KONDISI UMUM WILAYAH
3.1. Fisik Wilayah
Wilayah administratif Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terletak antara 80 -120 LS dan 1180 – 1250 BT yang terdiri dari kurang lebih 1192 buah pulau besar dan kecil dimana 432 pula telah diberi nama dan hanya 44 buah pulau yang tercatat berpenghuni tetap. Luas wilayah daratan sekitar 47.349,9 km2 dan luas lautan sekitar 200.000 km2
Gugusan kepulauan Provinsi NTT berbatasan dengan Laut Flores disebelah utara, Samudera Hindia dan Negara Australia sebelah selatarn, Negara Republic Democratic Timor Leste sebelah timur, dan sebeah baratnya dengan Selat Sape Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ketinggian tempatnya sebanyak 86,35 % berada pada rentang ketinggian 0-1.000 meter dpl sedangkan 3,65% lainnya pada ketinggian >
1.000 m dpl. Keadaan topografinya didominasi oleh pebukitan dengan dataran tersebar tersebar tersebar secara sporadik pada gugusan yang sempit, kebanyakan disepanjang garis pantai. Walaupun demikian ditemukan pula sejumlah taran sempit yang tersebar diantara pebukitan.
, NTT secara administratif memiliki 20 daerah otonom setingkat kabupaten dan 1 kota dengan jumlah kecamatan sebanyak 290 dan jumlah desa/kelurahan sebanyak 2.966 buah.
Aspek geologi wilayah Provinsi NTT termasuk dalam kawasan circum-pasifik.
Pulau-pulau seperti Pulau Flores, Alor, Komodo, Solor, Lembata dan pulau sekitarnya terbentuk secara vulkanik dan sering terjadi patahan. Sedangkan pulau Sumba, Sabu, Rote, Semau, Timor dan pulau sekitarnya terbentuk dari dasar laut yang terangkat ke permukaan. Dengan kondisi ini maka jalur pulau-pulau yang terletak pada jalur vulkanik dapat dikategorikan daerah dengan kondisi tanah yang subur namun labil dan berpotensi untuk terjadi bencana alam.
Deposit tambang yang dimiliki baik mineral maupun sumber-sumber energi lainnya seperti : Pasir besi (Fe), Mangan (Mn), Emas (AU), Flourspor (Fs), Bari (Ba), Belerang (S), posfat (Po), Zeolit (Z), Batu Permata (Gs), Pasir Kwarsa (Ps), Pasir (Ps),Gipsum (Ch), Batu Marmer (Mr), Batu Gamping, Granit (Gr), Andesit (An), Balsistis, Pasir Batu (Pa), Batu Apung (Pu), Tanah Diatomea (Td) Lempung /clay (Td).
Keadaan Klimatologi NTT memiliki tipe iklim kering dengan musim kemarau panjang sekitar 8-9 bulan, diikuti oleh musin hujan (basah) sekitar 3 – bulan khususnya sekitar Bulan November sampai Februari. Keadaan curah hujan yang pendek ini sering pula disertai dengan intensitas curah hujan yang tinggi yang tidak jarang berdampak bencana banjir disejumlah daerah. Dua situasi sulit yang sering dihadapi oleh penduduk NTT khususnya para petani sehingga memerlukan upaya adaptasi adalah kesulitan air karena musim kemarau yang panjang dan banjir pada saat musim penghujan yang pendek tetapi berintensitas tinggi.
3.2. Demografi
Publikasi BPS tahun 2012 untuk data tahun 2011 menunjukkan bahwa jumlah penduduk NTT sampai tahun 2011 adalah sebesr kurang lebih 4.7 juta jiwa dengan tingkat kepadatan sekitar 101 jiwa per Km2. Kepadatan penduduk tertinggi berada pada wilayah administratif Kota Kupang dengan tingkat kepadatan sebesar 1 902 jiwa
14 pe Km2 dan kepatan terendah adalah Kabupaten Sumba Timur dengan tingkat kepadatan sebesar 33 jiwa per Km2. Persebaran penduduk menurut kabupaten dapat dijelaskan sebagai berikut. Kabupaten dengan jumlah penduduk tertinggi adalah Kabupaten TTS (449.881 jiwa), diikuti oleh kabupaten Belu (359 266 jiwa) dan Kota Kupang (342 892 jiwa). Secara Detail proporsi persebaran penduduk menurut kabupaten/ kota dapat dilihat pada gambar berikut.
Rerata laju pertumbuhan penduduk NTT periode 2000 – 2010 sekitar 2.07 %, sedang pertumbuhan tahun terakhir tercatat hanya 1,31
%. Rincian pertumbuhan penduduk menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk tertinggi tahun terakhir tercatat terjadi pada Kabupaten Sumba Barat Daya (1.42 %), sedangkan terendah terjadi pada Kabupaten Sabu Raijua (1.17%) dan Kabupaten Flores Timur (1.19%).
No Kabupaten Jumlah Penduduk
(orang) Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun (%) 2010 2011 2000-2010 2010-2011
1 Sumba Barat 110993 113189 2.32 1.37
2 Sumba Timur 227732 232237 2.11 1.29
3 Kupang 304548 310573 2.53 1.27
4 Timor Tengah Selatan 441155 449881 1.25 1.30
5 Timor Tengah Utara 229803 234349 1.71 1.25
6 Belu 352297 359266 2.40 1.34
7 Alor 190026 193785 1.47 1.36
8 Lembata 117829 120160 2.74 1.26
9 Flores Timur 232605 237207 1.65 1.19
10 Sikka 300328 306269 1.31 1.28
11 Ende 260605 265761 1.15 1.21
12 Ngada 142393 145210 2.11 1.30
13 Manggarai 292451 298236 2.29 1.38
14 Rote Ndao 119908 122289 1.95 1.20
15 Manggarai Barat 221703 226089 3.07 1.43
16 Sumba Tengah 62485 63721 2.79 1.31
17 Sumba Barat Daya 284903 290539 2.29 1.42
18 Nagekeo 130120 132694 1.85 1.25
19 Manggarai Timur 252744 257744 1.99 1.4
20 Sabu Raijua 72960 74403 1.30 1.17
21 Kota Kupang 336239 342892 3.52 1.34
Nusa Tenggara Timur 4683827 4776485 2.07 1.31 Sumber: NTT dalam Angka, 2012 (BPS Prov. NTT)
Gambar 1 Persentase Penduduk NTT Menurut Kabupaten/Kota, 2011
Sumber NTT Dalam Angka, 2012., BPS NTT
Tabel 3. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk NTT 2010-2011 Per Kabupaten
Jika penduduk NTT dirinci menurut jenis pekerjaan utama, maka publikasi BPS (Table 4) menunjukkan bahwa kebanyakan penduduk NTT berprofesi sebagai petani (64.89 %), baik di sub sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan diikuti oleh penduduk yang bekerja di sektor jasa kemasyarakatan (12.89 %) dan penduduk yang bekerja di sektor perdagangan dan rumah makan (7.03%).
Perlu di catat bahwa walaupun proporsi penduduk NTT yang bekerja di sektor primer (pertanian) di atas 50 % dibanding sektor-sektor lainnya, namun sesungguh nya nilai proporsi ini terus mengalami penurunan dibanding situasi sektira 10 tahun lalu dengan jumlah proporsi hampir sekitar 70%. Penurunan proporsi tampungan labour force sektor pertanian ini terjadi seiring dengan berkembangnya sektor lainnya khususnya sektor jasa dengan tawaran nilai tambah ekonomi yang lebih baik dibanding sektor primer, disamping adanya fenomena kapasitas sumberdaya untuk menampung tenaga kerja sektor pertanian yang terus menurun seiring dengan pertambahan penduduk. Data menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian tergolong rendah dengan nilai elastisitas sekitar 0.53 sebagai akibat kontribusi sektor pertenaian terhadap pembentukan total PDRB yang terus menurun dan jumlah tenaga kerja yang terus mengalami peningkatan.
Lapangan Usaha Jumlah Persentase
Pertanian 1360265 64.89
Pertambangan & Penggalian 23628 1.13
Industri Pengolahan 124697 5.95
Listrik, Gas & Air Minum 2420 0.12
Bangunan–Konstruksi 59405 2.83
Perdagangan, Restoran & Hotel 147439 7.03
Pengangkutan & Komunikasi 87407 4.17
Keuangan, Persw dan Js. Perusahaan 20810 0.99
Jasa-jasa 270189 12.89
PDRB 2096260 100.00
2010 2061229 100.00
2009 2086105 100.00
Sumber: NTT dalam Angka, 2012 (BPS Prov. NTT)
Jika kualitas sumbetdaya manusia NTT diukur dari tingkat penduidikan yang dimiliki, maka data tabel .. menunjukkan bahwa jumlah penduduk NTT yang tidak atau belum bersekolah maupun yang tidak tamat SD cenderung terus mengalami penurunan.Jika pada tahun 2008 ju,lah penduduk pada kedua kelompok pendidikan ini tercatat sekitar774.659 jiwa, maka pada tahun 2011 jumlah ini telah mengalami penurunan menjadi hanya sekitar 664.787 jiwa. Sebaliknya jumlah penduduk yang berpenididkan minimal Diploma I terus mengalami peningkatan dari 95.096 pada tahun 2008 menjadi 145.630 pada tahun 2011.
Tabel 4 Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja 1 Minggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha di NTT,2011
16 Peningkatan ini jelas menunjukkan adanya perbaikan kualitas sumberdaya manusia NTT yang mungkin saja dapat digunakan sebagai modal pembangunan jika diarahkan dan dimanfaatkan secara benar dan bertanggung jawab.
Tabel 5 Jumlah Pencari Kerja Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2008-2012
No Penduduk Usia Kerja
Per Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012
1. Tidak / belum sekolah 241.079 277.862 220.114 195.911 2. Tidak/belum Tamat SD 533.580 808.818 701.736 468.876
3. SD 1.266.396 941.305 962.857 724.550 1.893.873
4. SMTP Umum 464.482 489.996 446.108 235.824 503.188
5. SMTP Kejuruan 16.028 25.539 25.300
6. SMTA Umum 309.130 329.777 302.822 325.468 353.299
7. SMTA Kejuruan 119.224 132.775 141.447 138.391
8. Diploma I/II 22.088 27.706 28.560 25.632
9. Akademi/ Diploma III 22.657 25.881 29.937 30.038 59.835
10 Diploma IV/SI 48.468 58.840 69.289 89.960 108.787
11. S2/S3 1.883 2.923 2.236
Jumlah 3.045.015 3.121.422 2.930.406 2.096.259 3.057.373 Sumber: NTT dalam Angka, 2012 (BPS Prov. NTT)
Struktur kependudukan NTT dipilah menurut kondisi ketenagakerjan yang ada menunjukan bahwa jumlah penduduk usia kerja maupun angkatan kerja relatif sama pada tahun 2008 jika dibandingkan tahun 2011, bahkan cendrung sedikit mengalami penurunan. Pada saat yang sama jumlah penduduk berusia tua (65 tahun ke atas) malah menglami peningkatan jumlah dari 220.836 jiwa pada tahun 2008 menjadi 241.826 pada tahun 2012. Pada satu sisi gambaran ini menunjukkan adanya perbaikan kinerja angka harapan hidup penduduk NTT, tapai pada saat yang sama kita juga mengamati adanya peningkatan rasion beban tanggungan penduduk NTT dalam 5 (lima) tahun terakhir.
Perbaikan kinerja sektor ketanagakerjaan NTT terjadi pada tahun 2008 jumlah pengangguran penduduk NTT tercatat sekitar 80.814 orang, maka pada tahun 2012 jumlah ini sudah mengalami penurunan menjadi hanya 62.356 orang.
Tabel 6 Kondisi Ketenagakerjaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008-2012
No Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012
1. Penduduk 4.899.319 4.619.655 4.683.827 4.776.485 4.899.260 2. Penduduk Usia Kerja 3.045.015 3.121.422 2.930.406 3.003.516 3.057.373 3. Angkatan Kerja 2.166.919 2.250.128 2.132.381 2.154.258 2.158.039 4. Bukan Angkatan Kerja 878.096 871.294 798.025 849.258 961.690 5. Bekerja 2.086.105 2.160.733 2.061.229 2.096.526 2.095.683
6. Penganggur 80.814 89.395 71.152 57.999 62.356
7. Penduduk Usia Muda(0-14 thn) 1.854.304 1.498.233 1.753.421 1.772.969 1.841.887 8. Penduduk Usia Tua(65 keatas) 220.836 217.930 239.436 237.595 241.826 9. Penduduk Usia Produktiv(15-64 thn) 2.824.179 2.903.492 2.690.970 2.765.921 2.815.547
• Sumber data sakernas 2008 sampai 2012, BPS Prv.NTT
• Data Sakernas tahun 2013 belum ada
• Data Penduduk Bappeda Provinsi NTT
3.3. Potensi Sumber Daya Alam