• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENJELASAN V PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PELAKU PNPM MANDIRI PERDESAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENJELASAN V PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PELAKU PNPM MANDIRI PERDESAAN"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PENJELASAN V

PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PELAKU PNPM MANDIRI PERDESAAN

5.1. Latar Belakang

Masyarakat desa, terutama rumah tangga miskin dan kaum perempuan, adalah sasaran PNPM Mandiri Perdesaan sekaligus pelaku utama seluruh tahapan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, sampai pelestarian. Pelaku lain, baik yang berasal dari aparat, fasilitator, maupun konsultan, mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, dan seterusnya, lebih berperan sebagai pembimbing, pembina, dan memastikan agar tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur, dan mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan dapat tercapai serta dilaksanakan secara benar dan konsisten.

Fasilitator yang dimaksud adalah tenaga profesional yang bertugas sebagai fasilitator pendamping pemberdayaan masyarakat. Fasilitator ini memiliki kompetensi perencanaan dan penganggaran pembangunan desa serta daerah, dan bertugas memfasilitasi proses kemandirian serta kedaulatan masyarakat dalam pembangunan. Proses fasilitasi tersebut dilakukan dengan melibatkan stakeholder (pemangku kepentingan) melalui kegiatan penyadaran, pembelajaran, penguatan kapasitas, dan kelembagaan masyarakat. Kedaulatan masyarakat berarti pengelolaan program pembangunan dilakukan oleh, dari, dan untuk masyarakat melalui proses partisipasi dan demokrasi.

Peran fasilitator pendamping pemberdayaan masyarakat adalah membantu proses dan memastikan masyarakat mencapai tujuan mereka. Terkait dengan one village, one plan, one budgeting (satu desa, satu rencana, satu anggaran), fasilitator pendamping pemberdayaan masyarakat bertugas memfasilitasi terjadinya koordinasi dan konsolidasi antarprogram di wilayah kerjanya. Fasilitator pendamping secara teknis bekerja untuk kelancaran pelaksanaan program dan untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat serta aparat dan pemerintah lokal.

Pemangku kepentingan adalah semua pihak yang terkait dengan proses pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan atau pihak yang akan terkena dampak dari proses dan hasil pelaksanaan program. Para pemangku kepentingan yang terlibat adalah anggota DPRD yang mewakili daerah Pemilihan Lokasi Program, akademisi, praktisi, tokoh adat, LSM, dan pihak swasta serta pihak lain yang peduli terhadap pemberdayaan masyarakat dan pembangunan perdesaan sehingga pelaksanaan program bisa berjalan harmonis dan berkelanjutan.

Fasilitator, pendamping, dan konsultan dalam melaksanakan tugas, wajib melakukan koordinasi, mediasi, negosiasi, diskusi, dan menampung aspirasi bersama para pemangku kepentingan di setiap jenjang penugasan.

Tugas dan tanggung jawab para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan sesuai dengan jenjangnya adalah sebagai berikut.

5.2. Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di Desa 5.2.1. Kepala desa

Untuk mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif, Kepala Desa berperan sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di desa. Bersama BPD, Kepala Desa menyusun rancangan peraturan desa yang relevan dan mendukung terjadinya proses pelembagaan prinsip dan prosedur PNPM Mandiri Perdesaan sebagai pola pembangunan partisipatif, serta mengembangkan dan melestarikan aset PNPM Mandiri Perdesaan yang telah ada di desa. Kepala desa juga berperan

(2)

mewakili desa untuk menyepakati Keputusan Bersama dalam pembentukan Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD) dan perjanjian bersama dengan pihak ketiga.

Tugas dan tanggung jawab Kepala Desa:

a. Membantu memasyarakatkan tujuan, prinsip, dan kebijakan PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat di wilayahnya.

b. Bertanggung jawab terhadap seluruh proses Perencanaan Pembangunan Desa (PPD) yang memanfaatkan sumber daya PNPM Mandiri Perdesaan untuk mendukung pelaksanaan program.

c. Mendorong peran aktif masyarakat melalui mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan dalam melaksanakan pembangunan yang partisipatif, baik pada saat perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, pengawasan pembangunan desa, maupun pelestarian kegiatan.

d. Mewakili desa untuk menyepakati Keputusan Bersama dalam pembentukan Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD) dan perjanjian bersama dengan pihak ketiga.

e. Bersama Tim Delegasi Desa menjadi perwakilan dalam pelaksanaan Musrenbang Kecamatan/Musyawarah Antar Desa.

f. Mengoordinasikan, mengintegrasikan, dan memastikan seluruh kegiatan pembangunan yang ada di desa.

g. Membantu dan mendorong terlaksananya pendataan RTM, PKD, dan pemanfaatan hasil PKD dalam penyusunan rancangan RPJMDes serta tahapan pelaksanaan lain di desa.

h. Menetapkan hasil keputusan rancangan RKPDes hasil kesepakatan masyarakat dalam hasil Musrenbangdes/Musyawarah Desa.

i. Mendorong dan memfasilitasi terbentuknya Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD).

j. Turut menyelesaikan perselisihan dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. k. Memeriksa setiap laporan, termasuk laporan penyelesaian akhir kegiatan

PNPM Mandiri Perdesaan, baik fisik, administrasi, maupun keuangan.

l. Menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB), Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan (SPKMP), dan Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K).

5.2.2. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, BPD atau sebutan lainnya berperan sebagai lembaga yang mengawasi proses setiap tahapan PNPM Mandiri Perdesaan, mulai dari tahapan kegiatan sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan tindak lanjut pelestarian aset-aset dan hasil kegiatan di desa. Selain itu, BPD berperan dalam melegalisasi atau mengesahkan peraturan desa yang berkaitan dengan perencanaan, penganggaran, pelembagaan, dan pelestarian PNPM Mandiri Perdesaan di desa.

Tugas dan tanggung jawab BPD:

a. Melaksanakan tugas-tugas terkait pembangunan di desa, dengan memanfaatkan mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan.

b. Mendorong peran aktif masyarakat luas dalam mendukung program pemerintahan desa melalui partisipasi.

c. Membantu memasyarakatkan tujuan, prinsip, dan kebijakan PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat desa.

(3)

d. Memberikan pengawasan secara langsung maupun tidak langsung terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di wilayahnya.

e. Mengusulkan, membahas, dan menyetujui rancangan Peraturan Desa (PerDes) yang mendukung manajemen pembangunan partisipatif, pelembagaan, dan pelestarian untuk mengembangkan hasil-hasil kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan.

f. Mengusulkan, menyetujui, dan memutuskan rancangan PerDes untuk pembentukan BKAD dan kerja sama dengan Pihak Ketiga.

g. Memberikan saran-saran perbaikan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan dalam forum-forum resmi di desa atau di kecamatan.

h. Membangun kerja sama yang sinergis dengan kepala desa untuk menyukseskan keberhasilan PNPM Mandiri Perdesaan sesuai ketentuan yang berlaku:

- mencari sumber alternatif pendanaan, seperti APBD, swasta, dan pihak ketiga.

- membangun dan mengembangkan kerja sama antardesa dan kerja sama dengan pihak ketiga.

- menggalang swadaya masyarakat.

- memperkuat Tim Monitoring dan masyarakat dalam pengendalian perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

5.2.3. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (LPMD/K)

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, untuk selanjutnya disingkat LPMD, adalah lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dan Lurah dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan.

Tugas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat meliputi:

a. Mengoordinasikan Tim 11 dalam menyusun rencana pembangunan secara partisipatif dalam bentuk Perencanaan Pembangunan Desa,

b. Mengoordinasikan pelaksanaan, pengendalian, pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengembangan pembangunan secara partisipatif,

c. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan swadaya masyarakat, dan

d. Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

Lembaga Kemasyakatan Kelurahan mempunyai tugas membantu Lurah dalam pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan, sosial kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat serta secara khusus mengoordinasikan pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan.

Fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan dalam melaksanakan tugas tersebut di atas adalah:

a. Mengoordinasikan pelaku program dalam menjalankan tugas dan fungsinya di tingkat desa,

b. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam pembangunan, c. Menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan masyarakat

dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia, d. Meningkatkan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada

masyarakat,

e. Menyusun rencana, pelaksana, pengendali, pelestarian, dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif,

(4)

f. Menumbuhkembangkan dan menjadi penggerak prakarsa, partisipasi serta swadaya gotong royong masyarakat,

g. Memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan

h. Memberdayakan pemenuhan hak akses dalam pembangunan dan politik masyarakat.

5.2.4. Tim Pengelola Kegiatan (TPK)

TPK berasal dari anggota masyarakat, laki-laki dan perempuan, yang dipilih melalui musyawarah desa yang secara umum mempunyai fungsi dan peran untuk mengelola dan melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan. TPK terdiri dari Ketua sebagai penanggung jawab operasional kegiatan di desa, yang mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan di lapangan dan pengelolaan administrasi serta keuangan program; Sekretaris dan Bendahara yang membantu Ketua TPK, terutama dalam masalah administrasi dan keuangan. Jika memang diperlukan, TPK dapat menambah tenaga atau anggota sesuai bidang kegiatan yang diperlukan. Tambahan anggota atau tenaga dapat dipilih pada saat Musyawarah Desa Informasi hasil Musyawarah Antar Desa Penetapan Usulan.

Tugas dan tanggung jawab TPK:

a. Mengelola dan melaksanakan kegiatan yang didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaan secara terbuka dan melibatkan masyarakat, dalam:

- membuat rencana kerja detail dan Rencana Penggunaan Dana (RPD) untuk memanfaatkan biaya pelaksanaan kegiatan,

- menyiapkan dokumen administrasi sesuai ketentuan pada buku PTO dan penjelasannya,

- membuat rencana dan pelaksanaan proses pengadaan bahan dan alat, mengoordinasikan tenaga kerja, melakukan pembayaran insentif dan bahan sesuai ketentuan,

- memastikan bahwa tenaga kerja diutamakan yang berasal dari RTM, - memeriksa hasil kerja dan menerima bahan, kemudian mengajukan

sertifikasi untuk mendapat persetujuan dari Fasilitator Kecamatan, - mengawasi dan mengendalikan kualitas pekerjaan,

- membuat laporan bulanan.

b. Mengusulkan untuk menyelenggarakan musyawarah desa yang diperlukan, termasuk musyawarah dalam rangka perubahan kegiatan jika terjadi perubahan pekerjaan.

c. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban dana PNPM Mandiri Perdesaan dan kemajuan pelaksanaan kegiatan setiap tahap pencairan dana melalui pertemuan musyawarah desa dan menempelkan data di Papan Informasi.

d. Membuat dan melaporkan pertanggungjawaban seluruh penggunaan dana PNPM Mandiri Perdesaan dan hasil akhir pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan melalui pertemuan musyawarah desa.

e. Membuat dan menandatangani Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K) bersama PjOK.

f. Membuat rencana operasional dan pemeliharaan aset hasil kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan.

Ketua TPK

Ketua TPK sebagai penanggung jawab operasional kegiatan di desa, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

(5)

a. Melaksanakan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di desa.

b. Menjelaskan maksud dan tujuan PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat.

c. Memeriksa dan menandatangani rencana kerja detail dan RPD.

d. Memeriksa dan menandatangani hasil sertifikasi setiap tahapan kegiatan bersama Fasilitator Kecamatan.

e. Memimpin TPK dalam rapat perencanaan, prapelaksanaan, dan evaluasi. f. Memeriksa buku kas umum dan mendorong penyelenggaraan administrasi

yang tertib dan transparan.

g. Membuat dan menandatangani Berita Acara Revisi hasil musyawarah desa, jika terjadi perubahan pekerjaan dari rencana.

h. Menandatangani berkas-berkas penarikan dan pencairan dana. i. Memeriksa dan menandatangani laporan bulanan.

j. Menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB), Buku Kas Umum, Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), Surat Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan (SF-Kab), dan Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K).

k. Mendorong setiap kelompok penerima manfaat untuk bertanggung jawab dalam operasional dan pemeliharaan kegiatan yang sudah dibangun atau dikerjakan.

l. Mempelajari, menanggapi/mengklarifikasi, dan menindaklanjuti catatan Fasilitator Kecamatan di Buku Bimbingan, lalu meneruskan bimbingan kepada anggota TPK yang bersangkutan.

m. Wajib menyampaikan informasi yang dibutuhkan untuk keperluan audit PNPM Mandiri Perdesaan.

Sekretaris

Tugas dan tanggung jawab sekretaris TPK meliputi:

a. Membantu Ketua TPK dalam melaksanakan tugas-tugas administratif. b. Mengisi formulir, membuat surat, serta administrasi lain yang diperlukan

oleh TPK.

c. Menyajikan informasi tentang kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan dan laporan penggunaan dana kepada masyarakat melalui Papan Informasi. d. Memperbarui informasi dan laporan penggunaan dana yang ditempel di

Papan Informasi.

e. Menata administrasi dan mengarsipkan seluruh dokumen serta berkas administrasi PNPM Mandiri Perdesaan.

f. Menghitung HOK dan besarnya insentif berdasarkan daftar hadir pekerja dari mandor atau kepala kelompok.

g. Membantu Ketua TPK dalam pengisian format Laporan Bulanan. h. Memelihara/menjaga semua arsip.

i. Mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Fasilitator Kecamatan. j. Membuat catatan seluruh aktivitas dan administrasi yang berkaitan dengan

kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Bendahara

Tugas dan tanggung jawab bendahara TPK meliputi:

a. Menyimpan dan menjaga uang kas kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. b. Menyiapkan kuitansi-kuitansi setiap pembayaran dalam kegiatan PNPM

Mandiri Perdesaan.

c. Melaksanakan pembayaran insentif langsung kepada pekerja/masyarakat dan pembayaran bahan kepada pemasok setelah diketahui dan disetujui

(6)

d. Melaksanakan pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran sesuai dengan penggunaannya dan aturan yang telah ditetapkan di Buku Kas Umum.

e. Membantu Ketua TPK membuat Rencana Penggunaan Dana (RPD) dan Laporan Penggunaan Dana (LPD).

f. Melengkapi LPD dengan semua bukti pembayaran dan nota penerimaan barang.

g. Menyiapkan administrasi untuk pengajuan dan pengambilan dana PNPM Mandiri Perdesaan.

h. Menyiapkan data-data keuangan PNPM Mandiri Perdesaan sebagai bahan pembuatan laporan bulanan oleh Ketua TPK.

i. Menjaga dan memelihara arsip semua tanda bukti pembelian dan pembayaran.

j. Mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Fasilitator Kecamatan. Kriteria Anggota TPK

Kriteria yang diperlukan untuk menjadi anggota TPK meliputi:

a. Warga desa setempat, terutama yang dikenal dan mengenal sebagian besar warga desa.

b. Mempunyai cukup waktu dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan tugasnya.

c. Mempunyai pengetahuan tentang peta desa dan arah pembangunan desa, serta peduli terhadap pembangunan di desanya.

d. Mempunyai kemampuan untuk mengendalikan diri serta memiliki moralitas yang tinggi.

e. Mampu bekerja sama dalam tim kerja dan tidak memihak kepada kelompok tertentu.

f. Diterima dan dihargai semua kalangan masyarakat. g. Mampu melaksanakan tugas-tugas administratif.

Kriteria khusus untuk tenaga/anggota tambahan: mempunyai pengalaman sesuai bidang kegiatan yang didanai PNPM Mandiri Perdesaan di desa tersebut.

Proses Pemilihan TPK

Untuk mendapatkan anggota TPK yang memenuhi kriteria, berikut acuan pemilihannya:

a. Hal-hal yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan MD 5:

- FK memastikan informasi kebutuhan TPK telah tersebar di masyarakat, baik melalui Papan Informasi maupun media informasi lainnya. Informasi yang diumumkan menerangkan bahwa pemilihan pengurus TPK dilakukan pada MD 5.

- FK bersama Kepala Desa melakukan identifikasi orang-orang yang memenuhi kriteria dan sanggup melaksanakan tugas-tugas TPK dari setiap dusun.

b. Pelaksanaan pemilihan TPK atau pengangkatan kembali yang dianggap baik kinerjanya, dilakukan pada saat MD 5, bersamaan dengan pertanggungjawaban tahap ke-3 atas pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan. Mekanisme pemilihan dilakukan sebagai berikut.

- FK menjelaskan peran, tugas, tanggung jawab, dan kriteria TPK. - FK mengumumkan daftar nama calon TPK hasil identifikasi.

- FK memfasilitasi peserta musyawarah desa untuk membahas calon-calon TPK yang sudah ada, apakah akan ditambah atau dikurangi

(7)

berdasarkan kriteria yang ada. Calon-calon hasil pembahasan ini selanjutnya diminta maju untuk memperkenalkan diri dan memaparkan visi misinya serta kesanggupan untuk menjalankan tugas-tugasnya. - Proses pemilihan TPK dapat dilakukan secara aklamasi atau

voting/pemungutan suara (terbuka atau tertutup) sesuai kesepakatan musyawarah.

Kegiatan diusulkan oleh beberapa desa maka untuk mengakomodasi pengelolaan, dibentuklah TPK antardesa. Susunan pengurus TPK antardesa sama dengan TPK desa, yaitu sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara, yang bisa berasal dari satu desa yang sama atau beberapa desa. Tugas dan tanggung jawab TPK antardesa serupa dengan TPK di tingkat desa.

Proses pemilihan TPK antardesa sama halnya dengan TPK desa, tetapi dilakukan dalam suatu musyawarah antardesa yang melibatkan perwakilan dari desa-desa yang mengusulkan kegiatan tersebut. TPK antardesa berkedudukan di salah satu desa sesuai kesepakatan dalam musyawarah.

5.2.5. Tim 11

Tim 11 adalah Tim yang dibentuk untuk membantu masyarakat dan pemerintah desa menyusun rancangan dokumen RPJMDes dan RKPDes. Jumlah anggota Tim Penyusun sekurang-kurangnya 11 (sebelas) orang, laki-laki dan perempuan, yang terdiri dari: a) Kepala Desa; b) Sekretaris Desa; c) Sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pengurus LPMD dan apabila belum terbentuk LPMD maka digantikan oleh wakil dari pengurus Ormas dan/atau LSM yang ada di desa yang bersangkutan; d) Sekurang-kurangnya 2 (dua) orang KPMD, yang salah satunya adalah perempuan; e) Sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Kepala Dusun; dan f) Sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang wakil masyarakat yang minimal satu di antaranya adalah perempuan dan Kader Teknis Desa.

Tugas dan tanggung jawab Tim 11

Menyusun Rancangan Perencanaan Pembangunan Desa (PPD) yang meliputi: a. Menyusun rancangan Perumusan Village Visioning/Visi Desa,

b. Menyusun Rancangan/Draf RPJMDesa, c. Membahas Rancangan/Draf RPJMDes,

d. Bersama KPMD dalam Fasilitasi penetapan RPJMDes oleh BPD, e. Menyusun RKPDes yang disesuaikan dengan RPJMDes,

f. Bersama KPMD dalam Fasilitasi rumusan Teknis RKPDes, g. Fasilitasi Pembahasan rancangan/draf RKPDes,

h. Membantu Kades dalam penyampaikan pelaksanaan RPJMDes, RKPDes, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) serta beberapa kebijakan pembangunan di tingkat desa,

i. Menyampaikan rancangan pengkajian ulang/validasi RPJMDes, RKPDes, dan APBDes serta beberapa kebijakan pembangunan, khususnya usulan dari unsur perempuan di tingkat desa dalam Musrenbangdes/Musyawarah Desa.

Proses Pemilihan Anggota Tim 11

Proses pemilihan dapat diputuskan dalam pelaksanaan Musyawarah Desa 2/pada kegiatan Musyawarah yang secara khusus membahas proses persiapan Perencanaan Pembangunan Desa di tingkat desa.

(8)

5.2.6. Kelompok Kerja (Pokja)

Khusus di desa-desa yang mendapatkan alokasi dana tahun jamak (multiyears), dibentuk kelompok kerja kegiatan tahun jamak (multiyears). Kepengurusan pokja terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara atau sesuai kebutuhan dan dipilih dari anggota masyarakat, laki-laki dan perempuan, yang memiliki kompetensi serta pengalaman sesuai jenis kegiatan tahun jamak yang didanai. Misalnya, pengurus pokja kegiatan pendidikan dapat diambil dari Komite Sekolah dan sebagainya.

Pokja mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menyalurkan dana kegiatan tahun jamak dari TPK langsung ke pemanfaat yang dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan dan rencana kegiatan. Masa kepengurusan Pokja disesuaikan dengan jangka waktu kegiatan tahun jamak yang terdanai. Pokja bertanggung jawab kepada masyarakat dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawabannya secara berkala kepada masyarakat. Selain menyampaikan pertanggungjawaban kepada masyarakat, Pokja juga wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada TPK (pada saat masih ada TPK) dan langsung ke UPK pada saat Musyawarah Serah Terima. Dana operasional Pokja bersumber dari alokasi dana operasional desa sebesar 3% dari alokasi dana kegiatan tahun jamak (multiyears) yang terdanai.

Proses pemilihan Pokja dilakukan pada saat MD 5, bersamaan dengan pemilihan TPK. Mekanisme pemilihannya mengikuti mekanisme pemilihan TPK.

5.2.7. Tim Penulis Usulan (TPU)

TPU berasal dari anggota masyarakat, laki-laki dan perempuan,yang dipilih melalui musyawarah desa. Peran TPU adalah menyiapkan dan menyusun gagasan-gagasan kegiatan yang telah ditetapkan dalam musyawarah desa dan Musyawarah Desa Khusus Perempuan untuk menjadi usulan desa. Anggota TPU dipilih oleh masyarakat berdasarkan keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan jenis kegiatan, yang diajukan masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, TPU bekerja sama dengan KPMD dan/atau pengurus kelompok pengusul.

Anggota TPU terdiri dari tiga (3) orang warga desa yang dipilih, ditambah KPMD yang sebelumnya telah membantu proses penggalian gagasan.

Tugas dan tanggung jawab TPU

a. Mencari dan menyiapkan data-data pendukung, seperti peta desa, jumlah penduduk, termasuk penduduk miskin, hasil pendataan RTM, dan lain-lain, b. Menyiapkan formulir-formulir yang dibutuhkan dan lampiran-lampiran lain

yang menjadi persyaratan usulan,

c. Melakukan kunjungan ke lokasi usulan kegiatan dan penerima manfaat untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang rencana kegiatan yang diusulkan, termasuk melakukan survei dan pengukuran jika memang diperlukan,

d. Memastikan nilai dan bentuk swadaya yang akan diberikan masyarakat untuk usulan kegiatan yang diajukan ke MAD,

e. Menuliskan data-data yang telah didapat dan mengisi formulir-formulir penulisan usulan yang disediakan berdasarkan data-data tersebut,

f. Menyusun formulir-formulir penulisan usulan beserta lampiran yang disyararatkan menjadi satu proposal usulan kegiatan berdasarkan ketentuan yang ada dalam PNPM Mandiri Perdesaan,

g. Bersama Fasilitator Kecamatan melakukan survei harga sebagai dasar pembuatan dan/atau penyempurnaan RAB,

(9)

h. Bersama Fasilitator Kecamatan melakukan survei dan pengukuran di lokasi kegiatan,

i. Dibantu Fasilitator Kecamatan menyempurnakan usulan yang mendapatkan rangking atas pada waktu MAD 3, yaitu penyempurnaan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan desain teknis,

j. Dibantu Fasilitator Kecamatan BKAD dan pelaku lainnya menyempurnakan usulan desa yang berkaitan dengan sinkronisasi dokumen perencanaan reguler desa (RPJMDes dan RKPDes).

Kriteria Anggota TPU

a. Anggota TPU adalah warga desa setempat.

b. Memiliki sikap mental yang positif: jujur, tekun, bertanggung jawab.

c. Mempunyai pengalaman atau keahlian yang berkaitan dengan jenis kegiatan dalam PNPM Mandiri Perdesaan (sesuai usulan jenis kegiatan yang disepakati dalam MAD).

d. Lancar membaca dan menulis.

e. Bersedia meluangkan waktu untuk melaksanakan tugas. f. Menyertakan perempuan dan wakil dari kelompok pengusul.

Proses Pemilihan Anggota TPU

Anggota TPU diutamakan berasal dari anggota kelompok pengusul. Dalam melaksanakan tugasnya, TPU dibantu oleh KPMD. Acuan pemilihan TPU adalah sebagai berikut.

a. Memberikan penjelasan kepada peserta tentang peran, tugas, dan tanggung jawab serta kriteria TPU.

b. Meminta peserta untuk mengajukan nama yang dipandang memenuhi kriteria yang ada.

c. Menuliskan nama-nama calon yang diajukan peserta.

d. Memfasilitasi peserta untuk memilih 2 (dua) orang dalam Musyawarah Desa Khusus Perempuan (MDKP) sesuai jumlah usulan dan minimal 1 (satu) orang pada MD 5 (yang hanya menghasilkan satu usulan) dari sekian banyak orang yang dicalonkan untuk menjadi anggota TPU.

5.2.8. Tim Pemantau

Tim Pemantau adalah warga desa, laki-laki dan perempuan, yang secara sukarela menjalankan fungsi pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan yang ada di desa. Keanggotaannya berasal dari masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa. Jumlah anggota Tim Pemantau sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan saat musyawarah. Hasil pemantauan kegiatan disampaikan saat musyawarah desa dan antardesa (jika diperlukan). Pembiayaan kegiatan pemantauan berasal dari swadaya masyarakat yang dibahas melalui musyawarah desa. Dalam melaksanakan tugas pemantauan, Tim Pemantau bekerja sama dengan BPD.

Untuk keperluan program maka dalam memantau pelaksanaan dan pelestarian program, Tim Pemantau dikelompokkan menjadi dua, yaitu Tim Pemantau untuk pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan program yang sedang berjalan dan Tim Pemantau pelestarian/pemeliharaan kegiatan dan dana bergulir.

(10)

Tim Pemantau yang sudah terbentuk di beberapa lokasi adalah Tim Khusus. Tim ini terdiri dari empat kelompok dengan tugas khusus sebagai berikut.

(a) Tim 6 atau Tim Pengawas Desa (beranggotakan 6 orang). Tugas tim antara lain:

(i) Memantau dan membantu penyebarluasan informasi termasuk pembaruan Papan Informasi.

(ii) Mengawasi penyelenggaraan administrasi TPK.

(iii) Memantau dan mengawasi penyelenggaraan musyawarah pertanggungjawaban dan serah terima.

(b) Tim 5 (beranggotakan 5 orang). Tugas utama tim adalah memantau dan memeriksa setiap penarikan dana dari bank serta setiap transaksi pembayaran/pengeluaran dana dari TPK. (c) Tim 4 (beranggotakan 4 orang) bertugas sebagai “checkers”,

yaitu memantau dan memeriksa bahan serta alat yang dibeli atau disewa. Pemantauan bukan hanya menyangkut volume, melainkan juga menyangkut kualitasnya.

(d) Tim 3 (beranggotakan 3 orang) bertugas untuk memantau dan membantu proses pengadaan bahan dan alat, termasuk surat-surat penawaran dan perjanjian, maupun mengunjungi toko-toko atau lokasi sumber bahan yang dibeli.

5.2.8.2. Tim Pemantau kegiatan dana bergulir

Tim Pemantau kegiatan dana bergulir adalah warga desa, laki-laki dan perempuan, yang tergabung dalam kelompok SPP yang secara sukarela menjalankan fungsi pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan dana bergulir yang ada di desa. Tim Pemantau dipilih melalui Musyawarah Desa Khusus Perempuan. Jumlah anggota Tim Pemantau sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan saat musyawarah. Hasil pemantauan kegiatan disampaikan saat musyawarah desa dan antardesa (jika diperlukan). Pembiayaan kegiatan pemantauan berasal dari swadaya masyarakat yang dibahas melalui musyawarah desa. Dalam pelaksanaan tugas pemantauan, Tim Pemantau bekerja sama dengan LPMD dan BPD. Tugas Tim Pemantau kegiatan dana bergulir:

a. Bersama Kader Ekonomi Desa, membantu Tim Verifikasi untuk memastikan bahwa calon penerima dana bergulir adalah anggota kelompok SPP.

b. Melakukan pemantauan penerima pinjaman dana bergulir. Apakah penerima telah sesuai dengan daftar penerima manfaat yang telah ditetapkan layak oleh Tim Verifikasi perguliran.

c. Melakukan pemantauan pengembalian pinjaman anggota kelompok kepada ketua kelompok dan dari ketua kelompok kepada UPK.

d. Pelaksanaan Pemantauan dilakukan bersama LPMD.

Laporan atas hasil pemantauan bisa dilakukan dalam pelaksanaan Musyawarah Desa atau jika mendapat temuan yang mengindikasikan adanya ketidaksesuaian antara pemantauan dan pelaporan, dapat disampaikan kepada Kepala Desa.

(11)

5.2.9. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (KPMD/K)

Peraturan perundangan, khususnya Peraturan Menteri Dalam Negeri No.7 tahun 2007, disebutkan bahwa Kader Pemberdayaan Masyarakat, selanjutnya disingkat KPM, adalah anggota masyarakat desa dan kelurahan yang memiliki pengetahuan, kemauan, dan kemampuan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif.

KPMD adalah warga desa terpilih yang memfasilitasi atau memandu masyarakat dalam melaksanakan tahapan PNPM Mandiri Perdesaan di tingkat desa maupun tingkat kelompok masyarakat, dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai pemeliharaan, bahkan sampai pelestarian. Sebagai kader masyarakat, tentunya peran dan tugas membantu pengelolaan pembangunan di desa diharapkan tidak terikat oleh waktu. Jumlah KPMD disesuaikan dengan kebutuhan desa, sekurang-kurangnya terdiri dari lima orang, minimal dua di antaranya adalah perempuan. Selain itu, pemilihan KPMD juga harus tetap mempertimbangkan keterlibatan dan partisipasi RTM serta kompetensinya, minimal dalam bidang teknik dan pengelolaan kegiatan ekonomi. Tambahan pula, aspek kerelawanan, mau meluangkan waktu, dan kejujuran diharapkan ada pada diri para kader atau KPMD.

Kader dengan kualifikasi kemampuan teknik atau Kader Teknik Desa (KTD) bertugas untuk memfasilitasi dan membantu TPU dalam membuat penulisan usulan serta membantu pelaksanaan kegiatan prasarana infrastruktur yang diusulkan masyarakat. Kualifikasi keterlibatan kader perempuan adalah perwujudan kebijakan untuk lebih berpihak, memberi peran dan akses dalam kegiatan pembangunan bagi perempuan, terutama meningkatkan mutu fasilitasi musyawarah khusus perempuan.

Kualifikasi kemampuan kader pemberdayaan masyarakat terutama untuk fasilitasi dan membantu Fasilitator Kecamatan dalam perencanaan partisipatif, tahapan kegiatan, dan pendampingan kelompok masyarakat. Kader dengan kualifikasi pengembangan ekonomi berguna untuk fasilitasi dan membantu masyarakat atau kelompok dalam mengembangkan ekonomi masyarakat serta BUMDes.

Tugas dan tanggung jawab KPMD

KPMD/K mempunyai tugas untuk membantu Pemerintah Desa atau Lurah dan Lembaga Kemasyarakatan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat serta pembangunan partisipatif. Secara bersama-sama, lima orang KPMD tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

a. Memfasilitasi pelaksanaan pendataan RTM dan penyusunan peta sosial pada saat musyawarah dusun.

b. Mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk proses penggalian gagasan. Misalnya, data kelompok masyarakat yang ada di desa, data penduduk miskin, hasil pendataan RTM, dan data pendukung lainnya. Data yang dikumpulkan disesuaikan dengan bidang penugasan kader. Kader Kesehatan mengumpulkan data terkait masalah kesehatan, Kader Pendidikan mengumpulkan data bidang pendidikan, Kader Teknis mengumpulkan data sarana dan prasarana, termasuk sumber daya bahan-bahan yang ada.

c. Menyusun rancangan Perencanaan Pembangunan Desa (RPJMDes dan RKPDes) di tingkat desa bersama Tim 11.

d. Menyebarluaskan dan mensosialisasikan PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat desa.

(12)

e. Memastikan terlaksananya tahap-tahap kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di desa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelestarian.

f. Mendorong dan memastikan penerapan prinsip-prinsip serta kebijakan PNPM Mandiri Perdesaan pada setiap tahapan PNPM Mandiri Perdesaan di desa, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelestarian.

g. Mengikuti pertemuan bulanan dengan Pendamping Lokal yang didampingi oleh Fasilitator Kecamatan untuk membahas kendala dan permasalahan yang muncul serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

h. Membantu dan memfasilitasi proses penyelesaian masalah perselisihan di desa.

i. Mengefektifkan penggunaan Papan Informasi di desa dan dusun.

j. Mendorong masyarakat untuk berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan, termasuk proses pengawasan.

k. Mensosialisasikan sanksi dan keputusan lainnya yang telah ditetapkan dalam Musyawarah Antar Desa dan Musyawarah Desa kepada masyarakat.

l. Menggerakkan dan memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembangunan di wilayahnya.

m. Membantu masyarakat dalam mengartikulasikan kebutuhan dan membantu mengidentifikasi masalah mereka.

n. Membantu masyarakat mengembangkan kapasitas agar dapat menangani masalah yang dihadapi secara efektif.

o. Mendorong dan meyakinkan para pembuat keputusan untuk benar-benar mendengar, mempertimbangkan, dan peka terhadap kebutuhan masyarakat.

p. Melakukan pekerjaan purnawaktu untuk menghadiri pertemuan/musyawarah dan membantu kelompok masyarakat dalam memperoleh akses menuju berbagai pelayanan yang dibutuhkan.

KPMD/K dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut.

a. Mengidentifikasikan masalah, kebutuhan, tokoh-tokoh dalam masyarakat, kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, serta sumber daya pembangunan yang dilakukan secara partisipatif sesuai bidang penugasan KPMD yang meliputi Kader Pemberdayaan Masyarakat, Kader Teknis, Kader Ekonomi, Kader Pendidikan, dan Kader Kesehatan.

b. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat bersama Lembaga Kemasyarakatan kepada Pemerintah Desa atau Kelurahan.

c. Menyusun rencana pembangunan dan memfasiltasi musyawarah perencanaan pembangunan secara partisipatif.

d. Memberi motivasi, menggerakan, dan membimbing masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif.

e. Menumbuhkembangkan prakarsa, swadaya, dan gotong royong masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif.

f. Mendampingi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif.

g. Mendampingi masyarakat dalam memantau dan menjalani proses kesepakatan penyempurnaan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan.

h. Mendampingi masyarakat dalam memanfaatkan, memelihara, dan mengembangkan hasil pembangunan;

i. Menumbuhkembangkan dinamika Lembaga Kemasyarakatan dan kelompok-kelompok masyarakat yang bergerak di bidang ekonomi, sosial

(13)

budaya, politik, dan pelestarian lingkungan hidup untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

j. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan Kader Teknis dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif; dan

k. Menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik lndonesia. Tugas dan tanggung Jawab KPMD dalam setiap tahapan

Berdasarkan tahapan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan, tugas dan tanggung jawab KPMD dapat digolongkan sebagai berikut.

Tahap Perencanaan

a. Menggali gagasan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka sesuai dengan setiap penugasan KPMD. Kader Pemberdayaan melakukan pendataan umum, berdiskusi dengan tokoh-tokoh masyarakat atau perwakilan kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, Kader Teknis melakukan pendataan sarana serta permasalahan yang terkait ketersediaan dan kualitas sarana, Kader Kesehatan melakukan pendataan permasalahan kesehatan dan berkoordinasi dengan petugas kesehatan, Kader Pendidikan melakukan pendataan bidang pendidikan, termasuk berdiskusi dengan tokoh pendidikan atau pemerhati pendidikan, dan Kader Ekonomi melakukan pendataan potensi ekonomi dan kegiatan kelompok, sebagai bahan untuk menggali kegiatan peningkatan kapasitas usaha ekonomi.

b. Membantu Tim 11 dalam melakukan pengkajian ulang/penyusunan rancangan RPJMDes untuk menyusun atau menyempurnakan dokumen RPJMDes, khususnya urusan wajib bidang sarana dan prasarana perdesaan, bidang pendidikan, kesehatan, dan usaha ekonomi masyarakat.

c. Membantu Tim Penyusun Usulan dalam membuat desain dan RAB usulan kegiatan.

d. Mencatat dan menginventarisasi gagasan masyarakat pada waktu penggalian gagasan sebagai bahan untuk pembahasan di MD 1, MD 4, dan MD 5.

e. Membantu Tim Pengelola Kegiatan dan Kepala Desa, mulai dari persiapan sampai selesainya penyelenggaraan pertemuan musyawarah di desa. f. Memfasilitasi pertemuan-pertemuan musyawarah desa.

g. Menyusun usulan desa bersama Tim Penulis Usulan.

h. Melakukan survei dan mengumpulkan data pendukung usulan, termasuk kesediaan swadaya, perkiraan jumlah penerima manfaat, dan perkiraan besarnya biaya kegiatan sebagai bahan penulisan usulan.

i. Menginformasikan kepada masyarakat mengenai hasil keputusan MAD 1 dan penetapan usulan yang didanai PNPM Mandiri Perdesaan.

j. Membantu Fasilitator Kecamatan dalam memfasilitasi proses penyusunan desain dan rencana anggaran biaya kegiatan yang masuk prioritas untuk didanai sesuai bidang penugasan KPMD.

Tahap Pelaksanaan

a. Membantu Tim Pengelola Kegiatan dalam menyelenggarakan musyawarah pertangggungjawaban (MD 3, MD 4, dan MD 5).

b. Memfasilitasi masyarakat dalam musyawarah pertanggungjawaban (MD 3, MD 4, dan MD 5).

(14)

c. Memberikan masukan dan bimbingan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai bidang penugasan KPMD.

d. Membantu TPK dalam membuat administrasi yang tertib dan benar.

e. Memfasilitasi dan mendorong masyarakat dalam memenuhi apa yang menjadi hak dan kewajiban mereka, termasuk kesediaan swadaya dan pengembalian pinjaman dalam kaitan kelompok SPP maupun pinjaman perguliran.

f. Membantu TPK dalam melakukan pengawasan dan pengendalian mutu pelaksanaan kegiatan simpan pinjam perempuan, pendidikan, kesehatan, dan pelatihan peningkatan keterampilan usaha kelompok.

g. Membantu TPK dalam mengawasi pekerjaan di lapangan serta mengendalikan kualitas dan produktivitas pekerjaan kegiatan prasarana. h. Membantu TPK untuk memfasilitasi proses pengadaan barang dan alat. i. Membantu mengawasi pekerjaan di lapangan, terutama pengendalian

kualitas dan produktivitas pekerjaan, seperti mencatat pekerjaan-pekerjaan yang tidak sesuai serta melaporkan kepada TPK dan Fasilitator Kecamatan.

Tahap Pemeliharaan dan Pelestarian

a. Memfasilitasi masyarakat desa dalam mengajukan usulan dari dana pengembalian pinjaman bergulir.

b. Memfasilitasi masyarakat desa agar tetap berpedoman pada prinsip dan tujuan PNPM Mandiri Perdesaan dalam memanfaatkan dana bergulir. c. Membangkitkan motivasi masyarakat dalam melakukan pelestarian dan

pengembangan hasil kegiatan.

d. Membantu TPK dalam pembentukan tim dan kelompok pemelihara serta pelembagaan pelestarian di tingkat desa.

e. Memantau hasil dan operasional kegiatan serta kondisi kegiatan prasarana yang telah dibangun, terutama bagian yang membutuhkan pemeliharaan.

f. Memfasilitasi proses pemeliharaan terhadap prasarana yang dibangun.

Kriteria KPMD

Kriteria KPMD adalah sebagai berikut.

a. warga desa setempat dan bertempat tinggal di desa yang bersangkutan, b. bukan kepala desa atau perangkat desa maupun suami/istrinya,

c. bukan anggota BPD maupun suami/istrinya,

d. mempunyai waktu yang cukup dan sanggup melaksanakan tugas-tugasnya,

e. jujur, bertanggung jawab, dan bersedia bekerja secara sukarela, f. mampu membaca dan menulis.

Proses Pemilihan KPMD

Pemilihan KPMD dilakukan pada saat MD 2. Pada saat Fasilitator Kecamatan melakukan orientasi di desa-desa dan sebelum MD 2 diadakan, perlu diinformasikan kebutuhan tenaga-tenaga potensial dari desa yang siap bekerja untuk membantu masyarakat berpartisipasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan secara sukarela. Acuan proses pemilihan KPMD adalah sebagai berikut.

(15)

- Proses pemilihan KPMD didahului dengan proses identifikasi calon kader. Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator Teknis melakukan identifikasi calon kader dengan cara melakukan diskusi dan pendekatan kepada kepala desa, BPD atau lembaga Desa yang lain, tokoh masyarakat, termasuk pemerhati bidang pendidikan, kesehatan, dan ketua kelompok pengelolaan dana bergulir. Proses identifikasi adalah upaya untuk memperoleh calon kader yang sesuai dengan kriteria kader.

- menginformasikan kebutuhan KPMD kepada semua orang secara lisan dan tertulis melalui pengumuman yang ditempel di Papan Informasi. Nama-nama hasil identifikasi, siapa saja yang berminat, dan mendaftarkan diri dicatat.

b. Proses Pemilihan

- Pemilihan KPMD dilaksanakan pada saat MD 2.

- Sebelum proses pemilihan dilakukan, Fasilitator dalam pertemuan musyawarah desa menyampaikan informasi tentang kriteria, aspek kerelawanan, kejujuran, serta tugas dan tanggung jawab yang akan diemban oleh KPMD.

- Mengajak peserta musyawarah desa untuk menentukan berapa jumlah KPMD (minimal lima KPMD dan diharapkan tiap-tiap dusun memiliki kader dusun).

- Mengajak peserta untuk menentukan kriteria tambahan yang lebih diutamakan, berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kemasyarakatan.

- Memfasilitasi peserta musyawarah untuk memilih KPMD sesuai kriteria yang telah ditentukan dan disepakati bersama.

- Jumlah KPMD terpilih harus memperhatikan keseimbangan antara kader laki-laki dan kader perempuan.

Untuk keperluan pelestarian kegiatan, dibentuklah Tim yang secara langsung terlibat dalam proses pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan di desa. Mereka adalah:

5.2.10. Tim Pengelola dan Pemelihara Prasarana Desa (TP3D)

Sarana dan prasana desa yang sudah dibangun oleh masyarakat melalui dana program harus dipelihara agar fungsi dan manfaatnya bagi masyarakat bisa berkesinambungan. Untuk keperluan tersebut, perlu dibentuk Tim Pengelola dan Pemelihara Prasarana Desa.

Tim Pengelola dan Pemelihara Prasarana Desa dipilih oleh masyarakat pada saat Musyawarah Desa serah terima. Anggota Susunan Pengurus Tim Pemelihara terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, Tim Pengelola dan Pemelihara Prasarana Desa akan mendapat pelatihan dari Fasilitator Teknik dan Kader Teknik.

Tugas dan tanggung jawab Tim Pengelola dan Pemelihara Prasarana Desa:

a. Secara berkala melakukan pengecekan atas kondisi fisik sarana dan prasarana dengan dibantu Kader Teknik.

(16)

b. Membuat jadwal pelaksanaan pemeliharaan yang dilakukan secara gotong royong.

c. Jika dalam pelaksanaan pemeliharaan diperlukan biaya pemeliharaan maka biaya yang diperlukan dimusyawarahkan. d. Mengorganisasikan pelaksanaan pemeliharaan.

5.2.11. Panitia Pengadaan

Panitia Pengadaan adalah tim yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, bertanggung jawab, dan akuntabel terhadap kegiatan pengadaan. Tim ini terdiri atas minimal tiga orang, yaitu maksimal satu orang wakil TPK dan dua orang wakil masyarakat. Dari tim itu minimal ada satu orang perempuan yang ditetapkan pada Musyawarah Desa 2.

Tugas dan tanggung jawab Panitia Pengadaan

a. menyusun jadwal dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan.

b. menyiapkan dokumen pengadaan (formulir penawaran, laporan pembukaan penawaran, evaluasi penawaran, dan berita acara pengadaan).

c. melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk, d. mengusulkan calon pemenang,

e. membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada pejabat pembuat komitmen dan/atau pejabat yang mengangkatnya,

f. mengumumkan hasil proses pengadaan kepada masyarakat dan ditempelkan di Papan Informasi dan/atau media lainnya yang terdapat di lingkungan masyarakat yang mudah dilihat dan dijangkau oleh seluruh masyarakat.

g. mendokumentasikan setiap proses pengadaan dan pelaksanaan kontrak, termasuk spesifikasi teknis, harga perkiraan, formulir penawaran, semua dokumen asli penawaran yang diterima, dokumen pembukaan penawaran, formulir evaluasi penawaran, salinan hasil evaluasi yang tersedia untuk umum, surat pemesanan, surat tagihan pemasok barang/penyedia jasa dan bukti pembayaran yang sudah dilakukan, pengecekan kualitas dan kemajuan pengiriman barang dan jasa. Semua itu dimasukkan dalam arsip panitia pengadaan dan TPK.

5.3. Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan 5.3.1. C a m a t

Camat, atas nama Bupati, berperan sebagai pembina pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di desa-desa di kecamatan. Selain itu, Camat juga bertugas untuk mengesahkan usulan-usulan kegiatan yang telah disepakati dalam MAD untuk didanai melalui PNPM Mandiri Perdesaan dalam bentuk Surat Penetapan Camat (SPC).

(17)

a. Camat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di wilayah kecamatan.

b. Mengoordinasikan seluruh kegiatan pembangunan yang ada di kecamatan. c. Menyelenggarakan MAD.

d. Bersama Fasilitator Kecamatan dan PjOK, mensosialisasikan PNPM Mandiri Perdesaan di wilayah kecamatan.

e. Memonitor dan mengevaluasi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan dari semua desa.

f. Membantu penyelesaian masalah PNPM Mandiri Perdesaan yang timbul di wilayahnya.

g. Melayani urusan administratif, antara lain menandatangani surat penetapan tim verifikasi, pengurus UPK, usulan kegiatan, Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB), Surat Penetapan Camat (SPC), dan Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K) yang dibuat oleh Ketua TPK beserta Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PjOK), dan lain-lain.

h. Memantau proses pemeliharaan dan rencana pengembangan hasil kegiatan serta pengembalian pinjaman dana bergulir.

i. Menilai kinerja program di desa dan kecamatan.

j. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh dokumen kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan baik yang bersifat keuangan maupun nonkeuangan. k. Mendorong dan memfasilitasi pembentukan dan perkembangan Badan Kerja

Sama Antar Desa (BKAD).

5.3.2. Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PjOK)

PjOK adalah seorang Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Masyarakat atau pejabat lain yang mempunyai tugas pokok sejenis di kecamatan yang ditetapkan berdasar Surat Keputusan Bupati dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan operasional kegiatan serta keberhasilan seluruh kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan.

Tugas dan tanggung jawab PjOK adalah:

a. Melaksanakan koordinasi dengan Fasilitator Kecamatan dan Tim Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten mengenai pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di daerahnya.

b. Melaksanakan kegiatan manajemen PNPM Mandiri Perdesaan yang meliputi aspek-aspek kegiatan sosialisasi, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.

c. Memproses pengajuan dana dari UPK ke KPPN serta memantau proses pencairannya.

d. Menyelenggarakan rapat rutin bulanan bersama Fasilitator Kecamatan dan pelaku PNPM Mandiri Perdesaan lainnya untuk membahas kemajuan kegiatan, berbagai masalah yang muncul, dan penyelesaiannya.

e. Membuat laporan bulanan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan ke TK-PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten dengan tembusan kepada Camat. f. Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi.

g. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja UPK dan TPK. h. Bersama Fasilitator Kecamatan, memfasilitasi pelaksanaan MAD.

i. Memantau dan/atau memfasilitasi kegiatan musyawarah desa di wilayahnya.

5.3.3. Unit Pengelola Kegiatan (UPK)

UPK adalah unit yang mengelola operasional kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan dan membantu BKAD mengoordinasikan pertemuan-pertemuan di kecamatan. Pengurus UPK terdiri dari ketua, sekretaris, dan

(18)

bendahara. Pengurus UPK berasal dari anggota masyarakat, laki-laki dan perempuan, yang diajukan dan dipilih berdasarkan hasil musyawarah desa. Secara umum, kelembagaan UPK mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

a. Bertanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan dana PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan.

b. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi dan pelaporan seluruh transaksi kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan.

c. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan dokumen PNPM Mandiri Perdesaan, baik yang bersifat keuangan maupun nonkeuangan.

d. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan dana bergulir. e. Melakukan pembinaan terhadap kelompok peminjam.

f. Melakukan sosialisasi dan penegakan prinsip-prinsip PNPM Mandiri Perdesaan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian PNPM Mandiri Perdesaan bersama dengan pelaku lainnya.

g. Melakukan administrasi dan pelaporan setiap transaksi, baik keuangan maupun nonkeuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan program.

h. Membuat perencanaan keuangan (anggaran) dan rencana kerja sesuai dengan kepentingan program yang disampaikan dalam BKAD/MAD.

i. Membuat pertanggungjawaban keuangan dan realisasi rencana kerja dalam BKAD/MAD sesuai dengan kebutuhan. Bahan laporan pertanggungjawaban disampaikan kepada seluruh pelaku desa yang terkait langsung satu minggu sebelum pelaksanaan.

j. Melakukan evaluasi dan pemeriksaan langsung Rencana Penggunaan Dana (RPD) dan Laporan Penggunaan Dana (LPD) yang dibuat oleh desa di setiap tahapan proses PNPM Mandiri Perdesaan dan sesuai dengan ketentuan.

k. Melakukan bimbingan teknis dan pemeriksaan secara langsung mengenai administrasi dan pelaporan yang dilaksanakan pelaku desa.

l. Membuat draf aturan perguliran yang sesuai dengan prinsip dan mekanisme PNPM Mandiri Perdesaan untuk disahkan oleh BKAD/MAD dan menegakkan aturan tersebut dalam pelaksanaannya untuk melestarikan dana bergulir.

m. Menyiapkan dukungan teknis bagi terbentuknya kerja sama dengan pihak luar/pihak lain dalam kaitannya dengan pengembangan potensi wilayah. n. Melakukan penguatan terhadap kelompok peminjam dalam kelembagaan,

pengelolaan keuangan, pengelolaan pinjaman, dan memfasilitasi pengembangan usaha kelompok atau pemanfaat.

o. Membantu pengembangan kapasitas pelaku program melalui pelatihan, bimbingan lapangan, dan pendampingan dalam setiap kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan.

p. Mendorong transparansi dalam pengelolaan keuangan, pengelolaan pinjaman, perkembangan program, dan informasi lainnya melalui Papan Informasi dan menyampaikan secara langsung kepada pihak yang membutuhkan.

q. Melakukan fasilitasi (bersama pelaku lain) penyelesaian berbagai permasalahan yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian PNPM Mandiri Perdesaan.

Dalam pelaksanaan tugas harian, khususnya terkait dengan pengelolaan keuangan, setiap pengurus UPK mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.

(19)

a. Memastikan terjadinya pengendalian biaya operasional sesuai anggaran. b. Memastikan dilaksanakannya mekanisme serta prosedur pengelolaan

keuangan dan kegiatan.

c. Memastikan pelaksanaan fungsi pembukuan/pencatatan transaksi keuangan.

d. Melakukan otorisasi terhadap penerimaan dan pengeluaran keuangan di UPK.

e. Melakukan verifikasi terhadap anggaran yang dibuat oleh bendahara. f. Melakukan verifikasi dan validasi atas laporan keuangan.

g. Menyetujui rencana pengadaan/pembelian inventaris dan administrasi kantor.

Bendahara UPK

a. Melaksanakan fungsi penerimaan dan penyaluran dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan dan dana bergulir.

b. Melakukan pencatatan transaksi keuangan, khususnya transaksi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas maupun bank.

c. Melakukan perhitungan saldo kas dan bank pada setiap penutupan transaksi.

d. Membuat rekonsiliasi bank pada setiap penutupan transaksi/tutup buku bulanan.

e. Pada akhir bulan, membuat Laporan Keuangan UPK terkait BLM Dana Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan dan dana bergulir.

f. Mengelola dokumen dan arsip yang terkait pengelolaan keuangan.

g. Melakukan pembinaan yang terkait pembukuan dan pelaporan keuangan terhadap TPK.

h. Membuat perencanaan keuangan dan anggaran. Sekretaris UPK

a. Merencanakan dan melakukan pembelian/pengadaan administrasi kantor. b. Mengelola dokumen dan arsip keuangan (selain buku kas, buku bank, dan

buku rekening) serta dokumen nonkeuangan, seperti surat-surat, berita acara, notula musyawarah, dan lain-lain.

c. Mengelola inventaris dan aset kantor lainnya (selain kas, bank, dan piutang).

d. Membantu bendahara dalam membuat laporan keuangan dengan melakukan masukan (input) transaksi keuangan ke dalam aplikasi/program dari catatan transaksi di buku kas dan buku bank yang sudah dibuat oleh bendahara.

Untuk UPK yang aset dana bergulirnya sudah mencapai dua miliar, dibentuklah subunit perguliran. Subunit perguliran adalah bagian tidak terpisahkan dari UPK yang bertugas mengelola kegiatan dana bergulir. Subunit ini terdiri dari minimal satu orang yang dipilih seperti halnya pengurus UPK lainnya.

Tugas dan tanggun jawab subunit perguliran ini secara terperinci diatur dalam PTO Penjelasan XI mengenai Penataan Kelembagaan.

Kriteria Pengurus UPK

Pengurus UPK diharapkan memiliki kriteria sebagai berikut.

a. Memiliki sikap mental yang baik: jujur, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya,

b. Mempunyai cukup waktu dan komitmen yang tinggi, c. Dapat diterima oleh masyarakat,

(20)

e. Pendidikan minimal SLTA,

f. Memiliki kemampuan di bidang administrasi dan keuangan,

g. Bukan pegawai negeri, staf kecamatan atau aparat desa, dan bukan pengurus partai politik,

h. Minimal satu orang perempuan. Proses Pemilihan dan Penetapan UPK

Proses penjaringan calon pengurus UPK dimulai dari tingkat desa pada kegiatan MD 5. Setiap desa dapat mengajukan minimal dua orang calon (minimal satu di antaranya adalah perempuan).

Sebelum pemilihan dan penetapan dalam MAD 3, tim seleksi yang terdiri dari FK, PjOK, dan BKAD/wakil masyarakat melakukan proses seleksi terlebih dulu. Tim seleksi menyusun daftar calon yang lulus seleksi untuk direkomendasikan mengikuti proses pemilihan dan penetapan.

Pemilihan UPK dilakukan pada MAD 3 dengan mekanisme sebagai berikut.

a. Fasilitator Kecamatan/BKAD menjelaskan tugas, tanggung jawab, dan kriteria pengurus UPK serta mekanisme pemilihan,

b. Masing-masing calon diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan visi serta misinya,

c. Proses pemilihan dapat dilakukan secara aklamasi atau voting/pemungutan suara (terbuka atau tertutup),

d. Calon yang terpilih kemudian ditetapkan dengan Surat Penetapan Camat. 5.3.4. Tim Verifikasi (TV)

Tim Verifikasi adalah tim yang dibentuk dari anggota masyarakat dan instansi terkait yang memiliki pengalaman dan keahlian khusus, baik di bidang teknik prasarana, simpan pinjam, pendidikan, kesehatan, maupun pelatihan keterampilan masyarakat, sesuai usulan kegiatan yang diajukan dalam musyawarah desa perencanaan usulan. Tim Verifikasi berperan untuk memeriksa serta menilai usulan kegiatan semua desa peserta PNPM Mandiri Perdesaan dan selanjutnya membuat rekomendasi kepada BKAD/MAD sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan.

Tugas dan tanggung jawab Tim Verifikasi

a. Memeriksa kelengkapan dokumen setiap usulan yang diajukan masing-masing desa.

b. Melakukan observasi lapangan untuk memeriksa kesesuaian yang tertulis dalam usulan dengan fakta di lapangan.

c. Memeriksa kesesuaian usulan dengan kriteria dan tujuan PNPM Mandiri Perdesaan, serta bersama BKAD memeriksa keterkaitan usulan antardesa sebagai suatu konsep pengembangan wilayah.

d. Menyampaikan usulan kegiatan kepada Fasilitator Kabupaten agar dilakukan pemeriksaan kembali.

e. Membuat rekomendasi terhadap hasil pemeriksaan usulan kegiatan.

f. Menyampaikan dan menjelaskan rekomendasi hasil pemeriksaan usulan kegiatan kepada peserta MAD.

Kriteria Tim Verifikasi

(21)

a. anggota masyarakat, laki-laki dan perempuan,yang memiliki pengalaman dan keahlian khusus, baik di bidang teknik prasarana, keuangan, perbankan, simpan pinjam, pendidikan, kesehatan, dan pelatihan keterampilan masyarakat sesuai dengan usulan yang diajukan,

b. sanggup meluangkan waktu sesuai dengan kebutuhan kegiatan verifikasi yang diperlukan,

c. diutamakan berasal dari penduduk setempat (desa, kecamatan, atau paling jauh dari kabupaten),

d. mempunyai wawasan yang cukup dan bersikap netral atau tidak memihak salah satu atau beberapa desa saja,

e. jumlah personel Tim Verifikasi antara lima sampai sepuluh orang. Proses Pembentukan Tim Verifikasi

a. Fasilitator Kecamatan dan PjOK dibantu PL dan BKAD memperkirakan keahlian yang dibutuhkan untuk verifikasi berdasarkan jenis usulan yang diajukan ke Musyawarah Antar Desa.

b. Fasilitator Kecamatan mengidentifikasi orang-orang yang memenuhi syarat sesuai keahlian yang dibutuhkan, yaitu dengan berkonsultasi secara informal dengan tokoh-tokoh desa/kecamatan untuk mendapatkan masukkan siapa saja yang mampu melakukan verifikasi sesuai kriteria di atas.

c. Menghubungi orang-orang yang sudah teridentifikasi untuk menjelaskan secara informal tentang PNPM Mandiri Perdesaan, maksud kedatangan, dan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai keahlian serta pengalaman yang dimiliki. Selain itu, perlu dikonfirmasikan juga mengenai kesediaan (ketersediaan waktu yang cukup) jika nantinya ditetapkan sebagai anggota Tim Verifikasi. Jika orang yang keahliannya dibutuhkan tidak ditemukan di kecamatan, Fasilitator Kecamatan dapat meminta bantuan ke Fasilitator Kabupaten untuk mendapatkan tenaga yang dibutuhkan.

d. Membuat rekapitulasi catatan tentang calon anggota Tim Verifikasi yang diajukan kepada Fasilitator Kabupaten untuk memastikan kesesuaian keahlian dan keterampilan calon anggota Tim Verifikasi dengan usulan dari semua desa.

e. Fasilitator Kabupaten membuat catatan tentang calon anggota Tim Verifikasi dan menandatangani daftar anggota Tim Verifikasi untuk dipilih dan ditetapkan pada rapat di kecamatan.

f. Mengadakan rapat di kecamatan untuk menentukan dan menetapkan Tim Verifikasi yang dihadiri oleh Camat, PjOK, Fasilitator Kecamatan, Fasilitator Kabupaten, para calon anggota Tim Verifikasi, PL, BKAD, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.

Rapat pembentukan Tim Verifikasi difasilitasi oleh Fasilitator Kecamatan dengan agenda sebagai berikut:

a. pembukaan oleh Camat,

b. penjelasan singkat dan jelas tentang PNPM Mandiri Perdesaan,

c. penjelasan tentang tugas, tanggung jawab, dan kualifikasi serta hak dan kewajiban Tim Verifikasi,

d. penjelasan jenis usulan dari masing-masing desa,

e. pembahasan kebutuhan anggota Tim Verifikasi sesuai dengan jenis usulan dan jangkauan wilayah, serta faktor sosial budaya lainnya (jumlah orang yang dibutuhkan dalam tim) sekaligus menentukan siapa saja yang akan ditetapkan menjadi anggota Tim Verifikasi berdasarkan daftar calon yang sudah ada,

(22)

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

• Pembentukan Tim Verifikasi harus mempertimbangkan adanya keseimbangan dan keterlibatan perempuan sebagai wujud penerapan salah satu prinsip dan kebijakan dalam PNPM Mandiri Perdesaan.

• Pembentukan Tim Verifikasi harus benar-benar berdasarkan kualifikasi yang dibutuhkan.

• Jika terdapat anggota Tim Verifikasi yang membantu proses penulisan usulan di desa, pastikanlah orang tersebut tidak memeriksa usulan yang mereka bantu.

5.3.5. Tim Pengamat

Tim Pengamat adalah anggota masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan,yang dipilih untuk memantau dan mengamati jalannya proses diskusi MAD, serta memberikan masukan/saran agar dapat berlangsung secara partisipatif.

Tugas dan tanggung jawab Tim Pengamat

a. Hadir dalam MAD sebagai tim pelaku tingkat kecamatan, bukan mewakili desanya masing-masing.

b. Mengamati proses diskusi, khususnya pada MAD 3 dan MAD 1, serta memberikan masukan/saran agar dapat berlangsung secara partisipatif. c. Menyampaikan hasil pengamatan proses diskusi sebagai masukan

menjelang proses pengambilan keputusan dalam MAD dan ikut menyebarluaskan hasil kesepakatan musyawarah kepada warga kecamatan.

d. Membantu mengatasi konflik-konflik yang mungkin terjadi, antara lain desa yang kecewa karena usulannya tidak lolos dalam diskusi MAD.

Kriteria Tim Pengamat

Tim Pengamat berjumlah minimal lima orang atau sejumlah desa yang ikut dalam diskusi MAD, dengan kriteria sebagai berikut.

a. Anggota Tim Pengamat adalah warga kecamatan setempat.

b. Memiliki wawasan luas sehingga dapat memberikan pertimbangan yang objektif/netral dalam pembahasan usulan.

c. Keberadaannya diterima masyarakat dan aktif dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

d. Ditetapkan melalui MAD 3.

Proses Pemilihan

a. Masyarakat memilih calon pengamat berdasarkan kriteria yang ada pada saat MAD 2. Orang yang dipilih sebagai calon anggota Tim Pengamat tidak harus berasal dari desanya.

b. Setelah semua desa mengajukan nama-nama calon, Fasilitator Kecamatan dan PjOK mengkaji semua calon yang sudah dipilih.

c. Fasilitator Kecamatan dan PjOK menetapkan orang-orang yang menjadi anggota Tim Pengamat dengan pertimbangan kriteria yang telah ditentukan.

(23)

5.3.6. Tenaga Pelatih Masyarakat (TPM)

Tenaga Pelatih Masyarakat (TPM) adalah sekelompok warga masyarakat setempat yang memiliki kemampuan/kompetensi khusus di bidang tertentu yang terkait pembangunan partisipatif dan pemberdayaan masyarakat. TPM berperan untuk memfasilitasi kegiatan pelatihan masyarakat. TPM adalah seorang pelatih dari unsur masyarakat yang secara sukarela memfasilitasi masyarakat.

TPM adalah pelatih dari unsur masyarakat. Tujuan dibentuknya TPM adalah agar masyarakat saling belajar, mempunyai kemampuan untuk merumuskan strategi penyelesaian masalah dan peningkatkan kualitas dari mereka sendiri. Fungsi TPM, yaitu: a) memfasilitasi penguatan kapasitas dan pelatihan masyarakat; dan b) meningkatkan kapasitas perlindungan dan pelestarian dalam penataan kelembagaan.

Keanggotaan TPM berdasarkan kemampuan dan/atau keahlian di bidang teknis tertentu atau keahlian khusus yang terkait dengan kegiatan pembangunan dan pelatihan partisipatif. Keanggotaan TPM menjadi bagian dari unsur Tim Ruang Belajar Masyarakat dan memperkuat serta mengembangkan kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan kapasitas pelaku di kecamatan dan desa.

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Pelatih Masyarakat:

a. Memperkuat kapasitas dan kelembagaan masyarakat sehingga dalam menjalankan tugas, TPM perlu menyelaraskan dengan kegiatan peningkatan kapasitas dan kelembagaan yang ada.

b. Bertugas sesuai dengan kompetensi/keterampilan yang dimiliki di masing-masing TPM.

c. Mendukung kinerja sepenuhnya Ruang Belajar Masyarakat (RBM)/Pokja RBM, Tim TPM Kecamatan, dan Tempat Belajar Masyarakat (TBM) di tingkat desa.

d. Menjalankan tugas yang dilakukan atas dasar sukarela, pengabdian masyarakat, dan komitmen yang terbaik kepada masyarakat.

e. Menjalankan tugas TPM yang bersifat tim atau kolektif sehingga indikator keberhasilan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat akan ditentukan oleh kerja timbukan individu-individu.

f. Mendukung dan mengembangkan pengintegrasian perencanaan serta pembangunan di desa, kecamatan, dan kabupaten.

g. Bertugas dalam mengembangkan kader-kader pembangunan dan peningkatan masyarakat di desa dan antardesa.

h. Mengembangkan swakelola dan kemandirian kegiatan pelatihan, serta meningkatkan kapasitas masyarakat.

i. Mengembangkan pelatihan-pelatihan dalam proses meningkatkan penataan kelembagaan.

j. Melakukan Training Needs Assessment (TNA)/Penilaian Kebutuhan Pelatihan.

k. Membuat rumusan ToR/Kerangka Acuan Pelatihan.

l. Mengoordinasikan kegiatan pelatihan atau manajemen pelatihan;

m. Mempersiapkan penyusunan modul dan bahan-bahan bacaan pelatihan; n. Mempersiapkan Training of Trainer (ToT)/Konsolidasi Pelatihan;

o. Memfasilitasi proses pelatihan;

p. Melakukan proses monitoring dan evaluasi kegiatan pelatihan; q. Mengelola data pelatihan dan kegiatan peningkatan kapasitas;

r. Menyusun laporan proses pembelajaran, peningkatan kapasitas, dan pelatihan masyarakat;

(24)

s. Melakukan upaya pengembangan jejaring dan kerja sama pelatihan masyarakat dengan berbagai pihak.

Pembentukan Tenaga Pelatih Masyarakat (TPM)

a. TPM Kecamatan idealnya dibentuk ketika RBM/Pokja Kabupaten telah terbentuk lebih dulu, tetapi melihat kebutuhan di lapangan, keduanya dapat saling mendukung sehinga proses pembentukan TPM tidak perlu saling menunggu;

b. Fasilitasi pembentukan TPM Kecamatan dilakukan melalui Musyawarah di tingkat kecamatan yang diselenggarakan oleh BKAD;

c. Keberadaan TPM Kecamatan diputuskan di MAD Khusus atau MAD sejenis dan dibuat berita acara penetapan dan Surat Keputusan.

5.3.7. Pendamping Lokal (PL)

Pendamping Lokal (PL) adalah tenaga pendamping dari masyarakat yang membantu Fasilitator Kecamatan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melaksanakan tahapan dan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, sampai dengan pelestarian. Di setiap kecamatan ditempatkan satu orang PL.

Tugas dan tanggung jawab PL adalah:

a. Melakukan pemantapan terhadap pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di desa sesuai dengan pengaturan tugas dari Fasilitator Kecamatan.

b. Membantu Fasilitator Kecamatan dalam melaksanakan pemeriksaan kegiatan di lapangan.

c. Membantu Fasilitator Kecamatan dalam melakukan bimbingan pada KPMD mengenai kegiatan pemberdayaan, transparansi, dan manajemen.

d. Membantu Fasilitator Kecamatan dalam melaksanakan pelatihan kepada TPK dan masyarakat.

e. Memberikan bimbingan dan masukan atau saran teknis maupun nonteknis kepada Tim Pengelola Kegiatan.

f. Membuat gambar kerja sesuai petunjuk Fasilitator Teknik Kecamatan (FKT) dan membantu dalam pembuatan gambar desain serta gambar purnalaksana.

g. Membimbing dan memberi penjelasan kepada masyarakat mengenai cara-cara menjaga kelestarian lingkungan.

h. Memberikan bimbingan dan masukan tentang cara-cara mengerjakan administrasi, pembukuan, serta pengarsipan Tim Pengelola Kegiatan. i. Membantu dan membimbing Tim Pengelola Kegiatan dalam penyiapan

serta proses praaudit.

j. Mengumpulkan informasi tentang aspek nonteknis, antara lain partisipasi dan memeriksa keluhan masyarakat untuk disampaikan kepada Fasilitator Kecamatan.

k. Membimbing KPMD dalam membuat inventarisasi kebutuhan masyarakat dalam kaitannya dengan rencana jangka panjang masyarakat.

l. Memfasilitasi proses pemeliharaan hasil kegiatan, pengembangan, dan pelestariannya, serta pengembalian pinjaman dana bergulir.

(25)

Kriteria Pendamping Lokal

a. Warga kecamatan setempat, baik laki-laki maupun perempuan, terutama yang dikenal dan mengenal sebagian besar warga masyarakat.

b. Minimal berpendikan setingkat SMA atau sederajat.

c. Diutamakan mantan Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat. d. Bukan aparat pemerintah desa atau suami/istrinya.

e. Mempunyai waktu yang cukup dan sanggup melaksanakan tugas-tugasnya.

f. Diterima semua kalangan masyarakat serta tidak memihak kepada kelompok tertentu saja.

g. Peduli terhadap pembangunan di desa dan antardesa,

Proses Pemilihan Pendamping Lokal

PL dipilih dari KPMD terbaik. Proses pemilihannya dilakukan saat pelatihan KPMD. Berikut adalah proses pemilihannya.

a. Sebelum pemilihan, disampaikan kepada peserta bahwa dalam MD Sosialisasi juga akan dipilih calon PL dengan kriteria dan tugas tanggung jawabnya seperti yang disebutkan di atas. Perlu dijelaskan bahwa PL yang terpilih juga mempunyai kesempatan dicalonkan kembali sebagai calon PL. b. Setelah pemilihan, segera dilanjutkan dengan menentukan dua calon PL

(satu orang laki-laki dan satu orang perempuan).

c. Setelah semua desa mengajukan calon-calon PL yang ditentukan dalam MD Sosialisasi, Fasilitator Kecamatan dan PjOK segera menyeleksi semua calon PL sehingga menghasilkan sekurang-kurangnya enam orang calon PL (tiga orang laki-laki dan tiga orang perempuan).

d. Fasilitator Kecamatan dan PjOK menyelenggarakan pertemuan dengan KPMD dan menjelaskan hasil seleksi terhadap semua calon PL sampai menghasilkan enam calon tersebut.

e. Pertemuan tersebut memilih dan menetapkan calon terbaik untuk menjadi PL.

5.3.8. Pendamping Lokal Unit Pengelola Kegiatan (PL-UPK)

Pendamping Lokal Unit Pengelola Kegiatan (PL-UPK) dana bergulir adalah tenaga pendamping dari masyarakat yang membantu fasilitator untuk memfasilitasi kelompok dan masyarakat dalam pelaksanaan, pengawasan, dan pelestarian serta pengembangan kegiatan dana bergulir.

Khusus bagi UPK yang memiliki total kas, bank, dan pinjaman kegiatan dana bergulir senilai minimal dua miliar rupiah, disediakan satu orang PL-UPK di setiap kecamatan lokasi PNPM Mandiri Perdesaan. Ketentuan mengenai kriteria UPK yang mendapatkan tenaga PL-UPK dapat berubah sesuai dengan perkembangan kebutuhan di lapangan. Ketentuan yang lebih terperinci mengenai kecamatan yang mendapatkan PL-UPK dijelaskan dalam Penjelasan PTO X.

Tugas dan tanggung jawab Pendamping Lokal Unit Pengelola Kegiatan (PL-UPK)

1. Melakukan sosialisasi kegiatan dana bergulir kepada kelompok dan masyarakat.

2. Mendorong masyarakat dan lembaga yang ada untuk berpartisipasi dan aktif dalam menegakkan tata kelola perguliran sesuai prosedur.

(26)

4. Memfasilitasi penguatan kelompok channeling (penyalur) menjadi kelompok executing (pengelola) dan pengembangan kelompok SPP/UEP (pemula, berkembang, matang) melalui peningkatan kapasitas serta pendampingan secara rutin.

5. Melakukan pendataan kelompok berdasarkan nama kelompok, anggota peminjam atau pemanfaat terakhir, pinjaman awal, dan sisa pinjaman. 6. Mendorong peningkatan peran kader pengembangan ekonomi desa.

7. Menyusun laporan bulanan mengenai pelaksanaan tugas harian serta melaporkannya kepada BKAD dan FK.

Kualifikasi dan kompetensi

Kualifikasi Pendamping Lokal kegiatan dana bergulir untuk memenuhi kebutuhan penguatan Kelompok Simpan Pinjam dan kelompok UEP adalah sebagai berikut.

1. Latar belakang pendidikan minimal SMK/SMA, diutamakan yang memiliki tambahan pendidikan nonformal yang bersertifikat. Memiliki pengalaman relevan minimal tiga tahun, kecuali untuk Provinsi Maluku dan Maluku Utara, pengalaman relevan minimal satu tahun.

2. Memiliki pengalaman melakukan pendampingan/pelatihan kelompok.

3. Warga kecamatan setempat, diutamakan mantan kader pemberdayaan masyarakat desa.

4. Bukan aparat pemerintahan.

5. Memiliki pengalaman melakukan pendampingan dan peningkatan kapasitas kelompok.

Kompetensi PL-UPK

1. Memahami administrasi dan pengelolaan keuangan dasar. 2. Memahami kegiatan Simpan Pinjam.

3. Mampu memfasilitasi pelatihan kelompok.

Proses Pemilihan Pendamping Lokal UPK (PL-UPK)

1. FK memfasilitasi BKAD untuk menyiapkan tata cara pemilihan PL-UPK dan tim seleksi tingkat kecamatan yang kemudian ditetapkan oleh MAD.

2. Tim Seleksi tingkat kecamatan terdiri dari PjOK, FK, BKAD/wakil masyarakat.

3. BKAD mengumumkan dan menyebarkan informasi yang terkait kebutuhan pengisian PL-UPK beserta tugas dan tanggung jawabnya, baik melalui MD sosialisasi maupun Papan Informasi di seluruh desa.

4. Setiap desa berhak mengajukan dua calon, yang terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan. Jika calon yang melamar lebih dari satu orang maka dapat dilakukan seleksi.

5. Setelah seluruh desa mengajukan calon peserta sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan maka dilanjutkan dengan proses seleksi terbuka oleh tim kecamatan.

6. Hasil seleksi kemudian ditetapkan melalui MAD dan ditempelkan di seluruh Papan Informasi.

5.3.9. Setrawan/Pejabat Pemerintahan Kecamatan

Setrawan/Pejabat Pemerintahan Kecamatan diutamakan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan kecamatan yang telah dibekali kemampuan khusus untuk dapat melaksanakan tugas akselerasi terhadap perubahan sikap mental di kalangan

Referensi

Dokumen terkait

Sistem yang dirancang dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) yang akan bekerja untuk menentukan teknik membaca cepat yang dipilih dalam menemukan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian diketahui bahwa persepsi orang tua terhadap lembaga pendidikan anak usia dini di kecamatan sebangau, dapat disimpulkan sebagi berikut:

Implementasi kebijakan kota layak anak di Kota Probolinggo sudah berjalan selama 10 bulan sejak disahkannya Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 36 Tahun 2013

Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang mengikuti pertumbuhan pendapatan nasional akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur perekonomian dari ekonomi

Peranan kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan pada prestasi belajar memberikan hal positif kepada siswa, karena dengan kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan

Dalam beberapa hal, data dan information akan disimpan dan dipelihara dalam Unit Informasi dan Data Sumberdaya Air dibuat di bawah Balai PSDA Musi, dan pembagian data dan

keterprediksian laba, faktor resiko sistematis (Beta), struktur modal, serta ukuran perusahaan. Untuk membuktikan sesuatu yang baru dalam upaya meningkatkan kerelevenan

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahuiPeran Guru pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD Negeri Kalibening Salatiga terhadap Pembentukan Perilaku