PROSEDUR PENGELUARAN KAS ( PEMBAYARAN PAJAK ) PADA PT. TUAN TAKUR SALATIGA KANTOR PAJAK FUNGSI KEUANGAN Ph as e MULAI LAPORAN KEUANGAN MENGHITUNG PAJAK DAN MENGISI SSP SSP A A SSP MENCOCOKKAN KESESUAIAN PAJAK SESUAI DATA JUMLAH TAGIHAN B SSP C B DATA JUMLAH TAGIHAN MENGELU ARKAN UANG DATA JUMLAH TAGIHAN MENCATAT JURNAL PENGELUARAN KAS DATA JUMLAH TAGIHAN D C UANG D SSP MENGHITUN G KEMBALI SSP F D UANG MENGINPUT PEMBAYARAN BUKTI LUNAS E E BUKTI LUNAS D YA TIDAK JURNAL PENGELUA RAN KAS F
44
Analisis perbandingan antara prosedur pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT. Tuan Takur Salatiga saat ini dengan prosedur pengeluaran kas menurut
best practice Mulyadi ( 2009 ) dapat dilihat di lampiran 2. Berikut ini analisis atas perbandingan tersebut :
1. Fungsi terkait
PT. Tuan Takur Salatiga sudah memiliki fungsi seperti best practice
Mulyadi ( 2009 ), yaitu fungsi fungsi keuangan. Namun ditemukan bahwa terjadi perangkapan fungsi yaitu fungsi kas dan fungsi akuntansi yang dilakukan fungsi keuangan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan yaitu penggelapan kas.
2. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama seperti
best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu laporan keuangan, SSP, data jumlah tagihan, dan bukti lunas. Namun terdapat perbedaan nama dokumen yang digunakan, tetapi dokumen tersebut memiliki fungsi yang sama. Pada best practice Mulyadi ( 2009 ) ada dokumen cek dan voucher, namun pada PT. Tuan Takur Salatiga disebut sebagai bukti lunas.
3. Catatan yang dibuat
Catatan yang dibuat oleh PT. Tuan Takur Salatiga sama dengan best practice Mulyadi ( 2009 ), yaitu jurnal pengeluaran kas. Dalam prosedur pengeluaran kas untuk pembayaran pajak, PT. Tuan Takur Salatiga hanya mencatat jurnal pengeluaran kas saja.
Analisis Tambahan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Tuan Takur Salatiga terdapat kelemahan dan kekuatan dalam menerapkan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas. Adapun kekuatan tersebut adalah PT. Tuan Takur telah menggunakan dokumen dan catatan yang sesuai dengan best practice Mulyadi ( 2009 ), namun PT. Tuan Takur Salatiga menyesuaikan nama dokumen dengan
45
kebutuhan perusahaan. Selain itu pada PT. Tuan Takur Salatiga terjadi perangkapan fungsi kas, fungsi penagihan piutang, dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh fungsi keuangan. Namun sejauh ini tidak pernah ada masalah, hal ini dikarenakan adanya kepercayaan pemilik kepada bagian keuangan dan pengawasan intern oleh pemilik. Sedangkan kekurangan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Tuan Takur Salatiga adalah terjadinya penggabungan fungsi kas, fungsi hutang, dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh fungsi keuangan. Hal ini dapat berdampak negatif bagi perusahaan karena dapat terjadi kecuranagn yaitu penggelapan kas.
46 PENUTUP
Kesimpulan
Sumber penerimaan kas pada PT. Tuan Takur Salatiga adalah dari penjualan persediaan secara tunai dan penerimaan pelunasan pitang dari penjualan persediaan. Sedangkan sumber penggunaan kas pada PT. Tuan Takur Salatiga adalah pelunasan hutang kepada supplier, pelunasan hutang jangka panjang, pembayaran biaya operasi yang berkaitan dengan usaha kayu, pembayaran untuk pembagian laba, pembayaran pajak, dan denda – denda.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Tuan Takur Salatiga, disimpulkan bahwa prosedur penerimaan kas pada PT. Tuan Takur Salatiga sudah memiliki fungsi, dokumen, dan catatan akuntansi. PT. Tuan Takur Salatiga memiliki lima fungsi yang terkait penerimaan kas yaitu fungsi penjualan, fungsi keuangan, fungsi gudang, fungsi pengiriman, dan fungsi administrasi. Namun pada PT. Tuan Takur Salatiga terdapat perangkapan fungsi kas, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh fungsi keuangan. Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga ada delapan macam yaitu kartu pesanan, nota penjualan, slip setor bank, bukti pengiriman barang, faktur penjualan, bukti pembayaran angsuran, syarat –
syarat kredit, dan kartu tagihan. Sedangkan catatan yang dibuat ada tiga macam yaitu jurnal penjualan, jurnal penerimaan ks, dan kartu persediaan.
Pada PT. Tuan Takur Salatiga juga sudah memiliki fungsi, dokumen, dan catatan akuntansi terkait prosedur pengeluaran kas. Ada enam fungsi yang terkait pengeluaran kas yaitu fungsi gudang, fungsi pembelian dan penerimaan, fungsi keuangan, fungsi produksi, supervisor peronalia, dan direktur. Namun dalam penerapan prosedur pengeluaran kas tersebut terdapat perangkapan fungsi kas, fungsi hutang, dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh fungsi keuangan. Dokumen yang digunakan oleh PT. Tuan Takur Salatiga ada dua puluh satu macam yaitu purchase order, nota pembelian, bukti transfer, faktur pembelian, kartu tagihan hutang, kartu jam kerja karyawan, slip gaji, daftar gaji karyawan, karu identitas karyawan, kartu pesanan peralatan, kartu pesanan perlengkapan,
47
catatan sewa truk atau mesin, nota sewa, catatan angsuran, catatan denda, bukti pembayaran, laporan keuangan, laporan pembagian laba, data jumlah tagihan, SSP, dan bukti lunas. Sedangkan catatan akuntansi yang dicatat oleh PT. Tuan Takur Salatiga ada tiga macam yaitu jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian, dan kartu persediaan.
Pada prosedur penerimaan kas terdapat perangkapan tugas fungsi kas, fungsi penagihan piutang, dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh fungsi keuangan. Hal yang sama juga terjadi pada prosedur pengeluaran kas, yaitu terjadinya perangkapan tugas fungsi kas, fungsi hutang, dan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh fungsi keuangan. Fungsi keuangan tersebut mempunyai wewenang untuk mengeluarkan kas, menyimpan kas, dan melakukan pencatatan akuntansi, sedangkan pemilik hanya memberikan otorisasi saja. Hal inilah yang berakibat negatif karena dapat terjadi penggelapan kas. Seperti pada saat melakukan pembeliaan persediaan diperoleh diskon pembelian, namun oleh fungsi keuangan dicatat tidak diperoleh diskon pembelian. Jika hal tersebut terjadi maka pengeluaran kas perusahaan lebih besar dari yang seharusnya.
Saran dan Implikasi
Dengan adanya kelemahan pada PT. Tuan Takur Salatiga dapat diberikan saran sebagai berikut, sebaiknya untuk fungsi kas, fungsi akuntansi harus dipisahkan atau dipegang oleh orang yang berbeda. Fungsi kas, fungsi penagihan, fungsi hutang, dan fungsi akuntansi dapat dipegang oleh orang yang sama, tetapi pemilik harus melakukan pengawasan dan pemerikasaan yang lebih ketat, sehingga potensi terjadinya penggelapan kas dapat dikurangi.
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penulisan penelitian ini adalah informasi yang disampaikan oleh pemilik tidak transparan. Seperti informasi mengenai potongan harga dan jatuh tempo hutang yang tidak dijelaskan secara lengkap oleh pemilik. Sehingga peneliti tidak dapat memberikan informasi yang jelas mengenai prosedur pembayaran hutang.
48