• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Niat Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi Pada Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Menggunakan Theory Of Planned Behavior

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Niat Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi Pada Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Menggunakan Theory Of Planned Behavior"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGGUNAAN DANA BEASISWA BIDIKMISI PADA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MENGGUNAKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

VIVI PRILIYANTI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi Pada Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Menggunakan Theory of Planned Behavior adalah benar karya saya dengan arahan dari Dosen Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dkutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2015

(4)
(5)

ABSTRAK

VIVI PRILIYANTI. Analisis Niat Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi Pada Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Menggunakan Theory of Planned Behavior. Dibimbing oleh MOH. DJEMDJEM DJAMALUDIN.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan dana beasiswa Bidikmisi menggunakan Theory of Planned Behavior pada mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi Institut Pertanian Bogor. Jumlah contoh adalah 160 mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi. Data penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan dianalisis secara deskriptif dan statistik inferensia (uji hubungan dan uji regresi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif, kontrol perilaku, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, berhubungan. Uji regresi menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku tidak berpengaruh terhadap niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi.

Kata kunci : Bidikmisi, IPB, niat, theory of planned behavior

ABSTRACT

VIVI PRILIYANTI. Analysis of Bidikmisi Scholarships Utilization Of Bogor Agriculture University Student Use Theory of Planned Behavior. Suvervised by MOH. DJEMDJEM DJAMALUDIN.

This study aimed to analyse the use of bidikmisi scholarship using the Theory of Planned Behavior of Bogor Agriculture University students. The total samples were 160 students. Data was collected through interview using a questionnaire and analyzed by descriptive and inferential statistics (correlation test and regression test). The result showed that the attitude toward the behavior, subjective norm, perceived behavioral control, intentions allocation bidikmisi scholarship were correlated. The regression test also showed that the attitude toward the behavior, subjective norm, and perceived behavioral control not influenced significantly on intentions allocation bidikmisi scholarship.

(6)
(7)

ANALISIS PENGGUNAAN DANA BEASISWA BIDIKMISI PADA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MENGGUNAKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

VIVI PRILIYANTI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

(8)
(9)

PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga proposal penelitian ini dapat penulis selesaikan. Penulisan proposal penelitian ini adalah salah satu syarat untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis penggunaan dana beasiswa bidikmisi menggunakan Theory of Planned Behavior pada mahasiswa penerima beasiswa

bidikmisi Institut Pertanian Bogor”. Dalam menyelesaikan proposal ini, penulis banyak mendapat bantuan, dukungan, dan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ir. Mohammad Djemdjem Djamaludin, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu memberikan inspirasi, dukungan, bimbingan, dan nasehat.

2. Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si selaku dosen pembimbing akademik atas tuntunan dan bimbingan yang telah diberikan.

3. Dr. Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, M.Si dan Ir. Retnaningsih, M.Si selaku dosen penguji skripsi.

4. Alfiasari, SP, M.Si selaku dosen pemndu seminar, terima kasih atas masukannya.

5. Hamira dan Risti selaku pembahas seminar, terima kasih atas saran yang telah diberikan.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bogor, Agustus 2015

(10)
(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ...vi

DAFTAR LAMPIRAN ...vi

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Perumusan Masalah ... 2

Tujuan Penelitian ... 2

Manfaat Penelitian ... 3

KERANGKA PEMIKIRAN ... 3

METODE PENELITIAN ... 5

Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

Teknik Pengambilan Contoh ... 5

Jenis dan Cara Pengumpulan Data ... 7

Pengolahan dan Analisis Data ... 7

Definisi Operasional ... 8

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 9

Karakteristik Sosial Demografi ... 10

Hubungan Sikap, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku dengan Niat Pengalokasian Dana Beasiswa Bidikmisi ... 17

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh terhadap Niat Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi ... 18

Pembahasan ... 21

SIMPULAN DAN SARAN ... 22

DAFTAR PUSTAKA ... 23

(12)

DAFTAR TABEL

1 Jumlah contoh berdasarkan fakultas ………. 6

2 Jumlah contoh berdasarkan angkatan ……… 6

3 Sebaran mahasiswa berdasarkan jenis kelamin ………. 10

4 Sebaran mahasiswa berdasarkan total uang saku perbulan ………….. 10

5 Sebaran mahasiswa berdasarkan sumber tambahan uang saku ……… 10

6 Sebaran mahasiswa berdasarkan pendapatan keluarga ……… 11

7 Sebaran mahasiswa berdasarkan besar keluarga ……… 11

8 Sebaran mahasiswa berdasarkan kategori nilai ……… 11

9 Sebaran mahasiswa berdasarkan pengetahuan ……… 12

10 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban mengenai sikap ………… 12

11 Sebaran mahasiswa berdasarkan sikap ……… 13

12 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban mengenai norma subjektif 14

13 Sebaran mahasiswa berdasarkan norma subjektif ………. 15

14 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban kontrol perilaku ………… 15

15 Sebaran mahasiswa berdasarkan kontrol perilaku ……… 16

16 Sebaran mahasiswa berdasarkan niat ……… 16

17 Sebaran mahasiswa berdasarkan penggunaan beasiswa bidikmisi …… 17

18 Hubungan sikap, norma subjektif, kontrol perilaku dengan niat ………17

19 Hubungan sikap, norma subjektif, kontrol perilaku dengan niat ………18

20 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk diktat kuliah ………… 18

21 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk kesehatan ……… 18

22 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk pangan ………. 19

23 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk tempat tinggal …………. 19

24 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk transportasi ………. 19

25 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk tabungan ……… 20

26 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk pakaian ……… 20

27 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk rekreasi ……… 20

(13)

1

PENDAHULUAN Latar Belakang

Beasiswa bidikmisi merupakan program bantuan biaya pendidikan yang diberikan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi. Perguruan tinggi yang mendapat beasiswa bidikmisi yaitu perguruan tinggi di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Agama. Pada tahun 2011 mahasiswa baru penerima beasiswa bidikmisi bertambah menjadi 30.000 di 117 perguruan tinggi negeri dengan adanya tambahan anggaran dari APBN. Pada tahun 2012 beasiswa bidikmisi dikembangkan menjadi 30.000 calon mahasiswa penerima yang diselenggarakan di 87 perguruan tinggi negeri di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan program beasiswa bidikmisi yang dikelola oleh Kementrian Agama (Kemdikbud 2012). Pada tahun 2013 dilanjutkan dengan menerima 61.000 calon mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi (Kemdikbud 2015).

Pada tahun pertama peluncuran program Bidikmisi, terdapat 103 Perguruan Tinggi penyelenggara program bidikmisi yang telah melaporkan Indeks Prestasi Semester melalui sistem sebanyak 103 Perguruan Tinggi, yang terdiri dari 82 Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan 21 Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Agama (Kemenag). Perguruan Tinggi di bawah Kemendikbud terdiri dari 47 Universitas, 27 Politeknik, 7 Institut, dan 1 Sekolah Tinggi. Sedangkan Perguruan Tinggi di bawah Kemenag terdiri dari 14 Universitas, 6 Institut, dan 1 Sekolah Tinggi.

Institut Pertanian Bogor merupakan perguruan tinggi negeri yang menerima beasiswa Bidikmisi terbesar. Sejak tahun 2010 hingga tahun 2012, penerima beasiswa bidikmisi IPB berjumlah 2500 orang yang terdiri dari angkatan 47, 48, dan 49. Pemberian beasiswa kepada 2500 mahasiswa IPB tentunya memiliki harapan dapat sesuai dengan tujuan penyelenggaraan beasiswa Bidikmisi yaitu untuk meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang berpotensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi (Kemdikbud 2012). Program ini mempunyai misi untuk menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu dan memiliki potensi akademik memadai untuk dapat menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi.

(14)

2

Tercapai atau tidaknya tujuan tersebut tergantung pada penggunaan dana yang dilakukan oleh mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi, apakah mereka menggunakan dana beasiswa sesuai tujuan atau tidak. Sebelum seseorang menggunakan dana, terdapat suatu niat yang terbentuk dalam dirinya. Menurut Ajzen (1991) niat dibangun dari tiga komponen utama yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Semakin kuat niat untuk terlibat dalam perilaku maka kemungkinan melakukan perilaku tersebut akan semakin kuat. Merujuk pada tujuan utama diberikannya beasiswa bidikmisi sebagai bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang kurang mampu, maka penting untuk melihat bagaimana dana beasiswa bidikmisi dipergunakan oleh mahasiswa dan apakah bantuan tersebut sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup mahasiswa selama menempuh pendidikan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan guna melihat penggunaan dana beasiswa bidikmisi melalui pendekatan

Theory of Planned Behavior.

Perumusan Masalah

Penggunaan dana beasiswa Bidikmisi oleh mahasiswa penting untuk diteliti untuk melihat apakah penggunaan dana tersebut sudah sesuai dengan tujuan pemberian beasiswa Bidikmisi. Selain itu, penggunaan daan beasiswa Bidikmisi ini juga penting untuk melihat apakah jumlah dana beasiswa Bidikmisi yang diberikan dapat mencukupi semua kebutuhan studi mahasiswa. Ajzen (1991) menyatakan bahwa sebelum seseorang menggunakan dana, terdapat suatu niat yang terbentuk dalam dirinya. Niat dibangun dari tiga komponen utama yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Ketiga faktor tersebut dipengaruhi oleh faktor lain yaitu keyakinan perilaku, keyakinan normatif, dan keyakinan kontrol. Ajzen dan Fishbein (2005) menyatakan bahwa belief (keyakinan) dapat berubah-ubah sesuai dengan

background factors (faktor latar belakang) yang dimiliki seseorang. Faktor latar belakang ini selain akan mempengaruhi keyakinan, pada akhirnya juga akan mempengaruhi niat. Berdasarkan hal tersebut, kemungkinan setiap mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi memiliki niat yang berbeda untuk menggunakan dan akhirnya memicu penggunaan dana yang berbeda pula.

Berdasarkan pemaparan masalah yang telah dijelaskan maka pertanyaan penelitian yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana karakteristik mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Institut Pertanian Bogor?

2. Bagaimana sikap tehadap penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor?

3. Bagaimana norma subjektif terkait penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor?

4. Bagaimana kontrol perilaku yang dirasakan terhadap penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor?

5. Bagaimana niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor?

6. Bagaimana hubungan antara sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi?

(15)

3

Tujuan Penelitian Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor menggunakan

Theory of Planned Behavior.

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi karakteristik individu dan keluarga mahasiswa.

2. Mengidentifikasi sikap terhadap penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

3. Mengidentifikasi norma subjektif terkait penggunaan dana beasiswa Bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

4. Mengidentifikasi kontrol perilaku yang dirasakan terhadap penggunaan dana beasiswa Bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

5. Mengidentifikasi niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

6. Menganalisis hubungan antara sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi.

7. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi pembentukan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah maupun instansi pendidikan agar dapat mengetahui niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi yang telah diberikan. Dengan adanya informasi tentang niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, pemerintah dan instansi pendidikan dapat menjadikannya sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan untuk kebijakan program beasiswa bidikmisi selanjutnya.

KERANGKA PEMIKIRAN

Beasiswa bidikmisi merupakan program bantuan biaya pendidikan yang diberikan Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi. Penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor dapat berbeda-beda, perbedaan perilaku penggunaan dana tersebut dapat terjadi karena mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi memiliki niat yang berbeda dalam perilaku menggunakan dana.

(16)

4

sosial demografi, dan informasi. Bagian individu terdiri dari sikap secara umum dan kepribadian. Bagian sosial demografi meliputi jenis kelamin, uang saku, pendapatan orang tua, dan besar keluarga. Bagian informasi berisi pengetahuan mengenai beasiswa bidikmisi.

Gambar 4 Kerangka pemikiran penelitian yang dimodifikasi dari Theory of Planned Behavior (Ajzen & Fishbein 2005)

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta menggunakan metode survei. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data utama. Penelitian dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berlokasi di kampus IPB Dramaga. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purpossive sampling) dengan pertimbangan bahwa Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi yang mendapatkan kuota penerima beasiswa bidikmisi terbesar dari beberapa perguruan tinggi yang ada di

Background factors

Karakteristik sosial demografi Jenis kelamin

Uang saku

Pendapatan orang tua

Besar keluarga

Nilai

Keamanan

Harga diri

Pemenuhan diri

Pencapaian prestasi Pengetahuan tentang beasiswa bidikmisi Sikap terhadap beasiswa bidikmisi Keyakinan perilaku

Evaluasi hasil

Norma subjektif

Keyakinan normatif

(17)

5

Indonesia dan karena pertimbangan keterjangkauan lokasi. Penelitian dilakukan dari bulan November 2013 hingga Desember 2013.

Teknik Pengambilan Contoh

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program sarjana IPB angkatan 47, 48, 49 penerima beasiswa bidikmisi yang berjumlah 2500 orang. Contoh dalam penelitian ini adalah mahasiswa IPB yang masih aktif dari seluruh fakultas, yang terdiri dari Fakultas Pertanian (FAPERTA), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Fakultas Peternakan (FAPET), Fakultas Kehutanan (FAHUTAN), Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), dan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA). Populasi penelitian ditentukan secara purposive, mahasiswa angkatan 50 tidak dimasukkan sebagai populasi dengan pertimbangan bahwa mahasiswa angkatan 50 baru mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Dari populasi tersebut dipilih contoh untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Jumlah contoh minimal ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

Keterangan :

n = Jumlah contoh yang diambil

N = Jumlah populasi

e = Taraf nyata 0.078

Berdasarkan perhitungan jumlah minimal yang didapat, maka contoh minimal untuk penelitian adalah 154 orang. Contoh yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 160 orang. Teknik penarikan contoh yang digunakan adalah stratified random sampling. Proporsi contoh di tiap fakultas ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswa dari masing-masing fakultas. Jumlah contoh berdasarkan persentase jumlah mahasiswa di tiap fakultas dapat dilihat pada Tabel 1.

Keterangan :

(18)

6

Tabel 1 Jumlah contoh berdasarkan fakultas

No Fakultas

Contoh Jumlah Mahasiswa (N) Persentase (%) Jumlah Contoh (n)

1 Pertanian 319 13 21

2 Kedokteran Hewan 79 3 5

3 Perikanan dan Ilmu Kelautan 301 12 19

4 Peternakan 115 5 7

5 Kehutanan 323 13 21

6 Teknologi Pertanian 245 10 16

7

Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam 586 23 37

8 Ekonomi dan Manajemen 306 12 20

9 Ekologi Manusia 226 9 14

Total 2500 100 160

Proporsi contoh dari masing-masing fakultas kemudian dibagi lagi berdasarkan proporsi berdasarkan angkatan. Jumlah contoh berdasarkan persentase angkatan di tiap fakultas dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Jumlah contoh berdasarkan angkatan setiap fakultas

No Fakultas Angkatan

47 48 49

n % n % n %

1 Pertanian 5 21 7 35 9 44

2 Kedokteran Hewan 1 23 2 35 2 42

3 Perikanan dan Ilmu Kelautan 3 18 7 36 9 46

4 Peternakan 1 20 2 31 4 49

5 Kehutanan 4 19 8 37 9 45

6 Teknologi Pertanian 2 13 6 39 8 47

7 Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam 9 24 13 34 15 42

8 Ekonomi dan Manajemen 4 20 7 36 9 44

9 Ekologi Manusia 3 19 5 39 6 42

Total 32 100 57 100 71 100

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

(19)

7

Pengolahan dan Analisis Data

Semua data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif. Proses pengolahan data mencakup langkah-langkah pengeditan, pengodean, penilaian, pemasukan data, dan analisis data menggunakan SPSS 16 for Windows. Data deskriptif yang sudah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Pernyataan pada variabel nilai merujuk pada Multi-item measures List of Value (MILOV) yang dikembangkan oleh Herche (1994). Sementara pernyataan pada variabel dalam TPB dikembangkan dari kuesioner yang dibuat oleh Pratiwi (2012). Terdapat empat dimensi nilai MILOV dalam penelitian ini, yakni dimensi keamanan, dimensi nilai harga diri, dimensi nilai pemenuhan diri, dan dimensi nilai pencapaian prestasi. Setiap pernyataan diberi nilai berdasarkan Skala Likert dari skor 1 sampai skor 4. Skor 1 untuk pilihan sangat tidak setuju, skor 2 untuk pilihan tidak setuju, skor 3 untuk pilihan setuju, dan skor 4 untuk pilihan sangat setuju.

Berdasarkan Theory of Planned Behavior, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi dipengaruhi oleh tiga variabel utama yaitu sikap terhadap pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Sikap terhadap pengalokasian dana beasiswa bidikmisi diukur dengan mengkalikan skor pernyataan keyakinan perilaku dengan skor evaluasi hasil. Norma subjektif diukur dengan mengkalikan skor pernyataan keyakinan normatif dengan skor pernyataan motivasi untuk mengikuti. Begitu pun kontrol perilaku yang dirasakan yang diukur dengan mengkalikan skor pernyataan keyakinan kontrol dengan skor pernyataan kekuatan kontrol. Berikut formulasi ketiga variabel tersebut dalam TPB:

 Formulasi model sikap terhadap asuransi jiwa

Keterangan : AB = sikap terhadap perilaku tertentu bi = keyakinan perilaku

ei = evaluasi hasil

n = jumlah keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap perilaku tertentu

 Formulasi model norma subjektif

Keterangan: SN = norma subjektif = keyakinan normatif = motivasi untuk mengikuti

(20)

8

 Formulasi model kontrol perilaku yang dirasakan

Keterangan : PC = kontrol perilaku yang dirasakan ci = keyakinan kontrol

pi = kekuatan kontrol

Setiap total skor dimensi nilai, pengetahuan, sikap, norma subjektif, dan

control perilaku dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Pengkategorian rendah, sedang, dan tinggi dinyatakan sebagai berikut:

Keterangan : Pengelompokkan rentang skor adalah sebagai berikut: Rendah = NR sampai (NR+I)

Sedang = (NR+I) + 1 sampai (NR+2I) Tinggi = (NR+2I) + 1 sampai NT

Pernyataan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi diberi nilai berdasarkan skala likert dari skor 1 sampai 4. Skor 1 untuk pilihan sangat tidak berniat, skor 2 untuk pilihan tidak berniat, skor 3 untuk pilihan berniat, dan skor 4 untuk pilihan sangat berniat. Pengkategorian niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi dilakukan dengan membagi niat menjadi dua kategori yakni tidak berniat (skor 1-2) dan berniat (skor 3-4). Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi dibedakan menjadi sembilan, yaitu niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pangan, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk tempat tinggal, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk transportasi, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk tabungan, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan sehari-hari, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian, dan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk rekreasi.

Uji regresi logistik dilakukan untuk memprediksi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi.

Definisi Operasional

Nilai keamanan adalah seberapa penting bagi mahasiswa untuk merasa aman dan terlindung dari serangan dan musibah.

Nilai harga diri adalah seberapa penting bagi mahasiswa untuk merasa bangga dan percaya terhadap dirinya.

Nilai pemenuhan diri adalah seberapa penting bagi mahasiswa untuk merasa damai dan melakukan yang terbaik.

(21)

9

Pengetahuan beasiswa Bidikmisi adalah pengetahuan mengenai semua informasi terkait besaiswa Bidikmisi.

Sikap terhadap penggunaan dana besiswa Bidikmisi adalah kepercayaan yang dirasakan mahasiswa dalam menggunakan dana beasiswa Bidikmisi dan evaluasi yang dimiliki mahasiswa pada penggunaan dana beasiswa Bidikmisi.

Norma subjektif adalah kepercayaan yang dimiliki mahasiswa serta adanya motivasi untuk mengikuti kelompok acuannya terkait penggunaan dana beasiswa Bidikmisi.

Kontrol perilaku adalah persepsi mengenai kemudahan atau kesulitan yang dirasakan mahasiswa untuk mengakses produk IPB.

Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk diktat/bubu-buku yang menunjang perkuliahan.

Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk menjaga kesehatannya, seperti biaya rumah sakit, kontrol ke dokter, dan membeli obat.

Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pangan adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan makanan dan minuman.

Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisiuntuk tempat tinggal adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk pemenuhan kebutuhan untuk tempat tinggal, seperti uang sewa kost.

Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk transportasi adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan transportasi, seperti ongkos kendaraan umum dan bensin bagi yang memiliki kendaraan pribadi.

Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk tabungan adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk menabung.

Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk pembelian pakaian baru.

Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk rekreasi adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk hiburan, seperti bepergian ke suatu tempat, menonton film di bioskop, pergi ke karaoke.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Karakteristik Sosial Demografi

(22)

10

Tabel 3 Sebaran mahasiswa berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

n %

Laki-laki 58 36,3

Perempuan 102 63,7

Total 160 100,0

Uang saku. Jumlah uang saku mahasiswa dalam penelitian berkisar antara Rp600.000,00 hingga Rp1.400.000,00. Tabel 4 memperlihatkan sebaran mahasiswa berdasarkan besarnya total uang saku per bulan yang dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu kurang dari sama dengan Rp600.000,00 dan lebih dari Rp600.000,00.

Tabel 4 Sebaran mahasiswa berdasarkan total uang saku per bulan

Uang saku (Rp) Jumlah

n %

≤ 600.000 72 45,0

> 600.000 88 55,0

Total 160 100,0

Min-max 600.000-1.400.000

Sebanyak 55 persen mahasiswa dalam penelitian memiliki uang saku tambahan selain dari beasiswa Bidikmisi setiap bulannya. Sumber uang saku tambahan tersebut digolongkan menjadi tiga kelompok (Tabel 5) yaitu bersumber dari beasiswa selain bidikmisi (1,1%), keluarga (79,6%), dan bekerja (19,3).

Tabel 5 Sebaran mahasiswa berdasarkan sumber uang saku tambahan per bulan

Sumber uang saku tambahan*

Jumlah

n %

Beasiswa lain 1 1,1

Keluarga 70 79,6

Bekerja 17 19,3

Total 88 100,0

Keterangan: *) Jawaban boleh lebih dari satu

Pendapatan Keluarga. Pendapatan keluarga mahasiswa berkisar antara Rp500.000,00 hingga Rp3.000.000,00. Rata-rata pendapatan keluarga mahasiswa adalah sebesar Rp1.154.062,50. Berdasarkan Tabel 6, mayoritas keluarga mahasiswa memiliki pendapatan keluarga kurang dari dan sama dengan Rp1.000.000. Selain itu juga terdapat 3 keluarga mahasiswa yang tidak memiliki pendapatan keluarga.

Tabel 6 Sebaran mahasiswa berdasarkan pendapatan keluarga

Pendapatan Keluarga Jumlah

n %

Tidak berpenghasilan 3 1,9

≤ 1.000.000 107 66,9

1.000.001-3.000.000 50 31,2

Total 160 100,0

(23)

11

Besar Keluarga. Penggolongan besar keluarga mahasiswa merujuk pada NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) dimana dibedakan menjadi keluarga kecil dengan jumlah anggota kurang dari sama dengan empat orang dan keluarga besar dengan anggota lebih dari empat orang. Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa sebagian besar keluarga mahasiswa (61,3%) berada pada kategori keluarga besar.

Tabel 7 Sebaran mahasiswa berdasarkan besar keluarga

Besar Keluarga Jumlah

n %

Kecil (≤4 orang) 62 38,7

Besar (>4 orang) 98 61,3

Total 160 100,0

Nilai

Menurut Schwartz (1994), nilai berfungsi sebagai panduan prinsip dalam kehidupan seseorang. Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 8 dapat diketahui bahwa sebagian besar empat dimensi nilai berada pada kategori sedang, nilai keamanan (51,2%), nilai harga diri (47,5%), dan nilai pencapaian prestasi (53,8%).

Tabel 8 Sebaran mahasiswa berdasarkan kategori nilai

Dimensi nilai Jumlah

n %

Kemanan

Rendah (skor < 6) 11 6,9

Sedang (skor 6) 82 51,2

Tinggi (skor > 7 ) 67 41,9

Total 160 100,0

Harga diri

Rendah (skor 6-7 ) 9 5,6

Sedang (skor 8-9) 76 47,5

Tinggi (skor 10-12) 75 46,9

Total 160 100,0

Pemenuhan diri

Rendah (skor 6-7 ) 5 3,1

Sedang (skor 8-9) 75 46,9

Tinggi (skor 10-12) 80 50,0

Total 160 100,0

Pencapaian prestasi

Rendah (skor 10-13 ) 2 1,2

Sedang (skor 14-16 ) 86 53,8

Tinggi (skor 17-20) 72 45,0

Total 160 100,0

Pengetahuan tentang Bidikmisi

(24)

12

Tabel 9 Sebaran mahasiswa berdasarkan pengetahuan tentang beasiswa bidikmisi

Pengetahuan Jumlah

n %

Rendah (skor 3-5) 33 20,6

Sedang (skor 6-8) 117 73,1

Tinggi (skor 9-10) 10 6,3

Total 160 100,0

Rata-rata±SD 6,46±1,693

Sikap Terhadap Penggunaan Dana Bidikmisi

Sikap terhadap pengalokasian dana bidikmisi menggambarkan keyakinan mahasiswa terhadap berbagai atribut dan manfaat dari beasiswa bidikmisi. Keyakinan perilaku dan evaluasi hasil terhadap penggunaan dana bidikmisi masing-masing terdiri dari lima pernyataan di mana pernyataan-pernyataan tersebut saling berkaitan. Data yang disajikan pada Tabel 10 menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang menjawab setuju pada seluruh pernyataan.

Tabel 10 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban mengenai sikap terhadap penggunaan dana bidikmisi

No Pernyataan STS

*

TS* S* SS*

n % n % n % n %

Keyakinan perilaku

1 Jika menggunakan dana

beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka tidak akan mendapatkan kesulitan dalam menempuh pendidikan

2 1,3 1 0,6 109 68,1 48 30,0

2 Jika menggunakan dana

beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka tidak akan mendapatkan kesulitan keuangan

1 0,6 15 9,4 109 68,1 35 21,9

3 Jika menggunakan dana

beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka telah melaksanakan kewajiban dengan baik

0 0,0 8 5,0 115 71,9 37 23,1

4 Jika menggunakan dana

beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka akan dapat

mempertanggungjawabkan dana tersebut

0 0,0 2 1,3 121 75,6 37 23,1

5 Jika menggunakan dana

beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka akan dapat memenuhi semua kebutuhan perkuliahan

1 0,6 41 25,6 108 67,5 10 6,3

Evaluasi hasil

1 Penting untuk terhindar dari kesulitan selama menempuh pendidikan

1 0,6 17 10,6 103 64,4 39 24,4

2 Penting untuk terhindar dari kesulitan keuangan

(25)

13

Lanjutan Tabel 10

No Pernyataan STS

*

TS* S* SS*

n % n % n % n %

3 Penting untuk melaksanakan

kewajiban dengan baik

0 0,0 2 1,3 90 56,3 68 42,5

4 Penting untuk dapat

mempertanggungjawabkan dana beasiswa Bidikmisi

0 0,0 0 0,0 98 61,2 62 38,8

5 Penting untuk dapat memenuhi

semua kebutuhan perkuliahan

0 0,0 5 3,1 114 71,3 41 25,6

Keterangan: *)STS=Sangat tidak setuju, TS=Tidak setuju, S=Setuju, SS=Sangat setuju

Tabel 11 menunjukkan sebaran mahasiswa berdasarkan sikap terhadap beasiswa Bidikmisi. Dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki skor sikap dengan kategori sedang. Hanya ada 17 mahasiswa yang berada pada kategori rendah.

Tabel 11 Sebaran mahasiswa berdasarkan sikap terhadap beasiswa bidikmisi

Sikap Jumlah

n %

Rendah (skor 22-41) 17 10,6

Sedang (skor 42-60) 110 68,8

Tinggi (skor 61-80) 33 20,6

Total 160 100,0

Min-max 22-80

Rata-rata±SD 51,02±10,89

Norma Subjektif

Norma subjektif merupakan faktor sosial yang menunjukkan tekanan sosial yang dirasakan oleh mahasiswa dalam penggunaan dana beasiswa bidikmisi. Norma subjektif dibentuk oleh keyakinan normatif (normative beliefs) dan motivasi untuk mengikuti (motivation to comply). Keyakinan normatif merupakan keyakinan yang dimiliki seseorang tentang bagaimana orang-orang yang penting disekitarnya/kelompok referensi berharap ia harus atau tidak harus melakukan sesuatu sedangkan motivasi untuk mengikuti merupakan keinginan seseorang untuk mengikuti harapan tersebut (Fishbein dan Ajzen 1975).

(26)

14

Tabel 12 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban mengenai norma subjektif

No Inti Pernyataan STS

*

TS* S* SS*

n % n % n % n %

Keyakinan normatif

1 Dosen menyarankan untuk

menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran biaya pendidikan

0 0,0 11 6,9 130 81,3 19 11,9

2 Teman kuliah menyarankan untuk

menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran biaya pendidikan

1 0,6 22 13,8 124 77,5 13 8,1

3 Orang tua menyarankan untuk

menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran biaya pendidikan

1 0,6 3 1,9 102 63,8 54 33,8

4 Sahabat menyarankan untuk

menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran biaya pendidikan

1 0,6 12 7,5 124 77,5 23 14,4

5 Teman paguyuban bidikmisi

menyarankan untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran biaya pendidikan

2 1,3 11 6,9 121 75,6 26 16,3

Motivasi untuk mengikuti

1 Kemungkinan besar mengikuti

pendapat dosen untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan

0 0,0 19 11,9 121 75,6 20 3,0

2 Kemungkinan besar mengikuti

pendapat teman kuliah untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan

2 1,3 21 13,1 122 76,3 15 2,9

3 Kemungkinan besar mengikuti

pendapat orang tua untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan

0 0,0 4 2,5 102 63,8 54 3,3

4 Kemungkinan besar mengikuti

pendapat sahabat untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan

0 0,0 10 6,3 136 85,0 14 3,0

5 Kemungkinan besar mengikuti

pendapat teman paguyuban

bidikmisi untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan

3 1,9 16 10,0 125 78,1 16 10,0

(27)

15

Tabel 13 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki skor norma subjektif dengan kategori sedang. Hanya ada 24 mahasiswa yang berada pada kategori rendah.

Tabel 13 Sebaran mahasiswa berdasarkan norma subjektif terhadap beasiswa bidikmisi

Sikap Jumlah

n %

Rendah (skor 19-39) 24 15,0

Sedang (skor 40-60) 120 75,0

Tinggi (skor 61-80) 16 10,0

Total 160 100,0

Min-max 19-80

Rata-rata±SD 47,71±10,58

Kontrol Perilaku

Kontrol perilaku yang dirasakan dibangun dari keyakinan kontrol dan kekuatan kontrol yang dimiliki individu. Berdasarkan data yang dilihat dari Tabel 14 mengenai keyakinan kontrol, sebagian besar mahasiswa sudah memahami kebutuhan dan perencanaan keuangannya. Lebih dari tujuh puluh persen kontrol perilaku yang dirasakan oleh mahasiswa berada pada kategori sedang. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 14 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban kontrol perilaku

No Pernyataan STS

*

TS* S* SS*

n % n % n % n %

Keyakinan kontrol

1 Sudah memahami kebutuhan 0 0,0 16 10,0 131 81,9 13 8,1

2 Sudah memikirkan perencanaan

keuangan

0 0,0 21 13,1 116 72,5 23 14,4

3 Sudah memahami perencanaan

keuangan

0 0,0 37 23,1 106 66,3 17 10,6

4 Sudah membuat perencanaan

keuangan

0 0,0 42 26,3 101 63,1 17 10,6

Kekuatan kontrol

1 Yakin dapat menggunakan dana

beasiswa bidikmisi sesuai tujuannya jika sudah memahami kebutuhan

1 0,6 6 3,8 123 76,9 30 18,8

2 Yakin dapat menggunakan dana

beasiswa bidikmisi sesuai tujuannya jika sudah memikirkan perencanaan keuangan

1 0,6 14 8,8 116 72,5 29 18,1

3 Yakin dapat menggunakan dana

beasiswa bidikmisi sesuai tujuannya jika sudah memahami perencanaan keuangan

1 0,6 7 4,4 123 76,9 29 18,1

4 Yakin dapat menggunakan dana

beasiswa bidikmisi sesuai tujuannya jika sudah membuat perencanaan keuangan

1 0,6 16 10,0 113 70,6 30 18,8

(28)

16

Tabel 15 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki skor control perilaku dengan kategori sedang. Hanya ada 24 mahasiswa yang berada pada kategori rendah.

Tabel 15 Sebaran mahasiswa berdasarkan kontrol perilaku yang dirasakan terhadap beasiswa bidikmisi

Sikap Jumlah

n %

Rendah (skor 11-29) 24 15,0

Sedang (skor 30-48) 117 73,1

Tinggi (skor 49-64) 19 11,9

Total 160 100,0

Min-max 11-64

Rata-rata±SD 36,64±8,99

Niat Pengalokasian Dana Beasiswa Bidikmisi

Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi merupakan kemungkinan mahasiswa untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk berbagai kebutuhannya. Niat tersebut menggambarkan alokasi penggunaan dana mahasiswa. Niat menggunakan dana beasiswa bidikmisi dalam penelitian dikategorikan menjadi delapan bagian yang masing-masing menggambarkan alokasi dana terbesar yang akan dikeluarkan mahasiswa. Pilihan pengalokasian dana tersebut diantaranya untuk kebutuhan diktat kuliah, kesehatan, pangan, tempat tinggal, transportasi, tabungan, pakaian, dan rekreasi. Berdasarkan data yang diperoleh, sebagian besar mahasiswa berniat mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan kelancaran pendidikan, diktat kuliah, kesehatan, dan pangan.

Tabel 16 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi

Kebutuhan Mahasiswa

Berniat Tidak Berniat

n % n %

Diktat kuliah 110 68,7 50 31,3

Kesehatan 85 53,1 75 46,9

Pangan 115 71,9 45 28,1

Tempat tinggal 44 27,5 116 72,5

Transportasi 22 13,7 138 86,3

Tabungan 75 46,9 85 53,1

Pakaian 5 3,1 155 96,9

Rekreasi 33 20,6 127 79,4

Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi

(29)

17

menggunakan dana beasiswa Bidikmisi lebih besar untuk kebutuhan kelancaran pendidikan, diktat kuliah, dan pangan.

Tabel 17 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban penggunaan dana beasiswa bidikmisi

Kebutuhan Mahasiswa

Berniat Tidak Berniat

n % n %

Diktat kuliah 102 63,8 58 36,2

Kesehatan 74 46,3 86 53,2

Pangan 120 75,0 40 25,0

Tempat tinggal 44 27,5 116 72,5

Transportasi 21 13,1 139 86,9

Tabungan 60 37,5 100 62,5

Pakaian 8 5,0 152 95,0

Rekreasi 43 26,9 117 73,1

Hubungan Sikap terhadap Beasiswa Bidikmisi, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku dengan Niat Menggunakan Beasiswa Bidikmisi

Hasil uji korelasi antara sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan dengan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi ditunjukkan pada Tabel 18 dan Tabel 19.

Tabel 18 Hubungan sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan dengan niat pengalokasian beasiswa bidikmisi

Variabel

Koefisien Korelasi Pearson Niat untuk Diktat

Kuliah Niat untuk Kesehatan Niat untuk Pangan Niat untuk Tempat tinggal

Sikap 0,276** 0,082 0,077 0,016

Norma Subjektif 0,339** 0,072 0,081 -0,041

Kontrol Perilaku 0,300** 0,136 0,162* 0,103

Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada P<0,01

Pada tabel 18 dan 19 dapat dilihat bahwa sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku berhubungan dengan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran pendidikan dan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk dikat kuliah. Kontrol perilaku dengan niat menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk pangan pun menunjukkan bahwa keduanya memiliki hubungan posiif dengan koefisien korelasi sebesar 0,162 (p<0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar kontrol perilaku yang dirasakan maka semakin besar niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pangan.

Tabel 19 Hubungan sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan dengan niat pengalokasian beasiswa bidikmisi

Variabel

Koefisien Korelasi Pearson Niat untuk Transportasi Niat untuk Tabungan Niat untuk Pakaian Niat untuk Rekreasi

Sikap -0,061 0,167* -0,145 0,111

Norma Subjektif 0,051 0,124 -0,173* 0,121

Kontrol Perilaku 0,062 0,207** -0,067 0,128

(30)

18

Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Niat Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi

[image:30.595.81.488.309.438.2]

Tabel 20 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah. Diduga, hal yang mempengaruhi niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi adalah hal lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Menurut Ajzen (1991) Terdapat variabel yang berhubungan dengan keyakinan-keyakinan tersebut yang pada akhirnya dapat memengaruhi niat seseorang. Variabel-variabel tersebut disebut sebagai faktor latar belakang (background factors). Faktor latar belakang tersebut terbagi menjadi tiga bagian yakni bagian individu, sosial demografi, dan informasi. Bagian individu terdiri dari sikap secara umum dan kepribadian. Bagian sosial demografi meliputi usia, jenis kelamin, dan lain-lain. bagian informasi terdiri dari pengetahuan, pengalaman, dan lainnya.

Tabel 20 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah

No Variabel Β 0 = tidak berniat 1 = berniat

Sig Exp (β)

1 Sikap 0,070 0,379 1,072

2 Norma subjektif 0,122 0,087 1,129

3 Kontrol perilaku 0,012 0,896 1,012

4 Nilai keamanan -0,027 0,921 0,973

5 Nilai harga diri 0,219 0,138 1,245

6 Nilai pemenuhan diri -0,014 0,944 0,987

7 Nilai pencapaian prestasi 0,031 0,822 1,032

8 Pengetahuan 0,181 0,092 1,199

Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01

[image:30.595.82.488.572.702.2]

Niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan hanya dipengaruhi oleh nilai keamanan (Tabel 21). Nilai keamanan memiliki pengaruh positif terhadap niat menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan. Artinya, semakin tinggi nilai keamanan mahasiswa maka semakin besar pula niat untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan.

Tabel 21 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan

No Variabel 0 = tidak berniat 1 = berniat

Β Sig Exp (β)

1 Sikap 0,028 0,696 1,028

2 Norma subjektif -0,028 0,647 0,972

3 Kontrol perilaku -0,026 0,746 0,974

4 Nilai keamanan 0,761 0,004 2,140

5 Nilai harga diri -0,004 0,947 0,996

6 Nilai pemenuhan diri 0,012 0,945 1,012

7 Nilai pencapaian prestasi 0,018 0,888 1,018

8 Pengetahuan 0,286 0,007 1,331

(31)

19

[image:31.595.111.515.154.279.2]

Pada Tabel 22 diketahui bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi untuk pangan.

Tabel 22 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pangan

No Variabel 0 = tidak berniat 1 = berniat

Β Sig Exp (β)

1 Sikap -0,131 0,093 0,878

2 Norma subjektif 0,010 0,887 1,010

3 Kontrol perilaku 0,099 0,289 1,104

4 Nilai keamanan 0,049 0,861 1,051

5 Nilai harga diri 0,216 0,161 1,241

6 Nilai pemenuhan diri 0,368 0,052 1,445

7 Nilai pencapaian prestasi 0,014 0,920 1,014

8 Pengetahuan -0,200 0,074 0,818

Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01

[image:31.595.111.516.371.495.2]

Pada Tabel 23 diketahui bahwa tidak ada variable yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi untuk tempat tinggal.

Tabel 23 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk tempat tinggal

No Variabel Β 0 = tidak berniat 1 = berniat

Sig Exp (β)

1 Sikap 0,001 0,991 1,001

2 Norma subjektif -0,090 0,188 0,914

3 Kontrol perilaku 0,069 0,420 1,071

4 Nilai keamanan 0,406 0,136 1,501

5 Nilai harga diri -0,078 0,615 0,925

6 Nilai pemenuhan diri 0,062 0,739 1,064

7 Nilai pencapaian prestasi 0,103 0,446 1,108

8 Pengetahuan 0,145 0,196 1,156

Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01

[image:31.595.114.515.616.742.2]

Tabel 24 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk transportasi. Diduga, hal yang mempengaruhi niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi adalah hal lain yang tidak diteliti dalam penelitian.

Tabel 24 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk transportasi

No Variabel Β 0 = tidak berniat 1 = berniat

Sig Exp (β)

1 Sikap -0,102 0,335 0,903

2 Norma subjektif 0,115 0,189 1,121

3 Kontrol perilaku 0,027 0,807 1,027

4 Nilai keamanan -0,029 0,930 0,971

5 Nilai harga diri 0,043 0,820 1,043

6 Nilai pemenuhan diri -0,031 0,899 0,970

7 Nilai pencapaian prestasi 0,075 0,665 1,078

8 Pengetahuan -0,046 0,747 0,955

(32)

20

[image:32.595.81.488.182.306.2]

Tabel 25 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk tabungan. Diduga, hal yang mempengaruhi niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi adalah hal lain yang tidak diteliti dalam penelitian.

Tabel 25 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk tabungan

No Variabel Β 0 = tidak berniat 1 = berniat

Sig Exp (β)

1 Sikap 0,062 0,368 1,064

2 Norma subjektif 0,011 0,851 1,011

3 Kontrol perilaku 0,110 0,169 1,117

4 Nilai keamanan 0,169 0,489 1,184

5 Nilai harga diri -0,061 0,655 0,940

6 Nilai pemenuhan diri 0,209 0,228 1,232

7 Nilai pencapaian prestasi -0,093 0,461 0,911

8 Pengetahuan -0,131 0,185 0,877

Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01

[image:32.595.85.488.400.524.2]

Tabel 26 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian.

Tabel 26 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian

No Variabel Β 0 = tidak berniat 1 = berniat

Sig Exp (β)

1 Sikap 0,298 0,118 1,347

2 Norma subjektif -0,092 0,619 0,912

3 Kontrol perilaku -0,570 0,054 0,565

4 Nilai keamanan 0,495 0,559 1,640

5 Nilai harga diri 0,250 0,550 1,285

6 Nilai pemenuhan diri 0,596 0,311 1,816

7 Nilai pencapaian prestasi 0,071 0,835 1,073

8 Pengetahuan -0,132 0,681 0,876

Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01

[image:32.595.86.488.616.742.2]

Tabel 27 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk rekreasi.

Tabel 27 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk rekreasi

No Variabel Β 0 = tidak berniat 1 = berniat

Sig Exp (β)

1 Sikap 0,037 0,685 1,038

2 Norma subjektif -0,042 0,590 0,959

3 Kontrol perilaku 0,140 0,194 1,150

4 Nilai keamanan -0,114 0,710 0,892

5 Nilai harga diri 0,015 0,923 1,015

6 Nilai pemenuhan diri 0,535 0,011 1,078

7 Nilai pencapaian prestasi -0,179 0,251 0,836

8 Pengetahuan -0,083 0,497 0,920

(33)

21

Pembahasan

Theory of Planned Behavior (TPB) menyatakan bahwa niat adalah salah satu penentu langsung perilaku yang dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Cheng 2011). Ketiga komponen penentu langsung niat itu pun dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu karakteristik sosial demografi, karakteristik individu, dan informasi yang dimiliki. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) faktor lingkungan memiliki pengaruh yang kuat pada pembentukan sikap dengan membentuk jenis, jumlah, kualitas informasi, dan pengalaman yang tersedia. Proses keputusan seseorang dipengaruhi oleh budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi (Lee

at all 2009).

Nilai merupakan bagian dari karakteristik individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga diri muncul sebagai dimensi nilai yang memiliki proporsi terbanyak pada kategori tinggi sedangkan nilai keamanan muncul sebagai dimensi nilai yang memiliki proporsi paling rendah untuk kategori tinggi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gurey-Atay et al. (2010) di Amerika yang menunjukkan bahwa nilai sosial telah mengalami banyak pergeseran sejak tahun 1976-2007. Saat ini harga diri menjadi nilai sosial yang paling dianggap penting oleh orang Amerika sedangkan nilai keamanan muncul sebagai nilai yang paling kurang dipentingkan. Hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi pula pada kondisi sosial di Indonesia.

Sikap terhadap penggunaan beasiswa Bidikmisi berada pada kategori sedang. Dari hasil jawaban mahasiswa, sebagian besar mahasiswa setuju bahwa jika mereka menggunakan dana beasiswa Bidikmisi untuk kelancaran pendidikan maka akan terhindar dari kesulitan dalam menempuh pendidikan, akan terhindar dari kesulitan keuangan, akan melaksanakan kewajiban dengan baik, akan dapat mempertanggungjawabkan dana beasiswa Bidikmisi, akan dapat memenuhi semua kebutuhan perkuliahan. Hal tersebut memperlihatkan kuatnya keyakinan perilaku yang dimiliki oleh mahasiswa. Keyakinan perilaku merupakan keyakinan yang terkait dengan atribut objek atau keyakinan yang terkait dengan akibat yang ditimbulkan oleh suatu tindakan (Fishbein & Ajzen 1975). Sikap yang dipegang dengan penuh keyakinan biasanya akan jauh diandalkan untuk membimbing perilaku. Bila keyakinan rendah, konsumen mungkin merasa tidak nyaman dengan bertindak berdasarkan sikap mereka yang sudah ada (Siragusa & Dixon 2009).

(34)

22

mahasiswa dengan orang yang dianggap penting, maka akan semakin besar pula tekanan sosial yang dirasakan. Nampaknya, itulah yang menyebabkan mengapa mahasiswa dalam penelitian ini lebih memilih untuk mengikuti harapan dari sahabat karena bagi mahasiswa yang sudah tinggal jauh dari keluarga, sahabat merupakan orang yang paling dekat baik secara geografis maupun psikologis. Selain itu, menurut Wijaya (2007) figur-figur sosial yang penting bisa saja termasuk teman dekat.

Kontrol perilaku mahasiswa berada pada kategori sedang. sebagian besar mahasiswa memiliki keyakinan bahwa mereka sudah memahami kebutuhan, sudah memikirkan perencanaan keuangan, dan sudah memahami perencanaan keuangan, dan sudah membuat perencanaan keuangan. Namun, dari keempat macam keyakinan kontrol tersebut, keyakinan bahwa mereka sudah membuat perencanaan keuangan berada pada persentase terkecil. Kontrol perilaku dibangun dari keyakinan kontrol (control beliefs) dan kekuatan kontrol (power of control factors) dan kekuatan kontrol (power of control factors). Keyakinan kontrol mengacu pada keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai kemudahan atau kesulitan melakukan suatu perilaku sedangkan kekuatan kontrol adalah keyakinan seseorang akan adanya hambatan yang terantisipasi dalam melakukan suatu perilaku (Ajzen 1991).

Hasil peneltian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa berniat untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah, kesehatan, dan pangan. Namun, pada penggunaan dana beasiswa Bidikmisi, hanya sebagian kecil mahasiswa yang menggunakan dana beasiswa Bidikmisi untuk kesehatan. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena adanya perubahan kebutuhan yang dirasakan oleh mahasiswa. Kebutuhan dan keinginan muncul karena seseorang merasakan ketidaknyamanan antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesuangguhnya dirasakan (Pradeep 2012). Kemudian, kebutuhan mahasiswa lainnya seperti tempat tinggal, transportasi, tabungan, pakaian, dan rekreasi diduga dipenuhi dengan menggunakan dana dari sumber lain.

Hasil uji hubungan juga menunjukkan bahwa sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan berhubungan dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk dikat kuliah. Kontrol perilaku dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pangan pun menunjukkan bahwa keduanya memiliki hubungan, hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar kontrol perilaku yang dirasakan maka semakin besar niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pangan. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa norma subjektif memiliki hubungan negatif dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar norma subjektif yang dirasakan mahasiswa maka semakin kecil niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pratiwi (2012) dan Astuti (2012) dimana ketiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku berhubungan dengan niat.

(35)

23

menjaga agar ketahanan fisik manusia tetap baik. Sedangkan, untuk niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi untuk diktat kuliah, pangan, tempat tinggal, transportasi, tabungan, pakaian, dan rekreasi, tidak ada variabel yang berpengaruh untuk ketujuh niat tersebut. Menurut Ajzen (1991) terdapat tiga keyakinan yang menentukan niat dan perilaku seseorang. Keyakinan tersebut adalah keyakinan perilaku yang memengaruhi sikap terhadap perilaku, keyakinan normatif yang merupakan faktor penentu norma subjektif, serta keyakinan kontrol yang menjadi persepsi dasar dari kontrol perilaku yang dirasakan. Terdapat variabel yang berhubungan dengan keyakinan-keyakinan tersebut yang pada akhirnya dapat memengaruhi niat seseorang. Variabel-variabel tersebut disebut sebagai faktor latar belakang (background factors). Faktor latar belakang tersebut terbagi menjadi tiga bagian yakni bagian individu, sosial demografi, dan informasi.

SIMPULAN

Secara keseluruhan, sikap terhadap pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku berada pada kategori sedang. Sebagian besar mahasiswa memiliki niat untuk menggunakan dana beasiswa Bidikmisi untuk diktat kuliah, kesehatan, dan pangan. Sedangkan pada penggunaan dana beasiswa Bidikmisi, sebagian besar mahasiswa hanya menggunakan dana beasiswa Bidikmisi untuk diktat kuliah dan pangan. Sikap terhadap perilaku pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku berhubungan positif dengan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi. Untuk faktor yang berpengaruh terhadap niat, hanya nilai keamanan yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi untuk kesehatan.

SARAN

(36)

24

DAFTAR PUSTAKA

Astuti EF. 2012. Analisis Pembentukan Niat Penggunaan Listrik Prabayar Pada Rumah Tangga Melalui Pendekatan Theory of Planned Behavior [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Aiyub. 2007. Analisis Perilaku Masyarakat Terhadap Keinginan Menabung Dan Memperoleh Pembiayaan Pada Bank Syariah Di Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal E-Mabis FE-Unimal. NAD: Universitas Malikussaleh.

Ajzen I. 1985. From Intentions to action: a theory of planned behavior. Action control: from cognitions to behavior.

______ . 1991. The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Jumlah Penduduk Indonesia. Diambil dari

http://www.bps.go.id.

Cheng, Shih-I. 2011. Examining Customer Purchase Intentions for Counterfeit Products Based on a Modified Theory of Planned Behavior. Journal of Consumer Behavior. Shi-Te University: China.

Dharmmesta BS. 1998. Theory of Planned Behavior dalam Penelitian Sikap, Niat, dan Perilaku Konsumen. Kelola 8 (7), 85-103.

Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen. Ed ke-6 jilid 1. Budiyanto, editor. Jakarta: Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Consumer Behavior.

[FAA Foundation] Future Achievement Australia Foundation. 2004. Why Do Value Matter? Australia: FAA Foundation.

Gurey-Atay EX, Xie G, Chen J, Kahle LR. Changes in Social Value in the United States: 1976-2007. Journal of Advertising Research (50), 57-67.

Homer PM, Kahle LR. 1988. A Structural Equation Test of the Value-Attitude-Behavior Hierarchy. Journal of Personality and Social Psychology 54 (4), 638-646.

[Kemdikbud] Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Panduan Bidikmisi. Diambil dari www.kemdikbud.go.id.

Lee R, Richard and Murphy, Jamie and Neale, Larry. 2009. The Interactions of Consumptions Characteristics on Social Norms. Journal of Consumer Marketing 26(4). University of South Australia.

Pradeep J. 2012. Effect Of Environmental Concern And Social Norms On Environmental Friendly Behavioral Intentions. Journal of Bussines. Uttarakhand School Of Bussines.

Pratiwi NA. 2012. Analisis Niat Beli Asuransi Jiwa Pada Mahasiswa: Aplikasi

(37)

25

Schiffman LG, Kanuk LL. 2004. Consumer Behavior, 8th Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall Inc.

Schwartz SH. 1994. Are There Universal Aspects in the Structure and Contents of Human Values? Journal of Social Issues 50 (4), 19-45.

Siragusa L, Dixon KC. 2009. Theory of Planned Behavior: Higher Education Student’s Attitude Towards ICT Based Learning Interactions. Journal of Education. Curtin University of Technology.

Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

(38)
(39)

RIWAYAT PENULIS

Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Endang Budi Hartono dan Etty Hindrayati yang dilahirkan di Sukabumi pada 16 April 1991. Penulis lulus dari SMA Negeri 1 Cibadak pada tahun 2009, dan pada tahun yang sama diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Talenta Mandiri (UTM) di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia pada tahun 2009. Prestasi yang pernah diraih selama masa perkuliahan diantaranya adalah menjadi Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Bonjour (BEM FEMA) pada tahun 2009, juara 3 Lomba Menulis Cerpen Sepena Pujangga (BEM FEM) pada tahun 2010, dan juara 2 Lomba Menulis Cerpen Forsia FEMA pada tahun 2012. Selama masa perkuliahan, penulis mengikuti beberapa organisasi dan kepanitiaan, diantaranya anggota organisasi daerah Ikatan Keluarga Mahasiswa Sukabumi (IKAMASI), dan staff divisi akademik UKM Century pada tahun 2010-2011. Beberapa kepanitiaan yang pernah diikuti adalah anggota divisi penanggung jawab laskar MPKMB 47 dan anggota divisi acara Simulasi Bisnis (SIMBIS) Century 2010.

Gambar

Gambar 4 Kerangka pemikiran penelitian yang dimodifikasi dari Theory of
Tabel 1 Jumlah contoh berdasarkan fakultas
Tabel 4 Sebaran mahasiswa berdasarkan total uang saku per bulan
Tabel 8 Sebaran mahasiswa berdasarkan kategori nilai
+7

Referensi

Dokumen terkait

” Desain Interior School of Robotic Dengan Konsep Arduino Lilypad di Bandung” merupakan suatu proyek perancangan interior berfungsi sebagai pusat pendidikan informal di

Hasil penetapan konsentrasi nuklida pengotor pemancar alfa menggunakan pencacah alfa Eberlin dan menggunakan cara perhitungan ini menunjukkan t i dak ada produk 99Mo dari 44 buah

Pada ikan gurame betina karakter morfometrik strain Bastar menyebar pada sebelah atas aksis Y, strain Paris menyebar pada sebelah bawah axis Y dan sebelah kiri axis

Dalam menafsirkan pita-pita elektroforesis secara genetik telah digunakan cara yang telah dilakukan oleh Jusuf (1983) serta Jusuf dan Pernes (1985) yaitu bahwa munculnya

If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Constant is included in

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengembangan kepemimpinan kepala sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri 15 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode