• Tidak ada hasil yang ditemukan

FINANCIAL ACCOUNTING THEORY 7TH EDITIONWILLIAM R SCOTT

Dalam dokumen RANGKUMAN MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI (Halaman 48-66)

BAB I INTRODUCTION

Pada kondisi yang ideal akan memunculkan pada sebuah situasi dimana akan diterapkannya

akuntansi berbasis nilai. Hal tersebut sepanjang diterapkan akan memunculkan pada kondisi asimetri informasi, ada 2 aspek yang melatarbelakangi asimetri informasi yakni adverse selection dan moral

tersebut secara terpisah akan diidentifikasikan berdasarkan pengguna laporan keuangan. Pada investor, adverse selection adalah sebuah masalah yang membutuhkan adanya keputusan investasi rasional sedangkan moral hazard merupakan masalah yang membutuhkan identifikasi pada solusi memotivasi dan evaluasi kinerja manajemen. Dari problem tersebut, akan menimbulkan sebuah reaksi dari kedua kepentingan tersebut dimana pihak investor akan menimbulkan reaksi akuntansi berupa kemanfaatan keputusan dan pengungkapan penuh sedangkan reaksi akuntansi dari manajer adalah informasi yang benar/tepat vs informasi yang sensitif. Dari kedua reaksi tersebut maka dibutuhkan sebuah mediasi diantara 2 kepentingan pengguna laporan keuangan yakni berupa mediasi standar setting yang akan mengidentifikasikan keduanya apa saja permasalahan yang terjadi dan alternatif solusi yang bisa diterapkan pada keduanya.

Asimetri Informasi

Asimetri informasi merupakan suatu keadaan dimana manajer memiliki akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan. Agency

Theory mengimplikasikan adanya asimetri informasi antara manajer (agen) dengan pemilik

(prinsipal).

Adverse Selection

Adverse selection adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau lebih yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha, atau transaksi usaha potensial memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. Adverse selection terjadi karena beberapa orang seperti manajer perusahaan dan para pihak dalam (insiders) lainnya lebih mengetahui kondisi kini dan prospek ke depan suatu perusahaan daripada para investor luar.

Moral Hazard

Moral hazard adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha atau transaksi usaha potensial dapat mengamati tindakan-tindakan mereka dalam penyelesaian transaksi-transaksi mereka sedangkan pihak-pihak lainnya tidak. Moral hazard dapat terjadi karena adanya

pemisahan pemilikan dengan pengendalian yang merupakan karakteristik kebanyakan perusahaan besar.

BAB II

AKUNTANSI DIBAWAH KONDISI IDEAL

Ada 2 kondisi pada akuntansi berbasis nilai yakni kondisi ideal dan kondisi non ideal. Kedua kondisi tersebut tidak dapat dipisahkan sehingga memerlukan

Definisi Kondisi Ideal

Menurut Scott (2006) yang dimaksud kondisi ideal adalah suatu perekonomian yang dicirikan oleh pasar sempurna dan lengkap, atau tidak adanya asimetri informasi dan halangan-halangan lainnya bagi operasi pasar yang wajar dan efisien. Kondisi tersebut juga disebut ‘first-best’. Pada kondisi ideal, nilai pasar aset dan kewajiban dpt menjadi ukuran tak langsung nilai perusahaan. Karakteristik kondisi ideal dalam kepastian (certainty) adalah arus kas masa depan dan tingkat bunga bebas risiko dipublikasi dan pasti. Model nilai sekarang

(present value model) menyediakan informasi yang relevan sepenuhnya kepada pengguna laporan keuangan. Dalam konteks ini informasi yang relevan didefinisikan sebagai informasi mengenai prospek ekonomi perusahaan di masa depan, terutama terkait dengan dividen, arus kas, dan profitabilitas.

Akuntansi Kondisi Ideal

Laporan keuangan dapat menghasilkan informasi yang relevan sekaligus reliabel. Laba bersih dapat dihitung dari perkalian tingkat bunga dengan nilai tunai awal aktiva yang disebut juga accretion of discount. Karena kondisi ideal, maka laba bersih ini akan sebesar laba yang terealisir yang disebut ex post net income (atau realized net income). Walaupun laba dapat dihitung dengan sempurna, informasi laba bersih dalam laporan rugi laba tidak memiliki peran karena laba bersih sudah dapat ditentukan dari necara.

Nilai pasar aktiva akan sama dengan nilai tunai aktiva tersebut. Dalam kondisi ideal akan selalu terjadi harga ekuilibrium antara nilai pasar dan nilai tunai, karena itu proses arbitrage tidak bisa terjadi. Kebijakan dividen tidak relevan (dividend irrelevancy) karena apabila investor menerima dividen dan menginvestasikannya dengan tingkat bunga yang sama, maka hasilnya akan sama dengan apabila dividen tersebut tidak diambil. Nilai tunai bagi investor akan sama saja.

Dalam kondisi ideal juga dikenal first best. First best adalah tidak ada asimetri informasi. Berikutnya ada istilah second best, yaitu ada asimetri informasi, jadi lebih realistik. Kondisi ideal tidak mungkin terjadi. Karena itu, kondisi ideal hanya berfungsi sebagai benchmark. Dalam kondisi ideal, capital maintenance (laba merupakan perbedaan dua neraca berurutan) cocok digunakan. Kondisi ideal dengan ketidakpastian (uncertainty) memiliki karakteristik:

a. Tingkat suku bunga diketahui.

b. Kondisi ekonomi (state) dipublikasi dan lengkap. c. Probabilitas terjadinya kondisi ekonomi diketahui. d. Realisasi kondisi ekonomi dapat diobservasi

Logika Model PV di bawah ketidakpastian digunakan (spt kepastian) kecuali nilai pasar didasarkan pd arus kas harapan, yang menganggap investor netral risiko. Dalam kondisi ideal dengan

b. Expected net income tidak sama dengan realized net income.

c. Informasi laba bersih dalam laporan rugi laba tidak memiliki peran karena laba bersih sudah dapat ditentukan dari necara.

d. Nilai pasar aktiva dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu (a) dengan mendiskontokan nilai tunai arus kas masa depan, dan (b) dengan menggunakan nilai pasar.

e. Kebijakan dividen tidak relevan (dividend irrelevancy) karena nilai tunai bagi investor akan sama saja.

Perbedaan utama antara kepastian dan ketidakpastian adalah bahwa laba bersih harapan dan realisasian tidak mesti sama dl waktu lama di bawah ketidakpastian, dan perbedaan ini disebut laba abnormal. Laporan keuangan berbasis PV = relevan dan reliabel bila :

a. Relevan sebab didasarkan pd arus kas mendatang harapan

b. Reliabel nilai laporan keuangan merefleksikan secara obyektif arus kas mendatang harapan c. Manajemen tak mungkin memanipulasi lap keuangan.

Implikasi kondisi ideal terhadap profesi akuntansi (jika terjadi)

Informasi yang relevan didefinisikan sebagai informasi mengenai prospek ekonomi perusahaan di masa depan, terutama terkait dengan dividen, arus kas, dan profitabilitas. Jika informasi relevan maka yang dapat diandalkan sehingga kita dapat mengeksplorasi kondisi dimana nilai pasar aset-aset dan kewajiban dapat melayani sebagai ukuran tidak langsung dari nilai. Hal ini hanya terjadi di bawah kondisi yang ideal. Jika kondisi tidak ideal maka permasaIahan fundamental akan timbul untuk penilaian aset dan pengukuran pendapatan. Akuntan merasa bahwa akuntansi berdasar biaya historis untuk kelas-kelas besar dari aset dan kewajiban operasi menyajikan sebuah cara yang berguna untuk mencatat, sejak kita melihat akuntansi biaya historis untuk kelas-kelas ini mengakar kuat dalam praktek. Beberapa relevansi hilang, tetapi diharapkan keandalan ditingkatkan.

BAB III

Pendekatan Kebermanfaatan Keputusan

Dalam pendekatan kebermanfaatan keputusan jika laporan keuangan tidak dibuat benar secara teoretikal, setidaknya laporan berbasis biaya historis dapat dibuat untuk lebih berguna.

Teori Pembuatan Keputusan

• memahami bagamana individu membuat keputusan rasional di bawah ketidakpastian yang dipengaruhi informasi

• Akuntan bisa menghargai dan memahami informasi sebagai komoditas bertenaga kuat (powerful)

• Memahami konsep “individual rasional”: tindakan yang dipilih akan menghasilkan utilitas harapan tertinggi

• TPK klasik didasarkan pd model pilihan rasional yang mengasumsikan bahwa: • tindakan individual diambil dalam lingkungan sangat kompetitif yang didorong oleh

kekuatan pasar

• Agar persahaan menjadi efektif atau keluar dari pasar (Prather dan Middleton, 2006). • Model pilihan rasional mengkombinasikan

• keyakinan (estimasi probabilistik tentang kemungkinan terjadinya beberapa keadaan ekonomi dan return aset yang ditentukan oleh realisasi tiap keadaan tersebut) dan preferensi (pemanfatan untuk meraih keputusan optimal).

• riset pembuatan keputusan klasik fokus pada pilihan rasional yang harus dibuat pengambil keputusan untuk mengoptimalkan hasil.

Peran Akuntansi dan Penelitian Akuntansi dalam Konteks “The Decision Usefulness Approach to Financial Reporting

• Teori Pengambilan Keputusan relevan dengan akuntansi sebab Laporan Keuangan menyediakan informasi tambahan yg berguna unt berbagai keputusan, yang dimana Informasi merupakan bukti yg memiliki potensi unt mengubah keputusan individual

Teori Pasar Sekuritas efisien

Teori pasar sekuritas efisien memprediksi:

• Harga sekuritas sebagai akibat dari interaksi antar investor di pasar

• Harga sekuritas yang merefleksikan secara penuh kemampuan pengetahuan kolektif dan pemrosesan-informasi investor

• Ukuran efisiensi pasar terdiri dari ukuran kevalidan. jika efisiensi pasar valid maka dianggap penting, pada praktik pengandalan pada informasi suplemen, untuk

melengkapi laporan keuangan berbasis biaya historis mendasar yangg mungkin tidak secara lengkap efektif dlm memberikan informasi berguna untuk investor. Namun, Jika pasar sekuritas tidak efisien secara penuh maka pelaporan keuangan memerlukan perbaikan yang mungkin berguna dalam mengurangi ketidakefisienan, sehingga dapat memperbaiki operasi pasar sekuritas. Maka rata-rata perilaku investor mungkin tidak berhubungan dengan teori keputusan rasional dan model investasi

Implikasi Efisiensi Pasar Sekuritas

Implikasi efisiensi pasar sekuritas menghasilkan konsep pengungkapan penuh dimana Akuntansi bersaing dengan sumber informasi lain agar tetap bertahan sehingga laporan keuangan harus dibuat secara Relevan, reliabel, tepat waktu, efektif-kos. Implikasi pasar sekuritas juga menjadi alasan teoretikal keberadaan akuntansi krn asimetri informasi.

Akuntansi berfungsi sbg mekanisme unt mengkomunikasikan inf relevan dari pihak dalam persh kpd pihak luar. Badan Standar Akuntansi menerima implikasi pengungkapan penuh atas efisiensi pasar.

BAB IV

BAB V

NILAI RELEVANSI PADA INFORMASI AKUNTANSI

Penelitian akuntansi yang mendukung relevansi nilai informasi akuntansi

 Penelitian yang dilakukan oleh Yunita Sari Adhani dan Prof. Dr. Bambang Subroto (2013) meneliti bahwa informasi akuntansi berupa earnings dan book value di perusahaan property dan real estate memiliki relevansi nilai. Yang dimana investor masih menggunakan informasi akuntansi (earnings dan book value) sebagai

pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi, tidak hanya faktor fundamental saja yang diperhatikan.

 Informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusan. Jika tidak mempengaruhi keputusan, maka informasi tersebut dikatakan tidak relevan terhadap keputusan yang diambil

Relevansi nilai (value relevance) informasi akuntansi mempunyai arti kemampuan informasi akuntansi untuk menjelaskan nilai perusahaan

Definisi Measurement Approach to Decision Usefulness

 Adalah suatu pendekatan pelaporan keuangan dimana akuntan berperan dan bertanggungjawab untuk menggabungkan nilai saat ini menjadi sebuah laporan keuangan yang benar, dimana hal ini bisa menciptakan sebuah informasi yang relevan dengan demikian maka dapat mengakui timbulnya kewajiban untuk membantu investor memprediksi kinerja keuangan dan nilai perusahaan.

Peran akuntansi dan penelitian akuntansi dalam konteks “The Measurement Approach To Decision Usefulness” Pendekatan Kegunaan/Manfaat Keputusan

 Untuk memaksimalkan laporan keuangan yang berdasarkan biaya historis terdapat suatu konsep yang disebut konsep pendekatan manfaat. Teori pendekatan manfaat dalam keputusan ini akan memberikan pandangan bahwa ‘jika kita tidak bisa membuat laporan keuangan yang sempurna secara teoritis, setidaknya kita bisa membuat laporan keuangan berdasarkan biaya historis menjadi lebih bermanfaat

Peran akuntansi dan penelitian akuntansi dalam konteks “The Measurement Approach To Decision Usefulness” Teori Keputusan Single Person

Teori ini berguna bagi seseorang yang harus membuat keputusan dibawah kondisi yang tidak pasti dengan menyeleksi seperangkat alternatif yang ada. Teori ini berupa aplikasi teori keputusan-contoh keputusan investasi, sistem informasi dan menemukan informasi.

Peran akuntansi dan penelitian akuntansi dalam konteks “The Measurement Approach To Decision Usefulness” Peran yang Lainnya

Peran lainnya :

 Prinsip dari Diversifikasi Portofolio  Keputusan Investasi yang Optimal  Resiko Portofolio

Kesimpulan Kebermanfaata Keputusan

 Mengindikasikan bahwa akuntan membutuhkan pengertian mengenai permasalahan keputusan yang diambil pengguna laporan keuangan. Teori keputusan satu orang dan spesialisasinya terhadap keputusan investasi portofolio menyediakan pengertian mengenai kebutuhan rasional bagi investor yang menghindari resiko. Teori ini mengatakan bahwa investor tersebut membutuhkan informasi untuk membantu mereka menghitung return ekspektasi dan resiko. Resiko kovarians adalah komponen utama dari diversifikasi portofolio yang beresiko, meskipun jika portofolio terdiri hanya dari beberapa sekuritas.

 Laporan keuangan yang berbasis biaya historis merupakan sumber efektivitas biaya investasi bagi investor. Laporan tersebut menyediakan sistem informasi yang membantu investor memprediksi profitabilitas atau arus kas perusahaan masa depan, yang pada gilirannya memprediksi return masa depan.

BAB VI

BAB VII

APLIKASI PENGUKURAN

BAB VIII

PENDEKATAN KONTRAK EFISIEN PADA KEMANFAATAN KEPUTUSAN

Apa itu Pendekatan Kontrak Efisien ?

• Merupakan suatu pendekatan kontrak yang tidak banyak menimbulkan persengketaan dan yang mendorong pihak yang berkontrak melaksanakan apa yang diperjanjikan

Implikasi pada Pendekatan Kontrak Efisien

• Pada dasarnya, pendekatan kontrak efisien selalu berlandaskan pada gagasan bahwa kontrak yang cenderung efisien apabila laba akuntansi dijadikan sebagai kriteria dalam kontrak tanpa memandang aspek semantic laba tersebut. Sehingga, laba akuntansi memiliki manfaat karena secara pragmatic dapat dijadikan alat untuk mencapai kontrak yang efisien.

Apa itu Agency Theory ?

Definisi Teori agensi merupakan suatu hubungan antara prinsipal (pemilik/pemegang saham) dan agent (manager). Mengacu pada teori keagenan (Agency theory) adalah suatu basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berakar dari sinergi teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang (prinsipal) yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang (agensi) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerja sama yang disebut ”nexus of contract”.

Implikasi pada Teori Agensi

Merujuk dari definisi yang telah dijelaskan pada slide sebelumnya, Implikasi pada teori agensi dalam penelitian adalah ditunjukkannya perbedaan kepentingan antara pihak principal dan pihak agent, di mana terkadang antara kedua belah pihak ini menimbulkan asimetri informasi.

Pengertian Teori Kompensasi Eksekutif

Prinsip Kompensasi Eksekutif : Implikasi Strategi Kompetitif. Eksekutif merupakan pemimpin tertinggi sebuah perusahaan, sehingga sangat mungkin mereka mendapatkan paket kompensasi substansial. Selain itu, keahlian dan pengalaman mereka memungkinkan mereka untuk mengembangkan dan mengarahkan implementasi strategi kompetitif.

BAB IX

BAB X

KOMPENSASI EKSEKUTIF

BAB XI

Definisi Manajemen Laba (Earnings Management)

• Manajemen laba adalah suatu pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dari standar akuntansi yang ada dan secara alamiah dapat memaksimumkan utilitas mereka dan atau nilai pasar perusahaan.

• Dari definisi manajemen laba ini, Scott membagi cara pemahaman atas manajemen laba menjadi dua:

a. perspektif Oportunistic Earnings Management b. perspektif Efficient Earnings Management

Beberapa Pola-pola Manajemen Laba

Taking a Bath

Taking a Bath merupakan suatu pola yang terjadi pada saat terjadi reorganisasi, termasuk pengangkatan CEO baru. Pada saat itu, perusahaan akan melaporkan kerugian dalam jumlah besar sehingga diharapkan pada periode yang akan datang CEO tersebut dapat menunjukkan adanya peningkatan laba

Income Minimization

Income Minimization merupakan suatu pola yang terjadi pada saat perusahaan mengalami/memperoleh laba yang tinggi. Manajemen akan menunda sebagian laba tersebut dan melaporkannya pada periode mendatang, jika pada periode mendatang, laba diperkirakan akan turun drastis.

Income maximization

Income Maximization merupakan suatu pola yang terjadi ketika laba perusahaan menurun/rendah. Manajemen akan berusaha meningkatkan laba supaya mendapat bonus yang lebih besar. Pola ini juga dilakukan oleh perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian hutang

Income Smothing merupakan suatu pola yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil

Beberapa Motivasi Manajemen Laba

• Capital Market Motivations

Motivasi yang dilatarbelakangi oleh tersebar luasnya penggunaan informasi akuntansi di kalangan investor dan analis keuangan untuk menilai saham dapat menciptakan dorongan bagi manajer melakukan manipulasi laba sebagai usaha untuk mempengaruhi harga saham jangka pendek

• Contracting Motivations

Motivasi yang dilatarbelakangi oleh data akuntansi digunakan untuk mengawasi dan mengatur hubungan kontraktual antara perusahaan dengan semua stakeholders perusahaannya, baik stock investor, debt investor, ataupun insider investor.

• Regulatory Motivations

Motivasi yang Terdiri dari Industry regulation motivations, anti-trust and other regulations, dan tax planning purposes

Kebaikan pada Manajemen Laba

• Blocked Communication

Hal ini diterapkan dalam bentuk pemblokiran komunikasi dapat menghambat pengungkapan langsung dari ekspektasi laba. Konsep ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Demski dan Sappington (DSI:1987)

• Empirical Evidence of Good Earnings

merupakan bentuk accrual discretionary manajemen sebagai cara yang dapat dipercaya mengungkapkan informasi dalam manajemen tentang harapan pendapatan. Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian Bowen, Rajgopal, dan Venkatachalam (BRV:2008) yang menguji hubungan tata kelola perusahaan dengan diskresi akuntansi manajer.

Keburukan Pada Manajemen Laba

• Opportunistic Earnings Management

Berdasarkan Persetujuan Perspektif, keburukan manajamen laba ini dapat mengakibatkan perilaku oportunistik manager menggunakan Earnings Management untuk memaksimalkan bonus mereka, sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Healy (1985) serta Dechow, Sloan, dan Sweeney (1996)

BAB XII

Isu-isu Ekonomik Yang Menjadi Pertimbangan Dalam Penyusunan Standar Akuntansi

• Dalam penyusunan standar akuntansi, dipengaruhi isu ekonomi. Isu ekonomi berkaitan dengan informasi keuangan yang merupakan komoditas, dimana permintaan akan informasi ini digunakan oleh decision maker (pengambil keputusan) untuk menentukan berbagai kebijakan yang akan diambil. Informasi ini kemudian diberikan oleh perusahaan melalui manager akuntansi maupun diperoleh dari para analis dari laporan keuangan.

Faktor Informasi Full Disclosure di Pasar

Informasi yang disediakan ke pasar sebagai wujud dari full disclosure muncul dikarenakan dua hal:

• INSENTIF PRIVATE BAGI PRODUKSI INFORMASI

Dorongan untuk memproduksi informasi privat muncul dari kontrak yang diikuti oleh perusahaan yang diperlukan untuk memonitor ketaatan terhadap kontrak. Juga suatu audit akan menambah kredibilitas terhadap net income yang dilaporkan, sehingga baik pemilik dan manajer perusahaan bersedia menerima net income yang dilaporkan sebagai ukutan yang andal atas kinerja manajemen.

Investor membutuhkan informasi mengenai return dan risiko yang diharapkan atas investasi mereka. Manajer perusahaan dan tiap investor akan mengadakan kontrak mengenai jumlah informasi yang diinginkan tentang arus kas perusahaan di masa mendatang, posisi keuangan, dll.

Dorongan privat bagi manajer untuk memproduksi informasi mengenai perusahaanya juga berasal dari tekanan pasar. Manajer yang rasional akan memilih nilai pasar yang lebih tinggi, dengan asumsi hal-hal lain dianggap sama/tidak berubah. Ini akan meningkatkan reservation utility yang dapat mereka minta dalam kontrak pekerjaan agensi.

Penetapan Standar (Standar setting)

 Bentuk dari regulasi yang merupakan tanggung jawab dari pemerintah (negara) / badan pembuat undang-undang.

 Tanggung jawab ini di bidang akuntansi biasanya diberikan kepada agen khusus  SEC

 SEC mendelegasikan pada semi-autonomous bodies. REGULATOR

Pengatur Standar Sebagai Mediator Konflik Kepentingan Antara Investor dan Manajer.

how to determine the socially “right” amount of information. what is the socially right amount of information?

Straightforward

(marginal social benefit = marginal social cost)

First-best amount of information production

Regulasi di suatu negara akan berdampak pula pada institusi keuangan dan pasar sekuritas. Dalam hal ini regulasi digunakan untuk melindungi investor & meningkatkan operasi modal dan pasar tenaga kerja menejerial dengan meningkatkan kepercayaan publik bahwa pasar bekerja dengan baik.

BAB XIII

Dalam dokumen RANGKUMAN MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI (Halaman 48-66)

Dokumen terkait