• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh: Cicilia Dian Ambar Wulan NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Oleh: Cicilia Dian Ambar Wulan NIM :"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA, INTERAKSI TEMAN SEBAYA, MINAT BELAJAR

DAN PRESTASI BELAJAR

PADA MATA KULIAH AKUNTANSI PENGANTAR DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Cicilia Dian Ambar Wulan NIM : 161334003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2021

(2)

i

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA, INTERAKSI TEMAN SEBAYA, MINAT BELAJAR

DAN PRESTASI BELAJAR

PADA MATA KULIAH AKUNTANSI PENGANTAR DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Cicilia Dian Ambar Wulan NIM : 161334003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2021

(3)

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA, INTERAKSI TEMAN SEBAYA, MINAT BELAJAR

DAN PRESTASI BELAJAR

PADA MATA KULIAH AKUNTANSI PENGANTAR DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Oleh:

Cicilia Dian Ambar Wulan NIM: 161334003

Telah disetujui oleh:

Pembimbing:

Drs. Bambang Purnomo S.E., M.Si. Tanggal: 6 Agustus 2021

(4)

iii

SKRIPSI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA, INTERAKSI TEMAN SEBAYA, MINAT BELAJAR

DAN PRESTASI BELAJAR

PADA MATA KULIAH AKUNTANSI PENGANTAR DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Cicilia Dian Ambar Wulan NIM: 161334003

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 26 Agustus 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. ...

Sekretaris Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. ...

Anggota Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. ...

Anggota Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. ...

Anggota Nicolas Bayu Kristiawan, S.Pd., M.Sc. ...

Yogyakarta, 26 Agustus 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

 Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengizinkan saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

 Kedua orangtua dan adikku tercinta yang telah meberikan dukungan, motivasi, dan semangat.

 Seluruh sahabatku di Universitas Sanata Dharma khususnya teman – teman “Arisan”, Ayun,Dita dan Eli yang telah banyak

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi

 Universitas Sanata Dharma

(6)

v

MOTTO

“Bahagia dengan hal dengan sederhana”

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Agustus 2021

Penulis

Cicilia Dian Ambar Wulan

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Cicilia Dian Ambar Wulan

Nomor Mahasiswa : 161334003

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA, INTERAKSI TEMAN SEBAYA, MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH AKUNTANSI PENGANTAR DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA”

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan nya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 26 Agustus 2021 Yang menyatakan

Cicilia Dian Ambar Wulan

(9)

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA, INTERAKSI TEMAN SEBAYA, MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH

AKUNTANSI PENGANTAR DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Cicilia Dian Ambar Wulan Universitas Sanata Dharma

2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) hubungan antara pola asuh orang tua dan prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar; (2) hubungan antara interaksi teman sebaya dan prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar; (3) hubungan minat belajar dan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yang dilaksanakan pada bulan Mei 2021. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2018 dan 2019 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjumlah 105 orang mahasiswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan korelasi Spearman Rank.

Penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dan prestasi belajar mahasiswa angkatan 2018 dan 2019 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (koefisien Spearman Rank = 0,069 dan nilai sig. (2-tailed) = 0,482);

(2) tidak ada hubungan antara interaksi teman sebaya dan prestasi belajar mahasiswa angkatan 2018 dan 2019 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (koefisien Spearman Rank = 0,066 dan nilai sig. (2-tailed) = 0,503); (3) tidak ada hubungan antara minat belajar dan prestasi belajar mahasiswa angkatan 2018 dan 2019 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (koefisien Spearman Rank = 0,033 dan nilai sig. (2- tailed) = 0,740).

Kata kunci: Pola asuh orang tua, interaksi teman sebaya, minat belajar, prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar

(10)

ix

ABSTRACT

Cicilia Dian Ambar Wulan Sanata Dharma University

2021

This study was intended to determine: (1) the relationship between parenting patterns and learning achievement in introductory accounting courses;

(2) the relationship between peer interaction and learning achievement in introductory accounting courses; and (3) the relationship between learning interest and learning achievement in accounting courses.

This research was a descriptive correlational study which was conducted in May 2021. The population of this study were students of Batches 2018 and 2019 of the Economic Education Study Program with the special expertise in Accounting Education, Sanata Dharma University Yogyakarta, totaling 105 students. The data were collected using questionnaires and documentation. Hypothesis testing in this study used Spearman’s correlation Rank .

This study showed that: (1) there was no relationship between parenting patterns and students’ learning achievements in Batches 2018 and 2019 of Economic Education Study Program with special expertise in Accounting Education, Sanata Dharma University Yogyakarta (Spearman Rank coefficient = 0.069 and sig. (2-tailed) = 0.482); (2) there was no relationship between peer interactions and students’ achievements in Batches 2018 and 2019 of Economic Education Study Program with special expertise in Accounting Education, Sanata Dharma University Yogyakarta (Spearman Rank coefficient = 0.066 and sig. (2- tailed) = 0.503); and (3) there was no relationship between learning interests and students’ achievements in Batches 2018 and 2019 of Economic Education Study Program with special expertise in Accounting Education, Sanata Dharma University Yogyakarta (Spearman Rank coefficient = 0.033 and sig. (2-tailed) = 0.740).

Keywords: Parenting patterns, peer interaction, learning interest, learning achievement in introductory accounting courses.

THE RELATIONSHIP OF PARENTING PATTERNS, PEER INTERACTION, LEARNING INTEREST AND LEARNING ACHIEVEMENT IN INTRODUCTION ACCOUNTING COURSES AT SANATA DHARMA

UNIVERSITY YOGYAKARTA

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan kepada Tuhan yang Maha Esa telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul Hubungan Pola Asuh Orang Tua, Interaksi Teman Sebaya, Minat Belajar dan Prestasi Belajar pada Mata Kuliah Akuntansi Pengantar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan baik pada waktu yang tepat. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Progra Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini mendapat masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam- dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ignatius Bondan Suratno S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Drs. Bambang Purnomo S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. Segenap Dosen dan karyawan Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah mendidik dan memberikan pengetahuan selama ini serta layanan

(12)

xi

administrasi dengan baik kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

5. Keluarga yang telah memberikan motivasi, semangat, dan dukungan doa selama ini.

6. Seluruh teman-teman Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi 2016 Universitas Sanata Dharma yang telah berjuang bersama dalam menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Semua pihak yang terlibat dalam dan telah membantu dalam proses pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

(13)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PESETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah... 7

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORETIK ... 10

A. Pola Asuh Orang Tua ... 10

1. Pengertian Pola Asuh Orang Tua ... 10

2. Model Pola Asuh Orang Tua ... 12

B. Teman Sebaya ... 16

1. Pengertian Teman Sebaya ... 16

2. Jenis – jenis Kelompok Sebaya ... 18

3. Karakteristik Teman Sebaya ... 19

C. Minat Belajar ... 20

1. Pengertian Minat Belajar ... 20

(14)

xiii

2. Jenis – jenis Minat ... 21

3. Unsur – unsur Minat ... 22

4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat ... 24

D. Prestasi Belajar ... 26

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 26

2. Karakteristik Prestasi Belajar ... 27

3. Faktor Yang Mempengaruhi prestasi Belajar ... 29

E. Kajian Yang Relevan ... 30

F. Kerangka Berfikif ... 32

1. Variabel Pola Asuh Orang Tua ... 32

2. Variabel Teman Sebaya ... 33

3. Variabel Minat Belajar ... 33

G. Paradigma Penelitian ... 34

H. Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Jenis Penelitian ... 37

B. Tempat/Waktu Penelitian... 37

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 37

1. Subjek Penelitian ... 37

2. Objek Penelitian ... 38

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 38

E. Operasional Variabel ... 39

F. Teknik Pengumpulan Data ... 42

1. Angket atau Kuesioner ... 42

2. Dokumentasi ... 43

G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ... 43

1. Uji Validitas ... 43

2. Uji Reliabilitas ... 48

H. Teknik Analisis Data ... 50

1. Analisis Deskriptif ... 50

2. Pengujian Prasyarat Analisis ... 54

(15)

xiv

a. Uji Normalitas ... 54

b. Pengujian Hipotesis... 54

c. Penarikan Kesimpulan ... 57

BAB IV GAMBARAN UMUM... 58

A. Lokasi Penelitian ... 58

B. Visi, Misi dan Motto Universitas Sanata Dharma... 58

C. Sejarah Program Studi Pendidikan Akuntansi ... 59

D. Visi Misi Program Studi Pendidikan Akuntansi ... 61

E. Kurikulum ... 62

F. Proses pembelajaran ... 63

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 64

A. Deskripsi Data ... 64

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data Penelitian ... 68

C. Pengujian Hipotesis ... 71

D. Pembahasan ... 77

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88

C. Keterbatasan ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91

LAMPIRAN ... 94

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ... 34

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Sampel Penelitian ... 38

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Pola Asuh Orang Tua ... 40

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Pola Teman Sebaya ... 41

Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Pola Minat Belajar ... 42

Tabel 3.5 Hasil uji Validitas Variabel Pola Asuh Orang Tua ... 45

Tabel 3.6 Hasil uji Ulang Validitas Variabel Pola Asuh Orang Tua ... 46

Tabel 3.7 Hasil uji Validitas Variabel Teman Sebaya ... 47

Tabel 3.8 Hasil uji Validitas Variabel Minat Belajar ... 47

Tabel 3.9 Hasil uji Reliabilitas ... 49

Tabel 3.10 Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II ... 50

Tabel 3.11 Kategori Kecenderungan Pola Asuh Orang Tua ... 51

Tabel 3.12 Kategori Kecenderungan Interaksi Teman Sebaya ... 52

Tabel 3.13 Kategori Kecenderungan Minat Belajar ... 53

Tabel 3.14 Kategori IPK ... 53

Tabel 3.15 Ketentuan Korelasi ... 56

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 64

Tabel 5.2 Deskripsi Data Penelitian Variabel Pola Asuh Orang Tua ... 65

Tabel 5.3 Deskripsi Data Penelitian Variabel Interaksi Teman Sebaya ... 67

Tabel 5.4 Deskripsi Data Penelitian Variabel Minat Belajar ... 67

Tabel 5.5 Deskripsi Data IPK ... 68

Tabel 5.6 HasilvUjivNormalitasvBivariat antaravPola Asuh Orang Tua dan Prestasi Belajar pada Mata Kuliah Akuntansi Pengantar ... 69

Tabel 5.7 HasilvUjivNormalitasvBivariat antaravInteraksi Teman Sebaya dan Prestasi Belajar pada Mata Kuliah Akuntansi Pengantar ... 70

Tabel 5.8 HasilvUjivNormalitasvBivariat antaravMinat Belajar dan Prestasi Belajar pada Mata Kuliah Akuntansi Pengantar ... 70

Tabel 5.9 Hasil Uji Korelasi antara Pola Asuh Orang Tua dan Prestasi Belajar pada Mata Kuliah Akuntansi Pengantar ... 72

Tabel 5.10 Hasil Uji Korelasi antara Interaksi Teman Sebaya dan Prestasi Belajar pada Mata Kuliah Akuntansi Pengantar ... 74

(18)

xvii

Tabel 5.11 Hasil Uji Korelasi antara Minat Belajar dan Prestasi Belajar pada Mata Kuliah Akuntansi Pengantar ... 76

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Izin Penelitian ... 98

Lampiran II Kuesioner Penelitian ... 100

Lampiran III Data Hasil Penelitian ... 109

Lampiran IV IPK ... 119

Lampiran V Hasil Uji Validitas ... 125

Lampiran VI Hasil Uji Reliabilitas ... 129

Lampiran VII R Tabel ... 131

Lampiran VIII Hasil Uji Normalitas ... 137

Lampiran IX Hasil Uji Korelasi ... 139

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu hal yang penting bagi sebuah Negara.

Semakin baik pendidikan yang ada dalam suatu Negara, diharapkan semakin baik juga sumber daya manusia yang dimiliki. Dalam era yang serba modern ini, manusia banyak diuntungkan dengan perkembangan jaman. Semakin pesatnya perkembangan jaman, maka dunia membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan ahli dalam pekerjaannya ataupun membuka lapangan pekerjaan baru. Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya ini, salah satunya adalah melalui prestasi di bidang pendidikan.

Lewat prestasi dalam dunia pendidikan, seseorang dapat menambah kualitas dirinya agar dapat bersaing di era globalisasi.

Mahasiswa adalah generasi baru yang akan menentukan nasib negeri ini. Agar Indonesia menjadi lebih baik, maka generasi sekaranglah yang harus ditingkatkan pendidikannya sehingga dapat menjadi lebih baik dari generasi sebelumnya. Mahasiswa dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan jaman dan tetap meningkatkan prestasi belajarnya karena mahasiswa adalah harapan bagi suatu negara, agar negara menjadi lebih maju lagi khususnya dalam dunia pendidikan. Pendidikan tidak hanya didapat dari dalam sekolah atau perguruan tinggi saja, melainkan pendidikan sudah diterima oleh manusia sejak manusia itu lahir. Pendidikan pertama yang didapat seseorang berasal dari dalam keluarga.

(21)

Menurut Djamarah (2014:51) Pola asuh orang tua dalam keluarga berarti kebiasaan orang tua, ayah atau ibu, dalam memimpin, mengasuh dan membimbing anak dalam keluarga. Dalam kalimat tersebut, jelas disebutkan bahwa peran terpenting dalam perkembangan seorang anak adalah peran dari orang tua. Diharapkan setiap orang tua memberikan perhatian lebih kepada anaknya dan memiliki pola asuh yang baik dan tepat serta mendukung setiap tumbuh kembang anak sehingga menciptakan keluarga yang harmonis. Dengan demikian, maka seorang anak mendapatkan pembelajaran yang positif dan dapat meningkatkan prestasinya dalam belajar.

Menurut Baumrind (dalam Dulay 2014:79) Orang tua memiliki tanggungjawab memenuhi tiga hal pokok dalam diri anak, antara lain:

pendidikan jasmani, pendidikan rohani dan pendidikan mental. Jika orang tua tidak memberikan perhatian yang cukup bagi pendidikan seorang anak, anak akan cenderung merasa sendiri dan mencari perhatian dengan oranglain. Oleh sebab itu pola asuh orang tua sangat penting bagi perkembangan dan prestasi seorang anak. Prestasi mahasiswa bukan hanya ditentukan dari pola asuh orang tua, salah satu hal yang penting bagi prestsai belajar seorang mahasiswa adalah interaksinya dengan teman sebaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus. Jika interaksi mahasiswa dengan teman sebaya nya baik, dapat berpengaruh baik dengan presasti belajarnya karena dapat membuat sebuah kelompok belajar sehingga dapat bekerjasama dan9saling membantu dalamomenyelesaikan tugas yang

(22)

diberikan dosen atau dalam kehidupan sehari – hari. Sebaliknya, jika seorang mahasiswa memiliki interaksi buruk dengan teman sebaya, entah karena dikucilkan atau masuk dalam pergaulan yang salah, maka akan berpengaruh negatif juga dengan prestasi belajarnya karena tidak mendapat teman sebaya untuk bertukar pendapat dalam hal belajar, sehingga dapat berpengaruh buruk dengan prestasi belajarnya. Oleh karena itu, diharapkan seorang mahasiswa mempunyai interaksi yang baik dengan teman sebaya sehingga berdampak positif bagi prestasi belajarnya, khususnya dalam mata kuliah akuntansi dasar.

Menurut Slameto (2015:57) “Minat adalah kecenderungan yang tetap memerhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Jika seseorang tidak memiliki minat terhadap pembahasan yang didapatkan di dalam kelas, maka mahasiswa tidak akan dapat menikmati proses belajarnya. Sebaliknya jika pembahasan yang diterima mahasiswa sesuai dengan minat belajarnya, maka mahasiswa akan dapat menikmati proses belajarnya dan dapat lebih mudah memahami serta dapat dapat menyimpan pembelajaran dalam memori kognitif mahasiswa sehingga dapat berpengaruh baik dengan prestasi belajarnya.

Pandemi Covid 19 yang sedang melanda Indonesia membuat segala kegiatan perkuliahan yang biasanya dilakukan secara luring berubah menjadi daring. Hal ini membawa banyak perubahan yang terjadi. Dosen dan mahasiswa secara bersama – sama beradaptasi dengan situasi yang baru.

Kegiatan perkuliahan yang dilakukan secara daring membutuhkan

(23)

penguasaan teknologi yang baik dan koneksi internet yang baik pula.

Kegiatan yang dilakukan secara daring membuat dosen tidak dapat secara langsung mengawasi dan membimbing mahasiswa dalam belajar. Di sini peran orang tua sangat dibutuhkan untuk membantu dan mendampingi mahasiswa dalam belajar.

Pandemi Covid 19 juga berdampak kepada interaksi mahasiswa di dalam kelas. Dalam situasi normal, mahasiswa dapat saling berinteraksi secara langsung dengan mahasiswa lainnya. Namun dalam kondisi pandemi Covid 19 ini, diharuskan untuk menjaga jarak satu sama lain, sehingga mahasiswa mengandalkan gadget yang mereka miliki untuk saling berinteraksi,hal ini membuat interaksi mahasiswa satu sama lain menjadi terbatas dan tidak maksimal.

Minat dalam diri seseorang dapat muncul dari dalam dan luar.

Pandemi Covid 19 bisa jadi mempengaruhi minat seseorang dalam mengikuti kegiatan perkuliahan. Situasi yang mengaruskan melakukan segala kegiatan perkuliahan secara daring membuat mahasiswa harus lebih bersemangat dan konsentrasi untuk melakukan kegiatan perkuliahan.

Berdasarkan pengamatan peneliti kondisi mahasiswa yang menempuh pendidikan di Sanata Dharma, khususnya mahasiswa Pendidikan Akuntansi memiliki tempat tinggal yang berbeda, yaitu kos dan tinggal di rumah bersama keluarga. Beberapa mahasiswa yang tinggal bersama orangtua terkadang merasa kesepian karena setiap anggota keluarga memiliki kesibukan yang berbeda – beda. Hal tersebut membuat

(24)

mahasiswa merasa tidak mendapat perhatian dan komunikasi yang cukup dengan orang tua. Komunikasi yang kurang dan intensitas waktu bertemu yang kurang mengakibatkan anak merasa kesepian dalam belajar dan merasa tertekan karena pada akhirnya orang tua hanya melihat hasil akhir dari prestasi yang diraih mahasiswa tanpa mengetahui kesulitan dan perkembangan mahasiswa. Sedangkan mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dapat berkomunikasi dengan orang tua melalui media sosial atau HP.

Hal tersebut terkadang berjalan kurang lancar karena keadaan daerah yang tidak mendapat sinyal atau kesibukan orang tua dan mahasiswa, sehingga mengakibatkan berkurangnya komunikasi antara orang tua dan mahasiswa.

Interaksi antar teman yang dialami mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2018 dan 2019 adalah mahasiswa di awal perkuliahan mengalami keterkejutan dalam pertemanan di dalam kelas karena pada awalnya belum mendapat teman yang cocok dalam pergaulan dan dalam belajar sehingga mahasiswa tersebut mengalami penurunan semangat dalam belajar, khususnya dalam mata kuliah Akuntansi Pengantar, hal tersebut ditandai dengan berkurangnya semangat mahasiswa dalam menjalani perkuliahan.

Fenomena tersebut dapat terjadi karena mahasiswa menghadapi lingkungann baru yang terdiri dari berbagai macam gaya dan pola dalam belajar. Hal tersebut membuat mahasiswa awalnya kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan teman – teman baru dan mendapat kelompok belajar khususnya bagi mahasiswa saat sekolah tidak mengikuti jurusan IPS

(25)

sehingga Akuntansi merupakan hal yang baru sehingga mereka harus mengejar ketertinggalan materi yang mereka dapatkan, mereka harus mendapat kelompok belajar yang dapat membantunya dengan telaten. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui bagaiman interaksi teman mahasiswa dalam menghadapi mata kuliah Pengantar Akuntansi yang berlangsung di dalam kelas.

Penelitian ini ditujukan untuk angkatan 2018 dan 2019 untuk mengetahui interaksi teman dalam membentuk kelompok belajar dalam menerima mata kuliah akuntansi pengantar baik yang sudah mengenal akuntansi sebelumnya ataupun belum. Mahasiswa akan memiliki tanggungjawab yang baru dalam menjalani mata kuliah akuntansi selama kuliah. Di era globalisasi setiap orang memiliki gadget yang dapat diakses kapan saja. Selain dapat digunakan dalam mengakses dunia pendidikan, hal tersebut dapat digunakan orang tua untuk berkomunikasi dengan sang anak meskipun jarak jauh. Media sosial juga dapat digunakan mahasiswa untuk mencari informasi mengenai mata kuliah akuntansi dengan bijak dan menyenangkan, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar yang lebih tinggi dalam belajar akuntansi dasar. Dengan variabel pola asuh orang tua, interaksi teman sebaya dan minat belajar ini, peneliti tertarik untuk membuat judul “Hubungan Pola Asuh Orang tua, Interaksi Teman Sebaya, Minat Belajar dan Prestasi Belajar pada Mata Kuliah Akuntansi Dasar di Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”.

(26)

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2018 dan 2019 yang telah mendapat mata kuliah akuntansi dasar.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang, peneliti memberi batasan masalah agar pembahasan mengenai permasalahan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Permasalahan yang akan dibahas mengenai permasalahan prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar ranah kognitif dan afektif. Selain itu permasalahan pola asuh orang tua pada mata kuliah akuntansi pengantar, interaksi teman sebaya dan minat belajar.

C. Rumusan Masalah

Adapun uraian di atas, peneliti mengemukakan tiga rumusan masalah, antara lain :

1. Apakah ada hubungan pola asuh orang tua dan prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar di Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi angkatan 2018 dan 2019 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ?

2. Apakah ada hubungan interaksi teman sebaya dan prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar di Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi angkatan 2018 dan 2019 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ?

3. Apakah ada hubungan antara minat belajar dan prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar di Pendidikan Ekonomi BKK

(27)

Pendidikan Akuntansi angkatan 2018 dan 2019 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini diadakan dengan maksud dan tujuan sebagai”berikut :

1. Guna mengetahui apakah”terdapat hubungan pola asuh orang tua dan prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar di Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi angkatan 2018 dan 2019 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ?

2. Guna mengetahui apakah terdapat hubungan interaksi teman sebaya dan prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar di Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi angkatan 2018 dan 2019 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ?

3. Guna mengetahui apakah terdapat hubungan minat belajar dan prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar di Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi angkatan 2018 dan 2019 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ?

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Untuk orang tua

Menjadi pendukung pola asuh yang baik untuk masing – masing anak.

2. Untuk mahasiswa

(28)

Membawa diri dalam memiliki interakasi dengan teman sebaya dan dalam memilih jurusan.

3. Untuk Universitas Sanata Dharma

Menjadi informasi bagi mahasiswa di penelitian berikutnya.

(29)

10 BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Pola Asuh Orang Tua

1. Pengertian Pola Asuh Orang Tua

Keluarga0adalah pendidikan pertama yangLditerima oleh anak.pKeluarga berperan penting bagi perkembanganpkepribadian anak. Interaksi orangptua dengan anakpmenjadipsalahpsatupproses pendidikan yangpditerima oleh anak. pPolapasuhporang tua menjadi salah satu kunci pokok pembentukan kepribadian anak. Bila pola asuhpyangpditerapkanpterhadappanak baik dan tepat, dapat meningkatkan prestasi belajar anak. Mahasiswa saat ini dituntut untuk dapat tumbuh dalam kondisi jaman yang semakin canggih di era globalisasi ini, kemajuan teknologi membuat anak harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahannya. Hal tersebut juga berdampak dalam dunia perguruan tinggi, banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen, pergaulan yang semakin banyak serta organisasi – organisasi yang diikuti mahasiswa, terkadang menyita waktu anak, sehingga tidak dapat mengatur diri dengan baik, apabila orang tua memiliki pola asuh yang baik dan tepat serta berinteraksi dengan baik, maka anak akan merasa mendapat kepercayaan dari orang tua dan dapat mengatur dirinya sendiri.

(30)

Djamarah (2014:50) menggemukakan pola asuh tersusun0dari dua kata yaitu pola dan asuh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , pola berarti (1) gambar yang dipakaipuntuk contoh batik; (2) corak batik atau tenun;pragi atau suri; (3) potongan kertaspyang dipakaiksebagai contoh0dalam membuat baju dan sebagainya;9model (4) sistem;0cara kerja (5) bentuk0(struktur) yang tetap. Sedangkan asuh v mengasuh (1) menjaga9(merawat0dan0mendidik)0anak0kecil;0(2)membimbing (membantu,0melatih,8dan0sebagainya) supaya dapat berdiri sendiri (tentang orang atau negeri) (3) memimpin (mengepalai, menyelenggarakan) suatu badan kelembagaan. Dari pengertian – pengertian yang ada, dapat digabungkan pengertian pola asuh orang tua adalah bimbingan atau contoh yang diberikan orang tua untuk mendidik anak nya yang sudah diberikan sejak anak masih kecil.

Menurut Simanjuntak (2004:130) menyatakan bahwa “Ayah dan Ibu secara ideal tidak terpisah, tetapi bertanggung jawab sebagai orang tua dan dapat memenuhi tugasnya sebagai pendidik dengan saling membantu dan bahu membahu”. Dalam arti lain, anak – anak membutuhkan peran orang tua di dalam perkembangan kognitifnya.

Bukan hanya meminta anak untuk selalu belajar, tetapi juga membiasakan anak untuk belajar. Fenomena yang terjadi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma tentang orang tuanya adalah orang tua terkadang sibuk dengan pekerjaan mereka dan kurang

(31)

perhatian kepada anak – anaknya. Khususnya dalam belajar akuntansi. Mata kuliah akuntansi bukan hanya membutuhkan kepintaran menghitung saja, melainkan juga membutuhkan ketelitian dan latihan – latihan soal yang banyak sehingga akan lebih menyenangkan apabila orang tua ikut berperan dalam latihan – latihan menyelesaikan soal. Atau setidaknya orang tua memberikan fasilitas yang dibutuhkan anak untuk belajar akuntansi. Orang tua yang dapat diajak berkomunkasi tentang belajar dan memahami akuntansi akan membuat anak mendapat informasi tambahan serta semangat belajar yang lebih dan akhirnya dapat meningkatkan prestasinya.

2. Model Pola Asuh Orang Tua

Ayun (2017:107) mengemukakan tiga bentuk0utama0gaya pengasuhan yaitu :

1) Pola asuh otoriter yang memiliki sifat membatasi8 dan menghukum.

Cara pengasuhan secara otoriter lebih mencerminkan orang tua yang keras dan cenderung diskriminatif. Gaya pengasuhan secara otoriter adalah orang tua yang memimpin dan menentukan semua kebijakan, serta mengontrol anak dengan ketat sehingga terkadang anak tidak memiliki kepercayaan dari orang tua. Apabila anak membantah, maka tidak segan – segan orang tua melakukan kekerasan, yang biasa terjadi adalah kekerasan fisik. Tetapi apabila anak tidak

(32)

membantah, orang tua tidak memberikan apresiasi atau penghargaan karena menganggap bahwa itu adalah kewajiban yang harus dituruti oleh anak.

Menurut lpmplampung.kemendikbud, pola asuh otoriter yang diterapkan orang tua pada pembelajaran ditandai dengan ketatnya pembagian waktu belajar dan bermain anak, tidak memperbolehkan anak menonton TV sesuai keinginan anak, memarahi anak apabila anak tidak belajar, memaksakan kehendak atau keinginan orang tua, selalu mengawasi anak ketika anak belajar, memberikan uang saku pada anak disaat tertentu saja dan dengan nada mengancam, jarang memiliki atau meluangkan waktu berdiskusi dengan anak, tidak memberikan tanggung jawab kepada anak dan memarahi anak ketika anak melakukan kesalahan. Apabila anak tinggal di kos, melalui media HP dan media sosial, orang tua selalu menghubungi anak selalu menanyakan nilai yang diterima anak tanpa mau mendengarkan keluhan anak dan menuntut anak untuk mendapatkan nilai yang tinggi.

2) Pola asuh0demokratis.0Pola0asuh0demokratis memiliki arti orang tua memberikan kepercayaan terhadap kemampuan anak dan memberikan kesempatan bagi anak untuk tidak selalu bergantung pada orang tuanya. Orang tua memberikan kebebasan anak untuk memilih pilihan yang menurut anak adalah terbaik baginya serta melibatkan anak dalam setiap diskusi mengenai hal yang

(33)

menyangkut perkembangan sang anak. Sehingga sedikit demi sedikit anak dapat bertanggungjawab dengan dirinya sendiri serta mengembangkan kontrol internal yang baik. Pola asuh orangtua secara demokratis memiliki tanda yaitu adanya sikap terbuka antara orang tua dengan anak.

Menurut Yatim dan Irwanto dalam Agustiawati (2014:16) Anak dapat mengembangkan kontrol diri yang dapat diterima oleh masyarakat melalui pola asuh demokratis. Hal tersebut membuat anak dapat berdiri sendiri, yakin terhadap diri sendiri dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Karena orangtua merangsang anak untuk selalu berinisiatif, anak dapat mengembangkan daya kreativitas yang ia miliki. Dengan pola asuh demokratis anak menjadi orang yang dapat menerima kritikan dari oranglain, memiliki kepercayaan diri yang tinggi serta memiliki sifat bertanggungjawab atas dirinya sendiri.

Menurut lpmplampung.kemendikbud, gambaran pola asuh orang tua anak dalam belajar adalah orang tua terlibat dalam pembagian waktu belajar anak tanpa adanya pemaksaan terhadap anak, menanyakan sebab apabila anak tidak belajar, menemani anak ketika belajar, tidak terlalu membebaskan anak menonton TV waktu belajar, memberikan uang saku yang cukup untuk anak, meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak terkait dengan belajar,

(34)

khususnya dalam pembelajaran akuntansi yang menjadi jurusan anak.

3) Pola asuh permisif. Pola asuh permisif artinya orang tua memberikan kebebasan sepenuhnya kepada anak. Tidak memberikan batasan ataupun larangan. Semua keputusan yang berkaitan dengan perkembangan anak atau kehidupan diserahkan sepenuhnya pada keputusan anak. Menurut Agustiawati (2014:17) Dalam pola asuh permisif orangtua memiliki rasa kehangatan dan menerima apa adanya. Kehangatan, cenderung memanjakan dan dituruti keinginannya. Sedangkan menerima apa adanya akan cenderung memberikan kebebasan kepada anak untuk berbuat apa saja. Yatim dan Irwanto dalam Agustiawati (2004:18) berpendapat bahwa sifat yang dihasilkan dari pola asuh permisif adalah agresif, tidak dapat bekerjasama dengan oranglain, memiliki emosi yang kurang stabil, sulit untuk menyesuaikan diri, dan mempunyai sifat yang mudah curiga. Akibat dari pola asuh permisif adalah anak menjadi bersikap sesuai dengan keinginannya sendiri tanpa peduli hal tersebut sesuai dengan norma atau tidak.

Menurut lpmplampung.kemendikbud, pola asih permisif yang diterapkan orang tua ditandai dengan beberapa hal, yaitu membiasakan membiarkan anak menonton TV pada waktu belajar, membiasakan anak membagi waktu belajar dan bermainnya sendiri, tidak memberikan teguran kepada anak ketika anak tidak belajar,

(35)

tidak memperhatikan kebutuhan belajar anak, tidak pernah menemani anak ketika belajar, tidak memberikan nasihat kepada anak ketika memberikan uang saku, tidak memberikan anak tanggungjawab dan membiarkan anak ketika anak melakukan kesalahan, terutama pada mata kuliah akuntansi yang menjadi jurusannya. Apabila anak tinggal di kos, orang tua tidak pernah menghubungi anak melalui media sosial ataupun HP, membiarkan anak untuk belajar sendiri tanpa orang tua mengetahui kesulitan apa yang dihadapi anak saat belajar.

Menurut Slameto (2003: 61) “Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama”. Dengan kata lain orang tua berperan sebagai penanggung jawab pendidikan yang pertama dan utama. Orang tua yang kurang memberikan pendidikan kepada anaknya, dapat berpengaruh buruk bagi hasil belajar sang anak.

B. Teman Sebaya

1. Pengertian Teman Sebaya

Dari sekolah menengah kemudian memasuki perguruan tinggi, tentu butuh penyesuaian. Ada mahasiswa baru yang dapat menyesuaikan diri dengan cepat dengan lingkungan barunya, ada juga yang belum dapat terbiasa. Interaksi terdekat yang ditemui adalah dengan teman satu kelas, yang rata – rata memiliki umur yang sama.

Apabila sudah dapat berinteraksi dengan baik dengan teman – temannya, maka belajar di dalam kelas akan lebih nyaman. Di dalam

(36)

kelas dalam perguruan tinggi tentu tidak semua memiliki umur yang sama, ada yang lebih muda, sebaliknya, juga ada yang lebih tua, oleh sebab itu, mahasiswa diharuskan memiliki interaksi yang baik dengan segala usia. Apabila hal tersebut masih sulit dilakukan, dapat dimulai dengan berteman dengan seseorang yang memiliki umur yang sama.

Apabila pergaulan dengan teman sebaya sudah terjalin dengan baik, maka mahasiswa dapat membentuk sebuah kelompok belajar untuk bertukar pikiran mengenai mata kuliah yang sama – sama diambil sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan akhirnya meningkatkan prestasi belajarnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia web, teman adalah (1)9kawan;ksahabat (2) orang yang bersama - sama bekerja (berbuat, berjalan);hlawan (bercakap – cakap) (3) yang menjadi pelengkap (pasangan) atau yang dipakai (dimakan9dan9sebagainya)9bersama9–

sama. Sedangkan sebaya adalah sama umurnya (tuanya). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan teman sebaya adalah orang yang berteman atau bersahabat dengan orang yang mempunyai umur yang sama.

Menurut Sudarsono (dalam Nora, 2014: 180) “Teman sebaya adalah teman – teman yang sejenis dan sesuai, tempat berkumpulnya orang yang memiliki sifat – sifat tertentu dan terdiri dari satu jenis”.

WF Connel (1992) mengemukakan bahwa kelompok sebaya memiliki arti pemuda- pemuda yang berkumpul dan memiliki umur yang sama

(37)

dan memiliki kepentingan tertutup. Kelompok teman sebaya adalah kelompok pertemanan yang mempunyai pola hidup dan nilai - nilai sendiri sehingga penting dalam mewujudkan nilai – nilai dalam kontak sosial. Jadi kelompok teman sebaya dapat menjadi wadah untuk mewujudkan nilai – nilai sosial untuk bekerjasama dan bertanggungjawab. Teman sebaya juga dapat menjadi sumber informasi bagi seseorang untuk mengetahui atau mendapatkan sesuatu yang tidak didapatkan dalam keluarga. Oleh karena itu, penting bagi seseorang mempunyai hubungan yang baik dengan teman sebaya.

2. Jenis – jenis Kelompok Sebaya

Menurut Nora, jenis – jenis kelompok teman sebaya di tinjau dari sifat organisasinya adalah :

1. Kelompok sebaya yang bersifat informal.

Kelompok teman sebaya ini tidak dipimpin oleh orang yang lebih dewasa, melainkan dibentuk, diatur, dan dipimpin oleh anggotanya sendiri.

2. Kelompok sebaya yang bersifat formal

Dalam0kelompok sebaya9ini, terdapat bimbingan dan keikutsertaan dari orang yang lebih dewasa. Kelompok teman sebaya seperti ini, dapat0menjadi9wadah proses9sosialisasi nilai – nilaiudan norma9yang ada dalam masyarakat jika arahan – arahan diberikanpsecara9bijaksana. Contoh kelompok sebaya

(38)

ini adalah perkumpulan pemuda atau organisaai – organisasi lainnya.

3. Karakteristik Teman Sebaya

Kelompok teman sebaya dapat menjadi kelompok utama.

Yang dimaksud kelompok utama adalah kelompok sosial yang anggotanya saling memiliki kedekatan yang bersifat pribadi dan erat. Dalam kelompok yang mereka buat ini, mereka menemukan seusuatu yang tidak mereka dapatkan di dalam rumah serta mendapatkan tempat untuk berdiskusi mengenai masalah yang sedang dialami.

WF Connel mengemukakan adanya ciri – ciri kelompok utama, yaitu :

1) Memiliki jumlah anggota yang kecil

2) Memiliki kepentingan yang dibagikan secara langsung dan bersifat umum

3) Terjadinya kerjasama dalam sebuah kepentingan yang diharapkan.

4) Saling pengertian antar anggota kelompok meskipun sering terjadi pertentangan.

Dari karakteristik tersebut, teman sebaya terhadap prestasi belajar dapat dibagi menjadi beberapa indikator sebagai berikut : memiliki kelompok belajar, saling bekerjasama dalam hal belajar

(39)

dengan teman dan menghargai setiap pendapat dalam belajar dengan teman.

C. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar

Memilih jurusan yang tepat dalam melanjutkan pendidikan di peguruan tinggi membutuhkan pertimbangan. Salah satunya adalah memperhatikan minat seseorang tersebut supaya nantinya mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Apabila seseorang tidak berminat dengan jurusan tersebut, maka mahasiswa akan lebih sulit menyelesaikan tugas – tugasnya. Pupu (2018:161) berpendapat bahwa minat terjadi jika seseorang berada dalam kondisi tertarik dengan suatu hal disertai dengan rasa ingin mengetahui, memiliki, mempelajari dan membuktikan. Dan hal tersebut dapat mempengaruhi prestasi yang diraih oleh mahasiswa. Jika mahasiswa memiliki minat dan ketertarikan dengan jurusannya, maka hal tersebut akan berpengaruh baik dengan prestasinya, sebaliknya, jika mahasiswa tidak tertarik dan tidak tertarik denganjurusan yang dipilih, maka akan berpengaruh buruk terhadap prestasinya.

Menurut Slameto (2015: 180) “Minat merupakan rasa ketertarikan dan rasa lebih suka pada suatu hal atau aktivitas, tanpa disuruh”. Pada dasarnya minat merupakan penerimaan dari suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu diluar diri. Lusi Nuryanti (2008:59) Berpendapat Minat dapat dinyatakan apa yang disukai

(40)

seseorang untuk dilakukan atau kecenderungan seseorang terhadap sesuatu. Pada dasarnya seseorang akan lebih senang melakukan hal yang disukai daripada sesuatu yang tidak disukai. Belajar akan lebih mudah apabila dilakukan dalam hati yang senang. Semakin besar ketertarikan mahasiswa dalam sesuatu hal, mahasiswa akan menaruh perhatian yang kebih pada subjek tersebut.

2. Jenis – jenis Minat

Menurut Guilford (dalam Pupu 2018: 162) “Minat dibagi menjadi dua, yaitu minat vokasional dan minat avokasional”. Minat vokasional adalah minat yang mengarah pada=bidang9pekerjaan tertentu yang terdiri dari :

a. Minat professional yang berupa minat seni, kesejahteraan sosial dan keilmuan.

b. Minat komersial yaitu minat yang berupa minat pada jual beli, dunia usaha dan akuntansi

c. Minat kegiatan fisik berupa kegiatan luar dan mekanik.

Sedangkan minat avokasional adalah minat yang minat yang berujuk pada hobi dan kepuasan, seperti petualangan, hiburan, ketelitian dan apresiasi.

Kuder (dalam Susanto, 2013:61-62) Jenis – jenis minat dikelompokkan menjadi sepuluh macam, antara lain :

1) Minat pada alam sekitar

(41)

2) Minat mekanis adalah minat yang memiliki hubungan dengan mesin – mesin atau alat mekanik.

3) Minat hitung menghitung yaitu berhubungan dengan hitung menghitung.

4) Minat terhadap ilmu pengetahuan adalah ilmu – ilmu yang dapat menemukan dan memecahkan masalah

5) Minat persuasive adalah minat dengan pekerjaan yang dapat mempengaruhi orang lain.

6) Minat seni, adalah minat yang berhubungan dengan kesenian, kerajinan ataupun kreasi tangan

7) Minat leterel, adalah minat yang berhubungan dengan karangan, seperti membaca dan menulis sebuah karangan

8) Minat musik, adalah minat yang berhubungan dengan musik, dapat berupa menonton konser ataupun memainkan alat music 9) Minat=layanan=sosial,-adalah-minat-yang-berhubungan dengan

membantu orang lain

10) Minat0klerikal, adalah minat dalam bidang administrative.

3. Unsur – Unsur Minat Belajar

Menurut Achru (2019:210) hal penting yang berpengaruh terhadap minat belajar mahasiswa dalam belajar adalah perhatian.

Sedangkan menurut Wasti Sumanto (Achru,2019:210) mengatakan bahwa perhatian merupakan suatu aktivitas yang disertai dengan pemusatan kekuatan atau pemusatan jiwa tertentu kepada suatu objek.

(42)

Sebagai seorang pendidik harus dapat menarik perhatian mahasiswa nya dalam belajar dengan segala aktivitas yang disertai dengan perhatian yang intensif agar mata kuliah yang disampaikan dapat lebih sukses dan prestasi dapat lebih tinggi. Seseorang yang memiliki minat pada hal tertentu, maka akan memberikan perhatian yang spesial dan dengan senang menghabiskan waktu dan tenaga untuk aktuvitas tersebut.

Selain unsur perhatian, unsur lain yang penting dalam minat belajar adalah perasaan mahasiswa yang menerima pembelajaran.

Dalam setiap altivitas yang dilakukan, maka akan menimbulkan perasaan. Baik perasaan yang senang maupun perasaan yang tidak senang. perasaan ini dapat timbul karena mahasiswa memikirkan sesuatu, mengamati dan menganggap. Hal ini berkaitan dengan fungsi mengenal.

Menurut Nursalim (2019:49) “Secara sederhana motivasi dapat diartikan sebagai penggerak dalam diri yang dapat membuat seseorang berjalan dan menentukan tujuan seseorang”. Minat dapat muncul karena adanya motivasi sehingga motivasi dapat dikatakan sebagai penggerak seseorang untuk melakukan sesuatu. Mahasiswa yang tidak memiliki minat untuk belajar maka tidak akan mengikuti pembelajaran dengan maksimal, sehingga dosen harus membangkitkan minat belajar pada mahasiswanya.

(43)

4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Menurut Slameto (1995:54) beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar anatara lain adalah :

a. Faktor jasmani

1) Faktor kesehatan. Kesehatan yang dimaksud adalah kesehatan tubuh yang terbebas dari penyakit – penyakit tertentu.

Kesehatan dapat berpengaruh pada minat dalam belajar seseorang.

2) Cacat tubuh. Contohnya adalah buta, tuli, patah kaki, patah tulang, dan lain sebagainya.

b. Faktor psikologis

Ada tujuh faktor yang termasuk dalam faktor psikologis yang dapat mempengaruhi minat untuk belajar, antara lain : intelegensi, perhatian, minat bakat, kematangan serta kesiapan.

c. Faktor kelelahan

Faktor kelelahan bisa dibagi=menjadi0dua macam yaitu rohani dan jasmani. Kelelahan jasmani adalah kelelahan yang ditimbulkan dari kekacauan sisa pembakaran dalam tubuh sehingga aliran darah menjadi kurang lancar pada bagian tubuh tertentu sehingga memiliki kecenderungan seseorang untuk terus membaringkan tubuh. Sedangkan faktor kelelahan rohani adalah hilangnya atau tumbuhnya rasa kebosanan terhadap sesuatu.

d. Faktor eksternal

(44)

Yang termasuk dalam faktor eksternal adalah : 1) Tujuan pengajaran

Tujuan belajar merupakan sebuah pedoman dalam pembelajaran. Tujuan pengajaran dapat membangkitkan minat seseorang dalam belajar karena ingin meraih tujuan tersebut. Maka menjadi penting ketika dosen memberikan tujuan pembelajaran pada saat memulai materi yang baru.

2) Guru atau dosen yang mengajar

Apabila seorang pengajar berpenampilan menarik serta memiliki pribadi yang menarik, maka mahasiswa akan cenderung menyukai pengajar tersebut.

3) Bahan Pelajaran

Minat belajar akan timbul lebih besar ketika bahan pelajaran yang diberikan sesuai dengan minat seseorang.

4) Metode Pengajaran

Ada berbagai metode pengajaran yang dapat digunakan dosen dalam menyampaikan materi di dalam kelas. Metode pengajaran yang tepat akan menumbuhkan kesenangan dalam diri mahasiswa.

5) Media Pengajaran

(45)

Media pengajaran dibuat untuk memperjelas bahan yang akan diterima oleh mahasiswa.

6) Lingkungan

Jika seseorang berada dalam lingkungan yang baik dan mendukung mahasiswa untuk belajar, maka dapat mempengaruhi minat mahasiswa tersebut untuk memiliki minat yang lebih untuk belajar.

Dari faktor – faktor tersebut, minat belajar berpengaruh dengan prestasi belajar dengan indikator sebagai berikut : rasa ingin tahu terhadap pembelajaran yang besar, merasa senang dan bersemangat dalam kelas, dan tidak terbebani dengan mata kuliah.

D. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut buku Prestasi Belajar, “Prestasi dalam belajar adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrument tes atau instrument yang relevan.” Sedangkan prestasi belajar sendiri menurut Suratinah Tirtonegoro “Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dituliskan dalam bentuk symbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap mahasiswa dalam setiap periode tertentu”.

(46)

Menurut KBBI, pengertian prestasi adalah “Hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya), sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.

Jadi prestasi belajar adalah sebuah hasil atau pengetahuan yang telah diperoleh oleh seseorang setelah ia berusaha memperolehnya. Usaha yang dilakukan yang dimaksud disini adalah dalam bidang pendidikan.

2. Karakteristik Prestasi Belajar

Prestasi yang dicapai oleh peserta didik bukan semata tanpa proses, namun harus memiliki karakteristik pengetahuan yang bersifat edukatif. Yaitu :

1) Prestasi belajar memiliki tujuan

Tujuan dalam konteks ini yaitu untuk memberikan bantuan seseorang dalam suatu perkembangan tertentu.

2) Mempunyai prosedur

Prosedur dan rancangan pembelajaran yang berbeda – beda merupakan usaha mencapai tujuan pembelajaran antara satu dengan yang lainnya.

3) Adanya materi yang ditentukan

Materi dibuat untuk meraih tujuan dari pembelajaran+yang dilihat+dalam prestasi belajar. Materi belajar harus dibuat sebelum pembelajaran dimulai, sehingga ketika ada proses evaluasi, dapat berjalan dengan baik dan dapat menentukkan prestasi belajar anak.

(47)

4) Ditandai dengan aktivitas peserta didik

Sebagai0konsekuensi, anak=didik merupakan=sentral, maka syarat mutlak=berlangsungnya interaksi edukatif adalah aktivitas peserta didik.

5) Pengoptimalan peran guru

Guru atau dosen merupakan8tokoh=yang akan dilihat serta ditiru oleh anak didiknya,oleh sebab itu, guru harus siap menjadi mediator dalam berbagai proses interaksi edukatif.

6) Kedisiplinan

Harus membuat langkah langkah pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga jika dilakukan atau dipraktekkan peserta didik, dapat menerapkan kedisiplinan.

7) Memiliki batas waktu

Ciri yang tidak bisa ditinggalkan adalah batas waktu.

Setiap tujuan akan memiliki batas waktu tertentu, kapan tujuan akan dicapai.

8) Evaluasi

Dalam evaluasi, dilihat apakah masih harus ada yang dipebaiki atau tidak.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut buku prestasi belajar, “Ada dua faktor umum yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu: faktor internal dan faktor eksternal”. Faktor0internal=adalah0faktor9yang datangnya dari diri

(48)

mahasiswa berupa faktor fisiologis (kesehatan dan keadaan tubuh), psikologis (minat,=bakat,0intelegensi, emosi,=kelelahan, dan cara belajar).0Sedangkanofaktorpeksternal0adalah=faktor yang datangnya dari luar diri mahasiswa yang=dipengaruhi oleh=lingkungan keluarga, lingkungan, lingkungan sekolah,mlingkungan=masyarakat,+dan lingkungan0alam.

Menurut Slameto (2015:54) mengatakan “belajar dipengaruhi oleh dua golongan, yaitu golongan intern dan ekstern”. Faktor internp adalah=faktor yang ada dari dalam diri seseorang, sedangkan0faktor ekstern adalah faktor yang ada dari luar seseorang. Faktor – faktor intern adalah faktor kesehatan,=cacat9tubuh, faktor psikologis, intelegensi, perhatian,=minat, motif, bakat,-kematangan_dan kesiapan.=Sedangkan faktormekstern terdiri dari tiga faktor utama yaitu,&faktorpkeluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

Sedangkan dalam Abu Ahmadi (1991:130) disebutkan beberapa faktor=yang0mempengaruhi=prestasi0belajar. Faktor yang berasalddari dalam”(faktor internal) antara lain :

1) Faktor jasmaniah=(fisiologis)=baik yang0bersifat diperoleh atau bawaan.MMisalnya penglihatan,=struktur tubuh+dan sebagainya.

2) Faktor psikologis0baik yang bersifat bawaan+maupun diperoleh,_terdiri dari :

a) Faktor=intelektif

(49)

b) Faktorppotensial

c) Faktor kecakapan=nyata yaitu prestasipyang telah[dimiliki 3) Faktor non9intelektif yaitu faktor yang memiliki unsur kepribadian/tertentu seperti sifat, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

4) Faktor kematangan fisikmmaupun psikis yaitu faktor eksternal atau faktor dari luar yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :

a) Faktor0sosial

b) Lingkungan0keluarga c) Lingkungan0sekolah d) Lingkungan0masyarakat e) Lingkungan0kelompok 5) Faktor9budaya yaitu adat=istiadat

6) Faktorolingkungan=fisik yaituNfasilitas – fasilitas rumah dan belajar serta iklim.

7) Faktor lingkungan keamanan atau spiritual.

E. Kajian Penelitian Yang Relevan

1. Hasil Penelitian Franciska Rosario Dewi yang berjudul “Hubungan Antara Pola Asuh Orang tua, Lingkungan Belajar di Sekolah, Teman Sebaya dan Motivasi Belajar Siswa Studi Kasus siswa SMA Negeri 1 Ngaglik Sleman Yogyakarta”. Dalam hasilmpenelitian=ini ditunjukan bahwa banyaknya hubungan positif antara pola asuh orang tua dan

(50)

motivasi belajar siswa di SMA 1 Negeri Ngaglik Sleman adalah 0,366 dan secara signifikan sebanyak 0,000. Hal ini menunjukan bahwa semakin=baikmpola9asuh orang tua, maka akan menumbuhkan motivasi belajar yang semakin baik untuk siswa tersebut.

2. Hasil penelitian dari Maria Franciana Beti Daton yang berjudul

“Pengaruh Teman Sebaya, Penghasilan Orang tua, Dam Fasilitas Belajar Terhadap Keberhasilan Belajar Siswa SMK Negeri 1 Depok Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta”. Dalam penelitian ini, ditunjukkan bahwa pengaruh positif teman sebaya terhadap keberhasilan belajar siswa di SMA 1 Negeri Depok Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, secara signifikan adalah 0,598, artinya tidak ada.

Hal itu menunjukkan bahwa pergaulan dengan teman sebaya tidak mempengaruhi keberhasilan belajar siswa itu sendiri.

3. Hasil penelitian dari Xaveria Dermin Sagou’gouk yang berjudul

“Hubungan Lingkungan Keluarga, Minat Belajar, dan Gaya Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi”.

Penelitian ini dilakukan pada>siswa kelas XI dan XII Akuntansi0dan keuangan=Lembaga=SMK Negeri 1=Yogyakarta. Dalam penelitian ini ditunjukkan bahwa hubungan positif minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas XI dan XII Akuntansi0dan Keuangan9Lembaga SMK Negeri 1 Yigyakarta dan prestasi belajar adalah sebesar 0,452.

Artinya tidak adahhubungan positif(antara minat belajar dan prestasi belajar siswa.

(51)

F. Kerangka Berpikir

Penelitian ini terbagi menjadi dua variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (Dependent). Dalam penelitian ini ada tiga variabel, yaitu pola asuh orang tua, pergaulan teman sebaya dan minat belajar. Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar pada mata kuliah akuntansi pengantar.

1. Variabel Pola Asuh Orang Tua

Mendidik0anakodengan baik bukanlah hal yang mudah, apalagi mengingat keluarga adalah wadah awal bagi perkembangan kognitif dan sosial anak.=Oleh sebab itu, baik apabila pengasuhan orang tua dapat membawa perkembangan anak dengan baik bahkan sampai dewasa dan masuk bangku perkuliahan. Pola asuh yang baik diharapkan membawa anak pada pribadi – pribadi yang mandiri baik dalam sosial maupun belajarnya. Dalam penelitian ini, penulis berharap pola asuh orang tua dapat membawa pengaruh yang baik terutama dalam belajar pada mata kuliah akuntansi dan akhirnya dapat meningkatkan prestasi khususnya dalam mata kuliah akuntansi pengantar. Meskipun beberapa dari mahasiswa harus tinggal di kos, orang tua dapat memantau anak nya melalui sosial media dan memiliki hubungan yang baik dan terbuka dengan anak, sehingga anak dapat menceritakan apapun yang dialaminya khususnya saat mengikuti mata kuliah akuntansi kepada orang

(52)

tua sehingga orang tua dapat terus mengetahui dan berdiskusi dengan anak untuk menyelesaikan masalah supaya anak dapat menjadi lebih baik lagi.

2. Variabel Teman Sebaya

Memiliki teman sebaya tentu sesuatu hal yang seru. Ada banyak kesamaan secara berpikir dan pandangan. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini penulis berharap dapat menunjukan bahwa memiliki kelompok teman sebaya baik dalam bentuk formal dan tidak formal dapat membuat mahasiswa menjadi lebih aktif baik dalam perkembangan sosial maupun belajar, khususnya belajar akuntansi pengantar.

3. Variabel Minat Belajar

Minat besar pengaruhnya dengan belajar. Akan sangat menyenangkan apabila mahasiswa mempelajari sesuatu yang dianggapnya menarik dan membuatnya selalu penasaran. Hal tersebut menunjukan minat mahasiswa itu sendiri. Apabila mahasiswa senang belajar akuntansi serta melihat bahwa hasil dari pengalaman tersebut baik dan membawa pengaruh yang positif bagi dirinya artinya mahasiswa memiliki minat pada hal tersebut. Jika mahasiswa mempunyai minat terhadap belajar, khususnya belajar akuntansi, maka akan besar juga pengaruhnya terhadap prestasi belajar yang diraih mahasiswa tersebut.

(53)

G. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian in digambarkan berdasarkan hasil kajian teoritik dan kerangkan berpikir yang sudah diuraikan. Paradigma penelitian digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 paradigma penelitian

Keterangan :

X1 = Pola Asuh Orang tua X2 = Interaksi Teman Sebaya X3 = Minat Belajar

Y = Prestasi Belajar

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalahPjawaban=sementara dari0sebuah masalah (Sugiono (2011: 99). Berdasarkan hasil teoritik dan rumusan masalah, dapat dibuat hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini, hipotesis yang dapat ditarik adalah :

Ha1 = Ada hubungan antara teman sebaya dan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi pengantar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

X1

X2 Y

X3

(54)

Ha2 = Ada hubungan antara teman sebaya dan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi pengantar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Ha3 = Tidak ada hubungan antara minat belajar dan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi pengantar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(55)

37 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasional. “Penelitian ini juga termasuk penelitiam kuantitatif, yaitu dapat diartikan sebagai metode penelitian berlandaskan pada filsafat positivan, digunakan untuk meneliti pada populasi sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan” (Sugiyono, 2015 : 12)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian iniPdilaksanakan diOUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta padambulan0Mei 2021.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Menurut Azwar (2013: 35) Subjekppenelitian merupakan data penelitianmyang0menjadi sumber data utama. Subjek penelitian tidak hanya manusia, melainkan hewan juga dapat menjadi subjek sebuah penelitian. Subjek dalam penelitian iniLadalah mahasiswaAangkatan 2018 dan 2019 Prodi Pendidikan Ekonomi=Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(56)

38 2. Objek Penelitian

Menurut Kurniawan (2014:69) lObjek penelitianmmerupakan sifat keadaanm(attributes)0daricsesuatu yang hendak menjadi inti atau tujuan penenltian. Objek penelitian biasanya berupa benda, orang atau keadaan. Objek9penelitian ini adalah pola asuh orang tua, teman sebaya dan minat belajar untuk meningkatkan prestasi belajar=dalam mata kuliah akuntansi pengantar. Dalam penelitian ini peneliti bertujuan untuk mengamati tingkat prestasi belajar mahasiswa khususnya mata kuliah akuntansi pengantar.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Populasi memiliki pengertian kumpulan hal – hal yang menarikOuntuk diteliti dan telah dibatasipoleh peneliti itu sendiri9(Zulganef, 2008:133). Populasi dapat berupa sekelompok orang, kejadian atau hal – hal menarik lainnya. Dalam penelitian ini, populasi nya yaitu mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi angkatan 2018 dan 2019 yang sudah menerima mata kuliah akuntansi dasar.

Table 3.1

Tabel Sampel Penelitian

No Kelas Jumlah Mahasiswa

1. Angkatan 2018 57

2. Angkatan 2019 48

Jumlah 105

(57)

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian sampel adalah accidental sampling. Menurut Sugiyono (2009 : 85) accidental sampling merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu konsumen yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data.

E. Operasional Variabel

Menurut Nazir (2005:123) variabel merupakan bermacam – macam nilai yang dimiliki sebuah konsep. Sebagai contoh seks merupakan sebuah variabel dan memiliki dua macam yaitu pria dan wanita. Sedangkan variabel adalah status – status yang dimiliki seseorang, seperti staus perkawinan, status kepemilikan dan mengonsumsi makanan.

1. Pola Asuh Orang tua

Pola asuh orang9tua diartikan=sebagai sebuah bimbingan atau cara orang tua untuk memberikan didikan kepada anaknya dengan tujuan sang anak memiliki perkembangan kepribadian dan kognitif yang baik. Pola asuh orang tua yang tepat dan diterapkan kepada anak dengan baik, maka akan menjadikan anak tersebut memiliki pertumbuhan dan pribadi yang baik. Variabel pola asuh orang tua dijabarkan dalam indikator sebagai berikut :

(58)

Table 3.2

Operasionalisasi Variabel Pola Asuh Orang tua

Variabel Dimensi Indikator

No Butir

Positif Negative

Pola Asuh Orang tua

Model pengasuhan orang tua

1. Orang tua telalu sering memberikan batasan terhadap ruang gerak anak.

2. Memberikan kesempatam bagi anak untuk menyatakan keinginan baik

3. Memberikan izin anak untuk melakukan apa yang anak

inginkan.

4. Keikutsertaa n orang tua dalam memberikan kebebasan yang berlebihan pada anak 5. Dukungan

orang tua dalam pendidikan

2

4

7

9, 10

11,12,14,1 6,

1, 3

5, 6

8

13,15

(59)

2. Interaksi Teman Sebaya

Teman sebaya memiliki arti perkumpulan orang yang memiliki umur yang sama. Selain untuk berdiskusi mengenai masalah – masalah dalam kehidupan, memiliki teman sebaya juga data membuat kelompok belajar untuk berdiskusi mengenai mata kuliah yang diambil dan bersama – sama menyelesaikan tugas yang ada. Variabel teman sebaya dapat dijabarkan dalam indikator – indikator berikut.

Table 3.3

Operasionalisasi Variabel Teman Sebaya

Variabel Indikator

No Butir

Positif Negatif

Teman Sebaya 1. Memiliki teman kelompok belajar.

2. Bekerjasama dalam belajar.

3. Menghargai pendapat dalam belajar.

1,2

3,4,5,6

7,8,9

3. Minat Belajar

Minat diartikan sebagai rasa suka yang lebih dan memiliki ketertarikan tersendiri dengan seuatu hal atau sebuah aktivitas. Indikator – indikator untuk=variabelmminatobelajar0adalah :

(60)

Table 3.4

Operasional Variabel Minat Belajar

Variabel Indikator

No Butir

Positif Negatif

Minat Belajar

1. Rasa ingin tahu pada mata kuliah.

2. Merasa senang dan bersemangat di dalam kelas.

3. Tidak terbebani dengan mata kuliah.

1,2,3,4,5

8,9,10

11,12,13,14,15,16,18 6,7

4. Prestasi Belajar

Dalamnpenelitianmini, variabel prestasipbelajar diperoleh dari hasil pencapaian mahasiswakdalam proses belajar khususnya pada mata kuliah=akuntansi pengantar bagi mahasiswa prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2018 dan 2019. Peneliti menggunakan nilai akhir semester I angkatan 2018 dan 2019 mahasiswa Universitas Sanata Dharma untukumengetahui pencapaian prestasiibelajar yang diperoleh mahasiswa.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket atau Kuisioner

Dalam pelaksanaannya, teknik yang digunakan dalam=penelitianminimadalah metode kuisioner (angket). Kuisioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang-pola asuh orang tua,

Gambar

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ..................................................................
Tabel 5.11 Hasil Uji Korelasi antara Minat Belajar dan Prestasi Belajar pada Mata  Kuliah Akuntansi Pengantar ...........................................................
Gambar 2.1 paradigma penelitian
Tabel Sampel Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik Kejiwaan Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerita Pendek DUNIA SUKAB Penari dari Kutai Karya Seno Gumira Ajidarma 59. Relevansi Kumpulan Cerita Pendek DUNIA SUKAB

Dalam proses pengintegrasian aplikasi SERVICEDESK ITS ini diperlukan beberapa penyesuaian antara SERVICEDESK ITS dengan sistem Single Sign On (SSO) myITS, seperti pada menu

Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian sejarah. Langkah pertama adalah heuristik, yaitu mengumpulkan data atau sumber sejarah baik yang primer

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah

Hal ini diperkuat dengan pengamatan peneliti yang dilakukan pada tanggal 6 januari 2018 pada saat itu guru KT sedang mengajak anak untuk berwdhu dan sebelum berwudhu

Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa pembelajaran Biologi yang menggunakan inkuiri terbimbing lebih baik dari pada pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi,

Yang saya lakukan adalah dengan memberi dukungan kepada siswa melalui komunikasi dalam jaringan misalnya melalui WhatsApp. Memebrikan motivasi bahwa dengan asks internet