• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata PT. Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata PT. Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN

AGROWISATA PT. GODONG IJO ASRI, SAWANGAN,

DEPOK, JAWA BARAT

ADISTHYA ARTIK NOURMAULINA

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata PT. Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2013

Adisthya Artik Nourmaulina

(4)

ABSTRAK

ADISTHYA ARTIK NOURMAULINA. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata PT. Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Dibimbing oleh NINUK PURNANINGSIH.

Komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama konsumen sasaran, mengenai keberadaan produk di pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi komunikasi pemasaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, menganalisis efektivitas komunikasi pemasaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis profil pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri. Dalam penelitian ini unit usaha agrowisata yang diteliti adalah PT. Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat. PT. Godong Ijo Asri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang agrowisata yang menawarkan wisata alam pertanian. Hasil penelitian ini menunjukkan efektivitas komunikasi pemasaran dipengaruhi oelh strategi komunikasi pemasaran, tepatnya pada ketiga aspek kognitif, afektif, dan konatif.

Kata kunci: efektivitas, komunikasi pemasaran, agrowisata.

ABSTRACT

ADISTHYA ARTIK NOURMAULINA. Effectiveness of PT. Godong Ijo Asri Agrotourism Marketing Communications. Supervised by NINUK PURNANINGSIH.

Marketing communication is an attempt to convey the message to the public, especially to the consumer, relate to effort the existence of the product in the market. The purpose of this study is to analyze the strategy of marketing communication and the factors that affect marketing communication, analyze the effectiveness of marketing communication and the factors that affect the effectiveness of marketing communication.. This study also aims to identify the profile of touris in PT. Godong Ijo Asri agrotourism. In this study the agrotourism studied was PT. Godong Ijo Asri is one of agrotourism that deserve agricultural tour. The results of this study demonstrate the influence of the strategy of marketing communication to the effectiveness of marketing communication, precisely on cognitive, affective, conative aspects.

(5)

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN

AGROWISATA PT. GODONG IJO ASRI, SAWANGAN,

DEPOK, JAWA BARAT

ADISTHYA ARTIK NOURMAULINA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata PT. Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat

Nama : Adisthya Artik Nourmaulina

NIM : I34090109

Disetujui oleh

Dr Ir Ninuk Purnaningsih, MSi Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Soeryo Adiwibowo, MS Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis yang dimulai sejak bulan Januari 2013 ini berjudul Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata PT. Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr Ir Ninuk Purnaningsih MSi sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian karya tulis ini. Kepada Ibu Jeane dari pihak PT. Godong Ijo Asri yang telah memberi izin dan selalu membantu penulis ketika penelitian berlangsung. Penulis juga menyampaikan hormat dan banyak terimakasih kepada Ayahanda Artik Harlisto dan Ibunda Nina sebagai orangtua tercinta yang selalu mendoakan, memberi semangat, dan senantiasa melimpahkan kasih sayangnya kepada penulis. Terima Kasih kepada Ikhwan Agustian yang selalu menemani, menyemangati, dan memberi masukan kepada penulis. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada Denissa Aryandi dan Oki Wanarijki selaku teman sebimbingan yang menjadi teman diskusi yang baik. Terimakasih kepada seluruh teman-teman SKPM 46, terutama Lidya Agustina, Ratu Sarah Indah, Andika Sefri Mulya, Tiara Triutami, Gilang Angga Putra, Elbie Yudha Pratama, Tiara Pridatika, Agustin, Fadil Afrianto, Muhammad Septiadi, Tyas Wisyastini, Bahari Ilmawan, Faris Budiman, Arif Rachman, dan Yodi Martin yang telah memberi bantuan, semangat, dorongan, ide-ide, serta teman diskusi selama proses penulisan karya tulis ini.

Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Juni 2013

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK IV

ABSTRACT IV

PRAKATA IV

DAFTAR ISI V

DAFTAR TABEL VII

DAFTAR GAMBAR VIII

DAFTAR LAMPIRAN VIII

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Masalah Penelitian 3

Tujuan Penelitian 3

Kegunaan Penelitian 3

TINJAUAN PUSTAKA 5

Agrowisata 5

Komunikasi Pemasaran 6

Bauran Komunikasi Pemasaran 9

Efektivitas Komunikasi Pemasaran 11

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Pemasaran 11

Sikap Konsumen sebagai Pengunjung 12

Kerangka Pemikiran 13

Hipotesis Penelitian 15

Definisi Operasional 15

PENDEKATAN LAPANG 19

Metode Penelitian 19

Lokasi dan Waktu 19

Teknik Pemilihan Responden 19

Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data 20

Kelemahan Penelitian 20

Teknik Pengolahan Data 20

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 23

Sejarah dan Perkembangan PT. Godong Ijo Asri 23

Visi, Misi, dan Tujuan PT. Godong Ijo Asri 25

(10)

vi

Agrowisata yang Ditawarkan Godong Ijo 25

PROFIL PENGUNJUNG AGROWISATA 29

PT. GODONG IJO ASRI 29

Faktor Internal 29

Faktor Eksternal 32

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHINYA 35

Bentuk Bauran Komunikasi Pemasaran 35

Rancangan Pesan AIDA 39

Frekuensi Penerimaan Pesan 40

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Komunikasi Pemasaran Berdasarkan Bentuk Bauran Komunikasi Pemasaran 41 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Komunikasi Pemasaran

Berdasarkan Rancangan Pesan AIDA 46

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Komunikasi Pemasaran

Berdasarkan Frekuensi Penerimaan Pesan 51

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN DAN FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHINYA 56

Efektivitas Komunikasi Pemasaran Berdasarkan Pengetahuan (Kognitif) 57 Efektivitas Komunikasi Pemasaran Berdasarkan Aspek Perasaan

(Afektif) 58

Efektivitas Komunikasi Pemasaran Berdasarkan Aspek Tindakan

(Konatif) 59

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Pemasaran

berdasarkan Aspek Kognitif 59

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Pemasaran

berdasarkan Aspek Afektif 62

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Pemasaran

berdasarkan Aspek Konatif 65

PENUTUP 69

Kesimpulan 69

Saran 69

DAFTAR PUSTAKA 71

LAMPIRAN 73

(11)

DAFTAR TABEL

1 Nama agrowisata di Jawa Barat 6

2 Karateristik konsumen demografi & subbudaya 13

3 Populasi dan sampel penelitian 20

4 Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri berdasarkan frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain 33 10 Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri

berdasarkan frekuensi berwisata 34

11 Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri berdasarkan bentuk bauran komunikasi pemasaran 38 12 Jumlah dan persentase penilaian pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo

Asri terhadap pesan komunikasi pemasaran berdasarkan tahapan AIDA 39 13 Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri

berdasarkan frekuensi penerimaan pesan 40

14 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda pengaruh faktor internal dan faktor eksternal (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain, frekuensi berwisata)

terhadap bentuk bauran komunikasi 42

15 Ringkasan faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk bauran komunikasi

pemasaran 43

16 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda pengaruh faktor internal dan faktor eksternal (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain, frekuensi berwisata)

terhadap rancangan pesan AIDA 48

17 Ringkasan faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan pesan AIDA 48 18 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda pengaruh faktor internal

dan faktor eksternal (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain, frekuensi berwisata)

terhadap frekuensi penerimaan pesan 52

(12)

viii

23 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda pengaruh strategi komunikasi pemasaran (bentuk bauran komunikasi pemasaran, rancangan pesan AIDA, frekuensi penerimaan pesan) terhadap aspek kognitif 60 24 Ringkasan faktor-faktor yang mempengaruhi aspek kognitif 61 25 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda pengaruh strategi

komunikasi pemasaran (bentuk bauran komunikasi pemasaran, rancangan pesan AIDA, frekuensi penerimaan pesan) terhadap aspek afektif 63 26 Ringkasan faktor-faktor yang mempengaruhi aspek afektif 64 27 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda pengaruh strategi

komunikasi pemasaran (bentuk bauran komunikasi pemasaran, rancangan pesan AIDA, frekuensi penerimaan pesan) terhadap aspek konatif 66 28 Ringkasan faktor-faktor yang mempengaruhi aspek konatif 67

DAFTAR GAMBAR

1 Model komunikasi pemasaran 8

2 Komponen sikap konsumen 12

3 Kerangka pemikiran 14

4 Unit bisnis PT. Godong Ijo Asri 24

DAFTAR LAMPIRAN

1 Jadwal Penelitian 73

2 Sketsa PT. Godong Ijo Asri 74

3 Nama responden penelitian 75

4 Hasil uji regresi linear berganda 76

(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Agrowisata adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Banyak jenis pariwisata yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia seperti wisata bahari, wisata sejarah, wisata budaya, wisata agama, wisata ziarah, wisata perkebunan/agrowisata, wisata pendidikan, wisata petualangan, serta wisata alam dan pada saat ini agrowisata merupakan salah satu jenis pariwisata yang sedang berkembang (Deptan 2013). Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan devisa cukup besar bagi negara sehingga dapat menjadi andalan perekonomian nasional. Hal tersebut berasal dari pengeluaran yang dikeluarkan oleh turis mancanegara setiap berkunjung ke Indonesia. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada April 2012 mencapai 626.1 ribu orang atau naik 2.96 persen dibandingkan jumlah wisman April 2011, yang sebesar 608.1 ribu orang (Badan Pusat Statistik 2012)

Sebagai Negara agraris, Indonesia memiliki kekayaan dalam keragaman dan keunikan alam yang tinggi, sehingga pertanian di Indonesia dapat menjadi salah satu daya tarik yang dapat dikembangkan sebagai kawasan agrowisata dan dapat dinikmati oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. agrowisata merupakan suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan usaha kegiatan pertanian sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian (Nurdiana 2004). Faktor pendorong wisatawan mengunjungi objek wisata bertipe ekowisata dan agrowisata adalah dominan dipengaruhi oleh faktor relaxation, education, dan play. Kunjungan wisatawan yaitu untuk memenuhi tujuan penyegaran tubuh, menghilangkan kejenuhan, ajakan teman atau keluarga, menambah pengetahuan, dan mencari hiburan atau bermain. Keunikan agrowisata yang dapat membedakan dengan pariwisata lain dapat saja berupa budaya, tradisi, dan teknologi lokal dimana objek wisata tersebut dikembangkan. Agrowisata memungkinkan kegiatan pariwisata secara langsung memberi akses kepada semua orang untuk melihat, mengetahui, dan menikmati pengalaman intelektual dan budaya masyarakat lokal.

(14)

2

juga dapat memperoleh pengetahuan baru dari objek wisata yang mereka kunjungi.

Pertumbuhan agrowisata tersebut mengakibatkan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan agrowisata. Setiap perusahaan agrowisata berlomba-lomba untuk tetap mampu bersaing dan berkembang. Pengunjung merupakan salah satu faktor penting keberlangsungan berjalannya suatu agrowisata. Oleh karena itu, perusahaan agrowisata yang sedang menghadapi persaingan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan memanfaatkan komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan kepada pengunjung tentang berbagai keunikan dan keunggulan yang dimiliki oleh setiap daerah agrowisata.

Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya (Shimp 2003). Tujuan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan agrowisata adalah untuk mampu menarik atau mempersuasi konsumen untuk berkunjung, mempertahankan pengunjung yang telah ada untuk berkunjung kembali, serta tercapainya tujuan manajemen perusahaan. Promosi merupakan salah satu kegiatan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran dapat dikatakan efektif jika tujuan dari strategi komunikasi pemasaran tercapai. Selain itu, komunikasi dalam pemasaran dapat juga dikatakan efektif jika konsumen memberikan timbal balik dan dampak yang diinginkan oleh pemasar. Efektivitas komunikasi pemasaran dapat dilihat dari perubahan sifat konsumen yang terdiri dari tiga aspek yaitu: aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (perasaan), dan aspek konatif (tindakan).

Kawasan agrowisata yang telah berkembang salah satunya yaitu provinsi Jawa Barat. Lokasi yang dekat dengan Jakarta, dan memiliki jumlah penduduk yang besar menjadikan pariwisata di Jawa Barat potensial untuk dikembangkan, termasuk pengembangan potensi agrowisata. Depok merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki cukup potensi untuk mengembangkan agrowisata. Salah satu potensi pertanian yang potensial dan dikenal masyarakat di kawasan Depok adalah belimbing dewa. Perusahaan agrowisata yang terdapat di Depok yaitu PT. Godong Ijo Asri. PT. Godong Ijo Asri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa agrowisata yang terletak di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok.

PT. Godong Ijo Asri pada awalnya di tahun 2002 merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi dan menjual beraneka tanaman hias. Sejalan dengan perkembangannya, PT Godong Ijo Asri pun mengusahakan unit bisnis baru. Unit bisnis baru tersebut adalah agrowisata yang terdiri dari Program Ecotainment dan pemancingan. Unit usaha ini mulai beroperasi pada awal tahun 2010. PT. Godong Ijo Asri menawarkan berbagai macam program wisata edukasi yang merupakan program pendidikan akan pengenalan lingkungan flora dan fauna yang dipadukan dengan berbagai kegiatan seperti menanam pohon, membuat

vertical garden, pojok reptilian dan mamalia, pengenalan berbagai tanaman dari belahan dunia, team building, outbound, games. Selain itu terdapat beberapa fasilitas lain di PT. Godong Ijo Asri yaitu seperti cafe, company gathering, serta

(15)

3 dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi para pengunjung. Saat ini, PT. Godong Ijo Asri dihadapkan dengan tantangan persaingan agrowisata-agrowisata atau wisata alam lain yang menawarkan wisata yang hampir sama, sehingga membuat persaingan semakin ketat. Sebagai agrowisata yang masih tergolong baru, PT. Godong Ijo Asri harus mampu mempertahankan dan meningkatkan jumlah pengunjung untuk tetap mampu bersaing. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan konsep komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan dan memasarkan wisata tersebut kepada khalayak. Berdasarkan uraian tersebut, maka PT. Godong Ijo Asri logis digunakan sebagai obyek penelitian mengenai efektivitas komunikasi pemasaran pada agrowisata.

Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibangun beberapa masalah penelitian yang dapat dirumuskan oleh pernyataan-pernyataan berikut ini:

1. Bagaimana profil pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri?

2. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh agrowisata PT. Godong Ijo Asri dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya?

3. Bagaimana efektivitas komunikasi pemasaran di agrowisata PT. Godong Ijo Asri dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan profil pengunjung agrowista PT. Godong Ijo Asri 2. Menganalisis strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh

agrowisata PT Godong Ijo Asri dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3. Menganalisis efektivitas komunikasi pemasaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi beberapa pihak, yakni: 1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

masukan bagi perusahaan dalam menerapkan strategi komunikasi pemasaran.

2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan mengenai efektivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan.

(16)
(17)

5

TINJAUAN PUSTAKA

Agrowisata

Agrowisata merupakan suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan usaha kegiatan pertanian sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian (Deptan 2013). Obyek agrowisata tidak hanya terbatas kepada obyek dengan skala hamparan yang luas seperti yang dimiliki oleh areal perkebunan, tetapi juga skala kecil yang karena keunikannya dapat menjadi obyek wisata yang menarik, hamparan areal pertanaman yang luas seperti pada areal perkebunan dan hortikultura disamping menyajikan pemandangan dan udara yang segar, juga merupakan media pendidikan bagi masyarakat dalam dimensi yang sangat luas, mulai dari pendidikan tentang kegiatan usaha dibidang masing-masing sampai kepada pendidikan tentang kelestarian alam (Deptan 2013). Agrowisata merupakan suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan usaha kegiatan pertanian sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian (Nurdiana 2004). Agrowisata adalah salah satu bentuk kegiatan pariwisata yang obyeknya berupa usaha tani, beserta kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan usaha tersebut, termasuk kegiatan penelitian dan eksplorasi sumberdaya pertanian. Agrowisata dapat diartikan sebagai pengembangan industri wisata alam yang bertumpu pada pembudidayaan kekayaan alam. Industri ini mengandalkan pada kemampuan budidaya baik pertanian, perikanan, peternakan maupun kehutanan (Pratiwi 2011).

Agrowisata pada hakekatnya merupakan perpaduan antara kondisi alam dengan kreativitas budaya masyarakat, karena usaha tani merupakan kegiatan (budaya) manusia dalam memanfaatkan atau mengolah kekayaan alam dan sumberdaya yang ada di dalamnya (Aryanto 2006). Teknik berusaha tani memiliki keunikan yang dapat menjadi daya tarik. Usaha Agrowisata membutuhkan terbinanya sumberdaya alam dan lingkungan yang lestari, sebaliknya dari usaha bisnis yang dihasilkannya dapat diciptakan sumberdaya alam dan lingkungan yang lestari. Objek Agrowisata tidak hanya terbatas kepada objek dengan skala hamparan yang luas seperti yang dimiliki oleh areal perkebunan, tetapi juga skala kecil yang karena keunikannya dapat menjadi objek wisata yang menarik (Deptan 2013).

Agrowisata tidak hanya menawarkan keindahan pemandangan alam yang indah, udara segar, tetapi juga dapat berperan sebagai media promosi produk pertanian, dan menjadi media pendidikan masyarakat. Menurut Tirtawinata dalam Aryanto (2006), beberapa manfaat dari adanya agrowisata yaitu: (1) Meningkatkan konservasi lingkungan, (2) meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam, (3) memberikan nilai rekreasi, (3) meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan, (4) mendapatkan keuntungan ekonomi.

(18)

6

Adapun tujuan khusus dari pengembangan agrowisata menurut Aryanto (2006), antara lain:

1. menciptakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada wisatawan untuk berkunjung ke obyek agrowisata

2. menciptakan iklim berusaha yang baik kepada para pengusaha di bidang agro dan pariwisata di dalam penyelenggaraan agrowisata

3. menciptakan pola pemasaran terpadu agrowisata, dan

4. mengamankan dan melestarikan keberadaan dan citra produk pertanian sebagai salah satu diversifikasi produk wisata Indonesia.

Tabel 1 Nama agrowisata di Jawa Barat

No Daerah Nama Agrowisata

1 Cipanas Badan Penelitian Tanaman Hias

2 Ciamis Batulawang (Afdeling Cisaga)

3 Bandung Kebun Percobaan Pasir Sarongge

4 Cianjur Peternakan Ayam Pelung

5 Cianjur Taman Bunga Nusantara

6 Bandung Perkebenunan Gambung

7 Pengalengan Perkebunan Teh Malabar 8 Patenggang Perkebunan Teh Rancabali

9 Puncak Perkebunan Teh Gunung Mas

10 Garut Perkebunan Kelapa Sawit

11 Lembang Kebun Anggrek dan Tanaman hias

12 Subang Perkebunan Teh Ciater

13 Bandung Tambak Sari

14 Sumedang BBT Hortikultura

15 Citeureup Kebun Wisata Pasir Mukti

16 Ciamis Seni Ketangkasan Domba

17 Lembang Balai Inseminasi Buatan

Sumber: Departemen Pertanian (2013)

Komunikasi Pemasaran

(19)

7 terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau konsumen. Komunikasi pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi serta menarik perhatian konsumen untuk membeli atau memanfaatkan produk yang dipasarkan oleh suatu perusahaan. Menurut Kusumastuti (2009) pemasaran dan komunikasi memiliki hubungan yang sangat erat, karena komunikasi dan pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi dunia bisnis. Suatu kegiatan pemasaran tanpa komunikasi, tidak akan membuat masyarakat khususnya konsumen mengetahui keberadaan produk.

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan kerja harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi (Kotler 2002). Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan (Tjiptono 2008).

Tujuan utama dari komunikasi pemasaran adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya (Tjiptono 2008). Komunikasi pemasaran membantu kegiatan pemasaran suatu perusahaan yang dapat berbentuk penjualan perorangan, iklan, promosi penjualan, perusahaan sponsorship, publisitas, dan komunikasi di tempat pembelian. Komunikasi pemasaran bertujuan untuk memberikan informasi, memperkenalkan suatu produk/jasa untuk menarik perhatian konsumen untuk membeli atau memanfaatkan suatu produk/jasa tersebut (Shimp 2003). Tujuan komunikasi dalam komunikasi pemasaran menurut Kusumastuti (2009) adalah:

1. Memberi informasi dan membuat konsumen menyadari keberadaan produk yang ditawarkan.

2. Mengingatkan konsumen tentang keberadaan produk, konsumen diingatkan bahwa produk yang sejak dulu dikenal masih tetap ada dan hingga saat ini masih tersedia di pasaran.

3. Membujuk konsumen untuk melakukan pembelian.

4. Menunjukkan perbedaan produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lain.

(20)

8

Umpan balik

Gambar 1 Model komunikasi pemasaran Sumber: Setiadi (2010)

Model komunikasi pemasaran yang biasa dikembangkan pada umumnya tidak jauh berbeda. Setiadi (2010) menjelaskan bahwa model komunikasi pemasaran tersebut meliputi sender atau sumber. Pertama kali pesan datang dari sumber. Dalam pemasaran, sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada konsumen. Proses selanjutnya yaitu pemasar menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspon secara positif oleh penerima atau konsumen. Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi apa yang akan digunakan seperti iklan, personal selling, promosi penjualan, public relation, atau dengan direct marketing. Proses tersebut disebut encoding. Proses selanjutnya yaitu menyampaikan pesan melalui media yang disebut proses transmisi. Pesan yang disampaikan media akan ditangkap oleh penerima, dan penerima akan memberikan respon terhadap pesan yang di sampaikan. Respon yang diberikan bisa positif, negatif, atau netral. Proses ini disebut dengan

decoding. Proses decoding ini akan dilanjutkan dengan tindakan konsumen sebagai penerima pesan. Jika pesan diterima dengan positif, maka hal ini akan memberikan pengaruh positif pada sikap perilaku konsumen. Sikap positif tersebut akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian, tetapi tidak semua sikap positif tidak di akhiri dengan pembelian karena dibatasi dengan kemampuan daya beli. Proses terakhir yaitu feedback (timbal balik), pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan yaitu mendapat respon positif dari konsumen, atau sebaliknya pesan yang disampaikan tidak efektif.

Pesan yang disampaikan dalam kegiatan pemasaran berfungsi untuk memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk. Menurut Kusumastuti (2009) agar pesan persuasif yang disampaikan dapat merangsang tindakan pembeli setidaknya harus memenuhi tahapan yang ada dalam karakteristik model komunikasi AIDA, yaitu Attention, Interest, Desire,

dan Action. Attention merupakan tahap pertama, yaitu tahap dimana pesan yang disampaikan dapat membangunkan perhatian dan kesadaran konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Interest merupakan tahap selanjutnya dimana komunikator atau produsen harus bisa menumbuhkan minat konsumen terhadap produk. Desire merupakan tahap dimana pesan yang disampaikan harus dapat

Sumber

Pemasar

Encoding Transmisi Decoding Tindakan

(21)

9 memunculkan hasrat atau keinginan untuk memiliki, mencoba atau membeli pada diri konsumen. Action merupakan tahap terakhir dimana pesan yang disampaikan harus membuat konsumen mengarah pada kegiatan membeli.

Bauran Komunikasi Pemasaran

Suatu pemasaran memiliki istilah bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari 4P, yaitu product, price, promotion, dan place (Kusumastuti 2009). Dari bauran pemasaran tersebut yang termasuk bentuk dari komunikasi pemasaran adalah promosi (promotion). Dalam kajian promosi terdapat juga istilah bauran promosi (promotional mix). Bauran promosi terdiri dari periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat (Public Relation), penjualan pribadi (personal selling), dan pemasaran langsung (direct marketing) (Tjiptono 2008). Sedangkan menurut , Kotler dan Keller (2009) menggunakan istilah bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) untuk aktivitas pemasaran yang berhubungan dengan promosi. Bauran komunikasi pemasaran ini terdiri dari delapan model komunikasi utama, yaitu iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut, dan penjualan personal. 1. Periklanan (Advertising)

Iklan merupakan bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, pesan disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian (Tjiptono 2008). Daya tarik iklan sangat penting karena akan meningkatkan keberhasilan komunikasi dengan masyarakat. Iklan mempunyai tiga karakteristik penting, yang mungkin tidak dilihat dari segi analisis statis. Pertama, iklan merupakan alat yang dapat digunakan perusahaan untuk menyampaikan informasi mengenai keberadaan suatu produk kepada khalayak dengan harga yang relatif murah. Kedua, iklan dengan skala besar memungkinkan perusahaan manufaktur menghasilkan produksi massal dengan harga yang relatif lebih murah. Ketiga, iklan membangun identitas merek untuk produk perusahaan tertentu (Kususmastuti 2009).

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan merupakan salah satu bagian dari bauran promosi yang harus dipraktekkan searah dengan rencana periklanan dan alat-alat promosi lainnya (Kusumastuti 2009). Alat-alat promosi penjualan dapat berupa pameran, potongan harga, dan hiburan. Promosi penjualan merupakan upaya pemasaran yang bersifat media dan non-media untuk merangsang coba-coba dari konsumen, meningkatkan permintaan dari konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk (Setiadi 2010). Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai intensif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang tang dibeli pelanggan (Tjiptono 2008). Kegiatan promosi penjualan dapat beruba potongan harga saat pembelian (discount), pembagian sampel gratis, kupon, point-of-purchase communication, kontes, dan lain-lain.

3. Acara dan Pengalaman (Sponsorship Marketing)

(22)

10

dengan kegiatan tertentu (Shimp 2003). Sponsorship terdiri dari dua kegiatan utama, pertama adalah pertukaran antara sponsor dan pihak yang disponsori, kedua adalah pemasaran asosiasi oleh sponsor.

4. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relatio and Publicity)

Public Relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai pihak yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi agar perusahaan dapat disukai atau dihormati oleh masyarakat. Public relation dalam pelaksanaannya dapat dilakukan oleh individu kunci dari suatu perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu lembaga formal dalam bentuk biro dan departemen (Tjiptono 2008). Publisitas (publicity) menurut Tjiptono (2008) merupakan bentuk promosi yang memanfaatkan nilai-nilai berita suatu produk untuk membentuk pencitraan terhadap produk tersebut. Produsen tidak mengeluarkan biaya untuk promosi dalam bentuk publisitas, karena biasanya publisitas bersumber dari pihak luar perusahaan. Publisitas menggambarkan komunikasi massa, namun perusahaan tidak mengeluarkan biaya untuk waktu dan ruang beriklan, publisitas biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai produk atau jasa dari perusahaan, bentuk-bentuk ini dimuat dalam media cetak atau televisi secara gratis karena perwakilan media menganggap informasi tersebut penting dan layak disampaikan kepada khalayak mereka (Shimp 2003).

5. Pemasaran Langsung dan Pemasaran Interaktif (Direct Marketing)

Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam pemasaran langsung, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar (Tjiptono 2008).

6. Pemasaran dari mulut ke mulut (Word of Mouth)

Pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) atau yang biasa disebut WOM adalah bentuk promosi yang dilakukan oleh konsumen melalui perbincangan dengan konsumen lain, dan tidak ada satupun dari mereka adalah pemasar. Bentuk komunikasi pemasaran ini dapat terjadi karena kesan mendalam konsumen terhadap produk atau perusahaan tertentu sehingga konsumen tersebut ingin menyampaikan informasi yang dia ketahui tentang produk atau perusahaan tersebut kepada kerabat dekatnya. Komunikasi pemasaran melalui WOM tidak memerlukan biaya yang begitu besar, namun dapat memberikan dampak yang besar bagi perusahaan.

7. Penjualan Personal (Personal Selling)

(23)

11

Efektivitas Komunikasi Pemasaran

Dalam suatu kegiatan komunikasi pemasaran diperlukan suatu kegiatan komunikasi pemasaran yang efektif agar informasi yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Komunikasi pemasaran tidak akan berjalan secara maksimal jika tidak dilakukan secara efektif. Komunikasi dapat dinilai efektif jika pesan yang disampaikan oleh sumber dapat diterima dan dipahami oleh penerima sesuai dengan apa yang dimaksud dengan pengirim. Komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan pengertian yang diterima oleh penerima (Rakhmat 2003).

Proses komunikasi dapat dikatakan efektif jika penerima memberikan umpan balik (feedback) kepada sumber pesan dan adanya dampak dari proses komunikasi yang dilakukan, yang mana dampak tersebut sesuai dengan tujuan dari proses komunikasi yang dilakukan. Berbagai strategi komunikasi dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Ruslan dalam Pridatika (2013) menyatakan bahwa komunikasi secara efektif adalah: (1) bagaimana mengubah sikap (how to change the attitude), (2) mengubah opini (to change opinion), dan (3) mengubah perilaku (to change bahaviour). Berdasarkan uraian tersebut, komunikasi pemasaran dikatakan efektif bila terdapat pemahaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga pesan yang diberikan mampu merangsang pihak lain untuk berpikir dan melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan komunikasi. Hal tersebut menandakan bahwa komunikasi pemasaran yang efektif harus mampu mengubah yang tidak tahu menjadi tahu, yang sudah tahu diupayakan menjadi suka, dan mereka yang suka dipertahankan semakin suka dan senang untuk menerimanya. Menurut Kotler dan Keller (2009) pengukuran hasil komunikasi pemasaran dapat dilihat dari dampak komunikasi pemasaran terhadap khalayak sasaran, seperti kesadaran khalayak terhadap pesan yang disampaikan, frekuensi khalayak menerima bentuk komunikasi pemasaran, dan perubahan sikap atau perilaku khalayak setelah menerima bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Efektivitas komunikasi pemasaran bergantung juga pada alat promosi yang digunakan dalam komunikasi pemasaran.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Pemasaran

Berdasarkan hasil penelitian Arindi (2011), aspek-aspek yang dapat menjadi indikator efektivitas komunikasi pemasaran adalah aspek kognitif, afektif, dan konatif. Kognitif adalah pengetahuan terhadap produk atau perusahaan, afektif merupakan tingkat kesukaan atau ketertarikan terhadap suatu produk/perusahaan, dan konatif adalah tingkat tingkah laku yang dimiliki terhadap perilaku pembelian suatu produk/perusahaan.

(24)

12

Gambar 2 Komponen sikap konsumen

mempromosikan produk/perusahaan tersebut, dan frekuensi penyampaian pesan adalah jumlah berapa kali suatu pesan komunikasi pemasaran tersebut diperlihatkan. Berdasarkan hasil penelitian Amalia (2012) menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata antara dimensi rancangan pesan, ragam media yang digunakan, serta frekuensi penyampaian pesan dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Berdasarkan hasil penelitian Anggraeni (2011), efektivitas komunikasi pemasaran dapat dipengaruhi oleh karateristik individu yang terdiri dari usia,pekerjaan, pendidikan, pengeluaran dan motivasi. Karateristik individu tersebut dapat mempengaruhi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan.

Sikap Konsumen sebagai Pengunjung

Perilaku seorang konsumen merupakan gambaran dari sikapnya. Sikap merupakan salah satu konsep yang penting untuk digunakan oleh pemasar untuk memahami konsumen. Menurut Allport dalam Setiadi (2010), sikap adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman, dan memiliki pengaruh yang mengarahkan atau dinamis terhadap perilaku. Terdapat tiga komponen sikap, yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Tiga komponen sikap ini,jika dilihat dari proses pengambilan keputusan pembelian, memiliki hubungan antar satu sama lain.

Kognitif adalah pengetahuan dan persepsi konsumen yang diperoleh melalui pengalaman dengan suatu objek sikap dan informasi dari berbagai sumber. Kognitif juga disebut sebagai pengetahuan dan kepercayaan konsumen. Afektif menggambarkan emosi dan perasaan konsumen, apakah produk tersebut disukai atau tidak disukai oleh konsumen dan apakah produk tersebut baik atau tidak. Konatif menunjukkan tindakan seseorang atau kecenderungan perilaku yang akan dilakukan oleh seorang konsumen. Pengukuran sikap konsumen bagi pemasar merupakan hal yang sangat penting. Dengan mengetahui sikap, pemasar dapat mengidentifikasi segmen manfaat, mengembangkan produk baru dan memformulasikan serta evaluasi strategi komunikasi pemasaran.

Sumber: Setiadi (2010)

Konsumen dalam agrowisata adalah para wisatawan yang mengunjungi agrowisata. Jumlah kunjungan juga dapat dijadikan salah satu parameter untuk menilai perilaku kunjungan wisatawan. Setiap orang memiliki tujuan tertentu

Komponen Kognitif Kepercayaan terhadap merek

Komponen Afektif Evaluasi merek

(25)

13 dalam melakukan kunjungannya. Konsumen berhak untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai produk atau jasa yang akan dikonsumsinya. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui komunikasi pemasaran.

Tabel 2 Karateristik konsumen demografi dan subbudaya No. Karakteristik

Demografi

Contoh Subbudaya

1. Usia Anak-anak, remaja, dewasa awal, dewasa lanjut, lansia.

2. Agama Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha.

3. Suku bangsa Sunda, Jawa, Bali, Batak, Melayu, Dayak, Minahasa, Bugis.

4. Pendapatan Miskin, menengah, kaya. 5. Jenis kelamin Laki-laki, wanita.

6. Status pernikahan Lajang, menikah, janda, duda.

7. Jenis keluarga Orang tua tunggal, orang tua lengkap, keluarga dengan satu anak, dua anak.

8. Pekerjaan Dosen, guru, buruh, karyawan, dokter, akuntan, montir, pengacara.

9.. Lokasi geografi Jawa, luar Jawa, Kota, Desa. 10. Jenis rumah tangga

Rumah tangga keluarga, bukan rumah tangga Keluarga (tinggal sendiri, tinggal bersama teman di asrama).

11. Kelas sosial Kelas atas, kelas menengah, kelas bawah. Sumber: Sumarwan (2004)

Perilaku konsumen adalah seluruh kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, atau menghabiskan sebuah produk/jasa. Perilaku konsumen sangat menentukan proses pengambilan keputusan membeli, menghabiskan atau mengambil sesuatu. Konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk atau jasa tertentu, konsumen akan membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan, selera, dan kemampuan belinya.

Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian atau mengkonsumsi suatu barang. Konsumen memiliki karakteristik yang dapat dilihat berdasarkan demografi, ekonomi, dan sosial. Karakteristik demografi konsumen sangat terkait dengan konsep subbudaya. Subbudaya merupakan bagian yang lebih kecil dari budaya. Yang menggambarkan nilai-nilai, kepercayaan, ide, sikap, dan tindakan dari seorang individu. Keterkaitan antara demografi dan subbudaya terlihat dari dalam satu variabel demografi akan ada didapatkan subbudaya yang berbeda

Kerangka Pemikiran

(26)

14

Gambar 3 Kerangka pemikiran

penilaian pengunjung terhadap rancangan pesan dalam media yang digunakan pada komunikasi pemasaran berdasarkan tahapan AIDA. Menurut kusmastuti (2009) AIDA yaitu Atttention, Interest, Desire, dan Action. Bentuk bauran komunikasi pemasaran yang digunakan diukur berdasarkan apa saja jenis media pemasaran yang diterima oleh pengunjung dimana Kotker dan Keller (2009) menjelaskan bahwa bauran komunikasi pemasaran terdiri dari periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), pemasaran langsung (direct marketing) dan publisitas (publicity), acara dan pengalaman (sponsorship), hubungan masyarakat (public relation), pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth), dan frekuensi penerimaan pesan komunikasi pemasaran yang merupakan jumlah berapa kalinya pengunjung menerima suatu pesan pelaksanaan komunikasi pemasaran. Efektivitas komunikasi pemasaran dalam penelitian ini dilihat sampai sejauh mana komunikasi pemasaran dapat mempengaruhi aspek kognitif, afektif, dan konatif pengunjung sesuai dengan kecenderungan untuk melakukan tindakan yang diinginkan.

Faktor internal merupakan karakteristik pengunjung, meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran, dan motivasi. Faktor eksternal terdiri dari frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain dan frekuensi berwisata. Kedua faktor tersebut diduga memiliki pengaruh dengan strategi komunikasi pemasaran. Strategi komunikasi pemasaran ini diukur dengan penilaian pengunjung mengenai rancangan pesan AIDA, bentuk bauran komunikasi pemasaran yang digunakan, dan frekuensi penerimaan pesan. Strategi komunikasi pemasaran yang diduga memiliki pengaruh dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Efektivitas komunikasi pemasaran dapat diukur melalui sejauh mana tujuan komunikasi pemasaran itu tercapai. Tujuan komunikasi pemasaran adalah merubah sikap konsumen yang terdiri dari komponen kognitif, afektif, dan konatif.

(27)

15

Hipotesis Penelitian

1. Usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran, motivasi, frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain, dan frekuensi berwisata berpengengaruh terhadap bentuk bauran komunikasi pemasaran

2. Usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran, motivasi, frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain, dan frekuensi berwisata berpengengaruh terhadap rancangan pesan AIDA

3. Usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran, motivasi, frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain, dan frekuensi berwisata berpengengaruh terhadap frekuensi penerimaan pesan

4. Bentuk bauran komunikasi pemasaran, rancangan pesan AIDA, dan frekuensi penerimaan pesan dengan efektivitas komunikasi pemasaran berpengaruh terhadap aspek kogntif

5. Bentuk bauran komunikasi pemasaran, rancangan pesan AIDA, dan frekuensi penerimaan pesan dengan efektivitas komunikasi pemasaran berpengaruh terhadap aspek afektif

6. Bentuk bauran komunikasi pemasaran, rancangan pesan AIDA, dan frekuensi penerimaan pesan dengan efektivitas komunikasi pemasaran berpengaruh terhadap aspek konatif

Definisi Operasional

Rumusan definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Faktor internal merupakan karakteristik pengunjung, yaitu keadaan spesifik pengunjung PT. Godong Ijo Asri yang berkaitan langsung dengan dirinya, dapat diukur dengan:

a. Usia adalah lamanya seseorang hidup, terhitung sejak dia dilahirkan hingga saat menjadi responden penelitian. Pembulatan angka pada variabel usia dibulatkan ke bawah, dalam arti usia tersebut merujuk saat ulang tahun terakhir responden. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik. Usia pengunjung digolongkan untuk analisis deskriptif dan dikelompokkan berdasarkan rentang usia Havighurst dalam Mugniesyah (2009) yaitu masa dewasa awal (18-30 tahun), usia pertengahan (30-50 tahun), dan usia tua (> 50 tahun).

b. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden. Pengukuran berdasarkan lamanya tahun jenjang pendidikan terakhir. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif pendidikan dikelompokkan ke dalam kategori yaitu:

- Rendah (SMP) - Sedang (SMA)

- Tinggi (Perguruan tinggi)

(28)

16

- Pegawai negeri sipil - Pegawai swasta

- Tidak bekerja (ibu rumah tangga dan mahasiswa)

d. Pengeluaran adalah rata-rata uang (rupiah) yang dikeluarkan dalam setiap bulan. Variabel ini merupakan jenis data interval saat uji statistik, dan untuk analisis deskriptif pengeluaran dikelompokkan menjadi:

- Rendah (Rp 1 500 000 – Rp 3 000 000) - Sedang (Rp 3 000 001 – Rp 7 000 000) - Tinggi (Rp 7 000 001 – Rp 15 000 000)

e. Motivasi adalah dorongan-dorongan pengunjung untuk datang mengunjungi PT. Godong Ijo Asri. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif motivasi digolongkan menjadi:

- Rendah (Skor 1-2) - Sedang (Skor 3-5) - Tinggi (Skor 6)

2. Faktor eksternal merupakan faktor dari luar lingkungan agrowisata PT. Godong Ijo Asri yang mempengaruhi responden dalam menilai kegiatan promosi yang dilakukan PT. Godong Ijo Asri, dapat diukur dari:

a. Frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain adalah intensitas berapa kali konsumen menerima informasi melalui promosi oleh agrowisata lain yang sejenis dengan PT. Godong Ijo Asri. Variabel ini merupakan jenis

b. Frekuensi berwisata adalah berapa kali seorang pengunjung mengunjungi suatu tempat wisata dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Variabel ini merupakan jenis data interval saat uji statistik, dan untuk analisis deskriptif variabel ini digolongkan menjadi 3 kategori:

- Rendah (Skor 1-3) - Sedang (Skor 4-8) - Tinggi (9-12)

3. Strategi komunikasi pemasaran dalam penelitian ini adalah penilaian pengunjung terhadap aktivitas-aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan PT. Godong Ijo Asri untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan. Strategi komunikasi pemasaran diukur dengan penilaian pengunjung terhadap:

(29)

17 langsung, pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut, dan penjualan personal. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif variabel ini digolongkan menjadi: - Sedikit (Skor 8-9)

- Sedang (Skor 10-11) - Tinggi (Skor 12-14)

b. Rancangan pesan adalah tingkat kekuatan desain pesan dalam memberikan informasi kepada responden. Rancangan pesan diukur berdasarkan penilaian responden terhadap pesan yang terdapat dalam media komunikasi pemasaran berdasarkan setiap tahapan AIDA. Variabel unsur pesan AIDA termasuk jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif digolongkan menjadi:

- Attention (Skor 16-17) - Interest (Skor 18-19) - Desire (Skor 20-21) - Action (Skor 22-23)

c. Frekuensi penerimaan pesan adalah banyaknya atau tingkat keseringan responden menerima masing-masing bentuk media pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Godong Ijo dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif variabel ini digolongkan menjadi:

- Rendah (Skor 1-3) - Sedang (Skor 4-7) - Tinggi (Skor 9-12)

4. Efektivitas komunikasi pemasaran adalah keberhasilan pelaksanaan komunikasi pemasaran dalam mencapai tujuan-tujuan komunikasi pemasaran. Efektivitas komunikasi pemasaran dapat diketahui melalui aspek kognitif, afektif, dan konatif.

a. Kognitif adalah pengenalan dan pengetahuan pengunjung mengenai agrowisata PT. Godong Ijo Asri yang diperoleh dari informasi berbagai sumber. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif digolongkan menjadi:

- Rendah (Skor 10-15) - Sedang (Skor 16-20) - Tinggi (Skor 21)

b. Aspek afektif adalah aspek yang berkenaan dengan emosi, keinginan, dan rasa suka yang dimiliki oleh responden mengenai apakah Godong Ijo disukai atau tidak disukai oleh pengunjung dan apakah Godong Ijo baik atau tidak. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif digolongkan menjadi:

(30)

18

c. Konatif adalah tindakan pengunjung untuk mengunjungi agrowisata PT. Godong Ijo Asri. Variabel ini merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif digolongkan menjadi:

(31)

PENDEKATAN LAPANG

Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dan didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Metode kualitatif dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam dengan pihak PT. Godong Ijo Asri. Metode kuantitatif yang digunakan adalah penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer.

Lokasi dan Waktu

Penentuan lokasi untuk penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di PT. Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok. Lokasi tersebut dipilih dengan pertimbangan, antara lain:

a. PT. Godong Ijo Asri melakukan komunikasi pemasaran untuk mengenalkan dan memasarkan agrowisata kepada konsumen sebagai pengunjung agrowisata.

b. PT. Godong Ijo Asri memiliki berbagai paket wisata yang dapat menjadi keunggulan dan keunikan tersendiri sebagai agrowisata

c. Lokasi dipilih karena akses yang mudah dijangkau oleh peneliti sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian. Sebelum menentukan lokasi penelitian, peneliti melakukan survei langsung ke lokasi penelitian, penelusuran kepustakaan hasil penelitian dari beberapa peneliti, artikel dari internet, serta beberapa narasumber yang memberikan informasi mengenai wilayah ini. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2013 sampai dengan Juni 2013. Kegiatan dalam penelitian ini meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, perbaikan proposal skripsi, pengambilan data lapang, pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan skripsi

Teknik Pemilihan Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung dewasa Agrowisata Godong Ijo. Populasi diduga dari jumlah rataan pengunjung dalam cluster weekend dan weekday. Jumlah rata-rata pengunjung pada saat weekday adalah 150/hari dan jumlah rata-rata pengunjung pada saat weekend adalah 80/hari. Jumlah responden yang diambil berjumlah 40 orang, berdasarkan pada jumlah minimum pengambilan responden dalam penelitian sosial yaitu 30 orang. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling yaitu dengan membagi responden menjadi kedalam dua waktu yaitu weekend dan weekday

dengan tujuan agar mengurangi kemungkinan adanya bias dan keseragaman dalam pengambilan data. Jumlah responden untuk weekend dan weekday

ditentukan secara non-proposional yaitu weekend sebanyak 20 responden dan

(32)

20

Tabel 3 Populasi dan sampel penelitian

No. Cluster Populasi Sampel

Pemilihan responden dalam clusterweekend dan weekday ditentukan secara

systematic random sampling yaitu dengan mengambil unit sampel secara sistematis berdasarkan suatu kelipatan angka. Responden dipilih berdasarkan urutan kendaraan yang datang ke lokasi pada saat penelitian yang kemudian dipilih sebagai responden berdasarkan angka kelipatan. Pada saat weekday, dipilih angka 5 sebagai angka kelipatan, sehingga responden yang dipilih pada setiap harinya saat weekday adalah kendaraan yang datang pada urutan 1, 5, dan kelipatan 5 seterusnya. Penilitian pada saat weekend menggunakan angka 3 sebagai angka kelipatan, sehingga responden yang dipilih setiap harinya saat

weekend adalah kendaraan yang datang pada urutan 1, 3, 6 dan kelipatan angka 3 seterusnya, setiap satu kendaraan tersebut dipilih satu individu sebagai responden. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu.

Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara dengan pihak PT. Godong Ijo Asri. Kuesioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden serta ditujukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Selain wawancara terstruktur menggunakan kuesioner, pengumpulan data penelitian ini juga menggunakan wawancara mendalam dengan PT. Godong Ijo Asri untuk mengkaji tentang bentuk komunikasi pemasaran, dan tujuan dari komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak Serambi Botani. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen perusahaan, serta berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu buku, jurnal penelitian, skripsi, dan internet.

Kelemahan Penelitian

Kelemahan dari penelitian ini adalah tidak tersedianya data jumlah pengunjung agrowisata yang datang ke PT. Godong Ijo Asri, sehingga dalam penelitian ini tidak dapat membentuk kerangka sampling untuk pemilihan responden.

Teknik Pengolahan Data

(33)

21 kuantitatif yang diperoleh dari kuesioner ditabulasi dengan program Microsoft Excel 2010, kemudian dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil analisis diinterpretasikan untuk memperoleh suatu kesimpulan. Data kuantitatif diuji dengan menggunakan uji statistik analisis regresi linear berganda. Uji statistik analisis regresi linear berganda menurut Sunyoto (2011) adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruhvariabel bebas (x) dan variabel terikat (y), dan dalam pengukuran pengaruh variabel melibatkan lebih dari satu variabel bebas. Jenis data yang digunakan untuk analisis regresi linear berganda adalah jenis data interval dan rasio, dan untuk data yang bukan interval dan rasio (nominal dan ordinal) dimasukkan sebagai variabel dummy dalam pengolahan data. Sunyoto (2011) menyatakan bahwa variabel dummy juga ermasuk dalam variabel kuantitatif, meskipun memiliki karakteristik tertentu variabel ini tetap dapat mempengaruhi hasil estimasi persamaan regresi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistical Program for Social Sciences) for Windows version 20.0 untuk mempermudah dalam pengolahan data.

(34)
(35)

23

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1

Lokasi penelitian ini adalah PT. Godong Ijo Asri yang terletak di jalan Raya Cinangka KM 10 No. 60 Desa Serua, Sawangan, Depok, Jawa Barat. PT. Godong Ijo merupakan suatu perusahaan yang terdiri dari beberapa unit bisnis seperti

Café, Pemancingan, Wisata Edukasi, penjualan tanaman hias, Vertical Garden, dan Gathering.

Sejarah dan Perkembangan PT. Godong Ijo Asri

Memulai Usaha dari Hobi Koleksi Tanaman

Pada awal berdirinya di tahun 1999, Godong Ijo Asri merupakan suatu perusahaan tanaman hias yang mulai memproduksi tanaman Adenium. Awal mula peursahaan ini berdiri adalah dari Bapak Chandra Hendarto yang memiliki hobi mengkoleksi tanaman hias Adenium. Bapak Chandra sering berkunjung ke luar negeri dan membeli beberapa tanaman hias untuk menambah koleksinya, salah satunya adalah tanaman Adenium yang terdapat di Negara Amerika.

Tanaman Adenium tersebut mendapatkan respon dan minat yang baik untuk diperjual-belikan pada waktu itu. Melihat adanya peluang bisnis dari penjualan

Adenium tersebut, maka Bapak Chandra mulai berupaya untuk mengembangkan bisnis usaha Adenium dengan membangun Godong Ijo Asri. Nama Godong Ijo sendiri diambil dari Bahasa Jawa yang berarti Daun Hijau. Adenium merupakan tanaman yang berasal dari Gurun Afrika dan emmiliki beberapa kelebihan, seperti varietas yang beragam, bonggol berukuran 4 cm – 30 cm yang unik, perawatan mudah dilakukan, serta tahan distribusi jarak jauh, sehingga Adenium dapat dikembangkan menjadi usaha yang cukup menjanjikan. Pada tahun 2003 bisnis

Adenium Bapak Chandra mulai mengalami perkembangan yang signifikan, sehingga Godong Ijo Asri dikukuhkan menjadi Persero Terbatas (PT) serta merupakan pionir tanaman Adenium di Indonesia.

PT. Godong Ijo Asri terus mengkomersilkan berbagai jenis varietas

Adenium yang berbeda, perusahaan ini selalu berusaha untuk mengeluarkan

Adenium jenis baru di setiap tahun. Banyaknya keanekaragaman tanaman

Adenium makan akan menciptakan potensi besar untuk memikat minat dan daya beli terhadap pelanggan semakin besar. Pada tahun 2005, PT. Godong Ijo Asri merupakan satu-satunya nursery yang memiliki berbagai jenis Adenium terbaru dengan hasil pemuliaan yang dilakukan sendiri.

Memperluas Unit Bisnis menjadi Agrowisata

Beberapa tahun belakangan ini Adenium tidak terlalu diminati lagi, sehingga PT. Godong Ijo Asri mulai memperluas bisnisnya dengan penjualan berbagai tanaman hias baru yang belum banyak dikenal oleh masyarakat. Pada tahun 2007, selain menggeluti usaha Adenium dan tanaman hias, perusahaan ini menambahkan

(36)

24

Gambar 4 Unit bisnis PT. Godong Ijo Asri

beberapa unit bisnis seperti Botanical Café, Vertical Garden, Floriculture Supplier, Bookstore dan Salon Adenium.

Sejalan dengan perkembangannya, PT. Godong Ijo Asri terus menambahkan beberapa unit usaha baru. Unit usaha baru tersebut yaitu Program Ecotainment, Pemancingan, Company Gathering, dan Family Gathering.

Sumber : Pratiwi (2011)

Agrowisata di Godong Ijo terdiri dari Program Ecotainment dan pemancingan. Unit bisnis ini baru beroperasi pada awal tahun 2010. Saat ini, agrowisata menjadi salah satu unggulan perusahaan. Bapak Chandra memutuskan untuk membuat unit bisnis agrowisatadengan beberapa alasan. Perusahaan merasa perlu untuk memberikan para generasi muda agar lebih mencintai lingkungan dan melalui program Ecotainment tersebut anak-anak dapat belajar untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Perusahaan juga ingin lebih meningkatkan pemasukan dengan meningkatkan jumlah pengunjung yang datang pada hari-hari kerja ke lokasi. Program Ecotainment tersebut dapat membantu meningkatkan jumlah pengunjung pada saat hari kerja seperti rombongan sekolah-sekolah yang datang. Pada saat hanya mengusahakan unit bisnis tanaman hias, pengunjung hanya datang pada saat hari libur. Selain itu, pimpinan perusahaan juga melihat adanya peluang usaha dari lokasi PT. Godong Ijo Asri yang indah dan menyejukkan sehingga berpotensi untuk menjadi tempat wisata. Mulai melemahnya pasar tanaman hias juga menjadi salah satu alasan perusahaan menambahkan unit bisnis baru. Tempat pemancingan di PT. Godong Ijo Asri berbagai macam jenis ikan dan jenis paket pemancingan yang ditawarkan kepada pengunjung, dengan adanya unit bisnis pemancingan ini juga dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang datang. Beberapa jenis ikan yang ada di pemancingan juga merupakan ikan-ikan besar

Agrowisata Cafe - Company

gathering

- Family gathering

Pemancingan

(37)

25

Visi, Misi, dan Tujuan PT. Godong Ijo Asri

Visi dari PT. Godong Ijo Asri adalah “Menjadi perusahaan tanaman hias yang berperan penting dalam perkembangan usaha tanaman hias dan perbaikan

lingkungan melalui penghijauan”. Untuk mencapai visi tersebut, maka misi

perusahaan yaitu:

1. menyediakan tanaman hias berkualitas, bervariasi, dan terjangkau 2. menjual tanaman hias dengan konsep yang berbeda

3. memberikan pengetahuan dan informasi mengenai tanaman hias kepada konsumen

4. memberikan edukasi kepada generasi muda agar lebih peduli terhadap lingkungan, dan

5. menjangkau konsumen di luar kota Depok

Selain visi dan misi, perusahaan juga memiliki tujuan dalam menjalankan usahanya, yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk maupun pelayanan untuk dapat bersaing dengan perusahaan pesaing.

Struktur Organisasi Godong Ijo

Struktur organisasi perusahaan adalah struktur lini dan staf dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertical dan sepenuhnya dari pimpinan tertinggi kepada unit dibawahnya. Struktur organisasi ini merupakan pengawasan secara langsung dan spesifikasi dalam perusahaan. PT. Godong Ijo Asri dipimpin oleh direktur yaitu Bapak Chandra Gunawan Hendarto, yang sekaligus sebagai pimpinan perusahaan. Direktur membawahi manajer pemasaran tanaman hias, manajer produksi tanaman hias, manajer accounting, financial, dan

administration, manajer Café, manajer pemasaran Agrowisata Ecotainment, manajer pemasaran Family Gathering dan Company Gathering, serta manajer bagian pemancingan, sekretaris direktur, dan manajer akuntansi dan keuangan. Tugas manajer juga dibantu oleh supervisor yang membawahi langsung staff.

Karyawan PT. Godong IJo Asri terdiri dari karyawan tetap, dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap berjumlah 59 orang, sedangkan karyawan tidak tetap sesuai dengan kebutuhan. Karyawan tidak tetap dibutuhkan sebagai sales jika perusahaan mengikuti pameran. Tingkat pendidikan yang dimiliki karyawan, mulai dari SD, SMP sampai lulusan SMU. Mereka umumnya ditempatkan di bagian produksi, penjualan, hingga pramusaji café, staff, supervisor, dan manajer memiliki tingkat pendidikan D3 hingga S2.

Agrowisata yang Ditawarkan Godong Ijo

Ecotainment Program (Wisata Edukasi)

Ecotainment Program merupakan sebuah program pendidikan akan pengenalan lingkungan flora dan fauna yang dipadukan dengan berbagai kegiatan, seperti menanam pohon, membuat vertical garden, pojok reptilian dan mamalia, pengenalan berbagai tanaman dari belahan dunia, team building, outbound, serta

games. Ecotainment Program ini ditawarkan dengan beberapa paket yang memiliki harga sekitar Rp 65 000 – Rp 185 000. Beberapa paket wisata

(38)

26

1. The Young Greeners (Sahabat Alam)

Sahabat Alam merupakan program pendidikan lingkungan yang dikemas sesuai dengan tumbuh kembang anak. Anak-anak diharapkan dapat memahami konsep ekosistem, habitat, pemanasan global, pertanian modern, seluk beluk reptil dan lain-lain dengan cara yang menyenangkan. Program ini juga dipadukan dengan pengetahuan menanam, memancing, flora dan fauna, games dan lain-lain.

2. Fast Learning Camp (Kemah Belajar Super Cepat)

Fast Learning Camp merupakan metode belajar bagaimana yang efektif dengan pendekatan bagaimana cara otak belajar, mengingat, berkonsentrasi, berpikir kreatif, teknik ujian, mind goal, serta aplikasi mind games. Program ini juga dipadukan dengan pengetahuan menanam, memancing, flora dan fauna, games dan lain-lain.

3. Handy Craft from Goods Recycling (Kerajinan Tangan dari Daur Ulang) Program ini merupakan pojok kreatif yang menggunakan bahan daur ulang menjadi sesuatu yang bernilai guna. Program ini juga dipadukan dengan pengetahuan menanam, memancing, flora dan fauna, games dan lain-lain.

4. Kid’s Doctor (Dokter Cilik)

Dokter Cilik adalah pelatihan kesehatan bagi siswa yang dipandu langsung oleh dokter, tujuan utamanya adalah agar siswa dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan menolongorang sekitarnya bila terserang penyakit. Program ini juga dipadukan dengan pengetahuan menanam, memancing, flora dan fauna, games dan lain-lain. Program ini juga dipadukan dengan pengetahuan menanam, memancing, flora dan fauna, games dan lain-lain.

5. Robotic (Robotik)

Robotik merupakan program yang ditujukan untuk memperkenalkan siswa terhadap teknologi. Pada robotic, siswa belajar konstruktif, yaitu membuat suatu konstruksi dari rangkaian yang telah disediakan, belajar mekanika, mempelajari elektronika, dan belajar pemogramman. Program ini juga dipadukan dengan pengetahuan menanam, memancing, flora dan fauna, games dan lain-lain.

6. Learning Batik (Membatik)

Program ini memperkenalkan cara membatik, mulai dari proses mendisain, pembatikan, dan pewarnaan. Hal ini dapat menambah pengetahuan anak tentang kebudayaan Indonesia serta melestarikan kebudayaan batik tersebut. Program ini juga dipadukan dengan pengetahuan menanam, memancing, flora dan fauna, games dan lain-lain.

7. Junior Master Chef (Koki Cilik)

Program ini merupakan kegiatan memasak untuk anak yang dikemas dengan cara mudah dan menyenangkan dimana setiap anak akan menikmati pengalaman baru membuat dan menghias makanan. Program ini juga dipadukan dengan pengetahuan menanam, memancing, flora dan fauna, games dan lain-lain.

8. Fun with Clay (Bermain Keramik)

(39)

27 ini juga dipadukan dengan pengetahuan menanam, memancing, flora dan fauna, games dan lain-lain.

Pemancingan

Area pemancingan yang terdapat di PT. Godong Ijo Asri memiliki luas 5 000 m². Area pemancingan ini dilengkapi dengan saung, rakit, dan fasilitas free Hot Spot. Danau pemancingan sangat menarik karena terdapat ikan raksasa

(40)
(41)

29

PROFIL PENGUNJUNG AGROWISATA

PT. GODONG IJO ASRI

Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri yang sedang melakukan perjalanan wisata. Profil pengunjung merupakan faktor internal dan faktor eksternal pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri. Faktor internal merupakan karakteristik pengunjung yang meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran per bulan, dan motivasi pengunjung. Faktor eksternal meliputi frekuensi penerimaan promosi agrowisata lain dan frekuensi berwisata pengunjung.

Faktor Internal

Faktor internal merupakan karakteristik pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri yang meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran per bulan, dan motivasi pengunjung.

Usia

Usia merupakan satuan umur responden dalam tahun yang dihitung sejak lahir hingga penelitian ini dilakukan. Pembulatan angka pada variabel usia dibulatkan ke bawah, dalam arti usia tersebut merujuk saat ulang tahun terakhir responden. Karakteristik pengunjung berdasarkan usia yang diamati pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan rentang usia Havighurst dalam Mugniesyah (2009) yaitu masa dewasa awal (18-30 tahun), usia pertengahan (30-50 tahun), dan usia tua (> (30-50 tahun). Karakteristik usia pengunjung agrowisata PT. Godong Ijo Asri dapat dilihat pada Tabel 4.

Gambar

Tabel 1 Nama agrowisata di Jawa Barat
Gambar 1 Model komunikasi pemasaran
Gambar 2 Komponen sikap konsumen
Tabel 2 Karateristik konsumen demografi dan subbudaya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat sumpah jabatan dan apabila di kemudian hari ternyata isi surat pernyataan ini tidak benar yang mengakibatkan kerugian bagi Negara, maka saya bersedia menanggung

Skripsi yang berjudul : Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap Efisiensi Penggunaan Protein pada Puyuh Betina (Coturnix coturnix japonica), dan

Wasir atau ambeien adalah jenis penyakit yang bisa di alami karena terdapat pembengkakan pada bagian anus atau bokong yang merupakan bagian tubuh untuk menjadi

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin melihat pengaruh kohesivitas tim terhadap prestasi

 Belanja modal tersebut yang disiapkan untuk periode Juni 2015 hingga Juni 2016, seluruhnya akan digunakan untuk membeli 10 kapal..  Selain membeli kapal baru, TMAS

Sektor perkayuan skala kecil yang menjadi bahan analisis dalam tulisan ini adalah hutan rakyat dan industri pengolahan kayu skala kecil. Unit usaha pengelolaan hutan rakyat yang

Akan tetapi, belum ada penelitian yang pernah dilakukan untuk mengetahui besarnya perbedaan pendapatan antara petani kopi organik dan petani kopi anorganik di