• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Penting yang mempengaruhi Pendidikan Akhlak

Dalam dokumen PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Halaman 46-55)

BAB I Pendahuluan

BAB 11 Akhlak dan Pendidikan Akhlak

A. Akhlak

5. Faktor Penting yang mempengaruhi Pendidikan Akhlak

Ada dua faktor utama yang mempengaruhi akhlak atau moral yaitu faktor intern dan faktor ekstem.

a. Faktor intern.

Yang dimaksud dengan faktor intern adalah faktor yang datang dari diri sendiri yaitu fitrah yang suci yang merupakan bakat bawaan sejak manusia lahir dan mengandung pengertian tentang kesucian anak yang lahir dari pengaruh-pengaruh luar sebagaimana firman Allah M :

39Mohammad Athiyah Al-Abrasy, D asar-dascir P okok Pendidikan, Bulan Bintang, Jakarta, 1970, him. 106.

J j -Cj y ^ u T ^ a3 j j T i i i ^ j j J

b j X Z ' l ^ \ j j j - O J ’S "AT j & J

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Ar-Ruum: 30)

Dengan demikian setiap anak yang lahir ke dunia ini telah memiliki naluri keagamaan yang nantinya akan mempengaruhi dirinya, seperti unsur-unsur yang ada dalam dirinya turut membentuk akhlak atau moral, antara lain : akal, adat istiadat, kepercayaan, keinginan-keinginan, hawa nafsu, hati nurani.

b. Faktor ekstem.

Faktor ekstem adalah faktor yang mempengaruhi kelakukan atau perbuatan manusia yang meliputi:

1) Pengaruh keluarga.

Setelah manusia lahir, maka akan terlihat dengan jelas fungsi keluarga dalam pendidikan, yaitu memberikan pengalaman kepada anak, baik melalui pemeliharaan, pembinaan dan pengarahan yang menuju pada terbentuknya tingkah laku yang diinginkan oleh orang tua.

Orang tua (keluarga) merupakan pusat kegiatan rohani bagi anak yang pertama, baik itu tentang sikap, cara berbuat, cara

berfikir itu akan kelihatan. Keluarga pun sebagai pelaksana pendidikan Islam yang akan mempengaruhi dalam pembentukan akhlak yang mulia.

2) Pengaruh sekolah

Sekolah adalah merupakan lingkungan pendidikan yang kedua setelah pendidikan keluarga, yang mana sekolah dapat mempengaruhi akhlak anak.

Mahmud Yunus mengatakan Bahwa:

"Kewajiban sekolah ialah melaksanakan pendidikan yang tak dapat dilaksanakan di rumah-tangga. Pengalaman anak-anak di rumah dijadikan dasar untuk pelajaran di sekolah. Kelakuan anak-anak yang kurang baik diperbaiki tabiatny?. yang salah dibetulkan. Perangainya yang kasar diperhalus, tingkah lakunya yang tak senonoh diperbaiki dan begitulah seterusnya."40

3) Pengaruh masyarakat

Masyarakat dalam pengertian yang sederhana adalah kumpulan individu dalam kelompok yang diikat dalam ketentuan negara, kebudayaan dan agama.

Ahmad Marimba mengatakan:

"Bahwa corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali; meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertian (pengetahuan) sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan."41

40Mahmud Yunus, P okok-pokok Pendidikan dan P engajaran, Hidakarya, Bandung, 1978, him. 31.

41 Ahmad Marimba.D, P engantar F ilsafat Pendidikan Islam, Al-Ma'arif, Bandung, 1989, him. 63.

Dengan demikian pembentukan akhlak mulia membutuhkan pendidikan, baik dari keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat dengan diterapkannya kebiasaan-kebiasaan, latihan- latihan serta contoh-contoh yang baik, sehingga anak dapat memahami dan mengetahui berbagai corak kegiatan tingkah laku lebih-lebih dalam pembentukan akhlak mulia.

Di antara contoh-contoh akhlaqul mahmudah yang ada dalam Al- Quran, antara lain :

a. Sabar.

« ! 1J & J I j L j j j 1 i j usi l I jXa I

"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung."

(QS. Ali Imran: 200) b. Malu.

C|p} ^ ^ O ^ J ^ ly* y

"Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak ridhai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan." (QS. An-Nisa: 108)

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur)." (QS. At-Taubah: 119)

d. Rendah hati.

"Dan hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati."

(QS. Al-Furqan: 63) e. Keberanian.

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan(musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-barryaknya agar kamu beruntung." (QS. Al-Anfal: 45) f. Bersikap lemah lembut.

i j ya yJLfiJl JaJLp ijaS o d ^

© ytii4 f i j > A i y

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu."

(QS. Ali Imran: 159) g. Kasih sayang.

(f^j) L) I I y)J J L I I ^ J J \y^» I £ I 0 ^ C i

"Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang".

(QS. Al-Balad: 17) h. Pemaaf dan Lapang dada.

jli IjjiL ijj I yiu u (Jlj

38 \

"Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS. At-Taghabun: 14)

Menghidupkan makna persaudaraan seiman.

<• •f • ^ f ' ^ - -* ’ •* '('J' , ,

"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat: 10)

j. Amanah.

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepaau yang berhak menerimanya. " (QS. An-Nisa: 58)

k. Berbuat adil.

• IV t * sC-* < • * ’ f

0 a )l 4l)l Ql

"Dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (QS. Al-Hujurat: 9)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menerangkan tentang akhlak yang baik.

Di antara contoh-contoh akhlak tercela dalam Al-Quran dan hams dijauhi oleh seorang muslim, antara lain :

a. Zalim.

LI JLP A3JLj ^ '•■av a

"Dan barang siapa di antara kamu yang berbuat zhalim, niscaya Kami rasakan kepadanya adzab yang besar. " (QS. Al-Furqan: 19)

b. Iri dengki.

"Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya. "(QS. An-Nisa: 54) c. Menipu.

*5i

"Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri." (QS. Fathir: 43)

d. Riya'.

"Maka kecelakaanlah bagi orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalainya, dan orang-orang-orang-orang yang berbuat riya'."

(QS. Al-Maun: 4-6) e. Merendahkan orang lain

- / - / . ( \ * A T ~ vf I

jv-p-f 'j Qi ^*3® Qt? f '* QdAJ'

->5?®^ ^ 9* \^9 f ^ f t x x T **' jUT x-Cp5 Crrt? L/**“ C r^ ^ I , Cr? f j>3 "i/az orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang dimengolok-olok-mengolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita-wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita-wanita (yangmengolok-olok)"(QS. Al-Hujurat: 11)

f. Berprasangka buruk kepada orang lain.

cj}} % \ ( j A I ^ • jj c^riaJi (j* J i j j l l^JSj

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa"

(QS. Al-Hujurat: 12)

tfvA . '

g- Kikir

A f ^ f ^ T * ' ' .f"f ^ -" '"’'J v"*^ jv® > ^-AJ^a3 ^ >ig La j 0 “?^ •*_?

"Sekali-kali janganlah orang yang bakhil dengan harta yang telah Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka." (QS. Ali-Imran: 180 )

42 BAB III TAFSIR SURAT A D -D U H A A Y AT 9, 10, DAN 11 A. Surat Ad-Duha @ j i C j i i i S j a q iSj j j i j © & & i i * 2 i f j j l © ^ © j ,Vt i u

3 # Sii^*jT ilS 0 Jil» 0 &i«jVu> illLjj ©

( ^ j JLofc5 jix j L*lj 0 > u & j r f U r t d f j 0

1. Tafsir Surat Ad-Duha

Surat Ad-Duha terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat-surat

Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al-Fajr. Nama "Ad-Duha" diambil dari perkataan "Adh-Dhuhaa" yang terdapat pada ayat pertama surat ini, artinya: waktu matahari sepenggalan naik.42

Dalam sebuah riwayat imam Ahmad mengatakan bahwa sebab turunnya surat Ad-Duha adalah, bahwa Rasulullah pemah bersedih hati dan bingung sehingga beliau tidak bangun satu atau dua malam. Kemudian datang seorang perempuan berkata, 'Wahai Muhammad aku tidak melihat syaitanmu melainkan dia telah meninggalkanmu.' Kemudian Allah menurunkan surat Ad-Duha untuk menghibumya, Allah sekali-kali tidak

42KSA, A l-O uran dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Pentafsir Al-Quran, Jakarta, 1971, him. 1069.

akan meninggalkan Rasulullah dan akan selalu memberikan petunjuknya pada Beliau, sedangkan pokok-pokok isi dari surat Ad-Duha antara lain : a. Allah Jfe tidak akan meninggalkan Nabi Muhammad

b. Kehidupan dan dakwah Nabi Muhammad M akan bertambah baik. c. Larangan menghina anak yatim.

d. Larangan menghardik yang meminta-minta.

e. Perintah menyebut-nyebut nikmat yang diberikan Allah M sebagai tanda syukur.43

2. Hubungan surat Ad-Duha dengan surat sebelumnya

Hubungan antara surat Ad-Duha dengan surat sebelumnya (surat

Dalam dokumen PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN (Halaman 46-55)

Dokumen terkait