas dapat dicapai dengan tiga macam

pendidikan yaitu pendidikan formal, informal dan non formal. Pendidikan formal adalah

pendidikan yang terjadi di sekolah, pendidikan informal adalah pendidikan yang terjadi

(20)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

2

masyarakat misalnya LPK dan kursus - kursus. Yang menjadi fokus dalam penelitian ini

adalah pendidikan yang berlangsung disekolah, mengingat bahwa pendidikan formal

merupakan unsur utama dalam pencapaian tujuan Pendidikan Nasional. Sampai saat ini,

sekolah tetap dianggap sebagai lembaga pendidikan utama yang berfungsi sebagai pusat

pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan didukung oleh pendidikan di

keluarga dan masyarakat. Dengan demikian hasil pendidikan yang diperoleh di sekolah

diharapkan dapat membantu siswa dalam mempersiapkan diri dalam menjalani kehidupan

selanjutnya.

Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan

kegiatan yang paling pokok, dari pada prinsipnya berhasil tidaknya siswa dipengaruhi oleh

kegiatan tersebut. Karena masyarakat pada umumnya, siswa dan guru pada khususnya

selalu menginginkan prestasi belajar yang baik, oleh karena itu mereka harus mengetahui

bagaimana prestasi belajar yang baik itu dapat diperoleh, bagaimana prosesnya dan

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tercapainya prestasi belajar yang optimal.

Proses belajar siswa merupakan rangkaian kegiatan yang menyangkut banyak faktor dan

situasi sekitarnya. Oleh karena itu dalam pendidikan disekolah pun wajar bila misalnya

tingkat kecerdasan, cara belajar mengajar, dan minat belajar yang berbeda pada setiap

siswa, sehingga akan mengahasilkan prestasi yang berbeda.

Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar tidak terlepas dari

faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua,

yakni faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor eksternal

yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor dalam diri siswa adalah faktor yang

sangat penting dalam menentukan hasil belajar, karena siswalah yang menjadi subyek

utama sekaligus menjadi sasaran dalam proses belajar yang berlangsung. Faktor internal

yang ikut menentukan keberhasilan belajar siswa salah satunya adalah cara belajar.

Seorang siswa hendaknya menyadari kemampuannya karena ia akan dapat

menentukan apa yang terbaik baginya, terutama cara belajarnya. Cara belajar dari seorang

siswa berpengaruh besar terhadap prestasi belajar yang akan dicapainya. Slameto (2003:4) mengemukakan bahwa “faktor cara belajar yang buruk merupakan penyebab masih cukup banyaknya siswa yang sebenarnya pandai tetapi hanya meraih prestasi yang tidak lebih

(21)

commit to user

faktor penyebab rendahnya hasil belajar sehingga menyebabkan menurunnya mutu

pendidikan misalnya nilai rapor merah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian, maupun naik

kelas dengan nilai yang pas – passan.

Cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan

belajar secara kontinyu untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang dipelajari dalam usaha

meraih prestasi belajar yang tinggi, misalnya bagaimana mereka mempersiapkan belajar,

mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, cara mengahadapi ujian dan

pola belajar mereka. Kemampuan seorang siswa pastilah berbeda satu sama lain, sehingga

setiap siswa akan mempunyai perbedaan dengan siswa yang lainnya baik mengenai cara

belajarnya, prestasi belajarnya dan lain – lain. Dengan mengetahui kemampuan sendiri

maka siswa tersebut dapat menentukan cara belajar yang paling efektif dan efisien untuk

dapat mencapai hasil yang maximal seperti yang diharapkan.

Disamping cara belajar, prestasi belajar seorang siswa juga dipengaruhi oleh

faktor eksternal yaitu faktor dari luar diri siswa, salah satunya adalah keterampilan

mengajar guru. Dalam proses belajar mengajar, kegiatan yang dilakukan oleh siswa

menjadi pusat perhatian guru. Untuk itu agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa

untuk aktif dan kreatif belajar tentu saja diperlukan lingkungan belajar yang kondusif.

Salah satu upaya kearah itu adalah dengan cara memperhatikan beberapa prinsip

penggunaan keterampilan mengajar. Selain disesuaikan dengan cara belajar siswa,

keterampilan mengajar guru juga harus disesuaikan dengan materi pelajaran sehingga

dapat mempermudah siswa untuk menerima dan memahami materi yang diberikan serta

mempertinggi efektifitas belajar. Tercapai tidaknya tujuan proses belajar mengajar banyak

tergantung pada komunikasi antara guru dan siswa, maka seorang guru perlu menggunakan

keterampilan mengajar untuk mempermudah proses komunikasi tersebut. Guru yang

bijaksana akan menyadari perbedaan yang dimiliki oleh siswanya dan menerima sifat dan

corak kepribadian serta watak yang berbeda dengan penuh pengertian. Tentu saja dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar guru harus menggunakan flexibilitas sesuai dengan

situasi dan kondisi sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan maximal.

Prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran kearsipan sendiri bila dilihat dari

nilai yang diperoleh siswa sudah cukup baik, namun hal ini bisa lebih ditingkatkan lagi

(22)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Dengan mengetahui cara belajar siswa maka guru dapat menyesuaikan pada saat

ia mengajar dengan kebutuhan siswa, misalnya dengan menggunakan berbagai

keterampilan mengajar sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru

dengan baik dan mudah. Karena setiap guru mempunyai gaya mengajar sendiri, berbeda satu sama lain, sehingga tidak dapat menilai “baik” atau “tidak baik” sebelum kita mengenal pola mengajarnya terlebih dahulu. Mungkin guru akan mudah mengajar siswa – siswa tertentu dan menemui kesukaran dalam menghadapi siswa – siswa lain.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang prestasi belajar siswa ditinjau dari faktor yang

mempengaruhinya yaitu, cara belajar siswa, dan gaya mengajar guru. Sehingga dari permasalahan tersebut peneliti menetapkan judul sebagai berikut : “PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI

BELAJAR MATA PELAJARAN KESEKRETARISAN PADA SISWA KELAS XI

ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas akan muncul

berbagai masalah. Menurut Iskandar (2008: 163) “identifikasi masalah merupakan kelanjutan dari latar belakang masalah”. Tetapi untuk lebih mendalami tentang masalah tersebut, maka peneliti memilih beberapa saja faktor yang penting, yang berkaitan dengan

variable yang akan diteliti.

Dari berbagai masalah itu dapat diidentifikasikan masalah apa yang perlu

dikemukakan. Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut :

1. Cara belajar siswa yang kurang tepat akan mempengaruhi rendahnya prestasi belajar

yang diraihnya.

2. Kesadaran siswa akan kemampuan yang dimilikinya akan mempengaruhi rendahnya

prestasi belajar yang diraihnya.

3. Adanya perbedaan karakter dan kepribadian pada masing-masing siswa

mengakibatkan masing-masing siswa mempunyai cara belajar yang berbeda-beda

(23)

commit to user

4. Kurangnya pengetahuan guru tentang keterampilan mengajar yang baik akan

mempengaruhi rendahnya prestasi belajar yang diraih siswa.

5. Kurangnya keterampilan guru dalam mengajar akan mempengaruhi rendahnya

prestasi belajar yang diraih siswa.

C. Pembatasan masalah

Pembatasan masalah perlu dilakukan karena adanya keterbatasan yang dimiliki

oleh peneliti, khususnya waktu, tenaga, kemampuan teoritik yang relevan dengan

penelitian, sehingga diharapkan penelitian dapat dilakukan lebih terfokus dan mendalam

(Iskandar, 2008: 165).

Untuk memudahkan dalam pelaksaaan penelitian serta dapat menjawab

permasalahan secara fokus dan mendalam, maka perlu adanya pembatasan masalah.

Adapun masalah yang akan diteliti dalam penelitian dibatasi pada cara belajar siswa, gaya

mengajar guru dan prestasi belajar mata pelajaran kesekretarisan siswa kelas XI

Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta. Untuk menjelaskan istilah-istilah yang

berkaitan dengan permasalahan tersebut perlu ditegaskan sebagai berikut:

1. Cara belajar siswa adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam usaha

belajarnya secara berulang kali dan teratur. Cara belajar setiap siswa berbeda, ada

yang teratur ada yang tidak teratur baik tempat dan waktunya.

2. Keterampilan mengajar guru dalam penelitian ini meliputi sikap, tingkah laku, cara

atau teknik mengajar guru pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar.

3. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang berupa

pengetahuan dan ketrampilan yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf,

maupun kalimat yang diberikan oleh guru dalam bentuk nilai.

D. Perumusan masalah

Iskandar (2008: 166) menyatakan bahwa “ Rumusan masalah merupakan uraian dari masalah yang dimunculkan dalam latar belakang yang dikemukakan”. Rumusan masalah dinyatakan dengan kalimat pertanyaan atau pernyataan yang jelas dan padat.

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah diatas , maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan cara belajar terhadap prestasi belajar siswa

mata pelajaran kearsipan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik

(24)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar

mata pelajaran kesekretarisan pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK

Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan cara belajar siswa dengan gaya mengajar guru

terhadap prestasi belajar mata pelajaran kesekretarisan pada siswa kelas XII

Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011?

E. Tujuan penelitian

Iskandar (2008: 167) menyatakan bahwa ”Tujuan penelitian adalah tujuan untuk menjawab pertanyaan masalah yang diteliti secara spesifik, untuk mencapai tujuan penelitian yang dilakukan”. Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan cara belajar siswa

terhadap prestasi belajar siswa, pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran

SMK Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan gaya mengajar guru

terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK

Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan cara belajar siswa

dengan gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XI

Administrasi Perkantoran siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2

Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat menghasilkan informasi baru yang rinci dan dapat

memberikan manfaat dalam menjawab masalah penelitian. Secara teoritis adalah untuk

pengembangan lebih lanjut. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara

lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan yang berhubungan dengan cara belajar

siswa, keterampilan mengajar guru dan prestasi belajar siswa.

b. Memberi sumbangan pemikiran karena hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

(25)

commit to user

c. Untuk mengembangkan teori-teori dari Ilmu Kependidikan yang berhubungan dengan

masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan sumbangan pemikiran dan pendapat bagi masyarakat pada

umumnya dan bagi para praktisi pendidikan untuk membantu meningkatkan mutu

pendidikan di Indonesia, sekaligus menerapkan ilmu yang telah penulis terima selama

mengikuti perkuliahan di Program Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

b. Sebagai pertimbangan guru untuk memilih keterampilan mengajar yang tepat serta

menyesuaikan karakteristik siswa maupun materi pelajaran agar dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa.

c. Agar siswa mempunyai pedoman dalam belajar yang berlandaskan cara belajar yang

tepat untuk mencapai prestasi belajar yang baik.

d. Sebagai acuan bagi peneliti lain yang sejenis untuk melaksanakan penelitian

selanjutnya.

(26)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A.

Tinjauan Pustaka

Dalam proses belajar mengajar pada mata diklat Kearsipan kelas XII Administrasi

Perkantoran di SMK Batik 2 Surakarta yang paling menonjol adalah kebanyakan siswa

kurang mengenali potensi diri yang dimilikinya, sedangkan seorang siswa hendaknya

menyadari kemampuannya karena ia akan dapat menentukan apa yang terbaik baginya,

terutama cara belajarnya. Cara belajar dari seorang siswa berpengaruh besar terhadap

prestasi belajar yang akan dicapainya. Dalam proses belajar mengajar di SMK Batik 2

Surakarta khususnya pada saat pembelajaran mata diklat kearsipan kelas XII Administrasi

Perkantoran, kegiatan yang dilakukan oleh siswa menjadi pusat perhatian guru. Untuk itu

agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar tentu saja

diperlukan lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya kearah itu adalah dengan

cara memperhatikan beberapa prinsip keterampilan mengajar. Dengan mengetahui cara

belajar siswa maka guru dapat menyesuaikan keterampilan mengajar yang sesuai dengan

kebutuhan siswa sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan

baik dan mudah.

Dari paparan diatas, maka tinjauan pustaka merupakan langkah selanjutnya untuk

melakukan sebuah penelitian ilmiah, teori atau konsep-konsep yang dituliskan, digunakan

sebagai landasan teori dalam sebuah penelitian. Dalam sebuah penelitian, landasan teori

merupakan hal yang penting, karena diperlukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang

akan diteliti yang berhubungan dengan fenomena yang akan dikaji. Menurut Suharsimi Arikunto (2005:58) “Kegiatan mendalami, mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi pengetahuan itulah yang biasa dekenal dengan mengkaji bahan pustaka atau biasa diangkat

dengan istilah kajian pustaka”.

Penyusunan landasan teori tidak akan produktif, apabila tidak bahan yang

digunakan tidak cukup banyak. Karena itu perlu dibaca terlebih dahulu sumber-sumbar

yang berkaitan dengan fenomena-fenomena yang akan dikaji. Dengan memandang

pentingnya landasan teori bagi penelitian, maka penelliti telah melakukan tugas

kepustakaan guna mencari bahan teori yang memuat keterangan tentang abstrak dari

variabel yang sesuai dengan masalah yang sedang peneliti lakukan.

(27)

commit to user

Bila terjadi proses belajar, maka bersama itu pula terjadi proses mengajar, karena

bila ada yang belajar sudah tentu ada yang mengajarnya, dan begitu pula sebaliknya. Agar

memperoleh hasil maximal maka proses belajar mengajar harus di lakukan dengan sadar

dan sengaja serta terorganisasi secara baik.

Di dalam proses belajar mengajar guru sebagai pengajar dan siswa sebagai

subyek belajar di tuntut adanya kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan,

sikap dan tata nilai serta sifat-sifat pribadi, untuk menunjang keefektifan dan keefisienan

proes belajar tersebut. Siswa sebagai subyek belajar mempunyai karakteristik tertentu, baik

fisiologis maupun psikologi. Mengenai fisiologis adalah bagai mana kondisi fisiknya,

panca inderanya, dan sebagainya. Sedangkan yang menyangkut psikologinya adalah

minatnya, tingkat kecerdasannya, motivasinya dan sebagainya. Hal ini semua sangat

mempengaruhi proses belajar mengajar dan juga hasil atau prestasi belajar yang di capai

siswa.

a. Pengertian Belajar

Menurut W. S Winkel (2000: 53), “Belajar adalah suatu aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap”. Dari pendapat tersebut tampak bahwa belajar sesungguhnya dapat dicapai melalui

proses yang bersifat aktif sehingga menghasilkan perubahan.

Syaiful Bahri Djamarah (2002: 13) mengatakan “Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut

kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah

perubahan jiwa yang mempengaruhi seseorang.

Belajar menurut Sardiman A. M (2001: 20) “upaya perubahan tingkah laku,

penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya”. Sedangkan menurut Nana Sudjana (2000: 28) bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah “ Proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada

(28)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh setiap individu secara sadar dan aktif

sehingga menghasilkan suatu perubahan dalam tingkah laku, kognitif (pengetahuan),

afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan/kecakapan) yang dilakukan karena

adanya pengalaman dan latihan dalam waktu yang relatif lama.

b. Ciri Belajar

Beberapa ciri yang membedakan belajar dari kematangan, pertumbuhan atau

insting. Menurut Muhibbin Syah (2006: 116-118) menjelaskan ciri khas perilaku belajar

yaitu:

1. Perubahan Intensional

Karakteristikini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya

perubahan yang dialami atau sekurang-kurangnya ia merasakan adanya

perubahan dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap,

dan pandangan sesuatu, keterampilan dan seterusnya.

2. Perubahan Positif dan Aktif

Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga

bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan, yakni

diperolehnay sesuatu yang baru (seperti pemahaman sesuatu dan keterampilan

baru) yang lebih baik daripada apa ayang telah ada sebelumnya.

Perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses

kematangan, tetapi karena usaha siswa itu sendiri.

3. Perubahan Efektif dan Fungsional

Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna.

Artinya, perubahan terebut membawa pengaruh, makna, dan manfaat tertentu

bagi siswa. Selain itu, perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional dalam

arti bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan

tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan

Dari uraian mengenai ciri belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar ditandai

dengan adanya kesadaran oleh siswa akan adanya perubahan dalam dirinya, yang bersifat

baik dan karena usaha siswa itu sendiri dan memiliki manfaat dan dapat dimanfaatkan.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar.

Dalam usaha menyiapkan situasi belajar yang efisien, perlu diketahui

(29)

commit to user

yang dapat diketahui yang mempengaruhi proses belajar. Muhibbin Syah (2006: 132-139),

mendefinisikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:

1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa)

a. Aspek pisiologis yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya.

b. Aspek psikologis yaitu tingkat kecerdasan/inteligensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motifasi siswa.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)

a. Lingkungan sosial yaitu lingkungan sosial sekolah seperti para guru, staf administrasi dan teman-teman disekolah, lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa.

b. Lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

3. Faktor pendekatan belajar (appoach to learning)

Segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan

efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.

Berdasarkan penjelasan yang diuraikan diatas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa, dapat penulis simpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar (PBM), dapat dilihat dari partisipasi dan keaktifan siswa dalam PBM itu sendiri. Serta lingkungan sosial yang ada, terutama peran dari guru yang mengajarnya.

d. Pengertian Mengajar

Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan sistem lingkungan belajar

yang lebih kondusif. Hal ini berkaitan dengan mengajar. Mengajar pada dasarnya

merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang

mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar mengajar. Beberapa

definisi mengajar adalah sebagai berikut :

Tardif (dalam Adrian, 2004) mendefinisikan, “mengajar adalah

any action

performed by an individual

(

the teacher

)

with the intention of facilitating learning

in another individual

(

the learner

)”, yang berarti mengajar adalah perbuatan yang

dilakukan seseorang (dalam hal ini pendidik) dengan tujuan membantu atau

memudahkan orang lain (dalam hal ini peserta didik) melakukan kegiatan belajar.

(30)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1. Pengertian Kuantitatif. Mengajar diartikan sebagai

the transmission of

knowledge

, yakni penularan pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu

menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa

dengan sebaik-baiknya. Masalah berhasil atau tidaknya siswa bukan

tanggung jawab pengajar.

2. Pengertian institusional. Mengajar berarti

the efficient orchestration of

teaching skills

, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara

efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan

berbagai teknik mengajar terhadap siswa yang memiliki berbagai macam

tipe belajar serta berbeda bakat, kemampuan dan kebutuhannya.

3. Pengertian kualitatif. Mengajar diartikan sebagai

the facilitation of

learning

, yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa

mencari makna dan pemahamannya sendiri.

Sedangkan Oemar Hamalik (2001:44-53) mengemukakan, mengajar dapat

diartikan sebagai :

1. Menyampaikan pengetahuan kepada siswa,

2. Mewariskan kebudayaan kepada generasi muda,

3. Usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar

bagi siswa,

4. Memberikan bimbingan belajar kepada siswa,

5. Kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik,

6. Suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat

sehari-hari.

Burton (dalam Sagala, 2003:61) mengemukakan “mengajar adalah upaya

memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar

terjadi proses belajar”.

Berdasarkan definisi-definisi mengajar dari para pakar di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa mengajar adalah aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam

menyampaikan pengetahuan kepada siswa, sehingga terjadi proses belajar.

Aktivitas kompleks yang dimaksud antara lain adalah :

1. Mengajar merupakan suatu kegiatan atau tindakan guru untuk mengatur kegiatan belajar

siswa.

2. Mengajar adalah suatu proses dengan memanfaatkan lingkungan, baik ada di kelas

maupun yang ada di luar kelas

(31)

commit to user

4. Mengajar itu bertujuan bukan hanya menyangkut perubahan pada diri murid, tetapi

hendaknya juga pada diri guru.

Mengajar bukan semata-mata menyampaikan mata pelajaran agar anak menyerap

bahan pelajaran saja, akan tetapi mereka harus pula memahaminya dan sedapat mungkin

sanggup menggunakannya dalam situasi apapun. selain itu sebagai akibat dari pengajaran

hendaknya siswa terangsang untuk mengadakan penyelidikan dan memperluas

pengetahuannya dengan sendirinya, tanpa paksaan.

Seorang guru harus menguasai bahan pelajaran serta senantiasa memperlihatkan

semakin meluasnya perkembangan zaman. Guru hendaknya mengenal lingkungan, dapat

menyesuaikan berbagai gaya mengajar dengan bahan yang dipelajarinya, dapat

menciptakan berbagai alat peraga dan kreatif memikirkan macam-macam kegiatan untuk

mempertinggi efisiensi belajar.

2. Tinjauan Tentang Cara Belajar

Setiap siswa mempunyai cara belajar sendiri-sendiri sesuai dengan

karakteristiknya sehingga cara belajar bersifat individual, tidak dapat disamakan antara

siswa satu dengan siswa lain.

a. Pengertian cara belajar

Masih cukup banyak siswa yang mempunyai cara belajar kurang baik seperti

belajar dengan waktu yang tidak teratur (tidak memiliki jadwal), belajar sambil menonton

TV atau mendengarkan radio, melakukan belajar dengan berpindah-pindah, sering

terlambat masuk sekolah, dan hanya belajar pada waktu menghadapi ujian saja. Buruknya

cara belajar merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar sehingga

menyebabkan menurunnya mutu pendidikan.

Slameto (2002:14) mengemukakan bahwa “faktor cara belajar yang buruk merupakan penyebab masih cukup banyaknya siswa yang sebenarnya pandai tetapi hanya

meraih prestasi yang tidak lebih baik dari siswa yang sebenarnya kurang pandai tetapi

mampu meraih prestasi yang tinggi karena mempunyai cara belajar yang baik”.

Sehingga dapat dikatakan bahwa cara belajar merupakan suatu cara bagaimana

(32)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

14

mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, cara

mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang

diperoleh. Cara belajar yang baik akan menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara

belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar.

b. Pengembangan cara belajar

Syaiful Bahri Djamarah (2000: 10) mengemukakan cara

untuk mengembangkan cara belajar yang baik adalah :

1. Keteraturan belajar

Pokok pangkal yang pertama adalah keteraturan, terutama bahan pelajaran yang

baru diberikan guru pada hari itu hendaknya langsung dibaca pada hari itu juga

sehingga benar-benar dapat dipahami. Dengan pikiran yang teratur ilmu itu

lebih mudah dipahami.

2. Disiplin

Dengan disiplin yang baik dalam usaha belajar dam menenepati apa yang telah

direncanakan akan menciptakan kemauan dan kemampuan belajar secara

teratur dan merupakan suatu proses kearah pembentukan watak yang baik.

3. Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap sesuatu hal dengan

mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Konsentrasi

dalam belajar berarti memusatkan pikiran terhadap suatu mata pelajaran

tertentu.

4. Pengaturan waktu

Pengaturan waktu ini diperlukan agar siswa yang belajar sesuai dengan rencana

yang telah ditentukan sendiri sebelumnya. Dengan membuat jadwal dalam

belajar dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya serta teratur, maka siswa akan

mendapatkan hasil yang memuaskan.

c. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap cara belajar

Belajar dan cara belajar memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.

Belajar sebagai proses atau aktivitas yang diiyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau

faktor-faktor, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar siswa tersebut. Menurut

Suryabrata ( 2002 : 33 ) adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap cara belajar

adalah :

(33)

commit to user

a. Faktor psikis, yaitu : IQ, kemampuan belajar, motivasi belajar, sikap dan perasaan, minat dan kondisi akibat sosiokultural.

b. Faktor fisiologis dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Keadaan jasmani pada umumnya, hal tersebut melatarbelakangi aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar.

2) Keadaan fungsi-fungi fisiologis tertentu. 1. Faktor dari luar diri siswa meliputi :

a. Faktor pengatur belajar mengajar di sekolah yaitu kurikulum pengajaran, disiplin sekolah, fasilitas belajar, pengelompokan siswa.

b. Faktor-faktor sosial di sekolah yaitu istem sekolah, status sosial siswa, interaksi guru dengan siswa.

c. Faktor situasional yaitu keadaan sosial ekonomi, keadaan waktu dan tempat, lingkungan.

d. Indikator Cara Belajar

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menetapkan indikator yang digunakan

dalam membahas tentang cara belajar siswa adalah:

1) Keteraturan belajar mata pelajaran kesekretarisan.

2) Disiplin yang baik dalam usaha belajar mata pelajaran kesekretarisan.

3) Konsentrasi, yakni pemusatan pikiran terhadap pikiran terhadap mata pelajaran

kesekretarisan.

4) Pengaturan waktu yang tepat.

3. Tinjauan Tentang Keterampilan Mengajar Guru

Keterampilan mengajar bagi seorang guru sangat penting untruk menjadi

seorang guru yang profesional, jadi disamping seorang guru harus menguasai

sumbstansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah

merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dalam proses belajar

mengajar.

(34)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Dari uraian diatas, yang dimaksud keterampilan adalah kemampuan yang

dikuasai oleh sesorang yang menunjukkan kecakapan dalam melaksanakan dan

menyelesaikan suatu kegiatan sehingga hasil yang diharapkan tercapai.

Sardiman A.M (2004:52) berpendapat bahwa “ menurut umum, memang

mengajar diartikan sebagai usaha guru untuk menyampaikan dan menanamkan

pengetahuan kepada siswa atau anak didik. Sedangkan mengajar menurut Burton

(dalam Sagala, 2003:61)

mengemukakan “mengajar adalah upaya memberikan

stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses

belajar”.

Jadi yang dimaksud mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba

menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau

mengembangkan

skill, attitude, ideals

(cita-cita),

appreciations

(penghargaan) dan

knowledge

.

Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan

mengajar guru adalah kemampuan atau kecakapan guru dalam membimbing aktivitas dan

pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri dalam

proses kegiatan belajar mengajar.

Suatu kegiatan terkadang menimbulkan kebosanan termasuk juga dalam kegiatan

belajar mengajar. Siswa akan merasa bosan apabila guru dalam memberikan materi

pelajaran tidak menggunakan gaya mengajar yang baik dan monoton. Untuk menghindari

kebosanan maka perlu diadakan variasi gaya mengajar oleh guru. Tetapi variasi gaya

mengajar oleh guru harus dilakukan dengan hati-hati agar berhasil dengan baik dan

berguna untuk menarik perhatian, minat dan semangat siswa dalam belajar. Uzer Usman

(2010:74) mengemukakan ada 8 (delapan) keterampilan mengajar/membelajarkan yang

sangat berperan dan bertanya.

1. Keterampilan memberi penguatan. 2. Keterampilan mengadakan variasi. 3. Keterampilan menjelaskan.

4. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran. 5. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. 6. Keterampilan mengelola kelas.

(35)

commit to user

Udin Syaifudin Saud (2008 : 55) mengemukakan komponen-komponen dari

variasi gaya mengajar sebagai berikut :

1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran. 2. Keterampilan menjelaskan.

3. Keterampilan bertanya.

4. Keterampilan memberi penguatan.

5. Keterampilan menggunakan media pembelajaran. 6. Keterampilan membimbing kelompok kecil. 7. Keterampilan mengelola kelas.

8. Keterampilan mengadakan variasi.

9. Keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil.

Keterangan dari komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi gaya

mengajar sebagai berikut :

1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Keterampilan membuka pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru

dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi murid agar minat dan

perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Dengan demikian usaha

tersebut akan memberikan efek positif bagi kegiatan pembelajaran. Dengan kata

lain, kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dimaksudkan untuk menciptakan

suasana mental siswa agar terpusat pada hal-hal yang dipelajarinya.

a. Tujuan keterampilan membuka pelajaran, yaitu untuk :

1) membantu siswa mempersiapkan diri agar sejak semula sudah dapat

membayangkan pelajaran yang akan dipelajarinya.

2) Menimbulkan minat dan perhatian siswa pada apa yang akan dipelajari

dalam kegiatan belajar mengajar.

3) Membantu siswa agar mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan.

4) Membantu siswa agar mengetahui hubungan antara

pengalaman-pengalaman yang telah dikuasainya dengan hal-hal baru yang

akan di pelajari atau yang belum dikenalnya.

b. Komponen-komponen dalam keterampilan membuka pelajaran, yaitu :

1) Menarik perhatian siswa, diantara dengan cara :

a) Melakukan variasi dalam mengajar.

b)Menggunakan alat bantu mengajar.

c) Menggunakan variasi dalam pola interaksi.

2) Memotivasi siswa, diantara dengan cara :

(36)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

18

b)Menimbulkan rasa ingin tahu.

c)Mengemukakam ide yang bertentangan.

d)Memperhatikan minat siswa.

3) Memberi acuan, diantaranya dengan cara :

a)Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas.

b)Mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

c)Menyarankan langkah-langkah yang harus ditempuh siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

d)Membuat kaitan, diantaranya dengan cara menghubungkan minat,

pengalaman, dan hal-hal yang dikenal oleh siswa ketika guru

melakukan kegiatan pembelajaran.

Berbeda dari keterampilan membuka pelajaran, keterampilan menutup

pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran.

a. Tujuan keterampilan menutup pelajaran, yaitu untuk :

1) Mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran.

2) Mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam membelajarkan siswa.

3) Membantu siswa agar mengetahui hubungan antara

pengalaman-pengalaman yang telah dikuasainya dengan hal-hal yang baru

saja dipelajarinya.

b. Komponen keterampilan menutup pelajaran , yaitu :

1) Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran atau membuat ringkasan.

2) Mengevaluasi, dengan cara :

a) Mendemonstrasikan keterampilan.

b) Mengaplikasikan ide baru.

c) Mengekspresikan pendapat siswa sendiri.

d) Memberi soal-soal lisan maupun tulisan.

e) Mengadakan pengayaan, tugas mandiri, maupun tugas terstruktur.

Prinsip-prinsip Keterampilan Membuka dan Menutup pelajaran, yaitu :

a. Bermakna

Usaha untuk menarik perhatian siswa atau memotivasi siswa harus

sesuai dengan isi dan tujuan pelajaran. Cerita singkat atau lawakan yang

tidak ada hubungannya dengan pelajaran hendaknya di hindarkan.

(37)

commit to user

Kegiatan ini dilakukan oleh guru dalam memperkenalkan atau

merangkum kembali pelajaran sebagai bagian dari kesatuan yang utuh.

Perwujudan prinsip berurutan dan berkesinambungan ini memerlikan

adanya suatu susunan bahan pelajaran yang tepat, sesuai dengan minat

siswa, ada kaitan logis antara satu bagian dengan lainnya, sehingga dapat

disusun rantai kognisi yang jelas dan tepat.

Jadi tujuan pokok dalam membuka pelajaran adalah untuk menyiapkan

mental siswa agar siap memasuki mata pelajaran yang dibahas. Sedangkan

menutup pelajaran biasanya guru merangkum materi pelajaran atau membuat garis

besar dari mata pelajaran yang diajarkan sehingga siswa memperoleh gambaran

yang jelas tentang isi pelajaran, juga guru mengajukan beberapa pertanyaan

tentang isi materi pelajaran atau memberi tugas rumah kepada siswa.

2. Keterampilan menjelaskan

Keterampilan menjelaskan dalam pelajaran ialah keterampilan menyajikan

informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan

adanya hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya, misalnya antar sebab

dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui.

Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan

yang cocok, merupakan cirri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan

merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kegiatan seorang guru.

Interaksi di dalam kelas cenderung dipenuhi oleh kegiatan pembicaraan, baik oleh

guru sendiri, oleh guru dan siswa, maupun antara siswa dengan siswa.

1. Tujuan keterampilan menjelaskan, yaitu :

a. Membimbing murid memahami materi yang dipelajari

b. Melibatkan murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah

c. Untuk memberikan balikan kepada murid mengenai tingkat

pemahamannyadan untuk mengatai kesalahpahaman mereka.

d. Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran

serta menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.

e. Menolong siswa untuk mendapatkan dan memahami hukum, dalil, dan

prinsip-prinsip umum secara objektif dan bernalar.

2. Komponen-komponen keterampilan menjelaskan, yaitu :

(38)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Penjelasan yang diberikan oleh guru perlu direncanakan dengan baik,

terutama yang berkenaan dengan isi pesan dan penerima pesan.

1) Isi pesan (materi) meliputi :

a) Analisis masalah secara keseluruhan. Dalam hal ini termasuk

mengidentifikasi unsur-unsur apa yang akan dihubungkan dalam

penjelasan tersebut.

b) Penemuan jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur yang

dikaitkan tersebut.

c) Penggunaan hukum atau generalisasi yang sesuai dengan

hubungan yang telah ditentukan.

2) Penerima pesan

Merencanakan suatu penjelasan harus mempertimbangkan penerima

pesan. Penjelasan yang disampaikan tersebut sangat bergantung pada

kesiapan anak yang mendengarkannya. Hal ini berkaitan erat dengan

jenis kelamin, usia, kemampuan, latar belakang, sosial, dan

lingkungan belajar. Oleh karena itu, dalam merencanakan suatu

penjelasan harus selalu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut

diatas.

b. Penyajian suatu penjelasan

Penyajian suatu penjelaan dapat ditingkatkan hasilnya dengan

memperhatikn hal-hal sebagai berikut.

1)Kejelasan

Penjelasan hendaknya diberikan dengan bahasa yang mudah

dimengerti siswa dan menghundari penggunaan ucapan-ucapan dan

istilah-istilah lain yang tidak dapat dimengerti oleh siswa.

2)Penggunaan contoh dan ilustrasi

Dalam memberikan penjelasan sebaiknya menggunakan

contoh-contoh yang ada hubungannya denganj sesuatu yang dapat

ditemui oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.

3)Pemberian tekanan

Dalam memberikan penjelasan, guru haru mengarahkan perhatian

siswa agar terpusat pada masalah pokok dan mengurangi informasi

(39)

commit to user

isyarat lisan, seperti “yang terpenting”, “perhatikan baik-baik konsep ini” atau “perhatikan yang ini agak susah”

4)Penggunakan balikan

Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menunjukkan pemahaman, keraguan atau ketidak mengertiannya

ketikan penjelasan itu diberikan. Berdasarkan balikan itu, guru perlu

menyesuaikan dalam penyajiannya, misalnya kecepatannya, member

contoh tambahan atau mengulangi kembali hal-hal yang penting.

Balikan tentang sikap siswa dapat dijaring bersamaan dengan

pertanyaan yang bertujuan menjaring balikan tentang pemahaman

mereka.

3. Prinsip-prinsip keterampilan menjelaskan, yaitu :

a. Penjelasan dapat diberikan pada awal, di tengah, ataupun di akhir jam

pertemuan (pelajaran), tergantung pada keperluannya. Penjelasan itu dapat

juga diselingi dengan tujuan pembelajaran.

b. Penjelasan haru relevan dengan tujuan pembelajaran.

c. Guru dapat memberikan penjelasan apabila ada pertanyaan dari siswa

ataupun yang direncanakan oleh guru sebelumnya.

d. Materi penjelasan haru bermakna bagi siswa

e. Penjelasan harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa.

Jadi kesimpulannya, keterampilan menjelaskan merupakan penyajian informasi

secara lisan untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya,

misalnya antara sebab dan akibat, definisi dan contoh atau dengan sesuatu yang belum

diketahui. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan

urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan

merupakan salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam berinteraksi

dengan siswa didalam kelas.

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain ( 2002 : 188 )

dalam kaitannya dengan penyajian informasi secara lisan, mengemukakan bahwa “ suara guru dapat bervariasi berintonasi, nada, volume, dan kecepatan.” Sehingga dapat dikatakan bahwa guru dapat mendramatisir suatu peristiwa, menunjukkan hal-hal yang

dinggap penting, berbicara secara pelan dengan seorang anak dan didik, atau berbicara

secara tajam dengan anak didik yang kurang perhatian.

(40)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Bertanya merupakan setiap pernyataan yang mengkaji atau menciptakan ilmu

pada diri siswa. Cara untuk mengajukan pertanyaan yang berpengaruh positif bagi

kegiatanbelajar siswa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh sebab itu seorang guru

hendaklah berusaha agar memahami dan menguasai penggunaan keterampilan

bertanya.

a. Tujuan pertanyaan yang diajukan kepada siswa, yaitu :

1) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang

sedang dibicarakan.

2) Memusatkan perhatian siswa pada suatu masalah yang sedang dibahas.

3) Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa dalam

belajar.

4) Mengembangkan cara belajar siswa aktif

5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.

6) Mendorong siswa mengemukakan pendapat dalam diskusi.

7) Menguji dan mengukur hasil diskusi

b. Komponen-komponen keterampilan bertanya, yaitu :

1) Keterampilan bertanya tingkat dasar

a) penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat dengan menggunakan

kata-kata yang mudah dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf

perkembangannya.

b) pemberian acuan. Sebelum memberikan pertanyaan, kadang-kadang guru

perlu memberikan acuan berupa pernyataan yang berisi informasi yang

releven dengan jawaban yang diharapkan dari sisiwa.

c) pemindahan giliran. Adakalanya suatu pertanyaan perlu dijawab oleh

lebih dari seorang siswa, karena jawaban belum benar atau belum

memadai. Untuk itu guru dapat menggunakan tehnik pemindahan giliran.

Mula-mula guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, kemudian

memilih salah seorang siswa untuk menjawab, dengan menunjuk siswa

itu.

d) penyebaran. Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya di dalam

pelajaran, guru perlu menyebarkan giliran untuk menjawab pertanyaan

secara acak, ia hendaknya berusaha agar siswa dapat memberikan giliran

(41)

commit to user

e) pemberian waktu berfikir. Setelah mengajukan pertanyaan kepada

seluruh siswa, guru perlu memberikan waktu beberapa detik untuk berfikir

sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya. Sedangkan

menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain ( 2002 : 189 ) mengemukakan bahwa “pemberian waktu dapat diberikan setelah guru mengajukan beberapa pertanyaan, untuk mengubahnya menjadi

pertanyaan yang lebih tinggi tingkatannya setelah keadaan memungkinkan.” Sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian waktu ini bertujuan agar siswa memakai waktu diberikan guru untuk

mengorganisasi jawabannya agar menjadi lengkap.

f) Pem

Gambar

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran ..................................................  54
Gambar 1.1 : Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelusuran hasil literatur sebelumnya, destination loyalty bisa tercipta jika wisatawan merasa puas dan terjalin rasa percaya terhadap destinasi wisata, yang bisa

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul: “ ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL DAN

Klarifikasi dihadiri oleh Direktur/Kuasa Direktur dengan membawa seluruh dokumen asli penawaran dan dokumen asli sesuai formulir isian kualifikasi.. Membawa 1

Pengertian PLC, Diagram sirkuit dalam sistem kontrol PLC,dan Teknik. pemrograman

Sanggahan paling lambat disampaikan pada hari Jumat, tanggal 21 Juni 2013 jam 15.00 WIB Sanggahan disampaikan kepada Pokja-2 Pekerjaan Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Pemerintah

Adanya faktor-faktor atau dapat disebut variabel yang terdapat pada masalah di atas akan dianalisis menggunakan analisis faktor untuk menyelidiki faktor-faktor

Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra.. Predikat-objek dalam Bahasa Indonesia: Keselarasan

Pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Riset Kependidikan Sains Mahasiswa Calon Guru