• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

13 curah jantung adalah karena jantung memiliki mekanisme di dalam jantung itu sendiri yang biasanya memungkinkan jantung untuk memompa secara otomatis berapapun darah yang mengalir ke dalam atrium kanan yang berasal dari vena. Tujuan dari pengeluaran darah adalah untuk mengeluarkan darah dan memastikan hewan mati dengan menghentikan suplai oksigen ke otak (Gregory 1998). Pengeluaran darah yang baik dapat terjadi pada hewan dalam keadaan sehat namun dapat diperlambat jika hewan mengalami kondisi demam, infeksi pada bagian jantung, paru-paru dan otot (Roca 2002; Agbeniga 2011). Kerusakan otot dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena terbanting atau karena penyakit infeksius yang menyebabkan rusaknya pembuluh darah kapiler pada jaringan sehingga darah masuk ke otot yang menyebabkan kualitas daging menurun. Kesempurnaan pengeluaran darah merupakan syarat agar kualitas daging yang dihasilkan baik.

Kontraksi, gravitasi dan aktifitas jantung merupakan faktor yang mempengaruhi pengeluaran darah otot-otot hewan (Vemini et al. 1983). Oleh sebab itu, selama penyembelihan hewan harus dibiarkan berkontraksi hingga mati sempurna, setelah itu baru dilakukan penggantungan dan pelepasan kulit.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Rataan waktu henti darah memancar pada sapi yang disembelih dengan metode pemingsanan adalah 3.02 menit dan rataan waktu henti darah memancar pada sapi yang disembelih dengan metode tanpa pemingsanan adalah 2.13 menit.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang korelasi antara waktu henti darah memancar dan reflek kornea untuk mengetahui kematian sempurna pada sapi.

DAFTAR PUSTAKA

Accles, Shelvoke. 2014. Cash magnum knocker product data sheet [Internet]. [diunduh 2015 Jan 13]. Tersedia pada: http://acclesandshelvoke.co.uk/ cash_magnum_knocker.htm.

Agbeniga B. 2011. Influence of conventional and kosher slaughter techniques in cattle on carcass and meat quality [thesis]. Pretoria (ZA): University of Pretoria.

Algers B, Atkinson S. 2007. Stun quality in relation to cattle size, gun type and brain haemorrhages. Di dalam: Aland A, editor. Animal Health, Animal Welfare and Biosecurity. The 13th International Congress in Animal

14

Hygiene; 2007 Jun 17-21; Tartu, Estonia. Tartu (EE): Estonian Univ of Life Sciences.hlm 1023-1027.

Aortic aneurysm fact sheet. 2009. Kota tidak diketahui (US): Department of Health and Human Services-USA.

Review of modified and copy mark IV type restraint boxes. 2013. Kota tidak diketahui (AU): Department of Agriculture, Fisheries and Forestry

[Ditjennak dan Keswan] Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2012. Press release konfrensi pers direktur jenderal peternakan dan kesehatan hewan tentang supply demand daging sapi/kerbau sampai dengan Desember 2012. Jakarta (ID): Ditjennak dan Keswan.

[EFSA] European Food Safety Authority. 2004. Welfare aspects of animal stunning and killing methods. Scientific report of the scientific panel for animal health and welfare on a request from the commission related to welfare aspects of animal stunning and killing methods (Question N°

EFSA-Q-2003-093) [internet]. [28 Oktober 2014].

http://www.efsa.europa.eu/en/science/ahaw/ahaw_opinions/495.html.

Gilliam JN, Shearer JK, Woods J, Hill J, Reynolds J, Taylor JD, Bahr RJ, Crochik S, Snider TA. 2012. Captive-bolt euthanasia of cattle: determination of optimal-shot placement and evaluation of the cash special euthanizer kit (R) for euthanasia of cattle. J Anim Welfare. 21:99-102.

Grandin T. 1991. Double Restrainer for Handling Beef Cattle. Kota tidak diketahui (US): American Soc Agric Engin.

Grandin T. 2001. Antemortem handling and welfare. Di dalam: Hui YH, editor. Meat Science and Applications. New York (US): Marcel Dekker.

Gregory NG. 1998. Animal Welfare and Meat Production. Cambridge (GB): Cambridge University Pr.

Gunawan, Abubakar, Tri Pambudi G, Karim K, Nista D, Purwadi A, Putro PP. 2008. Petunjuk Pemeliharaan Sapi Brahman Cross. BPTU Sapi Dwiguna dan Ayam Sembawa. Palembang (ID): Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian.

Guyton AC, Hall JE. 2006. Fisiologi Kedokteran. Irawati, Ramadhani D, Indriyani F, Dany F, Nuryanto I, Rianti S, Resmisari T, Suyono Y, penerjemah; Rachman LY, Hartanto H, Novrianti A, Wulandari N, editor. Jakarta (ID): Penerbit Buku Kedokteran EGC. Terjemahan dari: Textbook of Medical Physiologi. Ed ke-11.

Hafid HH. 1998. Kinerja produksi sapi Australian commercial cross yang dipelihara secara feedlot dengan kondisi bakaln dan lama penggemukan berbeda [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[HSA] Human Slaughter Association. 2013. Captive-bolt stunning of livestock. [internet]. [27 Oktober 2014]. www.hsa.org.uk.

Klabunde RE. 2011. Cardiovascular Physiology Concepts. Indiana (US): Marian University College of Osteopathic Medicine.

Minish GL, Fox DG. 1979. Beef Production and Management. Virginia (US): Reston.

[Kementan] Kementerian Pertanian. 2010. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor P.13/Permentan/OT.140/2010 Tentang Persyaratan Rumah Potong Hewan Ruminansia dan Unit Penanganan Daging (Meat Cutting Plant). Jakarta (ID): Kementan.

15 Roca RO. 2002. Humane slaughter of bovine. [internet]. [20 Okober 2014].

http://www.cpap.pdf

Vemini RJ, Field RA, Riley ML, Varnell TR. 1983. Effect of delayed bleeding after captive bolt stunning on heart activity and removal in beef cattle. J Sci. 57:3.

Whittington P, Hewitt L. 2009. Review of the Mark I, II, and III cattle restraining boxes.Sydney (AU): Meat and Livestock Australia.

17

LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji kenormalan data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

waktu

N 30

Normal Parametersa Mean 2.5760

Std. Deviation .80437

Most Extreme Differences Absolute .129

Positive .129

Negative -.108

Kolmogorov-Smirnov Z .789

Asymp. Sig. (2-tailed) .562

a. Test distribution is Normal.

Lampiran 2 Hasil uji t data

sampel N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

waktu 1 15 3.022 0 .74178 .19153 2 15 2.130 0 .60313 .15573 Levene’s Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-tail ed) Mean Differ ence Std. Error Differ ence 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Waktu Equal variances assumed 1 .186 . 285 3 .614 2 8 . 001 . 89200 . 24685 . 38636 1 .39764 Equal variances not assumed 3 .614 2 6.881 . 001 . 89200 . 24685 . 38541 1 .39859

18

Lampiran 3 Waktu henti darah memancar pada penyembelihan sapi dengan pemingsanan

No Jenis Kelamin Bangsa Sapi Jenis Pemingsanan

Waktu henti darah memancar (menit.detik) 1 Jantan steer BX Captive Bolt CM 3.05 2 Jantan steer BX Captive Bolt CM 4.33 3 Jantan steer BX Captive Bolt CM 3.18 4 Jantan steer BX Captive Bolt CM 3.44 5 Jantan steer BX Captive Bolt CM 3.48 6 Jantan steer BX Captive Bolt CM 3.48 7 Jantan steer BX Captive Bolt CM 1.53 8 Jantan steer BX Captive Bolt CM 3.51 9 Jantan steer BX Captive Bolt CM 2.21 10 Jantan steer BX Captive Bolt CM 2.28 11 Jantan steer BX Captive Bolt CM 2.27 12 Jantan steer BX Captive Bolt CM 3.41 13 Jantan steer BX Captive Bolt CM 2.25 14 Jantan steer BX Captive Bolt CM 3.53 15 Jantan steer BX Captive Bolt CM 3.38

Lampiran 4 Waktu henti darah memancar pada penyembelihan sapi tanpa pemingsanan

No. Jenis Kelamin Bangsa Sapi Tanpa Pemingsanan

Waktu henti darah memancar (menit.

Detik)

1 Jantan steer BX RB Mark IV 3.14

2 Jantan steer BX RB Mark IV 2.57

3 Jantan steer BX RB Mark IV 2.38

4 Jantan steer BX RB Mark IV 2.42

5 Jantan steer BX RB Mark IV 2.21

6 Jantan steer BX RB Mark IV 1.25

7 Jantan steer BX RB Mark IV 2.11

8 Jantan steer BX RB Mark IV 1.04

9 Jantan steer BX RB Mark IV 2.00

10 Jantan steer BX RB Mark IV 1.53

11 Jantan steer BX RB Mark IV 2.28

12 Jantan steer BX RB Mark IV 2.45

13 Jantan steer BX RB Mark IV 3.00

14 Jantan steer BX RB Mark IV 2.15

Dokumen terkait