• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

2.3 Fasilitas Laboratorium Ketrampilan Tata Busana

2.3.1 Pengertian Fasilitas Laboratorium Ketrampilan Tata Busana

Menurut (Sumarjo, 2005:2) laboratorium pendidikan adalah sarana dan tempat untuk mendukung proses pemebalajaran yang di dalamnya terkait dengan

pengembangan, pemahaman, keterampilan dan inovasi bidang ilmu sesuai dengan bidang pekerjaan yang ada pada bidang studi tata busana. Sedangkan dalam penelitian ini yang dimaksud laboratorium ketrampilan tata busana adalah sarana atau tempat untuk mendukung pembelajaran praktek menjahit (Sumarjo, 2005:2).

Menurut Sumarjo (2005:3) fungsi laboratorium seperti tercantum dalam peraturan pemerintah nomor 5 tahun 1990 pasal 27 yaitu bahwa laboratorium merupakan sarana penunjang jurusan dalam pembelajaran ipteks tertentu sesuai program studi yang bersangkutan. Pembelajaran ipteks tidak hanya terbatas pada ilmu pengetahuan alam atau teknologi. Fasilitas laboratorium ketrampilan tata busana terdiri dari ruang desain, ruang pola, ruang menjahit, ruang mengepas, ruang penyimpanan, Ruang praktek busana.

Menurut (Euis Ratna Dewi 2000 :11), ruang praktek laboratorium ketrampilan tata busana terdiri dari :

1) Ruang desain adalah tempat untuk merancang atau mendesain sebuah busana. Alat bahan dan perlengkapan desain seperti pensil, pensil warna, kertas gambar dan meja gambar tersedia secara khusus diruangan tersebut. 2) Ruang pola adalah tempat meja pembuatan pola sekaligus meja potong kain

sebagai bahan pembuatan busana dan alat-alat yang mendukung proses tersebut

3) Ruang menjahit adalah ruang untuk melaksanakan proses menjahit sampai dengan proses penyelesaian. Dalam ruangan ini terdapat mesin jahit meja, setrika dan lemari penyimpanan atau penataan.

4) Ruang mengepas adalah sebuah ruangan untuk mencoba atau mengepas busana yg dijahit dan di lengkapi dengan cermin rak baju dan tempat gantungan baju.

5) Ruang penyimpaanan adalah sebuah ruangan untuk menyimpan alat dan bahan untuk pembuatan busana yaitu berupa rak atau lenmari pakaian. 6) Ruang praktek busana adalah ruang dimana siswa melakukan kegiatan

untuk membuat busana dengan mempergunakan alat dan perlengkapannya. Untuk mencapai keberhasilan tersebut ada beberapa yang harus diperhatikan dalam pengelolaan laboratorium.

Tabel. 2.1 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program Keahlian Tata Busana

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Ruang praktik pola 4 m²/peserta didik Kapasitas untuk 8

peserta didik.

Luas minimum adalah 32 m².

Lebar minimum adalah 4 m.

2 Ruang praktik menjahit manual

4 m²/peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik.

Luas minimum adalah 32 m².

Lebar minimum adalah 4 m.

3 Ruang praktik menjahit masinal

4 m²/peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik.

32 m².

Lebar minimum adalah 4 m.

4 Ruang praktik peragaan busana

15 m²/peserta didik Kapasitas untuk 8 peserta didik.

Luas minimum adalah 120 m².

Lebar minimum adalah 6 m.

5 Ruang penyimpanan

dan instruktur

4 m²/instruktur Luas minimum adalah

48 m².

Lebar minimum adalah 6 m.

Tabel 2.2 Ruang praktik Tata Busana dilengkapi sarana Standar Sarana pada Ruang Praktik Pola

No Jenis

Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja kerja 1 set/ruang Untuk minimum 8 peserta

didik pada pekerjaan membuat desain, pola dan memotong.

1.2 Kursi kerja/stool

1.3 Lemari simpan alat dan bahan

2 Peralatan

2.1 Peralatan untuk pekerjaan membuat pola.

1 set/ruang Untuk minimum 8 peserta

didik pada pekerjaan membuat desain, pola dan memotong.

3 Media pendidikan

8 peserta didik pada

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis.

4 Perlengkapan lain

4.1 Kotak kontak Minimum 2

buah/ruang.

Untuk mendukung

operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.

4.2 Tempat sampah Minimum 1

buah/ruang.

Tabel 2.3 Standar Sarana pada Ruang Praktik Menjahit Manual

No Jenis

Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja kerja 1 set/ruang Untuk minimum 8

peserta didik pada pekerjaan menjahit secara manual. 1.2 Kursi kerja/stool

1.3 Lemari simpan alat dan bahan

2 Peralatan

2.1 Peralatan untuk pekerjaan menjahit manual.

1 set/ruang Untuk minimum 8

peserta didik pada pekerjaan menjahit secara manual.

3 Media pendidikan

3.1 Papan tulis 1 buah/ruang Untuk mendukung

minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar yang bersifat

teoritis.

4 Perlengkapan lain

4.1 Kotak kontak Minimum 4

buah/ruang.

Untuk mendukung

operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.

4.2 Tempat sampah Minimum 1

buah/ruang.

Tabel 2.4 Standar Sarana pada Ruang Praktik Menjahit Masinal

No Jenis

Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja kerja 1 set/ruang Untuk minimum 8

peserta didik pada pekerjaan menjahit secara masinal. 1.2 Kursi kerja/stool

1.3 Lemari simpan alat dan bahan

2 Peralatan

2.1 Peralatan untuk pekerjaan menjahit masinal.

1 set/ruang Untuk minimum 8

peserta didik pada pekerjaan menjahit secara masinal.

3 Media pendidikan

3.1 Papan tulis 1 buah/ruang Untuk mendukung

minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis.

4 Perlengkapan lain

4.1 Kotak kontak Minimum 4

buah/ruang.

Untuk mendukung

operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik.

4.2 Tempat sampah Minimum 1

buah/ruang.

Tabel 2.5 Standar Sarana pada Ruang Praktik Peragaan Busana

No Jenis

Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja kerja 1 set/ruang Untuk minimum 8

peserta didik pada

pekerjaan memperagakan berbagai produk busana. 1.2 Kursi kerja/stool

1.3 Lemari simpan alat dan bahan

2 Peralatan

2.1 Peralatan untuk pekerjaan peragaan busana.

1 set/ruang Untuk minimum 8

peserta didik pada

pekerjaan memperagakan berbagai produk busana.

3 Media pendidikan

3.1 Papan tulis 1 buah/ruang Untuk mendukung

minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar yang bersifat teoritis.

4 Perlengkapan lain

4.1 Kotak kontak Minimum 8

buah/ruang.

Untuk mendukung

yang memerlukan daya listrik.

4.2 Tempat sampah Minimum 1

buah/ruang.

Sumber : Standarisasi Prasarana Ruang Praktik Program Keahlian Tata Busana

2.3.3 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan laboratorium ketrampilan tata busana :

2.3.3.1 Letak bangunan laboratorium

Laboratorium mesin jahit sebaiknya terpisah dari ruanagan untuk pembelajaran teori, sehingga pada waktu pembelajaran teori siswa tidak terganggu suara bising dari mesin jahit di laboraturium. Laboratorium sebaiknya berdekatan dengan gudang dan kamar kecil sehingga akan menghemat waktu dan tenaga siswa, hal ini karena bekerja dilaboratorium memerlukan waktu yang cukup lama dan menguras tenaga.

2.3.3.2 Luas laboratorium

Luas laboraturium mesin jahit sebaiknya di sesuaikan dengan jumlah siswa dan jenis kegiatan. Luas ruanagan yang dapat di gunakan sebagai pedoman untuk laboratorium mesin jahit adalah 3,21 m2 untuk tiap siswa, jadi untuk menentukan kebutuhan seluruh ruangan yang di butuhkan dengan cara mengalihkan jumlah siswa yang akan di tampung yaitu contoh 20 x 3,21 m2= 64,20 m2 atau dengan ukuran 9x7 meter (Jemina Siregar 1984;19) di usahakan juga ruangan laboraturium mesin jahit berbentuk empat segi panjang dengan perbandingan antara panjang dan lebar 3:2 (Soenarto,2005:10).

2.3.3.3 Keberhasilan dan kesehatan laboratorium

Usahakan agar laboratorium selalu dalam keadaan bersih dan rapi keberhasilan dapat di peroleh dengan melakukan perawatan baik sebelum dan sesudah praktek contoh menyapu dan mengepel sebelum sebelum dan sesudah praktek: untuk menjaga kesehatan sebaiknya pergantian udara dan penerangannya langsung dari sinar matahari juga di perhatikan, jika ruangan tidak ber AC sebaiknya perlu di buat ventilasi yang cukup dan sesuai dengan luas ruangan. Tempat sampah sebaiknya juga tersedia minimal 1 buah untuk satu ruangan tetapi alangkah baiknya jika 1 unit kerja tersedia tempat sampah.

Sedangkan di SMP 1 brangsong tidak ber AC namun untuk pertukaran udara dan cahaya sudah cukup baik karena dalam ruangan terdapat jendela yang cukup untuk penggantian udara dan penerangan langsung dari sinar matahari juga ditambah dengan lampu.

2.3.3.4 Keamanan laboratorium

Keamanan adalah hal terpenting bagi siswa dalam melaksanakan kegiatan praktek di laboratorium. Hal - hal yang harus di perhatikan dalam keamanan antara lain : dinding yang tidak sepenuhnya terbuat dari tembok tetapi merupakan perpaduan antara tembok dan jendela agar cahaya terang dapat masuk ke dalam ruangan jadi pada saat praktek nenjahit siswa tidak terluka terkena jarum, lantai laboratorium sebaiknya terbuat dari ubin yang tidak licin serta rata, hal ini bertujuan agar siswa merasa aman saat praktek menjahit. Siswa sebaiknya juga memperhatikan alas kaki saat bekerja di laboraturium. Contohnya: tidak menggunakan sandal atau sepatu yang berhak tinggi. Perhatikan juga pemasangan

instalansi listrik pada tempat yang tidak membahayakan. Peralatan laboratorium sebaiknya di atur dengan dengan baik dan sesuai tahap-tahap praktek menjahit, sehingga tidak mengganggu lalu lintas kerja dan memberi kesan teratur.

2.3.3.5 Keindahan dan Kelengkapan laboratorium

Laboratorium merupakan ruangan praktek untuk bekerja meskipun begitu keindahan dan kelengkapan juga harus di perhatikan. Keindahan dapat di peroleh dengan memperhatikan beberapa hal antara lain : warna dinding, tirai, gambar-gambar yang terpasang, sebaiknya warna yang di pilih jangan terlalu kontras, karena warna cukup mempengaruhi perasaan seorang dalam bekerja. Serta kelengkapan dapat di peroleh dengan memperhatikan barang – barang yang ada di dalam laboratorium.

2.3.3.6 Tata letak peralatan laboraturium ketrampilan tata busana

Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam penataan barang di dalam ruang laboratorium ketrampilan tata busana menurut (euis ratna dewi 2000:13) adalah

1. Mesin jahit dan meja potong sebaiknya berdekatan sehingga waktu proses menjahit mudah di jangkau tanpa banyak waktu terbuang.

2. Mesin obras dan mesin jahit sebaiknya di tempatkan berdekatan sehingga waktu pemakaiannya mudah di jangkau.

3. Papan setrika sebaiknya di letakkan dekat tempat aliran listrik sehingga jika di pergunakan tidak perlu memindahkannya.

4. Lemari dan alat bahan sebaiknya penempatannya tidak mengganggu aktifitas siswa dan mudah tanpa banyak mengeluarkan tenaga dan waktu. 5. Lalu lintas ruangan laboratorium mesin jahit

Peralatan di dalam laboratorium sebaiknya di atur dengan baik. Sehingga tidak mengganggu siswa dalam praktek menjahit dan tidak mengganggu guru dalam mengawasi siswanya. Agar lalu lintas praktek menjahit siswa maupun guru tidak saling terganggu sebaiknya meja praktek satu dengan yang lainnya memiliki jarak ±1 meter.

Beberapa hal yang harus di perlukan dalam lalu lintas ruang kerja menurut (euis ratna dewi 2000:13) adalah

a. Jarak penempatan satu dengan yang lainnya minimal 40 cm atau 2 kali lipat lebar badan seseorang

b. Sebaiknya penempatan alat tidak ada yang rapat kedinding jika minimal 20 cm.

c. Untuk jalur lalu lintas ruangan sebaiknya tidak terjadi dua arah sehingga terhindar dari tabrakan.

d. Efesiensi laboratorium mesin jahit.

e. Efesiensi hal ini tercapai jika peralatan kerja teratur sesuai urutan.

Dokumen terkait