Kabupaten Takalar
C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di Desa Ujung Baji Kecamatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di Desa Ujung Baji Kecamatan
2. Faktor Penghambat
Faktor penghambat yaitu faktor yang menghambat jalannya suatu kegiatan dan menahan terjadinya sesuatu. Faktor penghambat dari implementasi program pemberdayaan masyarakat pesisir yaitu Fasilitas tidak cukup memadai dan kurangnya anggaran/dana yang seharusnya menjadi sarana yang bisa menjadi faktor penghambat jalannya suatu program.
a. Fasilitas Tidak Cukup Memadai
Fasilitas yang belum cukup memadai menjadi salah satu faktor penghambat implementasi pemberdayaan masyarakat pesisir. Hal yang dikemukakan oleh informan sebagai berikut:
“...Khusunya dinelayan itu sendiri sudah punya sampan tapi tidak ada mesinnya atau mungkin ada sampannya tapi tidak ada mesin, alat tangkapnya lagi yang tidak ada dan belum cukup untuk masyarakat setempat yang ada di Desa Ujung Baji ini.” (wawancara dengan DT, 20 Februari 2020).
Dari hasil wawancara diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa fasilitas yang diberikan pemerintah khususnya untuk para nelayan belum cukup memadai.
Mesin dan alat tangka mereka yang menjadi hambatan bagi para nelayan, khususnya mereka yang sudah memiliki sampan atau perahu tidak memiliki mesin dan alat tangkap yang baik untuk mereka gunakan melaut.
b. Kurangnya Anggaran/Dana
Anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah masih kurang untuk menjalankan program pemberdayaan masyarakat. Permasalahan ini dapat menyulitkan pengembangan program pemberdayaan masyarakat desa Ujung Baji. Proses pemberdayaan masyarakat pesisir membutuhkan cukup banyak dana, tidak sejalan dengan ketersediaan dana yang ada. Hal ini adanya keterbatasan dana dari pihak fasilitator, ditambah dengan minimnya kemampuan masyarakata dalam menghasilkan songkongan dana.
Hal ini dikemukakan dari Dinas Perikanan dan kelautan informan menyatakan:
“...Dana yang diberikan pemerintah daerah juga belum terlalu cukup untuk melakukan pemberdayaan masyarakat pesisir, tetapi kami disini biasa menggunakan dana pribadi kami sendiri untuk membantu masyarakat pesisir sehingga pemberdayaannya itu berjalan dengan lancra dan dapat membantu masyarakat.” (wawancara dengan AM, 11 Maret 2020).
Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa dana yang diberikan pemerintah daerah Kabupaten Takalar belum cukup untuk melakukan pemberdayaan masyarakat pesisir sehingga dari Dinas Perikanan dan kelautan bagian pemberdayaan mereka menggunakan dan berinisiatif menggunakan dana pribadi untuk membantu masyarakat pesisih sehingga pemberdayaan masyarakat pesisir berjalan dengan lancar dan dapat membantu masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi program pemberdayaan masyarakat pesisir di Desa Ujung Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar dan pengamatan langsung dilapangan sesuai indikator yaitu Pertama proses komunikasi Desa Pesisir impelemntasi program pemberdayaan masyarakat pesisir mengenai sosialisai sudah berjalan dengan baik. Dengan adanya sosialisasi mengenai ini masyarakat mengetahui hal-hal yang dimana pemerintah memberikan pembinaan tentang pemeliharaan rumput laut yang benar, pengelolaan rumput laut dan informasi-informasi lainnya serta pola fikir mereka juga bisa lebih berubah setelah belum adanya pemberdayaan. Kedua bahwa sumber daya implementasi program pemberdayaan masyarakat pesisir masih tidak efektif, karena bantuan dana dari pusat untuk saat ini sudah agak sulit dan masyarakat membutuhkan dana yang cukup untuk memberikan kurangnya modal bagi pihak yang sngat membutuhkan.
sarana dan prasarana belum cukup memadai. Ketiga disposisi, kemampuan imlementor yang sudah sangat baik memberikan pengetahuan kepada masyarakat pesisir dan masyarakat disana juga dibina oleh impeskop dari canada tentang pemberdayaan rumput lautnya. Keempat struktur birokrasi, dalam hal ini masyarakat desa ujung baji dapat menerima dengan baik kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir dan pemerintah tidak jalan sendiri-sendiri dalam hal pemberdayaan tetapi masyarakat setempat atau kelompok-kelompok pemberdayaan juga ikut berpartisipasi.
Dalam pengimplementasian program pemberdayaan masyarakat pesisir di Desa Ujung Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar. Komunikasi penyampaian informasi seperti melakukan sosialisasi penyampaian kepada masyarakat bahwa akan ada pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pesisir dimana program pemberdayaan ini dilakukan untuk kesejahteraan hidup masyarakat setalah itu Dinas Perikanan dan Kelautan melakukan pengumpulan data-data dan melakukan pembentukan kelompok agar lebih mudah untuk penataan pemberdayaan. Sumberdaya merupakan faktor penting pada pelaksanaan program karena pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pesisir memerlukan dukungan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang dapat memberikan masyarakat pemahaman tentang program pemberdayaan seperti bagaimana cara budidaya rumput laut dan lain-lain sebagainya, sumber anggaran/finansial untuk melaksanakan impelementasi program pemberdayaan masyarakat pesisir. Disposisi sikap pelaksana dalam proses implementasi pada berbagai kegiatan dan program. Implementasi pada programa pemberdayaan
masyarakat pesisir para pelakasana tidak hanya mengetahui apa yang harus mereka lakukan tetapi para impelentor mempunyai kemampuan untuk pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pesisir dan juga mereka mempunyai kemauan untuk pelaksanaan program berjalan dengan semestinya.
Struktur organisai/birokrasi pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab yang berpengaruh pada keberhasilan pencapaian tujuan program pemberdayaan masyarakat pesisir.
104 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya bahwa peneliti berfokus pada Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di Desa Ujung Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar, maka dapat disimpilkan bahwa:
1. Dalam teori yang digunakan peneliti terdapat 4 indikator yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Pertama proses komunikasi Desa Pesisir impelemntasi program pemberdayaan masyarakat pesisir mengenai sosialisai sudah berjalan dengan baik. Dengan adanya sosialisasi mengenai ini masyarakat mengetahui hal-hal yang dimana pemerintah memberikan pembinaan tentang pemeliharaan rumput laut yang benar, pengelolaan rumput laut dan informasi-informasi lainnya serta pola fikir mereka juga bisa lebih berubah setelah belum adanya pemberdayaan. Kedua bahwa sumber daya implementasi program pemberdayaan masyarakat pesisir masih tidak efektif, karena bantuan dana dari pusat untuk saat ini sudah agak sulit dan masyarakat membutuhkan dana yang cukup untuk memberikan kurangnya modal bagi pihak yang sngat membutuhkan. sarana dan prasarana belum cukup memadai. Ketiga disposisi, kemampuan imlementor yang sudah sangat baik memberikan pengetahuan kepada masyarakat pesisir dan masyarakat disana juga dibina oleh impeskop dari canada tentang pemberdayaan rumput lautnya . Keempat struktur birokrasi, dalam hal ini masyarakat desa ujung baji dapat
menerima dengan baik kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir dan pemerintah tidak jalan sendiri-sendiri dalam hal pemberdayaan tetapi masyarakat setempat atau kelompok-kelompok pemberdayaan juga ikut berpartisipasi.
2. Faktor pendukung implementasi program pemberdayaan masyarakat pesisir di Desa Ujung Baji Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar yaitu adanya sumber daya alam dan memberikan pelatihan dan praktek. Faktor penghambat yaitu fasilitas yang belum cukup memadai dan kurangnya anggaran/dana.