• Tidak ada hasil yang ditemukan

Film, Animasi, dan Video

Media sosial merupakan media promosi yang paling sering digunakan oleh 15 subsektor (arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual,desain produk, film, animasi, dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, fashion, Aplikasi dan game developer, penerbitan, periklanan, tv dan radio, dan seni pertunjukan), Sedangkan subsektor Seni Rupa lebih sering menggunakan Pameran sebagai media promosinya sebesar 55,84 persen usaha Ekraf.

Dalam Survei ini nilai media promosi lainnya yang dapat meningkatkan angka penjualan selain dari 8 media yang ada (surat kabar/majalah, radio, televisi, brosur, media luar ruangan, pameran, media sosial dan website) cukup besar, yaitu sebesar 24,43 persen. Media promosi lainnya tersebut antara lain promosi dari mulut ke mulut, melalui kartu nama, adanya sales/marketing, adanya komunitas, melalui yellow pages, adanya acara off air, media produk, dan lain sebagainya. Dari beberapa media promosi lainnya, sebagian besar usaha ekonomi kreatif menggunakan promosi dari mulut ke mulut sebesar 15,52 persen.

Promosi dari mulut ke mulut salah satu promosi yang murah. Promosi dari mulut ke mulut seperti referensi. Kekuatan referensi dalam meningkatkan penjualan sudah terbukti. Setiap orang punya teman dekat atau teman akrab minimal 2 – 5 orang. Yang bisa kita manfaatkan untuk membantu kita dalam meningkatkan penjualan. Referensi memperpendek siklus penjualan dengan menghemat waktu, tenaga, pikiran, bensin, karena sebagian tugas anda sudah diambil alih oleh pelanggan. Dia akan menjelaskan mengenai produk tersebut lebih detil karena dia sudah menggunakan produk tersebut dan merasakan manfaatnya, Oleh karena teman dekat yang promosikan maka tingkat kepercayaan lebih tinggi.

Gambar 4.3.5 Media Promosi Subsektor Desain Produk, 2016

Media promosi pada subsektor desain produk didominasi oleh media sosial (62,81 persen). Penggunaan website dan brosur untuk promosi tidak terlalu berbeda siginifikan. Dimana media website sebesar 29,15 persen dan brosur sebesar 29,65 persen.

Gambar 4.3.6 Media Promosi Subsektor Film, Animasi, dan Video, 2016

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 Surat

Kabar Radio Televisi Brosur MediaLuar Pameran MediaSosial Website Lainnya 11,56 5,53 2,01 28,14 24,62 23,12 62,81 29,15 29,65

Desain Produk

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 Surat

Kabar Radio Televisi Brosur MediaLuar Pameran MediaSosial Website Lainnya 42,65 17,16 22,55 33,82 26,96 17,65 76,96 51,96 13,24

Film, Animasi, dan Video

Media sosial merupakan media promosi yang paling sering digunakan oleh 15 subsektor (arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual,desain produk, film, animasi, dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, fashion, Aplikasi dan game developer, penerbitan, periklanan, tv dan radio, dan seni pertunjukan), Sedangkan subsektor Seni Rupa lebih sering menggunakan Pameran sebagai media promosinya sebesar 55,84 persen usaha Ekraf.

Dalam Survei ini nilai media promosi lainnya yang dapat meningkatkan angka penjualan selain dari 8 media yang ada (surat kabar/majalah, radio, televisi, brosur, media luar ruangan, pameran, media sosial dan website) cukup besar, yaitu sebesar 24,43 persen. Media promosi lainnya tersebut antara lain promosi dari mulut ke mulut, melalui kartu nama, adanya sales/marketing, adanya komunitas, melalui yellow pages, adanya acara off air, media produk, dan lain sebagainya. Dari beberapa media promosi lainnya, sebagian besar usaha ekonomi kreatif menggunakan promosi dari mulut ke mulut sebesar 15,52 persen.

Promosi dari mulut ke mulut salah satu promosi yang murah. Promosi dari mulut ke mulut seperti referensi. Kekuatan referensi dalam meningkatkan penjualan sudah terbukti. Setiap orang punya teman dekat atau teman akrab minimal 2 – 5 orang. Yang bisa kita manfaatkan untuk membantu kita dalam meningkatkan penjualan. Referensi memperpendek siklus penjualan dengan menghemat waktu, tenaga, pikiran, bensin, karena sebagian tugas anda sudah diambil alih oleh pelanggan. Dia akan menjelaskan mengenai produk tersebut lebih detil karena dia sudah menggunakan produk tersebut dan merasakan manfaatnya, Oleh karena teman dekat yang promosikan maka tingkat kepercayaan lebih tinggi.

4.4 Jasa Konsultan

Konsultan menurut wikipedia adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa kepenasihatan (consultancy service) dalam bidang keahlian tertentu. Perbedaan antara seorang konsultan dengan ahli biasa adalah sang konsultan bukan merupakan pegawai perusahaan sang penggunalayan (client), melainkan seseorang yang menjalankan usahanya sendiri atau bekerja di sebuah perusahaan kepenasihatan, serta berurusan dengan berbagai penggunalayan dalam satu waktu. Sedangkan Marketing sendiri bisa disebut juga dengan pemasaran di bidang perekonomian dan bisnis. Konsultan pemasaran adalah orang/lembaga profesional yang berpengalaman dalam memasarkan barang atau jasa. Konsultan dapat berpartisipasi dalam mengindentifikasi target pasar, meneliti pasar, mengembangkan solusi, dan mempersipakan kampanye pemasaran (marketing campaign). Fungsi dan tugas konsultan pemasaran selain memberikan arahan dan masukan mengenai cara memasarkan produk, tetapi juga membantu merumuskan solusi permasalahan.

Dari hasil Survei Khusus Ekonomi Kreatif, ternyata masih sedikit usaha yang menggunakan Jasa Konsultan pemasaran, hanya sekitar 3,04 persen yang menggunakan konsultan pemasaran untuk meningkatkan angka penjualan. Persentase 3 provinsi tertinggi yang menggunakan jasa konsultan pemasaran adalah Sulawesi Tengah (9,09 persen), Kalimantan selatan (8,46 persen), dan Kep. Bangka Belitung (7,50 persen).

4.5 Unit Pemasaran

Unit pemasaran pada suatu usaha/perusahaan memiliki salah satu fungsi yaitu meningkatkan penjualan. Dengan adanya unit pemasaran diharapkan unit tersebut fokus meningkatkan penjualan.

Hasil SKEK 2016 menunjukkan potret bahwa usaha ekonomi kreatif yang memiliki unit pemasaran masih relatif kecil (18,56 persen). Subsektor televisi dan radio mempunyai kepemilikan unit pemasaran paling tinggi

diantara subsektor lainnya yaitu sebesar 58,29 persen. Diikuti subsektor penerbitan sebesar 28,65 persen.

Gambar 4.5 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang memiliki Unit Pemasaran, 2016 0 10 20 30 40 50 60 10,00 19,09 13,04 10,05 23,04 10,75 10,45 17,24 6,88 14,81 24,13 28,65 26,32 58,29 14,22 9,96 18,56

4.4 Jasa Konsultan

Konsultan menurut wikipedia adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa kepenasihatan (consultancy service) dalam bidang keahlian tertentu. Perbedaan antara seorang konsultan dengan ahli biasa adalah sang konsultan bukan merupakan pegawai perusahaan sang penggunalayan (client), melainkan seseorang yang menjalankan usahanya sendiri atau bekerja di sebuah perusahaan kepenasihatan, serta berurusan dengan berbagai penggunalayan dalam satu waktu. Sedangkan Marketing sendiri bisa disebut juga dengan pemasaran di bidang perekonomian dan bisnis. Konsultan pemasaran adalah orang/lembaga profesional yang berpengalaman dalam memasarkan barang atau jasa. Konsultan dapat berpartisipasi dalam mengindentifikasi target pasar, meneliti pasar, mengembangkan solusi, dan mempersipakan kampanye pemasaran (marketing campaign). Fungsi dan tugas konsultan pemasaran selain memberikan arahan dan masukan mengenai cara memasarkan produk, tetapi juga membantu merumuskan solusi permasalahan.

Dari hasil Survei Khusus Ekonomi Kreatif, ternyata masih sedikit usaha yang menggunakan Jasa Konsultan pemasaran, hanya sekitar 3,04 persen yang menggunakan konsultan pemasaran untuk meningkatkan angka penjualan. Persentase 3 provinsi tertinggi yang menggunakan jasa konsultan pemasaran adalah Sulawesi Tengah (9,09 persen), Kalimantan selatan (8,46 persen), dan Kep. Bangka Belitung (7,50 persen).

4.5 Unit Pemasaran

Unit pemasaran pada suatu usaha/perusahaan memiliki salah satu fungsi yaitu meningkatkan penjualan. Dengan adanya unit pemasaran diharapkan unit tersebut fokus meningkatkan penjualan.

Hasil SKEK 2016 menunjukkan potret bahwa usaha ekonomi kreatif yang memiliki unit pemasaran masih relatif kecil (18,56 persen). Subsektor televisi dan radio mempunyai kepemilikan unit pemasaran paling tinggi

diantara subsektor lainnya yaitu sebesar 58,29 persen. Diikuti subsektor penerbitan sebesar 28,65 persen.

Gambar 4.5 Persentase Usaha/Perusahaan Ekonomi Kreatif yang memiliki Unit Pemasaran, 2016 0 10 20 30 40 50 60 10,00 19,09 13,04 10,05 23,04 10,75 10,45 17,24 6,88 14,81 24,13 28,65 26,32 58,29 14,22 9,96 18,56

INFRASTRUKTUR BAB