• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penghematan Kos: Penghematan kos sering dikenal dengan potongan pembelian

Dalam dokumen RANGKUMAN MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI (Halaman 33-41)

BAB V KONSEP DASAR

3. Penghematan Kos: Penghematan kos sering dikenal dengan potongan pembelian

Masalah pengakuan saat penjualan : a. Kembalian dan potongan tunai b. Kos purna-jual

c. Kerugian piutang d. Transaksi penjualan e. Pada saat kas terkumpul f. Saat Pengakuan Penjualan Jasa

Penyajian

Masalah penyajian berkaitan dengan penyajian pendapatan adalah memisahkan antara pendapatan dan untung dan pemisahan berbagai sifat untung menjadi pos biasa dan luar biasa dan cara menuangkannya dalam statemen laba rugi (Suwardjono, 2013: 393)

BAB IX BIAYA Pengertian

Expenses are outflows or other using up of assets or incurrence of liabilities (or combination of both) from delivering or producing goods, rendering services, or carrying out other activities that constitute the entity’s ongoing major or central operations (prg.80);

Losses are decreases in equities (net assets) from peripheral or incidental transactions of an entity and from all other transactions and other event and circumstances affecting the entity except those that result from expenses or distribution to owners (prg.83).

APB juga mendefinisi biaya sebagai kebalikan pendapatan sebagai berikut (APBN statement No. 4, prg. 134):

Expenses – gross decreases in assets or gross increases in liabilities recognized and measured in conformity with generally accepted accounting principles that result from those types of profit-directed activities of an enterprise that can change owners’ equity.

Dari berbagai sumber di atas dan sebagai lawan dari pendapatan, terdapat dua karakteristik penting yang melekat pada makna biaya yaitu:

1. Aliran keluar atau penurunan asset

2. Akibat kegiatan yang membentuk operasi utama yang menerus Karakteristik pendukung adalah berikut ini:

1. Penurunan Aset

2. Operasi Utama yang Menerus 3. Kenaikan Kewajiban

4. Penurunan Ekuitas 5. Aliran Fisis atau Moneter 6. Rugi

Pengakuan biaya tidak dibedakan dengan pengakuan rugi. Pengakuan menyakut masalah kriteria pengakuan (recognition criteria) yaitu apa yang harus dipenuhi agar penurunan nilai asset yang memenuhi definisi biaya atau rugi dapat diakui dan masalah saat pengakuan (recognition rules atau timing) yaitu peristiwa atau kejadian apa yang menandai bahwa kriteria pengakuan telah dipenuhi. Tidak seperti pendapatan atau untung, biaya dan rugi tidak mengalami masalah pembentukan dan realisasi (Suwardjon, 2013: 407)

Kriteria Pengakuan

Biaya atau rugi pada umumnya diakui bilamana salah satu dari dua kriteria berikut dipenuhi (SFAC No. 5, prg. 85):

a. Konsumsi manfaat (consumption of benefits).

b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang (loss or lack of future benefits)

Penyajian Biaya

Penyajian biaya tidak dapat dilepaskan dari penyajian pendapatan dan sarana untuk itu adalah statemen laba-rugi. Penyajian elemen pendapatan, untung, biaya, dan rugi bergantung pada konsep tentang apa saja yang membentuk laba (Suwardono, 2013: 450)

BAB X LABA (INCOME) Pengertian Laba

Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. (IAI, 1994 paragraph. 70).

Tujuan pelaporan laba diharapkan dapat digunakan antara lain :

 Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian atas investasi

 Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen  Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak

 Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomik suatu negara

 Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tarif dalam perusahaan public  Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang

 Dasar kompensasi dan pembagian bonus

 Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan  Dasar pembagian dividen

Makna Laba

Laba secara konseptual mempunyai karakteristik umum sebagai berikut :

 Kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas. Entitas dapat berupa perorangan/individual, kelompok individual, institusi, badan, lembaga, atau perusahaan

 Perubahan terjadi dalam suatu kurun waktu sehingga harus diidentifikasi kemakmuran awal dan kemakmuran akhir

 Perubahan dapat dinikmati, di distribusi atau ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran asalkan kemakmuran awal dipertahankan.

Kapital disini berbeda dengan modal. Pengertian kapital dalam konteks laba akuntansi meliputi:

 Kapital bagi badan usaha atau manajemen yang menguasai sumber ekonomi ini (fisis atau finansial) adalah aset

 Kapital bagi pihak yang mempunyai atau menguasai klaim (ditandai dengan sertifikat utang, misalnya obligasi) adalah utang.

 Kapital bagi pihak yang mempunyai atau menguasai klaim (ditandai dengan sertifikat saham) adalah ekuitas.

Pengukuran kapital pada dua titik waktu menimbulkan masalah konseptual karena dengan berjalannya waktu beberapa hal yang bersifat ekonomik berubah dan harus dipertimbangkan yaitu unit atau skala pengukur dan dasar pengukuran. Hal lain yang menentukan cara menilai kapital adalah jenis kapital (fisis atau finansial) dan dasar penilaian.

Jenis Kapital :

1. Kapital Finansial 2. Kapital Fisis

Skala Pengukuran:

1. Skala Nominal 2. Skala Daya Beli

Dasar atau Atribut pengukuran:

1. Kos Historis 2. Kos sekarang

Teori entitas atau ekuitas yang banyak dibahas dalam literatur teori akuntansi antara lain :  Entitas usaha bersama

 Entitas usaha atau bisnis  Entitas investor

 Entitas pemilik

 Entitas pemilik residual  Entitas pengendali  Entitas dana

Penyajian Laba

Walaupun teori entitas yang dibahas diatas berkaitan dengan masalah penyajian, masalah lebih difokuskan pada masalah konseptual tentang apa yang disebut laba. Masalah konseptual yang erat kaitannya dengan penyajian adalah pemisahan pelaporan pos-pos transaksi operasi dan pos-pos transaksi dengan pemilik (transaksi modal). Pos-pos operasi

dalam arti luas (transaksi nonpemilik) pada umumnya dilaporkan melalui statemen laba ditahan atau statemen perubahan ekuitas (Suwardjono, 2013: 509).

BAB XI EKUITAS

Dalam kerangka dasar Standart Akuntansi Keuangan (2002) misalnya Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mandefinisi ekuitas sebagai berikut :

“Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban”. Godfrey, Hodgson,dan Holmes (1997) membedakan ekuitas dan kewajiban atas dasar criteria sebagai berikut:

a. Hak-hak masing-masing pihak atas penyelesaian klaim b. Hak penggunaan aset dalam operasi

c. Substansi ekonomik perjanjian

Tujuan Penyajian Ekuitas

Informasi yang harus disampaikan tentang ekuitas pemegang saham tersebut minimal adalah :

1. Sumber ekuitas pemegang saham beserta riwayatnya.

2. Peraturan yuridis yang membatasi pembagian dividen dan pengambilan modal setoran kepada pemegang saham.

3. Prioritas beberapa golongan pemegang saham atau pemegang ekuitas lainnya.

Modal Setoran Dan Laba Ditahan

Laba ditahan pada dasarnya terbentuk dari akumulasi laba yang dipindahkan dari akun ikhtisar laba rugi. Begitu saldo laba ditutup ke laba ditahan, sebenarnya saldo laba tersebut telah lebur menjadi elemen modal pemegang saham yang sah. Dengan demikian untuk mengukur seluiruh hak pemegang saham atas asset, laba ditahan harus digabungkan dengan modal setoran (Suwardjono, 2013: 516).

Tujuan utama dari perekayasaan akuntansi modal setoran ini adalah untuk membedakan secara tegas antara perubahan akibat transaksi operasi dan perubahan akibat transaksi operasi. (Suwardjono, 2013: 520). Berbagai sumber yang dapat mengubah modal setoran dengan berbagai masalah teoretisnya adalah:

1. Pemesanan saham

2. Obligasi terkonversi atau berhak-tukar.

3. Saham istimewa terkonversi atau berhak-tukar, 4. Dividen saham.

5. Hak beli saham, Opsi saham. Waran. 6. Saham treasuri.

Perubahan Laba Ditahan

Terdapat beberapa hal lain yang dapat menyebabkan laba ditahan dalam satu periode berubah selain karena transaksi modal tetapi karena transaksi khusus yaitu :

1. Penyesuaian periode-lalu.

2. Koreksi kesalahan dalam laporan keuangan sebelumnya. 3. Pengaruh perubahan akuntansi.

4. Kuasi-reorganisasi.

Penyajian Modal Pemegang Saham

Urutan penyajian kewajiban dan modal pemegang saham dalam neraca sebenarnya menggambarkan urutan perlindungan dalam kondisi perusahaan yang mengalami defisit dan dalm kondisi perusahaan dilikuidasi.

Perincian Laba Ditahan

Bila komponen-komponen tertentu yang berasal dari transaksi operasi dilaporkan langsung ke laba ditahan, laba ditahan dapat disajikan dan dirinci atas dasar :

1. Perincian atas dasar sumber.

2. Perincian atas dasar tujuan penggunaan.

BAB XII

PENGUNGKAPAN DAN SARANA INTERPRETATIF

Dalam dokumen RANGKUMAN MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI (Halaman 33-41)

Dokumen terkait