• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

A FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB

1 Ketenagakerjaan Bertambahnya jumlah penduduk usia kerja mengakibatkan penurunan tingkat partisipasi angkatan kerja.

Meningkatkan peluang kerja bagi Penduduk usia kerja

Bertambahnya kualitas pencari kerja dan banyaknya arus pendatang dari luar daerah yang tidak bisa diatasi oleh disduk mendorong penurunan jumlah pencari kerja yang

ditempatkan.

Meningkatnya jumlah lowongan pekerjaan di perusahaan dan adanya kegiatan bursa kerja (job fair) Disnaker.

Meningkatnya dana pelatihan pencari kerja.

Adanya solusi dari kependudukan dalam mengatasi pertambahan penduduk

No. Urusan/ Indikator Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan Masih tingginya perselisihan buruh dan

pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah, antara lain diakibatkan oleh :

1. Kenaikan upah yang belum memadai dan masih ada upah yang dibawah UMK

2. PUK yang tidak melalui mekanisme UU No.

2/2004

3. Pelaksanaan outsourcing yang tidak sesuai permenaker 2012

1. Meningkatnya sejumlah pengusaha yang tidak melaksanakan ketentuan kenaikan upah berdasarkan upah berdasarkan struktur dan skala upah yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

2. Meningkatnya pemahaman pengusaha tentang mekanisme penyelesaian hubungan kerja (PHKyang telah mengacu pada UU No.

2/2004

3. Meningkatnya pengusaha yang telah

menjalankan pelaksanaan outsourcing yang sesuai dengan UU No. 19/2012

Masih tingginya angka pengangguran terbuka diakibatkan oleh banyaknya penutupan/

perpindahan perusahaan ke luar negara.

Meningkatkan iklim usaha yang kondusif agar tercipta ketenangan berusaha bagi investor

2 Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak

Komitmen partai politik pengusung caleg dan pimpinan Pemko/ Baperjakat yang belum berperspektif gender dalam konteks memberi kesempatan perempuan untuk menduduki posisi strategis di eksekutif dan legislatif sangat berpengaruh terhadap kecilnya persentase partisipasi perempuan di lembaga-lembaga pemerintah.

Komitmen yang kuat dan pemahaman parpol/

pengambil kebijakan di eksekutif maupun legislatif terhadap pengarusutamaan gender yang dituangkan dalam peraturan/ surat keputusan/ dokumen lainnya sesuai dengan pedoman administrasi pemerintahan

No. Urusan/ Indikator Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan Kurangnya kesempatan kerja dan kapasitas

SDM yang belum merata, serta lemahnya tingkat keakuratan data yang bisa diakses mendorong rendahnya partisipasi perempuan di lembaga swasta.

Perluasan kesempatan kerja dan penguatan kapasitas SDM bagi perempuan agar persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta meningkat, akurasi data yang disajikan oleh institusi yang berkompeten yang mudah diakses Belum meratanya kesempatan kerja dan

kapasitas SDM, serta erta lemahnya tingkat keakuratan data yang bisa diakses berkontribusi terhadap rendahnya partisipasi angkatan kerja perempuan.

Perluasan kesempatan kerja dan penguatan kapasitas SDM bagi perempuan agar persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta meningkat, akurasi data yang disajikan oleh institusi yang berkompeten yang mudah diakses

3 Kebudayaan

Terdapat situs budaya yang tidak terpelihara dan terlestarikan, karena :

1. Letak situs budaya yang terisolir dengan jarak tempuh yang cukup jauh.

2. Sengketa lahan Nong Isa (merupakan ikon Hari Jadi Kota Batam)

3. Memorial of Galang merupakan wilayah wewenang BP Batam

4. Tidak masuk kedalam target kinerja pada renstra dan renja

1. Pemugaran Situs dan Cagar Budaya

2. Pembuatan penanda situs sebagai identitas 3. Pemeliharaan rutin Situs dan Cagar Budaya 4. Menjadikan daya tarik budaya wisata

4 Lingkungan Hidup Persentase penanganan sampah di Kota Batam masih rendah, hal ini diakibatkan oleh :

1. Penanganan sampah masih terfokus pada penanganan timbulan sampah dan belum

1. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan persampahan melalui upaya pengurangan timbulan sampah 3 R 2. Mengadakan yustisi

No. Urusan/ Indikator Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan melakukan upaya pengurangan volumen

sampah dari tahun 2011 s.d. 2014.

2. Masih terbatasnya armada pengangkutan sampah

3. Manajemen penanganan satgas yang masih belum optimal

4. Sampai tahun 2014 belum ada data terkait pengurangan sampah. Pada tahun 2015 baru mulai dilaksanakan kegiatan pengurangan sampah melalui pembentukan Bank Sampah dan Pengomposan

3. Peningkatan manajemen penanganan satgas

No. Urusan/ Indikator Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan 5 Kesehatan Rasio Posyandu per satuan balita di Kota Batam

masih rendah, hal ini diakibatkan oleh :

1. Pada awalnya Posyandu tidak dibangun oleh pemerintah, tetapi merupakan UKBM murni yang diupayakan oleh masyarakat sehingga pertumbuhannya sangat lambat.

2. Empat tahun terakhir ini baru dibangun oleh Dinas Kesehatan fisik Posyandu tersebut namun secara bertahap tetapi

perlengkapannya belum tersedia.

3. Pertumbuhan penduduk (bayi) di Kota Batam cukup tinggi

4. Peran Kecamatan dan Kelurahan sebagai mitra Kesehatan dalam mengaktifkan Posyandu dan menggerakkan Peran Serta Masyarakat cenderung masih kurang 5. Peran stake holder (masyarakat, swasta,

pelayanan kesehatan non pemerintah) kurang aktif dalam Posyandu.

6. Ketertarikan masyarakat datang ke Posyandu masih kurang dimana aktifitas di Posyandu hanya imunisasi, penimbangan.

1. Peran stake holder yang terkait kesehatan di Posyandu baik pemerintah,swasta dan layanan non pemerintah

2. Peningkatan aktifitas di Posyandu yang dapat menarik perhatian ibu yang punya bayi 3. Pembatasan pertumbuhan penduduk

No. Urusan/ Indikator Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan Rasio dokter per satuan penduduk di Kota

Batam masih rendah, hal ini diakibatkan oleh : 1. Kurangnya pemerataan tenaga dokter di

pelayanan kesehatan

2. Kurangnya minat tenaga dokter untuk ditempatkan di daerah hinterland kepulauan 3. Pertumbuhan penduduk Batam jauh

melampaui penambahan dokter oleh karena adanya moratorium penerimaan PNS

4. Penerimaan tenaga medis paramedis honorer tidak rutin setiap tahunnya, apakah dengan alasan anggaran atau tenaga yang belum mendukung.

1. Meningkatkan Penerimanaan CPNS Kesehatan

2. Dukungan dana untuk gaji/ honor tenaga medis di daerah

3. Penyediaan tenaga medis dari Dinkes Provinsi

No. Urusan/ Indikator Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

di Kota Batam masih rendah, hal ini diakibatkan oleh :

1. Penanganan komplikasi kebidanan sebagian besar dilakukan di rumah sakit

2. Puskesmas yang ada dikota Batam tidak melayani kasus emergensi sehingga apabila ada komplikasi langsung di rujuk ke rumah sakit.

3. Data penanganan komplikasi kebidanan di rumah sakit tidak optimal di dapatkan oleh dinas kesehatan

1. Data penanganan komplikasi di Rumah Sakit bisa optimal di dapatkan

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di Kota Batam masih rendah, hal ini diakibatkan oleh :

1. Pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan di kota batam banyak dilakukan di rumah sakit dan klinik swasta (75 %)

2. Data persalinan dirumah sakit belum optimal di dapat oleh dinas kesehatan

3. Masih ada pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun terutama di daerah hinterland

Data pertolongan persalinan oleh rumah sakit dan klinik swasta optimal didapatkan.

No. Urusan/ Indikator Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child

Immunization (UCI) di Kota Batam masih rendah, hal ini diakibatkan karena:

1. Masih ditemukan penolakan imunisasi di masyarakat (agama, KIPI)

2. Penentuan target belum sesuai dengan sasaran yang ada (sasaran riil)

3. Sistim pencatatan dan pelaporan dari UPS yang belum optimal (belum rutin melapor 4. Pemegang program imunisasi yang sering

berganti

5. Beban kerja petugas pemegang program imunisasi yang tinggi (rangkap pekerjaan) 6. Pembinaan dan pengawasan pelayanan

imunisasi oleh institusi swasta belum optimal 7. Belum optimalnya KIE dan mobilisasi

masyarakat untuk Imunisasi

1. Melaksanakan pelatihan/ refreshing program imunisasi disetiap jenjang pelayanan (OJT) 2. Meningkatkan supervisi suportif secara

berkala disetiap jenjang

3. Pendekatan masyarakat melalui tokoh agama 4. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama

dengan Unit Pelayanan Swasta dalam sistem pencatatan dan pelaporan

5. Melakukan pendataan atau validasi data sasaran dalam menentukan target

6. Melakukan validasi dan akurasi hasil cakupan setiap triwulan

No. Urusan/ Indikator Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan Cakupan penemuan dan penanganan penderita

penyakit TBC BTA di Kota Batam masih tinggi, hal ini dikarenakan :

1. Belum semua fasyankes melakukan

pencatatan/ pelaporan sesuai sistem DOTS 2. Masih banyak dokter mendiagnosa TB tanpa

pemeriksaan Sputum

3. Pencatatan dan pelaporan rumit (online/

offline) memerlukan PC/ Laptop dan tenaga khusus RR.

4. Target sesuai jumlah penduduk yang disamaratakan untuk wilayah se-Sumatera 160/ 100.000 pddk, Pertumbuhan penduduk Batam yang tinggi membuat Target jg tinggi.

5. Pada sistem DOTS, Diagnosa utama adalah pemeriksaan sputum BTA (minimal 2X), Tidak semua Fasyankes memiliki fasilitas

Laboratorium Pemeriksaan sputum

6. Pengobatan yang lama (minimal 6 bulan) menyebabkan banyak pasien putus berobat dengan alasan sudah merasa sehat, bosan, mual, dll

7. Belum ada dokter praktek swasta yang melaporkan penanganan TB sesuai DOTS

1. Ketegasan menjalankan Penanggulangan TB sesuai Sitem DOTS

2. Pelibatan Bidang P2PL bagi Akreditasi Rumah Sakit

3. Kebijakan penanganan TB harus sesuai DOTS, bila dokter/ RR belum dilatih agar dirujuk ke Fasyankes yang telah menjalankan DOTS TB

4. Pelatihan/ OJT bagi tenaga Pencatatan pelaporan TB sesuai DOTS bagi Fasyankes 5. Target disesuaikan dengan kondisi riil sosial

ekonomi di Batam dan jumlah riil penduduk 6. Ketegasan Kebijakan, bila tidak ada Lab

sputum BTA agar suspek TB dirujuk ke Layanan yang mempunyai fasilitas lab TB 7. Penguatan kapasitas PMO dengan Pelatihan.

8. Kerjasama dengan IDI agar ada aturan sehingga hanya dokter yang telah dilatih DOTS TB dapat menangani pasien TB

No. Urusan/ Indikator Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan Cakupan kunjungan bayi di Kota Batam masih

rendah, hal ini dikarenakan :

1. Memakai definisi operasional kunjungan bayi:

bayi ditimbang minimal 8 kali, imunisasi lengkap, pemantauan tumbuh kembang bayi (SDIDTK) dilakukan 4 kali (setiap 3 bulan), 2. Data kunjungan bayi hanya dari puskesmas

data dari swasta belum termasuk, sehingga data kunjungan bayi masih rendah.

1. Defenisi operasional (DO) tidak digabung dengan pelayanan kesehatan yang lain.

2. Kunjungan SDIDTK tidak masuk dalam DO kunjungan bayi.

6 Pendidikan Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usia sekolah SD di Kota Batam masih rendah, hal ini dikarenakan :

1. Faktor Ketersediaan Gedung Sekolah Terhadap Pertumbuhan Jumlah Penduduk Usia Sekolah

2. Tingginya tingkat trend pendidikan

dimasyarakat yang selalu mengedepankan sekolah negeri daripada sekolah swasta sehingga tingkat kekurangan ruang sangat tinggi di sekolah negeri.

3.

Tingkat ketimpangan biaya pendidikan/

sekolah antara sekolah negeri dan swasta yang cukup tinggi

1. Pembangunan GSB/ USB 2. Pembangunan RKB

3. Melakukan perubahan paradigma di

masyarakat terkait peranan sekolah swasta terhadap pendidikan di Kota Batam

No. Urusan/ Indikator Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan Rasio guru/ murid SD di Kota Batam masih

rendah, hal ini dikarenakan :

1. Kekurangan tenaga pendidik, karena

terbatasnya penerimaan guru PNS/ non PNS namun terdapat peningkatan jumlah rombel di sekolah.

2. Meningkatnya jumlah siswa baik yang berasal dari Kota Batam maupun dari luar Kota Batam.

1. Penerimaan guru PNS

Rasio guru SD-SMP/ murid SD-SMP per kelas rata-rata masih rendah, hal ini dikarenakan : 1. Kekurangan tenaga pendidik, karena

terbatasnya penerimaan guru PNS

1. Penerimaan guru PNS

Sekolah pendidikan SD/ MI kondisi bangunan baik di Kota Batam masih rendah, hal ini dikarenakan :

1. Jumlah Fasilitas Pendidikan Kurang Sehingga Penggunaan Ruang Melebihi Kapasitas/

Jumlah Murid melebihi kapasitas sekolah 2. Kemampuan swasta yang rendah dalam

melakukan perbaikan sarana dan prasarana yang dimiliki karena terbatasnya kemampuan anggaran

1. Rehab ringan maupun berat oleh Dinas Pendidikan

2. Pembangunan RKB

3. Perlu dilakukan intervensi dalam bentuk anggaran (insentif) dalam penyediaan sarana dan prasarana yang layak

No. Urusan/ Indikator Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Batam

masih rendah, hal ini dikarenakan :

1. Jumlah Fasilitas Pendidikan Kurang Sehingga Penggunaan Ruang Melebihi Kapasitas/

Jumlah Murid melebihi kapasitas sekolah

1. Rehab ringan maupun berat oleh Dinas Pendidikan

2. Pembangunan RKB

Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA di Kota Batam masih rendah, hal ini dikarenakan :

1. Masalah keterbatasan ekonomi keluarga siswa

1. Program beasiswa dan jaminan sosial pengentasan kemiskinan

2. Sosialisasi bantuan pendidikan

7 Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah

Masih terbatasnya alokasi dana untuk pembinaan dan pengembangan koperasi berpengaruh terhadap rendahnya persentase koperasi aktif.

Perlu adanya kebijakan pimpinan daerah untuk lebih meningkatkan alokasi dana untuk

pembinaan dan pengembangan perkoperasian Usaha mikro dan kecil di Kota Batam masih

rendah, hal ini dikarenakan : 1. Keterbatasan akses pemasaran 2. Keterbatasan bahan baku 3. Keterbatasan akses permodalan 4. Tidak tersedianya rumah packing 5. Masih rendahnya daya saing 6. Masih rendahnya mutu produk

7. Belum tersedianya sistim aplikasi data base UMKM

1. Tersedianya akses pemasatan dengan penambahan outlet

2. Tersedianya bahan baku lokal 3. Mempermudah akses permodalan 4. Tersedianya rumah packing

5. Dapat bersaing baik dari segi mutu dan harga

6. Memperbaiki mutu produk

7. Tersedianya sistim aplikasi data base