• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.6 Tinjauan tentang Lingkungan Sekolah .1 Pengertian Lingkungan Sekolah .1 Pengertian Lingkungan Sekolah

2.6.2 Faktor Sekolah

Menurut Slameto (2010: 64-69) fakor sekolah terdiri atas: 1. Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Mengajar itu sendiri menurut Ign. S. Ulih Bukit Karo Karo adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain itu menerima, menguasai, dan mengembangkannya. Metode mengajar guru akan mempengarhi baik buruknya hasil belajar yang diperoleh oleh para

siswa didik. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya kerena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya kurang jelas.

2. Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menguasai, menerima dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Kurikulum yang tidak baik akan barpengaruh tidak baik teradap belajar. Kurikulum yang tidak baik itu misalnya kurikulum yang terlalu padat, di atas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian siswa.

3. Relasi Guru dengan Siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses situ sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. Dalam relasi guru dengan siswa yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang akan diberikan sehingga siswa akan berusaha mempelajari sebaik-baiknya. Hal tersebut juga terjadi sebaliknya, jika siswa menbenci gurunya, siswa akan segan mempelajari mata pelajaran yang diberikan oleh gurunya, akibatnya pelajarannya kurang baik.

4. Relasi Siswa dengan Siswa

Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, tidak akan meliahat bahwa didalam kelas ada group yang saling bersaing secara tidak sehat. Jika kelas tidak terbina dengan baik, bahkan hubungan masing-masing siswa tidak nampak. Siswa yang mempunyai tingah laku yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri, atau sedang mengalami tekanan batin akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya akan memperparah masalahnya dan akan menggangu belajarnya. Menciptakan relasi yang baik antarsiswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.

5. Disiplin Sekolah

Kediplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawai/karyawan dalam pekerjaan admnistrasi dan kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah, halaman dan lain-lain, kediplinan kepala sekolah dalam mengelola seluruh staff beserta siswa-siswanya, dan kedisipinan tim BP dalam pelayanan terhadap para siswanya. Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa disiplin pula, selain itu juga memberikan pengaruh yang positif terhadap belajarnya.

6. Alat Pelajaran

pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan pelajaran yang diajarkan. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan alat pelajaran yang baik dang lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula.

7. Waktu Sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore/malam hari. Waktu juga mempengaruhi belajar siswa. Jika proses belajar mengajar terjadi di sore hari, sebenarnya kurang baik, karena disore hari merupaan waktu dimana peserta didik beristirahat. Sebaliknya jika proses belajar mengajar dilakukan dipagi hari, pikiran siswa masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik. Jika siswa bersekolah ketika kondisi badan yang sidah lelah, misalnya pada siang hari, akan mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran. Oleh karana itu pemanfaatan waktu sangatlah penting dalam proses belajar mengajar.

8. Standar Pelajaran di Atas Ukuran

Guru berpendirian untuk mempertahanan wibawanya, perlu memberikan pelajaran di atas ukuran standar. Akibatnya siswa merasa kurang mampu dan takut terhadap guru. Bila banyak siswa yang tidak

berhasil dalam mempelajari mata pelajarannya, guru semacam itu akan merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian siswa yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai.

9. Keadaan Gedung

Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus memadai di dalam setiap kelas. Gedung yang baik adalah gedung yang terawat, rapi, bersih, sehingga memudahkan siswa untuk menerima materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.

10. Metode Belajar

Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa tersebut. Juga dalam waktu pembagian waktu untuk belajar. Kadang-kadang siswa belajar secara terus menerus tanpa batasan waktu, hal tersebut akan mengakibatkan siswa kurang istirahat, bahkan bisa mengakibatkan siswa tersebut jatuh sakit. Dengan belajar secara teratur, dapat membagi waktu dengan baik, dan memilih cara belajar yang tepat akan meningkatkan hasil belajar.

11. Tugas Rumah

rumah biarlah digunakan untuk keiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain. Pemberian tugas rumah memang baik, akan tetapi jika berlebikan akan memberatkan anak dalam proses pendidikannya.

Dokumen terkait