• Tidak ada hasil yang ditemukan

FINANCIAL INSTRUMENT AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Dalam dokumen PT ATPK RESOURCES Tbk (Halaman 51-55)

Financial Risk Management Factors and Policies

(lanjutan) (continued)

(ii) Risiko Likuiditas (ii) Liquidity Risk

Liabilitas Keuangan diukur pada Financial Liabilities

Biaya perolehan diamortisasi: at Amortized cost:

Utang Usaha Trade Payables

Utang Lain-lain Other Payables

Beban Akrual Accrued Expenses

Utang Sewa Finance Lease

Pembiayaan Liabilities

Jumlah Total

Liabilitas Keuangan diukur pada Financial Liabilities

Biaya perolehan diamortisasi: at Amortized cost:

Utang Usaha Trade Payables

Utang Lain-lain Other Payables

Beban Akrual Accrued Expenses

Utang Sewa Finance Lease

Pembiayaan Liabilities

Jumlah Total

INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

FINANCIAL INSTRUMENT AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) 72.669.471 95.255.465 37.692.362 -- 42.664.532 82.513.795 250.547.656 104.265.159 --Tabel berikut menganalisis liabilitas keuangan yang diukur

pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan sisa umur jatuh temponya:

Ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the board of directors, which has established an appropriate liquidity risk management framework for the management of theGroup‟s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Group manages liquidity risk by maintaning adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities, by continuously monitoring forecast and actual cash flows, and by matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.

At the reporting date, theGroup‟s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statements of financial position.

Group does not have significant credit exposure related to customer due to all sales of coal are performed with a solaly related party and used negotiable sales price and valid for the certain period. Further, such solaly customer has good reputation as one of top coal exporter from Indonesia.

9.047.962 91.561.757

4.904.898

30.159.881

Kurang dari 1 Tahun/ 1-2 tahun Less Than 1 Year /year

--Total

115.334.004 7.361.258

Kurang dari 1 Tahun/ 182.575.019 7.361.258 131.188.690 2-5 tahun /year 162.870.689 1-2 tahun 93.496.328 --/year lebih dari 5 tahun more than 5 years Less Than 1 Year /year

345.445.709 2-5 tahun 11.437.898 66.062.680 3.060.846 --354.812.815

The following table analysis financial liabilities by remaining contractual maturity:

Total 2013 lebih dari 5 tahun more than 5 years 2014

Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas terletak pada dewan direksi, yang telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen Grup dan pendanaan jangka pendek, menengah dan panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memelihara cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman cadangan, dengan terus memantau arus kas perencanaan dan aktual, dan dengan cara mencocokkan data aset dan liabilitas keuangan yang jatuh tempo.

510.117

2014 2013

31 Mar / Marc 31 31 Des/Dec 31

4.904.898

30.159.881

95.765.582 77.500.578 3.060.846 Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Grup terhadap

risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Grup tidak memiliki risiko kredit terkait dengan pelanggan disebabkan seluruh penjualan batubara dilakukan ke satu pihak berelasi saja dan dengan harga jual yang sudah disepakati bersama dengan jangka waktu tertentu. Selain itu, pelanggan tunggal Grup memiliki reputasi sebagai salah satu eksportir batubara terbaik yang berasal dari Indonesia.

26. 26.

(iii) Risiko Mata Uang (iii)Foreign Currency Risk

Analisis sensitivitas mata uang asing Foreign currency sensitivity analysis

(iv) (iv)Interest Rate Risk

b. Estimasi Nilai Wajar b

.

Fair Value Estimation

a) a)

b) b)

c) c)

INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

FINANCIAL INSTRUMENT AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

The Group‟s policy is to balance the cash flows from operations and the financing activities using the same currency.

Kebijakan Grup adalah melakukan penyeimbangan arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan dalam mata uang yang sama.

The Group is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of Rupiah denominated transaction such as expenses payment and taxes.

Grup terekspos pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama karena transaksi yang didenominasi dalam mata uang Rupiah seperti pembayaran biaya dan pajak.

The foreign exchange risk exposures of the Group mainly result from the volatility in U.S. Dollar against other currencies.

Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing Grup timbul terutama dari volatilitas nilai tukar mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap mata uang asing lainnya.

The Group exposures to interest rate risk mainly concerns financial liabilities from financing lease liabilities. The financial liabilities which owned by the Group as of December 31, 2013 and 2012 have floating interest rate. The Group strictly monitored the market interest rate fluctuation and if the market interest rate significantly increased, the Group will renegotiate the interest rate to the lender.

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);

input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan

input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat di observasi) (tingkat 3).

The Group manages the foreign currency exposure by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency. TheGroup‟s net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 26. Grup mengelola eksposur mata uang asing dengan mencocokkan,

sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Grup pada tanggal pelaporan diungkap pada Catatan No. 26.

Risiko Suku Bunga

Sensitivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan dalam USD dan SGD terhadap Rupiah adalah 2%. 2% adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item USD dan SGD yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan 2% dalam nilai tukar Rupiah.

TheGroup‟s sensitivity to the increase and decrease in the USD and SGD against Rupiah is 2%. 2% is the sensitivity rate hat used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes only outstanding monetary items denominated in USD and SGD and adjusts their translation at the period end for a 2% change in Rupiah.

Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak representatif dari risiko valuta asing melekat karena eksposur pada akhir periode pelaporan tidak mencerminkan eksposur selama tahun berjalan.

In management's opinion, the sensitivity analysis is unrepresentative of the inherent foreign exchange risk because the exposure at the end of the reporting period does not reflect the exposure during the year.

Grup terekspos risiko tingkat suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan yang berasal dari utang sewa pembiayaan. Adapun liabilitas keuangan yang dimiliki Grup pada 31 Desember 2013 dan 2012 memiliki tingkat suku bunga mengambang. Grup akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Grup akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman.

inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

SFAS No. 60,”Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:

quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1);

inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (level 2); and

26. 26.

b. Estimasi Nilai Wajar (lanjutan) b

.

Fair Value Estimation (continued)

Fair value of financial instruments carried

biaya perolehan diamortisasi at amortized cost

Piutang lain-lain pihak berelasi: Other receivables from related party:

Utang lain-lain pihak berelasi Other receivables from related party:

c. Manajemen Permodalan c

.

Capital Management

INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

FINANCIAL INSTRUMENT AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Nilai wajar instrumen keuangan yang dicatat pada

Kecuali sebagaimana tercantum dalam tabel berikut, Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya.

The Group manages capital risk to ensure that it will be able to continue as a going concern while maximizing the return to stakeholders through the optimization of the debt and equity balance.

The capital structure of the Group consists of debt, which includes the borrowings disclosed in Notes No. 13 and 14, cash and cash equivalent and equity attributable to equity holders of the parent, comprising issued capital, additional paid-in capital and retained earnings as disclosed in Notes 4 and 20.

The Board of Directors of the Group periodically reviews the Group‟s capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and the related risks.

Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.

Except as detailed in the following table, the Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recognized in the consolidated financial statements approximate their fair values.

Dewan Direksi Grup secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

Nilai wajar dari utang lain-lain pihak berelasi untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2014 diperkirakan sebesar Rp 87.058.601 dengan menggunakan tingkat suku bunga diskonto pasar untuk pinjaman jangka panjang sebesar 10% per tahun untuk Rupiah. Nilai wajar dari piutang lain-lain pihak berelasi untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2014 diperkirakan sebesar Rp 2.635.469 dengan menggunakan tingkat suku bunga pasar untuk deposito sebesar 5% per tahun untuk Rupiah.

Secara khusus, adapun asumsi signifikan yang digunakan dalam menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan di atas adalah sebagai berikut:

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan di atas, ditentukan sesuai dengan modal penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cashflow menggunakan harga transaksi pasar yang dapat diamati saat ini untuk instrumen yang sejenis.

Struktur modal Grup terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan No. 13 dan 14, kas dan setara kas dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan, tambahan modal disetor dan laba ditahan yang dijelaskan pada Catatan 4 dan 20 .

Spesifically, significant assumptions used in determined the fair value of such financial instruments above are as follows:

The fair value of long term other receivables from related party as of March 31, 2013, is estimated to be Rp 2,635,469 using market interest rate for term deposits by 5% per annum for Rupiah.

The fair value of long term other payables from related party as of March 31, 2014, is estimated to be Rp 87,058,601 using market discount rate for long term borrowing by 10% per annum for Rupiah.

The fair value of such financial assets and financial liabilities are determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flows analysis using prices from observable current markets transaction for similar instruments.

27. 27.

a. Perjanjian Sewa Kantor a. Office Rent Agreement

b. Perjanjian Sewa Pembiayaan b

. Lease Agreement c. c. (i) ( i (ii) ( ii (iii) ( ii d. d. (i) ( i

The extension of VIP Link agreement dated September 4th, 2013 between PT Citra Eksekutif Otorita (CEO SUITE), acting as the lessor, and the Company, as the lessee, of the object stated in the VIP Link Agreement dated April 30th, 2009, namely the„virtual office‟ situated at the 39th floor of Wisma GKBI 9, Jl Jenderal Sudirman No.28, Central Jakarta. The term of lease is from November 1st, 2013 up until June 30th, 2015. The leasing fee for such period of time is amounting to USD 1,200 (one thousand two hundred US Dollar)

Based on the deed of Leasing Agreement no.11 dated February 21st, 2013, drawn up by Hasan Halim, S.H., M.K.n, a Notary, which states an agreement between PT ATPK Resource, Tbk and Mrs. Imelda concerning leasing of 1 unit of Non Residential Tenement at the 29th floor of„AXA Tower At KuninganCity‟, from March 1st, 2013 up until March 1st, 2015 with leasing fee amounting to Rp 7,200,000,000,-.

Consumer Financing Agreement No. 9911300405 dated February 19, 2013 between PT Mandiri Tunas Finance (“Lessor”) and the Company (“Lessee”), for 1 unit four-wheeled vehicle of Mercedes Benz-EClass-300 Avant Grande brand, production year of 2011, amounting to Rp.980.000.000,- (nine hundred eighty million Rupiah) with lease term of 24 (twenty four) months.

MIM is the holder of 1.050 shares of PT Sarana Mandiri Utama; a limited liability established under the laws of the Republic of Indonesia, domiciled in Tarakan with its office at 14th

floor of Plaza Bapindo/ Citibank Tower, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 54-55, Jakarta(“SMU”); representing 70% (seventy percent) of all outstanding shares of the Company.

BEJ is the holder of 450 (four hundred fifty) shares of SMU, representing 30% (thirty percent) of all outstanding shares of SMU;

This Shareholders Agreement governs the shareholding of MIM and BEJ in SMU and the implementation of the business activities of SMU.

PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND

CONTINGENCY

Perpanjangan perjanjian VIP Link tanggal 4 September 2013 antara PT Citra Eksekutif Otorita (CEO SUITE) selaku pihak yang menyewakan dan Perusahaanan selaku pihak penyewa atas obyek yang tertera dalam Perjanjian VIP Link tanggal 30 April 2009 dan perpanjangan perjanjian VIP Link tanggal 4 Januari 2012, yakni virtual office yang terletak di Wisma GKBI Lantai 39, Jalan Jenderal Sudirman No. 28, Jakarta Pusat. Jangka waktu sewa adalah terhitung sejak tanggal 1 November 2013 hingga tanggal 30 Juni 2015. Harga sewa selama waktu tersebut adalah sebesar USD 1.200 (seribu dua ratus dolar Amerika Serikat).

Berdasarkan akta Perjanjian Sewa Menyewa no. 11 tertanggal 21 Pebruari 2013 yang dibuat oleh Notaris Hasan Halim, S.H., M.K.n, yang menyatakan kesepakatan antara PT ATPK Resource, Tbk dengan Nyonya Imelda untuk sewa menyewa 1 unit Satuan Rumah Susun Non Hunian di AXA Tower At Kuningan City Lantai 29 mulai dari 1 Maret 2013 sampai dengan 1 Maret 2015 dengan nilai sewa sebesar Rp 7.200.000.000,-.

Based on the Stock Option Agreement dated November 5, 2009 as legalized by Merryana Suryana, S.H, Jakarta(“the Stock Option Agreement”), the following is stated:

The Stock Option Provider is the lawful owner and holder of 451 (four hundred fifty one) A-Series shares and 599 (five hundred ninety nine) B-Series shares in SMU.

Perjanjian Pembiayaan Konsumen No. 9911300405 tanggal 19 Februari 2013 antara PT Mandiri Tunas Finance(“Lessor”) dengan Perusahaanan(“Lessee”), atas 1 (satu) unit mobil kendaraan roda empat merek Mercedes Benz-EClass-300 Avant Garde, tahun 2011, dengan harga Rp980.000.000 (sembilan ratus delapan puluh juta Rupiah) dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan.

Perjanjian Pemegang Saham Antara Perusahaan, MIM, (entitas anak) dan PT Batavia Energi Jaya (“BEJ”).

Berdasarkan Perjanjian Pemegang Saham tanggal 5 Nopember 2009 yang dibuat di bawah tangan yang telah dilegalisasi oleh Notaris Merryana Suryana, S.H., di Jakarta(“Perjanjian Pemegang Saham”), diterangkan bahwa:

MIM merupakan pemegang sebanyak 1.050 saham dalam PT Sarana Mandiri Utama, suatu Perusahaanan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, berdomisili di Tarakan dan berkantor di Plaza Bapindo\ Citibank Tower Lt. 14. Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55, Jakarta(“SMU”), yang mewakili 70% (tujuh puluh persen) dari seluruh saham dikeluarkan dalam Perusahaan;

BEJ merupakan pemegang 450 (empat ratus lima puluh) saham dalam SMU, yang mewakili 30% (tiga puluh persen) dari seluruh saham dikeluarkan dalam SMU;

Perjanjian Pemegang Saham ini mengatur mengenai

kepemilikan saham MIM dan BEJ dalam SMU dan

pelaksanaan kegiatan usaha SMU.

Perjanjian Opsi Saham Antara MIM (Pemberi Opsi) dan BEJ (Penerima Opsi)

Berdasarkan Perjanjian Opsi Saham tanggal 5 Nopember 2009 yang telah dilegalisasi oleh Merryana Suryana, S.H., Notaris di Jakarta Selatan (“Perjanjian Opsi Saham”), diterangkan bahwa:

Pemberi Opsi adalah pemilik dan pemegang yang sah dari 451 (empat ratus lima puluh satu) saham Seri A dan 599 (lima ratus sembilan puluh sembilan) saham Seri B dalam SMU.

Shareholders Agreement between the Company, MIM, (subsidiary) and PT Batavia Energi Jaya (“BEJ”).

Based on the Shareholders Agreement dated November 5, 2009 which was drawn up privately before and has been legalized by Notary, Merryana Suryana, S.H, Jakarta (“Shareholders Agreement”), the following is stated:

Stock Option Agreement Between MIM (Stock Option Provider) and BEJ (Stock Option Recipient)

27. 27. d. d. (ii) ( ii (iii) (iii) (iv) (iv) (v) Pelaksanaan Opsi: ( v 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4.

SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND

Dalam dokumen PT ATPK RESOURCES Tbk (Halaman 51-55)

Dokumen terkait