• Tidak ada hasil yang ditemukan

Financial instruments measured at amortized cost

Dalam dokumen AR 2013 Sigmagold Tbk (Halaman 88-95)

AND SUBSIDIARIES

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. Financial instruments measured at amortized cost

Biaya perolehan diamortisasi dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

5. Pengukuran nilai wajar 5. Fair value measurement

Nilai wajar dari instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan merujuk pada harga yang ditentukan. Untuk instrumen keuangan dimana tidak ada pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik tersebut termasuk dengan menggunakan transaksi pasar yang wajar, merujuk pada nilai wajar dari instrumen lain yang secara substansi sama, analisa arus kas yang diskontokan, atau model penilaian lainnya.

The fair values of financial instruments that are traded in an active market are determined by reference to quoted prices. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques May include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

f. Biaya Dibayar Di muka f. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.

g. Investasi pada Entitas Asosiasi g. Investments in Associated Company

Entitas Asosiasi adalah suatu Entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Investasi pada Entitas Asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana jumlah tercatat investasi tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian Grup atas laba atau rugi, dan penerimaan dividen dari Entitas Asosiasi sejak tanggal perolehan.

An Associate is an entity in which the Group has significant influence. Investments in associates are recorded using the equity method, whereby the cost of investment is increased or

decreased by the Group’s share in net earnings or losses of and

dividends received from the associate since the date of acquisition.

Setelah menerapkan metode ekuitas, Grup menentukan apakah diperlukan untuk mengakui rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam Entitas Asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam Entitas Asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya.

After applying the equity method, the Group determines whether it is necessary to recognize an impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. In this case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value .

h. Aset Tetap h. Fixed Assets

Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”,

yang menggantikan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “ Aset Tetap”, dan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”.

The Group applied PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets,”

which superseded PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, and PSAK No. 47, “Accounting for Land”.

item aset tetap yang digunakan untuk mengembangkan atau mengelola (a) aset-aset biologis dan (b) hak dan cadangan mineral-mineral seperti minyak bumi, gas alam dan sumber daya alam tidak terbaharukan sejenis. Lingkup dari standar yang telah direvisi ini mencakup (1) aset yang sedang dibangun atau dikembangkan untuk keperluan properti investasi di masa datang; (2) penerapan akuntansi atas aset tetap yang diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual; dan (3) pengakuan aset tetap atas hibah pemerintah.

assets used to develop or maintain (a) biological assets and (b) mineral rights and mineral reserves such as oil, natural gas and similar non-regenerative resources. The scope of this revised standard excludes: (1) an asset that is being built or developed for future use as investment property; (2) accounting treatment for fixed assets classified as held for sale; and (3) recognition of fixed assets from government grants.

Grup telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya aset tetap terdiri dari harga perolehan, setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen, dan estimasi awal biaya pembongkaran dan rehabilitasi lokasi yang terkait dengan aset tersebut dan merupakan tanggung jawab dari Grup.

The Group has chosen the cost model as the accounting policy for its fixed assets measurement. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any. The cost of fixed assets comprises the purchase price, any costs directly attributable to bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management, and the estimated costs of decommissioning the assets and site rehabilitation costs to the extent that they relate to the asset and are the responsibility of the Group.

Biaya dari aset tetap dikapitalisasi ke dalam bermacam-macam komponen dimana masa manfaat ekonomis dari komponen- komponen tersebut berbeda dari aset utama dimana alokasi biaya komponen tersebut dapat secara logis dialokasi. Biaya yang terjadi untuk mengganti atau memodifikasi komponen signifikan dari aset tetap dikapitalisasi dan sisa dari harga perolehan dari komponen yang diganti dihapus bukukan sebagai beban ke laba atau rugi.

The cost of an item of fixed assets is capitalized into various components where the useful lives of the components differ from the main item of fixed assets to which the component can be logically assigned. Cost incurred to replace or modify a significant component of fixed assets is capitalized and any remaining carrying value of the component replaced is written-off as expense in profit or loss.

Biaya selanjutnya dari aset tetap hanya dikapitalisasi bila biaya tersebut meningkatkan nilai atau hasil dari aset tersebut di atas harapan awal dan dapat diukur secara andal. Namun, biaya yang terjadi atas perbaikan dan perawatan aset tetap diakui sebagai beban dalam laba atau rugi di periode berjalan.

Subsequent cost on fixed assets is only capitalized when such cost enhances the value or output of the asset beyond original expectations and it can be measured reliably. However, cost incurred on repairing and maintaining fixed assets are recognized in profit or loss in the period in which they are incurred.

Laba atau rugi atas penjualan aset tetap, dihitung dengan cara penerimaan atas penjualan aset dikurangi harga perolehan pada tanggal transaksi, diakui dalam laba atau rugi.

Gains or losses on the disposal of fixed assets, which is calculated as the proceeds on disposal of such assets less their carrying values at that date, are recognized in profit or loss.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, adalah sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets. The estimated useful lives of fixed assets are as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 10-30 Buildings and facilties

Peralatan mesin dan peralatan 5-15 Machinery equipment and repairment

Kendaraan 5 Vehicles

Inventaris kantor 5 Office equipment

Umur dan metode penyusutan ditelaah dan disesuaikan, jika

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK (DAHULU PT AGIS TBK) DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

(FORMERLY PT AGIS TBK) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

i. Aset Eksplorasi dan Evaluasi i. Exploration and Evaluation Assets

Grup menerapkan PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan

Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” dan PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum”, dimana keduanya menggantikan PSAK No. 29, “Akuntansi untuk

Minyak dan Gas” dan PSAK No. 33 (1994), “Akuntansi Pertambangan Umum”.

The Group adopted PSAK No. 64, “Exploration for and Evaluation of Mineral Resources” and PSAK No. 33 (Revised 2011),

“Accounting for General Mining”, both of which replaced PSAK No. 29, “Accounting for Oil and Gas” and PSAK No. 33 (1994), “Accounting for General Mining”.

PSAK No. 64 secara spesifik mengijinkan Entitas untuk mengembangkan kebijakan akuntansi untuk aset eksplorasi dan evaluasi dengan mempertimbangkan syarat paragraf 10 dari

PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. PSAK tersebut mewajibkan

Entitas yang mengakui aset eksplorasi dan evaluasi untuk melakukan uji penurunan nilai pada aset tersebut bila tedapat indikasi bahwa harga perolehan aset tersebut melampaui nilai yang dapat diperoleh. Pengakuan penurunan nilai dalam standar baru ini berbeda dengan penerapan pada PSAK No. 48 (Revisi

2009), “Penurunan Nilai Aset”, namun penurunan nilai diukur

sesuai dengan standar tersebut pada saat penurunan nilai telah diidentifikasi.

PSAK No. 64 permits an entity to develop an accounting policy for exploration and evaluation assets specifically considering the requirements of paragraph 10 of PSAK No. 25 (Revised 2009),

“Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. It requires entities recognizing exploration and evaluation

assets to perform an impairment test on those assets when facts and circumstances suggest that the carrying amount of such assets May exceed their recoverable amounts. Impairment recognition under this new standard varies from that in PSAK No.

48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, but impairment is measured in accordance with that standard once the impairment is identified.

Penerapan PSAK No. 64 menyebabkan penyatuan akun “Aset Minyak dan Gas Bumi” dan “Biaya Eksplorasi Tangguhan” yang

sebelumnya disajikan dalam baris yang berbeda ke dalam “Aset

Eksplorasi dan Evaluasi” dalam laporan posisi keuangan

konsolidasian.

The adoption of PSAK No. 64 resulted to combination of “Oil and

Gas Properties” and “Deferred Exploration Costs” accounts previously presented as separate line items to “Exploration and

Evaluation Assets” in the consolidated statements of financial

position.

Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan pencarian mineral, penentuan kelayakan teknis dan penilaian kelayakan komersial dari sebuah sumber daya teridentifikasi. Kegiatan eksplorasi tersebut (termasuk evaluasi) meliputi:

Exploration and evaluation activities involve the search for mineral resources, the determination of technical feasibility and the assessment of commercial viability of an identified resource. Such exploration (including evaluation) activities include:

(i) pengumpulan data eksplorasi melalui topografi, studi geokimia dan geofisika;

(i) gathering exploration data through topographical, geochemical and geophysical studies;

(ii) pengeboran, penggalian dan sampel; (ii) exploratory drilling, trenching and sampling;

(iii) menentukan dan memeriksa volume dan kualitas sumber daya; dan

(iii) determining and examining the volume and grade of the resource; and

(iv) meneliti persyaratan transportasi dan infrastruktur. (iv) surveying transportation and infrastructure requirements.

Biaya administrasi yang tidak langsung dapat diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi khusus dibebankan ke laba atau rugi. Biaya lisensi yang dibayar sehubungan dengan hak untuk mengeksplorasi di daerah eksplorasi yang ada dikapitalisasi dan diamortisasi selama jangka waktu lisensi atau ijin.

Administration costs that are not directly attributable to a specific exploration area are charged to profit or loss. License costs paid in connection with a right to explore in an existing exploration area are capitalized and amortized over the term of the license or permit.

Biaya eksplorasi dan evaluasi (termasuk amortisasi atas biaya lisensi yang dikapitalisasi) dibebankan ke laba atau rugi pada saat terjadinya kecuali dalam keadaan berikut, dalam hal pengeluaran tersebut dapat dikapitalisasi:

Exploration and evaluation costs (including amortization of capitalized license costs) are charged to profit or loss as incurred except in the following circumstances, in which case the expenditure May be capitalized:

(i) akuisisi atas konsensi atau izin atas area of interest pada tahap eksplorasi dan evaluasi dari pihak ketiga yang diukur pada nilai wajar pada saat akuisisi; jika tidak

(i) the acquisition of a concenssion of license area of interest at the exploration and evaluation stage from a third party which is measured at fair value on acquisition; otherwise

(ii) keberadaan deposit mineral komersial telah ditetapkan. (ii) the existence of a commercially viable mineral deposit has been established.

biaya perolehan dikurangi penyisihan penurunan nilai. Aset tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan tetapi ditelaah untuk indikasi penurunan nilai. Apabila suatu penurunan potensial terindikasi, penilaian dilakukan untuk setiap

area of interest dalam kaitannya dengan Grupaset operasi (yang merupakan unit penghasil kas) terhadap eksplorasi yang terkait tersebut. Sejauh biaya eksplorasi tidak diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut dibebankan ke laba atau rugi.

subsequently measured at cost less any allowance for impairment. Such asset is not depreciated as it is not available for use but monitored for indications of impairment. Where a potential impairment is indicated, an assessment is performed for each area of interest in conjunction with the group of operating assets (representing a cash-generating unit) to which the exploration is attributed. To the extent that deferred exploration costs are not expected to be recovered, they are charged to profit or loss.

Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas investasi dalam arus kas konsolidasian, sedangkan arus kas terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivititas operasi.

Cash flows associated with capitalized exploration and evaluation costs are classified as investing activities in the consolidated of cash flows, while cash flows in respect of exploration and evaluation costs that are expensed are classified as operating cash flows.

j. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan j. Impairment of Non-financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset harus diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui segera dalam laba atau rugi.

The Group evaluates at each reporting date whether there is any indication that an asset May be impaired. If any such indication exists, the Group estimates the recoverable amount of the asset. The recoverable amount of an asset or a cash-generating unit is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. The impairment loss is recognized immediately in profit or loss.

Pemulihan rugi penurunan nilai aset yang telah diakui pada periode sebelumnya diakui jika terdapat indikasi penurunan nilai aset tersebut sudah tidak ada lagi atau menurun. Pemulihan rugi penurunan nilai aset diakui dalam laba atau rugi. Namun demikian, kenaikan nilai tercatat aset karena pemulihan rugi penurunan nilai hanya diakui sepanjang tidak melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan (setelah dikurangi penyusutan dan amortisasi) jika rugi penurunan nilai aset tidak diakui pada tahun sebelumnya.

Recovery of impairment loss recognized in prior periods is recorded when there is an indication that the impairment loss recognized for the asset no longer exists or has decreased. The recovery is recognized in profit or loss. However, the increase in carrying amount of an asset due to a recovery of an impairment loss is recognized to the extent that it does not exceed the carrying amount that would have been determined (net of depreciation and amortization) had no impairment loss been recognized for that asset in prior years.

k. Biaya Emisi Saham k. Share Issuance Cost

Semua biaya yang terjadi yang terkait dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas saham perusahaan

disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam

akun ekuitas.

Costs incurred in connection with the initial public offering and rights issue of the Company’s shares are classified as part of

“Additional Paid-in Capital” account in the equity.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban l. Revenues and Expenses Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured.

Beban Expenses

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK (DAHULU PT AGIS TBK) DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SIGMAGOLD INTI PERKASA TBK

(FORMERLY PT AGIS TBK) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

m. Imbalan Kerja m. Employee Benefits

Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, yang menggantikan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Selain itu, Grup juga menerapkan ISAK No. 15, “PSAK No. 24:

Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan

Interaksinya”.

The Group applied PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee

Benefits”, which superseded PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. Moreover, the Group also applied ISAK No. 15, “PSAK No. 24: The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”.

PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan petunjuk untuk penghitungan dan penambahan pengungkapan untuk imbalan kerja dengan beberapa transisi cadangan. Standar ini menyediakan pilihan pengakuan laba atau rugi sebagai atas penggunaan pendekatan koridor, dimana laba atau rugi diakui pada periode berjalan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya.

PSAK No. 24 (Revised 2010) provides guidance for calculation and additional disclosures for employee benefits with some transitional provisions. It provides an option for recognition of actuarial gains or losses in addition to using the corridor approach, that is immediate recognition of actuarial gains or losses in period in which such occur and as part of other comprehensive income.

Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan konsolidasian, kecuali pada bagian pengungkapan. Grup memilih mempertahankan kebijakan yang ada untuk mengakui keuntungan atau kerugian, yang mana menggunakan pendekatan koridor. Penerapan ISAK No.15 tidak memiliki dampak yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of PSAK No. 24 (Revised 2010) did not have significant impact on the consolidated financial statements, except for disclosures. The Group chose to retain the existing policy for recognizing actuarial gains or losses, which is using corridor approach. The adoption of ISAK No. 15 did not have significant impact on the consolidated financial statements.

Grup menentukan liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang- undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan beban imbalan kerja ditentukan dengan menggunakan metode

Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar program pada akhir periode pelaporan. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika

Dalam dokumen AR 2013 Sigmagold Tbk (Halaman 88-95)