• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENTUK PERJANJIAN KERJASAMA PENYEDIAAN AIR BESIH DI KOTA MEDAN ANTARA PDAM TIRTANADI DENGAN PT. TIRTA LYONNAISE

A. Pengertian Perjanjian

6) Force majeure yang temporer

Sedangkan force mejeure yang temporer adalah suatu force majeure dimana prestasi tidak mungkin dilakukan untuk sementara waktu tetapi nantinya masih mungkin di lakukan misalnya jika terjadi peristiwa tertentu pada suatu wakyu tertentu. Contohnya karena barang yang menjadi objek prestasi dari dalah satu pihak tidak mungkin lagi diproduksi karena para buruhnya semuanya mogok atau terjadi suatu pergolakan sosial sehingga pabriknya tidak jalan. Akan tetapi setelah buruhnya tidak mogok lagi atau tidak lagi terjadi pergolakan sosial dan pabliknya kembali berproduksi maka prestasi dapat dilajutkan lagi57

Perjanjian kerjasama pengusaaan dan penyediaan air bersih di kota medan antara perusahaan daearah air minum tirtanadi dengan PT. Tirta Lyyonnaise apabila dianalisis berdasarkan syarat sahnya kontrak adalah sebagai berikut:

1. Kesepakatan

Para pihak yaitu PDAM Tirtandi dan Suez Lyonnise Des Eaux mendirikan dan membentuk perseroan terbatas penanaman modal asing (PMA) Indonesia (perusahaan PMA). PDAM tirtanadi dan Suez Lyyonnaise Des Eaux bermasud untuk meningkatkan penyediaan pasokan air di kawasan medan dengan PDAM tirtanadi58 maka mendirikan Perseroan Terbatas Tirta Lyonnaise Medan untuk pekerjaan sistem produksi dan sistem transmisi. Pada pada tanggal 18 Juli 2000 ditandatangani perjanjian kerjasama tersebut oleh Ir. Kumala Direktur Utama

57Ibid

58Lampiran15 perjanjian kerjasama penyediaan air bersih

PDAM Tirtanadi, mewakili pemegang kuasa Suaz lyonnaise dex eaux Bernard lafrogne dan mewakili pemegang saham PT.tirta Lynnise Medan Ir, Kumala seregar.

Dan mengetahui dan menyetujui Gebernur propinsi Sumatara Utara T. Rizal Nurdin 2. Subjek Perjanjian

Para pihak dalam perjanjian kerjasama antara PDAM Tirtanadi dengan PT.Tirta Lyonnaise Medan adalah:

a. PDAM TIRTANADI,perusahaan pemerintahan daerah yang didirikan menurut peraturan daerah tingkat 1 Sumatera Utara nomor 25 tahun 1985 sebagimana diubah dengan paraturan daerah tingkat 1 Sumatera Utara. Berkantor pusat di jalan Sisingamangaraja No.1 Medan (PDAM) dalam hal ini diwakili oleh Ir.

Kumala Siregar yang bertindak dalam kedudukannya sebagai Direktur Utama, dan karena atas nama PDAM

b. PT Tirta Lyonnise Medan,Perusahaan Perseroan terbatas Indonesia yang sedang dalam proses pendirian pada saat panandatanganan berkantor di Uniplaza,East tower, lantai 4 jln.letjen MT Haryono A-1 Medan 20231, Sumatera Utara Indonesia (Perusahaan BKAM) dalam hal ini diwakili oeleh pemegang saham pendiri PDAM dan Suez Lyonnise Des Eaux berhak mewakili perusahaan menandatangani perjanjian.

Kedua pihak dalam perjanjian tersebut telah memenuhi syarat kecakapan yang disyaratkan oleh pasal 1320 ayat (1). Selain kedua pihak sudah cakap hukum, para pihak juga mempunyai kewenangan untuk melakukan perjanjian mewakili

perusahaannya masing-masing. Tetapi karena badan hukum PT. Tirta Lyonnise Medan belum terbentuk,maka yang bertanggung jawab kepada pihak ketiga atas kegiatan perseroan tersebut adalah pribadi para pendiri, kecuali nantinya setelah badan hukum terbentuk, tindakan hukum para pendiri tersebut diratifikasikan oleh perseroan sehingga tanggung jawabnya diambil alih oleh pihak perusahaan

3. Objek Tertentu

Objek dalam perjanjian kerjasama adalah

a. Sistem produk,sistem produksi para pihak menyetujui bahwa sistem produksi dengan kapasitas nominal 5000 liter /detik akan di bangun dalam tiga tahap:

1) Peket instalasi pengolahan air tahap pertama dengan kapasitas nominal 200 liter/detik akan beroperasi dalam waktu delapa (8) bulan setelah tanggal efektif 2) Peket instalasi pengolahan air tahap kedua dengan kapasitas nominal 200 liter/detik akan beroperasi dalam waktu dua puluh (20) bulan setalah tanggal efektif 3) Peket instalasi tahap ketiga dana akhir dengan kapasitas nominal 100 liter/detik akan beroperasi dalam waktu tiga puluh dua (32) bulan setelah tanggal effektif. Para pihak sepakat bahwa permulaan konstruksi dari setiap modul dapat dipercepat atau diundur sampai jangka waktu maksimum enam (6) bulan tergantung pada kebutuhan air yang sesungguhnya pada waktu tersebut dan setelah dicapainya kesepakatan bersama antara para pihak

b. Pipa trasmisi

1. Para pihak yang menyetujui bahwa kedua sistem trasmisi (yang akan di bangun oleh PDAM ) akan mempunyai kapasitas nominal 500 liter/detik

2. Tanpa mengesampingkan katentuan lain dalam perjanjian kerjasama ini,PDAM akan bertanggung jawab untuk pembiayaan, pembangunan,pengoperasian dan pemeriharaan pipa penyambung dari titik interkoneksi sampai sistem PDAM,termasuk penghubung sistem transmisi dan sistem PDAM

3. Para pihak setuju bahwa sistem transmisi dan pipa penyambung akan beroparasi di dalam waktu delapan (8) bulan setelah tanggal efektif dan akan barusaha semaksimal mungkin untuk bekerja sama dengan baik demi tercapainya target tesebut ketentuan lainnya pun sudah diatur dengan sangat detil di dalam pasal-pasalnya antara lain mengenai: definisi dan interprestasi,prasyaratan pendahuluan,tahap para-konstruksi,tahap rancangan bangun dan konstruksi,pengujian,tahap pengoperasian,kualitas dan kualitas air,mater,pembayaran kepada parusahaan bkam,asuransi,perubahan perundang-uandangan,kadaaan kahar,pengahiran dan pemutusan,tanggung jawab dan ganti rugi,kepemilikan,pengaliahan,penyelesaian perselisihan, arbiterase dan pakar kerasiaan, pengadaan barang-barang dan subkontrak,lisensi

4. Kausa yang halal

Perjanjian yang dibuat antara PDAM Tirtanadi Dan PT Tirta Lyonnise Medan. bertujuan untuk pengusahaan dan penyediaan air bersih di kota medan dianggap potensial dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Dalam

kerjasama ini tidak ada hal-hal yang dianggap melanggar ketertiban umum ataupun kesusilaan.

Pada dasarnya perjanjian yang di buat oleh para pihak berlaku sebagai undang-undang bagi yang membuatnya. Dengan demikian perjanjian yang dibuat oleh para pihak disamakan dengan undang-undang. Oleh karena itu untuk membuat perjanjian diperlukan ketelitian dan kecermatan dari para pihak yang membuat penjanjian. Sebagaimana halnya dalam pembuatan suatu konsep surat,karangan,ataupun suatu karya tulis lainnya, sebelumnya perlu dibuat line atau rancanganya. Demikian pula bila dalam membuat suatu perjanjian, terlebih dahul perlu marancang suatu format, seperti menggambar anatomi tubuh manusia yang di mulai dari kepala, badan, tangan sampai ke kaki. Anatomi suatu perjanjian adalah:

1. Judul (Hearding) 2. Pembukaan (opening)

3. Komparisi para pihak (parties)

4. Premise (recitalas) dasar/pertimbangan

5. Isi perjanjian ketentuan dan persyaratan (terms and conditions) 6. Penutup (closure)

7. Tanda tangan (attestation) a. Saksi-saksi (witnesses)

b. Lampiran (Attachments/Exhibits)59

Pada umumnya klausa yang terdapat dalam perjanjian usaha patungan adalah :

1. Klausal mengenai objek usaha patungan 2. Klausal jangka waktu usaha patungan 3. Klausal pembiayaan usaha patungan 4. Klausal pengkhiran usaha patungan 5. Klausal konrol terhadap perusahaan 6. Kausal pembagian keutungan 7. Klausul alokasi risiko

8. Klausul pengurusan kegiatan perusahaan sehari-hari

9. Klausul pengentian dan penggantian para pihak dalam perusahaan usaha patungan.

10. Klausul pilihan hukum; dan 11. Klausul penyelesaian sengketa60

Klausul mengenai objek usaha patungan Dalam perjajian kerjasama ini tersebutkan dalam lampiran 1 lingkup kerja. Lingkup kerja untuk proyek BKAM adalah mencakup fasilitas air sebagai berikut:

Tahap 1

59Widjaya,I.G.Rai, 2003, Merancang Suatu Kontrak/Perjanjian(akta): contract drafting,Kesaint Blanc. hlm 99

60Huala Adolf , Dasar-Dasar Hukum Kontrak Internasional, Bandung: PT Refika Aditama, 2008 hlm 126

• Semua pekerjaan kontruksi untuk intake air baku dan dan stasiun pemompaan air baku (kapasitas terpasang 275). Pengadaan dan pemasangan peralatan pemompaan dan pelaratan mekanik dan elektrik lainnya terdiri dari two(2)set pompa masing-masing 275 I/dtk

• Semua pekerjaan konstruksi, pengadaan dan pemasangan peralatan IPA dan pekerjaan elekriknya untuk Intalasi pengelolaan air

• Pembangunan dan paralatan reservior air bersih kapasitas terpasang 500 m³.

• Pekerjaan konstruksi untuk stasiun pemompaan aiar olahan (kapasitas terpasang275l/dtk).pengadaan dan pemasangan paralatan pemompaan dan pekerjaan mekanik serta elektriknya terdiri daarai dua (2) set pompa masing-masing 275 I/dtk

• Pengaadaan dan pengembangan dari sistem penyediaan PLN ke IPA Sungai Belumai

• Pengadaan dan penangkap petir

Fasilitas tersebut di atas akan berlokasi diatas lahan seluas lebih 7 ha didekat sungai Belumai berkisar 10 km sebelah tanggara pusat koata medan. Lahan tersebut telah di miliki oleh PDAM Tirtanadi

• Penyediaan dan pemasangan jalaur pipa (mild steel) trasmisi air olahan sepanjang (kurang lebih 4,5 km berdiameter berkisar 600mm)

Tahap 2

• Pengadaan dan pemasangan peralatan pemompaan dan pekerjaan elektriknya untuk pemompaan air baku sebesar 275 ldtk yang terdiri dari satu (10 set pompa tambahan masing-masing 275 l/dtk (jadi dengan tahap 1

• Pekerjaan konstruksi, pengadaan dan pemasangan peralatan pemompaan air olahan untuk pekerjaan elekriknya untuk kapasitas tambahan sebesar 275 l/dtk dengan satu (1) set pompa masing-masing 275 l//dtk

• Pembngunan penambahan reservior air bersih untuk mencapai kapasitas total 1.000 m³.

Tahap 3

Pekerjaan konstruksi, pengadaan dan pemasangan peralatan pengolahan air serta pekerjaan elektrik terkait untuk pengembangan IPA belumai dari kapasitas terpasang 400 menjadi 500 l/dtk

Perlu dicatat bahwa

a. Stasiun pemompaan Air Baku,IPA, Reservor air bersih dan stasiun pemompaan air olahan akan dioperasikan dan dikelola oleh perusahaan BKAM selama jangka waktu

b. Jalur pipa transmisi akan di pelihara oleh perusahaan BKAM dan dioperasikan oleh PDAM Tirtanadi sebelum di susutkan secara penuh kemudian serahkan itu diserahan ke PDAM Tirtanadi yang akan mengoperasiakan dan memeliharanya

c. Pada saat ini IPA belumai belum memerlukan kolam penampungan lumpur

d. Spesifikasi pekerjaan secara rinci dapat disesuaikan dengan desain yang disesuaikan dengan desain yang dianjurkan dana diterima dari supplier pemenang tender tersebut ruang lingkup pekerjaan secara urinci dijabarkan dalam ringkasan desian

B. Hak Dan Kewajiban Dalam Perjanjian Kerjasama Penyediaan Air

Dokumen terkait