5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.3 Prioritas Pembangunan Subsektor Perikanan
5.4.2 Arahan dan Strategi Pengembangan Kegiatan Perikanan Budidaya dari Aspek Ekonom
5.4.2.1 Faktor Strategi Internal
Dari hasil analisis matriks IFAS diperoleh nilai akumulasi skor dari faktor kekuatan sebesar 1,3106 dan nilai akumulasi skor dari faktor kelemahan sebesar 1,5182 sehingga total skor faktor kekuatan dan kelemahan sebesar 2,8287. Hasil analisis matriks IFAS disajikan pada Tabel 38.
Tabel 38 Hasil Analisis Matriks IFAS Aspek Ekonomi
Faktor-faktor strategi internal Bobot Rating Skor Kekuatan :
1 Pangsa pasar luas 0,1953 3 0,5858
2 Dekat dengan pusat perekonomian 0,0986 2 0,1972 3 Sumber mata pencaharian masyarakat 0,1607 3 0,4821 4 Memiliki pasar ikan hygienis 0,0454 1 0,0454
Jumlah 0,5000 1,3106
Kelemahan :
1 Keterbatasan modal untuk perorangan 0,2349 4 0,9395 2 Kurangnya nilai tambah produksi 0,1111 3 0,3333 3 Pengelolaan secara konvensional 0,0913 2 0,1826 4 Kurangnya promosi produk budidaya 0,0627 1 0,0627
Jumlah 0,5000 1,5182
Berdasarkan Tabel 38 dapat dilihat bahwa pada kolom faktor kekuatan, tidak ada faktor yang memperoleh rating 4 (sangat kuat) sedangkan faktor kekuatan lainnya mendapat rating 1 (sangat lemah) yaitu memiliki pasar ikan hygienis, rating 2 (agak lemah) yaitu dekat dengan pusat perekonomian dan
rating 3 (agak kuat) yaitu pangsa pasar yang luas dan sebagai sumber mata pencaharian masyarakat.
Dalam kolom faktor kelemahan, faktor yang memperoleh rating 4 (sangat kuat) adalah keterbatasan modal untuk perorangan, sementara faktor lainnya memperoleh rating 1 (sangat lemah) adalah kurangnya promosi produk budidaya,
rating 2 (agak lemah) adalah pengelolaan secara konvensional dan rating 3 (agak kuat) adalah faktor kurangnya nilai tambah produksi.
5.4.2.2 Faktor Strategi Eksternal
Skor akumulasi dari semua faktor peluang dan ancaman pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek ekonomi diperoleh dari hasil perkalian antara bobot dan rating. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa nilai akumulasi skor dari faktor peluang sebesar 1,5931 dan nilai akumulasi skor dari faktor ancaman sebesar 1,3141 sehingga total skor faktor peluang dan ancaman sebesar 2,9072
Tabel 39 Hasil Analisis Matriks EFAS Aspek Ekonomi
Faktor-faktor strategi eksternal Bobot Rating Skor Peluang :
1 Memiliki nilai ekonomi tinggi 0,1559 3 0,4676 2 Terbukanya peluang ekspor 0,2186 4 0,8745
3 Terbukanya investasi 0,0617 2 0,1234
4 Dimungkinkannya diversifikasi produksi 0,0638 2 0,1276
Jumlah 0,5000 1,5931
Ancaman :
1 Masih adanya tengkulak 0,1822 3 0,5465
2 Produksi negara lain melimpah 0,0675 2 0,1350 3 Distribusi pemasaran negara lain lebih baik 0,1319 3 0,3957 4 Persaingan antara pengusaha lokal dan investor 0,1185 2 0,2369
Jumlah 0,5000 1,3141
Jumlah Keseluruhan Peluang dan Ancaman 1,0000 2,9072 Dalam kolom faktor peluang, yang memperoleh rating 4 (sangat kuat) yaitu terbukanya peluang ekspor, sementara faktor lainnya memperoleh rating 2 (agak lemah) yaitu terbukanya investasi dan dimungkinkannya diversifikasi produksi, sementara memiliki nilai ekspor memiliki rating 3 (agak kuat). Dalam kolom faktor ancaman, tidak ada yang memperoleh rating 4 (sangat kuat) dan rating 1 (sangat lemah) sementara faktor lainnya rating 2 (agak lemah) untuk produksi negara lain melimpah dan persaingan antara pengusaha lokal dan investor dan
rating 3 (agak kuat) untuk masih adanya tengkulak dan distribusi pemasaran negara lain lebih baik. Hasil analisis matriks EFAS aspek ekonomi dapat dilihat pada Tabel 39.
5.4.2.3 Matriks Internal Eksternal
Berdasarkan hasil analisis matriks IFAS dan EFAS dapat diketahui bahwa
faktor eksternal sebesar 2,9072. Selanjutnya skor tersebut dipetakan kedalam matriks internal eksternal aspek ekonomi seperti terlihat pada Gambar 39.
Berdasarkan Gambar 39 dapat diketahui bahwa strategi pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek ekonomi berada pada sel 5. Artinya posisi pengembangan subsektor perikanan kegiatan perikanan budidaya dari aspek ekonomi memerlukan Growth Strategy yaitu strategi yang didesain untuk pertumbuhan sendiri atau Stability Strategy yaitu penerapan strategi yang dilakukan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.
Nilai jumlah skor faktor strategi internal
Tinggi Rata-rata Lemah
N il ai j u m lah skor f ak to r s tr at eg i ek st er n al 4 3 (2,8287) 2 1 Tinggi 3 1 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi vertikal 2 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi horizontal 3 RETRENCHMENT Turn around Rata- rata 4 (2,9072) STABILTY Hati-hati 5 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi horizontal STABILTY Tidak ada perubahan profit strategi 6 RETRENCHMENT
Captive company atau
Divestment 2 Lemah 7 GROWTH Diversifikasi konsentrik 8 GROWTH Diversifikasi konglomerat 9 RETRENCHMENT
Bangkrut atau likuidasi 1
Gambar 39 Hasil Analisis Matriks Internal Eksternal Aspek Ekonomi 5.4.2.4 Matriks SPACE
Berdasarkan hasil analisis IFAS dan EFAS pengembangan subsektor perikanan kegiatan perikanan budidaya dari aspek ekonomi, dapat diketahui bahwa selisih skor antara kekuatan dan kelemahan pada matriks IFAS adalah - 0,2076 dan selisih skor peluang dan ancaman pada matriks EFAS sebesar 0,2791. Berdasarkan kombinasi kedua skor ini, dilakukan pemetaan posisi didalam matriks SPACE sehingga diperoleh garis pertemuan yang akan menentukan kuadran strategi seperti pada Gambar 40.
Berbagai Peluang Kelemahan Kuadaran III (-0,2076 ; 0,2791) Kuadaran I Kekuatan Internal
Kuadaran IV Kuadaran II Internal
Berbagai Ancaman
Berdasarkan Gambar 40, dapat diketahui bahwa pertemuan antara garis x dan y untuk pengembangan subsektor perikanan kegiatan perikanan budidaya dari aspek ekonomi berada dalam Kuadran III (Strategi Turn-Around) yang menandakan pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek ekonomi mempunyai peluang yang sangat besar namun disisi lain memiliki kelemahan internal. Menghadapi situasi ini harus dilakukan usaha meminimalkan masalah- masalah internal untuk berebut peluang pasar.
5.4.2.5 Tahap Pengambilan Keputusan Dengan Analisis SWOT
Untuk mencapai hasil yang diinginkan, strategi utama pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek ekonomi adalah melalui: (1) meningkatkan kemampuan modal usaha dengan memudahkan akses sumber- sumber permodalan, (2) meningkatkan kemampuan pengelolaan perikanan budidaya melalui teknologi tepat guna untuk mendapatkan nilai tambah produksi dan (3) meningkatkan usaha promosi produk perikanan budidaya. Hasil Analisis Matriks SWOT Aspek Ekonomi dapat dilihat pada Gambar 41.
INTERNAL
EKSTERNAL
Kekuatan (S) 1. Pangsa pasar luas . 2. Dekat dengan pusat
perekonomian. 3. Sumber
matapencaharian masyarakat .
4. Memiliki pasar ikan hygienis.
Kelemahan (W) 1. Keterbatasan modal
untuk perorangan. 2. Kurangnya nilai tambah
produksi. 3. Pengelolaan secara konvensional. 4. Kurangnya promosi produk budidaya. Peluang (O)
1. Memiliki nilai ekonomi tinggi. 2. Terbukanya peluang ekspor. 3. Terbukanya investasi.
4. Dimungkinkannya diversifikasi produksi.
SO WO
Ancaman (T) 1. Masih adanya tengkulak . 2. Produksi negara lain melimpah. 3. Distribusi pemasaran negara
lain lebih baik.
4. Persaingan antara pengusaha lokal dan investor.
ST WT
Gambar 41 Hasil Analisis Matriks SWOT Aspek Ekonomi
Berdasarkan hasil analisis SWOT, rumusan strategi utama dan strategi alternatif dari aspek ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Strategi SO : (a) meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memanfaatkan investasi baik lokal ataupun asing di bidang perikanan budidaya; b. meningkatkan fungsi pasar ikan hygienis dengan memasarkan hasil diversifikasi produksi; c. meningkatkan jaringan pemasaran dengan memanfaatkan peluang ekspor; dan d. Menjual produk ikan yang memiliki nilai jual tinggi.
2. Strategi WO: a. meningkatkan kemampuan modal usaha dengan memudahkan akses sumber-sumber permodalan; b. meningkatkan kemampuan pengelolaan
perikanan budidaya melalui teknologi tepat guna untuk mendapatkan nilai tambah produksi; c. meningkatkan usaha promosi produk perikanan budidaya. 3. Strategi ST: meningkatkan sarana dan prasarana pendukung bagi pemasaran
produk perikanan budidaya.
4. Strategi WT: meningkatkan bantuan stimulus berupa kredit ringan melalui kerjasama Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat dan Lembaga Perbankan. 5.4.3 Arahan dan Strategi Pengembangan Kegiatan Perikanan Budidaya dari
Aspek Sosial
Faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terkait dengan pengembangan kegiatan perikanan budidaya dilihat dari aspek sosial disajikan pada Tabel 40.
Tabel 40 Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Aspek Sosial
No Faktor internal No Faktor eksternal
1 Kekuatan 3 Peluang
- Budaya turun menurun - Berkembangnya teknologi budidaya - Keahlian masyarakat dalam budidaya
ikan
- Bertambahnya kesadaran masyarakat tentang kandungan gizi ikan
- Bisa dilakukan skala rumah tangga - Adanya kawasan minapolitan - Menyerap banyak tenaga kerja - Sudah dikenal luas produk budidaya
2 Kelemahan 4 Ancaman
- Pola fikir pengelolaan perikanan budidaya secara tradisional
- Berkurangnya regenerasi pembudidaya - Gaya hidup masyarakat yang konsumtif - Produk belum diterima sepenuhnya oleh
negara lain
- SDM masih rendah - Pembinaan generasi muda tentang budidaya perikanan belum optimal -Penguasaan teknologi budidaya belum
merata
- Konflik antar pelaku usaha perikanan
5.4.3.1 Faktor Strategi Internal
5.4.3.1 Faktor Strategi Internal
Dengan menggunakan matriks IFAS, skor akumulasi dari semua faktor kekuatan dan kelemahan pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek sosial diperoleh dari hasil perkalian antara bobot dan rating. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa nilai akumulasi skor dari faktor kekuatan sebesar 1,3221 dan nilai akumulasi skor dari faktor kelemahan sebesar 1,3930 sehingga total skor faktor kekuatan dan kelemahan sebesar 2,7151. seperti terlihat pada Tabel 41.
Dalam kolom kekuatan, tidak ada faktor yang memperoleh rating 4 (sangat kuat) sedangkan faktor kekuatan lainnya mendapat rating 1 (sangat lemah) yaitu menyerap tenaga kerja, rating 2 (agak lemah) yaitu keahlian masyarakat dalam budidaya ikan sedangkan rating 3 (agak kuat) yaitu budaya turun menurun dan bisa dilakukan dalam skala rumah tangga.
Dalam kolom kelemahan, tidak ada faktor yang memperoleh rating 2 (agak lemah) dan rating 4 (sangat kuat) sedangkan faktor kelemahan lainnya mendapat
rating 1 (sangat lemah) yaitu gaya hidup masyarakat yang konsumtif dan rating 3 (agak kuat) yaitu pola fikir pengelolaan perikanan budidaya secara tradisional, SDM masih rendah dan Penguasaan teknologi budidaya belum merata.
Tabel 41 Hasil Analisis Matriks IFAS Aspek Sosial
Faktor-faktor strategi internal Bobot Rating Skor Kekuatan :
1 Budaya turun menurun 0,2049 3 0,6148
2 Keahlian Masyarakat dalam budidaya ikan 0,0909 2 0,1819 3 Bisa dilakukan dalam skala rumah tangga 0,1606 3 0,4819 4 Menyerap banyak tenaga kerja 0,0435 1 0,0435
Jumlah 0,5000 1,3221
Kelemahan :
1 Pola fikir pengelolaan perikanan budidaya secara tradisional
0,1448
3 0,4345 2 Gaya hidup masyarakat yang konsumtif 0,0535 1 0,0535
3 SDM masih rendah 0,1644 3 0,4931
4 Penguasaan teknologi budidaya belum merata 0,1373 3 0,4120
Jumlah 0,5000 1,3930
Jumlah Keseluruhan Kekuatan dan Kelemahan 1,0000 2,7151 5.4.3.2 Faktor Strategi Eksternal
Skor akumulasi dari semua faktor peluang dan ancaman pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek sosial diperoleh dari hasil perkalian antara bobot dan rating. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa nilai akumulasi skor dari faktor peluang sebesar 1,3585 dan nilai akumulasi skor dari faktor ancaman sebesar 1,3400 sehingga total skor faktor peluang dan ancaman sebesar 2,6984. Hasil analisis Matriks EFAS dapat dilihat pada Tabel 42.
Tabel 42 Hasil Analisis Matriks EFAS Aspek Sosial
Faktor-faktor strategi eksternal Bobot Rating Skor Peluang :
1 Berkembangnya teknologi budidaya 0,1913 3 0,5740 2 Bertambahnya kesadaran masyarakat tentang
kandungan gizi ikan
0,1671 3 0,5014 3 Adanya kawasan minapolitan 0,0654 2 0,1308 4 Sudah dikenalnya secara luas produk budidaya 0,0761 2 0,1523
Jumlah 0,5000 1,3585
Ancaman :
1 Berkurangnya regenerasi pembudidaya 0,1951 3 0,5854 2 Produk belum diterima sepenuhnya oleh negara lain 0,0468 1 0,0468 3 Pembinaan terhadap generasi muda tentang
budidaya perikanan yang belum optimal
0,1917 3 0,5750 4 Konflik antar pelaku usaha perikanan 0,0664 2 0,1327
Jumlah 0,5000 1,3400
Jumlah Keseluruhan Peluang dan Ancaman 1,0000 2,6984 Dalam kolom faktor peluang, tidak ada yang memperoleh rating 1 (sangat lemah) dan rating 4 (sangat kuat) sementara faktor lainnya memperoleh rating 2 (agak lemah) yaitu adanya kawasan minapolitan dan sudah dikenalnya secara luas produk budidaya sementara rating 3 (agak kuat) yaitu berkembangnya teknologi budidaya dan bertambahnya kesadaran masyarakat tentang kandungan gizi ikan.
Dalam kolom faktor ancaman, tidak ada yang memperoleh rating 4 (sangat kuat) sementara faktor lainnyamemperoleh rating 1 (sangat lemah) yaitu produk
belum diterima sepenuhnya oleh negara lain, rating 2 (agak lemah) yaitu konflik antar pelaku usaha perikanan dan rating 3 (agak kuat) yaitu berkurangnya regenerasi pembudidaya dan pembinaan terhadap generasi muda tentang budidaya perikanan yang belum optimal.
5.4.3.3 Matriks Internal Eksternal
Berdasarkan skor yang diperoleh dari analisis matriks IFAS dan EFAS dapat diketahui bahwa total skor faktor internal untuk pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek sosial sebesar 2,7151 sedangkan total skor faktor eksternal sebesar 2,6984. Setelah diketahui total skor analisis matriks IFAS dan
EFAS maka selanjutnya skor tersebut dipetakan kedalam matriks internal eksternal seperti terlihat pada Gambar 42.
Nilai jumlah skor faktor strategi internal
Tinggi Rata-rata Lemah
N il ai j u m lah skor f ak to r s tr at eg i ek st er n al 4 3 (2,7151) 2 1 Tinggi 3 1 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi vertikal 2 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi horizontal 3 RETRENCHMENT Turn around Rata- rata 4 STABILTY Hati-hati (2,6984) 5 GROWTH Konsentrasi melalui integrasi horizontal STABILTY Tidak ada perubahan profit strategi 6 RETRENCHMENT
Captive company atau
Divestment 2 Lemah 7 GROWTH Diversifikasi konsentrik 8 GROWTH Diversifikasi konglomerat 9 RETRENCHMENT
Bangkrut atau likuidasi 1
Gambar 42 Hasil Analisis Matriks Internal Eksternal Aspek Sosial
Berdasarkan Gambar 42 dapat diketahui bahwa strategi pengembangan kegiatan perikanan budidaya dari aspek sosial berada pada sel 5. Artinya posisi pengembangan subsektor perikanan kegiatan perikanan budidaya dari aspek sosial memerlukan Growth Strategy yaitu strategi yang didesain untuk pertumbuhan sendiri atau Stability Strategy yaitu penerapan strategi yang dilakukan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.