• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Memakai Ganja di Gampong Rameuan Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya

TABEL JADWAL PENELITIAN

4.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Memakai Ganja di Gampong Rameuan Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya

Pada data temuan lapangan yang peneliti peroleh, didapatkan beberapa faktor yang mempengaruhi remaja memakai ganja di Gampong Rameuan yaitu:

Remaja memakai ganja pertama sekali didorong oleh rasa ingin tahu dan ikut ikutan teman, sehingga untuk menunjukkan solidaritas setia kawan mereka ikut memakai ganja. Hal lainnya yaitu karena ketidaktahuan tentang bahaya ganja yang dapat menimbulkan dampak negatif yang bisa berakibat fatal, seperti ketidaktahuan akibatnya terhadap fisik, mental moral, masa depan, keluarga, kehidupan bermasyarakat juga bangsa serta kehidupan di akhirat

Lingkungan merupakan hal kedua yang didapat oleh seorang anak setelah keluarga, remaja akan mudah terpengaruh jika teman, keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya tidak mendukungnya untuk bertindak baik serta kurangnya pengawasan dari orang tua dan keadaan keluarga yang tidak akur atau harmonis mendorong remaja mencari tempat yang menurutnya dapat memaha mi diri dan permasalahannya yang bisa membuat tenang dan lupa akan masalah yang dihadapinya. Hal ini relevan dengan yang dikemukakan oleh salah seorang pakar Hurlock (2004: h.39) mengatakan bahwa perilaku anak bermasalah atau menyimpang ini muncul karena penyesuaian yang harus dilakukan anak terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan yang baru. Berarti semakin besar tuntutan dan perubahan semakin besar pula masalah penyesuaian yang dihadapi anak tersebut.

Iklan ternyata juga mempunyai pengaruh besar dalam menentukan kebiasaan merokok seseorang terutama remaja, sebagian remaja mengkonsumsi merek rokok yang paling sering diiklankan yang mengakibatkan remaja menganggap merokok itu menarik dan ingin mencobanya, jika remaja sudah merokok maka membuka peluang untuk menggunakan ganja juga yang terakhir adalah kepribadian, kepribadian seseorang tergantung pada pemahaman dan keyakinan terhadap agama. Apabila kepribadian seseorang labil dan mudah dipengaruhi orang lain akan mudah terjerumus dan tergoda memakai ganja sehingga mengenyampingkan nilai serta norma yang ada dalam kehidupan bermasyarakat seperti yang terjadi pada beberapa remaja di Gampong Rameuan.

Hal ini relevan dengan pendapat ahli mengenai penyebab remaja menggunakan NAPZA yang ganja juga termasuk di dala mnya.

Faktor sosial yang sering dikatakan berpengaruh pada penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya yaitu tekanan hidup dan etika kebudayaan. Selanjutnya faktor pribadi, faktor ini yang paling menentukan seseorang terjerumus atau tidak kedalam penyalahgunaan NAPZA, yaitu Rasa ingin tahu, mencari hiburan dan kesenangan, ketidaktahuan, kesadaran diri , berontak, pelarian, kompulsi, merusak diri, agar diterima oleh kelompok (Ugan T. Aceng 2008, h. 55).

Berikut beberapa data hasil penelitian mengenai faktor penyebab remaja Gampong Rameuan memakai ganja yang dideskripsikan melalui tabel berikut ini. Tabel 4.2.2 Faktor Penyebab Remaja Rameuan Memakai Ganja

No Faktor Penyebab Jumlah

1 Rasa ingin tahu 3

2 Ikut ikutan teman 4

3 Ketidaktahuan bahaya ganja 4

4 Lingkungan yang tidak positif 3

5 Iklan 2

6 Keyakinan agama yang labil 4

Jumlah 20

Sumber: Hasil Penelitian Rameuan 2013

Oleh karena itu untuk mengatur ketertiban dan kepatuhan terhadap norma kehidupan bermasyarakat diperlukan suatu norma hukum. Hoeber dalam Schoorl (2000: h.80) menyebutkan empat fungsi dasar hukum sebagai sarana kontrol sosial dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu :

1. Untuk menetapkan hubungan-hubungan antar anggota masyarakat, dengan menunjukan jenis-jenis perilaku apa saja yang diperbolehkan dan yang dilarang.

2. Menentukan pembagian kekuasaan dan merinci siapa saja yang mewakili kewenangan untuk melakukan pemaksaan, serta siapa saja

yang harus mentaatinya. Sekalipun memilihkan sanksi-sanksi yang tepat dan efektif;

3. Menyelesaikan sikap sengketa

4. Memelihara kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi kehidupan yang berubah, dengan cara merumuskan kembali hubungan-hubungan antar anggota masyarakat. Apabila fungsi- funsgi ini dijalankan dengan benar dan konsekuen, dapat diharapkan perilaku manusia dan tata kehidupam masyarakat akan sesuai dengan kaidah, norma, nilai dan aturan yang berlaku secara universal.

58 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengaruh Ganja terhadap remaja dalam kehidupan bermasyarakat di Gampong Rameuan Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya, kiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa,

1. Ganja berpengaruh terhadap remaja dalam kehidupan bermasyarakat disebabkan,

a. Remaja yang mengkonsumsi ganja mereka sulit untuk berinteraksi dan komunikasi baik dengan keluarga maupun masyarakat di sekitarnya, hal bisa disebabkan oleh reaksi atau efek dari penggunaan ganja. b. Reaksi yang berlebihan pada kritikan ringan atau permintaan

sederhana dari orang lain

c. Sifat marah remaja yang memakai ganja yang tidak terkontrol

d. Remaja yang memakai ganja mengacuhkan semua peraturan, nilai serta norma yang berlaku dalam keluarga maupun masyarakat tempat tinggalnya.

2. Adapun faktor yang mempengaruhi remaja memakai Ganja adalah:

a. Remaja memakai ganja pertama sekali didorong oleh rasa ingin tahu dan ikut ikutan teman, sehingga untuk menunjukkan solidaritas setia kawan mereka ikut memakai ganja.

b. Ketidaktahuan tentang bahaya ganja yang dapat menimbulkan dampak negatif yang bisa berakibat fatal, seperti ketidaktahuan akibatnya

terhadap fisik, mental moral, masa depan, keluarga, kehidupan bermasyarakat juga bangsa serta kehidupan di akhirat.

c. Lingkungan merupakan hal kedua yang didapat oleh seorang anak setelah keluarga, remaja akan mudah terpengaruh jika teman, keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya tidak mendukungnya untuk bertindak baik.

d. Kurangnya pengawasan dari orang tua dan keadaan keluarga yang tidak akur atau harmonis mendorong remaja memakai ganja

e. Iklan mempunyai pengaruh besar dalam menentukan kebiasaan merokok seseorang terutama remaja jika remaja sudah merokok maka membuka peluang untuk menggunakan ganja.

f. Kepribadian seseorang labil dan mudah dipengaruhi orang lain akan mudah terjerumus dan tergoda memakai ganja sehingga mengenyampingkan nilai serta norma yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.

Fakta tersebut harus mendapat perhatian serius dari berbagai pihak terkait, baik masyarakat maupun aparat berwajib, karena penyalahgunaan narkoba itu selain melanggar hukum juga dapat merusak moral generasi bangsa. Dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba tersebut, tidak cukup hanya dengan menggunakan pendekatan penegakan hukum, tapi juga harus disertai dengan upaya penyuluhan dan sosialisasi mengenal bahaya narkoba kepada masyarakat, terutama kepada remaja.

5.2 Saran

Dalam hal ini diperlukan perhatian banyak pihak dalam upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan ganja. Bagi para remaja, dapat melakukan langkah dini pada diri sendiri yaitu kenali dan hargai diri sendiri, gunakan waktu luang untuk kegiatan positif, pilih teman bergaul yang baik, atasi masalah tanpa ganja atau narkoba, jika ada masalah yang dihadapi konsultasikan kepada orang tua atau orang yang dapat dipercaya dan memperbanyak iman dan taqwa kepada Tuhan, selain itu untuk menghindari pemakaian ganja hindarilah rokok, karena rokok merupakan pintu pertama penyalahgunaan ganja khususnya pada remaja.

61

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi. Revisi V. Rineka Cipta. Jakarta.

Lydia Harlina Martono. 2006. Pencegahan Dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah. Balai Pustaka: Jakarta Moloeng,lexy J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Penerbit

Remaja Rosdakarya.

Parson. Talcott, 1969. Political and social structure, The Free Press. New York Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja.2003. Jakarta :

Badan Narkoba Nasional Republik Indonesia.

Robert M.Z. Lawang. 2005. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sunarto, K. (2004). Pengantar Sosiologi. (edisi revisi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Soerjono Soekanto, 2006. Sosiologi suatu pengantar terjemahan hasil ( Harry M Johson, Sociology a Systematic Introduction. Bombay: Allied Publishers 1967:2)

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta .

Siti Rahayu Haditono, 1999, Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada.

Ugan, T Aceng. 2008. Bahaya NAPZA Bagi Remaja. CV Alfarisi Putra.: Bandung.

Widharto. 2007. Stop Mirasantika. Sunda Kelapa Pustaka: K laten Sumber lainnya:

Undang-Undang Nomor. 5 tahun 1997 Undang-Undang Nomor. 22 tahun 1997

http://www.apakabardunia.com/2012/10/5-senyawa-ganja-yang-ampuh-mengobati.html tanggal diakses 22-11-2012

Http://ilmupsikologi.wordpress.com/2009/12/11/pengertian-remaja/ (diakses pada 12 juli 2012. pukul 20.00).

http://ips- mrwindu.blogspot.com/2009/04/penyimpangan-sosial-dalam masyarakat.html

Dokumen terkait