• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat adalah tenaga profesional yang bertugas memfasilitasi proses kemandirian dan kedaulatan masyarakat dalam pembangunan dengan pelibatan stakeholder (pemangku kepentingan) melalui kegiatan penyadaran, pembelajaran, dan penguatan kelembagaan masyarakat. Kedaulatan masyarakat berarti bahwa pengelolaan program pembangunan dilakukan oleh, dari, dan untuk masyarakat melalui proses demokrasi.

Peran Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat adalah membantu proses yang memungkinkan masyarakat mencapai tujuan mereka, terkait dengan one village, one plan, one budgeting (satu desa, satu rencana, satu anggaran).

Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat bertugas memfasilitasi terjadinya koordinasi antarprogram di wilayah kerjanya. Fasilitator Kecamatan terdiri dari Fasilitator Kecamatan Pemberdayaan (FKP) dan Fasilitator Kecamatan Teknik (FKT).

FKP merupakan pendamping masyarakat yang berperan memfasilitasi masyarakat dalam setiap proses tahapan, mulai dari sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian serta membimbing KPMD atau pelaku-pelaku lainnya di desa dan kecamatan.

FKT merupakan pendamping masyarakat yang berperan memfasilitasi masyarakat dalam setiap proses tahapan, mulai dari sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian serta membimbing KPMD atau pelaku-pelaku lainnya di desa dan kecamatan, khususnya dalam bidang teknis.

Tugas dan tanggung jawab Fasilitator Kecamatan Pemberdayaan

a. Menyebarluaskan dan mensosialisasikan PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat dan aparat desa/kecamatan.

b. Memfasilitasi dan memastikan KPMD dalam pendataan RTM sebagai masukan dalam penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa (PPD), APBDes Partisipatif, LKPj (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban), dan LPPD (Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa).

c. Menyusun Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) pelaksanaan kegiatan bersama masyarakat, mulai dari proses sosialisasi hingga pelestarian kegiatan.

d. Memastikan dan memfasilitasi terlaksananya tahapan PNPM Mandiri Perdesaan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan serta pelestarian dengan tetap memperhatikan penerapan prinsip-prinsip PNPM Mandiri Perdesaan.

e. Meningkatkan kemampuan kelembagaan masyarakat dan aparat pemerintah desa serta kecamatan dalam memfasilitasi sistem pembangunan partisipatif yang integratif ke dalam sistem pembangunan daerah yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat.

f. Memberikan pembekalan tentang kebijakan, fasilitasi, dan arahan pengintegrasian PNPM Mandiri Perdesaan kepada para pelaku di tingkat desa atau sebutan lain.

g. Memberikan pelatihan-pelatihan dan bimbingan kepada masyarakat dan pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di desa dan kecamatan (KPMD,

PL, Tim Pengelola Kegiatan/TPK, Unit Pengelola Kegiatan/UPK, Tim Penulis Usulan, Tim Pengawas, dan lain-lain).

h. Memberikan berbagai pelatihan dan bimbingan untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan lokal, baik di desa maupun antardesa (BPD, Kepala desa, aparat kecamatan, dan lain-lain).

i. Memfasilitasi dan memastikan adanya pembentukan dan pengembangan Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD).

j. Melakukan pengawasan dan verifikasi terhadap proses pencairan dan penggunaan dana PNPM Mandiri Perdesaan. Tindakan itu diperlukan untuk dapat memastikan penggunaan dana tersebut secara terbuka dan sesuai dengan kebutuhan serta keadaan yang sebenarnya.

k. Memfasilitasi dan membantu survei lapangan terhadap usulan kegiatan simpan pinjam dan kegiatan yang menunjang kualitas hidup, seperti bidang pendidikan dan kesehatan (di luar bangunan atau prasarana).

l. Identifikasi kebutuhan bantuan teknis terhadap usulan kegiatan simpan pinjam, pendidikan, dan kesehatan yang diperlukan.

m. Mengidentifikasi kebutuhan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat.

n. Mengadakan pelatihan secara sederhana dan mudah dimengerti masyarakat berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pengetahuan dan keterampilan.

o. Membantu Fasilitator Kabupaten Keuangan dalam membimbing pengembangan hasil kegiatan ekonomi dari pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan sebelumnya dan kegiatan simpan pinjam.

p. Membantu Faskab PPU dalam membimbing pengembangan hasil kegiatan ekonomi dari pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan sebelumnya dan kegiatan simpan pinjam.

q. Mendorong terciptanya mekanisme kontrol atau pengawasan oleh masyarakat sendiri.

r. Melakukan evaluasi bersama masyarakat terhadap pelaksanaan program dan kinerja pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan dan desa. s. Melaporkan realisasi RKTL, kemajuan kegiatan, masalah, dan upaya

penanganannya kepada Fasilitator Kabupaten dengan tembusan kepada Camat u.p. PjOK.

t. Mengadakan rapat koordinasi bulanan di kecamatan.

u. Menghadiri rapat koordinasi bulanan di kabupaten dan menyampaikan laporan perkembangan kegiatan.

v. Memastikan pengelolaan dana di UPK telah sesuai prosedur dan ketentuan. Selain itu, secara berkala melakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan kas dan rekening.

w. Mengumpulkan Surat Perintah Membayar dan Surat Perjanjian Pendanaan Daerah serta melaporkan realisasi penggunaan dana dalam rangka pelaporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Fasilitator Kabupaten.

x. Menjunjung tinggi kode etik fasilitator dan konsultan serta siap diberhentikan jika melakukan pelanggaran terhadap kode etik tersebut.

Tugas dan tanggung jawab Fasilitator Kecamatan Teknik (FKT)

a. Membantu dan memberikan bimbingan teknis kepada seluruh KPMD dan secara khusus memastikan adanya kemandirian Kader Teknis Desa. b. Menyusun Rencana Kerja Tindak Lanjut yang disesuaikan dengan rencana

pelaksanaan kegiatan masyarakat/desa.

c. Memfasilitasi dan membantu melakukan kegiatan survei serta pengukuran usulan kegiatan prasarana (termasuk usulan sarana kesehatan dan pendidikan, seperti bangunan sekolah dan bangunan pelayanan kesehatan).

d. Membantu dan memberikan bimbingan teknis dalam membuat desain dan gambar konstruksi, perhitungan volume, kebutuhan bahan/peralatan, jadwal pelaksanaan, dan RAB usulan prasarana sesuai kaidah-kaidah teknis dengan memperhatikan dampak lingkungan.

e. Membantu mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan terhadap usulan kegiatan prasarana, seperti pengadaan bahan dan alat, penggunaan alat berat, serta melakukan supervisi dalam pelaksanaannya.

f. Memberikan pelatihan teknis konstruksi secara sederhana kepada kader teknis dan masyarakat yang melaksanakan pekerjaan konstruksi pembangunan prasarana/sarana.

g. Melakukan pengkajian ulang RKTL yang dikaitkan dengan jadwal pelaksanaan kegiatan di masyarakat serta memfasilitasi penanganan masalah berkaitan dengan kemajuan pelaksanaan fisik di lapangan.

h. Membantu Faskab Teknik dalam memeriksa kualitas dan kuantitas serta mengeluarkan dan mengesahkan sertifikasi terhadap penerimaan bahan dan alat, hasil pekerjaan atau konstruksi bangunan, serta penyelesaian pekerjaan prasarana.

i. Memfasilitasi pembentukan Tim Pengelola Kegiatan sejak awal pengajuan usulan dan memberikan pelatihan untuk operasional serta pemeliharaan prasarana yang dibangun.

j. Membantu menghubungkan para pihak terkait, baik instansi pemerintah maupun swasta yang berkaitan dengan jenis usulan kegiatan prasarana yang ada, baik di wilayah kecamatan maupun kabupaten.

k. Tugas atau aktivitas lain yang diperlukan masyarakat dan tidak bertentangan dengan prinsip serta prosedur PNPM Mandiri Perdesaan berkaitan dengan kegiatan prasarana.

l. Melaporkan kemajuan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bidang tugas bimbingan teknis dan upaya penanganan yang telah dilakukan.

m. Mengadakan rapat koordinasi bulanan di kecamatan.

n. Menghadiri rapat koordinasi bulanan di kabupaten dan menyampaikan laporan perkembangan kegiatan secara rutin.

o. Memfasilitasi, melakukan supervisi, dan memastikan pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan pasarana yang berdampak langsung pada kegiatan ekonomi.

p. Menfasilitasi penyusunan/pengkajian ulang renstra kewilayahan kecamatan, penyelarasan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), road map, site plan (gambar denah) usulan antardesa/kawasan perdesaan.

q. Menjunjung tinggi kode etik fasilitator dan konsultan serta siap diberhentikan jika melakukan pelanggaran terhadap kode etik tersebut. 5.4. Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten

5.4.1. B u p a t i

Bupati adalah pembina Tim Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten, Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PjOK), serta bertanggung jawab atas pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di kabupaten, termasuk melakukan kaji ulang terhadap peraturan daerah yang berkaitan dengan pengaturan desa sesuai komitmen awal yang telah disepakati.

Tugas dan tanggung jawab Bupati:

a. Menetapkan ketua dan anggota Tim Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten,

b. Menetapkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Penanggung jawab Operasional Kegiatan Kabupaten (PjOKab), Bendahara Pengeluaran, pejabat Penandatangan SPM, dan para Penanggung Jawab Operasional

Kegiatan (PjOK) untuk setiap kecamatan penerima PNPM Mandiri Perdesaan.

c. Menerbitkan Surat Keputusan Bupati mengenai Unit Pengelola Kegiatan untuk seluruh kecamatan lokasi program.

d. Mengoordinasikan semua kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat untuk menyukseskan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. e. Melakukan pembinaan untuk mengelola dan melestarikan aset program

yang berupa sarana dan prasarana, kelembagaan, serta dana bergulir. 5.4.2. TimKoordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD)

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten (TKPKD) dibentuk untuk melakukan koordinasi sektoral dan lintas para pemangku penanggulangan kemiskinan di tingkat Kabupaten. Tim ini dibentuk dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada Bupati. Kebijakan atau peraturan perundang-undangan mengatur bahwa TKPKD berperan sebagai wadah koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan.

Penyelenggaraan koordinasi dilakukan melalui sinkronisasi, harmonisasi, dan integrasi penanggulangan kemiskinan. Penguatan dan peningkatan peran TKPKD Kabupaten/Kota menjadi lembaga yang bertanggung jawab dalam koordinasi dan pemantauan program pemberdayaan masyarakat. TKPKD diharapkan melakukan konsolidasi dan mengintegrasikan perencanaan serta pelaksanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan masyarakat.

Tugas dan tanggung jawab TKPKD:

a. Menyusun kebijakan program penanggulangan kemiskinan di wilayahnya. b. Melakukan sinergi melalui sinkronisasi, harmonisasi, dan integrasi

program.

c. Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program kegiatan penanggulangan kemiskinan.

d. Mengoordinasikan dan memantau program pemberdayaan masyarakat/swakelola oleh masyarakat.

e. Melakukan konsolidasi dan mengintegrasikan perencanaan serta pelaksanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan masyarakat.

Dokumen terkait