• Tidak ada hasil yang ditemukan

Foto model adalah orang yang menjadi objek dalam sebuah foto menampilkan ekspresi, pakaian, gestur atau gerakan tubuh. hampir sama teknik dasarnya dengan memotret obyek lainnya, hanya memiliki perbedaan khusus.

18

Antok Sugiarto, paparazzi memahami fotografi wartawan ( Jakarta : PT. Gramedia pustaka Utaama, 2005) hal 1

Perbedaannya adalah pada obyek yang kita foto, yaitu ‘manusia’ baik itu lelaki

ataupun wanita, kecil dewasa maupun tua.19

Foto model mengacu pada keindahan, keanggunan, dan beberapa atribut kemenarikan pada manusia, Ada banyak banyak harus dikuasi dalam memotret model. Disamping urusan teknis fotografis, seperti pencahayaan seperti pencahayaan dan pemilihan titik api dan diagframa yang tepat, seorang fotografer model juga harus menguasi sedikit tentang muke-up koreksi tata busana, paling tidak keserasian warna, serta keluwesan dalam berhubungan dan seni berkomunikasi dengan model, penting untuk seorang fotografer membangun hubungan komunikasi dengan model sehingga dapat menyampaikan ide-ide dan instruksi yang langsung bisa dimengerti oleh si model, dengan demikian akan mampu menghasilkan foto yang paling sesuai dengan keiinginan fotografer dan sekaligus memuaskan si model, seorang fotografer model.

Setiap fotografer memiliki cara yang unik untuk memilih tata cahaya, muke up dan busana serta posing sehingga memiliki ciri atau style yang khas yang bisa dikenali dengan mudah, di dunia motret model, pada awalnya bisa saja meniru gaya fotografer tertentu sebelum menemukan style dan merek sendiri.

Memotret model memkai softbox lampu studio berukuran raksasa dipandu dengan soft filter. Hasilnya tentu ok saja, tapi tidak tampak beda dari semua hasil karya fotografer yang memilih teknik yang sama, sumber pencahayaan yang

19

Deniek G. Sukarya, Kiat Sukses Deniek G. Sukarya (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009) hal 96

terarah, seperti rflektor standar payung atau bahkan belajar mengontrol dan memodifikasi arah alami untuk menghasilkan efek cahaya yang kuat sehingga mampu menonjolkan sisi terbaik, kecantikan atau karakter si model.

Memotret foto model adalah harus mengerti menyesuaikan busana dengan muke up seperti busana avant grade atau kreatif, pilih latar belakang yang yang sesuai mood yang diinginkan, posing pun harus disesuaikan dengan tata busana dan mood, seperti seperti bila berpakaian garde, posing juga bisa sedikit ekstrim sebaliknya jika memakai pakaian yang kalem posingnya jangan yang terlalu aneh-aneh.

memperbaiki tata rambut atau busana, selalu lakukan dengan sopan meminta ijin terlebih dahulu kepada model, bila di awal pemotretan setiap fotografer yang menentukan gaya atau posing sesuai dengan tujuan pemotretan, terkadang meminta si model untuk membuat pose yang dia sukai juga bisa menghasilkan foto yang tak kalah menariknya.

Kesalahan yang paling sering saya temukan di studio dengan model yang baru adalah dia terlalu sering berganti pose sebelum lampu kilat di jeperet atau diberi aba-aba atau model sering menenggakan kepalanya tidak tahu jika posisi kameranya terlalu rendah, sehingga menghasilkan foto yang kurang bagus sehingga dagunya menonjol dan lubang hidungnya menganga jelek

Untuk pemotretan closeup sebaiknya memilih lensa tele 105 200 dalam format 135, bahakan untuk pemotretan seluruh badan dengan tampilan dengan menggunakan latar belakang yang lembut bisa menggunkan lensa 300-500 mm

bila ruangan mencukupi. Untuk pemotretan glamor, hindari pemkaian lensa sudut lebar, yang bisa medistorsi fitur model, seperti idung dan dagu yang terlalu lebar atau paha tampak raksasa dan lain-lain

Sebelum memotret, sebaiknya bertemu langsung dengan si model untuk menentukan busana, mempelajari segala kelebihan dan kekurangan fisik dirinya dan untuk mempelajari personalitinya apakah dapat bekerjasama dengan baik atau tidak.

Ada baiknya memotret foto model memeprgunakan jasa makeup artis dan fashion stylish. Tapi bila anggaran terbatas, hampir setiap model bisa makeup secara memadai, dan dengan sedikit arahan diri anda untuk tata busana, mengurangi atau menonjolkan kelebihan ciri wajahnya dengan makeup koreksi, anda juga bisa menghasilkan karya foto model yang prima.

Apabila model berpose dengan menampakan tangan, sebaiknya kukunnya rapih dan bersih dan tangan dalam selalu posisi miring kearah kamera sehingga menghilangkan kesan dominan yang mencuri pandang, untuk pemotretan out dor sebaiknnya jangan ragu-ragu memakai “fill-in Light” dengan lampu kilat TTL atau yang “bult-in” dan berikan kompensasi sampai minus 1 EV pada lampu kilat

untuk mendapatkan hasil foto yang tampak natural.

Walaupun begitu terpesona dengan kecantikan model, fotografer sebaiknya memeriksa seluruh area jendela pembidik untuk menghindari latar belakang, atau detail yang mengganggu, seperti tripot bagian dari lampu, gantungan background dan tiang telepon atau cabang pohon yang tumbuh dari

kepala, atau sampah yang berserakan dimana-mana. Sebaiknya seorang fotografer menghindari pemotretan foto model dengan pose-pose seronok biarpun berbusana komplit, seperti kaki yang mengangkang lebar, atau sugeftif, atau busana yang tidak sesuai dengan lokasi contohnya adalah memakai baju renang di garasi, atau kantor dan lain-lain. Untuk penempatan sudut pencahayaan dan posisi kamera sesuai dengan karakter dan fitur wajah si model panduannya sama dengan pembuatan potret lainnya dsni justru keahlian anda untuk memandu model membuat pose-pose yang menariklah yang menjadi kunci sukses foto model.20

2.4 Komunitas

Pengertian Komunitas, komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat saling keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi lainnya. Dan terkadang nama komunitas harus memberikan keterangan mengenai sifat-sifat komunitas tersebut. Cara yang paling sederhana, mereka memberi nama komunitasnya dengan menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan wujud komunitas tersebut.

Karena Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak. Ringkasannya pemberiannama komunitas dapat berdasarkan Bentuk atau

20

struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator lainnya dan berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional.

Komunitas adalah tempat orang member perhatian kepada orang lain.

Dietrich Bonhoeffer berkata, “orang yang mencintai komunitas menghancurkan

komunitas; orang yang mencintai saudara-saudarinya membangun komunitas.”

Komunitas bukanlah idela abstrak. Kita tidak berjuang mati-matian untuk membangun komunitas yang sempurna. Komunitas bukanlah cita-cita, tetapi manusia. Komunitas adalah saya dan Anda. Dalam komunitas, kita dipanggil untuk mencintai orang lain sebagaimana adanya, dengan luka-luka, kekurangan, dan kelebihannya, bukan sebagaimana yang kita hendaki. Komunitas berarti memberi tempat kepada mereka dan membantu mereka untuk berkembang. Komunitas juga berarti menerima dari mereka sehingga kita sendiri juga dapat berkembang. Komunitas berarti saling memberikan kemerdekaan, kepercayaan, peneguhan. Tetapi komunitas juga berarti saling memberikan tantangan. Kita saling menghormati dengan cara saling mendengarkan, dalam semangat saling percaya, dan dengan mati terhadap diri sendiri sehingga orang lain dapat hidup, berkembang dan menjadi anugerah.

Kita dapat memberikan hadiah besar kepada orang lain dengan menghormati martabatnya. Kita dapat membantu orang lain dengan cara mendengarkan mereka dan berbicara dengan mereka. Dengan kepercayaan kita, kita dapat menunjukkan kepada mereka bahwa yang mereka katakan adalah penting dan baik.Komunitas berarti member perhatian kepada orang. Namun, kalau kita mulai member perhatian kepda orang, ternyata selalu ada orang yang

membuat kita jengkel. Ada sejumlah orang yang sungguh-sungguh kita senangi karena mereka berpikir seperti kita. Lalu dengan mudah kita akan jatuh kedalam bahaya sekadar saling memuji. Kita semua begitu membutuhkan afeksi , sehingga kalau ada orang yang memberikannya kepada kita, kita cenderung untuk berpegang erat padanya.

Lalu kita berkata kepada orang itu, “Engkau sungguh baik! Terus sanjunglah saya! Rasanya menyenangkan.” Kita menjdai seperti kucing-kucing kecil yang butuh dibelai lalu tertidur. Namun sekadar sanjung-menyanjung tidak membantu orang untuk berkembang.

Sekadar sanjung-menyanjung tidak mendatangkan kemerdekaan, tetapi membuat orang tertutup dalam kelompoknya. Kita merasa tertarik pada orang tertentu, sedang yang lain menolak kita. Kita tidak dapat bergaul baik dengan mereka, mereka membuat kita cemas . Mungkin mereka mengingatkan kita akan orang tua kita, ayah atau ibu yang terlalu keras dan posesif. Yang satu mengancam kita yang lain menyanjung kita. Ada perjumpaan yang menggembirakan, tetapi ada juga yang menyakitkan. Kalau kita mulai berbicara mengenai memberi perhatian kepada orang lain, segera kita merasa betapa hal itu menjadi sulit. Dalam komunitas, kita dipanggil untuk memberi perhatian kepada semua dan setiap anggota komunitas. Kita dapat memilih saudara atau saudara dari kita; mereka itu diberikan kepada kita, baik dalam keluarga maupun dalam komunitas.21

21

Dalam dokumen TREND FOTO MODEL - FISIP Untirta Repository (Halaman 33-40)

Dokumen terkait