• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Yang Mempengaruhi prestasi Belajar

BAB II KAJIAN TEORETIK

D. Prestasi Belajar

3. Faktor Yang Mempengaruhi prestasi Belajar

Menurut buku prestasi belajar, “Ada dua faktor umum yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu: faktor internal dan faktor eksternal”. Faktor0internal=adalah0faktor9yang datangnya dari diri

mahasiswa berupa faktor fisiologis (kesehatan dan keadaan tubuh), psikologis (minat,=bakat,0intelegensi, emosi,=kelelahan, dan cara belajar).0Sedangkanofaktorpeksternal0adalah=faktor yang datangnya dari luar diri mahasiswa yang=dipengaruhi oleh=lingkungan keluarga, lingkungan, lingkungan sekolah,mlingkungan=masyarakat,+dan lingkungan0alam.

Menurut Slameto (2015:54) mengatakan “belajar dipengaruhi oleh dua golongan, yaitu golongan intern dan ekstern”. Faktor internp adalah=faktor yang ada dari dalam diri seseorang, sedangkan0faktor ekstern adalah faktor yang ada dari luar seseorang. Faktor – faktor intern adalah faktor kesehatan,=cacat9tubuh, faktor psikologis, intelegensi, perhatian,=minat, motif, bakat,-kematangan_dan kesiapan.=Sedangkan faktormekstern terdiri dari tiga faktor utama yaitu,&faktorpkeluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

Sedangkan dalam Abu Ahmadi (1991:130) disebutkan beberapa faktor=yang0mempengaruhi=prestasi0belajar. Faktor yang berasalddari dalam”(faktor internal) antara lain :

1) Faktor jasmaniah=(fisiologis)=baik yang0bersifat diperoleh atau bawaan.MMisalnya penglihatan,=struktur tubuh+dan sebagainya.

2) Faktor psikologis0baik yang bersifat bawaan+maupun diperoleh,_terdiri dari :

a) Faktor=intelektif

b) Faktorppotensial

c) Faktor kecakapan=nyata yaitu prestasipyang telah[dimiliki 3) Faktor non9intelektif yaitu faktor yang memiliki unsur kepribadian/tertentu seperti sifat, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

4) Faktor kematangan fisikmmaupun psikis yaitu faktor eksternal atau faktor dari luar yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :

a) Faktor0sosial

b) Lingkungan0keluarga c) Lingkungan0sekolah d) Lingkungan0masyarakat e) Lingkungan0kelompok 5) Faktor9budaya yaitu adat=istiadat

6) Faktorolingkungan=fisik yaituNfasilitas – fasilitas rumah dan belajar serta iklim.

7) Faktor lingkungan keamanan atau spiritual.

E. Kajian Penelitian Yang Relevan

1. Hasil Penelitian Franciska Rosario Dewi yang berjudul “Hubungan Antara Pola Asuh Orang tua, Lingkungan Belajar di Sekolah, Teman Sebaya dan Motivasi Belajar Siswa Studi Kasus siswa SMA Negeri 1 Ngaglik Sleman Yogyakarta”. Dalam hasilmpenelitian=ini ditunjukan bahwa banyaknya hubungan positif antara pola asuh orang tua dan

motivasi belajar siswa di SMA 1 Negeri Ngaglik Sleman adalah 0,366 dan secara signifikan sebanyak 0,000. Hal ini menunjukan bahwa semakin=baikmpola9asuh orang tua, maka akan menumbuhkan motivasi belajar yang semakin baik untuk siswa tersebut.

2. Hasil penelitian dari Maria Franciana Beti Daton yang berjudul

“Pengaruh Teman Sebaya, Penghasilan Orang tua, Dam Fasilitas Belajar Terhadap Keberhasilan Belajar Siswa SMK Negeri 1 Depok Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta”. Dalam penelitian ini, ditunjukkan bahwa pengaruh positif teman sebaya terhadap keberhasilan belajar siswa di SMA 1 Negeri Depok Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, secara signifikan adalah 0,598, artinya tidak ada.

Hal itu menunjukkan bahwa pergaulan dengan teman sebaya tidak mempengaruhi keberhasilan belajar siswa itu sendiri.

3. Hasil penelitian dari Xaveria Dermin Sagou’gouk yang berjudul

“Hubungan Lingkungan Keluarga, Minat Belajar, dan Gaya Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi”.

Penelitian ini dilakukan pada>siswa kelas XI dan XII Akuntansi0dan keuangan=Lembaga=SMK Negeri 1=Yogyakarta. Dalam penelitian ini ditunjukkan bahwa hubungan positif minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas XI dan XII Akuntansi0dan Keuangan9Lembaga SMK Negeri 1 Yigyakarta dan prestasi belajar adalah sebesar 0,452.

Artinya tidak adahhubungan positif(antara minat belajar dan prestasi belajar siswa.

F. Kerangka Berpikir

Penelitian ini terbagi menjadi dua variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (Dependent). Dalam penelitian ini ada tiga variabel, yaitu pola asuh orang tua, pergaulan teman sebaya dan minat belajar. Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar.

1. Variabel Pola Asuh Orang Tua

Mendidik0anakodengan baik bukanlah hal yang mudah, apalagi mengingat keluarga adalah wadah awal bagi perkembangan kognitif dan sosial anak.=Oleh sebab itu, baik apabila pengasuhan orang tua dapat membawa perkembangan anak dengan baik bahkan sampai dewasa dan masuk bangku perkuliahan. Pola asuh yang baik diharapkan membawa anak pada pribadi – pribadi yang mandiri baik dalam sosial maupun belajarnya. Dalam penelitian ini, penulis berharap pola asuh orang tua dapat membawa pengaruh yang baik terutama dalam belajar pada mata kuliah akuntansi dan akhirnya dapat meningkatkan prestasi khususnya dalam mata kuliah akuntansi pengantar. Meskipun beberapa dari mahasiswa harus tinggal di kos, orang tua dapat memantau anak nya melalui sosial media dan memiliki hubungan yang baik dan terbuka dengan anak, sehingga anak dapat menceritakan apapun yang dialaminya khususnya saat mengikuti mata kuliah akuntansi kepada orang

tua sehingga orang tua dapat terus mengetahui dan berdiskusi dengan anak untuk menyelesaikan masalah supaya anak dapat menjadi lebih baik lagi.

2. Variabel Teman Sebaya

Memiliki teman sebaya tentu sesuatu hal yang seru. Ada banyak kesamaan secara berpikir dan pandangan. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini penulis berharap dapat menunjukan bahwa memiliki kelompok teman sebaya baik dalam bentuk formal dan tidak formal dapat membuat mahasiswa menjadi lebih aktif baik dalam perkembangan sosial maupun belajar, khususnya belajar akuntansi pengantar.

3. Variabel Minat Belajar

Minat besar pengaruhnya dengan belajar. Akan sangat menyenangkan apabila mahasiswa mempelajari sesuatu yang dianggapnya menarik dan membuatnya selalu penasaran. Hal tersebut menunjukan minat mahasiswa itu sendiri. Apabila mahasiswa senang belajar akuntansi serta melihat bahwa hasil dari pengalaman tersebut baik dan membawa pengaruh yang positif bagi dirinya artinya mahasiswa memiliki minat pada hal tersebut. Jika mahasiswa mempunyai minat terhadap belajar, khususnya belajar akuntansi, maka akan besar juga pengaruhnya terhadap prestasi belajar yang diraih mahasiswa tersebut.

G. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian in digambarkan berdasarkan hasil kajian teoritik dan kerangkan berpikir yang sudah diuraikan. Paradigma penelitian digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 paradigma penelitian

Keterangan :

X1 = Pola Asuh Orang tua X2 = Interaksi Teman Sebaya X3 = Minat Belajar

Y = Prestasi Belajar

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalahPjawaban=sementara dari0sebuah masalah (Sugiono (2011: 99). Berdasarkan hasil teoritik dan rumusan masalah, dapat dibuat hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini, hipotesis yang dapat ditarik adalah :

Ha1 = Ada hubungan antara teman sebaya dan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi pengantar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

X1

X2 Y

X3

Ha2 = Ada hubungan antara teman sebaya dan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi pengantar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Ha3 = Tidak ada hubungan antara minat belajar dan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi pengantar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

37 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasional. “Penelitian ini juga termasuk penelitiam kuantitatif, yaitu dapat diartikan sebagai metode penelitian berlandaskan pada filsafat positivan, digunakan untuk meneliti pada populasi sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan” (Sugiyono, 2015 : 12)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian iniPdilaksanakan diOUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta padambulan0Mei 2021.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Menurut Azwar (2013: 35) Subjekppenelitian merupakan data penelitianmyang0menjadi sumber data utama. Subjek penelitian tidak hanya manusia, melainkan hewan juga dapat menjadi subjek sebuah penelitian. Subjek dalam penelitian iniLadalah mahasiswaAangkatan 2018 dan 2019 Prodi Pendidikan Ekonomi=Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

38 2. Objek Penelitian

Menurut Kurniawan (2014:69) lObjek penelitianmmerupakan sifat keadaanm(attributes)0daricsesuatu yang hendak menjadi inti atau tujuan penenltian. Objek penelitian biasanya berupa benda, orang atau keadaan. Objek9penelitian ini adalah pola asuh orang tua, teman sebaya dan minat belajar untuk meningkatkan prestasi belajar=dalam mata kuliah akuntansi pengantar. Dalam penelitian ini peneliti bertujuan untuk mengamati tingkat prestasi belajar mahasiswa khususnya mata kuliah akuntansi pengantar.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Populasi memiliki pengertian kumpulan hal – hal yang menarikOuntuk diteliti dan telah dibatasipoleh peneliti itu sendiri9(Zulganef, 2008:133). Populasi dapat berupa sekelompok orang, kejadian atau hal – hal menarik lainnya. Dalam penelitian ini, populasi nya yaitu mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi angkatan 2018 dan 2019 yang sudah menerima mata kuliah akuntansi dasar.

Table 3.1

Tabel Sampel Penelitian

No Kelas Jumlah Mahasiswa

1. Angkatan 2018 57

2. Angkatan 2019 48

Jumlah 105

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian sampel adalah accidental sampling. Menurut Sugiyono (2009 : 85) accidental sampling merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu konsumen yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data.

E. Operasional Variabel

Menurut Nazir (2005:123) variabel merupakan bermacam – macam nilai yang dimiliki sebuah konsep. Sebagai contoh seks merupakan sebuah variabel dan memiliki dua macam yaitu pria dan wanita. Sedangkan variabel adalah status – status yang dimiliki seseorang, seperti staus perkawinan, status kepemilikan dan mengonsumsi makanan.

1. Pola Asuh Orang tua

Pola asuh orang9tua diartikan=sebagai sebuah bimbingan atau cara orang tua untuk memberikan didikan kepada anaknya dengan tujuan sang anak memiliki perkembangan kepribadian dan kognitif yang baik. Pola asuh orang tua yang tepat dan diterapkan kepada anak dengan baik, maka akan menjadikan anak tersebut memiliki pertumbuhan dan pribadi yang baik. Variabel pola asuh orang tua dijabarkan dalam indikator sebagai berikut :

Table 3.2

Operasionalisasi Variabel Pola Asuh Orang tua

Variabel Dimensi Indikator

No Butir

2. Interaksi Teman Sebaya

Teman sebaya memiliki arti perkumpulan orang yang memiliki umur yang sama. Selain untuk berdiskusi mengenai masalah – masalah dalam kehidupan, memiliki teman sebaya juga data membuat kelompok belajar untuk berdiskusi mengenai mata kuliah yang diambil dan bersama – sama menyelesaikan tugas yang ada. Variabel teman sebaya dapat dijabarkan dalam indikator – indikator berikut.

Table 3.3

Operasionalisasi Variabel Teman Sebaya

Variabel Indikator

No Butir

Positif Negatif

Teman Sebaya 1. Memiliki teman kelompok belajar.

2. Bekerjasama dalam belajar.

3. Menghargai pendapat dalam belajar.

1,2

3,4,5,6

7,8,9

3. Minat Belajar

Minat diartikan sebagai rasa suka yang lebih dan memiliki ketertarikan tersendiri dengan seuatu hal atau sebuah aktivitas. Indikator – indikator untuk=variabelmminatobelajar0adalah :

Table 3.4

Dalamnpenelitianmini, variabel prestasipbelajar diperoleh dari hasil pencapaian mahasiswakdalam proses belajar khususnya pada mata kuliah=akuntansi pengantar bagi mahasiswa prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2018 dan 2019. Peneliti menggunakan nilai akhir semester I angkatan 2018 dan 2019 mahasiswa Universitas Sanata Dharma untukumengetahui pencapaian prestasiibelajar yang diperoleh mahasiswa.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket atau Kuisioner

Dalam pelaksanaannya, teknik yang digunakan dalam=penelitianminimadalah metode kuisioner (angket). Kuisioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang-pola asuh orang tua,

teman sebaya dan minat belajar. Angket atau kuisioner berbentukccheck-list yang berisi pernyataan serta diberi centang dalam kolom jawaban pada angket yang diberikan secara online menggunakan google form. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala Likert sebagai teknik pengumpulan data. Berikut ini adalah table yang akan digunakan sebagai acuan pemberian nilai.

Skala Likert

2. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan nilai pada-mata kuliah akuntansi pengantar. Serta dokumen lain yang diperlukan demi kelengkapan data.

G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Sebuah penelitian akan dikatakan valid apabila data yang dimiliki sama dengan data yang sesungguhnya. Valid memiliki arti instrumenyyang digunakan tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur oleh peneliti (Sugiyono,2011:168). Dengan

Kriteria

Skor pernyataan Positif (+) Negatif (-)

Selalu (SL) 4 1

Sering (SR) 3 2

Jarang (JR) 2 3

Tidak Pernah (TP) 1 4

instrument yang valid, diharapkan mendapatkan hasil penelitian yang valid juga. Dalam penenlitian ini, peneliti menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Karl Pearson (Arikunto, 2009:171) yang dirumuskan sebagai berikut :

= ∑ − (∑ )(∑ )

{ ∑ − (∑ ) − ( ∑ − {∑ )}}

Keterangan :

= koefisien korelasi tiap butir N = Jumlah responden

X = Skor total dari setiap item (variabel independen) Y = Skor total dari setiap item (variabel dependen)

Nilai koefisien r besarnya dapat dihitung menggunakan korelasi denganrtaraf signifikasi 5%. Apabila r hitung ≥ r table, maka butir=soal tersebut dinyatakan valid, sebaliknya apabila r hitung ≤ r table, maka butir soal dinyatakan tidak valid. Dalam pengujian validitas ini sampel yang digunakan adalah N= 105 responden dan derajat kebebasan (df = N-2) sebesar 102 (df = 105 - 2) pada taraf signifikansi 5% maka r table sebesar 0,1918.

Agar kuisioner memiliki validitas isi dan konstrak penyusunan kuisioner dilakukan dengan langkah – langkah diawali dengan merumuskan definisi operasional masing – masing variabel dan dilanjutkan dengan penyusunan kisi – kisi seperti yang telah diuraikan di atas. Berikut disajikan tabel perhitungan :

Perhitungan r table

df = n – 2 Taraf Signifikasi sebesar 0,05

df = 105 – 2 df = 103

0,1918

a. Hasil Pengujian Validitas Variabel Pola Asuh Orang tua Table 3.5

Hasil Pengujian Validitas Variabel Pola Asuh Orang Tua

No.Item r hitung r tabel Keterangan

Butir 1 -.107 0,1918 Tidak Valid

Butir 2 .480 0,1918 Valid

Butir 3 .190 0,1918 Valid

Butir 4 .568 0,1918 Valid

Butir 5 .431 0,1918 Valid

Butir 6 -.323 0,1918 Tidak Valid

Butir 7 .387 0,1918 Valid

Butir 8 .515 0,1918 Valid

Butir 9 .472 0,1918 Valid

Butir 10 .495 0,1918 Valid

Butir 11 .500 0,1918 Valid

Butir 12 .573 0,1918 Valid

Butir 13 .362 0,1918 Valid

Butir 14 .409 0,1918 Valid

Butir 15 .512 0,1918 Valid

Butir 16 .339 0,1918 Valid

Berdasarkan-Tabel 3.7, maka dari 16 butir=pertanyaan instrument+pola asuh orang tua yang valid 14 butir, yaitu=nomor 2,3,4,5,7,8,9,10,11,12,13,14,15 dan 16, sementara yang tidak valid berjumlah 2 butir, yaitu nomor 1 dan 6.

Table 3.6

Hasil Pengujian Validitas Ulang Variabel Pola Asuh Orang Tua

No.Item r hitung r tabel Keterangan

Butir 2 .525 0,1918 Valid

Butir 3 .142 0,1918 Valid

Butir 4 .577 0,1918 Valid

Butir 5 .416 0,1918 Valid

Butir 7 .382 0,1918 Valid

Butir 8 .498 0,1918 Valid

Butir 9 .496 0,1918 Valid

Butir 10 .536 0,1918 Valid

Butir 11 .530 0,1918 Valid

Butir 12 .595 0,1918 Valid

Butir 13 .369 0,1918 Valid

Butir 14 .440 0,1918 Valid

Butir 15 .510 0,1918 Valid

Butir 16 .375 0,1918 Valid

Pengujiam validitas ulang dilakukanLdengan cara menghilangkan butir instrument item yang tidak valid agar dapatpmenghasilkan butir itemkyang valid. Berdasarkan hasi tabel

3.8 maka hasil validitas ulang instrument pola asuh orang tua valid seluruhnya.

b. Hasil Pengujian Validitas Variabel Interaksi Teman Sebaya Table 3.7

Hasil Pengujian Validitas Variabel Interaksi Teman Sebaya

No.Item r hitung r tabel Keterangan

Butir 1 .639 0,1918 Valid

Butir 2 .735 0,1918 Valid

Butir 3 .579 0,1918 Valid

Butir 4 .674 0,1918 Valid

Butir 5 .493 0,1918 Valid

Butir 6 .653 0,1918 Valid

Butir 7 .617 0,1918 Valid

Butir 8 .572 0,1918 Valid

Berdasarkan Tabel 3.9, maka dari 8 butir pertanyaan instrumen interaksi teman sebaya valid seluruhnya.

d. Hasil Pengujan Validitas Variabel Minat Belajar Table 3.8

Hasil Pengujian Validitas Variabel Minat Belajar

No.Item r hitung r tabel Keterangan instrumen minat belajar valid seluruhnya.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitasmmerupakanoindekspyang dapatomenunjukkan apakah alat ukur yangpdigunakan dapat dipercaya atau tidak

(Kurniawan, 2014:102). Menurut Sugiyono (2010:173) instrumen yang reliable artinya pengukuran yang dilakukan pada waktu yang berbeda akan menunjukkan hasil pengukuran yang sama dengan instrumen yang sama. Apabila hasil penelitian suatu obyek akan sama hasilnya apabila dilakukan di saat atau waktu yang berbeda. Namun apabila hasil penelitian yang didapat berbeda apabila diukur dalam waktu yang berbeda, maka instrument tersebut tidak dapat dikatakan reliable.

Alat ukur pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah Internal Consistency. Instrument dalam penelitian ini akan dilakukan satu kali saja kemudian analisis menggunakan teknik Alpha Cronbach. Metode ini dapat menentukan suatu instrument reliable atau tidak apabila skala dari alternatif jawaban yang diberikan responden membentuk skala 1-4. Program yang digunakan dalam penelitian ini untuk membantu pengujian reliabilitas adalah SPSS for Windows versi 22 untuk melihat Alpha Cronbach.

= − 1 [1 −∑ ] Keterangan :

σ = reliabilitas instrumen

∑ = jumlah varians butir k = banyaknya item pertanyaan

= varians total

Menurut Nunnaly (dalam Kurniawan, 2014:103) apabila Cronbach’s Alpha dari suatu konstruk lebih besar dari 0,60, maka konstruk tersebut dapat dikatakan reliable.

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Koefisien

Reliabilitas

H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Teknik0yangpdigunakan0dalam menganalisis data yang didapat dari kuisioner adalah analisis deskriptif. Sugiyono (2011:199) menuliskan statistik deskriptif adalah teknik menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.

Analisis deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola asuh orang tua, interaksi teman sebaya dan minat belajar dengan prestasi belajar.

Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Masidjo (1995:150) mengatakan bahwa PAP atau Penilaian Acuan Patokan adalah penilaian yang membandingkan hasil belajar dengan patokan yang telah ditetapkan sebelumnya dimana suatu hasil yang seharusnya dicapai oleh seseorang. PAP tipe II memiliki passing score sebesar 56% dari total skor yang harus dicapai dengan PAP tipe I yang memiliki passing score sebesar 65%. Biasanya batas

PAP tipe II yang terendah adalah 56% dari total skor yang seharusnya dicapai dan diberi nilai cukup.

Skor : nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) Tabel 3.10

Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II Nilai Presentil Kategori

81%-100% Sangat tinggi

66%-80% Tinggi

56%-65% Cukup

46%-55% Rendah

<45% Sangat rendah

Perhitungan untuk setiap variabel a. Variabel Pola Asuh Orang tua

Skor tertinggi yang mungkin dapat dicapai : 4 x 16 = 64 Skor terendah yang mungkin dapat dicapai : 1 x 16 = 16 Skor :

16 + 81%(64-16) = 54.88 dibulatkan 55 16 + 66% (64-16) = 47.68 dibulatkan 48 16 + 56% (64-16) = 42.88 dibulatkan 43 16 + 46% (64-16) = 38.08 dibulatkan 38 16 + 0% (64–16) = 16

Dari perhitungan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel pola asuh orang tua.

Tabel 3.11

Kategori Kecenderungan Pola Asuh Orang Tua Kelas Interval Keterangan

55 – 64 Sangat Tinggi

48 – 54 Tinggi

43 – 47 Sedang

38 – 42 Rendah

16 – 37 Sangat Rendah

b. Interaksi Teman Sebaya

Skor tertinggi yang mungkin dapat dicapai : 4 x 8 = 32 Skor terendah yang mungkin dapat dicapai : 1 x 8 = 8 Skor :

8 + 81%(32-8) = 27,44 dibulatkan 27 8 + 66% (32 - 8) = 23,8 dibulatkan 24 8 + 56% (32 - 8) = 21,44 dibulatkan 21 8 + 46% (32 - 8) = 19,04 dibulatkan 19 8 + 0% (32 - 8) = 8

Dari perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel interaksi teman sebaya.

Tabel 3.12

Kategori Kecenderungan Variabel Interaksi Teman Sebaya Kelas Interval Keterangan

27 – 32 Sangat Tinggi

25 – 27 Tinggi

21 – 24 Sedang

19 – 20 Rendah

8 – 18 Sangat Rendah

c. Variabel Minat Belajar

Skor tertinggi yang mungkin dapat dicapai : 4 x 17 = 68 Skor terendah yang mungkin dapat dicapai : 1 x 17 = 17 Skor :

17 + 81%(68-17) = 58,31 dibulatkan 59 17 + 66% (68-17) = 50,66 dibulatkan 51 17 + 56% (68-17) = 45,56 dibulatkan 45 17 + 46% (68-17) = 40,46 dibulatkan 40 17 + 0% (68– 17) = 17

Dari perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel interaksi teman sebaya.

Tabel 3.13

Kategori Kecenderungan Variabel Minat Belajar Kelas Interval Keterangan

59 – 68 Sangat Tinggi

51 – 58 Tinggi

45 – 50 Sedang

40 – 44 Rendah

17 – 39 Sangat Rendah

d. Variabel Prestasi Belajar

Prestasi belajar dalam-penelitian=ini dihitung menggunakan IndeksvPrestasivKumulatifv (IPK). Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yangvdigunakanvadalah berdasarkanvaturanvdarivUniversitas SanatavDharma :

Tabel 3.14

Kategori IPK Variabel Prestasi Belajar

IPK Kategori

3,51 – 4,00 Amat Baik

2,76 – 3,50 Baik

2,00 – 2,75 Cukup

1,00 – 1,99 Kurang

0,00 – 0,99 Sangat Kurang

2. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakahmnilai residual0terdistribusi=normal0atau0tidak. Model0regresi dikatakan

sudah baik apabila memiliki nilai residual yang telah terdistribusi normal. Jadi uji normalitas dilakukan pada residualnya dan bukan dilakukan pada masing – masing variabel (kurniawan, 2014:56).

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian normalitas bivariate.

Disimpulkan berdistribusi normal bivariate jika R square > 0.8, sebaliknya apabila R Square < 0.8 maka distribusi data disimpulkan tidak normal. Dalam pengujian tersebut, peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS for Windows versi 22.

b. Pengujian Hipotesis

Sugiyono (2010:96) Menyatakan,0Hipotesis adalah jawaban sementaramterhadapnrumusan masalah0penelitan, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat. Karena jawaban yang diberikan bukan dari fakta yang diketaui daro pengumpulan data, melainkan melalui teori yang relevan, maka rumusan masalah dikatakan sementara. Menurut Kurniawan (2014:57),“Hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang suatu tigkah laku, gejala – gejala, atau suatu kejadian yang telah atau akan terjadi”.

a. Rumusan Hipotesis Hipotesis 1:

H : Ada hubungan pola asuh orang tua dan prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar di Pendidikan

Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi angkatan 2018 dan 2019 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Hipotesis 2 :

H : Ada hubungan antara interaksi teman sebaya dan prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar di Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi angkatan 2018 dan 2019 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Hipotesis 3 :

H : Ada hubungan antara interaksi minat belajar dan prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar di Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi angkatan 2018 dan 2019 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

b. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan perhitungan korelasi Spearman yaitu data peringkat (ranking) yang dikorelasikan. Menurut Suprapto (3013:135), Rumus korelasi rank order dari Spearman sebagai berikut :

= 1 − 6∑

( − 1) Keterangan :

= Koefisien Korelasi Spearman

∑ = Jumlah selisih ranking tiap pengamatan

N = Banyaknya pengamatan

Menurut Wiyono (2011:289) Rentang dalam nilai korelasi berikisar antara 0 sampai 1, atau 0 sampai -1. Tanda positif dan tanda negatif memperlihatkan arah hubungan.

Apabila positif, menunjukkan arah perubahan yang sama yaitu jika suatu variabel naik, maka variabel lain juga akan naik.

Sebailknya, apabila negatif, maka akan menunjukkan arah perubahan yang berlawanan yaitu jika suatu variabel naik, variabel lainnya akan turun. Berikut ini disajikan korelasi menurut Sugiyono (2017:147) :

Table 3.15 Ketentuan Korelasi

Interval Koefisien Tingat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Tinggi

0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

c. Penarikan Kesimpulan

b) Jika nilai Sig. (2-tailed) < ∝ = 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya ada hubungan antara pola asuh orang tua, interaksi teman sebaya, minat belajar dan prestasi belajar.

c) Jika nilai Sig. (2-tailed) > ∝ = 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua, interaksi teman sebaya, minat belajar dan prestasi belajar.

59 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Lokasi Penelitian

Universitas Sanata Dharma berlokasi di Jl. Affandi, Santren, Caturtunggal, Kec.Depok, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281.

B. Visi, Misi dan Motto Universitas Sanata Dharma 1. Visim

“Menjadi penggali kebenaran yang unggul dan humanis demi terwujudnya masyarakat yang semakin bermartabat.”

2. Misi

a. Mengembangkanjsistemppendidikanpholistikpyang merupakan perpaduankkeunggulanpakademikpdanpnilaip– nilai kemanusiaan melaluippendekatanpyangpbercirippersonalis, dialogis, pluralistik, danptransformatif.

b. Menciptakan masyarakatpakademikpUniversitaspyangpmampu menghargaipkebebasanpakademik sertapotonomi keilmuan, mampupbekerjasamaplintaspilmu, pdanpmampupmengedepankan kedalamanpdari pada keluasan wawasan keilmuan dalam usaha menggali kebenaranplewatpkegiatanppengajaran, ppenelitian, pdanppengabdianpmasyarakat.

c. Menghadirkanppencerahanpyangpmencerdaskanpbagi masyarakat melaluippublikasiphasilpkegiatanppengajaran, ppenelitian, pdan pengabdianppadapmasyarakat, ppengembangan kerjasama dengan berbagaipmitrapyangpmemilikipmisipsertapkepedulian sama, dan pemberdayaan para alumni dalam pengembangan keterlibatan nyata di tengah masyarakat.

3. Motto

“Memadukanpkeunggulanpakademikpdanpnilai – nilai kemanusiaan.”

YangpdisingkatpmenjadipCERDASpdanpHUMANIS.

C. Sejarah Program Studi Pendidikan Akuntansi

Program Studi Pendidikan Ekonomi berdiri pada tahun 1957 dengan nama Jurusan Ilmu Ekonomi PTPG Sanata Dharma oleh Dr. A. M.

Program Studi Pendidikan Ekonomi berdiri pada tahun 1957 dengan nama Jurusan Ilmu Ekonomi PTPG Sanata Dharma oleh Dr. A. M.

Dokumen terkait