• Tidak ada hasil yang ditemukan

Financial Risk Management Objectives and Policies

Dalam dokumen 2014 JRAP Financial Statement Sep 2014 (Halaman 108-114)

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.

The main risks arising from the Group’s financial instruments are market risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudent manner by managing those risks to minimize potential losses.

Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko suku bunga, risiko komoditi, risiko mata uang asing, risiko kredit, dan risiko likuiditas.

The Directors have the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as interest rate risk, commodity risk, foreign exchange risk, credit risk, and liquidity risk.

Risiko Pasar Market Risk

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga, risiko komoditas dan risiko nilai tukar mata uang asing.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, interest rate risk, commodity risk and foreign exchange risk.

a. Risiko Suku Bunga a. Interest Rate Risk

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan pinjaman bank jangka panjang dan sewa pembiayaan.

Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposure to the interest rate risk relates primarily to long-term bank loan and finance lease.

Walaupun Grup memiliki pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap, manajemen Grup juga melakukan penelaahan atas suku bunga yang telah ditetapkan, apabila suku bunga pasar turun secara signifikan, manajemen Grup akan melakukan negosiasi untuk menurunkan suku bunga tersebut.

Eventhough the Group has liabilities with fixed interest rate, management of the Group also conducts assessment on such rates and if market interest rate decreases significantly, management of the Group would negotiate to decrease the interest rate on its obligations.

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:

The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s financial liabilities that are exposed to interest rate risk:

30 September/September 30, 2014

Kurang dari atau

sama dengan Lebih dari

satu tahun/ satu tahun/

Within More than Jumlah/

one year one year Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Sewa pembiayaan 11.638.343 25.936.700 37.575.043 Finance lease Pinjaman bank 60.424.773 187.069.409 247.494.182 Bank loans

Jumlah 72.063.116 213.006.109 285.069.225 Total

Floating interest rate Suku bunga mengambang/

30 September/September 30, 2013

Kurang dari atau

sama dengan Lebih dari

satu tahun/ satu tahun/

Within More than Jumlah/

one year one year Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Sewa pembiayaan 11.106.442 36.393.712 47.500.154 Finance lease

Pinjaman bank 24.307.126 106.455.592 130.762.718 Bank loans

Jumlah 35.413.568 142.849.304 178.262.872 Total

Floating interest rate Suku bunga mengambang/

Pada tanggal 30 September 2014 dan 2013, jika suku bunga atas pinjaman bank dan liabilitas sewa pembiayaan yang lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap, laba sebelum pajak untuk periode- periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut akan lebih rendah/tinggi masing-masing sebesar US$ 2.850.692 dan US$ 1.782.628, terutama sebagai akibat tingginya/rendahnya beban bunga dari pinjaman bank dan liabilitas sewa pembiayaan suku bunga mengambang.

As of September 30, 2014 and 2013, if interest rates on bank loans and finance lease liabilities had been 1% higher/lower with all other variables held constant, income before tax for the nine-month periods then ended would have been lower/higher by US$ 2,850,692 and US$ 1,782,628, respectively, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate bank loans and finance lease liabilities.

b. Risiko Komoditas b. Commodity Risk

Risiko komoditas adalah risiko adanya fluktuasi pada harga pasar komoditas atas gabungan produk-produk mineral yang diproduksi, termasuk emas yang merupakan produk utama. Kebijakan Grup untuk mengelola risiko ini adalah dengan menggunakan harga berdasarkan kontrak dengan pelanggan. Grup tidak terlibat dalam kontrak derivatif atas komoditas, namun pada tanggal 30 September 2013, PT Bank CIMB Niaga Tbk, kreditur JRN, mensyaratkan JRN dan entitas anak untuk melakukan lindung nilai atas komoditas emas berdasarkan produksi dan harga emas minimum seperti yang dijelaskan di perjanjian pinjaman (Catatan 21 dan 37).

Commodity risk is the risk of fluctuations in prevailing market commodity prices on the mix of mineral products it produces including gold, its main product. The Group’s policy is to manage this risk through the use of contract based prices with customers. The Group is not engaged in any derivative commodity contracts; however, as of September 30, 2013, PT Bank CIMB Niaga Tbk, JRN’s creditor, requires JRN and its subsidiaries to enter into commodity hedging on their gold production volume based on minimum volume of production and price as defined in the related loan agreement (Notes 21 and 37).

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan harga pasar dari harga emas pada tanggal 30 September 2014 dan 2013, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum beban pajak untuk periode- periode sembilan bulan yang berakhir tanggal 30 September 2014 dan 2013:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably change in market price of gold at September 30, 2014 and 2013, with all other variables held constant, to the income before tax for the nine-month periods ended September 30, 2014 and 2013:

Kenaikan (Penurunan)

Harga Emas 2014 2013

dalam Persentase/ Efek Terhadap Efek Terhadap

Increase Laba Sebelum Laba Sebelum

(Decrease) Pajak/ Pajak/

in Price of Gold Effect on Income Effect on Income

in Percentage before Tax before Tax

10% 20.244.913 6.522.065

(10)% (20.244.913) (6.522.065) Sembilan bulan/Nine months 30 September/September 30,

c. Risiko Nilai Tukar c. Foreign Exchange Risks

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait dengan kas, utang usaha, beban akrual dan pinjaman pihak berelasi.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to the foreign exchange risk relates primarily to cash, trade accounts payable, accrued expenses and loan from related parties.

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari nilai tukar mata uang asing terhadap Dolar Amerika Serikat, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum pajak untuk periode-periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2014 dan 2013. Lima persen (5%) adalah tingkat sensitivitas yang digunakan pada saat pelaporan mata uang asing kepada manajemen kunci secara internal dan merupakan penilaian manajemen yang mungkin terjadi atas nilai tukar.

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in foreign currencies’ exchange rate against U.S. Dollar with all other variables held constant, to the income before tax for the nine-month period ended September 30, 2014 and 2013. Five percent (5%) is the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management assessment of a reasonably possible change in foreign exchange rates.

2014 2013

Kenaikan (Penurunan) Efek Terhadap Efek Terhadap

dalam Persentase/ Laba Sebelum Laba Sebelum

Increase Pajak/ Pajak/

(Decrease) Effect on Income Effect on Income in Percentage before Tax before Tax

Dolar Amerika Serikat: U.S. Dollar:

Rupiah 5% (3.006.320) (2.544.077) Rupiah

(5%) 3.006.320 2.544.077

Ringgit Malaysia 5% (245.967) (1.247.585) Malaysian Ringgit

(5%) 245.967 1.247.585

Dolar Australia 5% (15.986) (38.567) Australian Dollar

(5%) 15.986 38.567

Dolar Singapura 5% (1.687) (1.669) Singapore Dollar

(5%) 1.687 1.669

Euro 5% 584 (5.963) Euro

(5%) (584) 5.963

30 September/September 30,

Dampak dari perubahan nilai tukar Dolar Amerika Serikat untuk mata uang lainnya terutama perubahan nilai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.

The impact of the above change in exchange rate of U.S. Dollar to other currencies is mainly the result of change in the value of foreign currencies denominated monetary assets and liabilities.

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.

Tabel berikut menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit untuk komponen dari laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 dan 31 Desember 2013:

The table below shows the maximum exposure to credit risk for the component of the consolidated statements of financial position as of September 30, 2014 and 2013 and December 31, 2013:

31 Desember/ 30 September/September 30, December 31,

2014 2013 2013

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Bank 3.533.878 11.876.213 26.667.973 Cash in banks

Piutang usaha 3.129.109 - - Trade accounts receivable

Piutang lain-lain 2.339.963 2.571.294 1.856.868 Other accounts receivable

Deposito berjangka yang dibatasi

pencairannya dan lain-lain Restricted time deposits and

(Catatan 8) 1.458.143 1.335.826 1.335.950 others (Note 8)

Piutang dari pihak berelasi-non usaha 4.245.945 2.551.763 3.038.647 Due from a related party

Aset tidak lancar lain-lain 7.446.544 79.196 1.776.599 Other noncurrent assets

Jumlah 22.153.582 18.414.292 34.676.037 Total

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi likuiditasnya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flows position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman dan utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.

Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 dan 31 Desember 2013:

The consolidated table below summarizes the maturity profile of consolidated financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of September 30, 2014 and 2013 and December 31, 2013:

30 September/September 30,2014

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Biaya transaksi/ Nilai Tercatat/

<= 1 Year 1-2 Years 3-5 Years Transaction Costs As Reported

Liabilitas Liabilities

Pinjaman bank jangka pendek 4.727.432 - - - 4.727.432 Short-term bank loans

Utang usaha 37.215.058 - - - 37.215.058 Trade accounts payable

Utang lain-lain 890.093 - - - 890.093 Other liabilities

Beban akrual 15.395.205 - - - 15.395.205 Accrued expenses

Utang lembaga keuangan bukan bank 146.564 49.075 - - 195.639 Loans from non-bank financial institution Sewa pembiayaan 11.638.343 20.308.365 5.628.335 - 37.575.043 Finance lease

Pinjaman pihak berelasi - 79.670.788 - - 79.670.788 Loan from related parties Pinjaman kepada pihak ketiga - 22.000.000 - - 22.000.000 Loan from a third party Pinjaman bank jangka panjang 74.689.243 134.825.064 57.442.040 (3.577.127) 263.379.220 Bank loans

Jumlah 144.701.938 256.853.292 63.070.375 (3.577.127) 461.048.478 Total

30 September/September 30,2013

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Biaya transaksi/ Nilai Tercatat/

<= 1 Year 1-2 Years 3-5 Years Transaction Costs As Reported

Liabilitas Liabilities

Utang usaha 44.588.214 - - - 44.588.214 Trade accounts payable

Utang lain-lain 434.884 - - - 434.884 Other liabilities

Beban akrual 8.340.546 - - - 8.340.546 Accrued expenses

Utang lembaga keuangan bukan bank 196.487 171.298 27.175 - 394.960 Loans from non-bank financial institution Sewa pembiayaan 11.106.442 20.195.047 16.198.665 - 47.500.154 Finance lease

Pinjaman pihak berelasi - - 73.498.008 - 73.498.008 Loan from related parties Pinjaman kepada pihak ketiga - - 59.840.000 - 59.840.000 Loan from a third party Pinjaman bank jangka panjang 27.392.070 85.199.355 28.160.850 (3.464.659) 137.287.616 Bank loans

Jumlah 92.058.643 105.565.700 177.724.698 (3.464.659) 371.884.382 Total

31 Desember/December 31,2013

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Biaya transaksi/ Nilai Tercatat/

<= 1 Year 1-2 Years 3-5 Years Transaction Costs As Reported

Liabilitas Liabilities

Utang usaha 33.348.742 - - - 33.348.742 Trade accounts payable

Utang lain-lain 1.591.985 - - - 1.591.985 Other liabilities

Beban akrual 13.303.973 - - - 13.303.973 Accrued expenses

Utang lembaga keuangan bukan bank 196.302 119.738 31.690 - 347.730 Loans from non-bank financial institution Sewa pembiayaan 11.408.664 11.432.716 22.536.854 - 45.378.234 Finance lease

Pinjaman pihak berelasi - - 70.744.277 - 70.744.277 Loan from related parties Pinjaman kepada pihak ketiga - - 41.840.000 - 41.840.000 Loan from a third party Pinjaman bank jangka panjang 35.627.702 63.696.913 152.765.469 (5.029.494) 247.060.590 Bank loans

37. Perjanjian Penting dan Komitmen 37. Significant Contracts and Commitments

Dalam dokumen 2014 JRAP Financial Statement Sep 2014 (Halaman 108-114)