4.3. Analisis Univariat 1 Faktor Psikologis
4.3.3 Faktor Organisas
Variabel faktor organisasi diukur berdasarkan kebijakan, SPO dan kepemimpinan. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing variabel.
1. Kebijakan
Penilaian petugas pelaksana tentang pandangan terkait tekad yang dimiliki pimpinan rumah sakit untuk tetap konsisten dalam menerapkan K3 menunjukkan bahwa kebijakan K3 didokumentasikan, diterapkan dan dikomunikasikan kepada
semua petugas rumah sakit lebih banyak cukup setuju (46%). Petugas pelaksana menyatakan kebijakan K3 di rumah sakit disusun dengan melibatkan semua petugas lebih banyak cukup setuju (49%). Petugas pelaksana menyatakan rumah sakit harus membuat kebijakan terkait sarana dan prasarana K3 lebih banyak cukup setuju (53%). Petugas pelaksana menyatakan pimpinan rumah sakit telah menyediakan panitia K3 dan petugas yang kompeten dalam struktur organisasi lebih banyak cukup setuju (50%). Petugas pelaksana menyatakan pimpinan rumah sakit meninjau kesesuaian dan kesinambungan kebijakan K3 secara berkala lebih banyak cukup setuju (50%).
Petugas pelaksana menyatakan rumah sakit membuat kebijakan dan peraturan pengelolaan limbah (termasuk sampah) dan B3 lebih banyak cukup setuju (45%). Petugas pelaksana menyatakan rumah sakit membuat kebijakan terkait bencana dan pembentukan tim tanggap darurat lebih banyak cukup setuju (47%). Petugas pelaksana menyatakan rumah sakit membuat kebijakan jaminan keselamatan dan kesehatan kepada setiap petugas lebih banyak cukup setuju (48%). Petugas pelaksana menyatakan rumah sakit membuat kebijakan dan program diklat K3RS lebih banyak cukup setuju (50%). Petugas pelaksana menyatakan kebijakan dan peraturan terkait pendataan dan pelaporan K3 harus disusun lebih banyak cukup setuju (56%).
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Petugas Pelaksana tentang Kebijakan Terhadap Penerapan K3 di RSU. Mitra Medika Medan Tahun 2016
No Kebijakan Setuju
Cukup
Setuju Tidak Setuju
n % n % n %
1. Kebijakan K3 didokumentasikan, diterapkan dan
dikomunikasikan kepada semua petugas rumah sakit.
44 44,0 46 46,0 10 10,0 2. Kebijakan K3 di rumah sakit
disusun dengan melibatkan semua petugas.
28 28,0 49 49,0 23 23,0 3. Rumah sakit harus membuat
kebijakan terkait sarana dan prasarana K3.
33 33,0 53 53,0 14 14,0 4. Pimpinantelah menyediakan
panitia K3 dan petugas yang kompeten dalam struktur organisasi rumah sakit.
29 29,0 50 50,0 21 21,0 5 Pimpinan rumah sakit
meninjau kesesuaian dan kesinambungan kebijakan K3 secara berkala.
24 24,0 50 50,0 26 26,0 6 Rumah sakit membuat
kebijakan dan peraturan terkait pengelolaan limbah (termasuk sampah) dan B3.
31 31,0 45 45,0 24 24,0 7 Rumah sakit membuat
kebijakan tentang bencana dan pembentukan tim tanggap darurat.
33 33,0 47 47,0 20 20,0 8 Rumah sakit harus membuat
kebijakan mengenai jaminan keselamatan dan kesehatan kepada setiap petugas.
33 33,0 48 48,0 19 19,0 9 Rumah sakit harus
membuat kebijakan dan program diklat K3RS.
33 33,0 50 50,0 17 17,0 10 Kebijakan dan peraturan
terkait pendataan dan pelaporan K3 harus disusun.
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa distribusi kategori kebijakan terhadap penerapan K3 di RSU. Mitra Medika Medan lebih banyak menyatakan cukup baik sejumlah 52 orang (52%).
Tabel 4.15 Distribusi Kategori Kebijakan terhadap Penerapan K3 di RSU. Mitra Medika Medan Tahun 2016
No Kategori Kebijakan n % 1. Baik 30 30,0 2. Cukup baik 52 52,0 3. Tidak baik 18 18,0 TOTAL 100 100,0 2. SPO
Penilaian petugas pelaksana tentang pandangan terhadap APD dan pedoman tertulis yang digunakan untuk menerapkan K3 menunjukkan bahwa petugas pelaksana menyatakan SPO mengenai pelayanan kesehatan kerja seperti MCU, pemberian vaksin, pengobatan, dan lain-lain sudah baik lebih banyak menjawab cukup setuju (43%). Petugas pelaksana menyatakan SPO tertulis yang dikeluarkan rumah sakit jelas dan mudah dipahami lebih banyak menjawab cukup setuju (50%). Petugas pelaksana menyatakan rumah sakit melibatkan petugas di setiap instalasi/bagian dalam menyusun SPO kerja lebih banyak menjawab tidak setuju (46%). Petugas pelaksana menyatakan SPO kerja harus disosialisasikan ke seluruh petugas di instalasi/bagian terkaitlebih banyak menjawab tidak setuju (44%). Petugas pelaksana menyatakan SPO kerja tersedia dan mudah dicari di setiap instalasi/bagian rumah sakit lebih banyak tidak setuju (48%).
Petugas pelaksana menyatakan SPO pengelolahan limbah (termasuk sampah) medis dan non medis di rumah sakit telah baik lebih banyak menjawab cukup setuju (46%). Petugas pelaksana menyatakan SPO mengenai pengelolahan B3 di rumah sakit telah baik lebih banyak menjawab tidak setuju (50%). Petugas pelaksana menyatakan SPO pemakaian APD, sarana dan prasarana rumah sakit telah baik lebih banyak menjawab cukup setuju (48%). Petugas pelaksana menyatakan SPO pengumpulan dan pelaporan data K3 telah baik lebih banyak menjawab cukup setuju (34%). Petugas pelaksana menyatakan SPO penggunaan alat pemadam kebakaran dan prosedur menghadapi bencana telah baiklebih banyak menjawab cukup setuju (34%).
Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Petugas Pelaksana tentang SPO terhadap Penerapan K3 di RSU. Mitra Medika Medan Tahun 2016
No SPO Setuju
Cukup
Setuju Tidak Setuju n % n % n % 1. SPO mengenai pelayanan
kesehatan kerja seperti MCU, pemberian vaksin, pengobatan, dan lain-lain sudah baik.
16 16,0 43 43,0 41 41,0 2. SPO tertulis yang
dikeluarkan rumah sakit jelas dan mudah dipahami.
20 20,0 50 50,0 30 30,0 3. Rumah sakit melibatkan
petugas di setiap instalasi/bagian dalam menyusun SPO kerja.
13 13,0 41 41,0 46 46,0 4. SPO kerja harus
disosialisasikan ke seluruh petugas di instalasi/bagian terkait.
23 23,0 33 33,0 44 44,0 5 SPO kerja tersedia dan
mudah dicari di setiap instalasi/bagian rumah sakit.
16 16,0 36 36,0 48 48,0 6 SPO pengelolahan limbah
(termasuk sampah) medis dan non medis di rumah sakit telah baik.
14 14,0 46 46,0 40 40,0 7 SPO mengenai pengelolahan
B3 di rumah sakit telah baik. 10 10,0 40 40,0 50 50,0 8 SPO pemakaian APD,
sarana dan prasarana rumah sakit telah baik.
20 20,0 48 48,0 32 32,0 9 SPO pengumpulan dan
pelaporan data K3 telah baik.
16 16,0 45 45,0 39 39,0 10 SPO penggunaan alat
pemadam kebakaran dan prosedur menghadapi bencana telah baik.
Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa distribusi kategori SPO terhadap penerapan K3 di RSU. Mitra Medika Medan lebih banyak menyatakan tidak baik sejumlah 53 orang (53%).
Tabel 4.17 Distribusi Kategori SPO Terhadap Penerapan K3 di RSU. Mitra Medika Medan Tahun 2016
No Kategori SPO N % 1. Baik 16 16,0 2. Cukup baik 31 31,0 3. Tidak baik 53 53,0 TOTAL 100 100,0 3. Kepemimpinan
Penilaian petugas pelaksana tentang pandangan kepada kepala instalasi/bagian dan pimpinan rumah sakit dalam menjalankan tanggung jawab serta memberikan arahan, bimbingan, pengawasan, pendokumentasian, koordinasi, dan bantuan terhadap penerapan K3 menunjukkan bahwa petugas kesehatan menyatakan kepala instalasi/bagian selalu memberi arahan dan bimbingan terkait pelaksanaan K3 di masing-masing instalasi/bagian lebih banyak menjawab cukup setuju (58%). Petugas pelaksanamenyatakan kepala instalasi/bagian melakukan pengawasan terkait pengelolahan limbah (termasuk sampah) dan atau B3 lebih banyak menjawab cukup setuju (44%).
Petugas pelaksana menyatakan kepala instalasi/bagian mengelola pencatatan dan pelaporan data K3RS lebih banyak menjawab tidak setuju (48%). Petugas pelaksana menyatakan kepala instalasi/bagian memastikan petugas pelaksana memahami prosedur dan alur tanggap darurat lebih banyak menjawab tidak setuju
(45%). Petugas pelaksana menyatakan kepala instalasi/bagian memeriksa peralatan K3RS termasuk APD secara rutin sebelum dan setelah bekerja lebih banyak menjawab tidak setuju (48%). Petugas pelaksana menyatakan kepala instalasi/bagian membangun dan memelihara kesadaran, motivasi dan keterlibatan semua petugas di rumah sakit lebih banyak menjawab tidak setuju (44%).
Petugas pelaksana menyatakan pimpinan rumah sakit menyediakan dana, sarana dan prasarana yang berkaitan dengan K3 lebih banyak menjawab tidak setuju (45%). Petugas pelaksana menyatakan kepala instalasi/bagian memastikan petugas pelaksana memiliki kesehatan yang baik dan memperoleh pelayanan kesehatan bila diperlukan lebih banyak menjawab tidak setuju (40%). Petugas pelaksana menyatakan pimpinan rumah sakit menyediakan petugas yang kompeten melaksanakan program K3 lebih banyak menjawab cukup setuju (49%). Petugas pelaksana menyatakan kepala instalasi/bagian melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan setelah evaluasi K3 lebih banyak menjawab cukup setuju (50%).
Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Petugas Pelaksana tentang Kepemimpinan terhadap Penerapan K3 di RSU. Mitra Medika Medan Tahun 2016
No Kepemimpinan Setuju
Cukup
Setuju Tidak Setuju n % n % n % 1. Kepala instalasi/bagian
selalu memberi arahan dan bimbingan terkait pelaksanaan K3 di masing- masing instalasi/bagian. 14 14,0 58 58,0 28 28,0 2. Kepala instalasi/bagian melakukan pengawasan terkait pengelolahan limbah (termasuk sampah) dan atau B3.
22 22,0 44 44,0 34 34,0 3. Kepala instalasi/bagian
mengelola pencatatan dan pelaporan data K3RS.
17 17,0 35 35,0 48 48,0 4. Kepala instalasi/bagian
memastikan petugas pelaksana memahami prosedur dan alur tanggap darurat.
19 19,0 36 36,0 45 45,0 5 Kepala instalasi/bagian
memeriksa peralatan K3RS termasuk APD secara rutin sebelum dan setelah bekerja.
13 13,0 39 39,0 48 48,0 6 Kepala instalasi/bagian
membangun dan memelihara kesadaran, motivasi dan keterlibatan semua petugas di rumah sakit.
17 17,0 39 39,0 44 44,0 7 Pimpinan rumah sakit
menyediakan dana, sarana dan prasarana yang
berkaitan dengan K3.
13 13,0 42 42,0 45 45,0 8 Kepala instalasi/bagian
memastikan petugas pelaksana memiliki kesehatan yang baik dan memperoleh pelayanan kesehatan bila diperlukan.
27 27,0 33 33,0 40 40,0 9 Pimpinan rumah sakit
menyediakan petugas yang kompeten melaksanakan program K3.
18 18,0 49 49,0 33 33,0 10 Kepala instalasi/bagian
melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan setelah evaluasi K3.
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa distribusi kategori kepemimpinan terhadap penerapan K3 di RSU. Mitra Medika Medan lebih banyak menyatakan tidak baik sejumlah 53 orang (53%).
Tabel 4.19 Distribusi Kategori Kepimpinan terhadap Penerapan K3 di RSU. Mitra Medika Medan Tahun 2016
No Kategori Kepemimpinan n % 1. Baik 16 16,0 2. Cukup baik 31 31,0 3. Tidak baik 53 53,0 TOTAL 100 100,0 4.3.4 Penerapan K3
Penilaian petugas pelaksana tentang upaya-upaya dalam menerapkan program K3 menunjukkan bahwa petugas panitia K3RS selalu mengingatkan untuk memprioritaskan K3 dalam bekerja (61%). Sebagian besar petugas pelaksana (52%) menyatakan bahwa petugas panitia K3RS selalu mensosialisasikan setiap kebijakan maupun regulasi K3. Petugas pelaksana menyatakan bahwa petugas panitia K3RS telah menyampaikan tujuan dan manfaat K3 (72%). Mayoritas petugas pelaksana (62%) menyatakan bahwa petugas panitia K3RS tidak menginformasikan peran mereka dalam keberhasilan program K3. Sebanyak 51% petugas pelaksana menyatakan petugas panitia K3RS tidak melibatkan mereka dalam penyimpanan, resiko pajanan dan cara penanggulangan B3 bila terjadi kontaminasi.
Petugas pelaksana menyatakan bahwa mereka selalu melakukan koordinasi dengan rekan kerja dan pimpinan (63%). Sebagian besar petugas pelaksana (63%) menyatakan bahwa petugas panitia K3RS selalu menghimbau mereka untuk bekerja
sesuai dengan SPO. Petugas pelaksana menyatakan bahwa petugas panitia K3RS selalu memberikan arahan dan komunikasi yang jelas mengenai tindakan yang dilakukan ketika terjadi bencana/kebakaran (61%). Sebesar 62% petugas pelaksana menyatakan rumah sakit memberikan dan memastikan keamanan fasilitas dalam mendukung pelaksanaan program K3. Petugas pelaksana juga menyatakan bahwa petugas panitia K3RS memberi solusi dan bantuan jika mereka menemukan kendala dalam menerapkan K3 (63%).
Petugas pelaksana menyatakan bahwa tanpa pengawasan petugas panitia K3RS, mereka melakukan pekerjaan sesuai tugas (65%). Sebagian besar petugas pelaksana (65%) menyatakan bahwa rumah sakit mempunyai nilai K3 yang menjadi acuan saya dalam bekerja. Petugas pelaksana menyatakan bahwa panitia K3RS tidak memberi sanksi dan penghargaan kepada petugas dalam penerapan K3 (67%). Petugas pelaksana menyatakan bahwa mereka diberi kesempatan dalam menyampaikan saran/kritik untuk perbaikan K3RS (56%). Petugas pelaksana menyatakan rumah sakit mewajibkan mereka untuk mengikuti pelatihan/sosialisasi K3 (52%).
Petugas pelaksana menyatakan bahwa area/tempat saya bekerja sudah melaksanakan program K3RS (60%). Petugas pelaksana menyatakan rumah sakit dan mereka sendiri bertanggung jawab terhadap kesehatan selama bekerja (59%). Sebagian besar petugas pelaksana (51%) menyatakan bahwa petugas panitia K3RS melibatkan mereka dalam pengelolahan limbah (termasuk sampah) di rumah sakit. Petugas pelaksana menyatakan bahwa mereka tidak bekerja sama dengan petugas
panitia K3RS dalam mengumpulkan, mendokumentasikan dan melaporkan data terkait K3 (57%). Petugas pelaksana menyatakan mereka bersama petugas panitia K3RS berpartisipasi dalam program akreditasi rumah sakit terkait K3 (66%).
Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Petugas Pelaksana tentang Penerapan K3 di RSU. Mitra Medika Medan Tahun 2016
No Penerapan K3 Ya Tidak
n % n % 1. Petugas panitia K3RS selalu mengingatkan
saya untuk memprioritaskan K3 dalam bekerja.
61 61,0 39 39,0 2. Petugas panitia K3RS selalu
mensosialisasikan setiap kebijakan maupun regulasi K3 kepada saya.
52 52,0 48 48,0 3. Petugas panitia K3RS telah menyampaikan
tujuan dan manfaat K3 kepada saya. 72 72,0 28 28,0 4. Petugas panitia K3RS menginformasikan
peran saya dalam keberhasilan program K3.
38 38,0 62 62,0 5 Petugas panitia K3RS melibatkan saya
dalam penyimpanan, resiko pajanan dan cara penanggulangan B3 bila terjadi kontaminasi.
49 49,0 51 51,0 6 Dalam menerapkan K3RS, saya selalu
melakukan koordinasi dengan rekan kerja dan pimpinan.
63 63,0 37 37,0 7 Petugas panitia K3RS selalu menghimbau
saya untuk bekerja sesuai dengan SPO. 63 63,0 37 37,0 8 Petugas panitia K3RS memberikan arahan
dan komunikasi yang jelas mengenai tindakan yang dilakukan ketika terjadi bencana/kebakaran.
61 61,0 39 39,0 9 Rumah Sakit memberikan dan memastikan
keamanan fasilitas dalam mendukung pelaksanaan program K3.
62 62,0 38 38,0 10 Petugas panitia K3RS memberi solusi dan
bantuan jika saya menemukan kendala dalam menerapkan K3.
Tabel 4.20 (Lanjutan)
No Penerapan K3 Ya Tidak
n % n % 11 Tanpa pengawasan petugas panitia K3RS,
saya melakukan pekerjaan sesuai tugas yang diberikan.
65 65,0 35 35,0 12 Rumah sakit mempunyai nilai-nilai K3 yang
menjadi acuan saya dalam bekerja. 65 65,0 35 35,0 13 Panitia K3RS memberi sanksi dan
penghargaan ke petugas dalam penerapan K3 33 33,0 67 67,0 14 Saya diberi kesempatan menyampaikan
saran/kritik untuk perbaikan K3RS. 56 56,0 44 44,0 15 Rumah sakit mewajibkan saya untuk
mengikuti pelatihan/sosialisasi K3. 52 52,0 48 48,0 16 Area/tempat saya bekerja sudah
melaksanakan program K3RS. 60 60,0 40 40,0
17 Rumah sakit dan saya sendiri bertanggung
jawab terhadap kesehatan selama bekerja. 59 59,0 41 41,0 18 Petugas panitia K3RS melibatkan saya
dalam pengelolahan limbah (termasuk sampah) di rumah sakit.
49 49,0 51 51,0 19 Saya bekerjasama dengan petugas panitia K3
mengumpulkan, mendokumentasikan dan melaporkan data K3.
43 43,0 57 57,0 20 Saya bersama petugas panitia K3RS
berpartisipasi dalam program akreditasi rumah sakit terkait K3.
66 66,0 34 34,0 Berdasarkan tabel 4.21 diketahui bahwa distribusi kategori penerapan K3 petugas pelaksana di RSU. Mitra Medika Medan lebih banyak menyatakan tidak baik, yakni sejumlah 51 orang (51%).
Tabel 4.21 Distribusi Kategori Penerapan K3 Petugas Pelaksana di RSU. Mitra Medika Medan Tahun 2016
No Kategori Penerapan K3 N %
1. Baik 49 49,0
2. Tidak baik 51 51,0
Adapun deskripsi terkait penerapan K3 petugas pelaksana di RSU. Mitra Medika adalah sebagai berikut:
a. Dari 51 orang responden yang tidak baik penerapannya, 42 orang (82,4%) diantaranya berusia 20-30 tahun; 7 orang (13,7%) diantaranya berusia 31-40 tahun dan 2 orang (3,9%) diantaranya berusia 41-50 tahun.
b. Dari 51 orang responden yang tidak baik penerapannya, 36 orang (70,6%) diantaranya berjenis kelamin perempuan dan 15 orang (29,4%) berjenis kelamin laki-laki.
c. Dari 51 orang responden yang tidak baik penerapannya, 23 orang (45,1%)
diantaranya berlatar pendidikan Diploma III; 17 orang (33,3%) berpendidikan S1 dan 11 orang (21,6%) berpendidikan SMU atau sederajat.
d. Dari 51 orang responden yang tidak baik penerapannya, 17 orang (33,3%) diantaranya berprofesi perawat; 6 orang (11,8%) dokter umum; 4 orang (7,8%) bidan; 4 orang (7,8%) back office; 3 orang (5,9%) petugas gizi; 3 orang (5,9%) petugas CS; 3 orang (5,9%) petugas security; 2 orang (3,9%) petugas
laboratorium; 2 (3,9%) petugas rekam medis; 2 orang (3,9%) petugas front office; 2 orang (3,9%) petugas teknisi; 1 orang (2%) petugas fisioterapi; 1 orang (2%) petugas K3S; 1 orang (2%) supir ambulans.
e. Dari 51 orang responden yang tidak baik penerapannya, 30 orang (58,9%) diantaranya bekerja selama 1-3 tahun; 19 orang (37,3%) bekerja selama 4-6 tahun; 6 orang (11,8%) bekerja < 1 tahun dan 1 orang (2%) lainnya bekerja selama 7-9 tahun.
f. Dari 51 orang responden yang tidak baik penerapannya, 43 (84,3%) diantaranya telah pernah mengikuti pelatihan/sosialisasi dan 8 orang (15,7%) lainnya belum pernah mengikuti pelatihan/sosialisasi.