• Tidak ada hasil yang ditemukan

Financial Risk Management Objectives and Policies

Dalam dokumen 2015 JRAP Financial Statement March 2015 (Halaman 102-108)

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.

The main risks arising from the Group‟s financial

instruments are market risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudent manner by managing those risks to minimize potential losses.

Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko suku bunga, risiko komoditi, risiko mata uang asing, risiko kredit, dan risiko likuiditas.

The Directors have the responsibility to determine the basic principles of the Group‟s risk management as well as principles covering specific areas, such as interest rate risk, commodity risk, foreign exchange risk, credit risk, and liquidity risk.

Risiko Pasar Market Risk

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga, risiko komoditas dan risiko nilai tukar mata uang asing.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, interest rate risk, commodity risk and foreign exchange risk.

a. Risiko Suku Bunga a. Interest Rate Risk

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan pinjaman bank jangka panjang dan sewa pembiayaan.

Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in

market interest rates. The Group‟s exposure

to the interest rate risk relates primarily to long-term bank loan and finance lease.

Walaupun Grup memiliki pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap, manajemen Grup juga melakukan penelaahan atas suku bunga yang telah ditetapkan, apabila suku bunga pasar turun secara signifikan, manajemen Grup akan melakukan negosiasi untuk menurunkan suku bunga tersebut.

Eventhough the Group has liabilities with fixed interest rate, management of the Group also conducts assessment on such rates and if market interest rate decreases significantly, management of the Group would negotiate to decrease the interest rate on its obligations.

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:

The following table sets out the carrying

amount, by maturity, of the Group‟s financial

liabilities that are exposed to interest rate risk:

31 Maret 2015/March 31, 2015

Kurang dari atau

sama dengan Lebih dari

satu tahun/ satu tahun/

Within More than Jumlah/

one year one year Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Sewa pembiayaan 12,866,149 23,196,592 36,062,741 Finance lease Pinjaman bank 83,296,439 151,027,519 234,323,958 Bank loans

Jumlah 96,162,588 174,224,111 270,386,699 Total

Floating interest rate

31 Desember 2014/December 31, 2014

Kurang dari atau

sama dengan Lebih dari

satu tahun/ satu tahun/

Within More than Jumlah/

one year one year Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Sewa pembiayaan 12.001.991 24.270.320 36.272.311 Finance lease Pinjaman bank 68.104.757 165.762.352 233.867.109 Bank loans

Jumlah 80.106.748 190.032.672 270.139.420 Total

Floating interest rate

Suku bunga mengambang/

Pada tanggal 31 Desember 2014, jika suku bunga atas pinjaman bank dan liabilitas sewa pembiayaan yang lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap, laba sebelum pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut akan lebih rendah/tinggi sebesar US$ 2.701.394, terutama sebagai akibat tingginya/rendahnya beban bunga dari pinjaman bank dan liabilitas sewa pembiayaan suku bunga mengambang.

As of December 31, 2014, if interest rates on bank loans and finance lease liabilities had been 1% higher/lower with all other variables held constant, income before tax for the years then ended would have been lower/higher by US$ 2,701,394, respectively, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate bank loans and finance lease liabilities.

b. Risiko Komoditas b. Commodity Risk

Risiko komoditas adalah risiko adanya fluktuasi pada harga pasar komoditas atas gabungan produk-produk mineral yang diproduksi, termasuk emas yang merupakan produk utama. Kebijakan Grup untuk mengelola risiko ini adalah dengan menggunakan harga berdasarkan kontrak dengan pelanggan. Grup tidak terlibat dalam kontrak derivatif atas komoditas, namun pada tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012, PT Bank CIMB Niaga Tbk, kreditur JRN, mensyaratkan JRN dan entitas anak untuk melakukan lindung nilai atas komoditas emas berdasarkan produksi dan harga emas minimum seperti yang dijelaskan di perjanjian pinjaman (Catatan 21 dan 37).

Commodity risk is the risk of fluctuations in prevailing market commodity prices on the mix of mineral products it produces including

gold, its main product. The Group‟s policy is

to manage this risk through the use of contract based prices with customers. The Group is not engaged in any derivative commodity contracts; however, as of January 1, 2013/December 31, 2012, PT Bank CIMB Niaga Tbk, JRN‟s creditor, requires JRN and its subsidiaries to enter into commodity hedging on their gold production volume based on minimum volume of production and price as defined in the related loan agreement (Notes 21 and 37).

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan harga pasar dari harga emas pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Maret 2014, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum beban pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably change in market price of gold at March 31, 2015 and March 31, 2014, with all other variables held constant, to the income before tax for the years then ended:

Kenaikan (Penurunan)

Harga Emas 2015 2014

dalam Persentase/ Efek Terhadap Efek Terhadap

Increase Laba Sebelum Laba Sebelum

(Decrease) Pajak/ Pajak/

in Price of Gold Effect on Income Effect on Income in Percentage before Tax before Tax

10% 7,930,561 2,204,194

(10%) (7,930,561) (2,204,194)

c. Risiko Nilai Tukar c. Foreign Exchange Risks

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait dengan kas, utang usaha, beban akrual dan pinjaman pihak berelasi.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange

rates. The Group‟s exposure to the foreign

exchange risk relates primarily to cash, trade accounts payable, accrued expenses and loan from related parties.

Grup mengelola risiko nilai tukar dengan menyesuaikan antara penerimaan dan pembayaran dalam mata uang yang sama dan melakukan pengawasan.

The Group manages the foreign curreny exchange risk by matching receipts and payments in the same currency and through monitoring.

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari nilai tukar mata uang asing terhadap Dolar Amerika Serikat, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum pajak untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014. Lima persen (5%) adalah tingkat sensitivitas yang digunakan pada saat pelaporan mata uang asing kepada manajemen kunci secara internal dan merupakan penilaian manajemen yang mungkin terjadi atas nilai tukar.

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change

in foreign currencies‟ exchange rate against

U.S. Dollar with all other variables held constant, to the income before tax for the years ended March 31, 2015 and December 31, 2014. Five percent (5%) is the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management assessment of a reasonably possible change in foreign exchange rates.

2015 2014

Kenaikan (Penurunan) Efek Terhadap Efek Terhadap

dalam Persentase/ Laba Sebelum Laba Sebelum

Increase Pajak/ Pajak/

(Decrease) Effect on Income Effect on Income in Percentage before Tax before Tax

Dolar Amerika Serikat: U.S. Dollar:

Rupiah 5% (2,948,647) (3,214,896) Rupiah

(5%) 2,948,647 3,214,896

Ringgit Malaysia 5% (832,850) (213,783) Malaysian Ringgit

(5%) 832,850 213,783

Dolar Australia 5% (1,688) (33,036) Australian Dollar

(5%) 1,688 33,036

Dolar Singapura 5% (147) (147) Singapore Dollar

(5%) 147 147

Euro 5% 342 342 Euro

(5%) (342) (342)

Dampak dari perubahan nilai tukar Dolar Amerika Serikat untuk mata uang lainnya terutama perubahan nilai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.

The impact of the above change in exchange rate of U.S. Dollar to other currencies is mainly the result of change in the value of foreign currencies denominated monetary assets and liabilities.

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.

Tabel berikut menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit untuk komponen dari laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014:

The table below shows the maximum exposure to credit risk for the component of the consolidated statements of financial position as of March 31, 2015 and December 31, 2014:

31 Maret / March 31, 31 Desember / December 31, 2015 2014

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Bank 7,670,540 11,219,913 Cash in banks

Piutang usaha - - Trade account receivable

Piutang lain-lain 3,059,820 2,299,624 Other accounts receivable

Deposito berjangka yang dibatasi Restricted time deposits and

pencairannya dan lain-lain 1,166,347 1,087,768 others

Piutang dari pihak berelasi non-usaha 4,979,050 4,695,050 Due from related parties Aset tidak lancar lain-lain 7,023,835 7,844,756 Other noncurrent assets

Jumlah 23,899,592 27,147,111 Total

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flows position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman dan utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash deemed

adequate to finance the Group‟s operations and

to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.

Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014:

The consolidated table below summarizes the maturity profile of consolidated financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of March 31, 2015 and December 31, 2014:

31 Maret 2015/March 31,2015

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Biaya transaksi/ Nilai Tercatat/

<= 1 Year 1-2 Years 3-5 Years Transaction Costs As Reported

Liabilitas Liabilities

Utang bank jangka pendek 7,205,395 - - - 7,205,395 Short-term bank loans

Utang usaha 33,098,927 - - - 33,098,927 Trade accounts payable

Utang lain-lain 1,737,303 - - - 1,737,303 Other liabilities

Beban akrual 19,336,337 - - - 19,336,337 Accrued expenses

Utang lembaga keuangan bukan bank 65,901 28,846 - - 94,747 Loans from non-bank financial institution Sewa pembiayaan 10,745,963 25,102,347 2,989,885 (2,775,454) 36,062,741 Finance lease

Pinjaman pihak berelasi - 80,673,793 - - 80,673,793 Loans from related parties

Pinjaman kepada pihak ketiga - 17,000,000 - - 17,000,000 Loan from a third party

Pinjaman bank jangka panjang 85,009,275 81,376,573 71,387,669 (3,449,559) 234,323,958 Long-term bank loans

Jumlah 157,199,101 204,181,559 74,377,554 (6,225,013) 429,533,201 Total

31 Desember 2014/December 31,2014

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Biaya transaksi/ Nilai Tercatat/

<= 1 Year 1-2 Years 3-5 Years Transaction Costs As Reported

Liabilitas Liabilities

Utang bank jangka pendek 6,772,679 - - - 6,772,679 Short-term bank loans

Utang usaha 44,038,848 - - - 44,038,848 Trade accounts payable

Utang lain-lain 443,255 - - - 443,255 Other liabilities

Beban akrual 16,647,190 - - - 16,647,190 Accrued expenses

Utang lembaga keuangan bukan bank 108,970 30,339 - - 139,309 Loans from non-bank financial institution

Sewa pembiayaan 12,001,991 19,120,117 5,150,203 - 36,272,311 Finance lease

Pinjaman pihak berelasi - 78,718,728 - - 78,718,728 Loans from related parties

Pinjaman kepada pihak ketiga - 22,000,000 - - 22,000,000 Loan from a third party

Pinjaman bank jangka panjang 83,366,447 83,910,791 89,839,030 (3,219,626) 253,896,642 Long-term bank loans

Jumlah 163,379,380 203,779,975 94,989,233 (3,219,626) 458,928,962 Total

Dalam dokumen 2015 JRAP Financial Statement March 2015 (Halaman 102-108)