• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

E. Gerakan melepas cakram

2.8.4 Faktor pelatihan

Maksimalnya hasil lemparan juga dipengaruhi oleh faktor pelatihan yang dilakukan dengan memenuhi prinsip-prinsip pelatihan tentunya. Sehingga pelatihan yang dilakukan dengan tepat akan memberikan dampak yang positif guna perkembangan prestasi secara umum. Kombinasi pelatihan secara sederhana merupakan kombinasi pelatihan yang dilakukan dengan jenis-jenis pelatihan lama yang sudah terbiasa dilakukan.

Kombinasi pelatihan secara menyeluruh yang dilakukan dengan jenis-jenis pelatihan baru dan mengembangkan komponen yang dibutuhkan dengan prinsip pelatihan yang baik dan benar dalam periode waktu yang ditentukan dengan pemberian beban pelatihan secara bertambah dapat memberikan dampak yang signifikan. Pelatihan yang dilakukan harus sesuai dengan program pelatihan yang dibuat.

Untuk membuat program pelatihan yang baik terlebih dahulu harus mengetahui

kemampuan dan kondisi awal subjek penelitian. Diperlukannya tes awal (pre-test)

kepada subjek penelitian, dengan tujuan untuk mengetahui keadaan fisik, keterampilan, kesehatan maupun mental subjek penelitian yang dilatih. Dari hasil tes tersebut akan diketahui kelebihan dan kekurangannya, sehingga dapat menyusun program pelatihan olahraga yang tepat untuk setiap atlet sesuai dengan cabang olahraga yang diinginkan. Karena program pelatihan yang baik itu adalah program pelatihan yang sesuai dengan kemampuan atlet sehingga akan dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada menggunakan program pelatihan tanpa mengetahui kebutuhan dan kemampuan dari subjek penelitian yang akan dilatih. Kombinasi pelatihan yang menggunakan jenis – jenis pelatihan baru bertujuan mengembangkan dan melatih seluruh aspek yang dinilai mempengaruhi maksimalnya hasil lemparan cakram. Dalam kombinasi pelatihan baru ini memfokuskan pada faktor komponen biomotorik (kekuatan, kecepatan, daya ledak),

melibatkan pelatihan teknik dasar dalam gerakan melempar cakram serta diikuti pemberian pelatihan mental untuk melengkapi faktor pelatihan lainnya untuk mencapai prestasi. Sejalan dengan Pekik (2002), dalam dasar kepelatihan, menyatakan prestasi merupakan akumulasi dari kualitas fisik, teknik, taktik dan kematangan mental yang dipersiapkan secara menyeluruh, karena satu aspek akan menentukan aspek lainnya. Maka dari itu pelatihan yang sebaiknya dilakukan adalah pelatihan yang melatih seluruh aspek-aspek yang dirasa berkaitan dengan proses gerak yang dilakukan, dalam hal ini adalah gerakan melempar cakram dalam salah satu cabang olahraga atletik.

Pada tahap ini pelaksanaan lemparan cakram akan lebih baik dengan menerapkan sudut elevasi (sudut lemparan). Dimana sudut elevasi dikatakan sebagai sudut yang terbentuk oleh arah pandang dan arah horizontal. Dengan kekuatan dan kecepatan yang dikeluarkan sama besar untuk melemparkan benda dengan mengabaikan kecepatan

angin, sudut lemparan dengan besaran 450 menjadi sudut yang terbaik untuk melakukan

lemparan karena akan menghasilkan lemparan paling jauh. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan rumus di bawah ini:

Rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan (Marthen, 2007).

X max = Vo2 Sin g (2α)

Keterangan :

Xmax : Jarak terjauh

Vo2 : Kecepatan awal

Sin α : Besaran sudut lemparan

g : Gaya gravitasi bumi (m/s2)

Namun pada penelitian ini gerakan melempar cakram yang dilakukan di alam

terbuka atau suasana outdoor membuat pengaruh dari kecepatan hembusan angin tidak

bisa diabaikan. Sehingga dalam penelitian ini sudut lemparan yang digunakan adalah

lemparan tersebut dianjurkan untuk memperoleh lemparan maksimal karena sudah berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya sehingga dianjurkan untuk menggunakan besaran sudut lemparan tersebut.

Keberhasilan dalam olahraga, ditentukan oleh banyak faktor, salah satu faktor diantaranya sering diabaikan namun menentukan. Pengetahuan tentang biomekanika menjadi sangat penting untuk memahami bagaimana sumbangan biomekanika mempermudah dan mengefisiensikan semua bentuk gerak tubuh manusia dalam berolahraga, dalam waktu yang bersamaan dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk meningkatkan keterampilan (Redhana, 2008).

Dalam pelatihan teknik khususnya dalam kegiatan berolahraga tidak akan terlepas dari aktivitas fisik. Dimana gerakan adalah bagian dari aktivitas fisik sebagai salah satu bentuk aksi yang dihasilkan oleh pengerahan tenaga internal dan tenaga eksternal. Gerakan juga dapat diartikan sebagai suatu perubahan posisi, gerakan tubuh manusia dalam mengubah posisi, memperlambat, atau mulai menggerakkan benda lainnya. Misalnya seperti melempar bola, lembing, dan cakram yang sesuai dengan olahraga yang diteliti.

Ada hukum, konsep dan prinsip-prinsip dasar mekanika yang mempengaruhi penampilan seluruh gerakan benda atau tubuh manusia. Kalau tubuh manusia dalam kondisi optimal dan digerakkan sesuai dengan prinsip-prinsip tenaga dan gerakan, pengeluaran energi akan menjadi sebanding dengan gerak yang dilakukan. Tetapi apabila seseorang membiarkan dan tidak menyesuaikan dengan hukum tenaga dan gerak, maka gerakan yang dilakukan akan menggunakan tenaga yang berlebihan. Dengan memahami hukum dan prinsip mekanika, seseorang dapat menyederhanakan struktur gerak dan mengefisiensikan tenaga internal (tenaga otot) dan memaksimalkan

tenaga eksternal (misalnya angin, gravitasi) yang berpengaruh pada kualitas performa (Redhana, 2008).

Berkaitan dengan aktivitas penelitian yang diteliti adalah aktivitas fisik saat melakukan gerakan melempar cakram. Pada saat gerakan melempar cakram dipengaruhi oleh tiga hukum gerakan yang dikenal dengan Hukum Newton. Ketiga hukum tersebut adalah: 1). Hukum Inersia (Kekekalan), 2). Hukum Akselerasi (Percepatan), dan 3). Hukum Aksi-Reaksi.

Hukum Inersia (Kekekalan), dimana cakram akan tetap diam jika tidak diberikan gaya dari luar. Dalam lempar cakram, sifat kekekalan sebuah benda terdapat pada cakram itu sendiri. Pada saat cakram dilempar, cakram akan terus bergerak secara beraturan setelah itu akan jatuh dan berhenti pada titik dimana cakram itu akan berhenti dipengaruhi oleh tenaga yang dikeluarkan, gaya gravitasi bumi, kecepatan angin. Dibuktikan bahwa setiap benda yang tidak bergerak, akan tetap diam, terkecuali ada gaya dari luar yang menggerakkannya sehingga sesuai dengan Hukum Inersia (Kekekalan).

Hukum Akselerasi (Percepatan), saat melakukan lemparan, cakram akan lebih jauh dan cepat jika diberikan lemparan yang kuat begitu sebaliknya. Sehingga semakin cepat dan kuat tangan melakukan lemparan, maka sifat inersia/ kekekalan dari cakram akan dapat dipertahankan lebih lama dan jarak lemparan cakram akan lebih jauh.

Hukum Aksi-Reaksi. Dimana saat tungkai ditekuk, tanah akan memberikan reaksi sebaliknya terhadap tungkai. Sebagaiman diketahui, sebuah reaksi akan timbul jika ada sebuah aksi. Dalam lempar cakram, reaksi yang ada yaitu pada saat tungkai belakang yang ditekuk, diluruskan sehingga terjadi gaya dorong yang menyababkan tubuh

kepada tungkai untuk dapat melakukan lemparan, reaksi terjadi saat posisi kaki dari keadaan di tekuk menjadi lurus.

Dokumen terkait