• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen TREND FOTO MODEL - FISIP Untirta Repository (Halaman 52-59)

METODE PENELITIAN

3.2 Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami dari subyek penelitian

25Satori, Djam’an 7 Komariah, Aan 2009. Metedelogi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hal 12.

26

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan sebagainya. Secara holistic

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan metode ilmiah. Menurut Bogdan, penelitian ini akan diketahui apabila kita memasuki obyek dengan cara membaca berbagai informasi tertulis, gambar-gambar, berfikir, melihat obyek dan aktivitas orang yang ada disekelilingnya, melakukan wawancara dan sebagainya.27 metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat di amati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).

Metode deskriptif bertujuan mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dan perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukkan terlebih dahulu tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan terlebih dahulu menjadi fokus penelitian, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan

tersebut” Ciri khas dari metode ini ialah dalam penekanannya pada saat proses,

yang berarti proses bagaimana melihat sebuah fakta, realita, gejala dan peristiwa itu terjadi dan dialami. Secara khusus tentang bagaimana peneliti terlibat di dalamnya dan menjalin relasi dengan orang lain,28 Pendekatan kualitatif mengandalkan manusia sebagai alat penelitian. Penelitian ini memanfaatkan metode kualitatif deskriptif tentang fenomena tertentu, mengandalkan analisis

27

Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung, 2009) Hal 19

28

data secara induktif, mengarahkan penelitian pada usaha menemukan teori dasar. Dengan kata lain penelitian yang bersifat deskriptif lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus dan hasil penelitian yang disepakati oleh kedua belah pihak yakni peneliti dan subyek penelitian.

Menurut rahmat kriyantono dalam buku riset komunikasi riset kualintatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat di generalisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalam data atau analisis. Priset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data sehingga data atau hasil riset di anggap merupakan represntasi dari seluruh populasi.29

Dalam riset kualintatif, priset di tuntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data, artinya priset tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur sekehendaknya hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dengan diuji dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan validilitas. Dengan kata lain, periset berusaha membatasi konsep atau variabel yang diteliti dengan mengarahkan riset dalam setting yang terkontrol, lebih sistimatik dan terstruktur dalam sebuah disain riset. Desain riset ini sudah harus ditentukan sebelum riset dimulai.

Karena itu priset harus menjaga sifat objektifnya maka dalam analisis datanyapun, priset tidak boleh mengikut sertakan analisis interpretasi yang bersifat subjektif. Karena itu, digunakan uji statistik untuk menganilisis data.

Secara umum riset kualintatif mempunyai ciri-ciri :

29

a. Hubungan riset dengan subjek : jauh. Priset menganggap bahwa realitas terpisah dan ada diluar dirinya, karena itu harus ada jarak supaya objektif. Alat ukurnya harus dijaga keobjektifannya

b. Riset bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data. Bila dalam analisis ditemukan penolakan terhadap hipotesis atau teori. Biasanya priset tidak langsung menolak hipotesis dan teori tersebut melainkan meneliti dulu apakah ada kesalahan dalam teknik samplingnya atau difinisi konsepnya kurang oprasional, sehingga menghasilkan instrumen (kuesioner) yang kurang valid

c. Riset harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang representatif dari seluruh populasi, oprasionalisasi konsep serta alat ukur yang valid dan realiabel.

d. Prosedur riset nasional-empiris, artinya riset berangkat dari konsep-konsep atau teori-teori yang melandasinya. Konsep atau teori inilah yang akan dibuktikan dengan data yang dikumpulkan dilapangan.30

Riset kualintatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya disni yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data banyaknya (kuantitas) data.

30

Priset adalah bagian intergral dari data, artinya priset ikut aktif dalam menentukan jenis data yang diinginkan. Dengan demikian, priset menjadi instrumen riset yang harus terjun langsung dilapangan. Karena itu riset ini bersifat subjektif dan hasilnya lebih kuaistik bukan digeneralisasikan. Desain riset dapat dibuat bersamaan atau sesudah riset. Bahkan untuk riset ekspolratif (graunded), priset sama sekali tidak mempunyai konsep awal tentang apa yang diteliti, sehingga tentu saja tidak mempunyai disain riset. Dengan tidak mendisain, dimaksudkan agar periset melakukan riset dalam setting yang alamiah dan membiarkan peristiwa yang diteliti mengalir secara normal tanapa mengontrol variabel yang diteliti.31

Secara umum, riset yang menggunakan metedologi kualitatif mempunyai ciri-ciri:

 Intensif partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, periset adalah instrumen pokok riset .

 Perekaman yang snagat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan dilapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti dokumenter.

 Analisis data lapangan.

 Melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, quotes (kutipan-kutipan) dan komentar-komentar.

 Tidak ada realitas yang tunggal, setiap periset mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses risetnya. Realitas dipandang sebagai dinamis dan konstruksi sosial.

31

 Subjektif dan berada hanya dalam refrensi periset. Periset sebagai sarana penggalian interpretasi data.

 Subjektif dan berada hanya dalam refrensi periset sebagai sarana penggalian interpretasi data.

 Subjektif dan berada hanya dalam refrensi periset. Periset sebagai sarana penggalian interpretasi data.

 Realitas adalah holistik dan dapat dipilah-pilah .

 Lebih pada kedalaman (depth) dari pada keluasan (breadeth)  Prosedur riset : empiris-rasional dan tidak berstruktur.

 Hubungan antara teori, konsep dan data : data memunculkan atau membentuk teori baru32

metode kualintatif, dikenal dikenal metode beberapa riset, anatara lain : a. Metode Suvei

Survei adalah metode dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi tentang responden yang di anggap mewakili populasi tertent, dalam proses pengumpulan dan analisis sosial bersifat sangat berstruktur dan mendetail melalui kuesionersebagai instrumen utama untuk mendapakan informasi dari sejumlah responded yang di asumsikan mewakili populasi secara spesifik. Karena itu penggunaan teknik sampling yang benar sangat menentukan kualitas riset. Contoh : riset tentang mahasiswa terhadap acara telivisi, dari populasi mahasiswa

32

diambil beberapa mahasiswa yang terpilih sebagai responden, kemudian mereka diberikan kuesioner tentang acara apa saja yang mereka pilih.

Secara umum metode survai terdiri dari 2 jenis, yaitu deskriptif dan eksplanatif (analitik). Pengembangan ini bedasarkan pada tataran atau acara priset mengalisis data yang telah dikumpulkan dan survai memungkinkan menggunakan wawancara sebagai instrumen riset disamping kuesioner. Tujuannya adalah untuk memperdalam analisis dan interpretasi data. Namun wawancara pada survai ini bukan wawancara pada survai digunakan sebatas unutk mengembangkan kuesioner yang diisi responden, wawancara terstruktur, dimana yang susunan pertanyaan sudah disiapkan dan pilihan-pilihan jawaban yang sudah disediakan.33

Metode deskriptif adalah sebuah metode yang lebih mengutamakan pada pencarian teori, bukan menguji teori. Metode deskriptif bertujuan mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dan perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukkan terlebih dahulu tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan terlebih dahulu menjadi fokus penelitian, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut, Ciri khas dari metode ini ialah dalam penekanannya pada saat proses, yang berarti proses bagaimana melihat sebuah fakta, realita, gejala dan peristiwa itu terjadi dan dialami. Secara khusus tentang bagaimana peneliti terlibat di dalamnya dan menjalin relasi dengan orang lain. Dalam uji pemerikasaan kepastian, teknik yang digunakan sama dengan uji

33

ketergantungan. Namun lebih mengenai objektifitas penelitian yaitu manusia sendiri, tahap kesepakatan formal dan keabsahan data juga digunakan pada uji.

Dalam dokumen TREND FOTO MODEL - FISIP Untirta Repository (Halaman 52-59)

Dokumen terkait