• Tidak ada hasil yang ditemukan

Favourable Unfavourable Pengalaman sebelumnya 9, 22, 15, 74, 30, 41, 51, 46 53, 33, 19, 26, 43, 59, 57, 54 16 21.33 % Konsepsinya tentang diri sendiri 60, 37, 28, 11, 5, 1, 3, 7 71, 67, 63, 69, 4, 48, 39, 75 16 21.33 % Nilai-nilai 35, 27, 24, 40 64, 73, 68, 2, 6 9 12 % Informasi yang bermakna 10, 13, 17, 20, 25 29, 31, 34, 38, 42 10 13.33 % Tingkat keterlibatan tekanan 44, 49, 50, 52, 58 55, 61, 65, 70, 72 10 13.33 % Kekompleksitasan informasi 66, 62, 56, 47, 45, 36, 32 23, 21, 18, 16, 14, 12, 8 14 18.67 % Total 37 38 75 100%

III. D. 2. Tes Kreativitas Verbal

Kreativitas Verbal diungkap melalui alat ukur yang digunakan untuk mengukur kreativitas verbal dalam penelitian ini adalah Tes Kreativitas dari Munandar (1999). Aspek Kreativitas Verbal yang diadaptasi Munandar dari Torrance (1974) menggunakan Tes Kreativitas Verbal yang terdiri atas enam subtes dengan masing-masing subtes berisi empat aitem. “Kreativitas” atau “berpikir kreatif” secara operasional dirumuskan sebagai suatu proses yang tercermin dari kelancaran, kelenturan, elaborasi dan orisinalitas dalam berpikir.

Berikut ini akan dipaparkan penjelasan mengenai tes kreativitas verbal (Munandar, 1999), yang meliputi:

1. Permulaan Kata (Word Beginning), mengungkap kelancaran kata

Pada subtes ini subjek harus memikirkan sebanyak mungkin kata yang mulai dengan susunan huruf tertentu sebagai rangsangan. Tes ini mengukur kelancaran dengan kata, yaitu kemampuan untuk menemukan kata yang memenuhi persyaratan struktural tertentu.

Contoh : Sa

2. Menyusun Kata(Anagram), mengungkap kelancaran kata

Pada subtes ini subjek harus menyusun sebanyak mungkin kata dengan menggunakan huruf-huruf dari satu kata yang diberikan sebagai rangsangan (dalam kepustakaan tes ini juga anagram). Seperti tes permulaan kata, tes ini mengukur “kelancaran kata”, tetapi tes ini juga menuntut kemampuan dalam reorganisasi persepsi.

Contoh : Proklamasi

3. Membentuk Kalimat Tiga Kata (Three Word Sentences), mengungkap kelancaran kata

Pada subtes ini, subjek harus menyusun kalimat yang terdiri dari tiga kata, huruf pertama untuk setiap kata diberikan sebagai rangsangan, akan tetapi urutan dalam penggunaan ketiga huruf tersebut boleh berbeda-beda, menurut kehendak subjek.

4. Sifat-Sifat yang Sama (Thing Categories), mengungkap elaborasi

Pada subtes ini, subjek harus menemukan sebanyak mungkin objek yang semuanya memiliki dua sifat yang ditentukan. Tes ini merupakan ukuran dari “kelancaran dan memberikan gagasan”, yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam waktu yang terbatas. Contoh : Merah dan cair

5. Penggunaan Tidak Biasa (Unusual Uses), mengungkapkan fleksibilitas dan originalitas

Pada subtes ini subjek harus memikirkan sebanyak mungkin penggunaan yang tidak lazim (tidak biasa) dari benda sehari-hari. Tes ini merupakan ukuran dari “kelenturan dalam berpikir”, karena dalam tes ini subjek harus dapat melepaskan diri dari kebiasaan melihat benda sebagai alat untuk melakukan hal tertentu saja. Kecuali mengukur kelenturan dalam berpikir, tes ini juga mengukur orisinalitas dalam berpikir, orisinalitas ditentukan secara statistis, dengan melihat kelangkaan jawaban yang diberikan.

6. Apa Akibatnya (Consequences), mengungkap kelancaran kata dan elaborasi Pada subtes ini subjek harus memikirkan segala sesuatu yang mungkin terjadi dari suatu kejadian hipotesis yang telah ditentukan sebagai rangsangan. Kejadian atau peristiwa itu sebetulnya tidak mungkin terjadi di Indonesia, akan tetapi dalam hal ini subjek harus mengumpamakan, andaikata hal itu terjadi di sini, pengaruh apa saja yang akan ditimbulkannya. Tes ini merupakan ukuran kelancaran dalam memberi gagasan digabung dengan ‘elaborasi’ diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengembangkan suatu gagasan, merincinya, dengan mempertimbangkan macam-macam implikasi.

Contoh : Apa akibatnya jika manusia dapat terbang seperti burung?

Tahun 1986 dilakukan penelitian standarisasi Tes Kreativitas Verbal oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, bagian Psikologi Pendidikan, yang menghasilkan nilai baku untuk umur 10-18 tahun (Munandar, 1999).

III. E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR III. E. 1. Validitas

Menurut Sukadji (2000), validitas merupakan derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas suatu tes tidak begitu saja melekat pada tes itu sendiri, tetapi tergantung penggunaan dan subjeknya. Tes kreativitas verbal dan angket minat baca dalam penelitian ini akan diuji validitasnya berdasarkan validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau melalui professional judgement (Azwar, 1996).

Setelah dilakukan uji validitas maka selanjutnya dilakukan uji daya beda aitem. Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu untuk membedakan antara individu ataupun kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan (Azwar, 2000). Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi Pearson Product Moment. Prosedur pengukuran konsistensi aitem total ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal

dengan indeks daya beda aitem (Azwar, 2000). Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur dalam penelitian yaitu, skala minat baca. Prosedur pengujian ini menggunakan taraf signifikansi 5 % (p < 0,05). Pengolahan data dilakukan dengan bantuan SPSS versi 12.0 for Windows.

III. E. 2. Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur digunakan untuk menguji konsistensi hasil pengukuran terhadap subjek. Uji reliabilitas digunakan pada aitem-aitem yang memiliki daya beda yang memadai.

Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek penelitian. Teknik ini dipandang ekonomis, praktis, dan berefisiensi tinggi (Azwar, 2000). Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Dimana nantinya, pengujian reliabilitas ini akan menghasikan reliabilitas dari skala minat baca. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan SPSS versi 12.0 for Windows.

III. E. 3. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba skala minat baca dilakukan terhadap 100 orang mahasiswa Program Studi Psikologi USU yang berusia di atas 18 tahun. Berikut ini merupakan distribusi skala minat baca setelah dilakukan uji coba.

Tabel 2

Distribusi Aitem-Aitem Skala Minat Baca Setelah Uji Coba No Komponen Sikap Minat

Baca

Komponen Minat Baca Total Favourable Unfavourable 1 Pengalaman sebelumnya 9, 15, 74, 30,

41, 51, 46

53, 33, 19, 26,

43, 59, 57, 54 15 2 Konsepsinya tentang diri

sendiri 60, 37, 28, 11,

5, 3 71, 69, 4 9

3 Nilai-nilai

27, 40 64, 73, 68, 2, 6 7 4 Informasi yang bermakna

10, 20 29, 31, 38, 42 6 5 Tingkat keterlibatan tekanan 49, 50, 52 61, 65, 70, 72 7 6 Kekompleksitasan informasi 66, 62, 47, 36, 32 23, 21, 16, 14, 12, 8 11 Total 25 30 55

Dari tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa setelah uji coba, berdasarkan nilai r product moment dengan interval kepercayaan 95 % dan standar untuk nilai r adalah 0.275 didapat sejumlah aitem yang lolos seleksi yaitu 55 item. Peneliti menggunakan nilai r = 0.275 sebagai standar karena menurut Azwar (2000), nilai r dapat diturunkan sedikit dari 0.3 apabila jumlah aitem yang lolos belum memenuhi jumlah yang diinginkan.

Aitem yang diujicobakan dalam skala ini sebanyak 75 aitem dan diperoleh 55 aitem yang lolos. Setelah dilakukan pengujian uji daya beda aitem, kemudian dilakukan perhitungan reliabilitas. Hasil perhitungan skala minat baca diperoleh koefisien α = 0.923

Keseluruhan dari 55 aitem tersebut digunakan untuk penelitian dan diberikan penomoran baru, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3

Distribusi Aitem-Aitem Skala Minat Baca dengan Penomoran Baru Setelah Uji Coba

No Komponen Sikap Minat Baca

Komponen Minat Baca Total Favourabel Unfavourabel 1 Pengalaman sebelumnya 7, 12, 55, 22,

30, 37, 33

39, 25, 14, 18,

32, 42, 41, 40 15 2 Konsepsinya tentang diri

sendiri 43, 27, 20, 9,

4, 2 52, 50, 3 9

3 Nilai-nilai

19, 29 46, 54, 49, 1, 5 7 4 Informasi yang bermakna

8, 15 21, 23, 28, 31 6 5 Tingkat keterlibatan tekanan

35, 36, 38 44, 47, 51, 53 7 6 Kekompleksitasan informasi 48, 45, 34, 26, 24 17, 16, 13, 11, 10, 6 11 Total 25 30 55

III. F. PROSEDUR PENELITIAN III. F. 1. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan, yang dilakukan oleh peneliti adalah: 1. Persiapan Alat Ukur Penelitian

Sebelum alat ukur dibuat maka hal pertama yang dilakukan peneliti adalah membuat dan menyusun alat ukur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala minat baca. Setelah konsultasi dengan dosen pembimbing terdapat perbaikan dan penambahan aitem-aitem berdasarkan aspek-aspek dari alat ukur. Aitem-aitem yang telah disusun akan diuji validitas isi dan validitas tampangnya melalui analisa rasional oleh dosen pembimbing peneliti.

Alat Tes Kreativitas Verbal sudah tersedia di Program Studi Psikologi USU, peneliti hanya tinggal memperbanyak lembar tes sesuai dengan jumlah sampel.

2. Uji Coba Alat Ukur

Uji coba skala minat baca dilakukan di Program Studi Psikologi USU pada tanggal 27 -31 Agustus 2007. Uji coba dikenakan pada mahasiswa Program Studi Psikologi USU berusia di atas 18 tahun. Jumlah responden dalam uji coba penelitian ini adalah 100 orang. Uji coba ini dilakukan untuk memperoleh alat ukur yang memiliki validitas dan reabilitas yang memadai. 3. Perizinan

Penelitian dilakukan untuk melihat hubungan antara minat baca dengan kreativitas verbal pada mahasiswa Program Studi Psikologi USU. Oleh karenanya terlebih dahulu dilakukan proses perizinan. Proses perizinan ini dimulai dari peneliti mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian kepada Program Studi Psikologi USU. Surat permohonan ini diberikan langsung oleh peneliti kepada Program Studi Psikologi USU.

III. F. 2. Tahap Pelaksanaan

Setelah uji coba alat ukur dilakukan dan diketahui validitas dan realibilitas maka peneliti melaksanakan penelitian di Program Studi Psikologi USU pada tanggal 6 September 2007. Tes berlangsung mulai dari pukul 12.00-13.15 WIB. Dalam melakukan penelitian, peneliti bekerja sama dengan dua orang staf unit pelayanan Program Studi Psikologi USU yang bertugas sebagai tester. Sampel dibagi menjadi dua ruangan terpisah, karena kapasitas ruangan yang tidak

memadai untuk menampung keeluruhan sampel. Tes kreativitas verbal dilakukan di ruang unit pelayanan dan ruang rapat Program Studi Psikologi USU. Ruang unit pelayanan berisi 38 sampel dan ruang rapat berisi 20 sampel dengan masing-masing satu orang tester. Tes berjalan sesuai dengan kaidah tes dan tertib, tanpa ditemukannya kecurangan (misalnya seorang sampel melihat lembar jawaban sampel yang lainnya) yang dilakukan di bawah pengawasan tester dan peneliti sendiri.

III. F. 3. Tahap Pengolahan Data

Peneliti melakukan perhitungan skor setelah seluruh skala dan alat tes terkumpul. Perhitungan skor skala minat baca dilakukan dengan cara membuat kunci jawaban sesuai dengan pernyataan dan selanjutnya dilakukan penskoran sesuai dengan nomor urut pernyataan. Sedangkan untuk perhitungan skor kreativitas verbal dilakukan dengan pengawasan pihak-pihak yang berwenang dalam penskoringan tes kreativitas verbal dan sesuai aturan skoring kreativitas verbal. Untuk data tes kreativitas verbal sebelum skor dijumlahkan, maka terlebih dahulu dikonversikan ke dalam skor standar, dalam hal ini skor T. Skor standar dijumlahkan sehingga merupakan total dari tes kreativitas verbal. Setelah diperolah hasil skor dan skala minat baca, maka untuk pengolahan data selanjutnya menggunakan SPSS for Windows 12.0 version

III. E. METODE ANALISA DATA

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa dengan metode statistik. Pertimbangan penggunaan statsistik dalam penelitian ini adalah (Hadi, 2000):

1. Statistik bekerja dengan angka-angka 2. Statistik bersifat objektif

3. Statistik bersifat universal dalam arti dapat digunakan hampir pada semua bidang penelitian

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson Product-Moment. Alasan peneliti menggunakan analisa ini adalah metode ini cocok digunakan untuk menghubungkan dua gejala interval. Data yang didapatkan dalam penelitian ini berupa data interval karena data tes Kreativitas verbal berbentuk angka yang merupakan nilai dari hasil pengukuran non fisik (Hadi, 2000).

Sebelum dilakukan analisis statistik, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian, yaitu :

1. Uji Normalitas

Adapun maksud dari uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas pada penelitian dianalisa dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test 2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu variabel bebas (minat baca) dan variabel tergantung (kreativitas verbal) memiliki hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan

Scatterplot. Alasan peneliti menggunakan metode ini karena efektif dalam hal waktu dan tenaga.

BAB IV

Dokumen terkait