• Tidak ada hasil yang ditemukan

Focus of Interest

Dalam dokumen Akbar Rhaditstya Putra 4356 2010 (Halaman 69-78)

1. Penjabaran Umum

Secara umum komunikasi iklan yang efektif haruslah melalui berbagai macam tahapan-tahapan yang harus dilalui sebuah agency periklanan. Kesemuanya menjadi proses di dalam mengemas komunikasi iklan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk atau meningkatkan branding dari sebuah perusahaan kepada konsumen atau masyarakat. Terlebih saat ini kondisi pasar sangat majemuk diiringi dengan banyaknya kompetitor disisi produk-produk ataupun agency periklanan lain yang telah menguasai komunikasi pemasaran.

Cara-cara mendekati konsumen di dalam kampanye iklan memiliki cara yang berbeda-beda sesuai dengan segmentasi pasar yang disasar, Kesemuanya memerlukan kejelian khusus dari agency periklanan untuk dapat memperoleh perhatian dari konsumen tersebut. Dan pada akhirnya divisi-divisi di agency periklanan haruslah memiliki integritas di dalam membangun komunikasi pemasaran iklan yang baik dengan didukung sumber daya manusia yang handal di masing-masing bidangnya.

Sebagai contoh adalah berbagai macam produk berskala daerah hingga nasional kini dengan mudah kita temui diberbagai tayangan iklan di televisi, media surat kabar, serta radio. Dari produk-produk rumah tangga, makanan, obat-obatan, kecantikan, hingga jasa mudah sekali kta temui dalam tayangan iklan-iklan sekarang ini. Dimana setiap produk yang dikemas dan ditayangkan di media memiliki sebuah ciri khusus yang membuat konsumen mudah mengingatnya serta menjadi pilihan hati konsumen untuk mengkonsumsinya.

2. Membangun Rancangan Komunikasi Iklan yang Efektif

Perkembangan pesat agency periklanan hingga merambah daerah- daerah dewasa ini memberikan angin segar kepada para podusen produk daerah untuk lebih mudah memperkenalkan produknya kepada masyarakat lewat cara beriklan. Media-media pun kini menjadi lebih banyak, sehingga para pengiklan ataupun agency lebih leluasa memilih saluran komunikasinya agar pesan tersampaikan dengan baik hingga ke audience atau sering kita sebut konsumen.

Masyarakat pun kini telah berubah. Menjadi semakin kompleks dan para agency periklanan pun dapat menjadikannya menjadi beberapa segmentasi untuk mempermudah memasarkan produk dari produsen. Diharapkan dengan frekuensi iklan yang dilakukan dapat menembus angka penjualan yang diinginkan. Itupun harus dilakukan dengan berbagai upaya pendukung, tidak hanya dengan penayangan iklan promosi diberbagai media. Namun juga dengan strategi khusus untuk menarik pelanggan. Biasanya strategi tersebut menjadi tanggung jawab produsen sebagai pemasar. Biasanya berupa penambahan diskon ataupun hadiah menarik.

Kesemua dinamika diatas menjadikan sebuah biro iklan haruslah jeli dan tanggap memantau pasar. Pasar ataupun konsumen dangat cepat berubah keadaannya. Tidak jarang setiap periode tertentu, jasa riset atau badan ternetu melakukan survey untuk melihat segala sesuatu perubahan konsumen terhadap produk. Biasanya tentang produk apa yang paling banyak disukai, tentang kisaran harga produk yang paling dapat dijangkau, sehingga kita sebagai konsumen dapat lebih selektif memilih produk yang kita inginkan. Atau sebuah agency iklan akan lebih mudah mencari perbandingan produk dengan yang ada di pasaran.

lxxi

Keragaman saluran media, keanekaragaman konsumen menjadi sebuah keuntungan untuk produsen dan agency iklan untuk lebih mudah memasarkan dan mempromosikan produknya kepada auidience. Namun di sisi lain itu semua akan menjadi masalah untuk biro iklan, karena tidak semua saluran media dan semua konsumen dapat dengan mudah membawa pesan yang ingin disampaikan. Dan jika agency iklan memilih semua saluran media dan konsumen, kesemuanya akan menjadi tidak efektif. Karena apakah semua yang dilakukan tersebut akan mampu mendongkrak penjualan jika produk yang dipasarakan adalah produk untuk ibu-ibu rumah tangga dipromosikan dengan media massa yang banyak dibeli oleh anak-anak. Atau akankah sesuai jika produk yang ditawarkan adalah produk obat-obatan dipasarkan lewat media otomotif ? Keragaman dan kemudahan memilih media sejatinya menjadi tantangan para agency iklan untuk lebih jitu memilih saluran dan karakteristik media yang sanggup membawa pesan yang ingin disampaikan.

3. Membangun Rancangan Komunikasi Iklan yang Efektif di Brandconcept Communications Semarang

Brandconcept Communications adalah salah satu perusahaan periklanan tertua yang ada di wilayah provinsi Jawa Tengah. Didirikan pada tahun 1978 oleh seorang ahli marketing farmasi, bapak Abdul Manan. Yang kemudian mengembangkan perusahaannya hingga Jakarta dan Surabaya. Hingga kini Brandconcept Communications melakukan semua praktik periklanan full service agency. Meliputi media lini bawah dan lini atas. Kesemuanya dilakukan untuk mempermudah pemasaran produk dari klien.

Media-media pendukung meliputi televisi, radio, hingga media massa yang bertaraf daerah hingga nasional telah menjadi partner Brandconcept Communications untuk bekerjasama. Dipadu dengan tim

kerja yang solid dan mampu menyelesaikan tugasnya masing-masing menjadikan Brandconcept Communications semakin kencang melancarkan strategi komunikasi pemasarannya.

Dalam aktivitasnya Brandconcept Communications selalu memposisikan diri sebagai sahabat dengan klien yang dibina. Hal itu telah menjadi visi dan misi Brandconcept Communications di dalam melakukan aktivitas periklanannya. Sehingga hubungan yang terjalin di antara agency dan klien dapat intens dan akan mempermudah transfer informasi dari klien ke Brandconcept Communications yang digunakan untuk memecahkan masalah komunikasi pemasaran.

Di dalam kesehariannya Brandconcept Communications selalu berupaya membina hubungan yang baik dengan klien dan berusaha memberikan pemecahan masalah komunikasi pemasaran dengan tepat. Cara-cara yang telah dilakukan Brandconcept Communications untuk mengkomunikasikan pesan iklannya agar mendapat hasil yang efektif adalah sebagai berikut :

 Selalu menempatkan diri sebagai teman diantara agency dan klien Sehingga transformasi komunikasi dari klien kepada agency dapat berjalan lebih mudah dan memberikan pemecahan permasalahan yang tepat untuk klien. Untuk itu divisi account executive selalu dapat mempresentasikan diri dan memberikan pemecahan masalah secara dekat dengan klien.

 Setiap divisi di Brandconcept Communications diduduki oleh ahli di bidangnya

Salah satu alasan mengapa Brandconcept Communications selalu tampil maksimal di dalam konten iklannya adalah setiap divisi di Brandconcept Communications selalu dapat menyelesaikan tugas dan fungsinya secara baik sehingga semua proses yang dibutuhkan dalam

lxxiii

menciptakan iklan dari proses penerimaan brief hingga penempatan iklan di media dapat terlaksana dengan baik.

 Brandconcept Communications dapat menjadi kepercayaan klien Bukti hal tersebut adalah banyak klien yang datang ke Brandconcept Communications untuk mencari pemecahan masalah pemasarannya. Dan banyak dari klien tersebut adalah klien lama yang telah menjadi binaan Brandconcept Communications

 Brandconcept Communications selalu inovatif dalam membuat rancangan iklan

Dari hasil portofolio Brandconcept Communications sendiri, Brandconcept Communications selalu berupaya tampil inovatif. Dari banyaknya iklan yang dibuat dan ditempatkan di media. Tidak ada satupun yang tampil sama persis. Brandconcept Communications membuat rancangan iklan yang berbeda setiap ada klien yang membutuhkan jasa komunikasi pemasaran dari Brandconcept Communications.

 Jaringan media beriklan yang banyak mempermudah Brandconcept Communications untuk melakukan komunikasi pemasaran klien Media-media yang telah menjadi kepercayaan Brandconcept Communications untuk menempatkan iklan-iklan hasil rancangannya. Dari media lini bawah hingga media lini atas telah menjadi bukti Brandconcept Communications untuk melancarkan strategi komunikasinya.

 Brandconcept Communications berada di lokasi pusat ibukota Jawa Tengah

Hal ini menjadi keuntungan Brandconcept Communications untuk memantau situasi konsumen di wilayah provinsi Jawa Tengah pada khususnya dan akan menjadi sangat mudah untuk melihat kompetitor

dari Brandconcept Communications sendiri dlam menyediakan jasa periklanannya.

Dari kesemua aspek yang dimiliki Brandconcept Communications di atas. Telah menjadikan Brandconcept Communications salah satu pilihan para produsen atau klien di dalam menyelesaikan masalah pemasaran.

lxxv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan magang kurang lebih 2 bulan di Brandconcept Communications Semarang serta mengikuti segala proses pekerjaan yang ada di sana. Penulis merasakan sesuatu dunia baru yang begitu dekat dengan diri penulis. Dunia yang mampu menciptakan sebuah tantangan baru pada diri penulis untuk terus berkembang memacu diri.

Dalam dua bulan magang, penulsi memperoleh kesimpulan :

 Sejatinya bisnis periklanan merupakan bisnis yang merangkum beberapa disiplin ilmu yang kemudian menjadi satuan kerja di periklanan. Disinilah perbedaan disiplin ilmu tersebut dapat menciptakan iklim kebersamaan dan kedekatan diantara satu anggota divisi di Brandconcept Communications Semarang.

 Masalah komunikasi antara agency, Brandconcept Communications Semarang dengan klien-kliennya adalah jembatan utama bagaimana bisnis periklanan Brandconcept Communications dapat berkembang. Begitupula dengan perusahaan-perusahaan periklanan lainnya. Dimana komunikasi yang terjalin antara kedua belah pihak, yaitu agency dan klien akan membuahkan krjasama dan kepercayaan diantaranya. Tentunya diimbangi final process materi iklan yang baik dan mampu memecahkan masalah klien.

 Masalah komunikasi tersebut tidak hanya terjadi antara klien dengan agency Brandconcept Communications Semarang. Namun juga antara materi iklan dan target audience. Bagaimana memperoleh perhatian target audience atau sering kita sebut konsumen. Dengan cara seperti apakah yang cocok untuk setiap lapisan konsumen dan seberapa efektifkas pesan komunikai dalam iklan tersebut dapat membujuk serta mempengaruhi perilaku konsumen.

Jika sebuah agency periklanan tidak dapat mempertahankan salah satu dari diatas. Kemungkinan besar agency periklanan tersebut akan mengalami kemunduran. Kemunduran tersebut mungkin dapat berupa kurangnya kepercayaan klien dengan agency, menurunnya pendapatan agency periklanan, atau hilangnya integritas suatu agency periklanan.

B. Saran

Setelah penulis melaksanakan program Kuliah Kerja Media tersebut, penulis dapat merasakan beberapa kendala-kendala yang hadir saat penulis ada di Brandconcept Communications. Dan penulis dapat memberikan saran-saran bagi angkatan sesudah penulis dan Diploma 3 FISIP UNS jurusan Komunikasi Terapan sebagai lembaga belajar penulis untuk :

a) Untuk Brandconcept Communications

Sarana dan prasarana di Brandconcept Communications Semarang cukup lengkap dengan komputer berteknologi terkini, jaringan internet yang cepat, serta telepon untuk media komunikasi yang sangat baik. Namun disayangkan untuk proses penciptaan iklan, Brandconccpet Communications belum memiliki studio indoor sendiri untuk proses fotografi iklannya. Sehingga harus memotret diluar ruangan untuk iklan yang diinginkan. Padahal sumber daya manusia di Brandconcept Communications Semarang sangat mendukung.

b) Untuk D3 Komunikasi Terapan jurusan Periklanan

 Kurang begitu leluasa untuk mendalami peralatan pengolah dan pencipta gambar. Dari peminjaman kamera yang sangat pendek waktu pinjamnya, tidak dapat mencoba kamera video jika tidak ada tugas dari dosen. Sehingga kesemuanya akan menghambat proses pengenalan dan pendalaman jenis-jenis alat bantu di periklanan. Memperbanyak studi kasus untuk bidang jurusan periklanan meliputi human relations yang

lxxvii

berguna untuk menjembatani komunikasi antara klien dan agency dan studi kasus untuk menciptakan sebuah ide yang diangkat ke dalam materi iklan

 Melakukan seminar dan workshop periklanan dengan menghadirkan tokoh-tokoh praktisi periklanan ke FISIP UNS hal tersebut dapat menjadikan sebuah moment bagi mahasiswa periklanan D3 FISIP UNS untuk memantapkan dirinya ke jurusan periklanan dan sebagai pencerahan kepada mahasiswa jurusan periklanan

 Mengembangkan unit kerja mahasiswa di bidang periklanan. Hal tersebut nantinya akan menjadikan sebuah forum diluar mata kuliah dan menjembatani mahasiswa untuk menerapkan studi yang dipelajari dibangku perkuliahan dan secara langsung dosen ataupun program studi komunikasi terapan dapat mengawasi unit kerja tersebut

 Memotivasi mahasiswa untuk mengikuti berbagai event-event periklanan seperi caraka Festival Kreatif, Pinasthika Award, serta beberapa event- event untuk mahasiswa periklanan. Sehingga disitulah para mahasiswa jurusan periklanan D3 Fisip UNS mampu melihat seberapa besarkah kemampuan mereka untuk berkompetisi dalam membuat materi iklan yang dilombakan.

DAFTAR PUSTAKA

A Shimp, Terence. 2003. Advertising Promotion and Supplemental Aspects of Integrated Marketing Communications sixth edition. New York. Thomson South Western

Bendinger, Bruce. 1993. The Copy Workshop.

Jeffkins, Frank. 1997. Periklanan edisi ke-3. Jakarta. Erlangga Khasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan. Jakarta. Temprint Mulyana, Deddy.2002. Komunikasi Efektif. Bandung.Rosda

Wilmhurst, John. 1998. The Fundamentals of Advertising. Great Britain. MPG Books Ltd, Bodmin, Cornwall

Winarno, Bondan. 2008. Rumah Iklan. Jakarta. Kompas

Majalah

PPPI Pengda DIY dan Kedaulatan Rakyat. 2008.Majalah Tahunan Pinasthika “Jangan mau dirayu orang iklan”.Yogyakarta.PPPI Pengda DIY Websites

Dalam dokumen Akbar Rhaditstya Putra 4356 2010 (Halaman 69-78)

Dokumen terkait