NILAI IPM KABUPATEN PROBOLINGGO DAN KOMPONENNYA
5 Angka Partisipasi SD / MI sederajad
2.3.2 Fokus Pelayanan Pilihan
a. Luas Tanam dan Produksi Padi dan bahan pangan utama
Data mengenai Luas Tanam dan produksi padi dan bahan pangan utama di Kabupaten Probolinggo tahun 2012 sampai dengan 2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.21
Luas Tanam Padi dan Bahan Pangan Utama di Kabupaten Probolinggo
Tahun 2012-2016 (dalam Ha)
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 1.1. Padi 54.521 62.058 60.114 60.729 68.178 1.2. Jagung 67.630 56.675 59.498 52.180 57.829 1.3. Bawang Merah 4.075 5.865 6.889 6.127 5.743 1.4 Kentang 4.705 3.855 4.158 5.723 3.013 1.5 Kubis 2.117 1.662 1.051 2.156 2.735
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo, Tahun 2017 Tabel 2.22
Produksi Padi dan Bahan Pangan Utama di Kabupaten Probolinggo
Tahun 2012-2016 (dalam Ton)
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 1.1. Padi 316.423 329.391 335.232 354.121 363.724 1.2. Jagung 322.921 294.977 251.004 247.317 322.921 1.3. Bawang Merah 42.966 46.998 57.042 49.022 40.234 1.4 Kentang 48.578 64.563 39.087 41.054 32.949 1.5 Kubis 48.770 28.872 22.225 251 33.132
BAB II
II-41b. Kontribusi sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan terhadap PDRB
Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan sektor yang strategis bagi Kabupaten Probolinggo. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikananmemegang peranan penting yaitu sebagai sumber penyediaan bahan pangan, penyediaan lapangan kerja, dan juga pemberi input bagi sektor industri. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar dalam perekonomian. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan terhadap PDRB Kabupaten Probolinggo sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel 2.23
Kontribusi Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2012 – 2016 (dalam %)
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 *
1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan
Jasa Pertanian 33,37 32,66 32,16 31,95 31,51
a. Tanaman Pangan 11,65 11,35 10,89 11,04 10,67
b. Tanaman Hortikultura Semusim 3,82 3,42 3,29 3,20 3,54
c. Perkebunan Semusim 1,94 1,88 1,79 1,60 1,53
d. Tanaman Hortikultura Tahunan dan
Lainnya 2,09 2,01 2,05 2,08 2,14
e. Perkebunan Tahunan 6,28 6,26 6,25 6,23 5,94
f. Peternakan 6,94 7,09 7,22 7,08 6,97
g. Jasa Pertanian dan Perburuan 0,65 0,65 0,68 0,73 0,72 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 1,62 1,62 1,60 1,59 1,32
3 Perikanan 4,23 4,50 4,71 4,73 4,74
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 39,21 38,78 38,46 38,26 37,57
Sumber : BPS Kabupaten Probolinggo, Tahun 2017 Ket : * Angka Sementara
c. Kontribusi sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB
Sektor Industri Pengolahan merupakan sektor strategis bagi Kabupaten Probolinggo yaitu sebagai penyumbang terbesar kedua dalam pembentukan PDRB setelah sektor Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian. Sebagai sektor strategis, sektor perdagangan memegang peranan yang penting dalam pertumbuhan ekonomi karena sangat terkait dengan sektor-sektor lain seperti sektor pertanian, pariwisata dan lainnya. Adapun kontribusi sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB Kabupaten Probolinggo sebagaimana tabel dibawah ini :
BAB II
II-42Tabel 2.24
Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Tahun 2012-2016 (dalam %)
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016*
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas - - - - -
a. Industri Batu Bara - - - - -
b. Industri Pengilangan Migas - - - - -
2 Industri Makanan dan Minuman 13,43 13,60 13,68 14,53 15,10
3 Pengolahan Tembakau 0,51 0,52 0,53 0,54 0,55
4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 0,44 0,45 0,45 0,43 0,43 5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas
Kaki 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
6
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
4,56 4,78 4,83 4,41 4,00
7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
0,94 0,88 0,86 0,84 0,81
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat
Tradisional 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 10 Industri Barang Galian bukan Logam 0,21 0,21 0,21 0,20 0,19
11 Industri Logam Dasar - - - - -
12 Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik
0,08 0,09 0,09 0,09 0,08
13 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL - - - - -
14 Industri Alat Angkutan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
15 Industri Furnitur 0,80 0,83 0,84 0,82 0,79
16 Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi
dan pemasangan mesin dan peralatan 0,13 0,12 0,13 0,12 0,11
Sumber : BPS Kabupaten Probolinggo, Tahun 2017 Ket : * Angka Sementara
BAB II
II-43d. Cakupan bina kelompok
Tabel 2.25
Cakupan Bina Kelompok Pengrajin dan Pedagang/Usaha Informal Di Kabupaten Probolinggo
Tahun 2012-2016
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1 Cakupan Bina Kelompok
Pengrajin 0,01 % 0,02 % 0,02 % 0,02 % 0,02 %
2 Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usaha Informal 20 Kelompok 24 Kelompok 26 Kelompok 30 Kelompok 32 Kelompok
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Probolinggo, Tahun 2017
e. Kontribusi sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB
Komoditi yang dicakup dalam sektor ini adalah minyak, gas dan bumi, batubara dan lignit, bijih logam, serta segala jenis pertambangan dan penggalian lainnya. Sektor Pertambangan dan Penggalian bukan merupakan penyumbang kontribusi besar di Kabupaten Probolinggo yaitu hanya sebesar rata-rata dibawah 3 % selama tahun 2012 sampai dengan 2016. Data mengenai kontribusi sektor pertambangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.26
Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB dan Pertambangan Tanpa Ijin
Di Kabupaten Probolinggo Tahun 2012-2016 (dalam %)
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
1 Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB- ADHB
2,51 2,34 2,31 2,30 2,25
2 Pertambangan tanpa ijin - 15 % 45 % 38 % 55 %
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, Dinas PU Pengairan Kabupaten Probolinggo, Tahun 2017
f. Jumlah investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Perindustrian, dilaksanakan untuk meningkatkan unit usaha, dan jumlah produksi rata-rata 2% per-tahun. Meningkatkan persebaran Industri Kecil dan Menengah, meningkatkan kemampuan industri dalam mengembangan kompetensi inti Kabupaten Probolinggo, mencitrakan kawasan potensial industri melalui pengembangan klaster industri, pengembangan dan penerapan teknologi proses produk dan desain, dan meningkatkan promosi dan pameran produk unggulan di dalam dan
BAB II
II-44luar negeri dilaksanakan untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat hingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kesejahteraan masyarakat serta konsumen terlindungi sesuai dasar peraturan perundang-undangan. Organisasi Perangkat Daerah yang melaksanakan Urusan Pilihan Perindustrian adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Probolinggo.
Adapun program-program pengembangan industri adalah Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri; Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial; Program Peningkatan Kemampuan SDM Industri; Program Pengembangan Kemitraan; dan Program Peningkatan Standarisasi Produk Industri.
Perkembangan PMDN/PMA tahun 2012-2016 di Kabupaten Probolinggo dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.27
Perkembangan PMA/PMDN Tahun 2012 - 2016
Tahun PMA PMDN JUMLAH INVESTASI
2012 $ 7.226.365.557 Rp. 668.312.973.975
2013 $ 9.026.365.000 Rp. 868.312.900.000 Rp. 109.919.457.061.076,00 2014 $ 9.026.365.000 Rp. 895.153.198.440 Rp. 109.946.297.359.516,00 2015 $ 9.565.584.710 Rp. 901.175.875.150 Rp. 134.819.361.815.150,00 2016 Rp. 66.450.682.332.200 Rp. 1.163.477.084.952 Rp. 67.829.556.547.152,00
Sumber : Kantor Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten Probolinggo, Tahun 2017
Berdasarkan tabel 2.23 menunjukkan jumlah investasi berskala Nasional (PMDN/PMA) meningkat dari tahun 2012 hingga 2016. Melalui program- program investasi seperti program perijinan satu pintu; program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi; program pameran investasi, dan program lainnya, Pendapatan Asli Daerah juga berhasil meningkat.
Dari beberapa data yang telah dijabarkan dalam fokus pelayanan pilihan berikut ini adalah beberapa masalah yang di hadapi oleh pemerintah Kabupaten Probolinggo :
Permasalahan yang dihadapi antara lain :
- Masih rendahnya tingkat kesadaran pengusaha dan pelaku ekonomi lainnya dalam mengurus perijinan.
- Minimnya sarana pelayanan publik dan informasi tentang proses perijinan.
BAB II
II-45- Terbatasnya SDM yang memiliki kemampuan dan wawasan mengenai prosedur pelayanan publik dan penanaman modal.
Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain :
- Diadakan sosialisasi mengenai tatacara dan pelayanan perijinan di Kabupaten Probolinggo.
- Peningkatan kualitas pelayanan publik serta memperbaiki dan merehabilitasi fasilitas dan sarana yang telah ada.
- Meningkatkan kemampuan personil melalui pelatihan-pelatihan dan workshop tentang perijinan dan penanaman modal.
Pelimpahan sebagian wewenang Bupati kepada Camat telah dilakukan pada tahun 2015 sesuai Peraturan Bupati Probolinggo nomor : 30 tahun 2015, antara lain adalah Ijin HO dan IMB yang dilakukan melalui Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dan telah dilakukan di 24 kecamatan.
2.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH