• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 25 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk tabungan. Diduga, hal yang mempengaruhi niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi adalah hal lain yang tidak diteliti dalam penelitian.

Tabel 25 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk tabungan

No Variabel Β 0 = tidak berniat 1 = berniat

Sig Exp (β)

1 Sikap 0,062 0,368 1,064

2 Norma subjektif 0,011 0,851 1,011

3 Kontrol perilaku 0,110 0,169 1,117

4 Nilai keamanan 0,169 0,489 1,184

5 Nilai harga diri -0,061 0,655 0,940

6 Nilai pemenuhan diri 0,209 0,228 1,232

7 Nilai pencapaian prestasi -0,093 0,461 0,911

8 Pengetahuan -0,131 0,185 0,877

Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01

Tabel 26 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian.

Tabel 26 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian

No Variabel Β 0 = tidak berniat 1 = berniat

Sig Exp (β)

1 Sikap 0,298 0,118 1,347

2 Norma subjektif -0,092 0,619 0,912

3 Kontrol perilaku -0,570 0,054 0,565

4 Nilai keamanan 0,495 0,559 1,640

5 Nilai harga diri 0,250 0,550 1,285

6 Nilai pemenuhan diri 0,596 0,311 1,816

7 Nilai pencapaian prestasi 0,071 0,835 1,073

8 Pengetahuan -0,132 0,681 0,876

Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01

Tabel 27 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk rekreasi.

Tabel 27 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk rekreasi

No Variabel Β 0 = tidak berniat 1 = berniat

Sig Exp (β)

1 Sikap 0,037 0,685 1,038

2 Norma subjektif -0,042 0,590 0,959

3 Kontrol perilaku 0,140 0,194 1,150

4 Nilai keamanan -0,114 0,710 0,892

5 Nilai harga diri 0,015 0,923 1,015

6 Nilai pemenuhan diri 0,535 0,011 1,078

7 Nilai pencapaian prestasi -0,179 0,251 0,836

8 Pengetahuan -0,083 0,497 0,920

21

Pembahasan

Theory of Planned Behavior (TPB) menyatakan bahwa niat adalah salah satu penentu langsung perilaku yang dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Cheng 2011). Ketiga komponen penentu langsung niat itu pun dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu karakteristik sosial demografi, karakteristik individu, dan informasi yang dimiliki. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) faktor lingkungan memiliki pengaruh yang kuat pada pembentukan sikap dengan membentuk jenis, jumlah, kualitas informasi, dan pengalaman yang tersedia. Proses keputusan seseorang dipengaruhi oleh budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi (Lee

at all 2009).

Nilai merupakan bagian dari karakteristik individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga diri muncul sebagai dimensi nilai yang memiliki proporsi terbanyak pada kategori tinggi sedangkan nilai keamanan muncul sebagai dimensi nilai yang memiliki proporsi paling rendah untuk kategori tinggi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gurey-Atay et al. (2010) di Amerika yang menunjukkan bahwa nilai sosial telah mengalami banyak pergeseran sejak tahun 1976-2007. Saat ini harga diri menjadi nilai sosial yang paling dianggap penting oleh orang Amerika sedangkan nilai keamanan muncul sebagai nilai yang paling kurang dipentingkan. Hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi pula pada kondisi sosial di Indonesia.

Sikap terhadap penggunaan beasiswa Bidikmisi berada pada kategori sedang. Dari hasil jawaban mahasiswa, sebagian besar mahasiswa setuju bahwa jika mereka menggunakan dana beasiswa Bidikmisi untuk kelancaran pendidikan maka akan terhindar dari kesulitan dalam menempuh pendidikan, akan terhindar dari kesulitan keuangan, akan melaksanakan kewajiban dengan baik, akan dapat mempertanggungjawabkan dana beasiswa Bidikmisi, akan dapat memenuhi semua kebutuhan perkuliahan. Hal tersebut memperlihatkan kuatnya keyakinan perilaku yang dimiliki oleh mahasiswa. Keyakinan perilaku merupakan keyakinan yang terkait dengan atribut objek atau keyakinan yang terkait dengan akibat yang ditimbulkan oleh suatu tindakan (Fishbein & Ajzen 1975). Sikap yang dipegang dengan penuh keyakinan biasanya akan jauh diandalkan untuk membimbing perilaku. Bila keyakinan rendah, konsumen mungkin merasa tidak nyaman dengan bertindak berdasarkan sikap mereka yang sudah ada (Siragusa & Dixon 2009).

Salah satu komponen Theory of Planned Behavior yaitu norma subjektif memperlihatkan hasil bahwa lebih dari 80 persen mahasiswa merasa bahwa dosen adalah kelompok referensi yang memiliki harapan terhadap penggunaan dana beasiswa bidikmisi, namun sebanyak 85 persen mahasiswa lebih memilih untuk mengikuti harapan dari sahabat dibandingkan kelompok referensi lainnya. Menurut Ajzen (1985), pada umumnya seseorang yang memiliki keyakinan bahwa orang-orang penting di sekitarnya berpikir bahwa ia harus melakukan suatu perilaku maka ia akan merasakan tekanan sosial untuk melakukan perilaku tersebut, sebaliknya jika ia memiliki keyakinan bahwa orang-orang penting disekitarnya berpikir ia tidak boleh melakukan suatu perilaku maka ia akan menghindari perilaku tersebut. Semakin erat hubungan psikologis antara

22

mahasiswa dengan orang yang dianggap penting, maka akan semakin besar pula tekanan sosial yang dirasakan. Nampaknya, itulah yang menyebabkan mengapa mahasiswa dalam penelitian ini lebih memilih untuk mengikuti harapan dari sahabat karena bagi mahasiswa yang sudah tinggal jauh dari keluarga, sahabat merupakan orang yang paling dekat baik secara geografis maupun psikologis. Selain itu, menurut Wijaya (2007) figur-figur sosial yang penting bisa saja termasuk teman dekat.

Kontrol perilaku mahasiswa berada pada kategori sedang. sebagian besar mahasiswa memiliki keyakinan bahwa mereka sudah memahami kebutuhan, sudah memikirkan perencanaan keuangan, dan sudah memahami perencanaan keuangan, dan sudah membuat perencanaan keuangan. Namun, dari keempat macam keyakinan kontrol tersebut, keyakinan bahwa mereka sudah membuat perencanaan keuangan berada pada persentase terkecil. Kontrol perilaku dibangun dari keyakinan kontrol (control beliefs) dan kekuatan kontrol (power of control factors) dan kekuatan kontrol (power of control factors). Keyakinan kontrol mengacu pada keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai kemudahan atau kesulitan melakukan suatu perilaku sedangkan kekuatan kontrol adalah keyakinan seseorang akan adanya hambatan yang terantisipasi dalam melakukan suatu perilaku (Ajzen 1991).

Hasil peneltian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa berniat untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah, kesehatan, dan pangan. Namun, pada penggunaan dana beasiswa Bidikmisi, hanya sebagian kecil mahasiswa yang menggunakan dana beasiswa Bidikmisi untuk kesehatan. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena adanya perubahan kebutuhan yang dirasakan oleh mahasiswa. Kebutuhan dan keinginan muncul karena seseorang merasakan ketidaknyamanan antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesuangguhnya dirasakan (Pradeep 2012). Kemudian, kebutuhan mahasiswa lainnya seperti tempat tinggal, transportasi, tabungan, pakaian, dan rekreasi diduga dipenuhi dengan menggunakan dana dari sumber lain.

Hasil uji hubungan juga menunjukkan bahwa sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan berhubungan dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk dikat kuliah. Kontrol perilaku dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pangan pun menunjukkan bahwa keduanya memiliki hubungan, hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar kontrol perilaku yang dirasakan maka semakin besar niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pangan. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa norma subjektif memiliki hubungan negatif dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar norma subjektif yang dirasakan mahasiswa maka semakin kecil niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pratiwi (2012) dan Astuti (2012) dimana ketiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku berhubungan dengan niat.

Faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan, yaitu nilai keamanan. Hal ini sesuai dengan pendapat Maslow yang menyebutkan bahwa nilai keamanan adalah nilai yang mencakup kebutuhan fisik manusia (Sumarwan 2011), dalam hal ini kesehatan merupakan hal yang

23

menjaga agar ketahanan fisik manusia tetap baik. Sedangkan, untuk niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi untuk diktat kuliah, pangan, tempat tinggal, transportasi, tabungan, pakaian, dan rekreasi, tidak ada variabel yang berpengaruh untuk ketujuh niat tersebut. Menurut Ajzen (1991) terdapat tiga keyakinan yang menentukan niat dan perilaku seseorang. Keyakinan tersebut adalah keyakinan perilaku yang memengaruhi sikap terhadap perilaku, keyakinan normatif yang merupakan faktor penentu norma subjektif, serta keyakinan kontrol yang menjadi persepsi dasar dari kontrol perilaku yang dirasakan. Terdapat variabel yang berhubungan dengan keyakinan-keyakinan tersebut yang pada akhirnya dapat memengaruhi niat seseorang. Variabel-variabel tersebut disebut sebagai faktor latar belakang (background factors). Faktor latar belakang tersebut terbagi menjadi tiga bagian yakni bagian individu, sosial demografi, dan informasi.

SIMPULAN

Secara keseluruhan, sikap terhadap pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku berada pada kategori sedang. Sebagian besar mahasiswa memiliki niat untuk menggunakan dana beasiswa Bidikmisi untuk diktat kuliah, kesehatan, dan pangan. Sedangkan pada penggunaan dana beasiswa Bidikmisi, sebagian besar mahasiswa hanya menggunakan dana beasiswa Bidikmisi untuk diktat kuliah dan pangan. Sikap terhadap perilaku pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku berhubungan positif dengan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi. Untuk faktor yang berpengaruh terhadap niat, hanya nilai keamanan yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi untuk kesehatan.

SARAN

Secara umum, mahasiswa Institut Pertanian Bogor telah memiliki niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi yang sesuai dengan tujuan pemerintah. Namun, masih terdapat beberapa mahasiswa yang pengetahuan tentang beasiswa bidikmisinya rendah dan dua belas mahasiswa yang memiliki IPK di bawah batas minimal syarat penerima beasiswa bidikmisi. Karena itu, disarankan kepada pengelola beasiswa bidikmisi untuk meningkatkan pengawasan terhadap persyartan-persyaratan penerimaan beasiswa bidikmisi.

24

DAFTAR PUSTAKA

Astuti EF. 2012. Analisis Pembentukan Niat Penggunaan Listrik Prabayar Pada Rumah Tangga Melalui Pendekatan Theory of Planned Behavior [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Aiyub. 2007. Analisis Perilaku Masyarakat Terhadap Keinginan Menabung Dan Memperoleh Pembiayaan Pada Bank Syariah Di Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal E-Mabis FE-Unimal. NAD: Universitas Malikussaleh.

Ajzen I. 1985. From Intentions to action: a theory of planned behavior. Action control: from cognitions to behavior.

______ . 1991. The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Jumlah Penduduk Indonesia. Diambil dari

http://www.bps.go.id.

Cheng, Shih-I. 2011. Examining Customer Purchase Intentions for Counterfeit Products Based on a Modified Theory of Planned Behavior. Journal of Consumer Behavior. Shi-Te University: China.

Dharmmesta BS. 1998. Theory of Planned Behavior dalam Penelitian Sikap, Niat, dan Perilaku Konsumen. Kelola 8 (7), 85-103.

Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen. Ed ke-6 jilid 1. Budiyanto, editor. Jakarta: Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Consumer Behavior.

[FAA Foundation] Future Achievement Australia Foundation. 2004. Why Do Value Matter? Australia: FAA Foundation.

Gurey-Atay EX, Xie G, Chen J, Kahle LR. Changes in Social Value in the United States: 1976-2007. Journal of Advertising Research (50), 57-67.

Homer PM, Kahle LR. 1988. A Structural Equation Test of the Value-Attitude- Behavior Hierarchy. Journal of Personality and Social Psychology 54 (4), 638-646.

[Kemdikbud] Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Panduan Bidikmisi. Diambil dari www.kemdikbud.go.id.

Lee R, Richard and Murphy, Jamie and Neale, Larry. 2009. The Interactions of Consumptions Characteristics on Social Norms. Journal of Consumer Marketing 26(4). University of South Australia.

Pradeep J. 2012. Effect Of Environmental Concern And Social Norms On Environmental Friendly Behavioral Intentions. Journal of Bussines. Uttarakhand School Of Bussines.

Pratiwi NA. 2012. Analisis Niat Beli Asuransi Jiwa Pada Mahasiswa: Aplikasi

25

Schiffman LG, Kanuk LL. 2004. Consumer Behavior, 8th Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall Inc.

Schwartz SH. 1994. Are There Universal Aspects in the Structure and Contents of Human Values? Journal of Social Issues 50 (4), 19-45.

Siragusa L, Dixon KC. 2009. Theory of Planned Behavior: Higher Education Student’s Attitude Towards ICT Based Learning Interactions. Journal of Education. Curtin University of Technology.

Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Wijaya. 2007. Hubungan Adversity Intelligency Dengan Intensi Berwirausaha. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 9:117-127

RIWAYAT PENULIS

Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Endang Budi Hartono dan Etty Hindrayati yang dilahirkan di Sukabumi pada 16 April 1991. Penulis lulus dari SMA Negeri 1 Cibadak pada tahun 2009, dan pada tahun yang sama diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Talenta Mandiri (UTM) di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia pada tahun 2009. Prestasi yang pernah diraih selama masa perkuliahan diantaranya adalah menjadi Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Bonjour (BEM FEMA) pada tahun 2009, juara 3 Lomba Menulis Cerpen Sepena Pujangga (BEM FEM) pada tahun 2010, dan juara 2 Lomba Menulis Cerpen Forsia FEMA pada tahun 2012. Selama masa perkuliahan, penulis mengikuti beberapa organisasi dan kepanitiaan, diantaranya anggota organisasi daerah Ikatan Keluarga Mahasiswa Sukabumi (IKAMASI), dan staff divisi akademik UKM Century pada tahun 2010-2011. Beberapa kepanitiaan yang pernah diikuti adalah anggota divisi penanggung jawab laskar MPKMB 47 dan anggota divisi acara Simulasi Bisnis (SIMBIS) Century 2010.

Penulis pun aktif mengikuti kegiatan di luar kampus di antaranya menjadi anggota Komunitas Jaringan Penulis Indonesia, anggota Klub Menulis 5 Kali Tulis Ulang (5XTU), dan terlibat dalam kepanitiaan pelatihan menulis Kampus Fiksi Roadshow Bogor yang diadakan oleh Divapress Publishing. Pada tahun 2013 penulis berkesempatan mengikuti pelatihan menulis cerpen yang diadakan oleh Plotpoint Publishing, dan mencoba menjadi seorang penulis pemula hingga melahirkan sebuah karya Omnibook yang berjudul Delapan Sisi. Pada tahun 2014, penulis bergabung dengan Lembaga Konsultasi Keluarga Dan Pendidikan Adi Indonesia Manajemen sebagai Penanggung Jawab Divisi Akademik.

Dokumen terkait