• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORI

FOTO-FOTO DOKUMENTASI

Bengkel Rohani Ciputat Meja pendaftaran

Buku bacaan untuk pasien Ruang tunggu pasien

WAWANCARA

1. Siapa nama lengkap ibu? 2. Siapa nama lengkap putri ibu? 3. Berapa usia putri ibu sekarang? 4. Kegiatan putri ibu sekarang apa? 5. Apakah sudah dia berkeluarga? 6. Sudah berapa kali di-ruqyah?

7. Apa yang dirasakan putri ibu sehingga datang ke Bengkel Rohani dan menjalani terapi ruqyah?

8. Gangguan emosi apa yang dialami putri ibu?

9. Apa ada perubahan pada putri ibu setelah menjalani terapi ruqyah? 10.Bagaimana tanggapannya mengenai terapi ruqyah?

HASIL WAWANCARA

Nama Interviewee : Ustadz Andri Sulaiman Tanggal : 11 Mei 2010

Tempat : Bengkel Rohani Ciputat

Jabatan : Pimpinan Cabang Bengkel Rohani Ciputat Interviewer : Ana Noviana

1.P : Selain sebagai pimpinan cabang, apa tugas ustadz dalam menangani pasien?

J : Kalo untuk disni tugas pertamanya itu bimbing konseling untuk penyakit medis dan rohani, biasanya tugas utamanya gitu.

2.P : Dalam proses Mengidentifikasikan penyakit pasien, apa yang ustadz tanyakan kepada pasien?.

J : Pertama, penyebabnya kenapa sebenarnya akibatnya penyakit seperti ini, kronologis penyakit itu sampe ada di pasien kenapa. Biasanya saya tanya tiga hal, pertama tentang pola makan, karena pola makan itu berpengaruh contohnya saja kalo kita makan yang banyak mengandung kolesterol itu akibanya kefisik jelas kan! penyempitan pembuluh darah ditubuh. Kedua pola fakir, kebanyakan orang itu sakit dari pola fakir, tawakal dia kepada Allah, rasa cemasnya tidak bisa dikendalikan sendiri sehingga berpengaruh ke fisik contohnya aja penyakit magh kecemasan yang tidak bisa kendalikan sehingga asam lambungnya laik, begitu. Yang ketiga pola hidup, itu misalnya kebiasaan-kebiasaan buruk, kurang olah raga, sehingga berpengaruh ke fisik.

3.P : Bagaiman kriteria pasien yang ditangani dengan terapi ruqyah?

J : Salah satunya makanya kita tanya dulu riwayat penyakitnya biasanya kita menangani itu disini ada terapi leher untuk mengecek ada gangguannya apa enggak, kalo ada penebalan biasanya ada

gangguan-gangguan, setelah itu kalo kita liat ada gangguan lalu kita lakukan tindakan ruqyah.

4.P: Bagaimana proses pelaksanaan terapi ruqyah disini?

J : Jadi biasanya untuk akhwat itu diruangan, kalo mau berwudhu, berwudhu dulu, kemudian memakai penutup aurat yang jelas, kemudian dibaringkan untuk di pedengarkan ayat-ayat Al-Qur’an. 5.P : Jadi dalam tekhnik pelaksanaannya itu dengan mendengarkan

ayat-ayat Al-Qur’an?

J : Salah satunya itu memperdengarkan ayat-ayat, dan juga pengecekan titik-titik syaraf, nah biasanya kalo ada gangguan itu akan reaksi, nah itu dari awal guna konseling itu ya itu dicek dulu batang leher kalo memang ada raksi maka kita lakukan ruqyah.

6.P : Apakah terdapat perbedaan meruqyah yang mengalami gangguan jin dengan yang mengalami gangguan emosi?

J : Yang jelas kalo untuk meruqyah gangguan jin dengan gangguan emosi itu berpengaruh, biasanya kita cek penebalan batang leher syaraf otak besar biasanya kalo ada gangguan itu syaraf urat leher kena.

7.P : Sebenarnya apa yang menyebabkan pasien mengalami gangguan emosi ustadz?

J : Salah satu pemucu masalah sosial bisa, permasalahan-permasalahan yang tidak bisa terpecahkan jadi mengganggu kajiwaan dia, dengan kondisi dia yang lemah itu mudah masuk gannguan-gangguan, termasuk gannguan emosi.

Pimpinan Cabang

Bengkel Rohani Ciputat

HASIL WAWANCARA

Nama Interviewee : Ustadz Nasrullah Tanggal : 11 Mei 2010

Tempat : Bengkel Rohani Ciputat

Jabatan : Penterapi Ruqyah Syar’iyyah Interviewer : Ana Noviana

1.P : Apakah ada syarat tertentu agar orang bisa meruqyah orang lain ustadz?

J : Iya, menurut saya itu ada, diantarannya ya itu tadi saya bilang kita memahami sejauh mana Al-Qur’an itu yanag Allah ciptakan sebagai obat, penenang dalam hati kita, paling tidak kita harus mengerti permasalahan itu dulu. Udah gitu itu bacaan ayat-ayatnya, makhrojul hurufnya, fasih kita baca dengan cara syari gitu ya yang pokok permasalahan pertama itu ya orang-orang itu kadang meles menghafal ayat alqur’an saya pun bukan penghafal qur’an cuma…, surat Al-Baqarah yang biasa kita baca sehari-hari menjadi cambuk buat saya gitu ya! Yang penting ini kita ada kemauan dan keikhlasan, bukan berarti kita menjual ayat-ayat Allah, tapi kita mengobati bahwasannya Allah menggambarkan dalam Qur’an itu yang bahwasanya Al-Qur’an itu sebagai penawar. Kita bukan menjual ayat-ayat Allah, cuma kita kan meluruskan saja penyakit itu kan dari Allah dan bisa disembukan oleh Allah, dan bahwa Al-Qur’an itu penyembuh.

2.P : Apa ada criteria tertentu pasien yang akan menjalani terapi ruqyah? J : Tidak ada, untuk pasien itu kita semuanya, dari bentuk penyakit kecil

sampai yang paling besar, dari yang paling kasar dan paling halus dari mulai orang yang tidak tau sama sekali sampai ada orang yang mengerti ruqyah itu bisa.

3. P :Menurut Ustadz apakah terapi ruqyah hanya untuk mengobati yang berhubungan dengan jin saja?

J : Tidak, menurut saya tidak. Kembali lagi yang saya omong tadi dari yang paling kasar sampai yang paling halus tadi Allah menurunkan penyakit yang di derita oleh pasien ya pokoknya ya kita mohon kepada Allah dengan terapi ruqyah ini mohon pada Allah . Apabila kita ikhlas menjalankan dan mendengarkan ya insyaallah kita mohon kepada Allah

kebanyakan pasien itu merasa, contoh orang penyakit kangker atau kisat itu yang kata dokterharus di oprasi, akhirnya ketika dia datang ke br ini alhamdulillah ada perubahan, walaupun sedikit walaupun dikatakan setengah persen, alhamdulillah dia merasa terjadi perubahan, itu yang sifatnya medis. apa lagi dengan orang-orang yang kemasukan jin, tanpa kemauan saya dia hanya mendengarkan saja sifatnya ya insyaAllah.

4.P : Bagaimana dengan pasien yang mengalami gangguan emosi?

J : Ya, sudah saya bilang dimuka tadi itu, kita terapi dengan ruqyah barangkali kan gangguan emosi itu kurang ibadahnya, kurang pendekatan dirinya kepada Allah, bacaan Al-Qur’annya kurang, dzikirnya kepada Allah itu kurang, sehingga muncul sifat aslinya manusia atau sifat setannya sehingga muncul di dalam hatinya yang bergejolak sebab dia kurang pendekatan dirinya kepada Allah sehingga muncullah gangguan emosi itu dan kita terapi dengan ruqyah ya Insyaallah.

5.P : Apakah ada perbedaan dalam meruqyah pasien gangguan emosi dengan yang gangguan jin?

J : Ada, perbedaanya paling bacaannya saja, untuk emosi tidak ada penambahan ayat-ayat lain tapi kalo untuk gangguan jinnya ada penambahan seperti surat yang untuk pengusiran jin seperti surat Ar-Rahnman, surat Jin.

6.P : Berapa lama Ustadz dalam pelaksanaan terapi ruqyah? J : Ya kita si ga lama paling 5 sampai 7 menit.

J: Proses itu disini kita dengan menidurkan pasien, maksudnya membaringkan kalo yang mau berbaring,. Tapi kita buat santai aja lah bagaimana se-relex-nya pasien aja tapi kalo kita menyarankan tidur, tapi kalo mau duduk atau bersila terserah, kalo mau sambil joget juga ga apa-apa, hahaha… (penj. tertawa).

8.P : Apakah dalam teknis pelaksanaannya hanya membacakan Ayat-ayat Al-Quran?

J : Iya pelaksanaannya dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an,

gituaja!

Penterapi Ruqyah Syar’iyyah Bengkel Rohani Ciputat

Dokumen terkait