Pertumbuhan ekonomi memberikan gambaran mengenai dampak dari kebijaksanaan pembangunan yang telah diambil oleh pemerintah, khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi juga menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi. Pertumbuhan yang tinggi menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan daerah. Pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun tergambar dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan.
Tren pertumbuhan ekonomi Kota Tegal selama periode 2009-2013 cenderung menurun. Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi Kota Tegal sebesar 5,02%, pada tahun 2013 menurun menjadi sebesar 4,93%. Pertumbuhan ekonomi meningkat hanya
26 pada tahun 2012 sebesar 5,07%. Jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah, Kota Tegal memiliki pertumbuhan yang selalu lebih rendah. Pertumbuhan ekonomi Kota Tegal melambat meski masih menunjukkan angka positif. Perbandingan pertumbuhan ekonomi Kota Tegal dengan Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Sumber: BPS Jawa Tengah dan Kota Tegal, 2013
Gambar 2.4 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kota Tegal dengan Jawa Tengah 2009-2013 (%)
Dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Kota Tegal selama kurun waktu 2009-2013 membuat daya saing daerah melemah dan kegiatan perekonomian masyarakat menurun karena daya beli masyarakat turut tergerus. Selain itu, sektor pertanian, khususnya subsektor perikanan yang mengalami perlambatan karena dipengaruhi faktor musim. Namun pada tahun 2013, aktivitas sektor bangunan mampu memacu pertumbuhan sektor listrik dan air bersih. Jasa keuangan juga berkembang pesat selaras dengan ekspektasi membaiknya perekonomian dan kondusivitas iklim usaha di Kota Tegal.
Pertumbuhan ekonomi Kota Tegal masih di bawah kota-kota lain di Jawa Tengah, bahkan lebih rendah dari kabupaten sekitar (Tegal dan Brebes), seperti terlihat pada Gambar 2.5.
27 Sumber: BPS Jawa Tengah, 2013
Gambar 2.5 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kota Tegal dengan Kota Lain dan Kabupaten Sekitar Tahun 2012
Selama periode 2009-2013, PDRB ADHB Kota Tegal trennya menunjukkan meningkat yaitu sebesar Rp. 2.387.809.780,96 pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp. 3.398.772.978,75 pada tahun 2013. Rata-rata tingkat pertumbuhan PDRB ADHB Kota Tegal sebesar 8,84 % setiap tahunnya. PDRB ADHB Kota Tegal mengalami pertumbuhan paling tinggi pada tahun 2009 sebesar 10,41% dan pertumbuhan paling rendah sebesar 7,44% pada tahun 2011. Pertumbuhan PDRB ADBH selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5
Pertumbuhan PDRB ADHB Kota Tegal Tahun 2009-2013
Tahun PDRB ADHB Pertumbuhan
(%) 2009 2.387.809.780,96 10,41 2010 2.635.244.110,93 9,39 2011 2.846.975.053,73 7,44 2012 3.081.836.460,41 7,62 2013 3.398.772.978,75 9,32
Sumber: PDRB Kota Tegal, 2013
Sumbangan proporsi terbesar PDRB ADHB Kota Tegal untuk tahun 2009 sampai 2013 adalah dari sektor perdagangan, hotel dan restaurant dengan nilai kontribusi rata-rata sebesar 24,08% dari total keseluruhan nilai PDRB ADHB Kota Tegal. Sementara itu penyumbang PDRB ADHB Kota Tegal paling rendah
28 yaitu dari sektor listrik, gas dan air minum dengan tingkat kontribusi rata-rata setiap tahunnya sebesar 3,03 %. Kota Tegal merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang tidak memiliki sektor usaha bidang pertambangan dan galian, sehingga sektor tersebut memiliki nilai nol karena tidak masuk pada perhitungan PDRB ADHB.
Tabel 2.6
PDRB-ADHB Masing-Masing Sektor Kota Tegal Tahun 2009 – 2013
Lapangan usaha Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Pertanian 204.674 223.963 239.391 240.806 253.795 Pertambangan dan galian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Industri Pengolahan 497.048 545.657 579.782 621.883 681.553 Listrik, gas dan air
minum
69.758 78.583 84.802 91.198 103.123 Bangunan 305.376 331.876 361.624 389.511 431.854 Perdagangan, hotel dan
restaurant 549.184 604.740 650.365 724.063 818.335 Pengangkutan dan komunikasi 271.200 293.798 313.176 340.301 372.948 Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan
234.743 263.779 289.539 322.448 359.025 Jasa-jasa 255.821 292.844 328.292 351.622 378.135
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : PDRB Kota Tegal, 2013
Sementara itu dilihat dari laju pertumbuhan masing-masing sektor pada PDRB ADHB Kota Tegal selama kurun waktu 2009-2013 rata-rata menunjukkan kondisi yang menurun. Sektor dengan pertumbuhan relatif cukup konsisten setiap tahunnya ditunjukkan oleh sektor industri pengangkutan dan komunikasi. Kondisi ini menunjukkan idustri Angkutan dan komunikasi di Kota Tegal mengalami perkembangan yang cukup baik. Sementara itu, sektor dengan pertumbuhan yang menurun cukup drastis terjadi pada sektor pertanian dengan pertumbuhan pada tahun 2011 sebesar 6,89% menjadi 0,59 pada tahun 2012. Pertumbuhan masing-masing sektor pada PDRB ADHB Kota Tegal selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 2.7 di bawah ini.
29 Tabel 2.7
Laju Pertumbuhan PDRB-ADHB Masing-Masing Sektor Kota Tegal Tahun 2009 – 2013 (%)
Lapangan usaha Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Pertanian 4,26 9,42 6,89 0,59 5,39
Pertambangan dan galian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Industri Pengolahan 9,21 9,78 6,25 7,26 9,60 Listrik dan air minum 16,33 12,65 7,91 7,54 13,08
Bangunan 17,23 8,68 8,96 7,71 10,87
Perdagangan
hoteldanrestaurant
13,95 10,12 7,54 11,33 13,02 Angkutan dan komunikasi 8,03 8,33 6,60 8,66 9,59 Keuangan, sewa Bangunan
dan Jasa Perusahaan
11,53 12,37 9,77 11,37 11,34
Jasa-jasa 14,29 14,47 12,10 7,11 7,54
Sumber : PDRB Kota Tegal, 2013
Nilai PDRB Kota Tegal Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun 2000 menunjukkan tren yang positif yaitu meningkat setiap tahunnya. Nilai PDRB ADHK Kota Tegal pada tahun 2009 sebesar Rp. 1.225.102.106,91 meningkat menjadi Rp.1.477.505.818,74 pada tahun 2013. PDRB ADHK Kota Tegal dalam lima tahun terakhir (2009-2013) mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 4,69%. Pertumbuhan PDRB paling tinggi selama periode tersebut terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 4,82%. Perkembangan pertumbuhan PDRB ADHK Kota Tegal dapat dilihat pada Tabel 2.8 di bawah ini.
Tabel 2.8
Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 Kota Tegal Tahun 2009-2013
Tahun PDRB ADHK 2000 Pertumbuhan (%)
2009 1.225.102.106,91 4,78
2010 1.281.528.201,39 4,40
2011 1.340.227.744,49 4,38
2012 1.408.144.095,34 4,82
2013 1.477.505.818,74 4,69
30 Perkembangan PDRB Kota Tegal dilihat berdasarkan masing-masing sektor nilainya setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 sektor penyumbang terbesar adalah dari sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 24,79% dan sektor industri pengolahan dengan nilai sebesar 21,14%. Sektor yang tidak memiliki sumbangan terhadap PDRB di Kota Tegal adalah sektor pertambangan dan galian. Ini dikarenakan Kota Tegal tidak memiliki wilayah pertambangan yang menjadi sumber perekonomian masyarakat sehingga sumbangan terhadap PDRB nol. Sampai saat ini, Kota Tegal merupakan salah satu Kota di Jawa Tengah yang sebagian besar sektor perekonomiannya lebih banyak ditopang oleh sektor sekunder dan tersier. Persentase distribusi PDRB ADHK Kota Tegal selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 2.9 di bawah ini.
Tabel 2.9
PDRB-ADHK 2000 Masing-Masing Sektor Kota Tegal Tahun 2009 – 2013 Lapangan usaha Tahun (Rp.000,-) 2009 2010 2011 2012 2013 Pertanian 121.918 121.493 122.121 119.124 116.414 Pertambangan dan galian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Industri Pengolahan 268.710 278.466 289.214 300.359 312.283 Listrik dan air
minum 26.191 31.532 32.704 34.800 37.169 Bangunan 114.746 121.008 128.450 135.935 144.928 Perdagangan, hotel dan restaurant 287.359 302.191 318.490 342.418 366.241 Angkutan dan komunikasi 172.510 182.386 192.020 205.312 220.030 Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan 117.489 125.177 133.820 144.162 152.470 Jasa-jasa 113.175 119.271 123.404 126.029 127.967 Total 1.225.102 1.281.528 1.340.227 1.408.144 1.477.505
31 Dilihat dari sisi pertumbuhannya, sektor yang konsisten tumbuh positif selama periode 2009-2013adalah sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Sementara itu sektor lainnya rata-rata mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Sektor pertanian dengan sumbangan paling kecil terhadap PDRB di Kota Tegal sempat mengalami pertumbuhan negatif pada tahun 2010 dan 2013. Menurunnya sumbangan sektor pertanian ditengarai semakin banyaknya alih fungsi lahan di Kota Tegal dari lahan pertanian terutama sawah banyak diubah untuk digunakan sebagai pendukung kegiatan perdagangan maupun kegiatan di
sektor industri. Laju Pertumbuhan PDRB-ADHK 2000 masing-masing sektor selama tahun 2009 sampai dengan tahun
2013 sebagaimana Tabel 2.10.
Tabel 2.10
Laju Pertumbuhan PDRB-ADHK 2000 Masing-Masing Sektor Kota Tegal Tahun 2009 – 2013 (%)
Lapangan usaha Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Pertanian 0,36 -0,35 0,52 -2,45 -2,27
Pertambangan dan galian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Industri Pengolahan 3,40 3,63 3,86 3,85 3,97 Listrik, gas dan air bersih 6,71 8,02 3,72 6,41 6,81
Bangunan 9,23 5,46 6,15 5,83 6,62 Perdagangan hoteldanrestaurant 5,65 5,16 5,39 7,51 6,96 Pengangkutan dan komunikasi 7,00 5,72 5,28 6,92 7,17
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan 6,64 6,54 6,90 7,73
5,76
Jasa-jasa 3,42 5,39 3,46 2,13 1,54
Sumber : PDRB Kota Tegal, 2013 2. Laju Inflasi
Laju inflasi menunjukkan tingkat perubahan harga-harga yang terjadi di suatu daerah. Perkembangan laju inflasi di Kota Tegal cukup baik, berada pada angka dibawah dua digit. Laju Inflasi Kota Tegal fluktuatif, tertinggi pada tahun 2010 sebesar 6,73%, dan laju inflasi mengalami kenaikan yaitu dari 5,83% pada 2009 menjadi 6.73% pada tahun 2010. Akan tetapi, dalam periode dua tahun berikutnya yaitu Tahun 2011 dan 2012 terjadi
32 penurunan, akan tetapi pada tahun 2013 kembali mengalami kenaikan menjadi 5,80%. Secara umum pergerakan inflasi Kota Tegal relatif stabil, tanpa fluktuasi tajam, meski kadang lebih tinggi, atau lebih rendah dari pada inflasi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 7,99%. Hal ini menandakan kondisi perekonomian yang cenderung stabil, tanpa gejolak berarti yang dapat meresahkan masyarakat dan pemilik modal.
Laju inflasi di Kota Tegal dalam kurun waktu lima tahun selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Sumber: IHK Kota Tegal, 2009-2013
Gambar 2.6 Laju Inflasi Kota Tegal Tahun 2009 - 2013
Perbandingan dengan Kota lain sekitar inflasi Kota Tegal menunjukkan kinerja yang baik karena angkanya merupakan terendah kedua setelah Kota Semarang. Perbandingan laju inflasi Kota Tegal dapat dilihat pada Gambar 2.7
33 Sumber: BPS Jawa Tengah, 2013
Gambar 2.7 Perbandingan Inflasi Kota Tegal dengan Kota Lain di Jawa Tengah Tahun 2013
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suatu paket komoditas dalam suatu kurun waktu tertentu. IHK memiliki fungsi antara lain untuk mengetahui perkembangan harga barang dan jasa, sebagai pedoman untuk menentukan kebijakan, sebagai penghitungan penyesuaian upah minimum regional kabupaten, dan untuk memantau permintaan dan penawaran. Kondisi capaian IHK Kota Tegal dari tahun 2009-2012 dapat dilihat dalam Tabel 2.11.
Tabel 2.11
Indeks Harga Konsumen Kota Tegal Tahun 2009-2013
No Tahun Indeks Harga
Konsumen 1 2009 118,94 2 2010 126,95 3 2011 130,23 4 2012 134,26 5 2013 142,05
Sumber : IHK Kota Tegal, 2009-2013 3. PDRB Per Kapita
PDRB per kapita menjadi salah satu indikator yang menunjukkan tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk suatu daerah. Semakin tinggi nilai PDRB per kapita maka dapat dikatakan tingkat kesejahteraan penduduk mengalami
34 peningkatan. PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
Kota Tegal menunjukkan peningkatan dari sebesar Rp 8.492.937,53 pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp 11.826.268,72 pada tahun 2013, seperti terlihat pada Gambar
2.8.
Sumber: PDRB Kota Tegal, 2013
Gambar 2.8 PDRB Per Kapita ADHB Kota Tegal Tahun 2009-2013 (Rp)