BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Partisipasi Masyarakat
Tokoh Masyarakat, Pengurus BKL, Masyarakat
Tabel 8. Teknik Pengumpulan Data Metode Observasi
No Aspek Sumber Data
1. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia? a. Bentuk partisipasi masyarakat dalam
pelayanan bidang sosial
b. Pelaksanaan pelayanan sosial bagi lansia c. Manfaat partisipasi masyarakat bagi
lansia
Kegiatan pelayanan yang ditujukan bagi lansia di bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan spiritual 2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Partisipasi Masyarakat
Kegiatan pelayanan yang ditujukan bagi lansia di bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan spiritual
52
Tabel 9. Teknik Pengumpulan Data Metode Dokumentasi
No Aspek Sumber Data
1. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia?
a. Bentuk partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan sosial bagi lansia
b. Pelaksanaan pelayanan sosial bagi lansia
c. Manfaat partisipasi masyarakat bagi lansia a. Arsip Tertulis: 1) Arsip data KK Dusun Bulak 2) Struktur kepengurusan Dusun Bulak 3) Arsip data BKL Tunas Mekar 4) Arsip data Posyandu Lansia b. Foto: 1) Lingkungan Dusun Bulak 2) Pelaksanaan program kegiatan lansia 2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Partisipasi Masyarakat
Arsip data BKL Tunas Mekar
E. Instrumen Penelitian
Peneliti kualitatif sebagai human instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2012: 306). Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen peneliti sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused
53
and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan (Sugiyono, 2012: 307).
Berdasarkan pendapat di atas maka instrumen dalam penelitian ini merupakan pedoman sederhana berupa pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dimana pedoman-pedoman tersebut akan digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dilaporkan apa adanya kemudian diinterpretasikan secara kualitatif untuk diambil kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh (Sugiyono, 2012: 333).
Berikut adalah teknik analisis data yang digunakan, meliputi: 1. Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian hasil data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data berikutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2012: 338).
Reduksi data didalam penelitian ini dimaksudkan dengan merangkum data, memilih hal-hal pokok, disusun secara sistematik sehingga memberikan
54
gambaran secara jelas terkait dengan hasil pengamatan. Kemudian peneliti membuat ringkasan terhadap data yang telah diperoleh dan dikumpulkan agar peneliti mudah dalam mengendalikan data sesuai dengan kebutuhan penelitian. 2. Display data
Setelah data direduksi maka tahap selanjutnya yaitu men-display-kan data atau menyajikan data. Data yang diperoleh di lapangan berupa uraian deskriptif kemudian disajikan secara sederhana untuk memudahkan peneliti memahami hasil penelitian yang telah diperoleh. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya (Sugiyono, 2012: 341).
Penyajian data dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk memudahkan peneliti memahami hasil penelitian yang telah didapatkan. Sehingga peneliti dapat mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
3. Penarikan kesimpulan
Tahap ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Habermas adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya (Sugiyono, 2012: 345).
Pada tahap ketiga ini merupakan tahapan dimana peneliti harus memaknai data yang terkumpul kemudian dibuat dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada masalah yang diteliti. Data tersebut
55
dibandingkan dan dihubungkan dengan yang lainnya, sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari setiap permasalahan yang ada.
Dari hasil studi tersebut dilakukan pembahasan dari analisis serta evaluasi sesuai dengan kriteria yang ada. Kemudian dilakukan penarikan kesimpulan dan dianalisis. Berangkat dari analisis ini kemudian diajukan beberapa rekomendasi yang dipandang penting dan bermanfaat.
G. Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability (obyektivitas). Lexy J. Moleong (dalam Andi Prastowo, 2012: 269-271) menjelaskan bahwa triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara memeriksa data yang didapat dari beberapa sumber. Data dari beberapa sumber tersebut dideskripsikan dan dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari beberapa sumber data itu. Sementara itu, data yang telah kita analisis sehingga menghasilkan suatu kesimpulan, selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan sumber-sumber data tersebut. Sedangkan, triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibiltas data yang
56
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Dengan demikian tujuan akhir dari triangulasi adalah dapat membandingkan informasi tentang hal yang sama, yang diperoleh dari beberapa pihak agar ada jaminan kepercayaan data dan menghindari subjektivitas dari peneliti, serta melakukan cross check data dengan sumber yang berbeda-beda tersebut.
57 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Bulak merupakan dusun yang terletak di Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berikut merupakan batas wilayah Dusun Bulak:
a. Sebelah timur : Dusun Wonobroto b. Sebelah barat : Dusun Taruban Kulon
c. Sebelah utara : Dusun Giling, Dusun Karang, Dusun Kalisono d. Sebelah selatan : Dusun Paten, Dusun Krebet
Sumber: Arsip Desa Tuksono
Gambar 3. Peta Desa Tuksono
Secara administratif, Dusun Bulak terdiri dari empat RT yaitu RT 21, RT 22, RT 23, RT 24. Di Dusun Bulak terdiri dari dua RW, yakni RW 11 yang membawahi RT 21 dan RT 22, serta RW 12 yang membawahi RT 23 dan RT 24. Berikut ini data jumlah kepala keluarga di tiap RT:
58 a. RT 21 terdiri dari 49 KK dan 175 jiwa. b. RT 22 terdiri dari 50 KK dan 161 jiwa. c. RT 23 terdiri dari 52 KK dan 160 jiwa. d. RT 24 terdiri dari 32 KK dan 102 jiwa.
Dusun Bulak termasuk dusun yang strategis di Desa Tuksono, karena dilalui jalan akses utama dari Kecamatan Sentolo menuju kecamatan-kecamatan lain yang ada di wilayah selatan Kabupaten Kulon Progo. Selain itu Dusun Bulak merupakan kawasan pengembangan industri di Kabupaten Kulon Progo, namun keberadaan lahan terbuka dan persawahan masih cukup luas. Sehingga, tidak heran jika mayoritas masyarakat merupakan petani dan karyawan swasta. 1. Keadaan Masyarakat
Untuk mengetahui kondisi atau keadaan masyarakat Dusun Bulak secara terperinci memerlukan pengamatan langsung dan teliti. Dalam pembahasan ini bermaksud memberikan gambaran kondisi sosial masyarakat Dusun Bulak, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo dari berbagai aspek kehidupan, dengan harapan dapat menjadikan gambaran yang sesuai dengan kondisi sebenarnya atau paling tidak mendekati keadaan yang sesungguhnya sesuai dengan data yang diperoleh peneliti di lapangan. Dalam hal ini akan dibahas antara lain sebagai berikut:
a. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk di Dusun Bulak, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo adalah 598 jiwa, dengan perincian laki-laki 316 jiwa
59
dan perempuan 208 jiwa. Berikut rincian jumlah penduduk di Dusun Bulak, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo:
Tabel 10. Jumlah Penduduk Dusun Bulak
No. Usia Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0 – 14 Tahun 59 57 116
2 15 – 59 Tahun 220 184 404
3 60 Tahun ke atas 37 41 78
TOTAL 316 282 598
Sumber: Arsip Data Kepala Dusun Bulak
Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah lansia mencapai 13,04% dari jumlah seluruh masyarakat Dusun Bulak, yakni 78 jiwa, dengan perincian laki-laki 37 jiwa dan perempuan 41 jiwa.
b. Keadaan Ekonomi
Mengingat letak geografis Dusun Bulak yang kurang strategis karena jauh dari pusat keramaian kota, namun di sisi lain Dusun Bulak juga menjadi salah satu daerah pusat perkembangan industri di Kabupaten Kulon Progo yang masih memiliki lahan pesawahan yang cukup luas. Namun kondisi tersebut hanya sedikit berpengaruh pada tingkat status ekonomi masyarakat Dusun Bulak, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo ini.
Apabila dilihat dari tingkat perekonomian di Dusun Bulak, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo bisa dikatakan tingkatnya bervariasi, hal ini dapat dilihat dari mata pencaharian sehari-hari. Untuk mengetahui hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
60
Tabel 11. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
No. Pekerjaan Jumlah
1 Petani 235 2 Karyawan Swasta 49 3 Buruh 14 4 Peternak 5 5 Pedagang 13 6 Perangkat Desa 1 7 Guru 2
8 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4
9 Wiraswasta 17
10 TNI/POLRI 1
11 Sopir 2
12 Tukang Kayu 1
13 Tukang Batu 1
14 Tukang Pandai Besi 2
Total 347
Sumber: Arsip Data Kepala Dusun Bulak
Dilihat dari tabel di atas maka keadaan tingkat status ekonomi masyarakat Dusun Bulak, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo sebagian besar adalah berprofesi sebagai petani. Hal ini tidak lain karena masih tersedianya tanah yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai sawah maupun ladang bagi masyarakat. Di samping bekerja sebagai petani, sebagian masyarakat juga bekerja menjadi buruh membuat kerajinan tas agel, khususnya bagi para Ibu-ibu. Keberadaan industri di kawasan Dusun Bulak, menjadikan sebagian masyarakat bekerja sebagai karyawan swasta atau pabrik.
c. Keadaan Sosial Keagamaan
Agama merupakan suatu aspek yang tidak mungkin bisa dipisahkan oleh manusia dalam kehidupannya. Karena manusia tidak dapat meninggalkan dua kehidupan yang sangat manusia butuhkan yaitu jasmani dan rohani. Sehingga
61
manusia itu sendiri di dalam menjalankan setiap kehidupannya mempunyai maksud untuk memenuhi kepuasan jasmani dan rohani.
Penduduk Dusun Bulak, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo dari data arsip Kepala Dusun Bulak diperoleh gambaran pemeluk agama. Data ini bisa dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 12. Keadaan Penduduk Menurut Agama
No Agama Jumlah 1 Islam 598 2 Kristen - 3 Katolik - 4 Hindu - 5 Budha - 6 Konghucu - Total 598
Sumber: Arsip Data Kepala Dusun Bulak
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh masyarakat Dusun Bulak adalah pemeluk agama Islam. Keadaan tersebut tentunya sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Dusun Bulak yang berwujud berbagai kehidupan sosial agama, terutama dalam hal tempat beribadah. Di Dusun Bulak terdapat tiga masjid, yakni masjid yang bertempat di RT 21, RT 22, dan RT 23. Selain tempat ibadah, masyarakat juga telah mengadakan berbagai macam kegiatan keagamaan, mulai dari anak-anak, pemuda pemudi, hingga orang tua. Kegiatan tersebut dilaksanakan di masjid-masjid, maupun di rumah-rumah warga.
Pada dasarnya kesadaran agama masyarakat cukup tinggi sehingga terbentuklah berbagai macam kegiatan keagamaan yang dilaksanakan secara rutin dan bergiliran. Secara rinci kegiatan-kegiatan tersebut adalah:
62
1) Taman Pendidikan Al-Qur‟an anak-anak yang dilaksanakan di Masjid Al Abidin setiap hari Minggu.
2) Pengajian atau mujahadah Bapak-Bapak setiap malam Jumat Kliwon. 3) Rabbana atau dhiba‟an setiap malam Sabtu dua minggu sekali.
4) Shalawatan malam Rabu dua minggu sekali.
5) Simak Qur‟an setiap malam Minggu di Masjid Al Abidin.
Selain kegiatan-kegiatan keagamaan di atas, dalam pertemuan RT yang rutin diadakan sebulan sekali juga terdapat acara tahlilan sebagai kegiatan pembukanya. Masyarakat Dusun Bulak masih memegang teguh adat istiadat yang telah ada semenjak nenek moyang terdahulu, seperti kegiatan ngapati (empat bulan kehamilan), mitoni (tujuh bulan kehamilan), selamatan kelahiran bayi, dan doa bersama untuk orang meninggal.
Di samping keadaan keagamaan tersebut, keadaan sosial masyarakat Dusun Bulak masih mempertahankan pola hidup orang desa (tradisional). Kepedulian terhadap tetangganya yang sedang mengalami kesusahan atau mempunyai pekerjaan yang membutuhkan tenaga atau materi yang cukup banyak merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Dusun Bulak. Meskipun tanpa adanya suatu imbalan yang sesuai dengan tenaga atau materi yang dikeluarkan, namun penuh rasa kesetiakawanan sosial dan solidaritas untuk membantu tetangganya tersebut.
Bentuk kerjasama yang harmonis ini ditunjukkan pada kegiatan kerja bakti. Dimana dalam kegiatan tersebut setiap kepala keluarga atau diwakili oleh
63
anaknya bergabung guna membenahi, atau membersihkan lingkungan tempat tinggal penduduk atau yang sering dikatakan dengan gotong royong.
d. Keadaan Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang dipandang memiliki peranan penting dalam membentuk generasi masa depan. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggungjawab, serta mampu mengantisipasi perubahan-perubahan yang ada di masa mendatang dan dengan upaya pendidikan ini senantiasa membimbing perkembangan hidup serta kehidupan individu selaku umat manusia. Mengingat hal tersebut, keadaan pendidikan yang ada di Dusun Bulak sebagian besar mengenyam pendidikan formal meskipun hanya mengenyam pendidikan hingga tamatan SD saja. Bahkan, ada sejumlah masyarakat yang sama sekali tidak mengenyam pendidikan formal selama hidupnya. Walaupun demikian mereka telah mengenal tulisan dan mampu membaca.
Secara umum, jumlah penduduk di Dusun Bulak berdasarkan latar belakang pendidikan menggambarkan bagaimana masyarakat dapat berkontribusi dalam memberikan pelayanan sosial bagi lanjut usia di keluarganya maupun yang ada di lingkungan tempat tinggalnya sesuai dengan kemampuan atau tingkat akademisnya. Untuk mengetahui keadaan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ini bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
64
Tabel 13. Tingkat Pendidikan Masyarakat Dusun Bulak
No. Tingkatan Pendidikan Jumlah
1 Tamatan SD 136
2 Tamatan SLTP/sederajat 112
3 Tamatan SLTA/sederajat 109
4 Tamat Diploma I 1
5 Tamat Diploma III 1
6 Tamat Strata I 3
7 Tidak Sekolah 138
8 Belum Sekolah 98
Total 598
Sumber: Arsip Data Kepala Dusun Bulak
Dari data di atas tentunya, dapat dideskripsikan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan dan cara berfikir yang berbeda sesuai dengan latar belakang pendidikan yang diperolehnya. Hal ini tentunya akan mempengaruhi seseorang dalam proses memberikan pelayanan sosial bagi lansia yang ada di keluarganya maupun yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Meskipun demikian, untuk menambah wawasan dan pengetahuannya, masyarakat sering mengikuti dan menghadiri kegiatan seputar kependudukan dan lansia, misalnya, penyuluhan yang dilaksanakan mengenai Program Kependudukan dan KB, pembinaan fisik, pembinaan psikologis, dan pembinaan mental spiritual. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi lansia pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
e. Struktur Kepengurusan Dusun Bulak
Dusun Bulak memiliki struktur kepengurusan dusun yang jelas, berikut ini adalah struktur kepengurusan tersebut:
65
Tabel 14. Struktur Kepengurusan Dusun Bulak
No Jabatan Nama Alamat
1 Kepala Dusun Suyanto Bulak, RT 24 RW 12
2 Ketua RW 11 Munardi Bulak, RT 21 RW 11
3 Ketua RW 12 Sukamto Bulak, RT 24 RW 12
4 Ketua RT 21 Paingun Bulak, RT 21 RW 11
5 Ketua RT 22 Markun Bulak, RT 22 RW 11
6 Ketua RT 23 Maryoto Bulak, RT 23 RW 12
7 Ketua RT 24 Ragil Bulak, RT 24 RW 12
8 Sie. KP Pemuda Tyo Hermawan Bulak, RT 21 RW 11
9 Sie. PKK Catur MD Bulak, RT 24 RW 11
10 Sie. Kerohanian Amat Bulak, RT 21 RW 11 11 Sie. Linmas Wiromularno Bulak, RT 22 RW 11
12 Sie. LPMD Sujiyono Bulak, RT 24 RW 12
13 Sie. FKPM Tukirin
14 Sie. Kelompok Tani Sujiyono Bulak, RT 24 RW 12 15 Sie. Pendidikan Sri Sukamti Bulak, RT 23 RW 12 16 Sie. ROIS Mardiwiyono Bulak, RT 21 RW 11 Sumber Data: Struktur Kepengurusan Kepala Dusun Bulak
f. Kegiatan-kegiatan Dusun Bulak
1) Kegiatan Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) Tunas Mekar
Kelompok BKL Tunas Mekar merupakan wadah paguyuban lansia sekaligus keluarga lansia yang dibentuk sebagai upaya peningkatan kesejahteraan lansia di Dusun Bulak sejak 23 Maret 2011. Dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan Rutin
(1) Pertemuan Penyuluhan Rutin
Pertemuan Rutin BKL Tunas Mekar dilaksanakan satu kali tiap bulan yakni pada hari Selasa Kliwon. Selain pembahasan/diskusi materi penyuluhan, diadakan pula arisan dan simpan pinjam yang bertujuan untuk
66
mengikat semua anggota BKL agar memiliki tanggung jawab dan aktif dalam kegiatan pertemuan penyuluhan.
(2) Posyandu Lansia
Kegiatan Posyandu Lansia dilaksanakan satu kali dalam tiap bulan yakni pada hari Kamis Pon yang bekerjasama dengan Puskesmas Sentolo I. Kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk memantau kesehatan lansia, memantau berat badan dan tekanan darah lansia, pemberian obat bagi lansia yang sakit, dan sebagai ajang silaturrahmi bagi lansia yang mengikuti kegiatan tersebut.
(3) Senam
Kegiatan senam dilaksanakan seminggu sekali pada hari Selasa. Kegiatan ini diikuti oleh lansia dan anggota BKL yang bertujuan untuk menjaga kesehatan fisik lansia dan anggota BKL, melatih lansia untuk membiasakan diri hidup sehat, membiasakan diri berolah raga, dan merupakan salah satu ajang refreshing yang murah bagi lansia.
b) Kegiatan Pengembangan/Inovasi (1) Kegiatan Kesenian Karawitan
Kegiatan latihan Karawitan dilaksanakan satu kali tiap minggu pada hari Minggu yang diikuti oleh lansia dan anggota BKL yang memiliki keahlian dalam memainkan alat musik gamelan. Kesenian Karawitan ini ditampilkan dalam acara penyambutan tamu besar di Dusun Bulak maupun saat pentas perayaan HUT RI tiap tahunnya.
67 (2) Kegiatan Kerohanian
Kegiatan kerohanian berupa pengajian dan rabbana. Pengajian dilaksanakan pada malam hari setiap hari Kamis. Sedangkan rabbana dilaksanakan dua minggu sekali pada hari Jumat malam. Di samping pengajian rutin, pengajian juga dilaksanakan pada perayaan hari-hari besar Islam.
c) Kegiatan Ekonomi Produktif
Kelompok BKL Tunas Mekar melaksanakan kegiatan ekonomi produktif berupa pembuatan tas agel dari pucuk Pohon Gebang. Lansia dapat turut serta dalam kegiatan ini dalam hal menyambung serat agel (nepung) dan mengupas serat agel (mepes) untuk selanjutnya dianyam oleh anggota BKL hingga menjadi tas. Selanjutnya tas hasil kegiatan ini dipasarkan melalui pengepul yang ada di Dusun Bulak.
Sumber: Dokumentasi Peneliti
68 d) Kegiatan Konseling
Konseling dilakukan oleh kader kepada lansia maupun keluarga yang memiliki lansia dengan cara bertemu secara personal dengan Pengurus BKL, bertemu di tempat pertemuan BKL, maupun dengan kunjungan ke rumah-rumah lansia. Kunjungan rumah dilakukan apabila terdapat permasalahan serius yang dihadapi lansia sehingga membutuhkan bantuan kader untuk memberikan solusi, ada lansia yang sakit, dan ada lansia yang jarang hadir di Posyandu Lansia. e) Penyuluhan
Program-program penyuluhan yang dilaksanakan mengenai Program Kependudukan dan KB, pembinaan fisik, pembinaan psikologis, dan pembinaan mental spiritual. Dalam kegiatan penyuluhan ini, BKL Tunas Mekar bekerjasama dengan lembaga-lembaga dan instansi terkait, antara lain Petugas Kesehatan dari Puskesmas, Perangkat Desa, dan Tokoh Masyarakat.
2) Pertemuan RT
Pertemuan RT dilaksanakan oleh masing-masing RT setiap satu bulan sekali dan secara bergilir di rumah-rumah warga. Pertemuan rutin RT 21 setiap malam Jumat Legi, terdiri dari kegiatan tabungan, rembug warga, dan musyawarah. Pertemuan rutin RT 22 setiap malam Minggu Kliwon terdiri dari kegiatan tahlil, arisan, dan rembug warga. Pertemuan rutin RT 23 setiap malam Minggu Pahing terdiri dari kegiatan tahlil, arisan, dan rembug warga. Dan pertemuan rutin RT 24 setiap malam Senin Pahing terdiri dari kegiatan tahlil, arisan, dan rembug warga.
69
Kegiatan Dhiba‟an atau rabbana diikuti oleh Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu di Dusun Bulak setiap dua minggu sekali yaitu pada malam Sabtu. Kegiatan ini dilaksankan keliling atau secara bergiliran di masing-masing rumah warga. 4) Sholawatan
Kegiatan Sholawatan diikuti oleh Bapak-Bapak Dusun Bulak setiap hari Rabu satu bulan sekali. Kegiatannya dilaksanakan keliling atau bergiliran di rumah-rumah warga yang mengikuti kegiatan ini. Selain shalawatan, dalam agenda ini juga diadakan arisan.
5) Kumpulan Padukuhan
Kumpulan padukuhan ini diikuti oleh seluruh kepala keluarga di Dusun Bulak dan yang tergabung dalam keanggotaan kelompok tani setiap malam Selasa Kliwon. Selain musyawarah terkait padukuhan, kegiatan ini juga membahas tentang pertanian, dan diadakan pula arisan.
6) Posyandu Balita
Kegiatan Posyandu Balita dilaksanakan setiap satu bulan sekali yaitu setiap tanggal 16 di rumah Kepala Dusun Bulak meliputi kegiatan penimbangan, pengukuran, pemeriksaan, serta pemberian vitamin dan gizi.
7) Karang Taruna Dwi Anom
Pertemuan Karang Taruna Dwi Anom dilaksanakan setiap malam minggu pada akhir bulan. Kegiatan ini membahas atau musyawarah terkait kegiatan atau program kerja pemuda Dusun Bulak. Dalam kegiatan ini juga diadakan arisan, serta dilaksanakan secara bergilir di rumah-rumah pemuda yang mengikuti kegiatan ini.
70 2. Profil Lansia Dusun Bulak
Berdasarkan data Demografi dan KB (Keluarga Berencana) tahun 2009 keluarga sejahtera dibedakan menjadi lima yaitu: (1) Keluarga Pra Sejahtera, dengan ciri-ciri anggota keluarga belum makan dua kali sehari, rumah tidak mempunyai lantai dan dinding yang baik, tidak mempunyai tabungan berupa uang maupun barang. (2) Keluarga Sejahtera I, dengan ciri-ciri anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih, anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda, rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap lantai dan dinding yang baik, bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan, bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi, semua