• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi pemasaran menurut Tjipono (2008) adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan. Strategi komunikasi pemasaran bukan hanya mengenai komunikasi saja, melainkan juga memperhatikan design produk atau jasa yang akan ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, dan mengenalkan produk-produk kepada konsumen. Strategi komunikasi pemasaran dalam penelitian ini diukur dengan penilaian pengunjung terhadap rancangan pesan AIDA, bauran komunikasi pemasaran, dan frekuensi penerimaan pesan. Rancangan pesan AIDA diukur melalui penilaian pengunjung terhadap daya tarik pesan dalam kegiatan komunikasi pemasaran apakah pesan tersebut sudah baik ddan menarik alam setiap masing-masing tahapan AIDA, bentuk komunikasi pemasaran diukur dengan melihat apa saja jenis media komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung PT. Godong Ijo Asri, dan frekuensi penerimaan pesan diukur dengan tingkat keseringan atau berapa kali pengujung menerima berbagai jenis media komunikasi pemasaran dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.

Pengaruh strategi komunikasi pemasaran pada penelitian ini dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi karakteristik pengunjung yang berupa usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran dan motivasi. Faktor eksternal berupa frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain dan frekuensi berwisata. Pengujian faktor-faktor strategi komunikasi pemasaran diuji dengan pengujian regresi linear berganda, dengan memasukkan semua variabel pengaruh (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain, frekuensi berwisata) dan melihat pengaruhnya terhadap masing-masing variabel terpengaruh (bentuk bauran komunikasi pemasaran, rancangan pesan AIDA, frekuensi penerimaan pesan).

Bentuk Bauran Komunikasi Pemasaran

Bauran komunikasi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009) adalah aktivitas pemasaran yang berhubungan dengan promosi dan terdiri dari delapan model komunikasi utama, yaitu iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut, dan penjualan personal. Bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Godong Ijo Asri bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai PT. Godong Ijo Asri, baik informasi wisata, unit bisnis, atau lokasi. Pesan yang disampaikan melalui bauran komunikasi pemasaran ini bersifat persuasif agar penerima pesan tertarik untuk berkunjung dan menikmati wisata di PT. Godong Ijo Asri. Bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Godong Ijo Asri berupa periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan personal, pemasaran langsung, dan pemasaran dari mulut ke mulut.

36

Periklanan (Advertising)

Iklan merupakan bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk (Tjiptono 2008). Kegiatan periklanan yang dilakukan oleh PT. Godong Ijo Asri diantaranya menggunakan leaflet yang disediakan di lokasi serta diberikan ke beberapa sekolah-sekolah, dan banner yang diletakkan di dekat showroom tanaman hias.

Leaflet digunakan untuk menginformasikan mengenai jenis wisata ecotainment program, pemancingan, family dan company gathering, jenis kegiatan

ecotainment program, harga-harga tiap wisata yang ditawarkan, serta lokasi PT. Godong Ijo Asri. Banner yang terdapat di dekat showroom tanaman hias berisi mengenai jenis-jenis dan definisi setiap kegiatan ecotainment program. Logo dan

tagline “Green Globe Inspiration”. Kegiatan periklanan dilakukan dan dikemas semenarik mungkin untuk menarik perhatian pengunjung untuk mau mengunjungi PT. Godong Ijo Asri.

Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan merupakan upaya pemasaran yang bersifat media dan non-media untuk merangsang coba-coba dari konsumen, meningkatkan permintaan dari konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk (Setiadi 2010). Alat-alat promosi penjualan dapat berupa pameran, potongan harga, dan hiburan. Kegiatan promosi penjualan (sales promotion) yang dilakukan oleh PT. Godong Ijo Asri berupa potongan harga. Potongan harga yang diberikan adalah kepada pengunjung yang merupakan member dan memiliki kartu membership. Kartu membership tersebut terbagi menjadi tiga jenis yaitu Silver, Gold, dan

Premium. Setiap jenis kartu memiliki potongan harga yang berbeda, untuk kartu

Silver mendapatkan potongan harga sebesar 5%, untuk kartu Gold mendapatkan potongan harga sebesar 10%, sedangkan untuk kartu Premium mendapatkan potongan harga sebesar 15% - 20%. Potongan harga tersebut berlaku untuk semua jenis produk atau wisata yang ditawarkan oleh PT. Godong Ijo Asri. Kegiatan promosi penjualan dilakukan untuk memberikan promosi agar pengunjung tertarik untuk menjadi member dan semakin sering melakukan kunjungan ke PT. Godong Ijo Asri.

Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations and Publicity)

Public relation dalam pelaksanaannya dapat dilakukan oleh individu kunci dari suatu perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu lembaga formal dalam bentuk biro dan departemen (Tjiptono 2008). Publisitas menggambarkan komunikasi massa, namun perusahaan tidak mengeluarkan biaya untuk waktu dan ruang beriklan, publisitas biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai produk atau jasa dari perusahaan, bentuk-bentuk ini dimuat dalam media cetak atau televisi secara gratis karena perwakilan media menganggap informasi tersebut penting dan layak disampaikan kepada khalayak mereka (Shimp 2001). Hubungan masyarakat yang dilakukan oleh PT. Godong Ijo Asri adalah dengan mengadakan kerjasama dengan beberapa sekolah dalam pemasaran program ecotainment. PT. Godong Ijo Asri juga menggunakan taktik

37 promosi publikasi, dimana secara tidak langsung sebuah media menginformasikan mengenai PT. Godong IJo Asri. Beberapa media cetak telah memuat artikel tentang PT. Godong Ijo Asri, salah satu media cetak tersebut adalah majalah Trubus dan tabloid Info Kuliner. Selain itu, sudah sangat banyak perusahaan televisi yang datang untuk meliput Godong Ijo atau sekedar menjadikan Godong Ijo sebagai lokasi shooting sebuah program televisi. Beberapa program televisi yang telah meliput PT. Godong Ijo Asri antara lain: program televisi Mancing Mania, Ayo Main, Buah Hati, Jelang Pagi, Jelang Siang, Warna, Kungfu Chef, Dapur Cantik, Dapur Cobek, Ayo Mancing, Ala Chef dan lain-lain.

Penjualan Personal (Personal Selling)

Penjualan personal adalah bentuk komunikasi antar individu di mana tenaga penjual/wiraniaga menginformasikan, mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan (Shimp 2001). Penjualan personal (personal selling) sebagai bentuk komunikasi langsung (tatap muka) dalam pemasaran yang terjadi antara penjual dan calon pelanggan, dengan tujuan untuk memperkenalkan produk dan membentuk pemahaman calon pelanggan terhadap produk tersebut (Tjiptono 2008). Penjualan personal (personal selling) yang dilakukan oleh PT. Godong Ijo Asri dapat terlihat dari adanya pemandu wisata serta wiraniaga yang dapat memberikan informasi mengenai Godong Ijo seperti jenis wisata, manfaat wisata, harga berbagai jenis paket wisata, serta informasi lainnya. Kegiatan ini dilakukan secara tatap muka dan interaktif antara pengunjung dengan pemandu wisata atau wiraniaga. Pemandu wisata biasanya bertugas untuk mengajak keliling calon pengunjung yang sedang melakukan survey ke PT. Godong Ijo Asri untuk memberikan berbagai informasi kepada calon pengunjung mengenai kegiatan ecotainment program. Pemandu wisata memberikan informasi mengenai berbagai jenis dan kegiatan program

ecotainment kepada pengunjung untuk membentuk pemahaman pengunjung dan mendapat feedback yang positif dari pengunjung.

Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi. Bentuk pelaksanaan pemasaran langsung (direct marketing) PT. Godong Ijo Asri menggunakan fasilitas website. Pengunjung PT. Godong Ijo Asri dapat mengakses situs www.Godongijo.com untuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai PT. Godong Ijo Asri. Website ini berisi mengenai jenis, harga dan manfaat produk, serta jenis wisata yang ditawarkan oleh PT. Godong Ijo Asri.

Pemasaran dari Mulut ke Mulut (Words of Mouth)

Pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) atau yang biasa disebut WOM adalah bentuk promosi yang dilakukan oleh konsumen melalui perbincangan dengan konsumen lain, dan tidak ada satupun dari mereka adalah pemasar. Pemasaran dari mulut ke mulut (words of mouth) merupakan bentuk

38

komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh masyarakat. Pada umumnya pengunjung yang telah datang ke PT. Godong Ijo Asri dan merasa puas akan merekomendasikan atau menyampaikan informasi mengenai Godong Ijo kepada saudara atau kerabat dekat mereka. Hal ini secara tidak langsung mempromosikan dan menguntungkan PT. Godong Ijo Asri.

Pada penelitian ini bentuk komunikasi pemasaran dilihat berdasarkan jumlah bentuk media komunikasi pemasaran yang pernah diterima oleh pengunjung PT. Godong Ijo Asri. Berdasarkan penilaian tersebut bentuk bauran komunikasi pemasaran digolongkan menjadi tiga yaitu sedikit (skor 8-9), sedang (skor 10-11), dan banyak (Skor 12-14). Bentuk bauran komunikasi pemasaran menurut pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri

berdasarkan bentuk bauran komunikasi pemasaran Bentuk Bauran Komunikasi

Pemasaran Jumlah Persentase (%) Sedikit (Skor 8-9) 11 27.5 Sedang (Skor 10-11) 15 37.5 Banyak (Skor 12-14) 14 35.0 Total 40 100.0

Tabel 11 menunjukkan bahwa jenis media komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung PT. Godong Ijo Asri tergolong dalam kategori sedang yaitu sebesar 37.5 persen. Sebagian besar responden mendapat informasi mengenai PT. Godong Ijo Asri melalui media komunikasi pemasaran melalui

website, karena saat ini teknologi informasi semakin berkembang, dan internet semakin mudah dijangkau oleh semua kalangan. Pengunjung mengakui bahwa mencari informasi di website lebih mudah dan terjangkau, selain itu informasi yang terdapat di dalamnya juga sudah jelas. Sedangkan untuk leaflet, selain disebar dibeberapa sekolah, leaflet hanya di letakkan di kasir dan hanya diberikan jika ada pengunjung yang meminta, serta tidak disebar terutama di daerah pemancingan. Tidak seluruh pengunjung pernah mendapatkan potongan harga, hanya pengunjung yang memiliki kartu member dan beberapa sekolah yang memang rutin menggunakan paket wisata edukasi saja yang pernah mendapatkan potongan harga. Publikasi melalui media cetak dan elektronik juga banyak diterima oleh pengunjung. Beberapa media cetak telah memuat artikel tentang PT. Godong Ijo Asri, salah satu media cetak tersebut adalah majalah Trubus dan tabloid info kuliner. Selain itu, sudah sangat banyak perusahaan televisi yang datang untuk meliput Godong Ijo atau sekedar menjadikan Godong Ijo sebagai lokasi shooting sebuah program televisi. Beberapa program televisi yang telah meliput PT. Godong Ijo Asri antara lain: program televisi Mancing Mania, Ayo Main, Buah Hati, Jelang Pagi, Jelang Siang, Warna, Kungfu Chef, Dapur Cantik, Dapur Cobek, Ayo Mancing, Ala Chef dan lain-lain.

39

Rancangan Pesan AIDA

Pesan yang disampaikan dalam kegiatan pemasaran berfungsi untuk memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk. Pesan yang persuasif dapat mendorong tindakan konsumen untuk membeli memenuhi tahapan karateristik model komunikasi AIDA, yaitu Attention, Interest, Desire, dan Action. Attention merupakan tahap dimana pesan yang disampaikan dapat membangunkan perhatian dan kesadaran konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Interest merupakan tahap selanjutnya dimana pesan yang disampaikan dapat membangun minat konsumen terhadap produk dengan menjelaskan manfaat produk. Desire merupakan tahap dimana pesan yang disampaikan harus dapat memunculkan hasrat atau keinginan untuk memiliki, mencoba atau membeli pada diri konsumen. Action merupakan tahap terakhir dimana pesan yang disampaikan harus membuat konsumen mengarah pada kegiatan pembelian.

PT. Godong Ijo Asri melaksanakan komunikasi pemasaran seperti iklan, promosi penjualan, pemasaran langsung, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan personal, dan pemasaran dari mulut ke mulut seperti yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya. Pada pelaksanaan komunikasi pemasaran tersebut, terdapat pesan yang disampaikan untuk mendorong konsumen mengunjungi PT. Godong Ijo Asri. Pada penelitian ini, pesan tersebut dianalisis berdasarkan konsep AIDA, pengunjung diminta menilai isi dari pesan komunikasi pemasaran pada setiap tahap konsep AIDA. Rancangan pesan AIDA menurut penilaian pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Jumlah dan persentase penilaian pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo

Asri terhadap pesan komunikasi pemasaran berdasarkan tahapan AIDA

Rancangan Pesan AIDA Jumlah Persentase (%)

Attention (Skor 16-17) 1 2.5 Interest (Skor 18-19) 4 10.0 Desire (Skor 20-21) 5 12.5 Action (Skor 22-24) 30 75.0 Total 40 100,. Keterangan:

- Attention : pesan membangun perhatian pengunjung terhadap PT. Godong Ijo Asri

- Interest : pesan membangun minat pengunjung terhadap PT. Godong Ijo Asri

- Desire : pesan mendorong hasrat atau keinginan untuk mengunjungi PT. Godong Ijo Asri

- Action : pesan membuat konsumen mengunjungi PT. Godong Ijo Asri

Tabel 12 menunjukkan penilaian responden mengenai unsur pesan komunikasi pemasaran yang disampaikan oleh PT. Godong Ijo Asri telah mencapai tahap Action. Berdasarkan hal tersebut, maka unsur pesan komunikasi pemasaran yang digunakan oleh PT. Godong Ijo Asri dinilai oleh pengunjung telah dapat mendorong pengunjung untuk mengunjungi dan mau untuk

40

berkunjung kembali ke Godong Ijo. Sebesar 2.5 persen pengunjung hanya sampai pada tahap attention dan menilai bahwa pesan yang disampaikan memberikan perhatian atau gambaran mengenai Godong Ijo serta komposisi warna yang terdapat dalam alat komunikasi pemasaran yang digunakan telah menggambarkan bahwa Godong Ijo merupakan suatu tempat agrowisata. Pada tahap Interest

sebesar 10 persen, pesan yang disampaikan dinilai oleh pengunjung sudah jelas dan design yang digunakan pada alat komunikasi pemasaran dapat menarik perhatian pengunjung. Tahap Desire sebesar 12.5 persen, pengunjung menilai pesan-pesan informasi mengenai program wisata, fasilitas, dan informasi mengenai wisata yang menambah pengetahuan dapat mendorong keinginan responden untuk mengunjungi Godong Ijo. Berdasarkan Tabel 12, maka rancangan pesan komunikasi pemasaran telah mencapai tahap Action yaitu sebesar 75 persen, dimana pengunjung mau untuk mengunjungi Godong Ijo kembali, dan mau menginformasikan Godong Ijo kepada saudara atau kerabat mereka.

Frekuensi Penerimaan Pesan

Frekuensi penerimaan pesan adalah jumlah berapa kali pengunjung menerima pesan dalam bentuk media komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Godong Ijo Asri selama kurun waktu tiga bulan terakhir. Frekuensi penerimaan bauran komunikasi pemasaran digolongkan menjadi tiga kategori yaitu rendah (skor 1-3), sedang (skor 4-7), dan tinggi (skor 8-11). Frekuensi penerimaan bauran komunikasi pemasaran menurut pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri dapat dilihat dalam Tabel 13.

Tabel 13 Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri berdasarkan frekuensi penerimaan pesan

Frekuensi Penerimaan Pesan Jumlah Persentase (%) Rendah (Skor 1-3) 15 37.5 Sedang (Skor 4-7) 17 42.5 Tinggi (Skor 9-12) 8 20.0 Total 40 100.0

Tabel 13 menunjukkan bahwa frekuensi penerimaan pesan tergolong sedang yaitu sebesar 42.5 persen. Hal ini dikarenakan, jangkauan penyampaian informasi mengenai PT. Godong Ijo Asri melalui kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak pengelola masih sempit, serta kurang rutinnya pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran. Media leaflet dirasa masih kurang disebarkan kepada masyarakat luas oleh responden, untuk penyebaran leaflet di beberapa sekolah sudah cukup luas, tetapi untuk penyeberan di dalam lokasi PT. Godong Ijo Asri sendiri masih kurang. Salah satu responden juga mengakui pernah meneumakan website Godong Ijo kurang di update, terutama pada saat terjadi perubahan harga , seperti salah satu kutipan responden berikut:

41

“….tapi websitenya kayanya jarang di update ya, soalnya waktu itu

saya liat di website harganya seratus ribu, eh ternyata pas kesini udah naik jadi seratus dua puluh lima ribu tapi di website belum diganti…” (TO, 32)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Komunikasi Pemasaran Berdasarkan Bentuk Bauran Komunikasi Pemasaran

Bentuk bauran komunikasi pemasaran adalah Kotler dan Keller (2009) menggunakan istilah bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) untuk aktivitas pemasaran yang berhubungan dengan promosi. Bauran komunikasi pemasaran ini terdiri dari delapan model komunikasi utama, yaitu iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut, dan penjualan personal. Bentuk bauran komunikasi pemasaran diukur dengan jumlah bentuk media komunikasi pemasaran yang diterima oleh pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri. Pada bagian ini akan dibahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk bauran komunikasi pemasaran. Hipotesis pertama dalam penelitian ini:

Hipotesis: Usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran, motivasi, frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain, dan frekuensi berwisata berpengaruh terhadap bentuk bauran komunikasi pemasaran

Pengujian dilakukan dengan regresi linear berganda, dengan memasukkan semua variabel pengaruh (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain, frekuensi berwisata) dan melihat pengaruhnya terhadap bentuk komunikasi pemasaran. Hasil pengujian regresi linear berganda menghasilkan persamaan sebagai berikut:

Persamaan 1 Pengaruh faktor internal dan faktor eksternal (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain, frekuensi berwisata) terhadap bentuk bauran komunikasi pemasaran

Keterangan:

Y : Bentuk bauran komunikasi pemasaran X1 : Usia

X2 : Pendidikan X3 : Pekerjaan X4 : Pengeluaran X5 : Motivasi

X6 : Frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain X7 : Frekuensi berwisata

Nilai konstanta adalah 10.683, yang berarti jika nilai skor usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain, dan frekuensi berwisata bernilai 0, maka nilai skor bentuk bauran komunikasi Y = 10.683 + 0.003X1 - 0.186X2 - 0.647X3 + (2.320E-007)X4 + 0.381X5 +

42

pemasaran bernilai 10.683. Berdasarkan nilai signifikansi dari hasil uji statistik analisis regresi linear dapat diketahui signifikansi pengaruh variabel pengaruh (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain, frekuensi berwisata) terhadap variabel terpengaruh bentuk bauran komunikasi pemasaran. Signifikansi hasil uji regresi linear berganda pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap strategi komunikasi pemasaran berdasarkan bentuk bauran komunikasi pemasaran dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda pengaruh faktor internal dan faktor eksternal (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain, frekuensi berwisata) terhadap bentuk bauran komunikasi

Variabel Sig Collinearity Statistic

Tolerance VIF Usia (X1) 0.934 0.859 1.163 Pendidikan (X2 ) 0.241 0.765 1.308 Pekerjaan (X3) 0.236 0.850 1.176 Pengeluaran (X4) 0.042 0.682 1.467 Motivasi (X5) 0.033 0.941 1.062

Frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain (X6)

0.620 0.897 1.114

Frekuensi berwisata (X7) 0.005 0.870 1.149

Collinearity Statistic digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinieritas yang berfungsi untuk melihat apakah terjadi multikolinieritas pada data yang di uji. Multikolinieritas memiliki arti bahwa tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Multikolinieritas tidak terjadi jika nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. Pada Tabel 14 di kolom Collinearity Statistic menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada variabel yang diuji. Pengujian terhadap model regresi juga diperoleh nilai R Square (R²) yang menunjukkan angka 0.484 yang berarti bahwa kontribusi pengaruh variabel faktor internal dan faktor eksternal (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain, frekuensi berwisata) terhadap bentuk bauran komunikasi pemasaran adalah sebesar 48.4 persen dan sisanya 51.6 persen merupakan kontribusi pengaruh dari variabel lain. Pada bagian berikut akan disajikan tentang perkiraan pengaruh masing-masing peubah bebas (x) terhadap bentuk bauran komunikasi pemasaran (y).

43 Tabel 15 Ringkasan faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk bauran komunikasi

pemasaran

No Variabel Pengaruh Arah pengaruh

1 Usia Tidak signifikan

(α > 0,05)

Positif

2 Pendidikan Tidak signifikan

(α > 0,05)

Negatif

3 Pekerjaan Tidak signifikan

(α > 0,05) Negatif 4 Pengeluaran Signifikan (α ≤ 0,05) Positif 5 Motivasi Signifikan (α ≤ 0,05) Positif 6 Frekuensi penerimaan promosi

agrowisata lain

Tidak signifikan

(α > 0,05)

Positif 7 Frekuensi berwisata Signifikan

(α ≤ 0,05)

Positif

Usia (X1)

Nilai koefisien usia pada persamaan 1 diketahui sebesar + 0.003, hal ini menunjukkan bahwa naiknya usia 1 satuan, akan menaikkan bentuk bauran komunikasi pemasaran sebesar 0.003. Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan regresi linear berganda dalam Tabel 14 dapat terlihat bahwa pengaruh usia signifikansi pada selang kepercayaan 0.934. Nilai signifikansi usia > 0.05 maka hipotesis ditolak, sehingga pengaruh usia terhadap bentuk bauran komunikasi pemasaran tidak signifikan, dapat disimpulkan bahwa peubah usia kurang baik untuk memprediksi bentuk bauran komunikasi pemasaran atau dapat diabaikan karena pengaruhnya tidak signifikan. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa berapapun usia pengunjung tidak berpengaruh terhadap jumlah bentuk media komunikasi pemasaran yang mereka terima.

Pendidikan (X2)

Nilai koefisien pendidikan pada persamaan 1 diketahui sebesar – 0.186, hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh pendidikan terhadap bentuk bauran komunikasi pemasaran tidak searah. Jika pendidikan naik 1 satuan, maka akan menurunkan bentuk bauran komunikasi pemasaran sebesar 0.186. Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan regresi linear berganda dalam Tabel 14 dapat terlihat bahwa pengaruh ini signifikansi pada selang kepercayaan 0.241. Nilai signifikansi pendidikan > 0.05 maka hipotesis ditolak dan dapat disimpulkan bahwa pendidikan kurang baik untuk memprediksi bentuk bauran komunikasi pemasaran atau dapat diabaikan karena pengaruhnya tidak signifikan. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa jumlah bentuk media komunikasi pemasaran

44

yang diterima cukup banyak oleh setiap pengunjung dan tidak ditentukan oleh pendidikan terakhir pengunjung tersebut, sehingga jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden tidak memiliki pengaruh terhadap jumlah bentuk media komunikasi pemasaran yang diterima.

Pekerjaan (X3)

Nilai koefisien pekerjaan pada persamaan 1 diketahui sebesar – 0.647, maka pengaruh pekerjaan terhadap bentuk bauran komunikasi pemasaran tidak searah, jika pendidikan naik 1 satuan, maka akan menurunkan bentuk bauran komunikasi pemasaran sebesar 0.647. Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan regresi linear berganda dalam Tabel 14 dapat terlihat bahwa pengaruh ini signifikan pada selang kepercayaan 0.236. Nilai signifikansi pekerjaan > 0.05 maka hipotesis ditolak dan dapat disimpulkan bahwa pekerjaan kurang baik untuk memprediksi model bentuk bauran komunikasi pemasaran atau dapat diabaikan karena pengaruhnya tidak signifikan. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa apapun pekerjaan pengunjung tidak berpengaruh terhadap jumlah bentuk media komunikasi pemasaran yang mereka terima.

Pengeluaran (X4)

Nilai koefisien pengeluaran pada persamaan 1 diketahui sebesar + (2.320E- 007), maka setiap kenaikan 1 satuan pengeluaran akan menaikkan bentuk bauran komunikasi pemasaran sebesar (2.320E-007). Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan regresi linear berganda dalam Tabel 14 dapat terlihat bahwa

Dokumen terkait